Percobaan 1 EKSTRAKSI PADAT CAIR
I. TUJUAN PERCOBAAN:
1.
Mempel Mempelajar ajarii pemisah pemisahan an senyaw senyawaa dari pada padatan tan deng dengan an cara cara ekstrak ekstraksi. si.
2.
Mempel Mempelajar ajarii pemurn pemurnian ian senya senyawa wa denga dengan n cara cara destil destilasi asi biasa. biasa.
II. DASAR TEORI
A. Ekst Ekstra raks ksii pad padat at cair cair Ekstraksi Ekstraksi pada dasarnya dasarnya dibagi dibagi menjadi menjadi dua bagian yaitu ekstraksi ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi padat cair biasanya digunakan untuk untuk memisah memisahkan kan senyaw senyawaa yang yang terkand terkandung ung dalam dalam bahan bahan alam dan senyaw senyawaa tersebu tersebutt tidak tidak volatil volatil terhad terhadap ap uap.
Bahan Bahan alam yang yang volatil volatil
terh terhad adap ap uap uap air air seper seperti ti miny minyak ak atsir atsirii dapa dapatt dipi dipisa sahk hkan an deng dengan an cara cara destilasi destilasi uap. enyawa enyawa yang tidak volatil volatil terhadap uap dapat dapat dipisahkan dipisahkan dengan cara ekstraksi pelarut! baik dengan cara penggodokan atau proses ekstraksi berkesinambungan. Ekstraksi biasanya dimulai dengan menggunakan pelarut petrolium eter untuk mengambil senyawa yang kepolarannya rendah seperti terpena! steroid dan lemak. lemak. elanjutnya digunakan digunakan pelarut yang lebih polar seperti dietil eter! aseton atau etanol. Ekstraksi berikutnya dengan menggunakan menggunakan air untuk mengambil senyawa yang polar seperti asam amino! karbohidrat dan lain-lain. "i dala dalam m
pros proses es ekst ekstra raks ksii
pada padatt-ca cair ir!!
e#is e#isie iens nsii
pemi pemisa saha han n
bergantung pada kelarutan senyawa yang diekstrak! volume pelarut yang digunakan digunakan dan banyaknya banyaknya pengulangan pengulangan proses ekstraksi ekstraksi $penggand $penggandaan aan ekstraksi%. ekstraksi%. Beberapa Beberapa #aktor yang menurunkan menurunkan e#isiensi e#isiensi pemisahan antara lain lain besarn besarnya ya ukuran ukuran partik partikel! el! tidak tidak cukup cukup waktu waktu untuk untuk kontak kontak antara antara pelarut dengan padatan dan tidak e#isiennya pencampuran pelarut dengan padatan.
1
Ekstraksi
so&hlet
digunakan
dalam
proses
ekstraksi
berkesinambungan terhadap padatan dengan suatu pelarut panas. Bahan padatan dihaluskan untuk memperluas permukaan bahan sehingga meningkatkan interaksi antara pelarut dengan senyawa yang diekstrak. Bahan tersebut dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam alat so&hlet.
'elarut yang diletakkan pada labu godok diuapkan dan
selanjutnya terkondensasi oleh suatu pendingin dan terkumpul pada wadah bahan yang akan diekstrak. 'ada saat itulah terjadi proses ekstraksi. (ika pelarut sudah memenuhi wadah bahan yang diekstrak! maka akan terjadi aliran pelarut ke dalam labu godok. 'roses ini akan terus berlanjut sampai semua senyawa yang diinginkan terekstrak. B. "estilasi Biasa "alam
proses
ekstraksi!
kita
mendapatkan
diinginkan masih terlarut dalam pelarut ekstraksi.
senyawa
yang
'roses selanjutnya
adalah penguapan terhadap pelarut dengan destilasi biasa sehingga akan didapatkan senyawa murni yang terpisah dari pelarut. 'emisahan senyawa dengan destilasi tergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. )ekanan uap cairan diukur sebagai kecendrungan molekul dalam permukaan cairan untuk berupa menjadi uap. (ika suhu dinaikan! tekanan! tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmos#er cairan. uhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmos#er dinamakan titik didih. *airan yang mempunyai tekanan uap yang tinggi pada suhu kamar akan mempunyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar. (ika campuran berair dididihkan! komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan. +ap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatil atau komponen dengan titik didih lebih rendah. (ika uap di atas cairan terkumpul dan didinginkan! uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap 2
yaitu kaya dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. (ika suhu relati# tetap! maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
III.
ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipakai, 1. atu set alat so&hlet 2. satu set alat destilasi . kertas saring Bahan yang dipakai, 1. enari 1/ g 2. petrolium eter . natrium sul#at anhidrous IV. CARA KERJA
)imbang 1/ g kenari $sesuaikan dengan kapasitas so&hlet% dan iris sampai lembut.
enari dibungkus dengan kertas saring dan ujung atas dan
bawah ditutup dengan kapas bebas lemak.
Masukkan kenari yang telah
dibungkus ke dalam alat alat so&hlet. Masukkan petrolium eter sebanyak 0 dari volume labu ekstraksi dan lakukan ekstraksi selama 3 menit. Ekstrak yang diperoleh ditambahkan dengan natrium sul#at anhidrous dan selanjutnya didestilasi. 4esidu ditimbang untuk menentukan kadar lemak dalam kenari.
V. BAHAN DISKUSI
1.
ebutkan syarat pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi padat-cair
2.
Apakah yang dimaksud dengan lemak5minyak dan bagaina cara identi#ikasinya.
.
Bagaimana cara saudara menentukan bahwa ekstraksi yang saudara lakukan sudah dianggap selesai.
6.
Berikan contoh beberapa proses ekstraksi cair-cair yang saudara ketahui.
/.
Apa #ungsi penambahan natrium sul#at anhidrous dalam proses ekstraksi.
Percobaan 2 SINTESIS ASETANILIDA O NH2
+
(CH3CO)2O
+
NH-C-CH3
CH3COOH
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.
Mempelajari cara pembuatan turunan asetil amina aromatis
2.
Mempelajari pemurnian senyawa dengan metode kristalisasi.
II. DASAR TEORI
A. Asetalilasi amina aromatis Anilin merupakan amina aromatis primer.
4eaksi substitusi
terhadap amina primer aromatis dapat berupa substitusi pada cincin ben7ena atau substitusi pada gugus amina. Asetilasi amina aromatis primer atau sekunder banyak dilakukan dengan klorida asam dalam suasana basa atau dengan cara mereaksikan amina dengan asam asetat anhidrid. Anilin primer bereaksi dengan asam asetat anhidrid panas menghasilkan turunan monoasetat $amida%. 2 ArNH2
+
(CH3CO)2O
O ArNH-C-CH3
O
+
-
+
CH3-C-O ArNH3
(ika asetat anhidrid yang digunakan berlebihan dan pemanasan dilakuakn pada waktu yang lama! maka sejumlah turunan diasetil akan terbentuk.
8amun demikian! turunan diasetil tidak stabil dengan
kehadiran air dan mengalami hidrolisis menghasilkan senyawa monoasetil. Amida dapat mengalami reaksi hidrolisis dalam suasana asam membentuk asam karboksilat dan garam amina! sedangkan dalam suasana basa membentuk ion karboksilat dan amina.
6
B. 4E49)A:9A9
enyawa organik berbentuk kristal yang diperoleh dari suatu reaksi biasanya tidak murni.
Mereka masih terkontaminasi sejumlah kecil
senyawa yang terjadi selama reaksi. enyawa ini dapat murnikan dengan cara rekristalisasi menggunakan pelarut yang sesuai. 'emurnian senyawa dengan cara rekristalisasi didasarkan pada perbedaan kelarutan senyawa dalam suatu pelarut tunggal atau campuran. Ada dua kemungkinan keadaan dalam rekristalisasi yaitu pengotor lebih larut daripada senyawa yang dimurnikan! atau kelarutan pengotor lebih kecil daripada senyawa yang dimurnikan. 'ada dasarnya proses rekristalisasi adalah $a%. melarutkan senyawa yang akan dimurnikan ke dalam pelarut yang sesuai pada atau dekat titik didinya, $b%. menyaring larutan panas dari molekul atau partikel tidak larut. $c%. biarkan larutan panas menjadi dingin hingga terbentuk kristal, dan $d%. memisahkan kristal dalam larutan.
ristal yang terjadi
dikeringkan dan ditentukan kemurniannya dengan penentuan titik lebur! kromatogra#i dan metode lain. :angkah penentuan pelarut dalam rekristalisasi merupakan langkah penentu keberhasilan pemisahan. (ika senyawa larut dalam keadaan panas ! maka penyaringan dilakukan pada keadaan panas. sering mengandung pengotor yang berwarna.
enyawa organik
enyawa tersebut dapat
dimurnikan dengan penambahan karbon akti# penghilang warna seperti norit.
/
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipakai, 1. :abu alas bulat 2/ m: 2. pendingin bola . gelas piala 6. pompa pengisap $aspirator% /. alat )hiele Bahan yang dipakai, 1. Anilin 21!/ g 2. asetat anhidrid 21 g . abu 7ink 6. norit $karbon akti#% IV. CARA KERJA
A. intesis asetanilida Masukan berturut-turut 2!/ g anilin! 21!/ g asam asetat anhidrid! !1 g abu 7ink dan 21g asam asetat glasial ke dalam labu alas bulat ukuran 2/ m: yang telah dilengkapi dengan pendingin.
*ampuran dire#luks
selama menit! kemudian tuangkan sambil diaduk secara cepat ke dalam gelas piala yang berisi air es.
ristal yang terbentuk disaring dengan
pompa mengisap dan dicuci dengan air dingin. ;asilnya dikeringkan dan tentukan titik leburnya. B. ristalisasi asetanilida Masukkan kristal asetalida hasil ke dalam gelas piala yang berisi air panas sambil diaduk dan terus dipanaskan.
)ambahkan norit
secukupnya sambil tetap diaduk sampai semua endapan larut.
aring
dengan penyaring panas dan #iltrat ditampung dalam penangas es. ristal yang terjadi dipisahkan dengan penyaring pengisap sambil dicuci dengan air dingin. )entukan titik lebur kristal dengan alat )hiele.
0
<. BA;A8 "9+9 1.
yarat apa yang harus dipenuhi oleh pelarut untuk dapat dipakai dalam kristalisasi.
2.
(ika amina dan asam asetat anidrida dipanaskan pada waktu yang lama dan asetat anhidrid dalam jumlah berlebih maka sejumlah turunan diasetil akan terbentuk. )ulislah persamaan reaksinya.
.
)ulislah
mekanisme
reaksi
hidrolisis
turunan
diasetil
dengan
menggunakan katalis asam. 6.
Apa #ungsi abu 7ink dalam reaksi pembentukan asetanilida =
/.
4eaksi pembentukan amida sering dilakukan dengan membuat amina dalam jumlah berlebih = Mengapa hal ini dilakukan! jelaskan jawaban saudara.
>
'ercobaan PEMBUATAN ASPIRIN ASAM ASETIL SALISILAT! OOCCH3 COOH
I. TUJUAN PERCOBAAN ? Asetilasi terhadap gugus #enol II. DASAR TEORI
(ika asam karboksilat dan alkohol dan katalis asam $biasanya ;*l atau ;2@6% dipanaskan terdapat kesetimbangan dengan ester dan air. +
RCOOH
+ HO-R
Asam
H
alkohol
RCO-OR
+
H2 O
ester
'roses ini dinamakan esteri#ikasi isher! yaitu berdasarkan nama Emil isher! kimiawan organik abad ke 13 yang mengembangkan metode ini. alaupun reaksi ini adalah reaksi kesetimbangan! dapat juga digunakan untuk membuat ester dengan hasil yang lebih tinggi dengan menggeser kesetimbangan ke kanan. Asam #enolat adalah golongan khusus dari asam hidroksi! asam #enolat yang penting adalah asam salisilat$asam ortho-hidroksi ben7oat%.
Ester
metilnya yaitu metil salisilat adalah komponen utama minyak gondapura. Metil salisilat digunakan untuk rasa permen karet atau gula-gula. enyawa ini digunakan juga sebagai minyak gosok. 'enggunaan utama asam salisilat adalah dalam pembuatan aspirin. 4eaksi dengan anhudrid asetat mengubah gugus hidroksi #enolik dari asam salisilat menjadi ester asetil! yaitu aspirin. OH
OOCCH3
+
(CH3CO)2O
COOH
Asam salisilat
+
CH3COOH
COOH
anhidrid asetat
aspirin
C
Aspirin digunakan secara luas! dalam bentuk murni atau campuran dengan obat lain! baik sebagai obat penghilang rasa nyeri $analgetik% atau obat demam.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipakai ? labu pemanas 1 m: Delas pengaduk 'emanas air )ermometer 2* Delas piala 1 m: *orong gelas Bahan yang dipakai? 1 g asam salisilat kering 1/ g $16 m:% asam asetat anhidrid / tetes asam sul#at pekat m: alkohol murni 2 m: auades larutan #eri klorida IV. CARA KERJA
e dalam labu pemanas 1 m: dimasukkan 1 g asam salisilat dan 1/ kering g asam asetat anhidrid! ditambah 1 tetes asam sul#at pekat. dikocok sampai terjadi pencampuran sempurna.
*ampuran
emudian panaskan diatas
pemanas air $suhu /-0*% sambil diaduk dengan termometer selama 1/ menit. "inginkan sambil tetap diaduk dan tambahkan 1/ m: air! kemudian saring dengan saringan pengisap. 'emurnian dilakukan dengan rekristalisasi. 'elarut yang digunakan campuran m: alkohol 30 dan >/ m: auades.
ristal
dimasukan dalam pelarut dan dipanaskan hingga semua kristal larut! kemudian didinginkan perlahan-lahan. Akan diperoleh kristal seperti jarum yang cantik $tetapi tidak molek%. emudian hasil ditest dengan larutan #eri klorida.
3
V. BAHAN DISKUSI
1.
)uliskan reaksi pembuatan aspirin selengkapnya.
2.
Apa yang dimaksud dengan asetilasi = selain asam asetat anhidrid! bisakah digunakan asam asetat glasial = apa ginanya asam sul#at pekat =
.
emungkinan kotoran apa saja yang mengotori hasil. Bagaimana cara mengetahui dan menghilangkannya =
6.
4ekristalisasi aspirin tidak boleh menggunakan pelarut dengan titik didih lebih tinggi mengapa = ebutkan batas temperatur pelarutnya.
/.
Mengapa aspirin tidak mempunyai titik lebur yang pasti dan apa yang dimaksud dengan temperatur dekomposisi =
0.
Mengapa kemurnian hasil ditest dengan larutan #eri klorida = "apatkah digunakan reagen lainya = sebutkan.
1
Percobaan " PEMBUATAN PROPILENA
(CH3CH=CH2) I. TUJUAN PERCOBAAN : Pe#b$a%an &$&$' ($n&')na* a*+ena ,en&an rea+') e*)#)na') II. DASAR TEORI
ebanyakan alkohol dipanaskan dengan adanya asam kuat akan melepaskan molekul air $dehidrasi% menghasilakan suatu alkena.
C
H
C
OH
+
C
C
+
panas
H2O
4eaksi ini dikenal dengan reaksi eliminasi dan memerlukan panas yang tinggi. Asam yang biasanya digunakan di :aboratorium adalah asam Bronsted sebagai donor proton seperti asam sul#at! asam pos#at dan asam :ewis seperti Alumina $Al2@% yang sering digunakan dalam 9ndustri! sebagai #asa gas dehidrasi. III. ALAT DAN BAHAN A*a% -an& ,)a+a) ? 1. labu destilasi *laisen ukuran 2/ m:
2. Delas piala 1 m: . )ermometer 2* 6. Erlemeyer 2 m: /. )abung reaksi Ba/an -an& ,)a+a) ?
1. m: $2!0 g% isopropil alkohol 2. m: auades . m: $/6 g% asam sul#at pekat 6. !/ Mn@6 dalam suasana asam /. Air brom 0. **l6
11
IV. CARA KERJA
e dalam gelas piala ukuran 1 m: dimasukkan m: auades dan secara tetes demi tetes masukkan m: ; 2@6 pekat. "inginkan pada suhu 2-*. *ampuran dimasukkan ke dalam labu destilasi ukuran 2/ m: dan tambahkan m: isopropil alkohol.
:akukan destilasi dengan suhu
reaksi C*. "estilat yang keluar $dicek! berupa gas5cairan%! ditampung dengan erlemeyer5tabung yang lebih dulu diisi Mn@6 !/ atau air brom5**l 6! Amati perubahan warna larutan permanganat atau brom. Bermacam test identi#ikasi untuk alkena? 1. "engan air brom 1 m: sampel tambah dengan 2 m: air brom! hasilnya dicek. 2. "engan air brom dalam **l6 1 m: sampel ditambah dengan 1-2 m: reagen Br 25**l6! Amati perubahan warna. . "engan larutan Mn@6 dan 1 m: ; 2@6 pekat *ampuran dikocok akan terjadi perubahan warna. 6. "an lain-lain $lihat
V. BAHAN DISKUSI
1.
)ulislah reaksi lengkap pembuatan propilena! bagaimana mekanisme reaksinya.
2.
Apa bedanya pembuatan alkena dan eter dengan bahan dasar yang samasama alkohol! jelaskan
.
'ropilena yang terjadi berupa gas! kenapa = bagaimana cara menghitung jumlah hasilnya.
6.
)ulislah reaksi identi#ikasi alkena dengan bermacam-macam reagen seperti tersebut diatas.
12
/.
"engan reaksi jenis mana! kita bisa mengetahui kedudukan ikatan rangkap.
1
Percobaan 0 PEMBUATAN NBENIL ANILIN C3H0CH2NHC3H0 I. TUJUAN PERCOBAAN : Me#e*a4ar) rea+') e#b$a%an a#)na 'e+$n,er ,ar) a#)na r)#er. II. DASAR TEORI
8-Alkil dan 8!8-dialkil dibuat secara komersial dengan alkilasi anilin dan alkohol. ebagai contoh 8-metil anilin dibuat dengan memanasi campuran anilin hidroksida $// bagian% dan metanol $10 bagian% pada suhu 12 * dalam Autokla#. +ntuk 8!8-dimetil anilin! anilin dan metanol dicampur dengan perbandingan C? >C.C bagian! asam sul#at pekat ditambahkan dan campuran dipanasi dalam autokla# pada suhu 2-2/ *! pada tekanan 2/- atm. 8-Etil-dan 8!8-dietil anilin dibuat dengan cara yang sama. "alam laboratorium! alkilasi gugus amino! untuk menghasilkan amina sekunder dan tersier dilakukan reaksi dengan alkil halida. 'ada pembentukan 8-ben7ilanilin reaksinya sebagai berikut,
CH2Cl
+
Na2CO3 NH2
CH2-NH
Amina sekunder dapat dibuat dari amina primer dan senyawa karbonil dengan cara reduksi basa schi## dengan reaksi sebagai berikut, Ar 1-8;2 G @;*-Ar 2
→
Ar 1-8H*;-Ar 2
→
Ar 1.8;.*;2Ar 2
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang dipakai , 1. erlemeyer 2/ m: 2. corong pisah
/. pendingin udara 0. pemanas air
. gelas ukur 6. gelas piala 1 m:
16
Ba/an -an& ,)a+a) ,
1. Ben7il klorida 2. Anilin . ;*l pekat 6. )oluen /. 4eagen ;einsberg IV. CARA KERJA
e dalam erlemeyer ukuran 2/ m: dimasukkan 2/ m: anilin! dan melalui corong penetes tambahkan tetes demi tetes / m: ben7il klorida sambil diaduk. *ampuran dipanaskan dalam pemanas air selama 1 jam sambil dikocok kuatkuat. )emperatur dijaga pada suhu sekitar 3-3/*. Dunakan pendingin udara yang dipasang tegak. etelah itu tambahkan 1/ m: air dan m: ;*l pekat. 'emanasan dilanjutkan sampai semua endapan larut. otoran dipisahkan dalam keadaan panas! dengan cara penyaringan.
iltrat bening yang diperoleh
didinginkan! maka akan diperoleh kristal berwarna putih. ristal yang terjadi dicuci dengan toluena sekitar 2 m:. 'encucian dilakukan tiga kali dan disaring dengan corong pengisap. ;asilnya dikeringkan! titik lebur 8-ben7il anilin 0*. Identifikasi amina dengan reagen Heinsenberg , Ambil secukupnya amina yang akan ditest! tambahkan 1 m: larutan 8a@; 1 dan 2 m: ben7en sul#onil klorida. *ampuran dipanaskan hingga reaksi sempurna.
:arutan diasamkan dengan ;*l encer.
+ntuk amina primer dan
sekunder akan mengendap. Endapan disaring dan dilarutkan dalam larutan alkali. alau larut berarti amina primer! amina sekunder tidak larut dalam larutan alkali.
V. BAHAN DISKUSI
1.
)ulis mekanisme reaksi selengkapnya
2.
cara lain pembuatan dimetil anilin.
.
Bagaimana 4eaksi tersebut! reaksi jenis mana.
6.
)ulislah reaksi identi#ikasi amina dengan reagen ;einsberg. 1/
Percobaan 3. PEMBUATAN ASETAMIDA CH5CONH2!
I. TUJUAN PERCOBAAN: Pe#b$a%an a#),a a*)(a%)+ ,en&an rea+') ,e/),ra') &ara# a#on)$# a'e%a% II. DASAR TEORI
Asetamida atau Facetic acid amideI mempunyai struktur *2;/ 8@ dan berat molekul /3!> dengan komposisi * 6!00! ; C!/! @ 2>!3. 'embuatan *;*@8; 2 dengan destilasi #raksinasi amonium asetat. i#at-si#atnya, kristal heksagonal! d62 H 1!1/3! titik lebur C1*! titik didih 222*! n">C H 1!62>6! b H !1 & 1 -1/ atu gram asetamida larut dalam !/ m: air! 2 m: etanol! 0 m: piridin. :arut dalam kloro#orm! gliserol dan ben7ena panas.
III. ALAT DAN BAHAN A*a% -an& ,)a+a) :
1. :abu alas bulat 2/ m: 1.
kolom #raksinasi
2.
termometer /*
.
pendingin balik
6.
gelas ukur
Ba/an -an& ,)a+a) ? 1. Amonium asetat !C g
2. asam asetat glasial !0 g $2 m:% . batu didih 6. 1 etil alkohol eter /. campuran ben7ena- etil asetat ? 1 0. potongan-potongan es >. minyak para#in
10
IV. CARA KERJA
e dalam labu alat bulat ukuran 2/ m: dimasukkan !C g amonium asetat dan !0 g $2 m: % asam asetat glasial dan diberi beberapa batu didih. *ampuran didestilasi dengan menggunakan kolom #raksi pendek. Dunakan pemanas minyak para#in. esudah sekitar 1 jam! suhu dinaikan sedikit.
Air yang terbentuk dan
sebagian asam asetat akan terdestilasi dengan lambat dengan kecepatan yang konstan.
umpulkan destilat dengan menggunakan gelas ukur 1 m:.
)emperatur akan naik menjadi 11 * dan akan konstan pada 11-112 *. elama 2!/ jam! akan terbentuk destilat sebanyak / m:. 'ada akhir destilasi suhu akan naik menjadi 11/*! kemudian dengan cepat turun menjadi di bawah 1 *! dan ini menunjukkan bahwa semua asam asetat telah habis. 4esidu di dalam labu akan mengkristal bila didinginkan. ristal ini adalah asetamida kotor. :akukan destilasi terhadap asetamida kotor dengan menggunakan pendingin udara. Maka asetamida murni akan keluar pada temperatur 13/-2*. +ntuk menghilangkan bau karena masih ada sedikit kotoran! rekristalisasi dengan menggunakan pelarut 1 etil alkohol dalam eter. ;asil berupa kristal yang bagus dengan titik lebur C1*.
V. BAHAN DISKUSI
1. ebutkan si#at-si#at gugus #ungsional amida $si#at reaksinya% 2. Apa yang dimaksud dengan reaksi dehidrasi = )ermasuk jenis reaksi apa = . Mengapa dalam percobaan ini digunakan kolom #raksinasi = 6. Bisakah asam asetat glasial diganti dengan asam asetat encer = jelaskan. /. Bagaimana cara identi#ikasi asetamida atau gugus amida secara umum =
1>