LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS PENGETAHUAN TENTANG RUMAH SEHAT PADA KELUARGA BINAAN DI KAMPUNG SUKAMANAH RT 008/RW 003 DESA TANJUNG PASIR KABUPATEN TANGERANG PROPINSI BANTEN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2013
LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS PENGETAHUAN TENTANG RUMAH SEHAT PADA KELUARGA BINAAN DI KAMPUNG SUKAMANAH RT 008/RW 003 DESA TANJUNG PASIR KABUPATEN TANGERANG PROPINSI BANTEN
Pembimbing : DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.kes Kelompok 5 : • Ahmad Samsuri (110.2007.015) • Romi Slamet Mukti Wibowo (110.2007.244) • Mega Indah kartika (110.2005.151) • Melisa Amalia (110.2007.176) • Suleha (110.2005.258) KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
BAB 1 LATAR BELAKANG
GAMBARAN UMUM DESA TANJUNG PASIR
Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai dan mempunyai luas wilayah ± 564, 25 hektar. Batas-batas : • Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa • Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung • Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara • Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo, dan Pangkalan
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus.2010
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus.2010
PENDIDIKAN
Prasarana TK
SD
SLTP
SLTA/SMUN
6 buah
22 buah
6 buah
2 buah
164 orang
6.612 orang
1.576 orang
346 orang
6 orang
132 orang
48 orang
30 orang
Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid Jumlah Guru
SOSIAL EKONOMI •
Nelayan : 2.331 orang
•
Montir
•
Buruh/swasta : 65 orang
•
Dokter/Bidan : 6 orang
•
Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 15 orang
•
Supir : 30 orang
•
Pengemudi Becak : 43 orang
• •
Pedagang : 1.213 orang Penjahit : 24 orang
• •
TNI / POLRI : 6 orang Pengusaha : 8 orang
•
Tukang Batu : 62 orang
•
Petani : 176 orang
•
Tukang kayu : 42 orang
•
Peternak : 6 orang
•
Pengrajin : 5 orang
: 25 orang
AGAMA Islam Kristen
Angkutan
katolik
Kristen protestan
Hindu
Budha
TRANSPORTASI
Ojek
umum
motor
Becak
Sepeda
NO.
DESA/KEL
PUSKE SMAS
RUMAH Jumlah
Jumlah
%
Jumlah
%
Seluruhnya
Diperiksa
Diperiks
Sehat
Sehat
7
8
a
1
2
3
1. 2.
Tegal Angus Tanjung Burung
Tegal Angus
3. 4.
4
5
6
1,795 1,384
998 768
55.60 55.49
189 120
18.94 15.63
Tanjung Pasir Pangkalan
1,736 2,756
550 860
31.68 31.20
30 149
5.45 17.33
5.
Lemo
1,597
329
20.60
45
13.68
6.
Muara
793
372
46.91
47
12.63
10,061
3,877
38,53
580
14.96
JUMLAH (KAB/KOTA)
Tabel 1.2 Data Rumah Sehat di Desa Tanjung Pasir Tahun 2011
GAMBARAN KELUARGA BINAAN
GAMBAR 1.3 PETA LETAK RUMAH KELUARGA BINAAN RT 03/08 DESA SUKAMANAH, KP. EMPANG, TANJUNG PASIR
Data Dasar Keluarga Tn. Soten
Nama
Status
Jenis
Usia
Pendidika
Pekerjaan
Penghasilan
n
Tn. Soten
Keluarga
Kelamin
Kepala
Laki-Laki
60 th
SD
Keluarga Ny. Ningrum
Buruh
Rp 1.000.000
Nelayan Perempua
Istri
n
55 th
SD
Kuli masak Rp. 400.000
n
17 th
SMP
-
-
Laki-laki
3,5 th
-
-
-
Perempua Nn. Herti
Anak III
Mahesa
Cucu
Tabel 1.1 Data Dasar Keluarga Tn. Aman Nama
Tn. Aman
Status
Jenis
Keluarga
Kelamin
Kepala
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan Perbulan
th
L
75
SD
Buruh tambak
Rp.1.200.000
70th
SD
Ibu RT
-
Keluarga Ny. Kani
Istri
P
Kana
Anak ke-1
L
35th
SD
Tidak bekerja
-
Dani
Anak ke-2
L
33th
SD
Buruh
Rp.1.000.000
Cirum
Anak ke-3
P
28th
SMP
Ibu RT
-
Sriyadi
Anak ke-4
L
25th
SMP
Buruh
Rp.800.000
Suryanto
Anak ke-5
L
24th
SMP
Nelayan
Rp.1.200.000
Suryono
Anak ke-6
L
22th
SMP
Tidak bekerja
-
Menantu
P
20th
SD
Ibu RT
-
Cucu
L
3th
-
-
-
Tuti Ahmad
Tabel 1.1 Data Dasar Keluarga Tn. Tinggal Nama
Tn. Tinggal
Status
Jenis
Keluarga
Kelamin
Kepala
Laki-Laki
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
40 th
SD
37 th
-
IRT
-
Nelayan
Penghasilan
Rp. 900.000
Keluarga Perempua Ny. Daya
Istri
n Perempua
Ny. Emi
Anak I
n
25 th
SD
IRT
-
Tn. Maman
Menantu
Laki-laki
28 th
SLTP
Buruh
Rp. 1200.000
11 th
SLTP
Pelajar
-
Perempua Fatimah
Anak2
n
Tabel 1.1 Data Dasar Keluarga Tn. Risman Nama
Status
Jenis
Keluarga
Kelamin
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan Perbulan
Tn. Riman
suami
L
50th
Ny. Qisah
Istri
P
44th
Sadih
Anak ke-1
L
30th
SD
Buruh
-
Minah
Anak ke-2
P
28th
SD
IRT
-
Tati
Anak ke-3
P
22th
SD
IRT
-
Salim
Anak ke-4
L
20th
SD
Buruh
Rp.800.000
Risin
Anak ke-5
L
19th
SD
Nganggur
-
Lina
Anak ke-6
P
17th
SD
Nganggur
-
Imah
Anak ke-7
P
16th
SD
Nganggur
-
Iis
Anak ke-8
P
13th
SD
Nganggur
-
Riki
Anak ke-9
L
8
SD
SD
-
SD
Buruh
Rp.1.200.000
SD
IRT
-
th
Tabel 1.1 Data Dasar Keluarga Tn. Rudi Nama
Tn. Rudi
Status
Jenis
Keluarga
Kelamin
Kepala
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Perbulan
L
30 th
SD
Buruh
Rp.1.200.000
Keluarga
Ny. Minah
Istri
P
24 th
SD
Ibu RT
--
An. Rika
Anak
P
7 th
SD
Pelajar
--
An.
Anak
L
18 th
--
--
--
PENENTUAN AREA MASALAH
• Pengetahuan mengenai air bersih. • Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga. • Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga • Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik LINGKUNGAN • Pengetahuan tentang Rumah sehat bebas
Tn.Soten • Perilaku pertolongan persalinan tanpa dibantu tenaga non medis • Perilaku mencuci tangan tanpa sabun sebelum makan dan setelah
PERILAKU
BAB • Perilaku kesadaran berobat tidak ke tenaga non medis
• Riwayat sakit gatel dan ISPA
MEDIS
LINGKUNGAN
• • • • • •
Pengetahuan mengenai air bersih. Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga. Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga Pengetahuan tentang jamban sehat. Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik. Pengetahuan tentang rumah sehat
Tn.Aman
• Perilaku pertolongan persalinan tanpa dibantu tenaga non medis • Perilaku mencuci tangan tanpa sabun sebelum makan dan setelah BAB • Perilaku kesadaran berobat tidak ke tenaga non medis
PERILAKU
• Riwayat sakit kulit dalam keluarga
MEDIS
LINGKUNGAN
•Pengetahuan mengenai air bersih. •Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga. •Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga •Pengetahuan tentang jamban sehat. •Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik. •Pengetahuan tentang rumah sehat •Banjir
Tn.Tinggal
• Perilaku pertolongan persalinan tanpa dibantu tenaga non medis •Perilaku mencuci tangan tanpa sabun sebelum makan dan setelah BAB •Perilaku kesadaran berobat tidak ke tenaga non medis
PERILAKU
•Riwayat sakit kulit dalam keluarga
MEDIS
LINGKUNGAN
•Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga •Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga •Pengetahuan mengenai ventilasi •Pengetahuan tentang alas rumah yang baik. • Kurangnya kepedulian akan tempat berobat •Pengetahuan akan rumah sehat •Banjir
Tn.Risman
•Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah dalam keluarga • Kebiasaan tidak menggunakan sandal atau alas kaki di rumah.
PERILAKU
•Timbulnya penyakit ISPA dari bahaya asap rokok •Terdapatnya penyakit kulit akibat alas lantai terbuat dari tanah. •Terdapatnya penyakit hipertensi akibat pola makanan dan kebiasaan.
MEDIS
LINGKUNGAN
• Lantai terbuat dari tanah • Pengetahuan mengenai air bersih. • Pengetahuan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga • Pengetahuan tentang jamban sehat. • Pengetahuan tentang ventilasi udara yang baik. • Pengetahuan tentang kebersihan rumah • Pengetahuan tentang rumah sehat • Banjir
Tn.Rudi • Kebiasaan merokok di dalam rumah • Kebiasaan buang air besar dan istinja yang buruk • Kebiasaan membersihkan kandang ternak yang buruk
PERILAKU
• Penyakit ISPA dalam keluarga • Penyakit gatal-gatal dalam keluarga
MEDIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. (Notoatmojo, 2007)
Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni : Tahu Memahami Aplikasi Analisis Sintesis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2003) faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan yaitu :
Internal
Eksternal
Jasmani
Pendidkan
Rohani
Sosial ekonomi Pararan media informasi Sosial budaya
Pengalaman
Rumah Sehat Pengertian Rumah Sehat
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992, rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan yang dimaksud dengan Sehat menurut World Health Organization (WHO) “Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun Sosial Budaya, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit dan kelemahan (kecacatan)”
Syarat Rumah Sehat Rumah sehat
Pencegahan kecelakaan
Pencegahan penyakit
Fisiologis
Psikologis
Menurut Winslow dan APHA (Kepmenkes 1999)
Lokasi Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 829 / Menkes/SK/VII/1999 :
Sarana dan Prasarana Lingkungan
Menurut Dinkes (2005), Minimum yang memenuhi kriteria sehat pada masing-masing parameter adalah sebagai berikut : • Minimum dari kelompok rumah adalah langit-langit, dinding lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan pencahayaan. • Minimum dari kelompok sarana sanitasi adalah sarana air bersih, jamban (sarana pembuangan kotoran), Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan sarana pembuangan sampah.
Indikator Penilaian Rumah Sehat Terdapat beberapa indikator penilaian rumah sehat yaitu : Atap
Kepadatan penghuni
Pencahayaan
Dinding
Indikator Komponen Rumah
Lubang asap dapur
Ventilasi
Lantai
Sarana Sanitasi Sarana air bersih
Sarana pembuangan sampah
Indikator penilaian sarana sanitasi Sarana pembuangan air limbah
Jamban
2. 3. Kerangka Teori
Jasmani Internal Rohani
PENGETAHUAN
Pendidikan
Ekonomi Media massa
Eksternal
Sosial budaya Pengalaman
Bagan I Kerangka Teori Menurut Notoatmodjo, 2003
2.4 Kerangka konsep PENDIDIKAN •Pendidikan yang rendah •Pemahaman tentang dampak rumah sehat bagi kesehatan •Minat untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi
SOSIAL EKONOMI •Pendapatan pada keluarga binaan •Hasil kerja yang harus menunggu •Kurang tersedianya lapangan pekerjaan di daerah keluarga binaan
PAPARAN MEDIA INFORMASI •Media informasi baik media cetak dan elektronik •Penyuluhan dari petugas kesehatan SOSIAL BUDAYA •Kebiasaan warga setempat yang dilakukan turun temurun •Masyarakat merasa nyaman dengan keadaan tersebut •Penyuluhan oleh tokoh masyarakat setempat
Pengalaman •Penyuluhan kesehatan tentang rumah sehat •Peran aktif organisasi di lingkungan setempat
PENGETAHUAN TENTANG RUMAH SEHAT
DEFINISI OPERASIONAL No.
Variabel
1
Pendidikan
Definisi operasional
Alat ukur
Cara ukur
Kuisioner
Wawancara
Kuisioner
Wawancara
Tingkat akhir dari pendidikan formal yang
ditempuh
seseorang
proses belajar (Notoatmodjo, 2003)
dalam
mengajar.
Status sosial ekonomi berpengaruh 2
Sosial Ekonomi
terhadap
tingkah
Paparan Media Massa
media elektronik untuk mendapatkan tentang
rumah
- Rendah
Nominal
- Menengah
Nominal
- Rendah
Besar kecilnya pengaruh alat informasi baik media cetak maupun informasi
- Tinggi
Skala
- Tinggi
laku.(Notoatmodjo,2003)
3
Hasil
Kuisoner
Wawancara
Kuisioner
Wawancara
Kuesioner
Wawancara
sehat.
- Baik - buruk
Nominal
(Sukmadinata, 2003)
Pandangan 4
Sosial Budaya
5
Pengalaman
masyarakat
tentang
budaya di sekitarnya (Agama, etnis, dan papan). (Sukmadinata, 2003)
Pengalaman individu tentang berbagai hal yang di peroleh dari lingkungan
dalam
proses
pengembangan (Notoatmodjo,2003)
- Berpengaruh - Tidak berpengaruh
- Berpengaruh - Tidak berpengaruh
Nominal
Nominal
BAB III METODE
Penentuan Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpul data ini berupa kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Instrumen dapat membantu penulis/ peneliti dalam memperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis.
Sumber data yang digunakan pada diagnosis komunitas ini adalah :
Data primer
• Data primer diperoleh dengan cara berhubungan dengan obyek secara langsung yang dilakukan dengan cara : • Wawancara • Kuesioner • Observasi
Data sekunder
• Data sekunder diperoleh dengan melakukan pencatatan data dan dari rekapitulasi data yang telah berhasil dikumpulkan oleh pihak Puskesmas Tegal angus berupa profil Puskesmas. Aparat desa tentang program dan kegiatan desa. Dan data Sekunder ini berguna untuk memperoleh gambaran teoritis dari masalah yang diteliti.
Data tersier
• Data tertier diperoleh dari kepustakaan yang diambil dari internet dan buku.
Pengumpulan Data
kuesioner Pengumpulan data di Desa Tanjung Pasir, kecamatan Teluk Naga, Tangerang. selama 10 hari (29 Januari – 09 Februari 2013)
Data primer Wawancara 5 keluarga binaan Wawancara pihak puskesmas Data sekunder Profil puskesmas 2011
Tabel 3.1 Berikut ini daftar kegiatan pengumpulan data diagnosis komunitas di Kampung Sukamanah 00 8/003 Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Januari 2013 Tanggal Selasa, 29, Januari 2013
Rabu, 30 Januari 2013
Kegiatan
Perkenalan dan memohon izin pada kepala puskesmas Tegal Angus
Perkenalan dan sambung rasa dengan kepala keluarga dan anggota keluarga binaan.
Pengumpulan data dasar masing-masing keluarga binaan, serta observasi awal lingkungan tempat tinggal
Diskusi internal kelompok untuk membahas data dasar yang sudah diperoleh
Menentukan persamaan permasalahan dari setiap keluarga binaan mengenai perilaku pengelolaan sampah
Kamis, 31 Januari 2013
Pengumpulan data mengenai keadaan demografi Desa Tanjung Pasir dari bidan desa dan penanggung jawab
Jumat, 01 Februari 2013
daerah Tanjung Pasir dari pihak puskesmas. Observasi serta dokumentasi rumah keluarga binaan dan tempat pembuangan sampah yang biasa mereka lakukan
Penentuan dan pembuatan Instrumen pengumpul data.
Sabtu, 02 Februaru 2013
Diskusi pertama dengan pihak Puskesmas Tegal Angus mengenai area permasalahan dari keluarga binaan.
Senin, 04 Februari
Pengumpulan data dari keluarga binaan
Selasa, 05 Februari 2013
Pengumpulan data dari keluarga binaan
Rabu, 06 Februari 2013
Pengumpulan data dari keluarga binaan
Kamis, 07 Februari 2013
Melakukan kuesioner terhadap keluarga binaan, membuat poster, leaflet dan foto bersama anggota keluarga binaan
Jumat, 08 februari 2013
Perencanaan power point
Sabtu, 09 Februari 2013
Diskusi kedua dengan pihak Puskesmas Tegal Angus menggunakan power point Pembubaran bersama Kepala Puskesmas dan Wakil Puskesmas Tegal Angus
Pengolahan data
Microsoft exel Manual Microsoft word
Pengolahan data Analisa data
Analisa univariat
Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variabel yang diukur adalah : • Tingkat pendidikan responden sebagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan mengenai rumah sehat. • Tingkat ekonomi yang masih sangat rendah untuk mendukung terciptanya rumah sehat. • Tingkat pemaparan media informasi oleh responden yang menunjang pengetahuan mengenai rumah sehat. • Tingkat sosial budaya di lingkungan sekitar yang mempengaruhi terciptanya rumah sehat • Tingkat Pengalaman yang mempengaruhi terhadap rumah sehat
BAB IV HASIL
Analisa Univariat Analisa Univariat adalah analisa untuk melihat distribusi hubungan antara pengetahuan keluarga binaan tentang rumah sehat. Tingkat pengetahuan keluarga binaan tentang rumah sehat di Kampung Sukamanah dapat dilihat dari tingkat pendidikan, sosial ekonomi, paparan media massa, sosial budaya, dan pengalaman. Dari hasil kuesioner, dapat dibuat rekapitulasi persentase tingkat pengetahuan keluarga binaan tentang rumah sehat di Kampung Sukamanah berdasarkan variable dari kerangka konsep yang kami buat, seperti yang ditunjukkan diagram berikut.
Tabel 4.1. Distribusi dan Frekuensi Tentang Variabel Pendidikan pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Pendidikan keluarga
Jumlah Responden
%
binaan
Total 10
Tinggi
0
0%
Menengah
2
20 %
Rendah
8
80 %
Total
10
100 %
Dari tabel terlihat bahwa seluruh keluarga binaan bahwa 80% memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan mempengaruhi pengetahuan tentang rumah sehat.
Tabel 4.2. Distribusi dan Frekuensi Variabel Sosial Ekonomi pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Sosial Ekonomi
Jumlah Responden
%
Total 10 Tinggi
0
0%
Menengah
2
20 %
Rendah
8
80 %
Total
10
100 %
Dari tabel 4.2. diketahui bahwa 80 % keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir masih memiliki penghasilan yang rendah dan 20 % cukup sehingga sulit untuk membangun rumah sehat.
Tabel 4.3. Distribusi dan Frekuensi Variabel Informasi pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Informasi
Jumlah Responden
%
Total 10
•
Terpapar
0
0%
Tidak terpapar
10
100 %
Total
10
100 %
Dari tabel 4.3. diketahui bahwa 100% keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir memiliki informasi yang kurang tentang rumah sehat.
Tabel 4.4. Distribusi dan Frekuensi Variabel Sosial Budaya pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Pengalaman
Jumlah Responden
%
Total 10 Berpengaruh
0
0%
Tidak berpengaruh
10
100 %
Total
10
100 %
Dari tabel 4.4. diketahui bahwa 100 % dari keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir memiliki sosial budaya yang buruk mengenai kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan yang mempengaruhi rumah sehat.
Tabel 4.5. Distribusi dan Pengalaman pada Keluarga Binaan di Kampung Sukamanah RT 008/RW 003, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Tangerang Januari 2013
Pengalaman
Jumlah Responden
%
Total 10 Berpengaruh
0
0%
Tidak berpengaruh
10
100 %
Total
10
100 %
Dari tabel 4.5. diketahui bahwa 100 % dari keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir tidak memiliki pengalaman yang dapat mempengaruhi rumah sehat.
Pendidikan
Pengalaman
Variabel
Sosial Ekonomi
Diagnosis dan intervensi komunitas Sosial budaya
Informasi
Fishbone PENDIDIKAN
Rendahnya tingkat pendidikan responden
Ketidaktahuan responden tentang rumah sehat Kurangnya minat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Keterbatasan tingkat ekonomi keluarga
SOSIAL EKONOMI
Sangat Rendahnya tingkat pendapatan responden
Hasil kerja yang harus menunggu
Kurang tersedianya lapangan pekerjaan
Pekerjaan sesuai dengan kondisi alam dan musim
Pengetahuan tentang rumah sehat Kurangnya media informasi baik media cetak dan elektronik
Kurangnya kegiatan penyuluhan oleh tenaga medis
Kebiasaan masyarakat setempat yang dilakukan secara turun-temurun
Masyarakat merasa nyaman dengan kebiasaan tersebut
Kurangnya kesadaran dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di lingkungan setempat
Peran aktif dalam organisasi di lingkungan setempat
Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan oleh tokoh masyarakat sekitar Terbatasnya tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas untuk memberikan penyuluhan kepada responden
PAPARAN MEDIA INFORMASI
Kebiasaan tersebut memberikan dampak buruk terhadap kesehatan kepada masyarakat
SOSIAL BUDAYA
Pengalaman yang minim menghambat terbentuknya rumah sehat
PENGALAMAN
Rencana Intervensi Pemecahan Masalah
kami mendapatkan beberapa rencana intervensi pemecahan masalah, antara lain: • Memberikan gambaran dan penyuluhan tentang rumah sehat • Memberikan penyuluhan mengenai keterkaitan penyebab dan penularan. penyakit infeksi pada keadaan rumah yang tidak sehat. • Memberikan penyuluhan sesuai dengan tingkatan pendidikan keluarga binaan agar mereka dapat memahami konsep rumah sehat yang dimaksud. • Memberikan media kepada responden untuk menyisihkan sebagian penghasilannya agar dapat mewujudkan rumah sehat.
• Memberikan penyuluhan melalui poster dan selebaran yang berisi informasi mengenai kriteria rumah sehat dan dampak yang ditimbulkan oleh keadaan rumah yang tidak sehat. • Mengadakan kegiatan “ Hari Bersih “yang diadakan setiap pekan untuk meningkatkan kesadaran keluarga binaan tentang pentingnya kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. • Memberikan penjelasan pentingnya mengikuti kegiatankegitan yang berada di lingkungan sekitar untuk menambah wawasan dan pengalaman terutama di bidang kesehatan.
Setelah di lakukan diskusi bersama, maka kami memilih dan menetapkan serta memutuskan untuk mengadakan penyuluhan tentang rumah sehat pada keluarga binaan sebagai alternatif intervensi komunitas terbaik.
Intervensi Pemecahan Masalah Pada hari, 14 Februari 2013 pukul 11.00 WIB, penulis kembali ke Desa Tanjung Pasir untuk mengadakan intervensi komunitas. Media yang digunakan adalah penyuluhan berupa poster dan leaflet tentang rumah sehat. Adapun hal-hal yang diinformasikan adalah sebagai berikut: • Pengertian rumah sehat menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992, yaitu rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
• Penyebab dan penularan penyakit infeksi terhadap rendahnya pengetahuan tentang rumah sehat • Membersihkan rumah dua kali dalam sehari • Membersihkan seminggu
lubang
udara
dua
kali
dalam
• Menyediakan minimal satu buah lampu pada setiap ruangan • Memelihara sumber air bersih dan pengelolaan instalasi listrik • Pentingnya fungsi kamar mandi dan WC
•
Pengelolaan serta pembuangan kotoran manusia dan berbagai limbah yang berasal dari rumah tangga
•
Membuka dan membersihkan jendela setiap hari
•
Memiliki akses terhadap berbagai sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, tempat kesenian
•
Syarat rumah sehat yang mampu memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, pencegahan penularan penyakit, pencegahan terjadinya kecelakaan berdasarkan syarat Rumah yang sehat menurut Winslow dan
•
APHA (American Public Health Association). Pentingnya mengikuti kegiatan tentang kesehatan untuk menambah wawasan dan pengalaman tentang rumah sehat.
Dengan memberikan mereka pengetahuan tentang rumah sehat, akan timbul kesadaran mereka untuk menjadikan rumah tinggal mereka sebagai rumah sehat, yang nantinya akan menciptakan kesehatan yang optimum baik dari fisik maupun rohani bagi seluruh anggota keluarga.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Adapun kesimpulan dari diagnosis komunitas intervensi adalah : • Kurangnya pengetahuan warga Desa Tanjung Pasir mengenai rumah sehat. • Pendidikan warga Desa Tanjung Pasir yang masih rendah. • Jumlah anggota keluarga dalam satu hunian yang terlalu banyak sehingga menyebabkan kepadatan hunian. • Penghasilan yang tidak menentu akibat ketergantungan pekerjaan terhadap cuaca dimana mayoritas penghasilan didapat dari pekerjaan sebagai nelayan dan pedagang ikan.
• Akibat minimnya penghasilan dan tingkat sosial ekonomi menyebabkan tidak adanya dana untuk biaya perbaikan rumah dan lingkungannya. • Pemahaman masyarakat tentang kebutuhan rumah sehat • Peran aktif warga desa tanjung pasir dalam berbagai kegiatan mengenai kesehatan Dari beberapa penyebab yang ada di atas, penyebab yang paling dominan adalah kurangnya pengetahuan mengenai rumah sehat.
Saran
Dari hasil analisis pemecahan masalah ditemukan beberapa akar masalah, yang ternyata tidak dapat dilakukan semuanya • Petugas kesehatan lebih aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat dalam hal pengadaan rumah sehat. • Menyisihkan sebagian dari penghasilan yang didapat untuk ditabung yang nantinya dapat digunakan untuk melakukan perbaikan bagi rumah dan lingkungannya.. • Memberikan motivasi kepada setiap masing-masing individu akan rumah dan lingkungan yang sehat dimulai dengan membiasakan untuk hidup sehat. • Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai rumah sehat dengan cara aktif memberikan penyuluhan.
Terima Kasih
Wassalam.....