5. Diagnosis . Diagnosis %anding 6. Peme Pemeri riks ksaa aan n Penunjang 9. $era3i
Munt Muntah ah yang yang ber berlebi lebiha han n dal dalam am keha kehami mila lan n yan yang g menyebabkan terjadinya : Ketonuria Penurunan berat badan > 5 Muntah > 1# kali sehari $idak bisa makan minum %adan lemas &edang hamil ital sign* tensi+ nadi+ ada tanda , tanda syok. -& $urgor kulit 0amil !# minggu. 1. !. Mual muntah >1#2 sehari 3. %adan lemas. 4. "da tanda , tanda syok hi3o4olumik (dehidrasi) 0i3eremesis gra4idarum 1. Dis3e3sia !. ertigo 1. 7aboratorium (PP $est+ D7+ elektrolit+ urin rutin) !. 8&-. 1. "tasi dehidrasi dan ketosis : %erikan infuse D 5 +7+;al 1 : 1 :1. 7anjutkan dengan infus yang mem3unyai kom3osisi kalori dan elektrolit yang memadai se3erti Ka<; Mg'. 2. %alans =airan ketat hingga tidak jum3ai lagi ketosis dan defisit elektrolit. 3. %erikan obat anti muntah injeksi ondansentron / mg dan antidis3e3sia ranitidin 4. %erikan su33ort 3sikologis. 5. ika dijum3ai keadaan 3atologis : atasi. 6. ika kehamilannya 3atologis ( misal : Molla 0idatidosa ) lakukan e4aluasi. 6. ;utrisi ;utrisi 3er oral diberik diberikan an bertaha3 bertaha3 dan jenis jenis yang yang diberikan sesuai a3a yang dikehendaki 3asien (3rinsi3 utama adalah 3asien masih da3at makan) dengan 3orsi seringan mungkin dan baru ditingkatkan bila 3asien lebih segar dan enak.
9. ?nfus dile3as dile3as bila kondisi 3asien benar@benar benar@benar telah segar dan da3at makan dengan 3orsi Aajar (lebih baik lagi bila telah dibuktikan hasil laboratorium telah normal) dan obat 3eroral telah diberikan bebera3a saat sebelum infus dile3as. 1. Masuk &. !. Makan minum bertaha3 Kontrol 1 minggu setelah K&. 3. "d 4itam : dubia ad bonam "d sanationam sanationam : dubia ad bonam "d fumgsionam : dubia ad bonam ? dr. ahmi 8tami+ &3.C-. &etelah dilakukan 3eraAatan B# 3asien keadaan baik. 1. Pedoman Diagnosis dan $era3i+ !##9+ umah &akit 8mum Dokter &oetomo+ &urabaya !. Pela Pelaya yana nan n obs obste tetr trii dan dan neon neonat atal al eme emerg rgen ensi si kom3rehensif (PC;
Ketua Komite Medik