LAPORAN PENDAHULUAN POST SEKSIO SESAREA DENGAN PLASENTA PREVIA
A. Konsep Dasar Plasenta Previa Previa 1. Defi Defini nisi si Menurut Nugroho (2010) Plasenta previa yaitu plasenta yang letaknya
abnorm abnormal, al, karena karena plasent plasentaa terlet terletak ak pada pada segmen segmen bawah bawah rahim rahim sehingg sehinggaa menutupi sebagian atau seluruh ostinum uteri internum. dapun menurut !halik dalam Prawirohard"o (200#) plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa r upa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostinum uteri internum. . Etiolo!i
Penyebab pasti dari pla$enta previa belum diketahui sampai saat ini. %etapi berkurangnya vaskularisasi pada segmen bawah rahim karena bekas luka luka operasi operasi uterus uterus,, kehami kehamilan lan molar molar,, atau tumor tumor yang yang menyeb menyebabk abkan an implan implantasi tasi pla$en pla$enta ta "adi "adi lebih lebih rendah rendah merupa merupakan kan sebuah sebuah teori teori tentan tentang g penyebab pal$enta previa yang masuk akal. &elain &elain itu, itu, kehami kehamilan lan multip multiple'l le'lebih ebih dari dari satu satu yang yang memerl memerluka ukan n permukaan yang lebih besar untuk implantasi pla$enta mungkin "uga men"adi salah satu penyebab ter"adinya pla$enta previa. an "uga pembuluh darah yang sebelumnya sebelumnya mengalami mengalami perubahan perubahan yang mungkin mengurangi mengurangi suplai darah pada daerah itu, aktor predisposisi itu untuk implantasi rendah pada kehamilan berikutnya.
". Klasif Klasifi#a i#asi si Plasen Plasenta ta Previ Previa a Menurut Nugroho, 2012 dikenal * klasiikasi dari plasenta previa +
a. Plas Plasen enta ta prev previa ia tota totali liss + Plas Plasen enta ta menu menutu tupi pi selu seluru ruh h osti ostinu num m uter uterii internum b. Plasenta previa lateralis + Plasenta menutupi sebagian se bagian dari ostium uteri intenum $. Plasen Plasenta ta previa previa marginal marginalis is tepi plasenta plasenta berada berada tepat tepat pada pada tepi ostinum ostinum uteri internum d. Plasenta Plasenta letak letak rendah rendah + Plasenta Plasenta berada berada - * $m pada tepi ostium ostium uteri uteri internum $. Pe%eri#s Pe%eri#saan aan Pen&n'an Pen&n'an! ! Menurut Nugroho, 2012 pada plasenta previa pemeriksaan penun"ang
yang dilakukan adalah + a. &/ untuk diagnosis diagnosis pasti yang menentukan menentukan letak plasenta plasenta b. Pemeriksaan darah + hemoglobin dan hemato$rit (. )anif )anifest estasi asi #linis #linis Menurut Menurut Nugroho Nugroho (2012) (2012) maniestasi maniestasi klinis klinis plasenta plasenta previa diantara
lain+ a. namnesa 1)
Perdarahan Perdarahan "alan lahir berwarna berwarna merah segar tanpa rasa nyeri, tanpa sebab
2)
%erutama pada multi gravida pada kehamilan setelah setela h 20 minggu
b. Pemeriksaan isik 1)
Pemeri Pemeriksa ksaan an luar luar bagian bagian terbawa terbawah h "anin "anin biasaan biasaanya ya belum belum masuk masuk pintu atas panggul.
2)
Peme Pemeri riks ksaan aan insp inspek ekul ulo o + perd perdara araha han n beras berasal al dari dari osti ostium um uter uterii eksternum.
*. Penata Penatala# la#san sanaan aan
Menurut Nugroho, 2012 penatalaksanaan plasenta previa diantara lain+ a. arus dilakukan dilakukan di rumah sakit dengan dengan asilita asilitass operasi. operasi. b. &ebelum diru"uk, an"urkan pasien untuk tirah baring total dengan meng mengha hada dap p
keki kekiri ri,, tida tidak k mela melaku kuka kan n sengg senggam ama, a, meng menghi hind ndari ari
peningkatan tekanan rongga perut (misal batuk, mengedan karena
sulit buang air besar). $. Pasang inus Na!l isiologis, bila tidak memungkinkan berikan peroral. d. Pantau tekanan darah dan rekuensi nadi pasien se$ara teratur tiap 1 menit untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat pendarahan. e. ila ter"adi ren"atan, segera lakukan pemberian $airan dan tranusi darah. . Pengelolaan plasenta previa tergantung dari banyaknya perdarahan, umur kehamilan dan dera"at plasenta previa. g. 3angan melakukan pemeriksaan dalam atau tampon vagina, karena akan memperbanyak perdarahan dan menyebabkan ineksi. 1) ila usia kehamilan 45 minggu dan %6 4200 gram a) Perdarahan sedikit keadaan ibu dan anak baik maka biasanya penanganan konservati sampai umur kehamilan aterm.
Penangan
berupa
tiring
baring,
hematini$,
antibiotika dan tokolitik bila ada his. ila selama hari tidak ada perdarahan pasien mobilisasi bertahap. ila pasien ber"alan tetap taka da perdarahan pasien boleh pulang. Pasien dian"urkan agar tidak $oitus, tidak beker"a keras dan segera ke rumah sakit "ika ter"adi perdarahan. Nasihan ini "uga dian"urkan bagi pasien yang didiagnosis plasenta previa dengan &/ namun tidak mengalami perdarahan. b)
3ika perdarahan banyak dan diperkirakan membahayakan ibu dan "anin maka dilakukan resusitasi $airan dan penanganan se$ara akti.
2) ila usia kehamilan 75 minggu' lebih dan %6 4200 gram Pada kondisi ini maka dilakukan penanganan se$ara akti yaitu segera mengakhiri kehamilan, baik se$ara pervaginam atau perabdominal.
a) Persalina pervaginam diindikasikan pada plasenta previa marginalis, plasenta previa letak rendah dan plasenta previa lateralis dengan pembukaan * $m atau lebih. b) Pada kasus tersebut bila tidak banyak perdarahan maka dapat dilakukan peme$ahan kulit ketuban agar bagian bawah anak dapat masuk pintu atas panggul menekan plasenta yang berdarah. $) ila his tidak adekuat dapat diberikan pitosin drip. Namun bila perdarahan tetap ada maka dilakukan seksio sesar. d) Persalinan dengan seksio sesar diindikasikan untuk plasenta previa totalis baik "anin mati atau hidup, plasenta previa lateralis.
+. Ko%pli#asi
da beberapa komplikasi utama yang bisa ter"adi pada ibu hamil yang menderita plasenta previa, diantaranya ada yang bisa menimbulkan perdarahan yang $ukup banyak dan atal (Prawirohard"o, 200#8 h.*##). a. 9leh karena pembentukan segmen rahim ter"adi se$ara ritmik, maka pelepasan plasenta dari tempat melekatnya di uterus dapat berulang dan semakin banyak, dan perdarahan yang ter"adi itu tidak dapat di$egah sehingga penderita men"adi anemia bahkan syok. b. 9leh karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan siat segmen ini yang tipis mudah "aringan trooblas dengan kemampuan invasinya menerobos ke dalam miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan men"adi sebab dari ke"adian plasenta inkreta bahkan perkreta. Paling ringan adalah plasenta akreta yang perlekatannya lebih kuat tetapi villinya masih belum masuk ke miometrium. :alaupun biasanya tidak seluruh permukaan maternal plasenta mengalami akreta atau inkreta akan tetapi dengan demikian ter"adi resiko retensio plasenta dan pada bagian plasenta yang sudah terlepas timbulah perdarahan dalam kala tiga. ;omplikasi ini lebih
sering ter"adi pada uterus yang penah seksio sesaria. $. &erviks dan segmen bawah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat potensial untuk robek disertai oleh perdarahan yang banyak. 9leh karena itu harus sangat berhati
;omplikasi lainnya yaitu solusio plasenta (resiko relati 1,=), seksio sesaria (>> ,#), kelainan letak "anin (>>2,=), perdarahan post partum (>>
1,5),
kematian
maternal
akibat
perdarahan
(0?)
dan
disseminated intravascular coagulation (@!) 1,#?. ,. SEKSIO SESAREA -SESIO AESAREA/ 1. Pen!ertian &eksio sesarea adalah suatu $ara melahirkan "anin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Mo$htar, 20028 hal.=). &eksio sesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana "anin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
. In0i#asi se#sio sesarea Menurut @mam >as"idi (200#, h.==) indikasi seksio sesarea
diantara lain+ a. @ndikasi mutlak 1) @ndikasi ibu a) Panggul sempit b) ekas seksio
sesarea
dengan
indikasi
disproporsi
sevalopelvik $) isungsi uterus d) istosia "aringan lunak e) Plasenta previa 2) @ndikasi "anin a) 3anin sangat besar b) /awat "anin $) Aetak lintang d) Presentasi bokong pada primi gravida e) ouble ootling bree$h b. @ndikasi >elati 1.) >iwayat seksio sesarea 2.) Presentasi bokong .) istosia *.) 6etal distress .) Preeklamsia berat,penyakit kardiovaskuler dan diabetes B.) @bu dengan @C positi sebelum inpartu 5.) /emeli $. @ndikasi sosial 1.) :anita yang takut melahirkan berdasarkan pengalaman sebelumnya 2.) :anita yang ingin seksio sesarea elekti karena takut bayinya mengalami $edera atau asiksia selama persalinan atau mengurangi resiko keusakan dasar panggul .) :anita yang takut ter"adinya perubahan pada tubuhnya atau seDuality image setelah melahirkan ". Kontra in0i#asi Menurut @mam >as"idi (200#, hal.=#) kontra indikasi seksio
sesarea antara lain + a. 3anin mati b. &yok $. nemia berat d. ;elainan kongenital berat e. @neksi piogenik pada dinding abdomen
f.
Minimnya asilitas operasi seksio sesarea
$. ,ent Operasi Se#siso Sesarea >uatam Mo$htar (2002, hal =0<=5) "uga memaparkan "enis<"enis
seksio sesarea diantara lain + a. bdomen b. Cagina c. &eksio sesarea klasik d. &eksio sesarea ismika
Pat2a3 Post Se4tio Sesarea Den!an In0i#asi Plasenta Previa
Operasi "# sebelumnya $anita usia %&' tahun Plasenta previa sebelumnya (umlah kehamilan sebelumnya nterval yang pendek antar kehamilan *umor pada uterus
Merokok
Kehamilan
vaskularisasi
kembar
ygot tertanam sangat rendah pada kavum uteri
Kadar O2
Plasenta
Aliran darah
dalam tubuh
besar
ke plasenta
janin
Membentuk plasenta yang Membentang
Merangsang pertumbuhan
berdekatan
luas pada
Plasenta
daerah uterus
meluaskan
plasenta yang
permukaannya
dengan os!um internum servisis
besar Plasenta tertanam kuat pada os!um internum servisis
Plasenta berimplantasi di sekitar segmen ba+ah rahim
Menutup sebagian atau seluruh osteum uteri internum
PLASENTA PREVIA
Pla4enta previa Seksio Cesarea Post Operasi sc
Post Ansestasi "pinal
-uka Post Operasi
Penurunan saraf
Penurunan saraf
(aringan
(aringan
ekstermitas ,a+ah
otonom
terputus
terbuka
Kelumpuhan #emas Mobilitas
Penurunan
Merangsang
Proteksi
saraf
area sensorik
kurang
ifas
0terus
-aktasi
Kontraksi
Progesteron dan
uterus
esterogen menurun
nvasi bakteri
Adekuat
*idak Adekuat
yeri
Penambahan Pertumbuhan kelenjar Pengelupasan /es! infeksi
Atonia uretri
anggota baru
susu terangsang
desidua
Kebutuhan
/esiko Kons!pasi
Perubahan
Prolak!n meningkat
peristal!k usus
hold, taking go)
psikologis
vegeta!f Penurunan
Psikologis (Taking in, taking
Perdarahan
sapan bayi
meningkat
-ochea 1ipovolemik
Anemi
Oksitosin meningkat
Kekurangan
1bO2
jeksi A"
volume cairan
menurun
Metabolisme anaerob
Asam laktat meningkat
Adekuat
*idak adekuat
A" keluar
A" !dak keluar
fek!f
Perubahan pola peran
nefek!f laktasi
laktasi "uplai O2 ke jaringan menurun
Kelelahan
Kurang pengetahuan pera+atan payudara
ekrose
ntoleransi ak!vitas
2 &
(. Ko%pli#asi ;lasiikasi seksio sesarea menurut >ustam Mo$htar (2002,
hal.=5) antara lain + a. @neksi peurperal (nias) 1) >ingan,dengan kenaikan suhu beberapa hari sa"a 2) &edang,dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi disertai dehidrasi dan perut sedikit kembung ) erat,dengan peritonitis,sepsis dan ileusparalitik,ineksi berat sering kita "umpai pada partus terlantar,sebelum timbul ineksi nias b. Perdarahan, karena 1) anyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka 2) tonia uteri ) Perdarahan pada pla$ental bed $. Auka kandung kemih,emboli paru dan keluhan kandung kemih bila reperitonialisasi terlalu tinggi d. ;emungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang *. Pera2atan pas4a5e0a >ustam Mo$htar (2002, hal.120) memaparkan perawatan pas$a
bedah antara lain + a. Penatalaksanaan nyeri alam 2* "am pertama pas$aoperasi,pasien akan merasa nyeri sehingga harus diberikan analgesik yang adekuat. >asa nyeri pada pasien yang mendapat anastesi spinal timbul se"ak tungkai bawah mulai dapat digerakkan. AaEimnya, penghilang sakit telah diberikan dalam tetesan inus oleh dokter anestesi,selan"utnya analgetik dapat diberikan diruang rawat. Penggunaan ketorola$ #0 mg sehari, dibagi atas dosis, ditambah ketoproen supositoria sudah memadai. ;etorola$ 10 mg intravena dapat ditambahkan "ika pasien masih merasa kesakitan (Mo$htar, 20028 hal. 11#). b. ;ateterisasi Pengosongan kandung kemih pada bedah kebidanan per vaginam sama dengan pada persalinan biasa "ika tidak ada luka robekan yang luas,untuk men$egah iritasi dan pen$emaran luka oleh urin, kandung kemih dikosongkan dengan kateter.
;andung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada pasien, menghalangi involusi uterus, dan menyebabkan perdarahan. ;arena itu, dian"urkan pemasangan kateter tetap yang dipasang selama 2*<*= "am atau lebih, bergantung pada "enis operasi dan keadaan pasien. engan $ara tersebut, urin dapat ditampung dan diukur dalam botol plastik se$ara periodik (Mo$htar, 20028 hal. 11#). $. Perawatan lan"utan Pasien dian"urkan untuk datang kontrol luka pada hari ketu"uh atau kedelapan. ;un"ungan dilakukan lebih $epat apabila ada hal< hal khusus, seperti nyeri berlebihan, terbukanya perban, atau ada perembesan darah. Citamin !, kompleks dapat diberikan untuk memper$epat proses penyembuhan pasien. #. Konsep Dasar )asa Nifas
1. Pen!ertian Nifas Masa nias dimulai beberapa "am sesudah lahirnya plasenta
sampai dengan B minggu berikutnya (ahiyatun, 200#8 hal.2)
. Taapan )asa Nifas Masa nias dimulai 2 "am sesudah lahirnya plasenta sampai
dengan B minggu berikutnya (ahiyatun, 200#8 hal. 2). Menurut mbarwati dkk (200=), masa nias dibagi men"adi tahap + a. Puerperium ini Puerperium ini yaitu, ;epulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan ber"alan<"alan (dalam pandangan islam dianggap telah bersih dan boleh beker"a setelah *0 hari) b. Puerperium @ntermedial Puerperium @ntermedial yaitu, ;epulihan menyeluruh organ
emote Puerpureum >emote Puerpureum yaitu, :aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu
". T&'&an as&an %asa nifas &emua yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanaan maupun di
bidang lain selalu mempunyai tu"uan agar kegiatan tersebut terarah dan diadakan evaluasi dan penilaian.menurut ahiyatun (200#) hal.2 memamparkan %u"uan dari perawatan nias ini adalah+ a. Memulihkan kesehatan umum penderita 1) Menyediakan makanan sesuai kebutuhan 2) Mengatasi anemia ) Men$egah ineksi dengan memperhatikan kebersihan dan sterilisasi *) Mengembalikan kesehatan umum dengan pergerakan otot b. $. d. e.
untuk memperlan$ar peredaran darah Mempertahankan kesehatan psikologis Men$egah ineksi dan komplikasi Memperlan$ar pembentukan air susu ibu (&@) Menga"arkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nias selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal
$. Ke5i'a#an Pro!ra% Nasional )asa Nifas %able kebi"akan nasional masa nias
menurut
ahiyatun
(200#,hal.2) menyebutkan Paling sedikit empat kali kun"ungan masa nias dilakukan untuk men$egah, mendeteksi dan menangani masalah yang ter"adi. %abel ;ebi"akan program nasional masa nias ;un"ungan :aktu %u"uan @ B<= "am setelah a. Mene$agah perdarahan masa nias persalinan
akibat atonia uteri b. Mendeteksi dan
merawat
penyebab lain perdarahan+ ru"uk bila perdarahan berlan"ut. $. Meberikan konseling pada ibu atau salah
satu
anggota
keluarga
bagaimana men$egah perdarahan
masa nias karena atonia uteri. d. Pemberian &@ awal. e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. . Men"aga bayi tetap sehat dengan $ara men$egah hipotermia. 3ika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 "am pertama
setelah
kelahiran,
atau
sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil. 2
B
hari
setelah
persalinan
a. memastikan
involusi
uterus
ber"alan
normal+
uterus
berkontraksi,
undus di bawah
umbili$us, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau. b. Menilai adanya tanda
dan
tak
memperlihatkan
tanda
2
minggu
*
persalinan B minggu persalinan
setelah setelah
dan merawat bayi sehari
pada ibu
tentang
penyulit
alami. b. Memberikan konseling untuk ; se$ara dini
(. Per&5aan fisiolo!i Menurut nggraeni (2010) perubahan isiologi pada masa nias
antara lain+ a. @nvolusio terus @nvolusi merupakan proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar B0 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot
&egera setelah post partum bentuk servik agak menganga seperti $orong. &ervik mengalami involusi bersama
d.
Culva dan vagina Culva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama kedua organ ini berada dalam keadaan kendur. &etelah minggu vulva dan vagina kembali pada keadaan tidak hamil dan rugae vagina berangsur
keadaan sebelum melahirkan. e. Perineum &egera setelah melahirkan, perineum men"adi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak ma"u. Pada post natal hari ke , perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan. . >ahim &etelah melahirkan rahim akan berkontraksi (gerakan meremas) untuk merapatkan dinding rahim sehingga tidak ter"adi perdarahan, kontraksi ini menimbulkan rasa mulas pada perut ibu. g. Perubahan sistem pen$ernaan iperlukan <* hari sebelum aal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun a supan makanan "uga mengalami penurunan selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong "ika sebelum melahirkan diberikan enema. >asa sakit didaerah perineum dapat menghalangi keinginan ke belakang. h. Perubahan sistem perkemihan uang air ke$il sering sulit selam 2* "am pertama, kemungkinan terdapat spasme singter dan adema leher buli
mengalami kompresi antara kepala "anin dan tulang pubis selama persalinan. rin dalam "umlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12< B "am sesudah melahirkan. &etelah plasenta lahir, hormon estrogen yang menahan air menurun, sehingga menyebabkan diuresis. reter yang berdilatasi akn kembali normal dalam B minggu. i. Perubahan sistem mus$uloskeletal daptasi sistem muskuloskeletal men$akup
hal
yang
membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat gravitasi ibu. &tabilitas sendi lengkap pada minggu ke
1. Pen!#a'ian a. Pen!#a'ian fisi#
1.) ;esehatan umum menanyakan bagaimana perasaan ibu 2.) %anda vital a.) &uhu Peningkatan suhu tubuh masa nias disebabkan oleh dehidrasi akibat keluarnya $airan pada waktu melahirkan. &elain itu disebabkan oleh istirahat dan tidur yang diperpan"ang selama awal persalinan. Pengukuran suhu dilakukan pada satu "am pertama setelah melahirkan + sekali "am ke<2 sampai "am ke<= 8 2 kali "am ke<# sampai "am ke< 2* 8 setiap * "am 2* "am sampai pulang.Pada umumnya suhu tubuh kembali normal setelah 12 "am post partum (>eeder et al, 20118 h. *1). b.)
enyut nadi dan pernapasan Nadi antara B0 sampai =0 D'menit. enyut nadi di atas 100 D'menit mengindikasikan adanya ineksi. Pernapasan normal 20 sampai 0 D'menit, beberapa ibu post partum kadang
mengalami
bradikardi
puerperal,
yang
denyut nadinya men$apai *0<0 D'menit (>eeder et al, 20118 h. *1). $.) %ekanan darah Pada beberaapa kasus ditemukan keadaan hipertensi post partum, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya
apabila
tidak
ada
penyakit
lain
yang
menyertainya dalam 2 bulan pengobatan (>eeder et al, 20118 h. *1).
.) Payudara
Pengka"ian payudara selama massa pas$a post partum meliputi inspeksi ukuran,bentuk, warna, dan kesimetrisan serta palpasi konsitensi dan apakah ada nyeri tekan buna menentukan status laktasi. Pada 1 sampai 2 hari pertama pas$apartum payudara tidak banyak berubah ke$il ke$uali sekresi kolostrom yang banyak. Pada ibu menyusui, saat &@ mulai diproduksi payudara lebuh besar, keras, hangat (>eeder et al, 20118 h. *). *.) terus ;ema"uan involusi yaitu proses uterus kembali keukuran kondisina sebelum kehamilan,diukur dengan mengaka"i tinggi dan konsistensi undus uterus (>eeder et al, 20118 h. *1). .) ;andung ;emih :anita pas$apartum dian"urkan untuk berkemih sesegera mungkin setelah melahirkan guna menghindari distensi kandung kemih. ahkan dengan kandung kemih yang penuh, wanita yang baru melahirkan mungkin tidak merasakan desakan untuk berkemih. Perawat mengka"i kondisi kandung kemih dengan palpasi dan pengamatan abdomen,tinggi dan konsistensi undus uterus (>eeder et al, 2011, h. *). B.) /enetalia'perineum Perawat melakukan pengka"ian daerah perinium dan perinatal dengan sering untuk mengidentiikasi karateristik normal atau deviasi dari normal, deperti hematoma ,memar, edema ,kemerahan dan nyeri tekan. 3ika ada "ahitan luka ka"i keutuhan,hematoma,perdarahan dan tanda - tanda
ineksi
(>eeder et al, 20118 h. **). 5.) Ao$hea ;arateristik dan "umlah lokia se$ara tidak langsung menggambarkan kema"uan penyembuhan endometrium. Pada proses penyembuhan normal, "umlah lokia perlahan - lahan akan berkurang dengan perubahan warna yang khas yang menun"ukan
penurunan komponen darah dalam area lubra. Pada hari 1 s ampai ke lokia berwarna merah gelap, sekitar keempat pas$apartum men"adi serosa dan merah muda (lokia serosa). &etelah 1 minggu sampai 10 hari, lokia men"adi berwarana putih kekuning< kuningan (lokia alba) dengan "umlah yang sangat sedikit (>eeder et al, 20118 h. *2). =.) Fkstremitas awah Fkstremitas bawah diamati untuk mendeteksi tanda - tanda trombolebitis pas$apartum, yang merupakan suatu komplikasi yang serius. Pada pengka"ian ekstremitas bawah, lakukan pemeriksaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada betis, atau edema (>eeder et al, 20118 h. *).
5. Pen!#a'ian Psi#olo!is ahiyatun (200#, h.11B) menyatakan wanita mengalami banyak
perubahan emosi'psikologis selama menyesuaikan
diri
men"adi
seorang
masa
nias, sementara
ibu. !ukup
sering
ia ibu
menun"ukkan depresi ringan beberapa hari setelah melahirkan. epresi tersebut sering disebut sebagai post partum blues. Post partum blues sebagian besar merupakan perwu"udan enomena psikologis yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Pada sebagian kasus tidak diperlukan terapi yang eekti, ke$uali antisipasi, pemahaman, dan rasa aman. Fmosi yang labil ditingkatkan oleh ketidaknyamanan
isik. Post partum blues
umumnya ter"adi sekitar hari ketiga hingga kelima post partum. &eorang wanita yang mengalami perasaan kehilangan isik setelah melahirkan dapat menimbulkan duka $ita yang bersiat normal. %iga tahap duka $ita yaitu + 1) %ahap pertama &yok yang merupakan kehilangan.
respon awal
individual
terhadap
2) %ahap kedua Case realitas penerimaan akta kehilangan. )
%ahap ketiga %ahap membuat hubungan baru yang signiikan. &elama periode ini, orang yang berduka $ita menerima kehilangan dan individu kembali pada keadaan normal
4. Ri2a3at Keseatan al
kesehatan ibu antara lain+ a) agaimana perasaannya, termasuk mood (suasana hati) dan perasaannya men"adi orang tua. b)
;eluhan atau masalah yang sekarang dirasakan.
$)
;esulitan dalam berkemih atau deekasi.
d)
Perasaannya tentang persalinan dan kelahiran bayinya.
e)
Pen"elasan
tentang
kelahiran+
adakah komplikasi, laserasi,
episiotomi. )
&uplemen Eat besi + adakah ia mendapat tablet Eat besi.
g)
Pemberian &@ + apakah berhasil,adakah kesulitan.
0. Pe%eri#saan 6isi# Pemeriksaan isik dilakukan pada hari ke<2 sampai hari ke
minggu ke<2 sampai minggu ke
terdapat
ben"olan dan pembesaran kelen"ar atau abses, serta keadaan puting. $) Melakukan pemeriksaan abdomen d) Melakukan pemeriksaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada betis, edema e) Melakukan pemeriksaan genetalia, lo$hea dan perineum . Dia!nosa Kepera2atan
Menurut >eeder et al (2011, h.#) diagnosa keperawatan post partum antara lain+
a.
;ekurangan
volume
$airan
berhubungan dengan perdarahan pervaginam, kehilangan darah yang berlebih b.
Nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi uterus pas$a persalinan, adanya luka insisi post &!
$.
Perubahan
pola eliminasi urine
berhubungan dengan diurisis post partum , retensi urine d.
/angguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan isik
e.
>esiko
ineksi
berhubungan
dengan mastitis,endometrtitis, sistisis, luka post s$ .
;erusakan
integritas
kulit
berhubungan dengan insisi bedah atau laserasi, episiotomi,laserasi.
". Intervensi
a. ;ekurangan volume $airan berhubungan dengan perdarahan pervaginam, kehilangan darah yang berlebih %u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu men$egah disungsional bleeding dan memperbaiki volume $airan dengan kriteria hasil + ;lien tidak mengalami kekurangan volume $airan, masukan dan pengeluaran seimbang. @ntervensi + 1.) %idurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedangkan badannya tetap terlentang. >asional + dengan kaki lebih tinggi akan meningkatkan venous return dan memungkinkan darah keotak dan organ lain. 2.) Monitor tanda vital. >asional + perubahan tanda vital ter"adi bila perdarahan semakin hebat. .) Monitor intake dan output setiap < 10 menit.
>asional +
perubahan output
merupakan
tanda adanya
gangguan ungsi gin"al. *.) Fvaluasi kandung ken$ing. >asional + kandung ken$ing yang penuh menghalangi kontraksi uterus. .) Aakukan masage uterus dengan satu tangan serta tangan lainnya diletakan diatas simpisis. >asional + massage uterus merangsang kontraksi uterus dan membantu pelepasan pla$enta, satu tangan diatas simpisis men$egah ter"adinya inversio uteri. B.) atasi pemeriksaan vagina dan re$tum. >asional + trauma yang ter"adi pada daerah vagina serta rektum meningkatkan ter"adinya perdarahan yang lebih hebat, bila ter"adi laserasi pada serviks'perineum atau terdapat hematom ila tekanan darah semakin turun, denyut nadi makin lemah, ke$il dan $epat, pasien merasa mengantuk, perdarahan semakin hebat, segera kolaborasi. 5.) erikan inus atau $airan intravena. >asional + $airan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular. b.
Nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi uterus pas$a persalinan, adanya luka insisi post &! %u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil +skala nyeri klien berkurang, wa"ah klien tampak rileks.
@ntervensi + 1.) eri posisi yang nyaman pada pasien. >asional+ meningkatkan relaksasi'meminimalkan stimulus. 2.) erikan kompres hangat di perut klien. >asional + vasodilatasi pembuluh darah mengurangi rasa nyeri.
.) n"urkan klien tetap untuk menyusui anaknya. >asional + men$egah agar payudara tidak bengkak. *.) "arkan tindakan non inasi, seperti relaksasi. >asional+ menurunkan tekanan vaskuler serebral. .) ;olaborasi,pemebrian analgetik. >asional + untuk mengurangi rasa nyeri. $.
Perubahan
pola eliminasi urine
berhubungan dengan diurisis post partum , retensi urine. %u"uan+ &etelah dilakukan tindakan keperawatan tidak ter"adi retensi urine dengan
kriteria
hasil
+
berkemih
dalam
B<=
"am,"umlah
adekuat,eliminasi urine berlan"ut tanpa masalah @ntervensi + 1.) ;a"i kandung kemih se$ara teratur >asional + Mengetahui keadaaan urin pada kandung kemih 2.) n"urkan berkemih pertama kali dalam B<= "am >asional + Mengurangi urine yang tertampung pada kandung kemih .) Aakukan kateralisasi "ika diindikasikan >asional + Memberikan solusi agar tidak ter"adi pemenuhan pada kandung kemih dan men$egah retensi urine. d.
/angguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan isik %u"uan + setelah dilakukan tindakan keperawatan, kebutuhan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria hasil klien tampak segar,klien tidur 5<= "am per hari
@ntervensi + 1.) ;a"i pola tidur klien >asional + ata awal tanda dan gangguan pola tidur. 2.) !iptakan suasana yang tenang dengan membatasi pengun"ung >asional + Memungkinkan menambah kenyamanan klien .) ;a"i kebiasaaan klien sebelum tidur
>asional + Mnegidentiikasi penyebab gangguan tidur. *.) "arkan tehnik relaksasi >asional + Membantu klien untuk rileks e.
>esiko
ineksi
berhubungan
dengan mastitis,endometrtitis, sistisis, luka post s$ %u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan tidak ter"adi ineksi dengan kriteria hasil + lokea tidak berbau dan %%C dalam batas normal. @ntervensi + 1.) !atat perubahan tanda vital. >asional + Perubahan tanda vital (suhu) merupakan indikasi ter"adinya ineksi. 2.) !atat adanya tanda lemas, kedinginan, anoreksia, kontraksi uterus yang lembek, dan nyeri panggul. >asional + tandaasional + ineksi uterus menghambat involusi dan ter"adi pengeluaran lo$hea yang berkepan"angan. *.) Perhatikan kemungkinan ineksi di tempat lain, misalnya ineksi saluran naas, mastitis dan saluran ken$ing. >asional + ineksi di tempat lain memperburuk keadaan.
.) erikan perawatan perineal,dan pertahankan agar pembalut "angan sampai terlalu basah. >asional + pembalut yang terlalu basah menyebabkan kulit iritasi
dan
dapat
bakteri,peningkatan resiko ineksi. B.) %indakan kolaborasi.
men"adi
media
untuk
pertumbuhan
a.) erikan Eat besi (anemi memperberat keadaan). b.)eri antibiotika (pemberian antibiotika yang
tepat
diperlukan untuk keadaan ineksi) .
;erusakan
integritas
kulit
berhubungan dengan insisi bedah atau laserasi, episiotomi,laserasi %u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan kulit utuh, dengan kriteria hasil + kulit sembuh,dan tidak ter"adi tandaasional + Mengetahui keadaaan kulit 2)
Aakukan medikasi desngan teknik steril >asional + Men"aga agar kulit tetap bersih dan tidak ter"adi ineksi
)
"arkan pada klien untuk men"aga agar luka tetap bersih dan kering >asional + Penyembuhan luka bergantung pada keadaan yang bersih
*)
@dentiikasi adanya tanda - tanda ineksi
DA6TAR PUSTAKA
ahiyatun.200#. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta+ F/! !halik, %.M.. 200#. Ilmu Kebidanan. 3akarta + ina Pustaka Prawirohard"o. erdman, %. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, ahli bahasa &umarwati G &ubekti, N (eds) arlid, Fster, Praptiani, 3akarta, F/!
https+''www.s$ribd.$om'do$'1015501'AP. 2002. &inopsis 9bstetri + obstetric fisiologi" obstetric patologi. 3akarta + F/!, 2011 Nugroho, %. 2010. Kasus #mergenc$ Kebidanan. %og$akarta + Nuha Medika Nugroho, %. 2012. !bsg$n !bstetri dan &inekologi. %og$akarta + Nuha Medika Potter G Perry, 200, 'undamental Keperawatan Konsep" (roses dan (raktik #disi ), 3akarta, F/! Prawirohard"o, & 200#. Ilmu Kebidanan. 3akarta + ina Pustaka prawirohard"o. >eeder, 3, Martin, A G /riin, . 2011. ;eperawatan Martenitas + Kesehatan *anita Ba$i + Keluarga ,-e ol/, ahli bahasa iyanti, >a$mawati, Ausyana, ;urnianingsih, &ubekti, Hulianti (ed). Mardella, 3akarta, F/!