POSBINDU PTM
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu memahami cara pembentukan dan penyelenggaraan POSBINDU
05/26/16
2
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS • Peserta latih mampu menjelaskan pengertian POSBINDU • Peserta latih mampu menjelaskan konsep POSBINDU • Peserta latih mampu menjelaskan langkahlangkah pengembangan POSBINDU • Peserta latih mampu menjelaskan penyelenggaraan POSBINDU • Peserta latih mampu menjelaskan pembinaan POSBINDU 05/26/16
3
FAKTA DI LAPANGAN • 2 dari 3 kematian setiap tahunnya terjadi karena penyakit tidak menular. • 9 juta kematian terjadi pada usia kurang dari 60 tahun. • 90% kematian akibat penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. • Lebih dari 70% penderita penyakit tidak menular tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30%nya tidak berobat secara teratur di Indonesia • Milyaran Rupiah hilang terbuang percuma akibat penyakit tidak menular dan memperburuk kemiskinan. 05/26/16
4
• Masalah PTM yang kian meningkat dan mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. • Masyarakat kurang menyadari tentang PTM dan faktor risiko untuk timbulnya PTM di masyarakat • Fasilitas yankes yang ada belum memadai untuk pencegahan & penanggulangan PTM • Kegiatan Pencegahan & Penanggulangan PTM masih terkotak kotak & belum terkoordinasi secara terpadu • Perlu Reformasi Pelayanan Kesehatan & Perencanaan Yang Komprehensif dan Berbasis Masyarakat.
PENGENDALIAN PTM BERBASIS MASYARAKAT • Memperhatikan Masalah PTM di Masyarakat Morbiditas & Mortalitas Tinggi Faktor Risiko PTM Tidak Memberikan Gejala • Menggunakan Sumberdaya Masyarakat • Memberdayakan Potensi Masyarakat • Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat • Sesuai dengan Budaya & Kebiasaan Masyarakat
Posbindu PTM PPTM Berbasis Masyarakat Fungsi Koordinatif dan Konsultatif Pemerintah hanya motivator, fasilitator dan kendali mutu yanKes
Monitoring : • Obesitas • Hipertensi • Hiperglikemi • Hiperkolesterol • Pem.Klinis Payudara • Faktor lain Aktifitas bersama : • KIE • Aktifitas Fisik • Sarasehan
Konseling : • Diet, • Stop merokok • Stress • Self Care
Tujuan & Manfaat Penyelenggaraan Kegiatan Posbindu PTM (5M)
• Membudayakan Gaya Hidup Sehat (berperilaku CERDIK) dalam lingkungan yg kondusif di rutinitas kehidupannya
• Mawas Diri Faktor risiko PTM yg kurang menimbulkan gejala secara bersamaan dpt terdeteksi & terkendali secara dini
• Metodologis & Bermakna secara klinis Kegiatan dpt dipertanggung jawabkan secara medis Dilaksanakan oleh kader khusus dan bertanggung jawab yg telah mengikuti pelatihan metode deteksi dini atau edukator PPTM
• Mudah Dijangkau Diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal masyarakat/ lingkungan tempat kerja dgn jadual waktu yang disepakati
• Murah Dilakukan oleh masyarakat secara kolektif dgn biaya yg disepakati/sesuai kemampuan masyarakat
TUJUAN Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM
SASARAN KEGIATAN Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM
05/26/16
9
JENIS KEGIATAN a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko keturunan dan perilaku. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh. Melakukan pengukuran tekanan darah. Melakukan pemeriksaan gula darah. Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan trigliserida). Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter) Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lainlain) dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan. Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya. Melakukan rujukan ke Puskesmas
Untuk jadwal sebaiknya diatur berdasarkan kesepakatan bersama dengan memperhatikan anjuran jangka waktu monitoring yang bermanfaat secara klinis (lihat pada tabel anjuran pemantauan). .
Meja 5 : Konseling dan Tindak Lanjut FR. PTM • Perorangan / kelompok • Menggunakan media KIE Posbindu PTM
12
MEDIA EDUKASI DALAM KONSELING
13
KONSELING BERHENTI MEROKOK
14
KONSELING POLA MAKAN SEHAT DAN SEIMBANG PERENCANAAN MAKAN Jumlah Jumlah Kalori sesuai kebutuhan Jadwal Waktu Makan Terjadwal dengan baik Jenis Komposisi karbohidrat, Protein dan Lemak Seimbang Nutrien spesifik Terpenuhi 15
Jumlah kalori Makanlah sesuai kebutuhan
Energi Masuk
Energi Keluar
Jumlah kalori sesuai kebutuhan Tentukan Berat badan ideal/normal Berdasarkan berat badan ideal Berat ideal : (TB – 100) x 1 kg Berat idaman : 90% (TB – 100) X 1 kg Berat badan lebih : 110% (TB – 100) X 1 kg
Tentukan Kebutuhan Kalori per Kg BB Idaman Kriteria (IMT)
Aktifita s Ringan
Aktifita s Sedang
Aktifita s Berat
Gemuk Normal Kurus
25 30 35
30 35 40
35 40 40-45
Kegemukan Tujuan Diet • Diet rendah kalori seimbang tinggi serat • Mencapai penurunan BB ½ - 1 kg per minggu (mengurangi 500 – 1000 kalori asupan energi)
• Dianjurkan : makanan rendah kalori dan tinggi serat seperti : sayuran, buah-buahan.
Dibatasi sumber KH : nasi, roti, mie, kentang,singkong, ubi, dll.
Dihindari : makanan berlemak dan banyak gula
Makan Pagi Nasi goreng Teh manis 908 kalori Bubur ayam Air jeruk 266 kalori
Makan Siang Nasi putih Mie goreng & acar sayuran Sirup 2284 kalori Gado-gado Semangka Air putih 469 kalori
Makan Malam Nasi Sate kambing Gulai kambing Krupuk 1290 kalori Nasi Soto 510 kalori
Pisang The manis
Jeruk
KONSELING MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK Setiap gerakan tubuh pengeluaran tenaga / energi
Mencuci Menyeterika Memasak Berkebun Naik-turun tangga Mencuci mobil 29
LATIHAN FISIK AF Terukur Teratur Berkesinambungan KJ Jalan kaki Jogging Berenang Senam aerobik Bersepeda Dansa 30
OLAHRAGA AF Terstruktur Terencana Berkesinambungan Aturan2 tertentu
Sepakbola Bulutangkis Bola basket Tenis meja Balap sepeda
KJ PRESTASI
31
LF/OR BAIK • Sejak usia dini • OR ~ kondisi fisik medis • Dampak merugikan (-)
32
LF/OR BENAR • Bertahap • Pemanasan (peregangan) 510’ • Latihan inti 20-60’ • Pendinginan 5-10’
33
LF/OR TERUKUR • Latihan dilakukan sekitar : 30-60 menit • Intensitas latihan : Zona Latihan Denyut Nadi Latihan (DNL) • DNL : 60-80% Denyut Nadi Maksimal Denyut Nadi Maksimal = 220 - umur
34
Mengelola Stres • Membiasakan diri berpikir positif • Tuntutan yang realistis terhadap diri sendiri • Menjalin interaksi dengan orangorang yang memberikan dukungan, afeksi, dan penerimaan • Menghargai usaha yang telah dilakukan, bukan hasil akhir.
Perubahan Gaya Hidup Modifikasi Gaya Hidup Sehat 1
Tekanan Darah (mmHg)
2 3 4 5 6 7 8
Batasi Konsumsi Garam 1 sendok teh per hari Aktifitas Fisik 30 menit/hari Banyak makan buah dan sayur IMT ; 18,5-23 Kg/m2
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Sumber; JNC VII, 2004
TD Ideal ; 120/80 mmHg
Perubahan Gaya Hidup Pengaruh modifikasi gaya hidup terhadap PTM Hipertensi Bekurang 55% Stroke dan PJK Berkurang 75% DM Berkurang 50% Tumor Berkurang 35% (Prof. Hung Zhan Guan, 2002)
PESAN UTAMA POSBINDU PTM MERUPAKAN AKTIFITAS PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM PENCEGAHAN PTM MELALUI POSBINDU PTM ADALAH KEWAJIBAN SEMUA PIHAK
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT HARI TUA NIKMAT TANPA PTM DENGAN PERILAKU CERDIK Cek kondisi kesehatan anda secara rutin dan teratur Cegah Sekarang Juga
Ajak Masyarakat kita ke Posbindu PTM Untuk mawas diri Ancaman PTM
Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya Rajin aktifitas dengan gerak olah raga dan seni Diet yang sehat dengan kalori seimbang (rendah gula, garam dan lemak serta tinggi serat) Istirahat yang cukup Kendalikan stres
MEJA 1 : PENDAFTARAN
MEJA 2: WAWANCARA
MEJA 3 :PENGUKURAN TT, BB, IMT, LEMAK PERUT
MEJA 4: PEMERIKSAAN TD, GD, CHOL MEJA 5: EDUKASI/KONSELING
“kegiatan lainnya dalam posbindu”
KEGIATAN LAINNYA DALAM PENYELENGGARAN POSBINDU
DETEKSI DINI DAN TATA LAKSANA FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR SECARA MAND
Sepeda Gembira
Senam Bersama
Demo Masak Menu Sehat dan seimbang Penyuluhan melalui Kegiatan Keagamaan
KLASIFIKASI LAYANAN DETEKSI DAN TINDAK LANJUT DINI POSBINDU-PTM
POSBINDU PTM DASAR KIT
ALAT ANALISA LEMAK TUBUH
PEAKFLOW METER
ALAT UKUR LINGKAR PERUT
ALAT UKUR TB
ALAT UKUR TEKANAN DARAH
LANGKAH PENGEMBANGAN KEGIATAN POSBINDU PTM Menyelenggarakan pertemuan khusus dengan mengundang pimpinan kelompok/lembaga/organisasi dan anggota masyarakat terpilih sesuai dengan tata cara yang berlaku. Pada pertemuan ini dihasilkan; •Kesepakatan menyelenggarakan Posbindu PTM •Pembagian peran dan fungsi kader sebagai tenaga pelaksana Posbindu PTM •Penetapan jadwal pelaksanaan Posbindu PTM •Besaran dan sumber pembiayaan. •Sarana dan prasarana •Jenis layanan Posbindu PTM •Mekanisme kerja antara kelompok potensial dengan petugas kesehatan •Rencana pelatihan bagi kader Posbindu PTM .
POSBINDU PTM UTAMA KIT
ALAT ANALISA LEMAK TUBUH
IVA
ALAT UKUR LINGKAR PERUT
ALAT UKUR GULA DAN LEMAK DARAH
ALAT UKUR TEKANAN DARAH
SYARAT DAN TUGAS KADER POSBINDU PTM Syarat menjadi seorang kader; a. Berasal dari anggota kelompok masyarakat/lembaga/institusi b. Peduli terhadap masalah penyakit tidak menular dan bersedia melaksanakan kegiatan Posbindu PTM c. Pendidikan sebaiknya minimal setingkat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) Tugas Kader; a. Melakukan pendekatan kepada pimpinan kelompok/lembaga/institusi. b. Melakukan survai mawas diri/pendataan bersama petugas. c. Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian masalah termasuk penentuan jadwal penyelenggaraan posbindu PTM. d. Mendorong anggota kelompok masyarakat/kelompok/lembaga/institusi untuk datang ke posbindu PTM ( mengajak anggota keluarga/masyarakat agar hadir, memberikan serta menyebarluaskan informasi kesehatan, menggali dan menggalang sumber daya termasuk dana yang berasal dari masyarakat). e. Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk kunjungan rumah bila diperlukan. . f. Melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM
TAHAP PENYELENGGARAAN POSBINDU 1. Satu hari sebelum pelaksanaan ( Tahap Persiapan) a. Mengadakan pertemuan kelompok untuk menentukan jadwal kegiatan. b. Menyiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan. c. Membuat dan menyebarkan pengumuman mengenai waktu pelaksanaan. 2. Hari Pelaksanaan a. Melakukan pelayanan dengan sistem 5 meja atau modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. b. Aktifitas bersama seperti berolahraga bersama, demo masak, penyuluhan, sarasehan atau peningkatan ketrampilan bagi para anggotanya. 3. Satu hari setelah pelaksanaan ( Tahap evaluasi ) a. Menilai kehadiran (para anggotanya, kader dan undangan lainnya) b. Catatan pelaksanaan kegiatan c. Masalah yang dihadapi d. Mencatat hasil penyelesaian masalah Catatan : Untuk tahapan pelaksanaan Posbindu dapat saja disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, karena para kader pada pelaksanaannya menggabungkan untuk tahap satu hari dengan tahap pelaksanaan
.
KETENAGAAN No
Tenaga
Peranan
1
Koordinator
Ketua dari perkumpulan dan penanggungjawab kegiatan serta berkoordinasi terhadap Puskesmas dan Para Pembina terkait di wilayahnya.
2
Kader Penggerak
Anggota perkumpulan yang aktif, berpengaruh dan komunikatif bertugas menggerakkan masyarakat, sekaligus melakukan wawancara dalam penggalian informasi
3
Kader Pemantau
Anggota Perkumpulan yang aktif dan komunikatif bertugas melakukan pengukuran Faktor risiko PTM
4
Kader Konselor/Edukator
Anggota Perkumpulan yang aktif, komunikatif dan telah menjadi
.
PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG
Tipe
Peralatan Deteksi Dini
Posbindu PTM
dan Monitoring Faktor Risiko PTM
Posbindu PTM Dasar
Alat ukur Lingkar Perut Alat ukur tinggi badan Tensimeter Digital Alat Analisa Lemak Tubuh Feakflow meter
Posbindu PTM Dasar kit Posbindu PTM Utama Alat Ukur Kadar Gula, kolesterol total dan Trigliserid Alat Ukur Kadar Alkohol Pernafasan Tes Amfetamin Urin Bahan IVA dan alat kesehatan dan penunjang lainnya .
: 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit
Peralatan KIE dan Penunjang
: 1 Paket
Lembar Balik Leaflet / brosur Poster Buku Pencatatan Buku Panduan Buku Formulir Rujukan KMS FR-PTM Kursi dan Meja Kamar khusus
: 1 Unit
Alat kantor
: 1 Unit : 1 Paket : 1 Paket :
: 2 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah : Serial
: 1 Buah : 1 Buah : Sesuai kebutuhan : Untuk pemeriksaan IVA Tulis : 1 Set : 1 Paket
Model Makanan
RUJUKAN Merupakan bagian dari Sistem Rujukan Kesehatan Nasional. Bila terdapat peserta yang memiliki kriteria harus dirujuk, sesegeranya dirujuk ke Puskesmas dengan terlebih dahulu memotivasi agar mau dirujuk ke Puskesmas. Pada saat merujuk, sertakan KMS dan lembar rujukan ke Puskesmas sebagai media informasi Petugas Puskesmas dalam menerima rujukan dari masyarakat. Pada kondisi tertentu bila memerlukan pendamping rujukan dari kader Posbindu PTM agar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. .
KRITERIA RUJUKAN – Bila Faktor Risiko yang ditangani masuk dalam kriteria buruk. – Bila penanganan faktor risiko kriteria sedang tidak berhasil pada kunjungan 3 bulan berikutnya. – Bila dari hasil pemeriksaan/pengukuran faktor risiko diperlukan konfirmasi lanjutan dari tenaga kesehatan. – Pada penyandang faktor risiko yang memerlukan obat-obatan atau yang dalam pengobatan memerlukan konsultasi dengan dokternya. – Bila pada pemeriksaan uji fungsi paru sederhana terdapat nilai APE< nilai prediksi – Ditemukan IVA (+) pada perempuan yang telah diperiksa. – Dicurigai kanker leher rahim dan kelainan ginekologis lain pada pemeriksaan ginekologi – Ditemukan benjolan dan kelainan lain pada Pemeriksaan Payudara. – Kondisi-kondisi gawat yang memerlukan penanganan cepat dari tenaga kesehatan, seperti serangan jantung dan stroke, serta terjadi penurunan kadar gula darah yang cepat berakibat dengan penurunan kesadaran, serangan sesak nafas pada penderita penyakit paru yang menahun maupun cidera akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. .
Gambar 2. Alur Tindak lanjut dan Rujukan Hasil Deteksi Dini di Posbindu PTM
05/26/16
53
FORMAT RUJUKAN Yth. Puskesmas……….. Di……………….. Bersama ini kami kirimkan ; Nama : Tn/Ny/Nn……………………………………………………………………….… Umur :…………….Tahun Alamat::…………………………………………………………………………………………. Dengan Kondisi masalah kesehatan:…………………………………….............................................................. Penanganan yang telah dilakukan :…………………………………................................................................. Mohon dilakukan penanganan lebih lanjut. Demikian disampaikan dan sekiranya hasil tindak lanjut dapat disampaikan kepada kami untuk penatalaksanaan berikutnya. Terima Kasih ………………….., …/…/20… Yang merujuk, (Nama dan TTD) .
.
Kriteria pengendalian faktor risiko PTM Faktor Risiko
Baik
Sedang
Buruk
Gula darah puasa
80-109
110-125
126
Glukosa darah 2 jam
80-144
145-179
180
Glukosa darah sewaktu
80-144
145-199
200
Kolesterol darah total
< 150
150-189
190
Trigliserida
<140
140-150
> 150
Tekanan darah
<130/80
140/90
Indeks Masa Tubuh (IMT)
18,5-22,9
130-139/8090 23-24 -
P >90 cm; W >80 cm Nilai APE ≤ Nilai Prediksi
Lingkar Perut Arus Puncak Ekspirasi
.
P < 90cm; W <80cm Nilai APE> Nilai Prediksi
-
>25
Frekuensi dan Jangka Waktu Pemantauan Faktor Risiko PTM
.
PEMBINAAN POSB KLINIK SWASTA
PUSKE SMAS
DOKTER KELUAR DESA/KELURAHANGA SIAGA AKTIF
POSBIND U PTM PEM DA
PROF ESI
MASYARAKAT
PROM P2PL KES
BUK
PENILAIAN DAN EVALUASI Penilaian keberhasilan dari kegiatan, harus dilakukan dengan membandingkan keberhasilan yang dicapai pada saat pelaksanaan kegiatan dengan nilai keberhasilan yang telah ditetapkan dan disepakati sejak awal. Penilaian tersebut meliputi berapa jumlah tenaga kader aktif mengikuti kegiatan, berapa peserta yang datang berkunjung teratur setiap bulannya, berapa kali olahraga bersama dan penyuluhan kesehatan/konseling yang dilakukan dalam setahun, berapa peserta yang terkendali faktor risikonya, serta berapa banyak peserta yang dirujuk ke Puskesmas. .
PEMBINAAN POSBINDU PTM • Pembinaan secara periodik oleh Puskesmas atau Dinkes Kabupaten/Kota. • Kegiatan Pembinaan : 1. Penyelenggaraan forum komunikasi min 2x setahun 2. Pemilihan kader teladan 3. Pemilihan Posbindu teladan 4. Pelaksanaan studi banding 05/26/16
59
PENCATATAN DAN • Pencatatan PELAPORAN dan pelaporan faktor risiko individu pada KMS Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular dilakukan oleh Kader dalam rangka mawas diri individu. • Pencatatan dan pelaporan faktor risiko masyarakat pada Buku Pencatatan Hasil Kegiatan Posbindu PTM dilakukan oleh kader untuk meningkatkan mawas diri kelompok.
PANDUAN PENYELENGGARAAN POSBINDU DALAM MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Bulan :................ Tahun:................
Lb.1
LEMBAR PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR Konsums Riway Mero Aktifit Makan i N NO. Nama Um P/W Riwayat at O KTP ur kok as Sayur minuma Penyakit Penya n Fisik dan Tidak kit Buah beralkoh Menular Tidak ol Pada Menul Keluarg ar a Pada diri sendir i
MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Tahun:................
Lb.2 LEMBAR PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
No.
No. KTP
Nama
Umur
Tekanan Darah (mmHg)
P/W 1
2
3
4
5
6
7
PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
8
9
10
11
12
Tahun:................
Lb.3
LEMBAR PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR No.
No. KTP
Nama
Umur
IMT (Kg/m2)
P/W 1
2
3
4
5
6
7
PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
8
9
10
11
12
Tahun:................
Lb.4
LEMBAR PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
No.
No. KTP
Nama
Umur
Lingkar Perut (cm)
P/W 1
2
3
4
5
6
7
PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
8
9
10
11
12
Lb.5
Bulan :................ Tahun:................
LEMBAR PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR NO
NO. KTP
Nama
Umu P/ Gula Kolest Triglise Uji Benjola IVA r W Dara erol rida Fungsi n h Darah Paru Pada Sederha Payudar Sewa na ktu a
PENCATATAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Lb.6
Bulan :................ Tahun:................
LEMBAR PENCATATAN KONSELING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR N O
NO. KTP
Nama
Umur P/W
Masalah Kesehatan Yang Ditemukan
MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Saran Tindak Lanjut
Lb.7
Bulan :................ Tahun:................
LEMBAR PENCATATAN RUJUKAN
N No. KTP o.
Nama
Tang Puske gal Tang smas / Alasan Kemb Keter gal Umu RS ali anga P/W Diruju r Rujuk yang Ruju n k an Diruju an k
MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT
TANPA PTM DENGAN PERILAKU CERDIK
HARI TUA NIKMAT
Cek kondisi kesehatan anda secara berkala Enyahkan asap rokok Rajin aktifitas fisik
Diet yang sehat dengan kalori seimbang Istirahat yang cukup Kelola stres
JANGAN MENUNGGU SAMPAI TERLAMBAT
KESIMPULAN Posbindu-PTM merupakan model peran serta masyarakat yang dapat diterapkan pada BERBAGAI TATANAN dalam pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular. Peranan semua pihak dalam Mengembangkan Posbindu PTM sangat diperlukan
Terimakasih
71