BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Penyakit Tidak Menular ( PTM ) menjadi penyebab kematian utama. Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi factor resiko bagi yang belum memiliki factor resiko, mengembalikan kondisi factor resiko PTM menjadi normal kembali. Salah satu
strategi
pengendalian
PTM
yang
efisien
dan
efektif
adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan
fasilitas
dan
bimbingan
untuk
ikut
berpartisipasi
dalam
pengendalian faktor resiko PTM dengan di bekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring factor resiko PTM serta tindak lanjutnya. egiatan ini di sebut dengan Pos Pembinaan Terpadu ( Posbindu ). egiatan Posbindu PTM diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor resiko PTM sehingga peningkatan kasus PTM dapat di cegah.
1.2 Tujuan !.
Tujuan "mum Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan faktor dini resiko PTM ( Penyakit Tidak Menular ).
#. Tujuan husus $. Terselenggaranya pelayanan PTM ( Penyakit Tidak Menular ) secara efektif dan efisien. %. Terkendalinya penyakit tidak menular di masyarakat. &. !danya kemauan masyarakat untuk mengenali kasus PTM dan berupaya untuk melakukan tindakan pencegahan
1
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS ANALISIS SITUASI
2.1
Identta! Pu!ke!"a! $.
'ama Puskesmas
Puskesmas Sei pancur
%.
'omor ode Puskesmas
P %$$*+*$*$
&.
!lamat lengkap Puskesmas
aling Seipancur #lok - no $
+.
'omor telepon dan faksemili
*. &/**% fa0.* &/%$
1.
Tahunberdiri
/.
TipePuskesmas
$22/ P uskesmas3awat-nap
. 4isidanmisi
4isi Mewujudkan Masyarakat ecamatan Sungai #eduk yang mandiri berperilaku hidup bersih dan sehat Mewujudkan Masyarakat ecamatan Sehat M
isi $.
Memalihara
dan meningkatkan kesehatan indiidu
,
keluarga dan lingkungan %.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang adil , merata dan bermutu
&.
Menggerakan
pembangunan
daerah
berwawasan
kesehatan +.
Mendorong emandirian masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
2.2 #la$a% Kerja Pu!ke!"a !e &an'ur %.%.$
5ata 6eografis a.
7uas ecamatan
b.
Meliputi + elurahan
$%*./+
#atas 8ilayah $. #agian "tara kecamatan #atam ota %. #agian Selatan kecamatan #ulang
2
&.#agian #arat
ecamatan sagulung
%.%.% 5ata 5emografis a.
5ata9umlah Penduduk 7aki:lakidan Perempuan .&/ jiwa
7aki:laki Perempuan
&.+% 9iwa +2.212 9iwa
b.
9umlah 3w
c.
9umlah
3t ;
//; %& %
%.**1
d. Sarana Pendidikan $. Play grup
%2
%. Taman anak<anak
+
&. S5 ; M-
%$;/
+. S7TP ; Madrasah Tsanawiyah 1. SM SM" ; M! ;
1;% %;$;$
e. Sarana TT" $.PondokPesantren
&
Pasar %.
%.%.&
%
5ata Sarana esehatan a.3umahSakit"mum
$
b. Puskesmas
$
c. 5okter Praktek Swasta $.Praktek5okter"mum
&
%.Praktek5okter6igi
d. #idanPraktekSwasta
$
!potik e.
$
Toko f.obat
1
g. Posyandu
%.&
+*
ondisi -nternal Puskesmas Puskesmas Sei pancur terletak di elurahan Tanjung piayu kecamatan
Sungai #eduk Puskesmas Sei pancur memiliki
3
!. Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu
N(.
KELURAHAN
$
Tanjung Piayu
%
5uriangkang
&
Mangsang
+
Mukakuning
PETUGAS
KET
Sonti tamba
:
,!mkeb =uliana, !mkeb #etti kartika,!m,keb #ettitio,!mkeb
4
: : :
BAB III TIN)AUAN PUSTAKA
*.1. De+n! P ,!-ndu Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang bersifat promotif dan preentif dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM "tama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. >aktor risiko PTM
meliputi merokok, konsumsi minuman
beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. elompok PTM "tama adalah diabetes melitus (5M), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (P9P5), penyakit paru obstruktif kronis (PP?), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. egiatan Posbindu PTM pada dasarnya merupakan kegiatan milik masyarakat yang dilaksanakan sepenuhnya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Sektor kesehatan khususnya Puskesmas lebih berperan dalam hal pembinaan Posbindu PTM dan menerima pelayanan rujukan dari Posbindu PTM di wilayah kerjanya karena pada prinsipnya kegiatan Posbindu PTM mencakup upaya promotif dan preentif, maka di dalam kegiatan Posbindu PTM tidak mencakup pelayanan pengobatan dan rehabilitasi. Posbindu PTM akan merujuk setiap kasus PTM yang ditemukan ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut. *.2. Tujuan dan Sa!aran P,!-ndu PTM Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. ?leh karena itu sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia $1 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM. #agi sasaran masyarakat dengan kondisi sehat, Posbindu PTM bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi masyarakat yang beresiko terkena penyakit PTM. #agi masyarakat
5
beresiko, Posbindu PTM bertujuan untuk mengenali faktor resiko PTM yang ada dan upaya mengurangi jumlah maupun intensitas faktor resiko tersebut agar tidak menjadi penyakit PTM. 5an untuk masyarakat dengan penyakit PTM, Posbindu PTM bertujuan untuk mengontrol dan menjaga kesehatan
secara
optimal
baik
dengan
upaya
preentif
seperti
penyuluhan dan kuratif melalui sistem rujukan Posbindu PTM ke Puskesmas. *.. #ada% dan Pelaku P,!-ndu PTM Posbindu PTM dapat dilaksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja atau di klinik perusahaan, di lembaga pendidikan, tempat lain di mana masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul;beraktiitas secara rutin, misalnya di mesjid, gereja, klub olah raga, pertemuan organisasi politik maupun kemasyarakatan.
Pengintegrasian yang dimaksud adalah
memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan yang sudah dilakukan meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan sarana dan tenaga yang ada. Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang telah
ada
atau
beberapa
kelompok;organisasi;lembaga;tempat
orang
dari
kerja
masing:masing yang
bersedia
menyelenggarakan posbindu PTM, yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing:masing kelompok atau organisasinya. riteria ader Posbindu PTM antara lain berpendidikan minimal S7T!, mau dan mampu melakukan kegiatan berkaitan dengan Posbindu PTM. *.. 1/ Kegatan P,k,k P,!-ndu PTM Posbindu PTM meliputi $* (sepuluh) kegiatan yaitu $.
egiatan penggalian informasi faktor risiko dengan wawancara sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta, aktifitas fisik, merokok, kurang makan sayur dan buah, potensi terjadinya cedera dan kekerasan dalam rumah tangga,
serta
informasi lainnya yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan berkaitan dengan terjadinya PTM. !ktifitas ini dilakukan saat pertama kali kunjungan dan berkala sebulan sekali.
6
%.
egiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, -ndeks Massa Tubuh (-MT), lingkar perut, analisis lemak tubuh, dan tekanan darah sebaiknya diselenggarakan $ bulan sekali. !nalisa lemak tubuh hanya dapat dilakukan pada usia $* tahun ke atas. "ntuk anak, pengukuran tekanan darah disesuaikan ukuran mansetnya dengan ukuran lengan atas.
&.
egiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana diselenggarakan $ tahun sekali bagi yang sehat, sementara yang berisiko & bulan sekali dan penderita gangguan paru:paru dianjurkan $ bulan sekali. Pemeriksaan !rus Puncak @kspirasi dengan peakflowmeter pada anak dimulai usia $& tahun. Pemeriksaan fungsi paru sederhana sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah terlatih.
+.
egiatan pemeriksaan gula darah bagi indiidu sehat paling sedikit diselenggarakan & tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM atau penyandang diabetes melitus paling sedikit $ tahun sekali. "ntuk pemeriksaan glukosa darah dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat;bidan;analis laboratorium dan lainnya).
1.
egiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida, bagi indiidu sehat disarankan 1 tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko PTM / bulan sekali dan penderita dislipidemia;gangguan lemak dalam darah minimal & bulan sekali. "ntuk pemeriksaan 6ula darah dan olesterol darah dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan kelompok masyarakat tersebut.
/.
egiatan peme riksaan -4! (-nspeksi 4isual !sam !s etat) dilakukan sebaiknya minimal 1 tahun sekali bagi indiidu sehat, setelah hasil -4! positif, dilakukan tindakan pengobatan krioterapi, diulangi setelah / bulan, jika hasil -4! negatif dilakukan pemeriksaan ulang 1 tahun, namun bila hasil -4! positif dilakukan tindakan pengobatan krioterapi kembali. Pemeriksaan -4! dilakukan oleh bidan;dokter yang telah terlatih
dan
tatalaksana
lanjutan
dilakukan oleh dokter terlatih di Puskesmas . .
egiatan pemeriksaan kadar alkohol pernafasan dan tes amfemin urin bagi kelompok pengemudi umum yang dilak ukan oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat;bidan;analis laboratorium dan lainnya).
7
.
egiatan
konseling
dan
penyuluhan,
harus
dilakukan
setiap
pelaksanaan Posbindu PTM. Aal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya. 2.
egiatan aktifitas fisik dan ata u olah rag a bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.
$*. egiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya dengan pemanfaatan sumber daya tersedia termasuk upaya respon cepat sederhana dalam penanganan pra:rujukan.
*.0 P(A Plan (+ A't,n Pen'a&aan P,!-ndu PTM 'o $
9enis egiatan Posbindu PTM
8aktu
Sasaran
Tujuan
Tempat
Pelaksanaan Setiap #ulan
"sia $1
Melakukan
Posbindu PTM
tahun keatas
penyuluhan tentang PTM dan skrining kesehatan
BAB I3 IDENTI4IKASI MASALAH
.1 Ma!ala%
8
Masalah yang masih dihadapi pada program Posbindu PTM yaitu belum tercapainya sasaran pencapaian kunjungan setiap bulan pada Posbindu PTM 5imana
masih
kurangnya
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
pemeriksaan kesehatan untuk mencegah faktor resiko PTM.
BAB 3 PENUTUP
5engan tersusunnya P?! Posbindu PTM Puskesmas Sei Pancur Tahun
9
%*$ ini diharapkan Program Posbindu PTM dapat lebih meningkatkan mutu pelayanannya sehingga pencapaian semua kegiatan dapat lebih ditingkatkan. 5an untuk program yang sudah memenuhi target agar dapat dipertahankan keberhasilannya. Aarapan kami, 5inas esehatan ota #atam dan Puskesmas sei pancur senantiasa memberikan bimbingan dan dukungan guna perbaikan P?! yang akan datang dan untuk mencapai keberhasilan program.
Batam, Pemegang Program Posbindu PTM
Nurlince Siregar
10
DA4TAR PUSTAKA
emenkes 3- (%*$%). Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM).
11
Puskesmas Sei Pancur Tahun 2017
DINAS KESEHATAN K(TA BATAM UPT. PUSKESMAS SEI PAN5UR !47-'6 S@- P!'B"3 #7? - '? $ Telp. * &/**% @mail pseipancurCyahoo.com ode Pos %2+&2
12
4ISH B(NE PR(GRAM P(SBINDU PTM TAHUN 2/16 DI PUSKESMAS SEI PAN5UR TAHUN 2/16
DANA BAHAN
MANUSIA Kran!nya "esadaran #asyara"a$ n$" pe#eri"saan "eseha$an
Tida" $ersedianya a%a$ yan! #end"n!
LINGKUNGAN
METODE
ALAT
13
Rendahnya pencapaian sasaran Posbind PTM