TEKNIK RADIOGRAFI LANJUT II Teknik Pemeriksaan Placentografi
Oleh Kelompok 4: 1. 2. 3. 4. 5.
BERNO LAILA SARI THIO GIFARNO TOTO AWALUDIN J. DANIEL DEFRY
NIM : 713001S13004 NIM : 713001S13013 NIM : 713001S13020 NIM : 713001S13021 NIM : 713001S13025
AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI CITRA INTAN PERSADA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya tugas mata kuliah Teknik Radiografi L anjut I I dengan judul “Tekni k Pemer ik saan Placentograf i ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Keberhasilan penyusun dalam penyusunan laporan ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penyusun menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya
kepada
semua
pihak
yang
telah
membantu
terselesaikannya laporan ini. Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam susunan tata bahasa maupun materi yang disampaikan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran bagi penyusun demi kesempurnaan laporan ini.
Banjarmasin, 6 Mei 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB IV
i
…………………………………………………
ii
………………………………...
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
…………………………
1
1.2
Rumusan Masalah
…………………………
2
1.3
Pembatasan Masalah …………………………
2
1.4
Tujuan Penulis
…………………………
3
1.5
Manfaat Penulisan
…………………………
3
TINJAUAN PUSTAKA
….……………………...
4
2.1
Anatomi Fisiologi
………………..………..
4
2.1
Anatomi
…………………………
4
2.2
Fisiologi
…………………………
6
…………………………………
7
…………………………….…...
9
2.2
BAB III
…………………………………………
Patologi
PEMBAHASAN
3.1
Persiapan Pasien
3.2
Persiapan Alat dan Bahan
…………………
9
3.3
Pemasukan Media Kontras
…………………
10
3.4
Teknik Pemeriksaan …………………………
10
3.4.1
Antero Posterior
…………………
10
3.4.2
Lateral
…………………………
10
…………………………………
12
KESIMPULAN
…………………………
DAFTAR PUSTAKA
ii
9
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Radiodiagnostik adalah bagian dari cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar pengion untuk membantu diagnosa dalam bentuk foto yang bisa di dokumantasikan. Radiodiagnostik merupakan bidang pelayanan kesehatan yang telah membantu dalam proses penyembuhan pasien. Foto Rontgen sering dikaitkan dengan yang namanya radiasi. Radiasi adalah suatu
cara
perambatan
atau
pemancaran
energi
dalam
bentuk
gelombang
elektromagnetik atau partikel yang berasal dari sumber ilmiah dan buatan ke lingkungannya tanpa memerlukan medium apapun. Radiasi terbagi atas dua yaitu radiasi pengion dan radiasi non pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang memancarkan energi rendah yang tidak dapat mengionisasi partikel, oleh karena itu sel-sel dan jaringan yang dilaluinya dapat rusak atau berubah. Radiasi pengion memiliki panjang gelombang di bawah 1nm. Sedangkan radiasi non pengion adalah radiasi yang memancarkan energi rendah yang tidak dapat mengionisasi inti atom. Radiasi non pengion memiliki panjang gelombang di atas 1nm. Oleh sebab itu penguasaan terhadap proteksi radiasi sangat penting, untuk pasien maupun radiografer. Plasenta adalah organ yang tumbuh di dalam rahim selama kehamilan dan menghubungkan jalur pasokan darah dari ibu dan bayi. Disebut juga uri atau ari-ari. Plasenta atau ari-ari merupakan sebuah organ yang sangat luar biasa, dan hanya sedikit ibu yang pernah melihatnya. Mereka tahu keberadaannya namun hanya sebagian kecil yang menanyakan atau memperhatikan kumpulan jaringan pendukung utama kehidupan bayi di dalam rahim. Ukuran dan berat plasenta disesuaikan dengan ukuran 1
janin. Plasenta biasanya berada pada bagian atas rahim, tapi bila terdapat di bagian bawah, maka disebut Plasenta Previa. Plasenta Previa ( prae = di depan, vias = jalan) adalah plasenta yang terletak di depan jalan lahir, implantasinya rendah sekali sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding anterior atau dinding posterior fundus uteri. Pada indikasi seperti itu untuk mengetahui apakah memang benar ada indikasi Plasenta Previa, maka dilakukan salah satu teknik pemeriksaan radiografi plasenta, atau biasa disebut dengan Placentografi. Placentografi adalah pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras, dilakukan pada minggu ke 28 (trimester III) kehamilan. Placenta
terbentuk sempurna pada
minggu ke 16 (trimester II), untuk mencegah efek radiasi terhadap janin maka dilakukan pada trimester III. Pada saat ini pemeriksaan placentography
tidak
dilakukan lagi karena perkembangan alat radiografi USG dan Scintigraphy yang lebih mudah dilakukan dan tidak memberi efek radiasi (minimal) serta sudah dimiliki hampir seluruh rumah sakit dengan menggunakan kontras media positif. 1.2
Rumusan Masalah
1) Bagaimana persiapan pasien sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan radiografi Placentografi ? 2) Bagaimana teknik pemeriksaan dari Placentografi ? 3) Bagaimana hasil kriteria gambaran dari Placentografi ? 4) Mengapa pemeriksaan Placentografi sudah tidak dilakukan lagi ? 1.3
Pembatasan Masalah
Karena kompleksnya permasalahan dan materi dalam teknik pemeriksaan Placentografi dan kasus – kasus yang terjadi, maka penulis membatasi beberapa
2
masalah dalam penulisan makalah ini dengan pembahasan mengenai, “persiapan pasien sebelum dilakukan nya pemeriksaan Placentografi, teknik pemeriksaan Placentografi, hasil kriteria gambaran dari Placentografi, dan sebab Placentografi sudah tidak dilakukan lagi”. 1.4
Tujuan Penulisan
1) Mengetahui prosedur persiapan pasien sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan Placentografi. 2) Mengetahui teknik pemeriksaan dari Placentografi. 3) Mengetahui hasil kriteria gambaran dari Placentografi. 4) Mengetahui sebab Placentografi sudah tidak dilakukan lagi. 1.5
Manfaat Penulisan
Dengan penulisan makalah ini diharapkan bagi para pembaca bisa mendapatkan manfaat berupa tambahan pengetahuan serta wawasan mengetahui prosedur persiapan pasien sebelum dilakukan tindakan Placentografi, teknik pemeriksaan dari Placentografi, hasil kriteria gambaran dari Placentografi, dan sebab mengapa pemeriksaan Placentografi sudah tidak dilakukan lagi.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Anatomi Fisiologi 2.1.1
Anatomi
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan berhubungan bagian-bagiannya satu sama lain.(Pearce, 2007) Menurut syaifudin (1997), anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian – bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Sistem reproduksi wanita terdiri atas, vagina, serviks, uterus, tuba faloppi, dan ovarium.
Gambar 2.1 Organ Reproduksi Wanita
Sedangkan placenta adalah alat penghubung ibu dan janin, berbentuk bulat ukuran diameter antara 16-20cm, tebal 1-3 cm, beratnya pada masa kelahiran rata – rata 500-600gram, mempunyai dua permukaan, permukaan maternal dan fetal . Permukaan maternal yang menghadap ke dinding rahim, warnanya merah tua, permukaannya kasar, tampak alur-alur seperti terbagi 4
beberapa belah. Tiap-tiap belah bernama kotidelon yang berjumlah 15-20. Permukaan fetal yang menghadap ke arah janin, tampaknya licin dan berwarna putih kuning, permukaan dilapisi amnion (tipis – bening) tampak transparan, dibawahnya banyak pembuluh darah bercabang-cabang. Pada janin terdapat tali pusat.
Gambar 2.2 Anatomi Plasenta
Placenta terbagi atas dua yaitu normal dan abnormal. Normalnya plasenta terletak dari bagian fundus (bagian puncak atau atas rahim). Bisa agak kekiri atau kekanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas kebagian bawah apalagi menutupi jalan lahir. Abnormalnya plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
(a)
(b)
Gambar 2.3 (a) Plasenta Normal, (b) Plasenta Abnormal
5
2.1.2
Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keaadaan normal. ( Pearce, 2007) Menurut syaifuddin (2007), fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya. Fungsi utama dari vagina antara lain yaitu saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan jalan dalam proses bersalin. Fungsi utama dari rahim antara lain yaitu temapat janin tumbuh dan berkembang. Fungsi utama dari ovarium antara lain yaitu menghasilkan sel telur. (Rustam, 1998) Fungsi utama dari tuba fallopi antara lain yaitu jalan keluar atau saluran keluar sel telur. Fungsi utama placenta bagi janin yaitu : alat pemberi makan pada janin, Organ respirasi (memberikan O2 dan mengeluarkan CO 2 janin), organ transfer nutrisi (memberikan bahan makanan pada janin), Imunologi (menyalurkan
berbagai
komponen
antibodi
ke
janin),
Farmakologi
(menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu), alat pembentuk hormone menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya, proteksi (barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir-akhir ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya) dan ekskresi dari metabolisme (mengalirkan keluar sisa metabolisme janin). Diperkirakan pula memiliki peranan sebagai barier imunologis yang melindungi janin dari reaksi penolakan oleh sistem imunologi maternal.
6
2.2
Patologi
Patologi adalah ilmu atau studi mengenai penyakit. Patologi juga merupakan spesialis klinis pada kedokteran manusia. Patologi menekankan pada aspek-aspek penyakit yang dapat diukur seperti perubahan struktur-struktur sel, jaringan dan organorgan (makroscopik dan mikroscopik ) serta temuan-temuan laboratorium. ( Pearce, 2002). Indikasi pemeriksaan placentogphy antara lain yaitu placenta previa, solutio placenta dan gaya hidup dan lingkungan yg tidak sehat. Misal : Perokok . Placenta previa adalah Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir”. (Wikipedia.com) Klasifikasi untuk placenta previa yaitu : 1)
Placenta totallis
: Lepasnya seluruh ari-ari
2)
Placenta lateralis
: Bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup plasenta.
3)
Placenta marginal
: Lepasnya sedikit bagian dari pinggir plasenta.
4)
Placenta letak rendah : Plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir.
5)
Placenta persialis
: Apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
Gejala placenta previa, yaitu : 1)
Pendarahan tanpa rasa nyeri, dan
2)
Letak kepala bayi yg tinggi. Pendarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 10
minggu saat segmen bawah uterus membentuk dari mulai melebar serta menipis, 7
umumnya terjadi pada trismester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Pendarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal. Solutio placenta adalah lepasnya placenta pada dari dinding rahim sebelum waktunya. Terdari dari : 1)
Solutio placenta totalis
: Slacenta lepas seluruhnya dari dinding rahim.
2)
Solutio placenta parcialis
: Sebagian placenta lepas dari dinding rahim.
3)
Ruftur Sinus Marginalis
: Sebagian kecil pinggir placenta lepas dari dinding rahim.
Gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Misalnya : Perokok. ( hipoksemia menyebabkan terjadinya kompensasi dari plasenta sehingga terjadi hipertropi)
8
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Persiapan Pasien
Persiapan
pasien
sebelum
dilakukan
nya
pemeriksaan
Placentografi,
diantaranya : 1)
Berikan obat pencahar agar bagian rectum kosong.
2)
Buang air kecil sebelum pemeriksaan dimulai (kandung kemih maupun rectum harus kosong kalau ada penggembungan akan menimbulkan pergeseran dari bagian yang dituju).
3.2
Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan yang digunakan, yaitu: 1)
Pesawat Rontgen
2)
Media kontras Iodium 100cc
3)
Spuit 50cc (2x pakai)
4)
Kateter
5)
Klem
6)
Aquades
7)
Bengkok
8)
Handscon
9)
Vaselin
10)
Kassa sterill
11)
Kaset dan grid
12)
Marker
9
3.3
3.4
Pemasukan Media Kontras
1)
Bersihkan vagina bagian luar dengan kassa steril
2)
Isi Media Kontras ke dalam spuit yg telah dipasangi kateter.
3)
Masukan kateter yg dioleskan vaselin kedalam uretra sampai ke blass.
4)
Isi blass dengan Media Kontras (volume 100 cc).
5)
Klem kateter.
Teknik Pemeriksaan
Teknik pemeriksaan pada Placentografi terdapat 2 macam pro yeksi yaitu: 3.4.1
Antero Posterior
Dengan kaset ukuran 30 x 40 cm / 35 x 42. a.
Posisi Pasien
: Erect (berdiri)
b.
Posisi Objek
: Batas atas xypoideus,batas bawah sympisis pubis
c.
Central Ray
: Tegak lurus pertengahan aset
d.
Central Point
: Pertengahan umbilicus
e.
Kriteria gambar : Normal
: Terlihat gambaran janin dengan kepala berbatasan langsung dengan blass yg terisi media kontras.
Abnormal
: Terjadi placenta previa, tampak kelainan janin, tampak bayangan soft tissue antara kepala janin dengan blass.
3.4.2
Lateral
a.
Posisi Pasien
: Erect (berdiri) atau recumbent.
b.
Posisi Objek
: Atur tubuh sehingga coronal plane tepat di pertengahan
antara
enterior
axillary
line dan
permukaan depan dari abdomen pada pertengahan meja.
10
Erect : berdiri tegak, lengan dilipat menyilang di depan dada, atur tubuh true lateral . Recumbent : atur tungkai bawah pada posisi yang berlawanan untuk memfiksasikan posisi. c.
Central Ray
: Tegak lurus pertengahan film
d.
Central Point
: Bagian puncak dari lengkungan abdomen.
e.
Kriteria gambar :
Tampak kerangka janin.
Placenta menempel pada antero posterior dari uterine
Gambar 3.1 Kriteria Gambaran Placentografi
11
BAB IV KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
Placentografi adalah pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras positif ( Iodium), dilakukan pada minggu ke 28 (trimester III) kehamilan. Placenta
terbentuk sempurna pada minggu ke 16
(trimester II), untuk mencegah efek radiasi terhadap janin maka dilakukan pada trimester III. Teknik pemeriksaan placentografi dilakukan dengan 2 proyeksi, yaitu : 1. Antero Posterior, dan 2. Lateral Teknik pemeriksaan placentografi ini tidak lagi dilakukan siring dengan perkembangan jaman, sebab ditemukan nya suatu alat yang menggunakan gelombang suara (ultrasonic) yaitu USG (Ultrasonografi). Dengan alat ini pemeriksaan bisa lebih akurat, aman, dan disenangi.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://bidanku.com/placenta-previa-letak-abnormal-plasenta http://e-medis.blogspot.com/2013/07/plasenta-anatomi-fisiologi-dan-kelainan.html http://fhatiefha.blogspot.com/2012/08/plasenta-previa.html http://radiograferatrosumbar.blogspot.com/2011/04/placentografi.html http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/06/anatomi-organ-reproduksi-wanitadan.html