USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KARSA CIPTA “
DI OSCO OSCOREA REA H I SPIDA FOR INSECTICIDE”
(Menciptakan Obat Pembasmi Serangga dengan Memanfaatkan Me manfaatkan Umbi Gadung sebagai Bahan Baku Utamanya)
BIDANG KEGIATAN : PKM - KC
Diusulkan Oleh : Aprillia Sari Anggraeni
(6513040114) (6513040114)
2013
Ariska Andi Kurniawati
(6513040113) (6513040113)
2013
Rochana Fathona Royan
(6513040110) (6513040110)
2013
Hery Suranta Ginting
(6512040104) (6512040104)
2012
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 2014
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................
i
Daftar Isi................................................................................................................ ii Ringkasan.............................................................................................................. iii BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................
1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah..............................................................................
2
1.3 Tujuan..................................................................................................
2
1.4 Luaran Yang Diharapkan.....................................................................
2
1.5 Kegunaan ............................................................................................
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................
4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN...............................................................
5
3.1 Diagram Alur Metode yang Dilakukan ..............................................
5
3.2 Bahan dan Alat Utama.........................................................................
6
3.3 Tempat Pelaksanaan.............................................................................. 7 3.4 Teknik Pengelolaan............................................................................... 7 3.5 Analisis Data......................................................................................... 8 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................
9
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................
9
4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… .
10
LAMPIRAN……………………………………………………….……………
11
1. Biodata Ketua dan Anggota ……………………………………….
11
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ……………………………………..
15
3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ………...
17
4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana ………………………..
18
5. Gambaran Teknologi yang Hendak diterapkembangkan ………….
19
ii
RINGKASAN
Dalam kegiatan PKM ini tim penulis menciptakan inovasi baru untuk obat pembasmi serangga menggunakan Dioscorea Hispida atau umbi gadung. Inovasi ini diharapkan dapat menghasilkan terobosan baru untuk masyarakat Indonesia. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan obat pembasmi serangga yang memiliki kualitas baik, dan sangat r amah lingkungan. Inovasi baru ini juga diharapkan dapat diimplementasikan menjadi suatu pelopor jenis obat pembasmi serangga pada masa depan yang dapat diproduksi masal. Kegiatan dilakukan dengan berdasarkan teori yang ada serta melakukan modifikasi berdasarkan hasil yang diperoleh. Pada akhir kegiatan tim penulis menghasilkan produk obat pembasmi serangga yang dapat digunakan dengan nyata.
Keyword : Dioscorea Hispida, umbi gadung, obat pembasmi, serangga
iii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini seiring perkembangan jaman, setiap beberapa selang waktu ada terobosan baru di bidang pengembangan sumberdaya alam, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran lokal. Apalagi pada era globalisasi ini, masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang konsumtif sekali. Seharusnya dengan majunya perkembangan jaman dan teknologi, Indonesia tidak perlu mengimpor bahan baku untuk produksi industri. Dengan kekayaan yang di punya Indonesia, seharusnya Indonesia harus bisa memanfaatkannya dengan baik dan tentunya harus bias berguna bagi masyarakatnya.
Salah satu sumberdaya alam yang di miliki Indonesia yang sangat bisa dimanfaatkan adalah umbi gadung ( Dioscorea hispida Dennst., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae) tergolong tanaman umbi-umbian yang cukup populer walaupun kurang mendapat perhatian. Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, namun mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar pengolahannya. Produk gadung yang paling dikenal adalah dalam bentuk keripik meskipun rebusan gadung juga dapat dimakan. Namun kini umbi gadung dapat di manfaatkan lebih lagi, yaitu sebagai bahan alternatif obat pembasmi serangga yang ramah lingkungan, karena umbi gadung yang memang merupakan bahan alami dan sangat mudah didapatkan.
Umbi gadung sebagai salah satu inovasi terbaru untuk obat pembasmi serangga menawarkan kemungkinan-kemungkinan baru bagi masyarakat luas. Secara teori, inovasi ini memanfaatkan umbi gadung sebagai bahan utama dimana umbi gadung ini sangat murah dan mudah diperoleh. Sayangnya penggunaan obat pembasmi serangga ini dapat menghasilkan bahaya bila dgunakan secara tidak benar.
Sebelum inovasi ini diimplementasikan secara luas, penelitian yang lebih lanjut harus dilakukan terlebih dahulu agar obat pembasmi serangga ini dapat dioptimalkan, baik dari sisi kualitas dan keamanan untuk pengguna. Pengembangan produk lebih lanjut juga diperlukan agar obat pembasmi serangga ini dapat diterima oleh masyarakat luas.
2
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dibahas dalam program ini adalah: 1. Bagaimana cara memanfaatkan umbi gadung sebagai obat pembasmi serangga? 2. Apakah umbi gadung dapat dijadikan insektisida yang lebih baik daripada insektisida pada umumnya? 3. Apakan manfaat apabila masyarakat menggunakan umbi gadung sebagai insektisida?
1.3 TUJUAN
Tujuan penciptaan ini adalah: 1. Cara memanfaatkan umbi gadung sebagai obat pembasmi serangga. 2. Umbi gadung dapat dijadikan insektisida yang lebih baik daripada insektisida pada umumnya. 3. Manfaat apabila masyarakat menggunakan umbi gadung sebagai insektisida.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah : 1. Meningkatkan karya kreatifitas mahasiswa dalam rangka bereksperimen
dan
menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna. 2. Masyarakat dapat memanfaatkan umbi gadung yang sebelumnya hanya digunakan untuk camilan saja. 3. Terciptanya produk baru dan objek pekerjaan baru yang menambahkan pendapatan masyarakat.
1.5 KEGUNAAN
Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah : 1. Meningkatkan inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan dalam bidang teknologi. 2. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada pengembangan ilmu teknologi tepat guna. 3. Menciptakan suatu inovasi yang baru dengan memanfaatkan umbi gadung.
3
4. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan umbi gadung sebagai bahan pembuatan obat pembasmi serangga.
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Menurut para peneliti umbi gadung ternyata mengandung dioskorin asalah satu alkaloid yang bersifat racun bagi serangga, ulat, cacing (nematoda) bahkan juga tikus. Kandungan kimia umbi gadung yang berpotensi menimbulkan gangguan metabolisme (anti makan, keracunan, bahkan manusiapun bisa mengalami ini), yaitu jenis racun dioscorin (racun penyebab kejang), diosgenin (antifertilitas) dan dioscin yang dapat menyebabkan gangguan syaraf, sehingga apabila memakannya akan terasa pusing dan muntah-muntah.
Selain itu, umbi gadung ( Dioscorea composita) juga mengandung saponin, amilum, CaC 2O4, antidotum, besi, kalsium, lemak, garam fosfat, protein, dan vitamin. Komponen yang merugikan pada gadung yaitu zat beracun berupa asam sianida (HCN), yang merupakan bahan aktif dalam pengendalian tikus.
Tumbuhan ini sebenarnya ada dua jenis, yaitu gadung KB ( Dioscorea composita) yang mempunyai efek penekan kelahiran (aborsi atau kontrasepsi) yang mengandung steroid. Gadung jenis ini berbatang persegi empat dengan diameter 2-4 mm, tidak berduri, berdaun tunggal, berbentuk perisai dan permukaan daunnya l icin. Sedangkan gadung racun ( Dioscorea hispida), yang mempunyai efek penekan populasi yang biasanya mengandung alkaloid, berbatang bulat dan berduri, daunnya majemuk menjari beranak daun tiga, dan permukaan daun kasap. Kita bisa menggunakan dua jenis gadung ini sebagai insektisida alami.
5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 DIAGRAM ALUR METODE YANG AKAN DILAKUKAN
Mulai
Studi Litelatur
Proses Pembuatan
Cek Fungsionalitas
Gagal
Kekurangan
Berhasil
Cek Kualitas
Selesai
Perbaikan
Gagal
6
1. Studi Literatur Sebuah studi literatur merupakan survei dan pembahasan literatur pada bidang tertentu dari suatu penelitian. Studi ini merupakan gambaran singkat dari apa yang telah dipelajari,
argumentasi,
dan
ditetapkan
tentang
suatu
topik,
dan
biasanya
diorganisasikan secara kronologis atau tematis. 2.
Proses Pembuatan Metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang. Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.
3.Cek Fungsionalitas Pada proses ini, akan melakukan proses pengecekan fungsionalitas dari barang. Apakah barang tersebut dapat berfungsi sesuai fungsinya atau tidak. Cek fungsional akan dilakukan kepada serangga percobaan. 4.Cek Kualitas Cek kualitas ini berfungsi untuk mengetahui sampai berapa l ama barang tersebut dapat digunakan. Atau untuk mengetahui masa kadaluarsa barang tersebut. 5.Perbaikan Kekurangan Pada proses barang yang diproduksi akan diulang kembali bila gagal uji dalam cek fungsionalitas dan cek kualitas. Barang produksi akan d ulang hingga barang produksi dapat digunakan dengan fungsinya dan memiliki kualitas yang diinginkan.
3.2 BAHAN DAN ALAT UTAMA
Bahan:
Alat :
1. Umbi gadung
1. Pisau
2. Alkohol 75%, 85%, dan 90%
2. Parutan
3. Air
3. Saringan 4. Ember atau baskom 5. Botol 6. Botol Penyemprot 7. Sarung tangan
7
3.3 TEMPAT PELAKSANAAN
- Di rumah - Di Lab Kimia
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data di mulai dari memahami kandungan-kandungan yang terdapat pada umbi gadung dan alkohol. Umbi gadung mengandung dioskorin, dioskorin adalah salah satu alkaloid yang bersifat racun bagi serangga, ulat,cacing, bahkan tikus. Selain itu umbi gadung juga mengandung zat berupa asam sianida (HCN). Kemudian mencari tahu apa saja efek yang dapat ditimbulkan oleh kandungan umbi gadung jika di campurkan dengan alkohol. Dimana alkohol tersebut dapat membantu kerja racun dalam umbi gadung agar menjadi lebih optimal.
3.5 TEKNIK PENGELOLAAN
Secara rinci teknik pengelolaan diuraikan sebagai berikut: a. Mulai mempersiapkan bahan baku dan alat, yaitu umbi gadung, alkohol, dan semua peralatan penunang. b. Mengupas seluruh umbi gadung, kemudian dicuci sampai bersih dan keringkan. c. Memarut umbi gadung yang sudah kering hingga halus. d. Menambahkan sedikit air kedalam hasil parutan umbi gadung tersebut. e. Memisahkan antara sari gadung dengan ampasnya dengan cara disaring dan letakkan didalam ember/baskom. f.
Setelah didapatkan sari gadungnya, bagi sari tersebut menjadi 3 bagian, bagian pertama dimasukkan kedalam botol A, bagian kedua dimasukkan kedalam botol B, dan bagian ketiga dimasukkan kedalam botol C.
g. Lalu campur sari gadung tersebut dengan alkohol, masing-masing botol dicampurkan dengan konsentrasi alkohol yang berbeda-beda. Botol A dicampurkan dengan alkohol 70%, botol B dicampurkan dengan alkohol 85%, dan botol C dicampurkan dengan alkohol 90%. h. Menutup semua botol dengan rapat, kemudian menyimpan ketiga campuran tersebut di ruang dengan suhu kamar. i.
Menunggu hingga 5-7 hari sampai campuran tersebut berubah warna.
8
j.
Mencoba atau menguji ketiga campuran tersebut dengan botol penyemprot, kemudian disemprotkan ke serangga, seperti semut dan kecoa.
k. Dari percobaan yang telah dilakukan, maka akan diketahui campuran mana paling baik untuk membasmi serangga. Dan campuran yang paling baik tersebut merupakan campuran yang akan digunakan sebagai “ Dioscorea Hispida for l.
Membuat
design
packing
yang
akan
digunakan
Insecticide”
sebagai
instrument
untuk
menyemprotkan insektisida tersebut. m. Membuat laporan akhir dari proses PKM – KC yang telah dilaksanakan.
3.6 ANILISIS DATA
Berdasarkan proses yang telah dilakukan, maka akan didapatkan racun pembasmi serangga atau yang kami sebut dengan Dioscorea Hispida for Insecticide yang dapat membuat serangga mati bila terkena oleh cairan racun tersebut.
9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
No.
Jumlah Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Peralatan penunjang
1.327.500
2
Bahan habis pakai
2.730.000
3
Perjalanan
700.000
4
Lain – lain
790.000 Jumlah
5.547.500
4.2 JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Studi litelatur Pembuatan bahan baku Proses pencampuran Cek fungsionalitas Perbaikan kekurangan Cek kualitas Design packinging
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Bulan 5
10
DAFTAR PUSTAKA
Kendeng,
O.
2012.
Gadung:
Tanaman
ampuh
pembasmi
serangga
omahkendeng.org/2012/728/gadung-tanaman-ampuh-pembasmi-tikus/ Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013
15
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Pisau
Untuk mengupas/memotong umbi gadung
8 buah
@ 42.000
Saringan
Untuk menyaring atau memisahkan antara ampas gadung dan sari gadung
8 buah
@ 28.000
Ember atau Baskom
Sebagai wadah pemisah antara ampas dan sari gadung
5 buah
@ 33.500
Botol
Sebagai wadah pencampuran antara sari gadung dan alcohol
Botol Penyemprot
Sebagai instrument untuk menyemprotkan insektisida
Sarung tangan
Sebagai alat pelindung tangan pada saat proses pekerjaan
Keterangan 4 buah alat utama, dan 4 buah sebagai cadangan Membutuhkan banyak saringan agar kerja lebih cepat 2 ember dan 3 baskom
3 botol utama pada saat pencampuran, 6 buah @ 38.000 3 botol cadangan saat perbaikan kekurangan 3 botol utama, 3 botol untuk 6 buah @ 40.000 promosi setelah produk jadi 8 sarung tangan utama, 24 pasang @ 5.500 yang lainnya cadangan SUB TOTAL (Rp) 1.327.500
2. Bahan Habis Pakai Material Umbi Gadung Alkohol 70% Alkohol 85% Alkohol 90%
Justifikasi Pemakaian Bahan Dasar Bahan Campuran I Bahan Campuram II Bahan Campuran III
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
90 kg
@ 12.000
15 liter
@ 30.000
15 liter
@ 38.000
15 liter
@ 42.000 SUB TOTAL (Rp)
Keterangan
2.730.000
16
3. Perjalanan Material
Perjalanan dr Surabaya ke Kediri
Perjalanan dari Kediri ke Surabaya
Justifikasi Perjalanan
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan Biaya travel,
Membeli umbi gadung
2 orang
@ 175.000
pengangkutan barang dan biaya makan
Kembali untuk melaksanakan proses
Biaya travel, 2 orang
@ 175.000
pengelolaan
pengangkutan barang dan biaya makan
SUB TOTAL (Rp)
700.000
4. Lain – lain Justifikasi Pemakaian Untuk komunikasi Biaya dari awal komunikasi sampai akhir pelaksanaan Jasa Untuk memarut Pemarutan/Selep umbi gadung Biaya pembuatan Proposal proposal dan laporan Material
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Keterangan Membutuhkan biaya komunikasi selama 5 bulan
4 orang
@ 35.000
90 kg
@ 1.500
135.000
@ 150.000
150.000
1 proposal
SUB TOTAL (Rp) JUMLAH
985.000 5.742.500
17
3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
Nama / NIM
Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/minggu)
1
Aprillia (6513040114)
Teknik K3
Biologi dan kimia
6 minggu
2
Ariska (6513040113)
Teknik K3
Mutu dan fungsional
6 minggu
3
Rochana (6513040110)
Teknik K3
Kimia dan mutu produk
6 minggu
4
Hery (6512040104)
Teknik K3
Mutu dan fungsional
5 minggu
Uraian Tugas Pembuatan bahan baku dan proses pencampuran Cek fungsionalitas dan perbaikan kekurangan Proses pencampuran dan perbaikan kekurangan Cek fungsionalitas dan cek kualitas
19
5.
Gambaran Teknologi yang Hendak diterapkembangkan