Pertolongan Pertama Korban Luka Bakar untuk Awam Posted: April 30, 2017 Tags: Comments: 0 Pernahkah anda mendapatkan diri anda merasa kesakitan karena secara tidak sengaja tersiram air panas atau bahan kimia sehingga menimbulkan luka di tubuh? Atau pernahkah anda melihat orang yang terkena sambaran api atau sengatan listrik? Apabila kejadian tersebut anda alami atau jumpai, berarti anda berhadapan dengan kasus luka bakar dimana penanganan dari petugas medis harus segera diberikan. Lantas, adakah yang bisa dilakukan oleh orang awam sebagai upaya pertolongan pertama? Apa itu luka bakar? Luka bakar didefinisikan sebagai kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh trauma panas, trauma dingin, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Penyebab luka bakar yang paling sering adalah trauma panas, yaitu api dan tersiram air panas. Penanganan luka bakar sesegera mungkin sangatlah penting. Apabila penangannya terlambat, maka dapat menimbulkan peruburukan kondisi, seperti penurunan kesadaran, peningkatan kerja jantung, gagal napas, kerusakan ginjal, kerusakan saluran cerna, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. Tingkat keparahan luka bakar Berdasarkan tingkat keparahannya, luka bakar dibagi menjadi luka bakar ringan, sedang, dan berat. Cara membedakannya cukup sederhana, yaitu:
1. Luka bakar ringan: berwarna merah, kering, terdapat yeri pada luka 2. Luka bakar sedang: berwarna merah atau merah muda, basah. nyeri, kadang ditemukan lenting 3. Luka bakar berat: berwarna putih/abu-abu/coklat/atau hitam, kering, tidak ada nyeri
Pertolongan pertama pada korban luka bakar Mungkin anda pernah mendengar bahwa korban luka bakar sebaiknya dikompres dengan es atau diolesi dengan kecap, mentega, pasta gigi, minyak, maupun sabun colek. Perlu diketahui bahwa tindakan tersebut tidak ada bukti ilmiahnya dan justru dapat memperburuk kondisi luka. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa anda lakukan sebagai orang awam ketika menjumpai pasien dengan luka bakar, yaitu:
1. Amankan korban. Pastikan korban sudah tidak terpapar lagi dengan penyebab luka bakar (api, listrik, air panas, bahan kimia, dll). Khusus pada korban yang terkena sambaran api, arahkan korban untuk tidak panik, menjatuhkan diri ke lantai, dan menggulingkan badan ke kiri dan kanan sampai api padam sambil melindungi wajah dan
mulutnya dengan tangan.
2. Bilas luka dengan air mengalir. Segera bilas luka bakar dengan air mengalir dari kran, botol, atau gayung. Tujuannya utamanya adalah untuk mengurangi nyeri dan ben gkak, serta membersihkan luka dari kotoran (bila ada). Jangan menggunakan air dingin karena justru akan menyebabkan iritasi pada luka. Pembilasan dilakukan sesegera mungkin selama kurang lebih 10-20 menit. Pada luka bakar berat, bilas luka sebisanya saja,
setidaknya di bagian tangan atau kaki. 3. Lepaskan pakaian dan aksesoris. Apabila memungkinkan, segera lepas pakaian dan aksoris (perhiasan, jam tangan, gelang, dll) karena gesekan dengan luka bakar akan memperparah iritasi 4. Tutup luka. Segera tutup luka dengan plastic wrap (plastik untuk membungkus makanan). Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi. Penutupan dengan plastic wrap dinilai efektif karena elastis, tidak lengket, dan transparan sehingga memudahkan petugas medis untuk memeriksa luka bakar. Apabila plastic wrap tidak tersedia, penutupan luka bisa menggunakan kain/handuk/seprei lembab dan bersih.
5. Bawa ke fasilitas kesehatan untuk pertolongan lebih lanjut. Segera bawa korban ke puskesmas atau rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Pasien luka bakar pada dasarnya membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin untuk menghindari perburukan kondisi atau bahkan kematian. Sebagai orang awam pun anda bisa turut andil dengan memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin. Tindakan tepat sasaran nan sederhana tersebut dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Referensi
1. Wardhana A. Panduan praktis manajemen awal luka bakar. Edisi 1. Jakarta: Lingkar Studi Bedah Plastik Foundation. 2014 2. WHO. Burn fact sheet [internet]. [Diperbaharui: September 2016; Dikutip: 14 April 2017]. Tersedia di: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs365/en/ PENANGANAN LUKA BAKAR DAN TERSENGAT LISTRIK A. PENANGANAN LUKA BAKAR Luka bakar umumnya di bagi menjadi : (1) Luka bakar tingkat pertama Hanya bagian atau lapisan atas kulit yang terbakar. Kulit berubah menjadi merah, ker ing dan membengkak. Bagian kulit yang terbakar dapat mengelupas dan sakit sekali. Biasanya perawatan luka bakar pada tingkat ini tidak membutuhkan seorang dokter, kecuali kulit yang t erbakar cukup luas. Luka bakar tingkat pertama biasanya sembuh dalam waktu 5-6 hari dan jarang meninggalkan bekas. (2) Luka bakar tingkat kedua Dua lapisan kulit atas terbakar. Luka bakar tingkat kedua dapat membahayakan nyawa seseorang apabila lebih dari setengah badan terbakar. Apabila hanya sedikit kulit yang terbakar, korban masih dapat dirawat tanpa bantuan seorang dokter. Namun, apabila kulit yang terbakar lebih dari 3cm2 atau bila kulit melepuh atau luka terdapat di bagian tangan, wajah, dan selangkangan, maka harus dibawa ke dokter. (3) Luka bakar tingkat ketiga. Ketiga lapisan atas kulit terbakar, dapat merusak j aringan otot, urat saraf, tulang, atau lemak di bawah kulit. Pada luka bakar tingkat ketiga, kulit berubah menjadi merah, putih, be rlilin, atau hitam hangus. Apabila urat sarafnya terbakar, korban mungkin tidak akan merasa sakit. Daerah tubuh yang t erbakar mengeluarkan cairan bening. Korban harus segera dibawa ke dokter. Perawatan dari ahli kulit atau bedah plastik dibutuhkan, karena luka ini akan meninggalkan bekas pada kulit. Makin tinggi tingkatannya, makin serius kerusakan pada kulit. Luka bakar tingkat ketiga adalah yang paling parah. PENTING: Jangan mengoleskan salep, pasta gigi, bahan berlemak, mentega, dll karena panas akan tertahan di dalam dan mempersulit pemeriksaan.
Jangan memecahkan gelembung yang terbentuk di atas kulit. Penanganan Awal Luka Bakar Parah 1. Apabila pakaian korban terbakar, gunakan selimut, handuk, atau seprai tebal untuk mematikan api. Pastikan bahwa korban tidak memiliki risiko menderita luka bakar yang lebih parah dengan mematikan api, membilas bahan-bahan kimia yang telah m engakibatkan kebakaran, dll 2. Segera cari bantuan kesehatan 3. Periksa pernapasan dan saluran pernapasan korban. Apabila dibutuhkan, berikan napas bantuan 4. Hentikan pendarahan 5. Sambil menunggu bantuan datang, pindahkan korban ke tempat perawatan 6. Singkirkan benda-benda yang menahan panas, seperti pakaian atau perhiasan. Gunakan gunting untuk memotong sekeliling pakaian yang dapat dengan mudah dilepas, tetapi jangan memindahkan pakaian yang melekat pada luka bakar 7. Dinginkan luka dengan air bersih. Jika memungkinkan, biarkan luka di bawah air yang mengalir selama mungkin sampai benar-benar dingin 8. Tutupi luka yang sudah dingin dengan kasa atau kain basah yang bersih. Jangan menggunakan kapas atau kain berbulu 9. Angkat bagian tubuh yang terluka 10. Apabila korban sadar dan haus, beri mereka banyak air minum hangat. Air membantu menggantikan cairan yang hilang Untuk luka bakar ringan 1. Dinginkan luka di bawah air yang mengalir selama 10 menit, atau gunakan kain lembab 2. Tutupi luka dengan pembalut atau kain bersih yang tidak lengket. Pastikan bahwa pembalut atau kain menutupi seluruh bagian luka. Daun pisang muda juga dapat digunakan untuk menutupi luka. Lendir dari tanaman lidah buaya dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit dan membantu penyembuhan.
Luka Bakar Luka Bakar yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau za t-zat yang bersifat membakar) Tujuan pertolongan pertama pada korban luka bakar adalah :
Untuk mengurangi rasa sakit Mencegah terjadinya infeksi Mencegah dan mengatasi peristiwa shyok yang mungkin dialami korban
Tingkatan Luka Bakar : Luka Bakar Tingkat I Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar dengan tingkat kerusakan jaringan hanya di bagian luar lapisan kulit, misalnya, kulit terkena sengatan sinar matahari, kontak langsung dengan objek panas seperti air panas atau uap panas.
Gejala : - kemerahan pada bagian yang terbakar - bengkak ringan - nyeri - kulit tidak terkoyak karena melepuh Penanganan: 1. Siram dengan air mengalir bagian luka yang terbakar atau kompres dengan air dingin Pakailah handuk kecil atau sapu tangan yang dicelup air dingin). 2. Lakukan sampai rasa sakit menghilang. 3. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi. 4. Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar 5. Jangan memberikan obat – obatan lain atau ramuan tanpa persetujuan dokter. Luka Bakar Tingkat II Luka bakar tingkat dua adalah luka yang disebabkan oleh kerusakan lapisan bawah kulit misalnya, sengatan matahari yang berlebihan, cairan panas, dan percikan api dari bensin atau substansi lain. Gejala: - kemerahan atau bintikn-bntik hitam bergaris - melepuh - bengkak yang tidak hilang selama beberapa hari - kulit terlihat lembab atau becek Penanganan 1. Siram dengan air dingin / air es bagian luka yang terbakar atau kompres handuk kecil atau sapu tangan yang dicelup air dingin. 2. Keringkan luka dengan handuk bersih atau bahan lain yang lembut 3. Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi 4. Angkat bagian tangan ataua kaki yang terluka lebih tinggi dari organ jantung 5. Segera cari pertolongan medis jika korban mengalami luka bakar di sekitar bibir atau kesulitan bernapas. Luka Bakar Tingkat III Luka bakar yang menghancurkan semua lapisan kulit dikategorikan sebagai luka bakar tingkat III misalnya kontak terlalu lama dengan sumber pa nas dan sengatan listrik Gejala : - daerah luka tampak berwarna putih - kulit hancur - sedikit nyeri karena ujung saraf telah rusak Penanganan 1. Jika korban masih dalam keadaan terbakar, padamkan api dengan menggunakan selimut, karpet, jaket dan bahan lain. 2. Kesulitan bernapas dapat terjadi pada korban khususnya bila luka terdapat pada wajah, leher dan di sekitar mulut karena korban menghirup asap yang menyertai pembakaran. Lakukan pemeriksaan untuk memastikan korban bernapas. 3. Tempelkan kain basah atau air ingin, tetapi jangan menggunakan air es untuk luka di bagian wajah, tangan dan kaki. Tujuannya untuk menurunkan suhu daerah luka 4. Tutup luka bakar dengan perban steril dan tebal, kain bersih, sarung bantal, atau bahan lain yang anda temukan. Tetapi jangan bahan yang mudah rontok seperti kapas / kapuk.
5. Segera telepon ambulan, penting bagi korban untuk mendapatkan perawatan meski lukanya tidak terlalu besar. Bagaimanakah Tata Cara dalam Pertolongan Pertama Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah sebagai berikut : Jangan Panik Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang . Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong. Lakukan Penilaian terhadap penderita yang meliputi : a) Penilaian keadaan Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang dihadapi dalam suatu upaya pertolongan. Sebagai penolong kita harus memastikan apa yang sebenarnya kita hadapai, ap akah ada bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan seorang penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban, jangan ditambah lagi dengan penolong yang menjadi korban. Keselamatan penolong adalah nomor satu. Saat tiba di lokasi kejadian,sudah dapat dipastikan bahwa keadaan aman maka tindakan selanjutnya adalah : 1. Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian. 2. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan: • Nama Penolong • Nama Organisasi • Permintaan izin untuk menolong dari penderita / orang 3. Menentukan keadaan umum kejadian (mekanisme cedera) dan mulai melakukan penilaian dini dari penderita. 4. Mengenali dan mengatasi gangguan / cedera yang mengancam nyawa. 5. Stabilkan penderita dan teruskan pemantauan. 6. Minta bantuan.