PERHITUNGAN BIAYA PROSES
(PROCESS COSTING)
Penentuan biaya proses adalah suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya atau departemen.
Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat biaya yang bersangkutan.
Karakteristik penentuan biaya proses
1. Aktivitas produksi bersifat terus-menerus
2. Produksi bersifat masa, dengan tujuan untuk mengisi persediaan yang siap untuk dijual
3. Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen dan berdasarkan standar
4. Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi
5. Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu.
Ekuivalen unit dalam penentuan biaya proses
Unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi adalah penyetaraan produk dalam proses tersebut menjadi produk jadi.
Terdapat dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses, dengan perhitungan unit ekuivalen yaitu:
1. Aliran biaya rata-rata tertimbang
Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)
2. Aliran biaya FIFO
Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) – (PDP Awal x tingkat penyelesaian)
Contoh:
PT. BERDIKARI mempunyai data sebagai berikut:
Persediaan awal PDP = 1.000 unit
(tingkat penyelesaian: 100% bahan baku, dan 80% biaya konversi)
Produk masuk proses = 38.200 unit
Produk selesai di transfer = 38.000 unit
Persediaan akhir PDP = 1.200 unit
(tingkat penyelesaian: 80% bahan baku, dan 75% biaya konversi)
Diminta: Hitung unit ekuivalen produksi menggunakan aliran biaya rata-rata tertimbang dan aliran biaya FIFO
Jawab:
Menggunakan aliran biaya rata-rata:
Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)
Bahan baku Biaya konversi
(Tenaga kerja dan FOH)
------------------ --------------------------------
Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit
PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit
1.200 x 75% 900 unit
------------------ --------------------------------
Unit ekuivalen produksi 38.960 unit 38.900 unit
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) = 38.900 unit
Menggunakan Aliran biaya FIFO
Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) – (PDP Awal x tingkat penyelesaian)
Bahan baku Biaya konversi
(Tenaga kerja dan FOH)
------------------ --------------------------------
Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit
PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit
1.200 x 75% 900 unit
PDP Awal:
1.000 x 100% (1.000 unit)
1.000 x 80% (800 unit)
------------------ --------------------------------
Unit ekuivalen produksi 37.960 unit 38.100 unit
Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) – (1.000 X 100%) = 37.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X 80%) = 38.100 unit
PERHITUNGAN BIAYA PER DEPARTEMEN:
Akuntansi, Biaya bahan:
Contoh:
PT. BOGOR adalah perusahaan mainan anak-anak dengan merk "BB", perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen pemotongan dan departemen perakitan. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai dua akun produk dalam proses secara terpisah. Permintaan bahan baku yang digunakan departemen pemotongan sebesar Rp7.800.000, departemen perakitan sebesar Rp5.650.000
Buatlah jurnal permintaaan bahan baku tersebut:
Jurnal:
PDP-Departemen Pemotongan 7.800.000
PDP-Departemen perakitan 5.650.000
Persediaan Bahan Baku 13.450.000
Akuntansi, Biaya Tenaga Kerja:
Contoh:
PT. CIANJUR adalah perusahaan perakitan Radio dengan merk "GACA" Perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses secara terpisah.
Selama bulan Agustus jam kerja langsung yang diserap departemen perakitan sebanyak 1.840 jam dengan tarif Rp2.000 per jam. Departemen penyelesaian 1.650 jam, dengan tarif Rp1.500 perjam
Buatlah jurnal penyerapan biaya tenaga kerja masing-masing departemen:
Jurnal
PDP-Departemen perakitan 3.680.000
PDP-Departemen penyelesaian 2.475.000
Beban Gaji 6.155.000
Akuntansi, Biaya Overhead Pabrik:
Contoh:
PT. AGAM adalah perusahaan perakitan komputer dengan merk "LAPY" perusahaan mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian.
Selama bulan Agustus telah dicatat dalam buku besar: Listrik, air dan telp. Rp9.390.000, akumulasi penyusutan mesin Rp6.400.000, bahan tak langsung Rp4.260.000, dan tenaga kerja tak langsung Rp10.240.000
Diminta:
Buatlah jurnal penggunaan overhead pabrik tersebut:
Pengendali overhead pabrik 30.290.000
Listrik, air dan telp 9.390.000
Akumulasi penyusutan mesin 6.400.000
Bahan tak langsung 4.260.000
Tenaga kerja tak langsung 10.240.000
Apabila sifat produksi berfluktuasi dari bulan ke bulan maka digunakan pembebanan berdasarkan tarif yang ditetapkan sebelumnya atau ditetapkan dimuka untuk masing-masing departemen.
Contoh:
PT. ICO Com adalah perusahaan perakitan radio dengan merk"ICOM" perusahaan mempunyai dua departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses yang terpisah.
Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin, dengan tarif ditentukan dimuka untuk departemen perakitan Rp3.500 per jam mesin dan departemen penyelesaian Rp3.900 per jam mesin.
Selama bulan September jam mesin yang digunakan pada departemen perakitan 4.050 jam mesin, departemen penyelesaian 3.700 jam mesin, BOP aktual Rp30.290.000
Diminta:
Buatlah jurnal:
PDP- Departemen perakitan 14.175.000
PDP-Depatemen penyelesaian 14.430.000
Biaya overhead pabrik dibebankan 28.605.000
Biaya overhead pabrik dibebankan:
4.050 x Rp3.500 = Rp14.175.000
3.700 x Rp3.900 = Rp14.430.000
BOP Aktual Rp30.290.000
BOP Dibebankan Rp28.605.000
-----------------
Under Applied Rp 1.685.000
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Dalam penentuan biaya proses, semua biaya yang dibebankan ke setiap departemen produksi dapat dikhtisarkan dalam laporan biaya produksi untuk masing-masing departemen.
Laporan biaya produksi memiliki format yang beragam, tetapi minimal memuat informasi sbb:
1. Skedul kuantitas, memuat informasi produk dalam proses awal, produk masuk proses pada periode bersangkutan, produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya atau gudang, produk dalam proses akhir, produk hilang, produk cacat, dan produk rusak.
2. Biaya dibebankan, memuat informasi biaya produk dalam proses awal, biaya yang dibebankan dari departemen sebelumnya, biaya dibebankan periode bersangkutan, unit equivalen dan biaya per unit masing-masing elemen biaya.
3. Pertanggungjawaban biaya, memuat informasi biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau gudang, biaya produk yang hilang akhir proses, biaya produk rusak, biaya produk cacat, biaya yang telah diserap produk dalam proses.
Contoh:
PT. JACO adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng, pengolahan dilakukan melalui satu tahap pengolahan yaitu melalui departemen pengolahan.
Awal September perusahaan baru mulai beroperasi, dengan mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir September produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 7.600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat penyerapan biaya bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 75%, dan biaya overhead pabrik 80%. Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah:
Biaya bahan baku Rp6.000.000
Biaya tenaga kerja Rp4.740.000
Biaya FOH Rp3.168.000
Diminta:
Susunlah laporan biaya produksi PT. JACO untuk bulan September 2012
PT. JACO
Departemen Pengolahan
Laporan Biaya Produksi
Untuk Bulan September 2012
Skedul Kuantitas
Produk Masuk Proses
8.000 kg
Produk Selesai
7.600 kg
Produk dalam proses akhir
(100% bahan, 75% Tenaga kerja, 80% BOP)
400 kg
8.000 kg
Biaya dibebankan
Elemen Biaya
Total
Unit Ekuivalen
Biaya/kg
Bahan baku
6.000.000
8.000 kg
750
Tenaga kerja
4.740.000
7.900 kg
600
BOP
3.168.000
7.920 kg
400
Total
13.908.000
1.750
Unit Ekuivalen : Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)
Bahan baku
Tenaga Kerja
BOP
7.600 kg + (400 kg x 100%) = 8.000 kg
7.600 kg + (400 kg x 75%) = 7.900 kg
7.600 kg + (400 kg x 80%) = 7.920 kg
Pertanggungjawaban Biaya
Biaya produk selesai ditransfer
7.600 kg x Rp1.750
Rp13.300.000
Produk dalam proses akhir:
Bahan baku
400 kg (100% x Rp750
Rp300.000
Tenaga Kerja
400 kg (25% x Rp600
Rp180.000
BOP
400 kg (80% x Rp400
Rp128.000
Rp608.000
Total
Rp13.908.000
Contoh soal 1:
Pemotongan Perakitan
Jumlah unit barang dalam proses, persediaan awal 100 180
Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan 600
Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan 500
Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan 500
Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi 580
Jumlah unit Barang dalam proses, persediaan akhir 200 100
Supervisor masing2 departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam proses 60% selesai untuk bahan baku di Departemen Pemotongan dan 100% selesai untuk bahan baku Perakitan. Persediaan akhir 20% selesai untuk Tenaga Kerja di Departemen Pemotongan dan 70% selesai di Departemen Perakitan. Untuk overhead pabrik, persediaan akhir 40% selesai di Departemen Pemotongan dan 70% selesai di Departemen Perakitan. (Persentase penyelesaian dari pers. awal barang dalam proses tidak diperlukan jika metode rata2 tertimbang yang digunakan).
Data biaya untuk bulan Januari adalah sebagai berikut:
Barang dalam proses, Persediaan awal: Pemotongan Perakitan
Biaya dari Departemen sebelumnya - $ 8.320
Bahan Baku $ 1.892 830
Tenaga Kerja 400 475
Overhead pabrik 796 518
Biaya yang ditambahkan ke proses selama periode berjalan:
Bahan Baku $ 13.608 $ 7.296
Tenaga Kerja 5.000 9.210
Overhead pabrik 7.904 11.052
Jawab:
Departemen Pemotongan:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 100
Dimulai periode ini 600 700
Ditransfer ke Dep. Perakitan 500
Persediaan akhir (60%, 20%, 40%) 200 700
2) Biaya dibebankan:
Bahan Baku 1.892
Tenaga Kerja 400
Overhead Pabrik 796+
->3.088
Biaya ditambahkan Ekuivalen Harga/unit
Bahan Baku 13.608 500 + (200 x 60%) = 620 (1.892 + 13.608) : 620 = 25
Tenaga Kerja 5.000 500 + (200 x 20%) = 540 ( 400 + 5.000) : 540 = 10
Overhead Pabrik 7.904+ 500 + (200 x 40%) = 580 ( 796 + 7.904) : 580 = 15+
-> 26.512+ 50
Total biaya dibebankan ke Dep. 29.600
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 500 x 50 = 25.000
Persediaan akhir:
Bahan Baku (200 x 60% x 25) = 3.000
Tenaga Kerja (200 x 20% x 10) = 400
Overhead Pabrik (200 x 40% x 15) = 1.200+
4.600+
29.600
Departemen Perakitan:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 180
Dimulai periode ini 500 680
Ditransfer ke Dep. Perakitan 580
Persediaan akhir (100%, 70%, 70%) 100 680
2) Biaya dibebankan:
B.dari Dep. Sebelumnya 8.320
Bahan Baku 830
Tenaga Kerja 475
Overhead Pabrik 518 +
10.143
Biaya ditambahkan Ekuivalen Harga/unit
B.dari Dep. Sebelumnya 25.000 580 + (100 x 100%) = 680 (8.320 + 25.000) : 680 = 49
Bahan Baku 7.296 580 + (100 x 100%) = 680 (830 + 7.296) : 680 = 11,95
Tenaga Kerja 9.210 580 + (100 x 70%) = 650 (475 + 9.210) : 650 = 14,9
Overhead Pabrik 11.052+ 580 + (100 x 70%) = 650 (518 + 11.052) : 650 = 17,8 +
52.558+ 93,65
Tot. b.dibebankan ke Dep. 62.701
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 580x 93,65 = 54.317
Persediaan akhir 100 x 49 = 4.900
Bahan Baku (100 x 100% x 11,95) = 1.195
Tenaga Kerja (100 x 70% x 14,9) = 1.043
Overhead Pabrik (100 x 70% x 17,8) = 1.246+
8.384+
62.701
Contoh Soal 2:
Laporan Biaya Produksi; Departemen Pertama; Biaya Rata-rata Tertimbang. Tyndol Fabricators Inc. memproduksi suatu produk didua departemen. Produk ini dibuat dari lempengan logam yang dipotong dan dibentuk di Departemen Pemotongan dan Pembentukan. Produk ini kemudian ditransfer ke Departemen Perakitan, dimana bagian2 lain yang dibeli dari pemasok luar ditambahkan ke unit dasar. Karena hanya ada satu produk yang diproduksi oleh perusahaan, maka system perhitungan biaya berdasarkan proses yang digunakan. Perusahaan menggunakan asumsi aliran biaya rata2 tertimbang untuk mempertanggungjawabkan persediaan barang dalam proses. Data yang berkaitan dengan operasi bulan November di Departemen Pemotongan dan Pembentukan adalah:
Jumlah unit di persediaan awal 800
Jumlah unit yang mulai diproses selama periode berjalan 3.200
Jumlah unit yg ditransfer ke Dep.Perakitan selama periode berjalan 3.400
Jumlah unit dipers.akhir (75% selesai u/ BB, 40% selesai u/ TK, 25% u/ BOP) 600
Biaya yang dibebankan ke Departemen: Pers.awal Ditambahkan dibulan berjalan
Bahan Baku $ 17.923 $ 68.625
Tenaga Kerja langsung 2.352 14.756
BOP 3.800 29.996
Buatlah Laporan Produksi Bulan November untuk Departemen yang bersangkutan.
Jawab:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 800
Dimulai periode ini 3.200 4.000
Ditransfer ke Dep. Perakitan 3.400
Persediaan akhir (60%, 20%, 40%) 600 4.000
2) Biaya dibebankan:
Bahan Baku 17.923
Tenaga Kerja 2.352
Overhead Pabrik 3.800+
24.075
Biaya ditambahkan Ekuivalen Harga/unit
Bahan Baku 68.625 3.400 + (600 x 75%) = 3.850 (7.923 + 68.625) : 3.850 = 22,48
Tenaga Kerja 14.756 3.400 + (600 x 40%) = 3.640 (2.352 + 14.756) : 3.640 = 4,7
Overhead Pabrik 29.996+ 3.400 + (600 x 25%) = 3.550 (3.800 + 29.996) : 3.550 = 9,52+
113.377+ 36,7
Tot. b. dibebankan ke Dep. 137.452
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 3.400 x 36,7 = 124.780
Persediaan akhir:
Bahan Baku (600 x 75% x 22,48) = 10.116
Tenaga Kerja (600 x 40% x 4,7) = 1.128
Overhead Pabrik (600 x 25% x 9,52) = 1.428+
12.672+
137.452
BIAYA MUTU AKUNTANSI UNTUK KEHILANGAN DALAM PROSES PRODUKSI
Pembentukan Pelapisan
Jumlah unit dibarang dalam proses, persediaan awal 4.000 3.000
Jumlah unit dimulai di Departemen Pembentukan 21.000
Jumlah unit ditransfer ke Departemen Pelapisan 19.000
Jumlah unit diterima dari Departemen Pembentukan 19.000
Jumlah unit ditransfer ke Pers.Barang Jadi 15.000
Jumlah unit barang dalam proses. Pers.akhir 3.600 4.000
Jumlah unit cacat selama periode berjalan 2.400 3.000
Barang dalam proses, pers. awal:
Biaya dari departemen sebelumnya 1.396
Bahan baku 615 196
Tenaga kerja 366,4 310
Overhead pabrik 549,6 310
Biaya yang ditambahkan keproses selama periode berjalan:
Bahan baku 3.885 1.520
Tenaga kerja 2.273,6 3.718
Overhead pabrik 3.410,4 3.718
Jawab:
Dep 1:
1) Skedul kuantitas
Pers. awal 4.000
Dimulai periode ini 21.000 25.000
Jumlah unit ditransfer 19.000
Pers. akhir(100, 30,30) 3.600
Barang cacat(100, 80,80) 2.400 25.000
2) Biaya dibebankan:
Bahan Baku 615
Tenaga Kerja 366,4
BOP 549,6
Biaya ditambahkan: Ekuivalen Harga/unit
Bahan Baku 3.885 19.000+(3.600x100%)+(2.400x100%)= 25.000 (615+3.885):25.000 = 0,18
Tenaga Kerja 2.273,6 19.000+(3.600x30%)+(2.400x80%) = 22.000 (366,4+2.273,6):22.000=0,12
BOP 3.410,4+ 19.000+(3.600x30%)+(2.400x80%) = 22.000 (549,6+3.410,4):22.000=0,18+
11.100 0,48
3) Biaya dipertanggungjawabkan:
Ditransfer ke Dep. Perakitan 19.000 x 0,48 = 9.120
Pers. akhir
Bahan baku 3.600 x 100% x 0,18 = 648
Tenaga kerja 3.600 x 30% x 0,12 = 129,6
BOP 3.600 x 30% x 0,18 = 194,4
972
Barang Cacat:
Bahan baku 2.400 x 100% x 0,18 = 432
Tenaga kerja 2.400 x 80% x 0,12 = 230,4
BOP 2.400 x 80% x 0,18 =345,6
1.008
Dep 2: 11.100
1) Skedul kuantitas
Pers. awal 3.000
Dimulai periode ini 19.000 22.000
Jumlah unit ditransfer 15.000
Pers. akhir(100, 25, 25) 4.000
Barang cacat(100, 100, 100) 3.000 22.000
2) Biaya dibebankan:
Biaya dari dep.sblmnya 1.396
Bahan baku 196
Tenaga kerja 310
BOP 310
Biaya ditambahkan: Ekuivalen Harga/unit
Biaya dep.sebelumnya 9.120 15.000+(4.000x100%)+(3.000x100%)=22.000 (1.396+9.120):22.000=0,478
Bahan baku 1.520 15.000+(4.000x100%)+(3.000x100%)=22.000 (196+1.520):22.000 =0,078
Tenaga kerja 3.718 15.000+(4.000x25%)+(3.000x100%)=19.000 (310+3.718):19.000 =0,212
BOP 3.718+ 15.000+(4.000x25%)+(3.000x100%)=19.000 (310+3.718):19.000 =0,212+
20.288 0,98
3) Biaya dipertanggungjawabkan:
Ditransfer ke Dep. Perakitan 15.000 x 0,98 = 14.700
Pers. Akhir
Biaya dept.sblmny 4.000 x 100% x 0,478 = 1.912
Bahan baku 4.000 x 100% x 0,078 = 312
Tenaga kerja 4.000 x 25% x 0,212 = 212
BOP 4.000 x 25% x 0,212 = 212
2.648
Barang Cacat:
Biaya dept.sblmny 3.000 x 100% x 0.478 = 1.434
Bahan baku 3.000 x 100% x 0.078 = 234
Tenaga kerja 3.000 x 100% x 0.212 = 636
BOP 3.000 x 100% x 0.212 = 636
2.940
20.288