Daftar Isi I)
BANGUNAN UTAMA BENDUNG ...................... Error! Bookmark not defined. I.1
Perhitungan Hidraulik Bendung ....................... Error! Bookmark not defined.
I.2
Perhitungan Dimensi Peredam Energi.............. Error! Bookmark not defined.
I.3
Perhitungan Panjang Lantai Udik..................... Error! Bookmark not defined.
I.4
Penentuan Dimensi Tembok Pangkal dan Tembok Sayap Error!
Bookmark
not defined.
II) STABILITAS BENDUNG ...................................... ...................................... Error! Bookmark not defined. II.1
Kondisi Air Setinggi Mercu ............................. Error! Bookmark not defined.
II.2
Kondisi Air Banjir ............................................ ............................................ Error! Bookmark not defined.
III)
TEMBOK TEPI ................................................... ................................................... Error! Bookmark not defined.
III.1 Dimensi Tembok Tepi Trap 1 .......................... Error! Bookmark not defined. III.2 Stabilitas Tembok Trap 1 ................................. Error! Bookmark not defined.
i
PERENCANAAN BADAN BENDUNG
I)
BANGUNAN UTAMA BENDUNG I.1
Perhitungan Hidraulik Bendung
Perhitungan Penentuan Penentuan Elevasi Mercu Mercu Bendung
1)
Perhitungan penentuan elevasi mercu bendung dengan memperhatikan faktor ketinggian elevasi sawah tertinggi yang akan diairi. Cara perhitungan dilakukan seperti berikut: berikut: 1 2 3 4 5 6 7
Elevas Elevasii sawah sawah yang akan diairi diairi Kedalaman air di sawah Kehilangan tinggi energi di saluran dan boks tersier Kehilangan tinggi energi di bangunan sadap tersier Variasi muka air untuk eksploitasi di jaringan primer Panjang dan kemiringan saluran primer Kehilangan tinggi energi pada bangunan ukur di jaringan primer
Elevasi Elevasi muka air yang diperlukan diperlukan (eksploitas (eksploitasii normal) normal) Kehilangan tinggi energi di pintu pengambilan saluran Panjang dan kemiringan kantong lumpur Kehilangan tinggi di pintu pengambilan utama Tinggi cadangan untuk mercu ELEVAS ELEVASII RENCAN RENCANA A MERCU MERCU BENDUN BENDUNG G
2)
+
166.00 166.00 0.15 0.15 0.20 0.20 0.14 0.45
+
167.29 0.15 0.06 0.15 0.15
+
167.80 167.80
Data Bendung Data yang tersedia sehubungan dengan perencanaan ini telah tersedia, yaitu:
Peta Topografi
Peta Situasi Sungai, skala 1:2000, dimana diketahui: -
Lebar palung sungai antara 15 m
-
Elevasi dasar sungai rata-rata disekitar rencana bending + 164 m
Elevasi lahan yang tertinggi yang akan di airi +166,00m
Debit banjir sungai dan elevasi muka air hilir pada Q2 00 =318,79m3/det
3)
Penentuan Panjang Panjang Mercu Bendung Bendung
~1~
Lebar bendung yaitu jarak antara pangkal – pangkalnya (abutment). Agar tidak mengganggu sifat pengaliran setelah dibangun bendung dan untuk menjaga agar tinggi air di depan bendung tidak terlalu tinggi, maka dapat dibesarkan sampai B ≤ 1,2 Bn Lebar sungai rata – rata/lebar air normal (Bn) Bn = b + 2 (n x1/2 d3) = 40.992 m Lebar maksimum/panjang bendung (B) B = Bn + 2 (n x1/2 d3) = 66.984 m = 67.00 m
dimana : Bn = lebar air normal (m) B
= lebar bendung (m)
Tinggi jagaan (freeboard) = 1 m
4)
Penentuan Lebar Lubang dan Pilar Pembilas Lebar bangunan pembilas diambil sepersepuluh kali lebar sungai rata-rata yaitu l/10 x 40,992 rn = 4.09 m. Pembilas dibuat 3 buah masing-rnasing 2,00 m. Lebar pilar pembilas ditetapkan 2 buah dengan lebar masing-masing 1,50 m
5)
Penentuan Panjang Mercu Bendung Efektif Lebar efektif bendung adalah lebar bendung yang bermanfaat untuk melewatkan debit. Pada saat banjir, pintu pembilas ditutup, ujung atas pintu bilas tidak boleh lebih tinggi dari mercu bendung, sehingga air bisa lewat diantaranya. Kemampuan pintu bilas untuk mengalirkan air dianggap hanya 80% saja, maka disimpulkan besar lebar efektif bendung: Beff =
B – Σt – 0,20. Σ b1, dimana:
b1
=
lebar pintu penguras (m)
n
=
jumlah pintu penguras
~2~
t
=
tebal pilar (m)
Perhitungan: ∑ b
=
B 10
= 6.00 m
Lebar maksimal pintu penguras 2 m n = 3 bh b1 = 2 m Perhitungan panjang mercu efektif bendung, yaitu: Beff
= 'B – Σt – 0,20. Σ b = 67.000 -2x1.50-0.20x3.00x2.00 = 62.80 m'
6)
Perhitungan Tinggi Muka Air Banjir di udik Bendung Elevasi mercu
=
Tinggi Mercu Bendung (P)
=
3.79 m
Elevasi apron
=
164.01 m
Debit per satuan lebar
=
5.08
Muka air udik (d3)
=
2.89 m'
Didapat r dari grafik MDO
=
2.00
167.80
m
m3/detik/meter
Elevasi muka air banjir di udik bendung daput diketahui dengan menghitung tinggi energi dengan menggunakan persamaan seperti berikut: Qd
=
Cd . 2/3 . Beff . H12/3
dimana: Qd
= Debit banjir rencana (m3/dt)
Be
= lebar efektif bendung (m)
H1
= tinggi total air di atas bendung (m)
C
= koefisien pelimpasan (discharge coefficient)
Co
= dipengaruhi sisi depan bendung
C1
= dipengaruhi lantai depan
C2
= dipengaruhi air di belakang bendung
~3~
Nilai C, Co, C1, dan C2 didapat dari grafik (ratio of discharge coefficient) atau interpolasi dari tabel berikut: H1/r
Co
p/H1
C1
C2 1
0.667
H2/H1
f
0.1
1
0.333
0.50
1.05
0.00
0.65
1.00
1.17
0.25
0.86
1.030
1.025
1.008
0.2
0.99
2.00
1.33
0.50
0.93
1.012
1.017
1.005
0.3
0.98
3.00
1.41
0.75
0.95
1.004
1.010
1.004
0.4
0.97
4.00
1.46
1.00
0.97
0.998
1.006
1.002
0.5
0.95
5.00
1.47
1.50
0.99
0.993
1.000
1.000
0.6
0.92
Untuk menentukan tinggi air di atas bendung digunakan cara coba – coba (Trial and Error ) dengan menentukan tinggi perkiraan H 1 terlebih dulu. Rumus
Qd P/H1 r (jari-jari mercu) H1/r Kemiringan muka Co C1 C2 C = Co x C1 x C2 H1 =
Qd
C x Be
Tinggi Perkiraan (H1) 3.630 3.632 3.6333 262.3 262.32 2 262.32 1.044 1.044 1.043 2.000 2.000 2.000 1.815 1.816 1.817 0.667 0.667 0.667 1.300 1.300 1.300 0.970 0.970 0.970 1.00 1.001 1.00 1.265 1.265 1.265
Keterangan
Beff = 62.80 m P = Hd = 3.79 m
2 3
3.635
3.634
3.6335
Maka didapat tinggi total air di atas puncak/mercu bendung (He) = 3.633 m, Elevasi muka Air Banjir di Hulu = + 171.43 m 7)
Penentuan Nilai Nilai jari-jari mercu bendung ditentukan berdasarkan grafik hubungan antara tinggi muka air udik, h, dan besarnya jari-jari (r) serta debit pengaturan lebar yang diterbitkan oleh DPMA' Dari grafik tersebut, untuk ho = H, = 2.89 m dan q = 5,08 m3/dtk/m diperoleh nilai r = 2,0 m. Diambil r = 2,00 m. Dengan menggunakan grafik penentuan bahaya kavitasi di hilir mercu
~4~
bendung yang juga diterbitkan oleh DPMA dapat diketahui bahaya kavitasi di hilir mercu bendung' Untuk nilai H. = 2,89 m' dan r = 2,0 m' tekanan berada di daerah positif, jadi tidak ada bahaya kavitasi
I.2
Perhitungan Dimensi Peredam Energi 1)
Pemilihan Type
Jenis sungai di daerah ini yakni sungai aluvial dengan angkutan sedimen dominan fraksi pasir dan kerikil. Dengan memperhatikan jenis sungai tersebut, maka bangunan peredam energi yang dipilih di sini yaitu lantai datar dengan ambang akhir berkotak-kotak atau tipe MDO. Dalam penggunaan tipe ini ditentukan bentuk mercu bendung bulat dengan satu jari-jari pembulatan. bidang miring tubuh bendung. 2)
Grafik dan Rumus
Dalam mendesain dimensi peredam energi tipe MDO ini digunakan grafik-grafik yang diterbitkan oleh DPMA. Grafik-grafik tersebut yaitu grafik untuk menentukan dimensi peredam energi tipe MDO yakni seperti berikut:
Grafik untuk penentuan kedalaman lantai peredam energi
Grafik untuk penentuan panjang lantai peredam energi
Parameter energi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
~5~
Kedalaman lantai peredam energi dihitung dengan rumus:
.
Dimana: E q
= =
z g
= =
Parameter Energi Debit desain per satuan lebar Perbedaan tinggi muka air udik dan hilir Percepatan gravitasi
Ds Ds ) , D2D Didapat dari grafik
Panjang lantai peredam energi dihitung dengan rumus:
Ls Ds ) , D2L Didapat dari grafik
3)
Desain Dimensi Peredam Energi Kedalaman air di hilir Y = D2 Diketahui: Q100
=
262.32
C
=
1.27
L
=
62.80 m
Y = D2
=
3.63
m
Elevasi dasar sungai di hilir = 161.81 m-->>
lihat
potongan
memanjang sungai
Elevasi muka air di hilir
=
165.44
m
Perbedaan tinggi muka air udik dan hilir (z) =
5.98 m
Menentukan nilai E : E = 0.11 Panjang lantai dan kedalaman lantai peredam energi:
D/D2 = 1.2 Didapat dari grafik stilling basin gigi ompong type MDO
D=
4.36
m
Elevasi lantai hilir peredam energi = 162.78 m L/Ds = 1.15 Didapat dari grafik stilling basin gigi ompong type MDO Ds =
5.01
~6~
L=
5.77
=
6.00
m'
a = (0.2 ~ 0.3 D2) = 1.09 = 1.10 b =
I.3
2a
=
2.20
m
m
Perhitungan Panjang Lantai Udik
Rumus yang digunakan berdasarkan teori Lane’s : L = Lv + 1/3 LH dimana : L
= panjang total rayapan (m)
LV = panjang vertikal rayapan (m) LH = panjang horisontal rayapan (m) Dalam desaini diambil nilai :
L/ΔH = 4 dimana : L
= panjang rayapan (m)
ΔH
= kehilangan tekanan (m)
Perhitungan : Perhitungan dilaukan dengan kondisi tidak ada aliran dari hulu sehingga : Q = 0, jadi : ΔH
= 167.795-162.781
~7~
=
5.01 m
=
6.00 m
Panjang rayapan seharusnya : Lb > 4 x 6.00=
24.00 m
Berdasarkan gambar diperoleh
Panjang Total Creep Line ( ΣL ) = Lh + Lv
Lp
Lv
=
31.62
Lh
=
26.86
Dari Gambar
= Lv + 1/3 Lh = 31.62 +1/3 26.86 = 40.573 m
Jadi Lb yang dibutuhkan = 24.00 m LP, hasil perhitungan
=
40.57 m
LP = 40.57> Lb = 24.00 OK Panjang lantai hulu cukup memadai
I.4
Penentuan Dimensi Tembok Pangkal dan Tembok Sayap 1)
Tembok Pangkal
a. Ujung tembok pangkal bendung tegak ke arah hilir ditempatkan di tengah-tengah panjang lantai peredam energi. Dalam desain ini panjang dari mercu bendung sampai dengan ujung ambang akhir yaitu 18,0 m. Jadi ujung tembok pangkal bendung tegak ke arah hilir panjangnya 9,00 m. b. Panjang pangkal tembok bendung tegak bagian hulu dihitung dari mercu bendung, diambil sama dengan panjang lantai peredam energi yaitu 10,0 m c. Elevasi dekzerk tembok pangkal dilukis mercu : Elevasi mercu bendung + Ha + jagaan = 167.795 + 3.633 + 1.50 = 172.928 m = 173.00 m d. Elevasi dekzerk tembok pangkal hilir mercu :
~8~
Elevasi dasar sungai + D2 + jagaan = 161.810 + 3.634 + 2.50 167.944 m
=
168.00 m
2)
Tembok Sayap
A.
Panjang tembok sayap hilir Lsi = 1,5 Ls Lsi =
B. II)
=
1,5 x 6.00
=
9.00
m
Elevasi dekzerk tembok sayap hilir = 168.0 m
STABILITAS BENDUNG
Gaya-gaya yang bekerja pada tubuh bendung tergantung pada tinggi bendung sebagaimana tercantum pada tabel dibawah ini Tinggi dam
H < 15.00 m
H > 15.00 m
Muka air normal
Muka air banjir
- berat sendiri
- berat sendiri
- tekanan hidrostatis
- tekanan hidrostatis
- tekanan sedimen
- tekanan sedimen
- berat sendiri
- berat sendiri
- tekanan hidrostatis
- tekanan hidrostatis
- tekanan sedimen
- tekanan sedimen
- tekanan keatas
- tekanan keatas
- gaya gempa - tekanan hidrodinamis
II.1
Kondisi Air Setinggi Mercu
H bendung utama = 3.79 m Dimensi bendung Beton bW = 3.50 m
n=
1.00
H=
3.79 m
hs =
0.80 m
a= 0.878 b = 0.88 Berat jenis material γ bahan = 2.30 ton/m3
γsed =
1.00 ton/m3
γsed+air =
γair =
Ce =
0.3
1.50 ton/m
3
LUAS BIDANG A1 = 45.746 M2
1.80 ton/m3
~9~
0.878
8 b 8 . 0
PV1
n 1.00
Ph1
9 7 . H 3
Peh
Tekanan Sedimen
W
Tekanan Air bw
3.50
Notasi
Jenis gaya
Lengan momen
Besar gaya (ton) Uraian
vert.
Berat sendiri
W2
45.75 x 2.30 =
30.51
Tekanan hidrostatis
Pv1
1/2 x 0.878 x 0.878^2 x 1.00 =
0.39
Ph1
1/2 x 3.79^2 x 1.00 =
Peh
1/2 x 0.80^2x 0.30 x1.80 =
Tekanan sedimen
Total
1.
Momen -
(t.m.)
(t.m.)
1.70
53.39
-
0.878
0.34
-
7.18
1.26
0.00
9.05
0.17
0.27
0.00
0.05
365.60
9.10
-
7.35
Kontrol terhadap guling
368.6 9.1
SF = 2.
105.60
hor.
Momen +
=
40.51
> 1.5 (OK)
Kontrol terhadap geser
Tubuh main dam diatas : Lapis kerikil kompak -> Rumus :
f
ijin =
60 ton/m2
V L SF H 0
dimana : SF =
angka keamanan (tergantung jenis lapisan dibawah tubuh main dam)
f=
koefisien geser
t0 =
kuat geser (tergantung jenis bahan)
L=
panjang bidang geser
V=
jumlah gaya vertikal yang bekerja
H=
jumlah gaya horisontal yang bekerja
Untuk Lapis kerikil kompak ->
~ 10 ~
F =
0.60
t0 =
5.00
t/m3 (Beton)
∑H = 7.35 ton ∑V = 105.601 ton
L = 10.62 m
Angka keamanan untuk pondasi terapung
= 1.20
SF =
. . . . =15.84 .
3.
Kontrol terhadap gaya dukung Rumus :
> 1.20 OK
V 1 6 e
b2
e X
1 2
b2
b2
;
X
M V
dimana : b2
=
lebar dasar dam
X
=
jarak pusat momen ke titik resultante gaya
∑M
=
jumlah momen yang terjadi
∑V
=
jumlah gaya vertikal
e
=
eksentrisitas
Telah dihitung sebelumnya : b2
=
10.62
∑M
=
368.60 - 9.10 =
∑V
=
105.601
X
=
359.50/105.60 =
e
=
-1.91
Teg.min =
m 359.50 ton.m
3.40 m
m
105.60/10.62 x (1 + 6 x -1.91/10.62)
=
-0.79 ton/m2
< 60 ton/m2 OK
Teg.max =
20.67 ton/m2
< 60 ton/m2 OK
~ 11 ~
II.2
Kondisi Air Banjir
Dimensi bdg. Utama Beton bw = 3.50 m
H=
3.79 m
hs = Ce =
0.80 m 0.30
γsed =
1.50 ton/m3
LUAS BIDANG
γsed+air =
1.80 ton/m3
A1 = 45.746 M2
n= 1.00 a= 0.878 b = 0.878 Berat jenis material γ bahan= 2.30 ton/m 3 γair =
Jenis gaya
1.00 ton/m 3
Notasi
Besar gaya
Uraian
h 3=
Lenga n mome n
3.63 m
Mome n+
Momen -
(t.m.)
(t.m.)
vert.
hor.
105.22
-
3.50
368.26
-
Berat sendiri
W
45.75 x 2.30 =
Tekanan hidrostatis
Pv1
1/2 x 0.88 x 3.79^2 x 1.00 =
6.31
-
1.11
7.00
-
Pv2
0.88 x 3.63 x 3.79 x 1.00 =
12.09
-
1.11
13.42
-
Pv3
3.50 x 3.63 x 1.00 =
12.72
-
5.08
64.62
-
Ph1
1/2 x 3.79^2 x 1.00 =
7.18
1.26
9.05
Ph2
3.63 x 3.79 x 1.00 =
13.77
1.90
26.16
Peh
1/2 x 0.80^2 x 0.30 x 1.80 =
0.17
0.27
0.05
Tekanan sedimen
Total
136.34
21.12
453.30
35.26
~ 12 ~
1. Kontrol terhadap guling
SF =
453.30 = 12.86 > 1.5 (OK) 35.26
2. Kontrol terhadap geser
Tubuh main dam diatas : Lapis kerikil kompak -> sijin =
60 ton/m2
Rumus :
dimana : SF =
angka keamanan (tergantung jenis lapisan dibawah tubuh main dam)
f=
koefisien geser
t0 =
kuat geser (tergantung jenis bahan)
L=
panjang bidang geser
V=
jumlah gaya vertikal yang bekerja
H=
jumlah gaya horisontal yang bekerja
Untuk Lapis kerikil kompak -> f=
0.60
τ0 =
5.00
t/m3 (Beton)
∑H = 21.02 ton ∑V = 136.33 ton
L=
3.50 + (0.88 + 1.00) x 3.79 = 10.62 m
Angka keamanan untuk pondasi terapung
= 1.20
. . . .
SF =
.
= 6.39
> 1.20 OK
3. Kontrol terhadap gaya dukung
Rumus :
dimana : b2
=
lebar dasar dam
X
=
jarak pusat momen ke titik resultante gaya
~ 13 ~
∑M
=
jumlah momen yang terjadi
∑V
=
jumlah gaya vertikal
e
=
eksentrisitas
Telah dihitung sebelumnya : b2 =
10.62 m
∑M = 453.30 - 35.26 = 418.04 ∑V = 136.336 X=
418.04/136.34 = 3.07
e=
-3.055 m
Teg.min = =
136.34/10.62 x (1 + 6 x -2.24/10.62) 3.41
ton/m2 <60 ton/m2 OK
Teg.max = 136.34/10.62 x (1 - 6 x -2.24/10.62) =
29.08
ton/m2 <60 ton/m2 OK
~ 14 ~
III) TEMBOK TEPI III.1 Dimensi Tembok Tepi Trap ta
Tinggi tembok tepi h = t + hj + F t = 1.00 hj
=
4.00
F
=
h
=
1.00 3.00
Le
Lw
h
h1
=
3.00
m n : 1
h3
m WG : 1
Backfill pasir urug
s
Beton
=
2.0
t/m3
35
°
d
= =
2/3 x f =
ta
=
0.50
10
m
= =
0.40
n
=
0.78
θ
=
-21.55
c
=
2.30
Dasar pondasi
=
b
23.33°
m °
° t/m3
ijin =
75
kg/cm2
Lapis kerikil tidak kompak ->
ijin =
30
ton/m2
UNTUK TRAP
tb
= ta + n x h1 - m x h 1 = 1.65 m
K a
cos2 θ
sin δ sin α cos2θ cosθ δ 1 cosθ δ cosθ α
- θ = = θ + + = - = θ - = 2 cos ( - ) = cos2 x cos(θ + ) = sin (+)sin (-) = cos(θ+) cos(θ-) = Ka
=
56.55 ° 1.78 °
2
n*h1 = 2.34 m
ta= 0.5
58.33 ° 25.00 ° -31.55 ° 0.303831 0.864616 0.359685 0.851773 0.129
h1= 3
a
a
C tb= 1.655
m*h1 = 1.19 m
~ 15 ~
III.2 Stabilitas Tembok Trap
a)
Tinjauan terhadap potongan a-a
Titik berat penampang tembok Momen geometris dari luas terhadap titik C b x h
A
X
AxX
3.62 x 4 (+) 4 x 3.12 x 0.50 (-) 4 x 1.58 x 0.50 (-) JUMLAH
14.48 -6.24 -3.16 5.08
1.81 2.58 1.053
26.2088 -16.0992 -3.32748 6.78212
X=
X' =
1.335
1.265 m (grs kerja W G thd O)
1/2 x (ta+t b) x h1 x c =
Berat sendiri tembok W G =
11.684
ton
Tekanan tanah yang bekerja pada tembok tepi adalah sebagai berikut:
s
h1 h1 2hs .k a 2 P1 = 4.128 ton/m Sudut yang dibentuk P 1 dengan bidang mendatar adalah P1
=
n*h1 = 2.34 m
1.78 °
PH1 =
P1.cos =
1.16 ton/m
PV1 =
P1.sin =
0.04 ton/m
ta= 0.5
Sedangkan tinggi garis kerja y 1 y1
h1
3
h1= 3
h1 3hs
PH1
h1 2hs
y1 =
1.00
m
x1 =
0.79
m
=
1.223
m
PV1 a
a
O tb= 1.655
m*h1= 1.19 m
Ikhtisar gaya dan momen yang bekerja terhadap titik O Uraian
Gaya vertikal
Lengan momen
Momen tahan
Berat sendiri tembok
7.43475
0.9415
7
Gaya ver. tek tanah Gaya hor. Tek tanah
0.04
1.223
0.049
Jumlah
7.47475
7.049
Gaya horisont al
Lengan momen
Momen guling
1.160
1
1.16
1.160
1.16
~ 16 ~
Kestabilan terhadap guling: M tahan/Mguling > 1,5 Mtahan =
7.049
ton.m
Mguling =
1.16
ton.m
FS =
6.077
∑ M= ∑ N = e=
>1.50 (OK aman)
7.049 - 1.16 = 7.47475 ∑ M/N =
5.889 ton.m
ton 0.79
m
Tinjau penampang irisan a-a selebar pias 1,00 m A1
=
1.66
m2
1 x tb2/6 =
2.739
m3
tb x 1
=
modulus tampang z =
Dihitung tegangan yang terjadi pada penampang a-a 1, 2
N A1
N/A1
b)
z
ton/m2
= 4.52 = 2.15
M/z
1 1
M
ton/m2
=
6.67
ton/m2 =
0.667
kg/cm2
< Teg.ijin beton = 75 kg/cm2 OK
=
2.37
ton/m2 =
0.237
kg/cm2
< Teg.ijin beton = 75 kg/cm2 OK
Tinjauan terhadap dasar pondasi
PV2 ho = 4.50
PH2
WP
h2 = 1.93 bp = 1.655
P2
W p
=
17.129
hs1
=
4000
s 2
ton
=
1.78 °
h0 h0 2hs1 .k a
P2
=
6.095 t/m
PH2
= P2 cos b =
6.092 ton/m
PV2
= P2 sin b =
0.189 ton/m
~ 17 ~
Tinggi garis kerja: h2
3hs1 ; h2 = 0.193 m 3 h0 2 hs1
h0
h0
Ikhtisar gaya dan momen yang bekerja terhadap titik O Uraian Berat sendiri tembok Gaya ver. tek tanah Gaya hor. Tek tanah Pondasi: Berat sendiri pondasi Gaya ver. tek tanah Gaya hor. Tek tanah
Gaya vertikal
Lengan momen
Momen tahan
7.434
0.9415
6.999
0.04
1.222
0.049
17.129
0.000
0
0.189
0.828
0.156
24.793
Jumlah
=
7.205
ton.m
Mguling
=
-4.506
ton.m
FS
=
-1.599
<1.5 tidak aman (terguling)
M N
=
7.205 -4.505= 24.793
bp/6 e
0.28
Lengan momen
Momen guling
1.160
1
1.160
6.092
-0.93
-5.666
7.205
Mtahan
= = =
Gaya horisonta l
7.252
-4.506
11.711
ton m
S M/N =
0.47
Tinjau penampang irisan pondasi selebar pias 1,00 m bp x 1 =
1.66
m2
1 x bp 2/6 =
0.457
m3
A2 = modulus penampang z =
Dihitung tegangan yang terjadi pada penampang a-a 1, 2
1 2
N M A2
z
N/A2
=
14.980
ton/m2
M/z
=
25.625
ton/m2
=
40.605665
ton/m2 =
4.061
kg/cm2
< Qu = 4.582 kg/cm2 OK (aman)
=
-10.644335
ton/m2 =
-1.064
kg/cm2
< Qu = 4.582 kg/cm2 OK (aman)
Daya dukung tanah pondasi: q .c. N c . . B. N . D f . N q
~ 18 ~
Bentuk Pondasi: Continuous
0.50 1.655 m 30 0
= =
B
tanah
= =
1.8
ton/m3
c
=
1.5
ton/m2
=
24.225
=
11.171
.c. N c . . B.N
. D f .N q
c)
1.00
=
Q
= =
Qu
=
Nc
=
16.15
N Nq
= =
Df
=
7.5 12.6 1.00 m
FS
=
3
4.582
kg/cm2
102.06 137.456 45.819
ton/m2 =
Tinjauan terhadap geser pondasi
Keamanan terhadap geser: FK Geser
V . tan c.b H
' 2
=
c
=
FK Geser =
30
0
1.50 ton/m2 2.32 > 1.50 OK (aman terhadap geser)
~ 19 ~