PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dikerjakan oleh :
TRI WAHYUNI I 85 07 063
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
HALAMAN PENGESAHAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR
Dikerjakan oleh :
TRI AHYUNI NIM. I 8507063 Diperiksa dan disetujui, Dosen Pembimbing
WIBOWO, ST., DEA NIP. 19681007 199502 1 001
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH 2 LANTAI TUGAS AKHIR Dikerjakan Oleh : TRI WAHYUNI NIM : I 8507063
Dipertahankan didepan tim penguji : 1. WIBOWO, ST., DEA NIP. 19681007 199502 1 001
:...........................
2. Ir. ENDANG RISMUNARSI, MT NIP. 19531227 198601 1 001
: . .. . .. . .. . .. . .. .. . .. . .. . .. .
3. WIDI HARTONO, ST., MT NIP. 19730729 199903 1 001
:...........................
Disahkan, Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS
Ketua Program D-III Teknik Jurusan Teknik Sipil FT UNS
Ir. BAMBANG SANTOSA., MT NIP. 19590823 198601 1 001
Ir. SLAMET SLAMET PRAYITNO., MT NIP. 19531227 198601 1 001
Mengetahui, a.n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS
Ir. NOEGROHO DJARWANTI., MT NIP. 19561112 198403 2 007
MOTTO
J
”......Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah
keadaan
pada
diri
mereka
sendiri......”
(Q.S. 13 :11)
J
Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu disertai dengan niat dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai niatnya. Barang siapa yang berhijrah hanya karena Alloh maka hijrah itu akan menuju Alloh dan Rosul-Nya. Barang siapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ia ingin nikahi maka hijrah itu hanya menuju yang ia inginkan . (HR. Bukhori dan Muslim)
J
Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,cukup pintar untuk belajar dari kesalahan dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahan. (John Maxwell)
J
Segalanya dimulai dari dalam pikiran. Jika Anda berpikir kalah, maka Anda akan kalah cepat atau lambat. Sang pemenang adalah orang yang berfikir bahwa dia pasti menang. Untuk itu yakinlah dan percaya diri. (Napoleon Hill)
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk: v
Bapak dan ibu tercinta yang tidak henti-hentinya memberi doa, semangat dan dukungan kepadaku.
v
Suami tercinta yang selalu membantu, mendoakan dan memberi semangat selama ini.
v
Kakak yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.
v
Bapak Ibu dosen yang telah mengajarkan ilmunya.
v
Bapak Wibowo ,ST DEA selaku
dosen pembimbing Tugas Akhir atas
arahan dan bimbingannya selama dalam penyusunan Tugas Akhir ini. v
Rekan-rekan Teknik Sipil angkatan 2007, budi, hissyam, agung, dede, yayan, catur, binar, pandu, badrun, joyo, dwi, igag, lukman, rubi, iwan, aris, ayak, puji, agus, damar, ayam, pepi, somat, cumi, nurul, fitri, darmo, june, adek, yulek, rangga, haryono, mamet, andi, arum, joko, tewe,tatik,topo, makasih atas bantuan dan dukungannya.
v
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul PERENCANAAN LANTAI
STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH
2
ini dengan baik .
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1.
Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf.
2.
Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf.
3.
Segenap pimpinan Program D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf.
4.
Wibowo, ST DEA. selaku dosen pembimbing Tugas Akhir atas arahan dan bimbingannya selama dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
5.
Achmad Basuki, ST., MT. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingannya.
6.
Keluarga dan rekan – rekan D-III Teknik Sipil Gedung angkatan 2007.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa kearah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca p ada umumnya.
Surakarta, Januari 2011 Penyusun
vi
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL................................. ................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN. ..................................................................
ii
MOTTO .....................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN......................................................................................
v
KATA PENGANTAR. ..............................................................................
vi
DAFTAR ISI. .............................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xv
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL .........................................................
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...................................................................................
1
1.2
Maksud dan Tujuan. ..........................................................................
1
1.3
Kriteria Perencanaan .........................................................................
2
1.4
Peraturan-Peraturan Yang Berlaku ....................................................
3
BAB 2 DASAR TEORI
2.1
Dasar Perencanaan .............................................................................
4
2.1.1 Jenis Pembebanan……………………………………………
4
2.1.2 Sistem Bekerjanya Beban……………………………………
7
2.1.3 Provisi Keamanan…………………………………………...
7
2.2
Perencanaan Atap ..............................................................................
9
2.3
Perencanaan Tangga ..........................................................................
11
2.4
Perencanaan Plat Lantai ....................................................................
12
2.5
Perencanaan Balok Anak ...................................................................
13
2.6
Perencanaan Portal ...........................................................................
14
2.7
Perencanaan Kolom ...........................................................................
16
2.8
Perencanaan Pondasi.........................................................................
18
vii
BAB 3 RENCANA ATAP
3.1
Perencanaan Atap…………………………………………………...
21
3.2
Dasar Perencanaan .............................................................................
21
3.2
Perencanaan Gording.........................................................................
22
3.2.1 Perencanaan Pembebanan ....................................................
22
3.2.2 Perhitungan Pembebanan .......................................................
23
3.2.3 Kontrol Tahanan Momen .......................................................
25
3.2.4 Kontrol Terhadap Lendutan ...................................................
26
Perencanaan Setengah Kuda - Kuda .................................................
27
3.3.1 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda ................
27
3.3.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda ... .........................
28
3.3.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda.....................
32
3.3.4 Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda ................................
38
3.3.5 Perhitungan Alat Sambung ....................................................
40
3.3
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA
4.1
Uraian Umum ....................................................................................
43
4.2
Data Perencanaan Tangga .................................................................
43
4.3
Perhitungan Tebal Plat Equivalent dan Pembebanan ........................
45
4.3.1
Perhitungan Tebal Plat Equivalent ........................................
45
4.3.2
Perhitungan Beban…………………………………………..
45
Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes………………………….
48
4.4.1
Perhitungan Tulangan Tumpuan…………………………….
48
4.4.2
Perhitungan Tulangan Lapangan……………………………
49
Perencanaan Balok Bordes………………………………………….
51
4.5.1
Pembebanan Balok Bordes………………………………….
51
4.5.2
Perhitungan Tulangan ………………………………. .........
52
4.5.3
Perhitungan Tulangan Geser………………………………..
54
4.6
Perhitungan Pondasi Tangga………………………………………..
55
4.7
Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi……………………………
56
4.4
4.5
viii
4.7.1
Perhitungan Tulangan Lentur ................................................
57
4.7.2
Perhitungan Tulangan Geser .................................................
58
BAB 5 PLAT LANTAI
5.1
Perencanaan Plat Lantai ....................................................................
59
5.2
Perhitungan Beban Plat Lantai……………………………………...
59
5.3
Perhitungan Momen ...........................................................................
60
5.4
Penulangan Plat Lantai……………………………………………...
73
5.5
Penulangan Lapangan Arah x…………………....................... .........
74
5.6
Penulangan Lapangan Arah y…………………....................... .........
76
5.7
Penulangan Tumpuan Arah x…………………....................... .........
78
5.8
Penulangan Tumpuan Arah y…………………....................... .........
79
5.9
Rekapitulasi Tulangan……………………………………………….
81
5.10 Perenanaan Plat Atap...........................................................................
82
5.11 Perhitungan Beban Plat Atap…………………………………….......
82
5.12 Perhitungan Momen ...........................................................................
82
5.13 Penulangan Plat Atap..……………………………………………....
84
5.14 Penulangan Tumpuan Arah x………………….................................
85
5.15 Penulangan Tumpuan Arah y………………….................................
86
5.16 Penulangan Lapangan Arah x…………………....................... .........
87
5.17 Penulangan Lapangan Arah y…………………....................... .........
88
5.18 Rekapitulasi Tulangan……………………………………………….
89
BAB 6 PERENCANAAN BALOK ANAK
6.1
6.2
Perencanaan Balok Anak ..................................................................
90
6.1.1
Perhitungan Lebar Equivalent……………………………….
91
6.1.2
Lebar Equivalent Balok Anak………………………………
91
Analisa Pembebanan Balok Anak……………………… ..................
92
6.2.1
Balok Anak As 1’(C – D)………………………… ..............
92
6.2.2
Balok Anak As C (1 – 6)=As C (7 – 12)……………………
93
ix
6.3
6.2.3
Balok Anak As 6”(B – C) ......................................................
94
6.2.4
Balok Anak As C(6 – 7) ........................................................
95
Hitungan Tulangan ……………………… ........................................
96
6.3.1
Balok Anak As 1’(C – D)……………… ..............................
96
6.3.2
Balok Anak As C (1 – 12)……………… ..............................
101
6.3.3
Balok Anak As 6”(B – C) ......................................................
105
BAB 7 PERENCANAAN PORTAL
7.1
Perencanaan Portal…………………………………………………
111
7.1.1
Dasar Perencanaan………………….. ...................................
111
7.1.2
Perencanaan Pembebanan…………………………………. .
111
7.1.3
Perhitungan Luas Equivalen Untuk Plat Lantai…………….
112
7.2
Perencanaan Balok Portal …………………………………. ............
114
7.3
Perhitungan Pembebanan Balok .........................................................
115
7.3.1
Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang ........................
115
7.3.2
Perhitungan Pembebanan Balok Melintang ...........................
120
Penulangan Balok Portal…………………………………………. ...
126
7.4.1
Perhitungan Tulangan Lentur Rink Balk ...............................
126
7.4.2
Perhitungan Tulangan Geser Rink Balk.................................
129
7.4.3
Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang .......
130
7.4.4
Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang ..........
140
Penulangan Kolom…………………………………………………..
149
7.5.1
Perhitungan Tulangan Lentur Kolom……………………….
149
7.5.2
Perhitungan Tulangan Geser Kolom…………………………
152
7.4
7.5
7.6
Penulangan Sloof……………………………………………………
154
7.6.1
Perhitungan Tulangan Lentur Sloof Melintang…………...
154
7.6.2
Perhitungan Tulangan Geser Sloof Memanjang………….. ..
159
BAB 8 PERENCANAAN PONDASI
8.1
Data Perencanaan ..............................................................................
x
199
8.2
Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi …………………….……...
200
8.2.1
Perhitungan Kapasitas Dukung Pondasi ………………….. .
200
8.2.2
Perhitungan Tulangan Lentur …………………....................
201
8.2.3
Perhitungan Tulangan Geser ..................................................
202
8.3
Data Perencanaan Pondasi F2 ............................................................
203
8.4
Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi ............................................
204
8.4.1
Perhitungan Kapasitas Dukung Pondasi .................................
204
8.4.2
Perhitungan Tulangan Lentur …………………....................
205
BAB 9 RENCANA ANGGARAN BIAYA
9.1
Rencana Anggaran Biaya ..................................................................
208
9.2
Data Perencanaan ........... ..................................................................
208
9.3
Perhitungan Volume ........... .............................................................
208
BAB 10 REKAPITULASI
10.1 Kontruksi Kuda - kuda .......................................................................
221
10.2 Tulangan Beton ..................................................................................
224
10.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB) .......................................................
225
PENUTUP………………………………………………………………..
226
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
227
LAMPIRAN
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 3.1 Denah Rencana Atap. ............................................................
21
Pembebanan Gording Untuk Beban Mati ............................
23
Pembebanan Gording Untuk Beban Hidup...........................
24
Pembebanan Gording Untuk Beban Angin...........................
24
Gambar 3.2 Panjang Batang Setengah Kuda - kuda .................................
27
Gambar 3.3 Luasan Setengah Kuda - kuda ...............................................
28
Gambar 3.4 Luasan Plafon .......................................................................
30
Gambar 3.5 Pembebanan Setengah Kuda - kuda Akibat Beban Mati .....
32
Gambar 3.6 Pembebanan Setengah Kuda - kuda Akibat Beban Angin ...
36
Gambar 3.7 Rangka Batang Setengah Kuda - Kuda .................................
42
Gambar 4.1 Detail Tangga. .......................................................................
44
Gambar 4.2 Tebal Eqivalen. .....................................................................
45
Gambar 4.3 Rencana Tumpuan Tangga....................................................
47
Gambar 4.4 Bidang Momen Tangga . .......................................................
47
Gambar 4.5 Pondasi Tangga. ....................................................................
55
Gambar 5.1 Denah Plat lantai ...................................................................
100
Gambar 5.2 Plat Tipe A ............................................................................
102
Gambar 5.3 Plat Tipe B1...........................................................................
103
Gambar 5.4 Plat Tipe B2...........................................................................
103
Gambar 5.5 Plat Tipe B3...........................................................................
104
Gambar 5.6 Plat Tipe C1...........................................................................
104
Gambar 5.7 Plat Tipe C2...........................................................................
105
Gambar 5.8 Plat Tipe C3...........................................................................
105
Gambar 5.9 Perencanaan Tinggi Efektif ...................................................
106
Gambar 5.10 Tipe Plat ..............................................................................
113
Gambar 5.11 Tipe Plat ..............................................................................
114
Gambar 5.13 Perencanaan Tinggi Efektif .................................................
115
Gambar 6.1 Denah Rencana Balok Anak .................................................
120
Gambar 6.2 Lebar Equivalen Balok Anak as 1’(A – B) ...........................
122
xiii
Gambar 6.3 Lebar Equivalen Balok Anak as A’ ......................................
123
Gambar 6.4 Lebar Equivalen Balok Anak as 1’(B-C) ..............................
124
Gambar 6.5 Lebar Equivalen Balok Anak as C’ .......................................
125
Gambar 6.6 Lebar Equivalen Balok Anak as D’ ......................................
126
Gambar 6.7 Bidang Balok Anak As A (1-12)……………………………
132
Gambar 6.8 Bidang Momen Balok Anak As A (1-12)…………..………
132
Gambar 6.9 Bidang Geser Balok Anak As A (1-12)…………..…………
132
Gambar 7.1 Denah Portal. .........................................................................
143
Gambar 7.2 Gambar Denah Pembebanan. ................................................
146
Gambar 7.3 Denah Balok Portal . ...........................................................
147
Gambar 8.1 Perencanaan Pondasi ............................................................
198
xiv
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 2.1 Koefisien Reduksi Beban hidup................................................
6
Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U ...............................................................
8
Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan ø ......................................................
9
Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording .....................................
24
Tabel 3.2 Perhitungan Panjang Batang Jurai ............................................
26
Tabel 3.3 Rekapitulasi Beban Mati Jurai ..................................................
35
Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin Jurai ................................................
37
Tabel 3.5 Rekapitulasi Gaya Batang Jurai ................................................
37
Tabel 3.6 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai ......................................
42
Tabel 3.7 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-Kuda .................
43
Tabel 3.8 Rekapitulasi Beban Mati Setengah Kuda-Kuda ......................
52
Tabel 3.9 Perhitungan Beban Angin Setengah Kuda-Kuda .....................
54
Tabel 3.10 Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-Kuda ....................
54
Tabel 3.11 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-Kuda ...........
59
Tabel 3.12 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium ................
60
Tabel 3.13 Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Trapesium ......................
68
Tabel 3.14 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Trapesium ....................
70
Tabel 3.15 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Trapesium ..........
70
Tabel 3.16 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium ..........
75
Tabel 3.12 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama A ..................
77
Tabel 3.13 Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama A ........................
86
Tabel 3.14 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama A .......................
88
Tabel 3.15 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama A ..............
89
Tabel 3.16 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A .............
94
Tabel 3.12 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B ..................
96
Tabel 3.13 Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama B.........................
101
Tabel 3.14 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama B .......................
103
Tabel 3.15 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama B ..............
104
Tabel 3.16 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B .............
109
xv
Tabel 5.1 Rekapitulasi Perhitungan Plat Lantai ........................................
133
Tabel 5.2 Rekapitulasi Penulangan Plat Lantai ........................................
139
Tabel 6.1 Hitungan Lebar Equivalen ........................................................
141
Tabel 7.1 Hitungan Lebar Equivalen ........................................................
170
Tabel 7.2 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Memanjang...........
173
Tabel 7.3 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang .............
176
xvi
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
2
A
= Luas penampang batang baja (cm )
A
= Beban atap
B
= Luas penampang (m )
AS’
= Luas tulangan tekan (mm )
AS
= Luas tulangan tarik (mm )
B
= Lebar penampang balok (mm)
C
= Baja Profil Canal
D
= Diameter tulangan (mm)
D
= Beban mati
Def
= Tinggi efektif (mm)
E
= Modulus elastisitas(m)
E
= Beba gempa
e
= Eksentrisitas (m)
F
= Beban akibat berat dan tekanan fluida
F’c
= Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa)
Fy
= Kuat leleh yang disyaratkan (Mpa)
g
= Percepatan grafitasi (m/dt)
h
= Tinggi total komponen struktur (cm)
H
= Tebal lapisan tanah (m)
I
= Momen Inersia (mm )
L
= Panjang batang kuda-kuda (m)
L
= Beban hidup
M
= Harga momen (kgm)
Mu
= Momen berfaktor (kgm)
N
= Gaya tekan normal (kg)
Nu
= Beban aksial berfaktor
P’
= Gaya batang pada baja (kg)
q
= Beban merata (kg/m)
q’
= Tekanan pada pondasi ( kg/m)
R
= Beban air hujan
2
2
2
2
xvii
S
= Spasi dari tulangan (mm)
T
= Pengaruh kombinasi suhu,rangkak,susut dan perbedaan penurunan
U
= Faktor pembebanan
V
= Kecepatan angin ( m/detik )
Vu
= Gaya geser berfaktor (kg)
W
= Beban Angin (kg)
Z
= Lendutan yang terjadi pada baja (cm)
f
= Diameter tulangan baja (mm)
q
= Faktor reduksi untuk beton
r
= Ratio tulangan tarik (As/bd)
s
= Tegangan yang terjadi (kg/cm )
w
= Faktor penampang
3
xviii
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung kemajuannya dalam bidang ini. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, kita sebagai bangsa Indonesia akan dapat memenuhi tuntutan ini. Karena dengan hal ini kita akan semakin siap menghadapi tantangannya.
Bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam merealisasikan hal ini Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan struktur gedung bertingkat dengan maksud agar dapat menghasilkan tenaga yang bersumber daya dan mampu bersaing dalam dunia kerja.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Dalam menghadapi pesatnya perkembangan zaman yang semakin modern dan berteknologi, serta semakin derasnya arus globalisasi saat ini sangat diperlukan seorang teknisi yang berkualitas. Dalam hal ini khususnya teknik sipil, sangat diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam bidangnya. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli bertanggungjawab,
kreatif
dalam
menghadapi
mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia.
BAB 1 Pendahuluan
1
teknik masa
yang berkualitas, depan
serta
dapat
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
2
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Program D III Jurusan Teknik Sipil memberikan Tugas Akhir dengan maksud dan tujuan :
1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana sampai bangunan bertingkat. 2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam merencanakan struktur gedung. 3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam perencanaan suatu struktur gedung.
1.3 Kriteria Perencanaan
1. Spesifikasi Bangunan a.Fungsi a. Fungsi Bangunan
: Gedung sekolah
b.Luas Bangunan
: 1200 m
c.Jumlah c. Jumlah Lantai
: 2 lantai
d.Tinggi Tiap Lantai
: 4m
e.Konstruksi e. Konstruksi Atap
: Rangka kuda-kuda baja
f. Penutup Atap
: Genteng tanah liat
g.Pondasi
: Foot Plate
2
2. Spesifikasi Bahan a. Mutu Baja Profil
: BJ 37
b. Mutu Beton (f’c)
: 25 MPa
c. Mutu Baja Tulangan (fy)
: Polos: 240 Mpa Ulir : 320 Mpa.
BAB 1 Pendahuluan
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
3
1.4 Peraturan-Peraturan Peraturan-Peraturan Yang Berlaku
a. SNI 03-1729-2002_ Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung. b. SNI 03-2847-2002_ Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung. c. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG 1989). d. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1984).
BAB 1 Pendahuluan
4 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan
2.1.1.
Jenis Pembebanan
Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus yang bekerja pada struktur bangunan tersebut. Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1989, beban-beban tersebut adalah :
1. Beban Mati (qd)
Beban mati adalah berat dari semua bagian suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian–penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung. Untuk merencanakan gedung, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung adalah : a) Bahan Bangunan : 1. Beton Bertulang .......................................................................... 2400 kg/m
3
2. Pasir
........................................................................................ 1800 kg/m
3
3. Beton biasa ................................................................................... 2200 kg/m
3
b) Komponen Gedung : 1. Langit – langit dan dinding (termasuk rusuk – rusuknya, tanpa penggantung langit-langit atau pengaku),terdiri dari : - semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4mm .................. ... 11 kg/m
2
- kaca dengan tebal 3 – 4 mm ....................................................... … 10 kg/m
2
2. Penggantung langit- langit (dari kayu), dengan bentang maksimum 5 m dan jarak s.k.s. minimum 0,80 m........................... 7 kg/m
BAB 2 Dasar Teori
4
2
5 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
3. Penutup lantai dari tegel, keramik dan beton (tanpa adukan) per cm tebal ..................................................................................
24 kg/m2
4. Adukan semen per cm tebal ......................................................... ... 21 kg/m
2
5. Penutup atap genteng dengan reng dan usuk ............................... ... 50 kg/m
2
6. Dinding pasangan batu merah setengah bata ............................... .1700 kg/m
2
2. Beban Hidup (ql)
Beban hidup adalah semua bahan yang terjadi akibat penghuni atau pengguna suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan lantai dan atap tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan (PPIUG 1989).Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari :
Beban atap .............................................................................................. 100 kg/m
2
Beban tangga dan bordes ....................................................................... 300 kg/m
2
Beban lantai ........................................................................................... 250 kg/m
2
Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel :
BAB 2 Dasar Teori
6 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Tabel 2.1 Koefisien reduksi beban hidup
Penggunaan gedung
· · · ·
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan balok Induk dan portal
PERUMAHAN / HUNIAN : Rumah tinggal, rumah sakit, dan hotel PENDIDIKAN : Sekolah dan ruang kuliah PENYIMPANAN : Gudang, perpustakaan dan ruang arsip TANGGA : Pendidikan dan kantor Sumber : PPIUG 1989
0,75 0,90 0,90 0,75
3. Beban Angin (W)
Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara (PPIUG 1989). Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya 2
tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m ini ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dengan koefisien – koefisien angin. Tekan tiup harus 2
diambil minimum 25 kg/m , kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum 2
40 kg/m .
Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup : 1.Dinding Vertikal a) Di pihak angin ................................................................................. + 0,9 b) Di belakang angin ........................................................................... - 0,4 2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan a a) Di pihak angin :
a < 65° ................................................................0,02 a - 0,4 65° < a < 90° ....................................................... + 0,9
b) Di belakang angin, untuk semua a ................................................. - 0,4
BAB 2 Dasar Teori
7 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
2.1.2. Sistem Bekerjanya Beban
Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu elemen struktur yang berada di atas akan membebani elemen struktur di bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih kecil. Dengan demikian sistem kerjanya beban untuk elemen – elemen struktur gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut; Beban pelat lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke tanah dasar melalui pondasi.
2.1.3. Provisi Keamanan
Dalam Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1989, struktur harus direncanakan untuk memiliki cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi ( Æ), yaitu untuk memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat terjadi akibat perubahan dari penggunaan untuk apa struktur direncanakan dan penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari kekuatan bahan, pengerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.
BAB 2 Dasar Teori
8 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U No. KOMBINASI BEBAN
FAKTOR U
1.
D
1.4 D
2.
D, L
1,2 D +1,6 L + 0,5 (A atau R)
3
D, L,W
1,2 D + 1,0 L ± 1,3 W + 0,5 (A atau R)
Keterangan : A
= Beban Atap
D
= Beban mati
L
= Beban hidup
Lr
= Beban hidup tereduksi
R
= Beban air hujan
W
= Beban angin
Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan No GAYA
1.
Lentur tanpa beban aksial
0,80
2.
Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur
0,80
3.
Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur
4.
Geser dan torsi
0,60
5.
Tumpuan Beton
0,70
0,65 – 0,80
Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi pemisahan material sehingga timbul rongga – rongga pada beton. Sedang untuk melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan adanya tebal selimut beton minimum : Beberapa persyaratan utama pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 adalah sebagai berikut :
BAB 2 Dasar Teori
9 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
a. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari d b atau 25 mm, dimana d b adalah diameter tulangan b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah: a. Untuk pelat dan dinding
= 20 mm
b. Untuk balok dan kolom
= 40 mm
c. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca
= 50 mm
2.2. Perencanaan Atap
1. Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah : Beban mati Beban hidup Beban angin 2. Asumsi Perletakan Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol. 3. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-1729-2002. 4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan PPBBI 1984. 5. Perhitungan desain profil kuda-kuda. Dan untuk perhitungan dimensi profil rangka kuda kuda: a. Batang tarik Ag perlu =
Pmak Fy
An perlu = 0,85.Ag Rn = f (2,4.Fu.d .t ) f n=
P Rn f
An = Ag-dt
BAB 2 Dasar Teori
10 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
L =Sambungan dengan Diameter = 3.d x = jari-jari kelambatan U = 1 -
x L
Ae = U.An Check kekutan nominal f Pn = 0,9. Ag.Fy f Pn > P
b. Batang tekan Ag perlu =
Pmak Fy
An perlu = 0,85.Ag h t w
=
l c =
300 Fy
K .l
Fy
r p
E
Apabila =
λc ≤ 0,25
ω=1
0,25 < λc < 1
ω
=
λ c ≥ 1,2
ω
= 1,25.l c 2
Rn = f (1,2.Fu.d .t ) f n=
P Rn f
Fcr =
Fy
w
f Pn = f . Ag .Fy f Pn > P
BAB 2 Dasar Teori
1,43 1,6 - 0,67λ c
11 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
2.3. Perencanaan Tangga
Untuk perhitungan penulangan tangga dipakai kombinasi pembebanan akibat beban mati dan beban hidup yang disesuaikan dengan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ( PPIUG 1989) dan SNI 03-2847-2002 dan analisa struktur mengunakan perhitungan SAP 2000. sedangkan untuk tumpuan diasumsikan sebagai berikut : Tumpuan bawah adalah Jepit. Tumpuan tengah adalah Jepit. Tumpuan atas adalah Jepit. Perhitungan untuk penulangan tangga : M n
=
M u
f
dimana, f = 0,80 m =
Rn =
f y
0,85 xf ' c M n 2
bxd
æ ç1 m çè 1
r
=
r b
=
rmax
= 0,75 . r b
0,85.fc fy
1-
2.m.Rn ö fy
÷ ÷ ø
æ 600 ö ÷÷ 600 fy + è ø
.b.çç
rmin < r < rmaks
tulangan tunggal
r
dipakai rmin = 0,0025
As
<
rmin = r ada . b . d
Luas tampang tulangan As = r xbxd
BAB 2 Dasar Teori
12 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
2.4. Perencanaan Plat Lantai
1. Pembebanan : Beban mati Beban hidup : 250 kg/m
2
2. Asumsi Perletakan : jepit penuh 3. Analisa struktur menggunakan tabel 13.3.2 PPIUG 1989. 4. Analisa tampang menggunakan SNI 03-2847-2002. Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut : 1. Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm 2. Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau 2h Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah sebagai berikut : M n
=
M u
f
dimana, f = 0,80 f y
m
=
Rn
=
r
=
r b
=
rmax
= 0,75 . r b
0,85 xf ' c M n bxd 2
æ ç1 m çè 1
0,85.fc fy
1-
2.m.Rn ö fy
÷ ÷ ø
æ 600 ö ÷÷ 600 fy + è ø
.b.çç
rmin < r < rmaks
tulangan tunggal
r
dipakai rmin = 0,0025
<
rmin
r > rmaks As
= r ada . b . d
BAB 2 Dasar Teori
tulangan rangkap
13 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Luas tampang tulangan As
= r xbxd
2.5. Perencanaan Balok Anak
1. Pembebanan : Beban mati Beban hidup : 250 kg/m
2
2. Asumsi Perletakan : jepit jepit 3. Analisa struktur pada perencanaan atap ini menggunakan program SAP 2000. 4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Perhitungan tulangan lentur : M n
=
M u
f
dimana, f = 0,80 f y
m
=
Rn
=
r
=
r b
=
rmax
= 0,75 . r b
rmin
=
0,85 xf ' c M n 2
bxd
æ ç1 ç m è 1
0,85.fc fy
1-
2.m.Rn ö fy
÷ ÷ ø
æ 600 ö ÷÷ 600 fy + è ø
.b.çç
1,4 f ' y
rmin < r < rmaks
BAB 2 Dasar Teori
tulangan tunggal
14 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r
< rmin
dipakai rmin =
r > rmaks
1,4 f ' y
tulangan rangkap
Perhitungan tulangan geser : f = 0,60
Vc
= 1 x f ' c xbxd 6
f Vc f Vc
= 0,6 x Vc
Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc ( perlu tulangan geser ) Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu = Vu – Vc ( pilih tulangan terpasang ) Vs ada =
( Av. fy.d ) s
( pakai Vs perlu ) Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, maka harus selalu dipasang tulangan geser minimum, kecuali untuk : 1. Pelat dan fondasi telapak. 2. Kontruksi pelat perusuk. 3
Balok dengan dengan tinggi tinggi total yang yang tidak lebih dari nilai terbesar diantara 250 mm,
2,5 kali tebal sayap atau 0,5 kali lebar badan.
2.6. Perencanaan Portal
1. Pembebanan : Beban mati Beban hidup : 250 kg/m
BAB 2 Dasar Teori
2
15 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
2. Asumsi Perletakan Jepit pada kaki portal. Bebas pada titik yang lain 3. Analisa struktur pada perencanaan atap ini menggunakan program SAP 2000. 4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002. Perhitungan tulangan lentur : M n
=
M u
f
dimana, f = 0,80 f y
m
=
Rn
=
r
=
r b
=
rmax
= 0,75 . r b
r
0,85 xf ' c M n 2
bxd
æ ç1 ç m è 1
0,85.fc fy
< rmin = =
1-
2.m.Rn ö fy
æ 600 ö ÷÷ 600 fy + è ø
.b.çç
1,4 f ' y
rmin < r < rmaks r
÷ ÷ ø
< rmin
r > rmaks Perhitungan tulangan geser : f = 0,60
Vc
= 1 x f ' c xbxd 6
f Vc f Vc
= 0,6 x Vc
Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc
BAB 2 Dasar Teori
tulangan tunggal 1,4 dipakai rmin = f ' y tulangan rangkap
16 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
( perlu tulangan geser ) Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu = Vu – Vc ( pilih tulangan terpasang ) Vs ada =
( Av. fy.d ) s
( pakai Vs perlu ) Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, maka harus selalu dipasang tulangan geser minimum, kecuali untuk : 1. Pelat dan fondasi telapak. 2. Kontruksi pelat perusuk. 3
Balok dengan dengan tinggi tinggi total yang yang tidak lebih dari nilai terbesar diantara 250 mm, 2,5 kali tebal sayap atau 0,5 kali lebar l ebar badan.
2.7. Perencanaan Kolom
1. Pembebanan : Beban mati Beban hidup : 250 kg/m
2
2. Asumsi Perletakan : jepit jepit 3. Analisa struktur pada perencanaan atap ini menggunakan program SAP 2000. 4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002. Perhitungan tulangan lentur : d
= h–s–ø sengkang–½ ø tulangan
d’
= h–d
e=
Mu Pu
e min = 0,1.h
BAB 2 Dasar Teori
17 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
600
cb
=
ab
= β1 x cb
600 + fy
.d
Pn b = 0,85.f’c.ab.b Pn perlu =
Pu
; 0,1. f ' c. Ag
f
® analisis keruntuhan tarik
Pn perlu < Pn b a=
Pn
0,85. f ' c.b
æ h - e - a ö ÷ 2 ø è 2 fy (d - d ')
Pnperlu ç
As =
Bila Pn perlu > Pn b e
® analisis kerntuhan tekan
+ 0,5
K 1
=
K 2
=
y
= b × h × fc’
As’ =
d - d '
3´ h ´ e d 2
1 fy
+ 1,18
æ çç K 1 . P n Perlu è
-
K 1 K 2
.y
ö ÷÷ ø
luas memanjang minimum : Ast = 1 % Ag =0,01 . 400. 400 = 1600 mm
2
Sehingga, As = As’ As =
Ast
2
=
1600 2
= 800 mm
2
Menghitung jumlah tulangan 785,86
= 3,91 ≈ 4 tulangan
n
=
As ada
= 4 . ¼ . π . 16
1 .p .(16) 2 4
2
2
= 803,84 mm > 785,86 mm As ada > As perlu………….. Ok!
BAB 2 Dasar Teori
2
18 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Perhitungan tulangan geser : Vc = çç1 +
æ è
ö ÷ 14. Ag ø÷
Ø Vc
= 0,75 × Vc
f ' c
Pu
6
.b.d
0,5 Ø Vc Vu < 0,5 Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser. Dipakai sengkang praktis untuk penghubung tulangan memanjang :
8 – 200 mm
2.8. Perencanaan Pondasi
1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban mati dan beban hidup. 2. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002. Perhitungan kapasitas dukung pondasi :
s yang terjadi
=
Vtot A
+
Mtot 1 .b.L2 6
= σ tan ahterjadi < s ijin tanah…..........( dianggap aman ) Sedangkan pada perhitungan tulangan lentur 2
Mu
= ½ . qu . t
m
=
Rn
=
r
=
r b
=
rmax
= 0,75 . r b
f y
0,85 xf ' c M n 2
bxd
æ ç1 m çè 1
0,85.fc fy
1-
fy
÷ ÷ ø
æ 600 ö ÷÷ 600 fy + è ø
.b.çç
BAB 2 Dasar Teori
2.m.Rn ö
19 TUGAS AKHIR
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
rmin < r < rmaks
tulangan tunggal
r
dipakai rmin = 0,0036
< rmin
r > rmaks
tulangan rangkap
= r ada . b . d
As
Luas tampang tulangan As = r xbxd
Perhitungan tulangan geser : = s x A efektif
Vu
f = 0,60
Vc
= 1 x f ' c xbxd 6
f Vc
= 0,6 x Vc
Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc ( perlu tulangan geser ) Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu = Vu – Vc ( pilih tulangan terpasang ) Vs ada =
( Av. fy.d ) s
( pakai Vs perlu ) Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, maka harus selalu dipasang tulangan geser minimum, kecuali untuk : 1. Pelat dan fondasi telapak. 2. Kontruksi pelat perusuk. 3
Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar diantara 250 mm, 2,5 kali tebal sayap atau 0,5 kali lebar badan.
BAB 2 Dasar Teori
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
BAB 3 PERENCANAAN ATAP
3.1 . Rencana Atap
Pelat Atap
G G
G
KK B
KK A
G
KK A
TS
SG
SG
SG
KK A
TS
KK A
TS
SG
SG
KK A
TS
KK A
KK A
SG
KK A
TS
SG
SG
SG
KK A
TS SG
SG
KK A
TS
KK B
TS SG
SG
Pelat Atap
Gambar 3.1 Rencana atap
Keterangan : KK A = Kuda-kuda utama A
G
= Gording
KK B = Kuda-kuda utama B
N
= Nok
½ KK = Setengah kuda-kuda
JR
= Jurai
SR
TS
= Track Stang
= Sag Rod
3.1.1. Dasar Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai berikut : a. Bentuk rangka kuda-kuda
: seperti tergambar.
b. Jarak antar kuda-kuda
: 4,00 m
c. Kemiringan atap (a)
: 35°
d. Bahan gording
: baja profil lip channels (
BAB 3 Perencanaan Atap 21
).
SG
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
22
e. Bahan rangka kuda-kuda
: baja profil double siku sama kaki ( ûë).
f.
: genteng.
Bahan penutup atap
g. Alat sambung
: baut-mur.
h. Jarak antar gording
: 1,628 m
i.
Bentuk atap
: Limasan.
j.
Mutu baja profil
: Bj-37 (sLeleh
2
= 2400 kg/cm )
(sultimate = 3700 kg/cm ) 2
3.2. Perencanaan Gording 3.2.1. Perencanaan Pembebanan
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels / kanal kait (
) 150 x 75 x 20 x 4,5 pada perencanaan kuda- kuda dengan data sebagai
berikut SNI 03-1729-2002_ Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung :
a. Berat gording
= 11 kg/m. 4
b. Ix
= 489 cm .
c. Iy
= 99,2 cm .
d. h
= 150 mm
e. b
= 75 mm
4
f. ts
= 4,5 mm
g. t b
= 4,5 mm
h. Zx
= 65,2 cm .
i.
= 19,8 cm .
Zy
3
Kemiringan atap (a)
= 35°.
Jarak antar gording (s)
= 1,628 m.
Jarak antar kuda-kuda (L)
= 4,00 m.
BAB 3 Perencanaan Atap
3
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
23
Gambar 3.1 Rangka Kuda-Kuda Pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983, sebagai berikut : 2
a. Berat penutup atap (Genting Tanah Liat) =
50 kg/m .
b. Beban angin
=
25 kg/m .
c. Berat hidup (pekerja)
=
100 kg.
d. Berat penggantung dan plafond
=
18 kg/m
2
2
3.2.2. Perhitungan Pembebanan a. Beban Mati (titik) y x
q x
a
Berat gording
P
q y
= 11 kg/m
Berat penutup atap
= 1,638 x 50
= 81,4 kg/m
Berat Plafond
= (1,334 x 18 )
= 24,012 kg/m + q = 116,412 kg/m
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
24
q x
= q sin a
= 116,412 x sin 35 °
= 66,7712 kg/m.
q y
= q cos a
= 116,412 x cos 35 °
= 95,36
1
1
2
= /8 x 95,36 x (4)
1
2
= /8 x 66,7712 x (4) = 133,5424 kgm.
Mx1 = /8 . q y . L
2
kg/m.
1
My1 = /8 . q x . L
= 190,72 kgm. 2
b. Beban hidup
y x
Px
a P
Py
P diambil sebesar 100 kg. Px
= P sin a
= 100 x sin 35°
= 57,358 kg.
Py
= P cos a
= 100 x cos 35°
= 81,916 kg.
1
1
1
1
Mx2 = /4 . Py . L = /4 x 81,915 x 4 = 81,916 kgm. My2 = /4 . Px . L = /4 x 57,358 x 4 = 57,358 kgm. c. Beban angin
TEKAN
HISAP
2
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m . Koefisien kemiringan atap (a) = 35°. 1) Koefisien angin tekan = (0,02 a – 0,4) = 0,3 2) Koefisien angin hisap = – 0,4 Beban angin : 1) Angin tekan (W 1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2) = 0,3 x 25 x ½ x (1,628+1,628) = 12,21 kg/m. BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
25
2) Angin hisap (W 2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2) = – 0,4 x 25 x ½ x (1,628+1,628) = -16,28 kg/m.
Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga M x : 1
2
1
1
2
1
2
1) Mx (tekan) = /8 . W1 . L = /8 x 12,21 x (4) = 24,42 kgm. 2
2) Mx (hisap) = /8 . W2 . L = /8 x -16,28 x (4) = -32,56 kgm. Tabel 3.1 Kombinasi gaya dalam pada gording
Beban Angin
Beban Hidup (kgm)
Tekan (kgm)
Hisap (kgm)
Minimum
Maksimum
(kgm)
(kgm)
Mx
190,72
81,916
24,42
-35,56
331,465
379,46
My
133,5424
57,358
-
-
252,023
252,023
Momen
3.2.3. Kontrol Tahanan Momen
Ø
Kontrol terhadap momen Maximum Mx
= 379,46
kgm = 37946
kgcm.
My
= 252,023
kgm = 25202,3 kgcm.
Asumsikan penampang kompak : SNI 03-1729-2002 Mnx
= Zx.fy = 65,2. 2400 = 156480 kgcm
Mny
= Zy.fy = 19,8. 2400 = 47520 kgcm
Check tahanan momen lentur yang terjadi : Mx
f b M . nx
+
My
f .M ny
37946 0,9.156480
Ø
Kombinasi
Beban Mati (kgm)
+
£1
25202,3 0,9.47520
= 0,85 £ 1 ……..OK J
Kontrol terhadap momen Minimum Mx
= 331,465
kgm
= 33146,5
kgcm.
My
= 252,023
kgm
= 252,023
kgcm.
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
26
Asumsikan penampang kompak: SNI 03-1729-2002 Mnx
= Zx.fy = 65,2. 2400 = 156480 kgcm
Mny
= Zy.fy = 19,8. 2400 = 47520 kgcm
Check tahanan momen lentur yang terjadi : Mx
+
f b M . nx
My
£1
f .M ny
33146,5
+
0,9.156480
25202,3
= 0,824 £ 1 …….. OK J
0,9.47520
3.2.4 Kontrol Terhadap Lendutan
Di coba profil : 150 x 75 x 20 x 4,5 6
E
= 2,1 x 10 kg/cm
Ix
= 489 cm
Iy
= 99,2 cm
Zijin =
Zx
1 240 =
=
Zy =
= Z
4 4
´L =
5.qx L . 4 384 E . Iy .
1 240
+
+
= 0,6678 kg/cm
qy
= 0,954 kg/cm
Px
= 57,358 kg
Py
= 81,916 kg
Px. L3
48 E . Iy .
384.2,1.10 6.99,2
384. E . Ix
qx
´ 400 = 1,66cm
5.0,6678.( 400) 4
5.qy.l 4
2
+
57,358.400 3 48.2,1.10 6..99,2
= 1,4357 cm
3
Py. L
48. E Ix .
5.0,954.( 400) 4 384.2,1 ´ 10 6 .489
+
81,916.(400) 3 48.2,1.10 6.489
= 0,416 cm
= Zx 2 + Zy 2 = (1,4357) 2 + (0,416) 2 = 1,495 cm Z £ Zijin 1,495 cm £ 1,66 cm
…………… aman !
Jadi, baja profil lip channels (
) dengan dimensi 150 x 75 x 20 x 4,5 aman dan
mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording. BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
27
3.3. Perencanaan Setengah Kuda-kuda
1.628
3
2
11 10
2,8
9 1
8
7 4
5
6
4
Gambar 3.2 Panjang Batang Setengah Kuda- kuda
3.3.1. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.2 Perhitungan panjang batang pada setengah kuda-kuda
Nomer Batang
Panjang Batang
1
1,628 m
2
1,628 m
3
1,628 m
4
1,333 m
5
1,333 m
6
1,333 m
7
0,934 m
8
1,628 m
9
1,870 m
10
2,297 m
11
2,800 m
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
28
3.3.2. Perhitungan luasan Setengah Kuda-kuda
Plat Atap
G
a d
JR
g
j
JR
G
m p
N
s b
e
h
k
n
1/2KK
t u
q
v
1/2KK
r o l f c
i
JR
G
KK A
KK B
KK B
TS
KK B
TS
KK B
TS
KK B
TS
KK B
TS
KK B
KK B
TS
KK B
TS
TS
KK B
KD A
TS
TS
G SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
Plat Atap
a
G d
JR
g j
G
m p
s b
e
h
k
n q 1/2 KK
t u
v
r o l f
i
JR
G
c
G
Gambar 3.3 Luasan Setengah Kuda-kuda
Panjang atap ve
= 3 x 1,628 = 4,884 m
Panjang atap eb
= 1,221 m
Panjang atap vb
= ve + eb = 6,105 m
Panjang atap vh
= (2 x 1,628) + 0,814 = 4,07 m
Panjang atap vk
= 2 x 1,628 = 3,256 m
Panjang atap vn
= 1,628 + 0,814 = 2,442 m
Panjang atap vq
= 1,628 m
Panjang atap vt
= ½ x 1,628 = 0,814 m
BAB 3 Perencanaan Atap
SG
SG
SG
SG
SG
SG
JR
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Panjang atap ac
=5m
Panjang atap df
=
Panjang atap gi
=
Panjang atap jl
=
Panjang atap mo
=
Panjang atap pr
=
Panjang atap su
=
ve.ac
= 4 m
vb vh.ac
= 3,333 m
vb vk .ac
= 2.665 m
vb vn.ac
= 2 m
vb vq.ac
= 1,333 m
vb vt .ac vb
= 0,666 m
· Luas atap giac gi + ac
= ( = (
2
xhb)
3,333 + 5
) x 2,035 = 8,478 m 2
2
· Luas atap mogi = ( = (
mo + gi
2
xnh)
2 + 3,333 2
) x1,628 = 4,33 m2
· Luas atap sumo = ( = (
su + mo
2
xtn)
0,666 + 2 2
) x1,628 = 2,170 m 2
· Luas atap vsu =½. Su. tv =½. 0,666.0,814 =0,271 m 2 BAB 3 Perencanaan Atap
29
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
30
Plat Atap
a
G d
JR
g
JR
j
G
m p
N
s b
e
h
k
n
1/2KK
t u
q
v
1/2KK
r o l f
i
JR
G
KK A
KK B
KK B
TS
c
KK B
TS
TS
KK B TS
KK B
KK B
TS
KK B
KK B
TS
KK B
TS
TS
KK B
KD A
TS
TS
G SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
SG
Plat Atap
a
G d
JR
g j
G
m p
s b
e
h
k
n q 1/2 KK
t u
v
r o l i
JR
G
f c
G
Gambar 3.4. Luasan Plafon
Panjang plafond ve
= 3 x 1,334 = 4,002 m
Panjang plafond eb
=1m
Panjang plafond vb
= ve + eb = 5,002 m
Panjang plafond ac
=5m
Panjang plafond v h
= (2 x 1,334) + 0,667 = 3,335 m
Panjang plafond v k
= 2 x 1,334 = 2,668 m
BAB 3 Perencanaan Atap
SG
SG
SG
SG
SG
SG
JR
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Panjang plafond v n
= 1,334 + 0,667 = 2,001 m
Panjang plafond v q
= 1,334 m
Panjang plafond v t
= ½ x 1,1,334 = 0,667 m
Panjang plafond df
=
Panjang plafond gi
=
Panjang plafond jl
=
Panjang plafond mo = Panjang plafond pr
=
Panjang plafond su
=
ve.ac
= 4 m
vb vh.ac
= 3,333 m
vb vk .ac
= 2.665m
vb vn.ac
= 2 m
vb vq.ac
= 1,333 m
vb vt .ac vb
= 0,666 m
· Luas plafond giac = ( = (
gi + ac
2
xhb)
3,333 + 5, 2
) x1,667 = 6,93 m2
· Luas plafond mogi = ( = (
mo + gi
2
xnh)
2 + 3,333 2
) x1,334 = 3,538 m 2
· Luas plafond sumo = ( = (
su + mo
2
xtn)
0,666 + 2 2
) x1,334 = 1,803 m 2
· Luas plafond vsu =½. Su. tv =½. 0,666.0,667 =0,24 m 2 BAB 3 Perencanaan Atap
31
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
32
3.3.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Data-data pembebanan : Berat gording
= 11 kg/m (sumber tabel baja)
Jarak antar kuda-kuda
= 4,00 m (sumber : gambar perencanaan)
Berat penutup atap
= 50
kg/m (sumber PPIUG 1989)
Berat profil
= 25
kg/m (sumber : tabel baja)
Beban hujan
= (40- 0,8α ) kg/m
2
2
= 40 – 0,8.35 = 12 kg/m
2
P4
P3
P2
3
11
2 9
P1
1
10
8 7
4
5
P5
6
P6
P7
Gambar 3.5.Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat beban mati a) Perhitungan Beban Ø Beban Mati
1) Beban P1 a) Beban gording
= Berat profil gording x Panjang Gording = 11 x 4 = 44 kg
b) Beban atap
= Luasan atap giac x Berat atap = 8,478 x 50 = 423,9 kg
c) Beban kuda-kuda
= ½ x Btg ( 1 + 4 ) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,628 + 1,334) x 25 = 36,975 kg
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
33
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda = 30% x 36,975= 11,092 kg e) Beban bracing
= 10% x beban kuda-kuda = 10% x 36,975= 3,6975 kg
f) Beban plafon
= Luasan plafond giac x berat plafon = 6,93 x 18 = 124,74 kg
2) Beban P2 a) Beban gording
= Berat profil gording x Panjang Gording = 11 x 2,665 = 29,315 kg
b) Beban atap
= Luasan atap mogi x berat atap = 4,33 x 50 = 216,5 kg
c) Beban kuda-kuda
= ½ x Btg (1 + 2 + 7 +8) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,628 + 1,628 + 0,934 + 1,628) x 25 = 72,725 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda = 30% x 72,725 = 21,82 kg e) Beban bracing
= 10% x beban kuda-kuda = 10% x 72,725 = 7,2725 kg
3) Beban P3 a) Beban gording
= Berat profil gording x Panjang Gording = 11 x 1,332 = 16,984 kg
b) Beban atap
= Luasan atap sumo x berat atap = 2,206 x 50 = 110,3 kg
c) Beban kuda-kuda
= ½ x Btg (2 + 3 + 9 + 10 ) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,628 + 1,628 + 1,870 + 2,297) x 25 = 92,7875 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda = 30% x 92,7875 = 27,837 kg e) Beban bracing
= 10% x beban kuda-kuda = 10% x 92,7875 = 9,279 kg
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
4) Beban P4 a) Beban atap
= Luasan atap vsu x berat atap = 0,2934 x 50 = 14,67 kg
b) Beban kuda-kuda
= ½ x Btg(3 +11) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,628 + 2,800 ) x 25 = 55,35 kg
c) Beban bracing
= 10% x beban kuda-kuda = 10% x 55,35 = 5,535 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda = 30% x 55,35 = 16,605 kg 5) Beban P5 a) Beban kuda-kuda
= ½ x Btg(4 + 5 + 7) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,333 +1,333 +0,934) x 25 = 45 kg
b) Beban bracing
= 10% x beban kuda-kuda = 10% x 45 = 4,5 kg
c) Beban plafon
= Luasan plafond mogi x berat plafon = 3,538 x 18 = 74,16 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda = 30% x 45 = 13,5 kg 6) Beban P6 a) Beban kuda-kuda
= ½ x Btg(5 + 6 + 8+9) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,333 +1,333 +1,628+1,87) x 25 = 77,05 kg
b) Beban bracing
= 10% x beban kuda-kuda = 10% x 77,05 = 7,705 kg
c) Beban plafon
= Luasan plafond sumo x berat plafon = 1,803 x 18 = 32,454 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda = 30% x 77,05 = 23,115 kg BAB 3 Perencanaan Atap
34
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
35
7) Beban P7 a) Beban kuda-kuda
= ½ x Btg(6 + 10 + 11) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,333 +2,297 + 2,8) x 25 = 80,375 kg = 10% x beban kuda-kuda
b) Beban bracing
= 10% x 80,375 = 8,038 kg = Luasan plafond vsu x berat plafon
c) Beban plafon
= 0,24 x 18 = 4,32 kg d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda = 30% x 80,375 = 24,113 kg
Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Beban
Beban Atap (kg)
Beban gording (kg)
Beban Kuda kuda (kg)
Beban Bracing (kg)
Beban Plat Penyambug (kg)
Beban Plafon (kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP 2000 ( kg )
P1
423,9
44
36,975
3,6975
11,092
124,74
644,36
650
P2
216,5
29,315
72,725
7,2725
21,82
---
347,63
348
P3
110,3
14,652
92,7875
9,279
27,837
---
254,754
256
P4
14,67
---
55,35
5,535
16,605
---
92,16
93
P5
---
---
45
4,5
13,5
63,68
126,56
127
P6
---
---
77,05
7,705
23,115
32,454
140,17
141
P7
---
---
80,375
8,038
24,113
4,32
116,84
120
Ø Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P 1, P2, P3, P4 = 100 kg Ø Beban Hujan
1) Beban P1 = beban hujan x luas atap giac = 12 x 8,478 = 101,736 kg
2) Beban P2 = beban hujan x luas atap mogi
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
36
= 12 x 4,33 = 51,96 kg 3) Beban P3 = beban hujan x luas atap sumo = 12 x2,206 = 26,472 kg 4) Beban P4 = beban hujan x luas atap vsu = 12 x 0,2934 = 3,5208 kg Tabel3.4 Rekapitulasi Beban Hujan
Beban
Beban Hujan (kg)
Input SAP (kg)
P1
101,736
102
P2
51,96
52
P3
26,472
27
P4
3,521
5
Ø Beban Angin
Perhitungan beban angin : W4
3
W3
11
2
W2
10
9 W1
1
8 7
4
5
6
Gambar 3.6. Pembebanan setengah kuda-kuda utama akibat beban angin 2
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m . 1) Koefisien angin tekan
= 0,02a - 0,40 = (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
a) W1 = luasan atap giac x koef. angin tekan x beban angin = 8,478 x 0,3 x 25 = 63,585 kg
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
37
b) W2 = luasan atap mogi x koef. angin tekan x beban angin = 4,33 x 0,3 x 25 = 32,475 kg
c) W3 = luasan atap sumo x koef. angin tekan x beban angin = 2,206 x 0,3 x 25 = 16,545 kg
d) W4 = luasan atap vsu x koef. angin tekan x beban angin = 0,2934 x 0,3 x 25 = 2,2005 kg
Tabel 3.5. Perhitungan beban angin
Beban Angin
Beban (kg)
Wx
(Untuk Input
Wy
(Untuk Input
W.Cos a (kg)
SAP2000)
W.Sin a (kg)
SAP2000)
W1
63,585
52,14
53 kg
36,24
37 kg
W2
32,475
26,63
27 kg
18,51
19 kg
W3
16,545
13,57
14 kg
9,431
10 kg
W4
2,2005
1,804
3 kg
1,254
2 kg
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut:
Tabel 3.6. Rekapitulasi gaya batang setengah kuda-kuda Batang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kombinasi Tarik (+) Tekan (-) ( kg ) ( kg ) 600,78 179,38 950,31 473,00 447,09 202,51 201,90 660,29 674,85 1057,69 56,27
BAB 3 Perencanaan Atap
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
3.3.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 950,31kg 2
Fy
= 2400 kg/cm (240 MPa)
Fu
= 3700 kg/cm (370 MPa)
2
Pmak
Ag perlu =
Fy
=
950,31 2400
= 0,3959 cm
Dicoba, menggunakan baja profil
2
45 . 45 . 5
Dari tabel baja didapat data-data = Ag
= 4,30 cm
x
= 1,35 cm
2
An = 2 x Ag-dt = (2 x 430 ) - (14 x 5) = 860 -70 = 790 mm
2
L =Sambungan dengan Diameter = 3.12,7 =38,1 mm x = 13,5 mm
U = 1 -
= 1-
x L
13,5 38,1
= 0,645
Ae = U.An = 0,645.790 = 509,55 mm
2
Check kekuatan nominal f Pn = 0,75. Ae.Fu = 0,75. 537,56 .370 = 141400,125 N = 14140,0125 kg > 950,31 kg…… OK J
BAB 3 Perencanaan Atap
38
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
39
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 1057,69 kg lk
= 2,295 m = 229,5 cm Pmak
Ag perlu =
Fy
=
1057,69 2400
= 0,44 cm
Dicoba, menggunakan baja profil
2
2
45 . 45 . 5 (Ag = 4,30 cm )
Periksa kelangsingan penampang : b
200
<
2.t w
=
Fy
55 6
<
200 240
= 9,16 < 12,9 l =
K L .
1.229,5
=
r
1,35
= 170 l c =
=
l Fy p
E
170
240
3,14
200000
= 1,875 …… λ c ≥ 1,2 2 ω = 1,25.l c = 1,25. (1,689 ) 2
= 4,394 Pn = 2. Ag .Fcr
= 2.4,30.
2400 4,394
= 4697,31 P
f Pn
=
1057 ,69 0,85.4697,31
= 0,265 < 1…………… OK J
BAB 3 Perencanaan Atap
ω = 1,25.l c
2
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
3.3.5. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches) Diameter lubang = 14 mm. Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d b = 0,625 . 12,7 = 7,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm Ø
Tahanan geser baut ub
= m.(0,4.f ).An
Pn
= 2.(0,4.825) .¼ . p . 12,7 = 8356,43 kg/baut 2
Ø
Tahanan tarik penyambung ub
= 0,75.f .An
Pn
=7833,9 kg/baut Ø
Tahanan Tumpu baut : = 0,75 (2,4.fu.d b.t)
Pn
= 0,75 (2,4.370.12,7.9) = 7612,38 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 7612,38 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, n=
Pmaks. Pgeser
=
1057,69 7612,38
= 0,1389 ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a) 3d £ S £ 15t atau 200 mm Diambil, S1 = 3 d b = 3. 12,7 = 38,1 mm = 40 mm b) 1,5 d £ S2 £ (4t +100) atau 200 mm Diambil, S2 = 1,5 d b = 1,5 . 12,7 = 19,05 mm = 20 mm
BAB 3 Perencanaan Atap
40
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches ) Diameter lubang = 13,7 mm. Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d b = 0,625 x 12,7 = 7,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm Ø
Tahanan geser baut ub
= n.(0,4.f ).An
Pn
= 2.(0,4.825) .¼ . p . 12,7 = 8356,43 kg/baut 2
Ø
Tahanan tarik penyambung ub
= 0,75.f .An
Pn
=7833,9 kg/baut Ø
Tahanan Tumpu baut : = 0,75 (2,4.fu. d b t)
Pn
= 0,75 (2,4.370.12,7.9) = 7612,38 kg/baut P yang menentukan adalah P tumpu = 7612,38 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, n=
Pmaks. Pgeser
=
950,31 7612,38
= 0,1248 ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a) 3d £ S £ 15t atau 200 mm Diambil, S1 = 3 d b = 4. 12,7 = 50,8 mm = 60 mm b) 1,5 d £ S2 £ (4t +100) atau 200 mm Diambil, S2 = 1,5 d b = 2 . 12,7 = 25,4 mm = 30 mm BAB 3 Perencanaan Atap
41
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Tabel 3.7. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda Nomer Batang
Dimensi Profil
Baut (mm)
1
3 Æ 12,7
2
ûë 45 . 45 . 5 ûë 45 . 45 . 5
3
ûë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
4
ûë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
5
ûë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
6
3 Æ 12,7
7
ûë 45 . 45 . 5 ûë 45 . 45 . 5
8
ûë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
9
ûë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
10
ûë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
11
ûë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
BAB 3 Perencanaan Atap
2 Æ 12,7
2 Æ 12,7
42
43
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA
4.1. Uraian Umum
Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan.
Pada bangunan umum, penempatan tangga harus mudah diketahui dan strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan yang serasi antara pemakai bangunan tersebut.
4.2. Data Perencanaan Tangga
300
BAB 4 Perencanaan Tangga
86
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
400
Gambar 4.1. Detail tangga
Data – data tangga : Tinggi tangga
= 400 cm
Lebar tangga
= 150 cm
Lebar datar
= 400 cm
Tebal plat tangga
= 12 cm
Tebal plat bordes tangga = 15 cm Dimensi bordes
= 100 x 300 cm
lebar antrade
= 30 cm
Tinggi optrade
= 18 cm
Jumlah antrede
= 300 / 30 = 10 buah
Jumlah optrade
= 10 + 1 = 11 buah
a = Arc.tg ( 200/300 ) = 33,69 0 = 340 < 350…… OK
BAB 4 Perencanaan Tangga
44
45
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
4.3. Perhitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan 4.3.1. Perhitungan Tebal Plat Equivalen
30 y
C
B
18
t’ D
A T eq Ht = 12 cm
Gambar 4.2. Tebal equivalen
BD AB
=
BD = =
BC AC AB ´ BC AC
18 ´ 30
(18)2 + (30)2
= 15,43 cm T eq = 2/3 x BD = 2/3 x 15,43 = 10,29cm
Jadi total equivalent plat tangga Y
= t eq + ht = 10,29 + 12 = 22,29 cm = 0,2229 m
BAB 4 Perencanaan Tangga
46
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
4.3.2. Perhitungan Beban
a. Pembebanan Tangga ( SNI 03-2847-2002 ) 1. Akibat beban mati (qD) Berat tegel keramik (1 cm)
= 0,01 x 1,5 x 2,4
= 0,036
ton/m
Berat spesi (2 cm)
= 0,02 x 1,5 x 2,1
= 0,063
ton/m
Berat plat tangga
= 0,2229 x 1,5 x 2,4
= 0,825
ton/m
qD = 0,924 Beban mati plat lantai tangga :
0,924 cos 34
+
ton/m
= 1,115 ton/m
2. Akibat beban hidup (qL) Faktor reduksi untuk tangga(PPIUG ’89) : 0,75 qL= 0,75.(1,5 x 0,300) = 0,3375 ton/m Beban hidup plat lantai tangga :
0,3375 cos 34
= 0,4071 ton/m
b. Pembebanan pada Bordes ( SNI 03-2847-2002 ) 1. Akibat beban mati (qD) Berat tegel keramik (1 cm)
= 0,01 x 3 x 2,4
= 0,072
ton/m
Berat spesi (2 cm)
= 0,02 x 3 x 2,1
= 0,126
ton/m
Berat plat bordes
= 0,15 x 3 x 2,4
= 1,08
ton/m
qD = 1,278 2. Akibat beban hidup (qL) Faktor reduksi untuk tangga (PPIUG ’89) : 0,75 qL = 0,75.(3 x 0,300) ton/m = 0,675 ton/m
BAB 4 Perencanaan Tangga
ton/m
+
47
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Perhitungan analisa struktur tangga menggunakan Program SAP 2000 tumpuan di asumsikan jepit, sendi, sendi seperti pada Gambar 4.3 dibawah ini.
3
2
1
Gambar 4.3 Rencana tumpuan Tangga
Gambar 4.4 Bidang momen Tangga
BAB 4 Perencanaan Tangga
48
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
4.4. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes 4.4.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan
Dicoba menggunakan tulangan
Æ 12 mm
h = 120 mm d’ = p + 1/2 Æ tul = 20 + 6 = 26 mm d = h – d’ = 120 – 26 = 94 mm
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 1: Mu
= 2528,59 kgm = 2,5286.10 7 Nmm
Mn =
m
=
r b
=
=
Mu
f
=
2,5286 .10 7 0,8
fy
0,85. fc 0,85.fc fy
=
240 0,85.25
= 11,29
æ 600 ö ÷÷ è 600 + fy ø
.b.çç
0,85.25 240
= 3,22825.10 7 Nmm
æ 600 ö ÷ è 600 + 240 ø
.b .ç
= 0,0537
rmax = 0,75 . r b = 0,040275
rmin = 0,0025 Rn
=
Mn b.d 2
=
3,22825.10 7 1500 .(94 )
2
BAB 4 Perencanaan Tangga
= 2,436 N/mm
49
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r ada =
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
æ
1 11,29
.çç1 - 1 -
2.11,29.2,436 ö
÷ ÷ ø
240
è
= 0,0108
r ada < rmax > di pakai As
rmin r ada = 0,0108
= r ada . b . d = 0,0108x 1500 x 94 = 1522,8 mm 2
Dipakai tulangan
Æ 12 mm = ¼ . p . 122 = 113,04 mm 2 1522,8 113,04
= 13,47
Jumlah tulangan
=
Jarak tulangan
= 1500 = 100 mm
≈ 15 buah
14
Jarak maksimum tulangan
=2
´h
= 2 x 120= 240 mm Dipakai tulangan
12 mm – 100 mm
= 15. ¼ . π. d2
As yang timbul
= 15 x 0,25 x 3,14 x (12) 2 = 1695,6 mm 2 > As …….. OK J
4.4.2. Perhitungan Tulangan Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 1: Mu
= 1185,94 kgm = 1,186.10 7 Nmm
Mn =
m
=
1,186.10 7 0,8 fy
0,85. fc
=
= 1,4825.10 7 Nmm 240 0,85.25
= 11,29
BAB 4 Perencanaan Tangga
50
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r b
0,85.fc
=
fy
æ 600 ö ÷÷ 600 fy + è ø
.b.çç
0,85.25
=
240
æ 600 ö ÷ è 600 + 240 ø
.b .ç
= 0,0537
rmax = 0,75 . r b = 0,040275
rmin = 0,0025 Rn
Mn
=
r ada =
=
b.d
2
=
1,4825.10
7
1500.(94)
= 1,118 N/mm2
2
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
1 æ 2.11,29.1,118 ö ÷ .ç1 - 1 ÷ 11,29 çè 240 ø
= 0,00479
r ada < rmax rmin
> di pakai As
rada = 0,00479
= rada . b . d = 0,00479x 1500 x 94 = 675,39 mm 2
Dipakai tulangan
Æ 12 mm = ¼ . p x 122 = 113,04 mm 2 675,39 = 5,97 » 10 tulangan 113,04
Jumlah tulangan dalam 1 m
=
Jarak tulangan
=
Jarak maksimum tulangan
=2
1500 10
= 150 mm
´h
= 2 x 120 = 240 Dipakai tulangan
12 mm – 150 mm
As yang timbul
BAB 4 Perencanaan Tangga
= 10 . ¼ x p x d 2 = 1130,4 mm 2 > As ..... OK
51
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
4.5 Perencanaan Balok Bordes
qu balok 300
3m 200 Data – data perencanaan balok bordes: h
= 300 mm
b
= 200 mm
ftul = 12 mm fsk = 8 mm d’
= p - fsk – ½ ftul = 40 + 8 + 6 = 54 mm
d
= h – d` = 300 – 54 = 246 mm
4.5.1. Pembebanan Balok Bordes
1. Beban mati (qD) Berat sendiri
= 0,20 x (0,3-0.15) x 2400 = 72 kg/m
Berat dinding
= 0,15 x 2 x 1700
= 510 kg/m
Berat plat bordes
= 0,15 x 2400
= 360 kg/m qD = 942 kg/m
2. Beban Hidup (qL) =300 kg/m 3. Beban reaksi bordes qU
=
=
reaksi bordes lebar bordes
1912.53 1
= 1912.53 kg/m
BAB 4 Perencanaan Tangga
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
4.5.2. Perhitungan Tulangan a. Penulangan daerah tumpuan
Mu
= 1207,80 kgm = 1,2078.10 7 Nmm
Mn
=
m
=
r b
=
=
Mu φ
=
1,2078.10 7
= 1,50975.10 7 Nmm
0,8
fy
0,85. fc
=
240 0,85.25
= 11,29
æ 600 ö ÷÷ + 600 fy è ø
0,85. fc
.b .çç
fy
0,85.25 240
æ 600 ö ÷ è 600 + 240 ø
.b .ç
= 0,0512
rmax = 0,75 . r b = 0,0384
rmin = Rn
=
r ada =
=
1,4 fy
= 0,005834
Mn b.d 2
=
1,50975.10 7 200.(246) 2
= 1,2474 N/mm
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
ö 1 æ ç1 - 1 - 2.11,29.1,2474 ÷ ÷ 11,29 çè 240 ø
= 0,00536
r ada < rmin r ada < rmax As
= rada . b . d = 0,005834 x 200 x 246 = 287mm2
BAB 4 Perencanaan Tangga
52
53
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Æ 12 mm
Dipakai tulangan As
= ¼ . p . (12)2 = = 113,04 mm 2 287 113,04
Jumlah tulangan =
= 2,53 ≈ 3 buah
As yang timbul = 3. ¼ . π. d 2 = 3 . ¼ . 3,14 . (12) 2 = 339,12 mm 2 > As (263,712 mm 2)…. …. OK. J Kontrol Spasi : b - 2s - nf tulangan - 2f sengkang S = n -1 200 - 2 . 40 - 3 . 12 - 2 . 8 = = 34 > 25 mm............... OK. J 3 -1 Dipakai tulangan 3
12 mm
b. Penulangan daerah Lapangan
Mu
= 603,90 kgm = 6,039.10 6 Nmm
Mn
=
m
=
r b
=
=
Mu φ
=
6,039.10 6 0,8
fy
=
0,85. fc
0,85.25
= 11,29
æ 600 ö ÷÷ 600 + fy è ø
0,85. fc
.b .çç
fy
0,85.25 240
240
= 7,54875.10 6 Nmm
æ 600 ö ÷ + 600 240 è ø
.b .ç
= 0,0512
rmax = 0,75 . r b = 0,0384
rmin = Rn
=
1,4 fy
= 0,005834
Mn 2
b.d
=
7,54875.10 6 200.(246) 2
BAB 4 Perencanaan Tangga
= 0,6237 N/mm
54
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r ada =
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ ç m è fy ø÷ 1
æ ö ç1 - 1 - 2.11,29.0,6237 ÷ ç ÷ 11,29 è 240 ø 1
= 0,00264
r ada < rmin r ada < rmax As
= rmin . b . d = 0,005834 x 200 x 246 = 287 mm 2
Dipakai tulangan As
Æ 12 mm
= ¼ . p . (12)2 = = 113,04 mm 2
Jumlah tulangan =
287 113,04
= 2,53 ≈ 3 buah
As yang timbul = 3. ¼ . π. d 2 = 3 . ¼ . 3,14 . (12) 2 = 339,12 mm 2 > As (287mm 2)…………… OK. Kontrol Spasi : b - 2s - nf tulangan - 2f sengkang S = n -1 200 - 2 . 40 - 3 . 12 - 2 . 8 = = 34 > 25 mm....OK. 3 -1 Dipakai tulangan 3
12 mm
4.5.3. Perhitungan Tulangan Geser
Vu
= 2415,60 kg = 24156 N
Vc
= 1 / 6 . b.d. f' c . = 1/6 . 150 . 246. 25 . = 30750 N
BAB 4 Perencanaan Tangga
55
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Æ Vc = 0,6 . Vc = 0,6 . 30750 N = 18450
Æ Vs = Vu - Æ Vc = 24156 – 18450 = 5706 N 5706 = 7132,5 N 0,8
Vs perlu = Sada
=
Smax
=
Av ´ fy ´ d Vs perlu d
2
=
246 2
=
2 ´ 50,24 ´ 240 ´ 246 7132,5
= 123 mm
Jadi dipakai sengkang s engkang
= 831,73 mm
≈ 120 mm
8 – 120 mm
4.6. Perhitungan Pondasi Tangga
Pu Mu
70 100 150
30
20
cor rabat t = 5 cm urugan pasir t = 5 cm
100 25
20
55 25
20
55
Gambar 4.5. Pondasi Tangga Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame nomor 1 diperoleh gaya geser terbesar : -
Pu
= 8234,07 kg
-
Mu
= 2528,59 kgm
BAB 4 Perencanaan Tangga
56
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Dimensi Pondasi :
stanah = A
=
Pu A Pu s tanah
=
8234,07 25000
= 0,329 m 2 B
=L=
A = 0, 329
= 0,573 m ~ 1,00 m Direncanakan pondasi pondasi telapak dengan kedalaman 1 m ,dan lebar telapak (B) 1,0 m Tebal footplate = 300 mm d
= 300 - (50 + 6,5 + 8) = 235,5 mm
Ukuran alas
= 1000 x 1500 mm
g tanah
= 2 t/m 3 = 2000 kg/m 3
s tanah
= 25000 kg/m 2
4.7 Perencanaan kapasitas dukung pondasi
a. Perhitungan kapasitas dukung pondasi Pembebanan Pembebanan pondasi Berat telapak pondasi
= 1 x 1,5 x 0,2 x 2400
=
720
Berat tanah kanan
= (0,55 x 0,7 x 1,5 x 1700)
=
981,75 kg
Berat tanah
= (0,25 x 0,7 x 1,5 x 1700)
=
382,5
kg
Berat kolom
= 0,2 x 0,7 x 1,5 x 2400
=
504
kg
= 8234,07
kg
Pu
kg
∑v = 10822,32 kg
e
=
å M = 2528,59 åV 10822,32
= 0,233 kg < 1/6.B = 0,233 kg < 1/6.1,5 = 0,233 < 0,25 ......... OK :-)
BAB 4 Perencanaan Tangga
57
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
SV
s yang terjadi =
A
Mu
+
1 6
s tanah
=
10822,32 1.1,5
+
.b.L2 2528,59
1 / 6.1.(1,5)
2
=
13957,78 kg/m 2
= 13957,78 kg/m 2 < 25000 kg/m2 = σ yang terjadi < s ijin tanah…............... OK. 4.7.1 Perhitungan Tulangan Lentur
Mu
= ½ . s . t2 = ½ . 13957,78 . (0,3) 2 = 628,1 kg/m = 6,281.10 6 N/mm
Mn
=
m
=
r b
=
=
6,281.10 6
= 7851250 Nmm
0,8 fy
=
0,85. f ' c 0,85 . f' c fy
320 0,85.25
= 15,058
æ 600 ö ÷÷ bçç 600 fy + è ø
0,85.25 æ 600 ö .0,85.ç ÷ 320 è 600 + 320 ø
= 0,0368 Rn
=
Mn b.d
2
=
7851250 1000 .(236)
2
= 0,141
r max = 0,75 . r b = 0,75 . 0,0368 = 0,0276
r min = r perlu =
=
1,4 fy
=
1,4 320
= 0,004375
æ ö ç1 - 1 - 2m . Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
æ 1 2.15,058.0,141 ö ÷ . ç1 - 1 ÷ 15,058 çè 320 ø
= 0,000442
BAB 4 Perencanaan Tangga
58
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r perlu < r max < r min dipakai
r min = 0,004375
As perlu = r min. b . d = 0,004375. 1000 . 235,5 = 1030,312 mm 2
Æ 13 mm
Dipakai tulangan
= ¼ . p . 132 = 132,665 mm 2
Jumlah tulangan
=
Jarak tulangan
=
1030,312 132,665 1000 8
= 7,767
≈ 8 buah
= 125 mm
Sehingga dipakai tulangan D 13– 125 mm As yang timbul
= 8 × ¼ × π × 132 = 1061,32 mm 2 > As (915,86)...... OK. J
4.7.2 Perhitungan Tulangan Geser
Vu
= s x A efektif = 13957,78 x (0,55 x 1) = 7676,779 N
Vc
= 1 / 6 . f' c . b. d = 1 / 6 . 25. 1000.235,5 = 196250 N
Æ Vc = 0,6 . Vc = 0,6.196250 = 117750 N 3Æ Vc = 3 .
Æ Vc
= 3. 117750 = 353250 N
Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc = 7676,779 < 1177550 < 353250 tidak perlu tulangan geser Dipakai tulangan geser minimum
BAB 4 Perencanaan Tangga
10 – 200 mm
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
BAB 5 PLAT LANTAI
5.1. Perencanaan Plat Lantai
C1
B2
B1
C2
B3
B2
C2
B3
B2
C2
C1
B3
B2
B2
B2
C3
B2
C1
C2
B2
B3
B2
B2
C2
C1
C2
B3
B3
B2
B2
B2
B1
A
Gambar 5.1 Denah Plat lantai 5.2. Perhitungan Pembebanan Plat Lantai
a. Beban Hidup ( qL ) Berdasarkan PPIUG 1989 yaitu : Beban hidup fungsi gedung sekolah
= 250 kg/m
Beban hidup atap Kanopi
= 100 kg/m
2
2
b. Beban Mati ( qD ) Berat keramik ( 1 cm )
= 0,01 x 2400 x 1
= 24
kg/m
2
Berat Spesi ( 2 cm )
= 0,02 x 2100 x 1
= 42
kg/m
2
Berat Pasir ( 2 cm )
= 0,02 x 1600 x 1
= 32
kg/m
2
Berat plat sendiri
= 0,12 x 2400 x 1
= 288
kg/m
2
= 25
kg/m
qD = 411
kg/m
Berat plafond + instalasi listrik
BAB 5 Plat Lantai
102
2
2
+
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
c. Beban Ultimate ( qU ) Untuk tinjauan lebar 1 m plat maka : qU
= 1,2 qD + 1,6 qL = 1,2 . 411 + 1,6 . 250 = 973,20 kg/m
2
5.3. Perhitungan Momen
a.Tipe pelat A ( kanopi )
Ly
A
Lx
Gambar 5.2 Plat tipe A
Ly Lx
=
4,0 4,0
= 1,0 2
2
= 323,98 kg m
2
2
= 386,69 kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 653,2. (4,0) .31 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 653,2. (4,0) .37 2
2
Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 653,2. (4,0) .84 = - 877,9 kg m
BAB 5 Plat Lantai
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
b.Tipe pelat B1
Ly
B1 Lx
Gambar 5.3 Plat tipe B1 Ly Lx
=
4,0 4,0
= 1,0 2
2
= 435,99 kg m
2
2
= 435,99 kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (4,0) .28 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (4,0) .28 2
2
Mtx = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 .973,2. (4,0) .68 = - 1058,84 kg m 2
2
Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 973,2. (4,0) .68 = - 1058,84 kgm
c.Tipe pelat B2
Ly
B2
Lx
Gambar 5.4 Plat tipe B2 Ly Lx
=
4,0 4,0
= 1,0 2
2
= 404,85 kg m
2
2
= 327 kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (4,0) .26 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (4,0) .21 2
2
Mtx = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 .973,2. (4,0) .60 = -934,28 kg m
BAB 5 Plat Lantai
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai 2
2
Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 973,2. (4,0) .55 = - 856,42 kgm d.Tipe pelat B3
Ly
B3
Lx
Gambar 5.5 Plat tipe B3 Ly Lx
=
4,0 4,0
= 1,0 2
2
= 327 kg m
2
2
= 327 kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (4,0) .21 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (4,0) .21 2
2
Mtx = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 .973,2. (4,0) .52 = - 809,71 kg m 2
2
Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 973,2. (4,0) .52 = - 809,71 kgm
e.Tipe pelat C1
Lx
C1 Ly
Gambar 5.6 Plat tipe C1 Ly Lx
=
4,0 2,0
= 2,0 2
2
= 225,78 kg m
2
2
= 73,96 kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (2,0) .58 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (2,0) .19 2
2
Mtx = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 .973,2. (2,0) .118 = - 459,75 kg m BAB 5 Plat Lantai
103
Tugas Akhir
103
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai 2
2
Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 973,2. (2,0) .79 = - 307,53 kgm f.Tipe pelat C2 Ly
C2
Lx
Gambar 5.7 Plat tipe B3 Ly Lx
=
4,0 2,0
= 2,0 2
2
= 214,104 kg m
2
2
= 81,75 kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (2,0) .55 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (2,0) .21 2
2
Mtx = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 .973,2. (2,0) .114 = - 443,78 kg m 2
2
Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 973,2. (2,0) .78 = - 303,64 kgm
g.Tipe pelat C3 Ly
C3
Lx
Gambar 5.8 Plat tipe C3 Ly Lx
=
4,0 2,0
= 2,0 2
2
= 330,88 kg m
2
2
= 151,82 kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (2,0) .85 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 973,2. (2,0) .39 BAB 5 Plat Lantai
Tugas Akhir
103
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai 2
2
Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 973,2. (2,0) .119
= - 463,24 kgm
5.4. Penulangan Plat Lantai
Tabel 5.1. Perhitungan Plat Lantai Tipe Plat
Ly/Lx (m)
Mlx (kgm)
Mly (kgm)
Mtx (kgm)
Mty (kgm)
A
4,0/4,0 = 1
323,98
386,69
-
-877,9
B1
4,0/4,0 = 1
435,99
435,99
- 1058,84
- 1058,84
B2
4,0/4,0 = 1
404,85
327
- 937,28
- 856,42
B3
4,0/4,0 = 1
327
327
- 809,71
- 809,71
C1
4,0/2,0= 2
205,78
73,96
- 459,75
- 307,53
C2
4,0/2,0= 2
214,104
81,75
- 443,78
- 303,64
C3
4,0/2,0= 2
330,88
151,82
-
- 463,24
Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu: Mlx
= 435,99
kgm
Mly
= 435,99
kgm
Mtx
= - 1058,84 kgm
Mty
= - 1058,84
kgm
Data – data plat : Tebal plat ( h )
= 12 cm = 120 mm
Diameter tulangan ( Æ ) = 10 mm fy
= 240 MPa
f’c
= 25 MPa
b
= 1000 mm
p
= 20 mm
Tebal penutup ( d’)
= p + ½Æ tul = 20 + 5 = 25 mm
Tinggi Efektif ( d )
= h - d’ = 120 – 25
BAB 5 Plat Lantai
Tugas Akhir
103
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
= 95 mm Tingi efektif
dy h
dx
d'
Gambar 5.9 Perencanaan Tinggi Efektif
dx = h – p - ½Ø = 120 – 20 – 5 = 95 mm dy = h – d’ – Ø - ½ Ø = 120 – 20 - 10 - ½ . 10 = 85 mm
r b
=
=
0,85. fc fy
0,85.25 240
æ 600 ö ÷÷ + fy 600 è ø
.b .çç
æ 600 ö ÷ è 600 + 240 ø
.0,85.ç
= 0,05376
rmax
= 0,75 . r b = 0,75 . 0,05376 = 0,04032
rmin =
0,0025
5.5. Penulangan tumpuan arah x
Mu Mn
Rn
6
= 1058,84 kgm = 10,5884.10 Nmm =
=
Mu f
=
Mn b.dx
2
10,5884.10 6 0,8
=
BAB 5 Plat Lantai
= 13,2355.106 Nmm
13,2355.10 6 1000 .(95)
2
= 1,466 N/mm 2
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
m
=
r perlu
=
=
fy
0,85. f ' c
240
=
0,85.25
æ m çè 1
.ç1 - 1 -
1 11,2942
= 11,2942
2m.Rn ö fy
æ ç è
. ç1 - 1 -
÷ ÷ ø
2.11,2942.1,466 ö 240
÷ ÷ ø
= 0,00633
r
<
rmax
r
>
rmin, di pakai r perlu = 0,00633
As perlu = r perlu . b . dx = 0,00633 . 1000 . 95 = 598,5 mm Digunakan tulangan As = ¼ . p . (10) = 78,5 mm S =
As.b As perlu
2
Æ 10
2
2
=
78,5.1000 598,5
= 129,72 ~ 125 mm n = =
b s
1000 125
=8
As ada
= 8. ¼ . p . (10)
2
2
= 628 mm > As perlu…..…OK J Dipakai tulangan
10 – 120 mm
Cek kapasitas lentur : As ada . fy 628.240 a= = 0,85. f ' c.b 0,85.25.1000 = 7,093 mm
BAB 5 Plat Lantai
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
M = Asada.fy.(d-a/2) n
6
= 13,784.10 Nmm Mn ada > Mn ® OK J 5.6. Penulangan tumpuan arah y 6
Mu
= 1058,84 kgm = 10,5884.10 Nmm
Mn
=
Rn
=
m
=
r perlu
=
=
Mu
=
f
Mn b.dx
2
10,5884.10 6 0,8
13,2355.10 6
=
1000 .(95)
fy
0,85. f ' c
240
=
0,85.25
æ m çè 1
= 13,2355.106 Nmm
.ç1 - 1 -
1 11,2942
2
= 1,466 N/mm 2
= 11,2942
2m.Rn ö fy
æ ç è
. ç1 - 1 -
÷ ÷ ø
2.11,2942.1,466 ö 240
= 0,00633
r
<
rmax
r
>
rmin, di pakai r perlu = 0,00633
As perlu = r perlu . b . dx = 0,00633 . 1000 . 95 = 598,5 mm
Digunakan tulangan As = ¼ . p . (10) = 78,5 mm S =
As.b As perlu
2
Æ 10
2
2
=
78,5.1000 598,5
= 129,72 ~ 125 mm n = =
b s
1000 125
BAB 5 Plat Lantai
÷ ÷ ø
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
=8
= 8. ¼ . p . (10)
As ada
2
2 = 628 mm > As perlu…..… OK J
Cek kapasitas lentur : As ada . fy 628.240 a= = 0,85. f ' c.b 0,85.25.1000 = 7,093 mm M = Asada.fy.(d-a/2) n
6
= 13,784.10 Nmm 6 6 Mn ada > Mn = 13,784.10 > 13,2355.10
®
5.7. Penulangan lapangan arah x 6
Mu
= 435,99 kgm = 4,35599.10 Nmm
Mn
=
Mu f
=
Mn
4,35599.10 6 0,8
=
5,44.10 6
Rn
=
m
=
r perlu
=
æ m çè
=
æ 11,294 çè
b.dx
2
1000.(95)
fy
0,85. f ' c 1
240
=
0,85.25
.ç1 - 1 -
1
2
= 5,44.106 Nmm = 0,602 N/mm2 = 11,294
2m.Rn ö
÷ ÷ ø
fy
.ç1 - 1 -
2.11,294.0,602 ö 240
= 0,00255
r
<
rmax
r
>
rmin, di pakai r perlu = 0,00255
As
= rmin . b . dx = 0,00255. 1000 . 95 = 242,25 mm
Digunakan tulangan
BAB 5 Plat Lantai
2
Æ 10
÷ ÷ ø
OK J
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
= ¼ . p . (10)
As
= 78,5 mm S =
As.b As perlu
2
2
78,5.1000
=
242,25
= 324,045 ~ 330 mm Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm n = =
b s
1000 240
= 4,2 ~ 5 = 5. ¼ . p . (10)
As ada
2
2
= 392,5 mm > As…...............OK J 10 – 240 mm
Dipakai tulangan
Cek kapasitas lentur : As ada . fy 392,5.240 a= = 0,85. f ' c.b 0,85.25.1000 = 4,433 mm M = Asada.fy.(d-a/2) n
6
= 8,740.10 Nmm 6
Mn ada > Mn = 8,740.10 > 5,44.10 6
®
OK J
5.8. Penulangan lapangan arah y
Mu Mn
6
= 435,99 kgm = 4,35599.10 Nmm =
Rn
=
m
=
Mu f
=
Mn b.dx
2
4,35599.10 6 0,8
=
5,44.10 6 1000.(95)
fy
0,85. f ' c
BAB 5 Plat Lantai
=
2
240 0,85.25
= 5,44.10 6 Nmm = 0,602 N/mm2 = 11,294
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r perlu
æ m çè 1
=
=
.ç1 - 1 -
2m.Rn ö
æ
1 11,294
÷ ÷ ø
fy
.çç1 - 1 -
2.11,294.0,602 ö
è
240
÷ ÷ ø
= 0,00255
r
<
rmax
r
>
rmin, di pakai r perlu = 0,00255 = rmin . b . dx
As
= 0,00255. 1000 . 95 = 242,25 mm
2
Æ 10
Digunakan tulangan
= ¼ . p . (10)
As
= 78,5 mm S =
As.b As perlu
=
2
2
78,5.1000 242,25
= 324,045 ~ 330 mm Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm n = =
b s
1000 240
= 4,2 ~ 5 = 5. ¼ . p . (10)
As ada
2
2 = 392,5 mm > As…................... OK J
Dipakai tulangan
10 – 240 mm
Cek kapasitas lentur : As ada . fy 392,5.240 a= = 0,85. f ' c.b 0,85.25.1000 = 4,433 mm M = Asada.fy.(d-a/2) n
BAB 5 Plat Lantai
103
Tugas Akhir
103
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai 6
= 8,740.10 Nmm 6
Mn ada > Mn = 8,740.10 > 5,44.10 6
®
OK J
5.9. Rekapitulasi Tulangan
Dari perhitungan diatas diperoleh : Tulangan lapangan arah x
10 – 240 mm
Tulangan lapangan arah y
10 – 240 mm
Tulangan tumpuan arah x
10 – 120 mm
Tulangan tumpuan arah y
10 – 120 mm
Tabel 5.2. Penulangan Plat Lantai
Tipe Plat A
Mlx (kgm) 323,98
Momen Mly Mtx (kgm) (kgm) 386,69
-
Mty (kgm) -877,9
Tulangan Lapangan Arah x Arah y (mm) (mm)
Tulangan Tumpuan Arah x Arah y (mm) (mm)
Æ10–200 Æ10–240
Æ10–125
Æ10–125
Æ10–200 Æ10–200
Æ10–125
Æ10–125
-
-
1058,84
1058,84
327
- 937,28
- 856,42
Æ10–200 Æ10–200
Æ10–125
Æ10–125
327
327
- 809,71
- 809,71
Æ10–200 Æ10–200
Æ10–125
Æ10–125
C1
205,78
73,96
- 459,75
- 307,53
Æ10–200 Æ10–200
Æ10–125
Æ10–125
C2
214,104
81,75
- 443,78 - 303,64
Æ10–200 Æ10–200
Æ10–125
Æ10–125
C3
330,88
151,82
Æ10–200 Æ10–200
Æ10–125
Æ10–125
B1
435,99
435,99
B2
404,85
B3
BAB 5 Plat Lantai
-
- 463,24
Tugas Akhir
103
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
5.10. Perencanaan Plat Atap 5.11. Perhitungan Pembebanan Plat Atap
d. Beban Hidup ( qL ) Berdasarkan PPIUG 1989 yaitu : Beban hidup Atap Kanopi
= 100 kg/m
2
e. Beban Mati ( qD ) Berat plat sendiri
= 0,10 x 2400 x 1
Berat plafond + instalasi listrik
f.
Beban Ultimate ( qU ) Untuk tinjauan lebar 1 m plat maka : qU
= 1,2 qD + 1,6 qL = 1,2 . 265 + 1,6 . 100 = 478 kg/m
2
5.12. Perhitungan Momen
a.Tipe pelat 1 Ly
Lx plat atap
Gambar 5.10 Tipe plat Ly Lx
=
4,0 2,0
= 2,0
BAB 5 Plat Lantai
2
= 240
kg/m
= 25
kg/m
qD = 265
kg/m
2
2
+
Tugas Akhir
103
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai 2
= 0.001. 478. (2,0) .58
2
= 0.001. 478. (2,0) .19
Mlx = 0,001.qu . Lx . x Mly = 0,001.qu . Lx . x 2
Mtx = - 0,001.qu . Lx . x
2
= 110,896 kg m
2
= 36,328 kg m
2
= - 0.001 . 478 (2,0) .118 = - 225,616 kg m
2
Mty
2
= - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 478. (2,0) .79
= - 151,048 kg m
a.Tipe pelat 2
Ly Lx plat atap
Gambar 5.11 Tipe plat
Ly Lx
=
4,0 2,0
= 2,0 2
2
= 105,16
kg m
2
2
= 40,152
kg m
Mlx = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 478. (2,0) .55 Mly = 0,001.qu . Lx . x = 0.001. 478. (2,0) .21 2
2
= -217,968 kg m
2
2
= - 149,136 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 478. (2,0) .114 Mty = - 0,001.qu . Lx . x = - 0.001 . 478. (2,0) .78
Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu: Mlx
= 110,896 kgm
Mly
= 40,152
Mtx
= 225,616 kgm
Mty
= 151,048 kgm
BAB 5 Plat Lantai
kgm
Tugas Akhir
103
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
5.13.
Penulangan plat atap
Data – data plat : Tebal plat ( h )
= 10 cm = 100 mm
Diameter tulangan ( Æ ) = 8 mm fy
= 240 MPa
f’c
= 25 MPa
p
= 20 mm
Tebal penutup ( d’)
= p + ½Æ tul = 20 + 4 = 24 mm
Tinggi Efektif ( d )
= h - d’ = 120 – 24 = 96 mm
Tingi efektif
dy h d'
Gambar 5.5 Perencanaan Tinggi Efektif
dx = h – p - ½Ø = 100 – 20 – 4 = 76 mm dy = h – d’ – Ø - ½ Ø = 100 – 20 - 8 - ½ . 8 = 68 mm
BAB 5 Plat Lantai
dx
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r b
=
=
0,85. fc fy
0,85.25 240
æ 600 ö ÷÷ fy 600 + è ø
.b .çç
æ 600 ö ÷ è 600 + 240 ø
.0,85.ç
= 0,05376
rmax
= 0,75 . r b = 0,75 . 0,05376 = 0,04032
rmin =
0,0025
5.14. Penulangan tumpuan arah x
Mu Mn
6
= 225,616 kgm = 2,528.10 Nmm =
Rn
=
m
=
r perlu
=
=
Mu f
=
Mn b.dx
2
2,528.10 6 0,8
3,16.10 6
=
1000.(76)
fy
0,85. f ' c
0,85.25
.ç1 - 1 -
11,2942
fy
. ç1 - 1 ç
è
= 0,002
r
<
rmax
r
<
rmin, di pakai rmin
As perlu = rmin . b . dx = 0,0025 . 1000 . 76 = 190 mm
2
Digunakan tulangan As = ¼ . p . (8)
2
BAB 5 Plat Lantai
= 0,547 N/mm 2 = 11,2942
2m.Rn ö
æ
1
2
240
=
æ m çè 1
= 3,16.106 Nmm
Æ 8
÷ ÷ ø
2.11,2942.0,547 ö 240
÷ ÷ ø
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
= 50,24 mm S =
As.b
2
50,24.1000
=
As perlu
190
= 264,42 ~ 200 mm n = =
(Smax = 2h)
b s
1000 200
=5
= 5. ¼ . p . (8)
As ada
2
2
= 251,2 mm > As perlu…..… OK J 8 – 200 mm
Dipakai tulangan
5.15. Penulangan tumpuan arah y
Mu Mn
6
= 151,048 kgm =1,6925.10 Nmm =
Rn
=
m
=
r perlu
=
=
Mu f
=
Mn b.dx
2
1,6925.10 6 0,8
2,036.10 6
=
1000.(76)
fy
0,85. f ' c
=
æ m çè 1
11,2942
0,85.25
= 0,3525 N/mm 2 = 11,2942
2m.Rn ö fy
æ ç è
. ç1 - 1 -
= 0,00148
r
<
rmax
r
<
rmin, di pakai rmin
As perlu = rmin . b . dx = 0,0025 . 1000 . 76 BAB 5 Plat Lantai
2
240
.ç1 - 1 -
1
= 2,036.106 Nmm
÷ ÷ ø
2.11,2942.0,3525 ö 240
÷ ÷ ø
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
= 190 mm
2
Æ 8
Digunakan tulangan As = ¼ . p . (8) = 50,24 mm S =
As.b
2
50,24.1000
=
As perlu
2
190
= 264,42 ~ 200 mm n = =
(Smax = 2h)
b s
1000 200
=5 = 5. ¼ . p . (8)
As ada
2
2 = 251,2 mm > As perlu…..… OK J
Dipakai tulangan
8 – 200 mm
5.16. Penulangan lapangan arah x
Mu Mn
6
= 110,896 =
Mu f
=
Mn
kgm = 1,2426.10 Nmm
1,2426 .10 6 0,8
=
1,55.10 6
Rn
=
m
=
r perlu
=
æ m çè
=
æ 11,294 çè
b.dx
2
1000.(76 )
fy
0,85. f ' c 1
<
rmax
BAB 5 Plat Lantai
2
240 0,85.25
= 0,268 N/mm2 = 11,294
2m.Rn ö fy
.ç1 - 1 -
= 0,001123
r
=
.ç1 - 1 -
1
= 1,55.10 6 Nmm
÷ ÷ ø
2.11,294.0,268 ö 240
÷ ÷ ø
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r
<
rmin, di pakai rmin
As perlu = rmin . b . dx = 0,0025 . 1000 . 76 = 190 mm
2
Æ 8
Digunakan tulangan As = ¼ . p . (8) = 50,24 mm S =
As.b
2
50,24.1000
=
As perlu
2
190
= 264,42 ~ 200 mm n = =
(Smax = 2h)
b s
1000 200
=5 = 5. ¼ . p . (8)
As ada
2
2 = 251,2 mm > As perlu…..… OK J
8 – 200 mm
Dipakai tulangan
5.17. Penulangan lapangan arah y
Mu Mn
6
= 40,152 kgm = 0,4499.10 Nmm =
Rn
=
m
=
r perlu
=
Mu f
=
Mn b.dx
2
0,4499.10 6 0,8
=
5,623.10 5 1000.(95)
fy
0,85. f ' c
æ m çè 1
=
2
240 0,85.25
.ç1 - 1 -
BAB 5 Plat Lantai
= 5,623.10 5 Nmm = 0,097 N/mm2 = 11,294
2m.Rn ö fy
÷ ÷ ø
103
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
=
æ 11,294 çè 1
.ç1 - 1 -
2.11,294.0,097 ö 240
÷ ÷ ø
= 0,000405
r
<
rmax
r
<
rmin, di pakai rmin
As perlu = rmin . b . dx = 0,0025 . 1000 . 76 = 190 mm
2
Digunakan tulangan As = ¼ . p . (8) = 50,24 mm S =
As.b As perlu
=
Æ 8
2
2
50,24.1000 190
= 264,42 ~ 200 mm n = =
(Smax = 2h)
b s
1000 200
=5 As ada
= 5. ¼ . p . (8)
2
2 = 251,2 mm > As perlu…..… OK J
Dipakai tulangan
8 – 200 mm
5.18. Rekapitulasi Tulangan
Dari perhitungan diatas diperoleh : Tulangan lapangan arah x
8 – 200 mm
Tulangan lapangan arah y
8 – 200 mm
Tulangan tumpuan arah x
8 – 200 mm
Tulangan tumpuan arah y
8 – 200 mm
BAB 5 Plat Lantai
103
120
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
BAB 6 PERENCANAAN BALOK ANAK
6.1. Perencanaan Balok Anak
A
B
4
3
1 C
5
2
D
1
1'
2
3
4
8
5
E
6
6'
6"
7
Gambar 6.1. Denah Rencana Balok Anak
Keterangan : Balok Anak
: As C(1-12)
Balok Anak
: As 1’(C-D)
Balok Anak
: As 6”(B-C)
BAB 6 Balok Anak
9
10
11
11'
12
121
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
6.1.1. Perhitungan Lebar Equivalen
Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari plat menjadi beban merata pada bagian balok, maka beban plat harus diubah menjadi beban equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut : a Lebar Equivalen Tipe I 2 ìï æ Lx ö üï Leq = 1/6 Lx í3 - 4.çç ÷÷ ý 2.Ly ïî è ø ï
½ Lx Leq Ly
b Lebar Equivalen Tipe II
½Lx
Leq = 1/3 Lx
Leq
Ly
6.1.2. Lebar Equivalen Balok Anak Tabel 6.1. Perhitungan Lebar Equivalen
Ukuran Plat
Lx
Ly
Leq
Leq
(m2)
(m)
(m)
(segitiga)
(trapesium)
1.
4x4
4
4
1,34
2.
2x4
2
4
3.
4x4
4
4
1,34
4.
1x4
1
4
0,34
No.
BAB 6 Balok Anak
0,9167
0,489
122
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Beban Plat Lantai Ø
Beban Mati (qd)
Beban plat sendiri
= 0,12. 2400 = 288 kg/m 2
Beban spesi pasangan
= 0,02. 2100 = 42 kg/m 2
Beban pasir
= 0,02. 1600 = 32 kg/m 2
Beban keramik
= 0,01. 2400 = 24 kg/m 2
Plafond + penggantung
= 11 + 7
= 18 kg/m 2 qd = 404 kg/m 2
6.2. Analisa Pembebanan Balok Anak 6.2.1. Balok Anak As 1’(C – D)
A
B
Gambar 6.2 lebar equivalen balok anak As 1’(A-B) a.
Dimensi Balok h = 1/10 . L
b.
b = 1/2 . h
= 1/10 . 4000
= 1/2 x 400
= 400 mm
= 200 mm – 250 mm
Pembebanan Pembebanan Setiap Elemen Ø
Beban Mati (qd)
Berat sendiri balok = 0,2 x (0,4 – 0,12) x 2400 =
168
kg/m’
Berat plat
= (2 x 0,967) x 404
= 781,336 kg/m’
Berat dinding
= 0,15 x (3 - 0,2) x 1700
=
714
kg/m’
qd = 1663,336 kg/m’ Ø
Beban Hidup (ql)
BAB 6 Balok Anak
= 250.1,934
= 483,5 kg/m ’
123
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
6.2.2. Balok Anak As C (1 - 6)=As C (7-12)
a.
Dimensi Balok h = 1/10 . L
b = 1/2 . h
= 1/10 . 4000
= 1/2 . 400
= 400 ~ 400 mm
= 200 – 250 mm
1
3
Gambar 6.3 lebar equivalen balok anak anak As A(1-3) bidang 1 dan 3
b.
Pembebanan Pembebanan Setiap Elemen Ø
Beban Mati (qd)
Bidang 1
Berat sendiri balok = 0,25 x (0,4 – 0,12) x 2400 = 168
kg/m’
Berat plat
= ((2x 0,67)+1,34) x 404
= 1082,72 kg/m’
Berat dinding
= 0,15 x (3 - 0,2) x 1700
= 714
kg/m’
qd = 1964,72 kg/m ’ Ø
Beban Mati (qd)
Bidang 3
Berat sendiri balok = 0,2 x (0,4 – 0,12) x 2400 = 168 Berat plat
= (2 x 1,34) x 404
kg/m’
= 1082,72 kg/m’ qd = 1250,72 kg/m ’
Ø
Beban Hidup (ql) Bidang 1 = 250. (2x 0,67)+1,34)
= 670
kg/m’
Bidang 3 = 250.(2x1,34)
= 670
kg/m’
BAB 6 Balok Anak
124
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
6.2.3. Balok Anak As 6”(B – C)
B
C
Gambar 6.2 lebar equivalen balok anak As 1’(A-B)
a.
Dimensi Balok h = 1/10 . L
b.
b = 1/2 . h
= 1/10 . 4000
= 1/2 x 400
= 400 mm
= 200 mm – 250 mm
Pembebanan Setiap Elemen Ø
Beban Mati (qd)
Berat sendiri balok = 0,2 x (0,4 – 0,12) x 2400 = Berat plat
= 0,489 x 404
168
kg/m’
= 197,556 kg/m’ qd = 365,556 kg/m’
Ø
Beban Hidup (ql)
BAB 6 Balok Anak
= 250.0,489
= 122,25 kg/m’
125
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
6.2.4. Balok Anak As C(6–7)
5
6
6'
7
6"
Gambar 6.2 lebar equivalen balok anak As 1’(A-B)
a.
Dimensi Balok h = 1/10 . L
b.
b = 1/2 . h
= 1/10 . 4000
= 1/2 x 400
= 400 mm
= 200 mm – 250 mm
Pembebanan Setiap Elemen Ø
Beban Mati (qd)
bidang 5/ As C(6-7)
Berat sendiri balok = 0,2 x (0,4 – 0,12) x 2400 = Berat plat
= 1,34 x 404
168
kg/m’
= 541,36 kg/m’ qd = 709,36 kg/m’
Ø
Beban Mati (qd)
bidang 6/As D (6”-7)
Berat sendiri balok = 0,2 x (0,4 – 0,12) x 2400 = Berat plat
= 0,34 x 404
168
kg/m’
= 137,36 kg/m’ qd = 305,36 kg/m’
Ø Ø
Beban reaksi tangga As D (6’-6”) = Beban Hidup (ql)
= 250.1,34
Beban hidup As C(6”-7)= 250.0,34
BAB 6 Balok Anak
3018,62 1,5
= 2012,413 kg/m’ = 335 kg/m’ = 85
kg/m’
126
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
6.3. Hitungan Tulangan 6.3.1. Balok anak As 1’(C – D) Data-data: b
= 250 mm
h
= 400 mm
f’c = 25 MPa fy
= 360 Mpa (ulir)
fys = 240 Mpa (polos) Dicoba : tulangan
= 16 mm
sengkang
= 8 mm
Tebal selimut (s) = 40 mm
· h = 400 mm · b = 250 mm · d`= 40 + 8 + ½ .16 = 56 mm · d = h – d` = 400 – 56 = 344 mm m
=
r b
=
=
fy
=
0,85. fc 0,85. fc fy
360 0,85.25
= 16,9412
æ 600 ö ÷÷ fy + 600 è ø
.b .çç
0,85.25 360
æ 600 ö ÷ + 600 360 è ø
.0,85.ç
= 0,03136
rmax
= 0,75 . r b = 0,02352
rmin
=
1,4 fy
=
BAB 6 Balok Anak
1,4 360
= 0,0039
127
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
qd:1664 kg/m
A
ql:484 kg/m
Gambar 6.4 Bidang balok anak As 1’ (C-D)
Gambar 6.5 Bidang Momen Balok Anak As 1’(C-D)
Gambar 6.6 Bidang geser balok anak As 1’(C-D)
a) Mu Mn
Rn
Penulangan Daerah lapangan = 1847,47 kgm =
=
Mu
=
Mn 2
b.d
1,8475.10 7
=
0,8
= 1,8475. 10 7 Nmm = 2,3094. 10 7 Nmm
2,3094.10 7 250.(344 )
BAB 6 Balok Anak
2
= 0,780 N/mm2
B
128
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
r ada
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷
=
æ 16,9412 çè
1
1
. ç1 - 1 -
2.16,9412. 0,780 ö ÷ ÷ 360 ø
= 0,002207
r ada
<
rmin
<
rmax
As perlu = rmin . b . d = 0,0039 x 250 x 344 = 335,4 mm 2 As perlu 335,4 = 1 200,96 . π .22 2 4
n
=
As ada
= n . ¼ . p . d 2
= 1,668 » 3 tulangan
= 3 . ¼ . p . 162 = 602,88 > As perlu Asada. fy
=
® Aman..!!
602,88 ´ 360 0,85 ´ 25 ´ 250
a
=
Mn ada
= As ada . fy (d – a/2)
0,85. f ' c.b
= 40,854 mm
= 602,88 . 360 (344 – 40,854/2) = 7,0227×107 Nmm Mn ada > Mn
® 7,0227×107 Nmm > 2,3094. 10 7 Nmm ......OK J
Kontrol Spasi : S
= =
b - 2s - n tulangan - 2 sengkang n -1 250 - 2 . 40 - 3 . 16 - 2 . 8 3 -1
Jadi, digunakan tulangan 3 D 16
BAB 6 Balok Anak
= 53 > 25 mm. (dipakai tulangan 1 lapis)
129
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
b)
Penulangan Daerah Tumpuan
Mu Mn
= 3,695. 10 7 Nmm
= 3694,93 kgm =
Rn
=
r ada
=
=
Mu
=
Mn b.d 2
3,695.10 7
=
= 4,6188. 10 7 Nmm
0,8
4,6188.10 7 250.(344 )
= 1,562 N/mm2
2
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
1 16,9412
æ
. ç1 - 1 ç
2.16,9412 .1,562 ö 360
è
÷ ÷ ø
= 0,004512
r ada
>
rmin
<
rmax
As perlu = r ada . b . d = 0,004512x 250 x 344 = 388,032 mm2 As perlu 388,032 = 1 200,96 . π .22 2 4
n
=
As ada
= n . ¼ . p . d 2
= 1,931 » 4 tulangan
= 4 . ¼ . p . 162 = 803,84 > As perlu Asada. fy
=
® Aman..!!
803,84 ´ 360
a
=
Mn ada
= As ada . fy (d – a/2)
0,85. f ' c.b
0,85 ´ 25 ´ 250
= 803,84. 360 (344 – 54,47/2) = 9,1667×107 Nmm
BAB 6 Balok Anak
= 54,47 mm
130
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
® 9,1667×107 Nmm > 4,6188. 10 7 Nmm… OK J
Mn ada > Mn Kontrol Spasi : S
b - 2s - n tulangan - 2 sengkang
=
n -1 250 - 2 . 40 - 3 . 16 - 2 . 8
=
3 -1
= 53 > 25 mm. (dipakai tulangan 1 lapis)
Jadi, digunakan tulangan 3 D 16
c)
Hitungan Tulangan Geser
Vu
= 5542,40 kg = 5,5424 .10 4 N ( Perhitungan SAP )
Vc
= 1 / 6 . b.d. f' c . = 1/6 . 250 . 344 . 25 . = 7,167.104 N
Æ Vc
= 0,6 . Vc = 4,3 .104 N
3Æ Vc
= 3 . ÆVc = 12,9 .10 4 N
Vc < Vu < 3Ø Vc
Ø
perlu tulangan geser
Æ Vs = Vu - Æ Vc = 1,2424 .10 4 N vs
Vs perlu =
=
1,2424.10 4 0,6
Digunakan sengkang
= 2,071 .104 N
Æ 8,
Av
= 2 .A = 100,48 mm 2
S
=
Smaks
=
Av. f ' y . d Vs perlu d
2
=
344 2
=
100,48.240.344 2,071.10 4
= 172 mm – 100 mm
Dicoba menggunakan sengkang
BAB 6 Balok Anak
= 400,56 mm
Æ 8 – 100 mm
131
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Vs ada
=
Av . fy . d 100,48 ´ 240 ´ 344
=
S
100
= 8,2956.10 4 N
Vs ada > Vs perlu 8,2956. 10 4 N
2,894 .104 N ...... OK J
>
Jadi, dipakai sengkang
8 – 100 mm
6.3.2. Balok anak As C(1 -12) Data-data: b
= 250 mm
h
= 400 mm
f’c = 25 MPa fy
= 360 Mpa (ulir)
fys = 240 Mpa (polos) Dicoba : tulangan
= 16 mm
sengkang
= 8 mm
Tebal selimut (s) = 40 mm
· h = 400 mm · b = 250 mm · d`= 40 + 8 + ½ .16 = 56 mm · d = h – d` = 400 – 56 = 344 mm m
=
r b
=
=
fy
=
0,85. fc 0,85. fc fy
0,85.25 360
= 16,9412
æ 600 ö ÷÷ fy 600 + è ø æ 600 ö ÷ è 600 + 360 ø
.0,85.ç
= 0,75 . r b
BAB 6 Balok Anak
0,85.25
.b .çç
= 0,03136
rmax
360
132
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
= 0,02352
rmin
=
1,4 fy
qd:1965kg/m q:l670kg/m
1
2
3
1,4
=
360
= 0,0039
qd:1251kg/m
qd:709,36kg/m
qd2:305,36kg/m
q:l670kg/m
q:l335kg/m
ql:85kg/m
4
5
6
7
qd:1965kg/m
qd:1251kg/m
q:l670kg/m
q:l670kg/m
8
9
Gambar 6.7 bidang balok anak As A(1-12)
Gambar 6.8 bidang momen balok anak As A(1-12)
Gambar 6.8 bidang geser balok anak As A(1-12)
BAB 6 Balok Anak
10
11
12
133
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
a)
Penulangan Daerah lapangan
Mu
= 4467,1 kgm
Mn
=
Mu
=
Mn
= 4,4671. 10 7 Nmm
4,4671.10 7
=
= 5,584. 107 Nmm
0,8 5,584.10 7
= 1,89 N/mm2
Rn
=
r ada
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷
=
æ 16,9412 çè
2
b.d
250.(344)
2
1
1
. ç1 - 1 -
2.16,9412. 1,89 ö ÷ ÷ 360 ø
= 0,00551
r ada
>
rmin
<
rmax
As perlu = r ada . b . d = 0,00551 x 250 x 344 = 473,86 mm 2 n
=
As perlu 1 . π .22 2 4 =
As ada
473,86 200,96
= 2,357 » 3 tulangan
= n . ¼ . p . d 2 = 3 . ¼ . p . 162 = 602,88 > As perlu
a
=
Asada. fy
0,85. f ' c.b
BAB 6 Balok Anak
=
® Aman..!!
602,88 ´ 360 0,85 ´ 25 ´ 250
= 40,854
134
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Mn ada
= As ada . fy (d – a/2) = 602,88 . 360 (344 – 40,854/2) = 7,023×107 Nmm
® Aman..!!
Mn ada > Mn Kontrol Spasi : S
= =
b - 2s - n tulangan - 2 sengkang n -1 250 - 2 . 40 - 3 .16 - 2 . 8 3 -1
= 53 > 25 mm. (dipakai tulangan 1 lapis)
Jadi, digunakan tulangan 3 D 16
b)
Penulangan Daerah Tumpuan
Mu
= 5239,41 kgm
Mn
=
Rn
=
r ada
=
=
Mu
=
Mn 2
b.d
= 5,23941. 10 7 Nmm
5,23941.10 7
=
0,8 6,550.10 7 250.(344)
2
= 6,550. 10 7 Nmm
= 2,214 N/mm2
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
1 16,9412
æ
. çç1 - 1 -
2.16,9412 . 2,214 ö
è
= 0,00651
r ada
>
rmin
<
rmax
As perlu = r ada . b . d = 0,00651 x 250 x 344 = 559,86 mm 2
BAB 6 Balok Anak
360
÷ ÷ ø
135
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
n
=
=
As perlu 1 . π .22 2 4 559,86 200,96
= 2,786 » 4 tulangan
= n . ¼ . p . d 2
As ada
= 4 . ¼ . p . 162 = 803,84 > As perlu Asada. fy
=
803,84 ´ 360
a
=
Mn ada
= As ada . fy (d – a/2)
0,85. f ' c.b
0,85 ´ 25 ´ 250
® OK J
= 54,472 mm
= 602,88 . 360 (344 – 54,472/2) = 6,875×107 Nmm Mn ada > Mn = 6,875×107 > 6,550. 10 7
® OK J
Kontrol Spasi : S
= =
b - 2s - n tulangan - 2 sengkang n -1 250 - 2 . 40 - 4 . 16 - 2 . 8 4 -1
= 30 > 25 mm. (dipakai tulangan 1 lapis)
Jadi, digunakan tulangan 4 D 16
c)
Hitungan Tulangan Geser
Vu
= 8169,85 kg = 8,1699 .10 4 N ( Perhitungan SAP )
Vc
= 1 / 6 . b.d. f' c . = 1/6 . 250 . 344 . 25 . = 7,167.104 N
Æ Vc
= 0,6 . Vc = 4,3 .104 N
3Æ Vc
= 3 . ÆVc = 12,9 .10 4 N
BAB 6 Balok Anak
136
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Vc < Vu < 3Ø Vc
Ø
perlu tulangan geser
Æ Vs = Vu - Æ Vc = 3,8699 .10 4 N vs
Vs perlu =
=
3,8699.10 4 0,6
Digunakan sengkang
= 6,4499 .10 4 N
Æ 8, As = 50,24 mm 2
Av
= 2 .A = 100,48 mm 2
S
=
Smaks
=
Av. f ' y . d Vs perlu d
2
=
344 2
=
100,48.240.344 6,4499 .10 4
= 172 mm
Dicoba menggunakan sengkang Vs ada
= 128,61 mm
Æ 8 – 125 mm
= Av . fy . d = 100 , 48 ´ 240 ´ 344 = 6 ,6365 . 10 4 N S
125
Vs ada > Vs perlu 6,6365.104 N > 6,4499.10 4 N ...... (aman) Jadi, dipakai sengkang
8 – 125 mm
6.3.3. Balok anak As 6’’(B – C) Data-data: b
= 200 mm
h
= 300 mm
f’c = 25 MPa fy
= 360 Mpa (ulir)
fys = 240 Mpa (polos) Dicoba : tulangan
= 16 mm
sengkang
= 8 mm
Tebal selimut (s) = 40 mm
· h = 300 mm BAB 6 Balok Anak
137
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
· b = 200 mm · d`= 40 + 8 + ½ .16 = 56 mm · d = h – d` = 300 – 56 = 244 mm m
=
r b
=
=
fy
=
0,85. fc 0,85. fc fy
360 0,85.25
= 16,9412
æ 600 ö ÷÷ fy 600 + è ø
.b .çç
0,85.25 360
æ 600 ö ÷ è 600 + 360 ø
.0,85.ç
= 0,03136
rmax
= 0,75 . r b = 0,02352
rmin
=
1,4 fy
1,4
=
360
= 0,0039
qd:365,556 kg/m
B
q l :1 2 2 , 2 5 k g / m
Gambar 6.4 Bidang balok anak As 6’’ (B-C)
Gambar 6.5 Bidang Momen Balok Anak As 6” (B-C)
BAB 6 Balok Anak
C
138
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Gambar 6.6 Bidang geser balok anak As 6” (B-C)
a)
Penulangan Daerah lapangan
Mu
= 424 kgm
Mn
=
Rn
=
r ada
=
=
Mu
=
Mn 2
b.d
= 4,24. 10 6 Nmm
4,24.10 6
=
= 5,3. 106 Nmm
0,8 5,3.10 6 200.(244)
2
= 0,445 N/mm2
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
1 16,9412
æ
. ç1 - 1 ç
è
2.16,9412. 0,445 ö ÷ ÷ 360 ø
= 0,00125
r ada
<
rmin
<
rmax
As perlu = rmin . b . d = 0,0039 x 200 x 244 = 190,32 mm 2 As perlu 190,32 = 1 200,96 2 . π .16 4
n
=
As ada
= n . ¼ . p . d 2
= 0,947– 2 tulangan
= 2 . ¼ . p . 162 = 401,92 > As perlu
BAB 6 Balok Anak
® Aman..!!
139
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Asada. fy
=
401,92 ´ 360 0,85 ´ 25 ´ 200
a
=
Mn ada
= As ada . fy (d – a/2)
0,85. f ' c.b
= 34,045 m
= 401,92 . 360 (244 – 34,045/2) = 32,841×106 Nmm
® = 32,841×10 6 Nmm > 5,3. 106 ......OK J
Mn ada > Mn
Kontrol Spasi : S
= =
b - 2s - n tulangan - 2 sengkang n -1 200 - 2 . 40 - 2 . 16 - 2 . 8 2 -1
= 72mm > 25 mm. (dipakai tulangan 1 lapis)
Jadi, digunakan tulangan 2 D 16
b)
Penulangan Daerah Tumpuan
Mu
= 848 kgm
Mn
=
Rn
=
r ada
=
=
Mu
=
Mn b.d 2
= 8,48. 10 6 Nmm
8,48.10 6
=
= 10,6.106 Nmm
0,8 10,6.10 6 200.(244)
2
= 0,890 N/mm2
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
1 16,9412
æ
. ç1 - 1 ç
è
2.16,9412. 0,890 ö ÷ ÷ 360 ø
= 0,00252
r ada
<
rmin
<
rmax
As perlu = rmin . b . d = 0,0039 x 200 x 244 = 190,32 mm 2 BAB 6 Balok Anak
140
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
As perlu 190,32 = 1 200,96 2 . π .16 4
n
=
As ada
= n . ¼ . p . d 2
= 0,947– 2 tulangan
= 2 . ¼ . p . 162 = 401,92 > As perlu Asada. fy
=
® Aman..!!
401,92 ´ 360 0,85 ´ 25 ´ 200
a
=
Mn ada
= As ada . fy (d – a/2)
0,85. f ' c.b
= 34,045 m
= 401,92 . 360 (244 – 34,045/2) = 32,841×106 Nmm
® = 32,841×10 6 Nmm > 5,3. 106 ......OK J
Mn ada > Mn
Kontrol Spasi : S
= =
b - 2s - n tulangan - 2 sengkang n -1 200 - 2 . 40 - 2 . 16 - 2 . 8 2 -1
= 72mm > 25 mm. (dipakai tulangan 1 lapis)
Jadi, digunakan tulangan 2 D 16
c)
Hitungan Tulangan Geser
Vu
= 1272 kg = 1,272 .10 4 N ( Perhitungan SAP )
Vc
= 1 / 6 . b.d. f' c . = 1/6 . 250 . 344 . 25 . = 7,167.104 N
Æ Vc
= 0,6 . Vc = 4,3 .104 N
3Æ Vc
= 3 . ÆVc = 12,9 .10 4 N
Ø
Vu<
Vc < 3Ø Vc
BAB 6 Balok Anak
tidak perlu tulangan geser
141
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 Lantai
Dipakai tulangan geser minimum
BAB 6 Balok Anak
8 – 200 mm
143
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
BAB 7 PORTAL
A
B
K A N A K O L A B
BALOK ANAK
C
BALOK ANAK
K A N A K O L A B
K A N A K O L A B
D
1
1'
2
3
4
8
5
E
6
6'
6"
7
Gambar 7.1. Gambar Denah Portal
Keterangan: Balok Portal
: As 1
Balok Portal
: As A
Balok Portal
: As 2
Balok Portal
: As B
Balok Portal
: As 3
Balok Portal
: As C
Balok Portal
: As 4
Balok Portal
: As D
Balok Portal
: As 5
Balok Portal
: As E
Balok Portal
: As 6
Balok Portal
: As 7
Balok Portal
: As 8
Balok Portal
: As 9
Balok Portal
: As 10
Balok Portal
: As 11
Balok Portal
: As 12
BAB 7 Portal
9
10
11
11'
12
144
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.1. Perencanaan Portal 7.1.1. Dasar perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan recana portal adalah sebagai berikut : a. Bentuk denah portal
: Seperti tergambar
b. Model perhitungan
: SAP 2000 ( 3 D )
c. Perencanaan dimensi rangka
: b (mm) x h (mm)
Dimensi kolom
: 400mm x 400mm
Dimensi sloof Sloof 1
: 250mm x 400mm
Sloof 2
: 200mm x 300mm
Dimensi balok Balok 1
: 400mm x 700mm
Balok 2
: 250mm x 400mm
Balok 3
: 200mm x 300mm
Dimensi ring balk
: 300mm x 400mm
d. Kedalaman pondasi
: 1,5 m
e. Mutu beton
: fc’ = 25 MPa
f. Mutu baja tulangan
: U36 (fy = 360 MPa)
g. Mutu baja sengkang
: U24 (fy = 240 MPa)
h. Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal adalah 0.9
7.1.2 Perencanaan pembebanan
Secara umum data pembebanan portal adalah sebagai berikut: Ø
Berat sendiri balok 1= 0,4 x (0,7-0,12) x 2400
BAB 7 Portal
= 556,8 kg/m
balok 2 = 0,25 x (0,4-0,12) x 2400
= 168 kg/m
balok 3 = 0,15 x (0.3-0.10) x 2400
= 72
kg/m
145
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai Ø
Plat Lantai Berat plat sendiri
= 0,12 x 2400 x1
= 288 kg/m
Berat keramik ( 1 cm ) = 0,01 x 2400 x1
= 24 kg/m
Berat Spesi ( 2 cm )
= 42 kg/m
= 0,02 x 2100 x1
Berat plafond + instalasi listrik
= 25 kg/m
Berat Pasir ( 2 cm )
= 32 kg/m
= 0,02 x 1600 x1 qD
Ø
kg/m
Plat atap Berat plat sendiri
= 0,10 x 2400 x1
Berat plafond + instalasi listrik
= 240 kg/m = 25 kg/m
qD Ø
= 411
= 265
kg/m
Atap Reaksi Kuda kuda Utama A = 3387.64 kg ( SAP 2000 ) Reaksi Kuda kuda Utama B
= 9109.48 kg ( SAP 2000 )
Reaksi Tumpuan Setengah Kuda-kuda = 1441.07 kg ( SAP 2000 ) Reaksi Tumpuan Jurai = 1723.67 kg ( SAP 2000 ) Ø
Beban rink balk Beban Mati (qD) Beban sendiri balok = 0,3 . 0,4 . 2400 = 288 kg/m
Ø
Beban Sloof Beban Mati (qD) Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 Beban dinding
= 144
kg/m
= 0,15 .(4-0,35) . 1700 = 930,75 kg/m + qD = 1164 kg/m
7.1.3. Perhitungan luas equivalen untuk plat lantai Luas equivalent segitiga
1 : .lx 3
Luas equivalent trapezium
2 æ ö æ ö lx ÷÷ ÷ : .lxç 3 - 4çç 6 ç è 2.ly ø ø÷ è
BAB 7 Portal
1
146
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Table7.1. Hitungan Lebar Equivalen Ukuran Plat
Lx
Ly
Leq
Leq
(m2)
(m)
(m)
(segitiga)
(trapesium)
1.
1×4
1
4
0,34
0,489
2.
2×4
2
4
0,67
0,9167
3.
4×4
4
4
1,34
1,34
No.
A
2
2 2 2
2
2 2 2
2
2 2 2
2
2 2 2
2
2
2
2 2
2
2 2
2
2 2 2
2
B
2 2 2
2
2 2 2
2
2 2 2
2
2
2
2
1
3
3
3
3
3
3 3
3 3
3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 1 1
3 3
2
3 3
3 3
3
3 3
3 3
3 3
3
2
2
2
3
3
3
balok anak (25/40)
2
2 3
2
3 3
3
1
balok anak (25/40)
C
3
2
3
3 3
3 3
2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3
3 3
3
3
3
3 3
3 3
3 3
3 3
2
3 3
3 3
3
2
3
2
2
2
2
2
D
3 1
1'
2
3
4
3
5
8
3 3
E
6
6'
6"
7
Gambar 7.2. Gambar Daerah Pembebanan
BAB 7 Portal
9
10
11
11'
12
147
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.2. Perencanaan Balok Portal
A
B2
B2
B1
B2
B1
B2
B1
B2
B1
B2
B1
B2
B2
B1
B1
B2
B1
B1
B2 B1
B2 B1
B1
B
B2
B2
B1
B2
B1
B2
B1
B2
B1
B2
B1
B2
B2
B1
B1
B2
B1
B1
balok anak (25/40)
C
B1
B1
B2
B2
B1
B1
B1
B1
B1
B1
balok anak (25/40)
B1
B2
B2
B1
B2
B1
B2
B1
B1
B2
B2
B1
B2
B1
B2
B2
B2
B2
D
1
1'
3
2
4
8
5
B3
B3 B3 E
6
6'
6"
7
Gambar 7.3 Denah Balok Portal
Keterangan
:
Balok Portal
: As A, B, C, D, E, 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
Balok Anak
: As C( 1-12 ), As 1’ (C-D), As 11’ (C-D) As 6” (B - C
BAB 7 Portal
9
10
11
11'
12
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.3. Perhitungan Pembebanan Balok 7.3.1. Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang 1.) Pembebanan balok Portal As A Bentang 1-12
Gambar 7.4. Daerah pembebanan portal As A (1-12)
BAB 7 Portal
148
149
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai Ø
Pembebanan balok induk As A Bentang 1-12 Beban Mati (qd): Berat sendiri
= 168
kg/m
Berat plat lantai
= 411 . ( 0,9167 )
= 376,77 kg/m
Berat dinding
= 0,15.(1-0,2).1700
= 204
Jumlah
= 748,77 kg/m
kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
: 250 . (0,9167 ).0,9
= 301,5 kg/m
2.) Pembebanan balok Portal As B Bentang 1 – 12
Ø
Pembebanan balok induk As B Bentang 1-6 dan 7-12 Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 168 = 411 . (0,9167+ 1,34 )
Berat dinding
kg/m
= 927,51 kg/m = 930,75 kg/m
Jumlah
= 2026,26 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
Ø
: 250 . (0,9167 +1,34 ).0,9 = 507,75 kg/m
Pembebanan balok induk As B Bentang 6-6” Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 168 = 411. (0,9167) Jumlah
kg/m
= 376,76 kg/m = 544,6
kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
Ø
: 250 . (0,9167 ).0,9
= 206,258kg/m
Pembebanan balok induk As B Bentang 6”-7 Beban Mati (qd): Berat sendiri
BAB 7 Portal
= 168
kg/m
150
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Berat plat lantai
= 411. (0,34) Jumlah
= 139 ,74 kg/m = 307,74
kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
: 250 . (0,34).0,9
= 76,5 kg/m
Gambar 7.4. Daerah pembebanan portal As B (1-12)
BAB 7 Portal
151
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
3.) Pembebanan balok Portal As C Bentang 1 -12 Beban reaksi dari balok anak pada :
· Tumpuan 1
= 5550.58
kg
· Tumpuan 2
= 13886.82
kg
· Tumpuan 3
= 9566.50
kg
· Tumpuan 4
= 10511.94
kg
· Tumpuan 5
= 10123.35
kg
· Tumpuan 6
= 9959.39
kg
· Tumpuan 7
= 11873.73
kg
· Tumpuan 8
= 9966.84
kg
· Tumpuan 9
= 10552.83
kg
· Tumpuan 10
= 9555.86
kg
· Tumpuan 11
= 13889.42
kg
· Tumpuan 12
= 5550.15
kg
4.) Pembebanan balok Portal As D Bentang 1 –12
Ø
Pembebanan balok induk As D Bentang 1 – 6 dan 7 - 12 Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 168 = 411 . ( 1,34 )
Berat dinding
kg/m
= 550,74 kg/m = 930,75 kg/m
Jumlah
= 1649,49 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
: 250 . (1,34 ).0,9
= 301,5 kg/m
Beban titik pada 1’ dan 11’
Ø
= 5542 kg
Pembebanan balok induk As D Bentang 6 – 7 Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
BAB 7 Portal
= 168 = 411 . (2. 1,34 )
kg/m
= 1101,48 kg/m
152
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Berat dinding
=0,15.(1-0,2).1700
= 204
kg/m
Jumlah
= 1473,48 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql) Ø
: (250 . 1.34)+ (100. 1,34 ).0,9 = 422,1 kg/m
Beban reaksi dari balok anak pada titik D 1’ = 5542,40 kg
Gambar 7.5. Daerah pembebanan portal As D (1-12)
BAB 7 Portal
153
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
5.) Pembebanan balok Portal As E Bentang 6 – 7
Ø
Pembebanan balok induk As E Bentang 6 – 7 Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat atap
= 72
kg/m
= 265 . ( 1,34 )
= 355,1 kg/m
Jumlah
= 427,1
kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
: 100 . (1,34 ).0,9
= 120,6
kg/m
7.3.2. Perhitungan Pembebanan Balok Melintang 1.) Pembebanan balok Portal As 1 Bentang A-D
Ø
Pembebanan balok induk As 1dan 12 Bentang A-B Beban Mati (qd): Berat sendiri
= 556,8 kg/m
Berat plat lantai
= 411 . ( 0,34 )
= 139,74 kg/m
Berat dinding
=0,15.(1-0,2).1700
= 204
Jumlah
= 900,54 kg/m
kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
Ø
= 250 . (0,34 ).0,9
= 76,5 kg/m
Pembebanan balok induk As 1dan 12 Bentang B- C Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 . ( 1,34 )
Berat dinding
= 550.8 kg/m = 930,75 kg/m
Jumlah
= 1949,1 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
BAB 7 Portal
= 250 . (1,34 ).0,9
= 301,5 kg/m
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai Ø
Pembebanan balok induk As 1dan 12 Bentang C- D Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 . ( 0,9167 )
Berat dinding
= 376,76 kg/m = 930,75 kg/m
Jumlah
= 1864,31 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
: 250 . (0,9167 ).0,9
= 206,258 kg/m
Gambar 7.6. Daerah pembebanan portal As 1 (A-D)
BAB 7 Portal
154
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
2.) Pembebanan balok Portal As 2 dan 11 Bentang A-D
Ø
Pembebanan balok induk As 2 dan 11 Bentang A - B Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 .(2.0,34)
= 279,48 kg/m
Jumlah
= 836,28 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
Ø
: 250 . (2.0,34 ).0,9
= 153 kg/m
Pembebanan balok induk As 2 dan 11 Bentang B - C Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 .(2.1,34)
Berat dinding
= 1101,48 kg/m = 930,75 kg/m
Jumlah
= 2589,03 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql) Ø
: 250 . (2.1,34 ).0,9
= 603 kg/m
Pembebanan balok induk As 2 dan 12 Bentang C - D Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 .(0,9167+ 1,34) = 927,504 kg/m
Berat dinding
= 930,75 kg/m Jumlah
= 2415,054 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
BAB 7 Portal
: 250 . (0,9167+ 1,34 ).0,9
= 508 kg/m
155
156
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
3.) Pembebanan balok Portal As 3,5,8 dan 10 Bentang A-D
Ø
Pembebanan balok induk As 3 Bentang A - B Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 .(2.0,34)
= 279,48 kg/m
Jumlah
= 836,28 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
Ø
: 250 . (2.0,34 ).0,9
= 153 kg/m
Pembebanan balok induk As 3 Bentang B-D Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8
kg/m
= 411. ( 4.1,34 )
= 2202,96 kg/m
Jumlah
= 2759,76 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
: 250 . (4.1,34 ).0,9
= 1206 kg/m
4.) Pembebanan balok Portal As 4 dan 9 Bentang A-D Ø
Pembebanan balok induk As 4 Bentang A - B Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 .(2.0,34)
= 279,48 kg/m
Jumlah
= 836,28 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
BAB 7 Portal
: 250 . (2.0,34 ).0,9
= 153 kg/m
157
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai Ø
Pembebanan balok induk As 3 Bentang B-D Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 = 411. ( 4.1,34 )
Berat dinding
kg/m
= 2202,96 kg/m = 930,75 kg/m
Jumlah
= 3690,51 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
: 250 . (4.1,34 ).0,9
= 1206 kg/m
5.) Pembebanan balok Portal As 6 dan 7 Bentang A-E
Ø
Pembebanan balok induk As 6 Bentang A - B Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 .(2.0,34)
= 279,48 kg/m
Jumlah
= 836,28 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
Ø
: 250 . (2.0,34 ).0,9
= 153 kg/m
Pembebanan balok induk As 6 Bentang B-C Beban Mati (qd): Berat sendiri
= 556,8
Berat plat lantai As 6 = 411. 1,34
= 550,74 kg/m
Berat dinding
= 930,75 kg/m Jumlah
kg/m
= 2038,29 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
BAB 7 Portal
: 250 . 1,34 .0,9
= 301,5
kg/m
158
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai Ø
Pembebanan balok induk As 7 Bentang B-C Beban Mati (qd): Berat sendiri
= 556,8
kg/m
Berat plat lantai As 7 = 411. (1,34 +0,489) = 751,72 kg/m Berat dinding
= 930,75 kg/m Jumlah
= 2239,27 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql) : 250 .(1,34+0,489) .0,9
Ø
= 411,525
kg/m
Pembebanan balok induk As 6 Bentang C-D Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 556,8 kg/m = 411 .(2.1,34)
Berat dinding
= 1101,48 kg/m = 930,75 kg/m
Jumlah
= 2589,03 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
Ø
: 250 . (2.1,34 ).0,9
= 603 kg/m
Pembebanan balok induk As 6 Bentang D-E Beban Mati (qd): Berat sendiri Berat plat lantai
= 72 = 265 .1,34 Jumlah
= 355,1
kg/m kg/m
= 427,1 kg/m
Koefisien reduksi beban hidup untuk perencanaan portal =0.9 Beban hidup (ql)
BAB 7 Portal
: 100 . 1,34.0,9
= 120,6 kg/m
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.4
Penulangan Balok Portal
7.4.1 Perhitungan Tulangan Lentur Rink Balk Gambar bidang momen ringbalk as 2 (A-D):
Gambar bidang geser ringbalk As 2(A-D):
BAB 7 Portal
159
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
160
Data perencanaan : h = 400 mm b = 300 mm p = 40 mm fy = 360 Mpa f’c = 25 MPa Øt = 13 mm Øs = 8 mm d = h - p - Øs - ½.Øt = 400 – 40 – 8 - ½.13 = 345,5 mm
r b
=
=
0,85.f' c.β æ 600
ö çç ÷÷ è 600 + fy ø
fy
0,85 ´ 25 ´ 0,85 æ
600 ö ç ÷ è 600 + 360 ø
360
= 0,03136
r max = 0,75 . r b = 0,75 . 0,03136 = 0,02352
r min =
1,4 fy
=
1,4 360
= 0,003889
a. Daerah Tumpuan : Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As 4 bentang
A - D. Mu = 2750,21 kgm = 2,75021 × 10 7 Nmm Mn =
Rn
=
Mu φ
=
Mn b . d 2
2,75021 ´ 10 7
=
BAB 7 Portal
0,8 3,4378
´ 10 7
200 ´ 345,5 2
= 3,4378 × 10 7 Nmm
= 1,439
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
fy
m =
0,85.f' c
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
r =
=
=
161
æ ö ç1 - 1 - 2 ´16,9412 ´ 1,439 ÷ ÷ 16,9412 çè 360 ø 1
= 0,00414
r> r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r ada = 0,00414 As perlu = r min. b . d = 0,00414 × 300 × 345,5 = 429,111 mm 2 Digunakan tulangan D 13 n
=
As perlu 429,111 = 1 132,665 2 p .13 4
= 3,234 ≈ 4 tulangan As’ = 4 × 132,665 = 530,66 mm 2 As’ > As………………….aman Ok ! Jadi dipakai tulangan 4 D 13 mm
b. Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As 4 bentang
A - D. Mu = 673,79 kgm = 6,738 × 10 6 Nmm Mn =
Rn
m =
=
Mu φ
6,738 ´ 10 6
=
Mn b . d 2 fy
0,85.f' c
0,8
=
8,4225
=
BAB 7 Portal
= 8,4225× 10 6 Nmm
´ 10 6
200 ´ 345,5 2 360 0,85 ´ 25
= 0,352
= 16,9412
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
r =
=
162
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷ 1
æ ö 1 ç1 - 1 - 2 ´16,9412 ´ 0,352 ÷ ÷ 16,9412 çè 360 ø
= 0,000986
r < r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r min = 0,003889 As perlu = r min. b . d = 0,003889 × 300 × 345,5 = 403,9 mm 2 Digunakan tulangan D 13 n
=
As perlu 403,09 = 1 132,665 2 p .13 4
= 3,03≈ 4 tulangan As’ = 4 × 132,665 = 530,66 mm 2 As’ > As………………….aman Ok ! Jadi dipakai tulangan 4 D 13 mm Kontrol Spasi : S
= =
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang n -1 300 - 2 . 40 - 4. 13 - 2 . 8 = 50,67 > 25 mm…..oke!! 4 -1
Jadi dipakai tulangan 4 D 13 mm
7.4.2 Perhitungan Tulangan Geser Ring Balk Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang As 4
bentang A - D . Vu
= 1538,49 kg = 15384,9 N
Vc
= 1/6 . = 1/6 ×
BAB 7 Portal
f ' c . b . d
25 × 300 × 345,5 = 86375 N
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Ø Vc
= 0,6 × 86375N = 51825 N
3 Ø Vc = 3 × 51825 N = 155475 N Vu < Ø Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) dipakai tulangan geser minimum Ø 8 – 200 mm
7.4.2
Hitungan Tulangan Lentur Balok Portal memanjang
7.4.2.1 hitungan tulangan lentur balok portal memanjang As 1-12 Gambar bidang momen :
BAB 7 Portal
163
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Gambar Bidang geser :
BAB 7 Portal
164
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
165
Untuk pehitungan tulangan lentur balok portal memanjang, diambil pada bentang dengan moment terbesar dari perhitungan SAP 2000, yaitu Portal As-D bentang
1-2 Data perencanaan: b
= 250 mm
fy
= 360 MPa
h
= 400 mm
fys = 240 MPa
f’c = 25 MPa Ø tulangan
= 19 mm
Ø sengkang
= 10 mm
Tebal selimut (s) = 40 mm d = h – s - Ø sengkang – ½ Ø tul.utama = 400 – 40 – 10 – 1/2 . 19 = 341,5 mm
d
h
r b
=
=
0,85. f ' c.b é
ù ê 600 + fy ú ë û
fy
600
0,85.25.0,85 é
ù 0,03136 êë 600 + 360 úû =
360
600
r max = 0,75 r b = 0,2325 r min
=
m
=
1,4 fy
=
1,4 360
fy
0,85. f ' c
BAB 7 Portal
= 0,003889
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
a. Penulangan Daerah Tumpuan : = 6587,67 kgm = 6,588 ×107 Nmm
Mu Mn =
Mu
F Mn
= =
6,588 ´ 10 7
= 8,235 ×107 Nmm
0,8 8,235 ´ 10 7
= 2,825 Nmm2
Rn
=
r
=
é 2.m Rn . ù 1 1 ê ú më fy û
=
é 1 2 ´ 16,9412 ´ 2,825 ù 1 1 ê ú 16,9412 ë 360 û
2
b.d
250 ´ 341,5
2
1
=0,00845
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r ada = 0,00845 As perlu = r ada. b. d = 0,00845× 250 × 341,5 = 721,418 mm 2 Digunakan tulangan D 19 n
= =
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 19 2 721,418 283,385
= 2,54 ~ 3 tulangan
As’ = 3 × 283,385 = 850,15 > 721,418 mm 2 As’> As…………………. OK J Kontrol Spasi : S
= =
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang n -1 250 - 2 . 40 - 3. 19 - 2 . 10 = 46,5 > 25 mm….. OK J 3 -1
Digunakan tulangan 3 D 19
BAB 7 Portal
166
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
b. Penulangan Daerah Lapangan Mu = 6003,95 kgm = 6,00395 × 10 7 Nmm Mn =
Mu
F Mn
= =
6,00395 ´ 10 7
= 7,505×107 Nmm
0,8 7,505 ´ 10 7
= 2,574 Nmm2
Rn
=
r
=
é 2.m Rn . ù ê1 - 1 ú më fy û
=
é 2 ´16,9412 ´ 2,574 ù ê1 - 1 ú 16,9412 ë 360 û
2
b.d
250 ´ 341,5
2
1
1
= 0,007645
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r ada = 0,007645 As perlu = r ada. b. d = 0,007645× 250 × 341,5 = 652,69 mm 2 n
= =
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 19 2 652,69 283,385
= 2,303 ~ 3 tulangan
As’ = 3 × 283,385 = 850,155 > 652,69 mm 2 As’> As………………….OK J Kontrol Spasi : S
= =
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang n -1 250 - 2 . 40 - 3. 19 - 2 . 10 = 46,5 > 25 mm….. OK J 3 -1
Digunakan tulangan 3 D 19
BAB 7 Portal
167
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
168
c. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang Vu
= 8758,68 = 87586,8 N
Vc
= 1/6 . f ' c .b.d = 1/6 .
Ø Vc
= 0,6. Vc = 42687,5 N
3 Ø Vc
= 128062,5 N
25 . 250 . 341,5 = 71145,8 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc Jadi diperlukan tulangan geser Ø Vs
= Vu - Ø Vc = 87586,8 – 42687,5 = 44899,3 N
Vs perlu = Av
f Vs
0,6
=
44899,3 = 74832,17 N 0,6
= 2 . ¼ p (10)2 = 2 . ¼ . 3,14 . 100= 157 mm 2
S
=
Av. fy.d 157 ´ 240 ´ 341,5 = = 171,95 mm Vsperlu 74832,17
Smax = d/2 = 341,5/2 = 170,75 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 10 – 150 mm Dipakai tulangan Ø 10 – 150 mm: Vs ada =
Av. fy.d 157 ´ 240 ´ 341,5 = = 85784,8 N 150 S
Vs ada > Vs perlu 85784,8 > 66446 N........OK J
7.4.3.2 Hitungan tulangan lentur balok portal memanjang As E (6-7) Untuk pehitungan tulangan lentur balok portal memanjang, diambil pada bentang dengan moment terbesar dari perhitungan SAP 2000, yaitu Portal As-2 bentang
H-I Data perencanaan: b
= 200 mm
fy
h
= 300 mm
fys = 240 MPa
f’c = 25 MPa
BAB 7 Portal
= 360 MPa
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Ø tulangan
= 16 mm
Ø sengkang
= 10 mm
Tebal selimut (s) = 40 mm d = h – s - Ø sengkang – ½ Ø tul.utama = 300 – 40 – 8 – 1/2 . 16 = 244 mm
d
h
r b
=
=
0,85. f ' c.b é
ù ê 600 + fy ú ë û
fy
600
0,85.25.0,85 é
ù êë 600 + 360 úû = 0,03136
360
600
r max = 0,75 r b = 0,2325 r min
=
m
=
1,4 fy
=
1,4 360
fy
0,85. f ' c
= 0,003889
=
360 0,85 ´ 25
gambar bidang momen:
BAB 7 Portal
= 16,9412
169
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
170
Gambar bidang geser :
a. Penulangan Daerah Tumpuan : Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As-E
bentang 6-7 = 883,58 kgm = 8,8358 ×10 6 Nmm
Mu Mn =
Mu
F Mn
= =
8,8358 ´ 10 6 0,8 11,045 ´ 10 6
= 11,045 ×10 6 Nmm
= 0,9276 Nmm2
Rn
=
r
=
é 2.m Rn . ù 1 1 ê ú më fy û
=
é 1 2 ´16,9412 ´ 0,9276 ù 1 1 ê ú 16,9412 ë 360 û
2
b.d
200 ´ 244
2
1
=0,002635
r < r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r min = 0,003889 As perlu = r min. b. d = 0,003889 × 200 × 244 = 189,78 mm 2
BAB 7 Portal
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Digunakan tulangan D 16 n
= =
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 19 2 189,78 200,96
= 0,94 ~ 2 tulangan
As’ = 2 × 283,385 = 401,92 > 189,78 mm 2 As’> As………………….aman Ok ! Kontrol Spasi : S
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang
=
n -1 200 - 2 . 40 - 2. 16 - 2 . 8
=
2 -1
= 72 > 25 mm…..OK J
Digunakan tulangan 2 D 16
b. Penulangan Daerah Lapangan Mu = 588,76 kgm = 5,8876 × 10 6 Nmm Mn =
Mu
F Mn
= =
5,8876 ´ 10 6 0,8 7,36 ×10 6
= 7,36×10 6 Nmm
= 0,618 Nmm2
Rn
=
r
=
é 2.m Rn . ù ê1 - 1 ú më fy û
=
é 1 2 ´ 16,9412 ´ 0,618 ù ê1 - 1 ú 16,9412 ë 360 û
2
b.d
200 ´ 244
2
1
=0,00174
r < r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r min = 0,003889 As perlu = r min. b. d = 0,003889 × 200 × 244 = 189,783 mm 2
BAB 7 Portal
171
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
n
=
As perlu 1/ 4 ´ p ´ 16 2
=
189,783 200,96
= 0,944 ~ 2 tulangan
As’ = 2 × 200,96= 401,92 > 996,37 mm 2 As’> As………………….aman Ok ! Kontrol Spasi : S
= =
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang n -1 200 - 2 . 40 - 2. 16 - 2 . 8 = 72 > 25 mm….. OK J 2 -1
Digunakan tulangan 2 D 16
c.
Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang
Vu
= 1472,17 kg = 14721,7 N
Vc
= 1/6 . f ' c .b.d = 1/6 .
25 . 200 . 244
= 40666,67 N Ø Vc
= 0,6. Vc = 24400 N
3 Ø Vc
= 73200 N
Vu < Ø Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser)
dipakai tulangan geser minimum Ø 8 – 200 mm
BAB 7 Portal
172
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.4.4. Hitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang 7.4.4.1 Hitungan tulangan Lentur Balok Portal Melintang As 9 C-D Gambar bidang momen :
Gambar bidang Geser :
BAB 7 Portal
173
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
174
Untuk perhitungan tulangan lentur balok portal, diambil pada bentang dengan momen terbesar dari perhitungan SAP 2000, yaitu Portal As-4 bentang A-B
Data perencanaan: b
= 400 mm
fy
= 360 MPa
h
= 700 mm
fys = 240 MPa
d
= 640,5 mm
f’c = 25 MPa
Ø tulangan
= 19 mm
Ø sengkang
= 10 mm
Tebal selimut (s) = 40 mm d = h – s - Ø sengkang – ½ Ø tul.utama = 700 – 40 – 10 – 1/2 . 19 = 640,5 mm
d
h
r b
=
=
0,85. f ' c.b é
ù ê 600 + fy ú ë û
fy
600
0,85.25.0,85 é
ù êë 600 + 360 úû = 0,03136
360
600
r max = 0,75 r b = 0,2325 r min
=
m
=
1,4 fy
=
1,4 360
fy
0,85. f ' c
BAB 7 Portal
= 0,003889
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
175
a. Penulangan Daerah Tumpuan Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada Portal As- 9 bentang
B-C Mu = 44105,76 kgm = 44,106 ×10 7 Nmm Mn =
Mu
F Mn
= =
44,106
´10 7
0,8 55,1325 ´ 10 7
= 55,1325×107 Nmm
= 3,359 Nmm2
Rn
=
r
=
é 2.m Rn . ù 1 1 ê ú më fy û
=
é 1 2 ´ 16,9412 ´ 3,359 ù 1 1 ê ú 16,9412 ë 360 û
2
b.d
400 ´ 640,5
2
1
= 0,01021
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan rada = 0,01021 As perlu = r. b. d = 0,01021× 400 × 640,5 = 2615,802 mm 2 n
= =
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 19 2 2615,802 283,385
= 9,23~ 10 tulangan
As’ = 10 × 283,385 = 2833,85 > 2615,802 mm 2 As’> As………………….OK J Kontrol Spasi : S
= =
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang n -1 400 - 2 . 40 - 10. 19 - 2 . 10 10 - 1
= 12,22 > 25 mm..gunakan tulangan dua lapis
Dengan d’ = h – s – Ø sengkang – Ø tul.utama – ( = 700 – 40 – 10 – 19 – 15 = 616 mm
BAB 7 Portal
1 2
× 30 )
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
176
d'
h
30
Rn
=
r
=
Mn 2
b.d
=
44,326
´ 10 7
400 ´ 616
2
= 2,92 Nmm2
é 2.m Rn . ù 1 1 ê ú më fy û é 1 2 ´ 16,9412 ´ 2,92 ù = 1 1 ê ú 16,9412 ë 360 û 1
= 0,0087
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r ada = 0,0087 As perlu = r ada. b. d n n
= 0,0087× 400 ×616 = 2143,68 mm 2 As perlu
=
1 / 4 ´ p ´ 19 2 2143,68 = = 7,56 ~ 8 tulangan 283,385
As’ = 8 × 283,385 = 2267,08 > 2143,68 mm 2 As’> As………………….aman Ok ! Jadi, digunakan tulangan 8 D 19
b. Penulangan Daerah Lapangan Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada Portal As- 9 bentang
B-C Mu = 42832,89 tm = 42,833 ×10 7 Nmm Mn =
Rn
=
Mu
F Mn 2
b.d
= =
42,833 ´ 10 7 0,8 53,5413 ´ 10 7 400 ´ 640,5
BAB 7 Portal
2
= 53,5413×107 Nmm
= 3,263 Nmm2
177
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
r
=
é 2.m Rn . ù ê1 - 1 ú më fy û
=
é 1 2 ´ 16,9412 ´ 3,263 ù ê1 - 1 ú 16,9412 ë 360 û
1
= 0,00989
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r = 0,00989 As perlu = r. b. d = 0,00989× 400 × 640,5 = 2533,818 mm 2 n
= =
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 19 2 2533,818 283,385
= 8,94 ~ 9 tulangan
As’ = 9 × 283,385 = 2550,465 > 2480,016 mm 2 As’> As………………….aman Ok ! Kontrol Spasi : S
= =
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang n -1 400 - 2 . 40 - 9. 19 - 2 . 10 9 -1
= 16,125 > 25 mm ,, gunakan tulangan dua lapis
Mencari titik berat dari jumlah tulangan yang ada 2550,465.X X
= 1416,925.0 + 1133,54.3 = 1,33 cm = 13,3 mm
Dengan d’ = h – s – Ø sengkang – Ø tul.utama – X = 700 – 40 – 10 – 19 – 13,3 = 617,7 mm
d'
h
30
BAB 7 Portal
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Rn
=
r
=
Mn 2
b.d
=
42,833
´10 7
400 ´ 617,7
2
178
= 2,8065 Nmm2
é 2.m Rn . ù ê1 - 1 ú më fy û é 1 2 ´ 16,9412 ´ 2,8065 ù = 1 1 ê ú 16,9412 ë 360 û 1
= 0,00839
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r ada = 0,00839 As perlu = r ada. b. d n n
=
= 0,00839× 400 ×617,7 = 2073,0012 mm 2 As perlu
1 / 4 ´ p ´ 19 2 2073,0012 = = 7,31 ~ 8 tulangan 283,385
As’ = 8 × 283,385 = 2267,08 > 2073,0012 mm 2 As’> As………………….OK J Jadi, digunakan tulangan 8 D 19
c. Perhitungan Tulangan Geser Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada Portal As-9 bentang
B-C Vu
= 34452,26 kg = 344522,6 N
Vc
= 1/6 . f ' c .b.d = 1/6 .
Ø Vc
= 0,6. Vc = 128100 N
3 Ø Vc
= 384300 N
Vc < Vu < 3Ø Vc
Æ Vs Vs perlu Digunakan sengkang
BAB 7 Portal
25 . 400 . 640,5 = 213500 N
(perlu tulangan geser)
= Vu - Æ Vc = 21,643 .10 4 N =
f vs f
Æ10,
=
21,643 .10 4 0,6
= 36,072 .10 4 N
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Av
= 2 .A = 157 mm 2
S
=
Smaks
=
Av. f ' y . d Vs perlu d
2
=
Jadi, dipakai sengkang Vs ada
=
=
640,5 2
157.360.640,5 36,072 .10 4
S Vs ada > Vs perlu 36,201. 10 4 N >
= 100,357 mm
= 320,25 mm
10 – 100 mm
Av . fy . d 157 ´ 360 ´ 640,5
=
179
100
= 36,201.10 4 N
36,072 .10 4...... (aman)
7.4.4.2 Hitungan Tulangan Lentur Balok Pada Plat Atap Untuk pehitungan tulangan lentur balok portal memanjang, diambil pada bentang dengan moment terbesar dari perhitungan SAP 2000, yaitu Portal As-2 bentang
H-I Data perencanaan: b
= 200 mm
fy
= 360 MPa
h
= 300 mm
fys = 240 MPa
f’c = 25 MPa Ø tulangan
= 16 mm
Ø sengkang
= 10 mm
Tebal selimut (s) = 40 mm d = h – s - Ø sengkang – ½ Ø tul.utama = 300 – 40 – 8 – 1/2 . 16 = 244 mm
h
BAB 7 Portal
d
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
r b
0,85. f ' c.b é
=
ù ê 600 + fy ú ë û
fy
600
0,85.25.0,85 é
=
180
ù = 0,03136 êë 600 + 360 úû
360
600
r max = 0,75 r b = 0,2325 r min
=
m
=
1,4 fy
=
1,4 360
fy
0,85. f ' c
= 0,003889
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
a. Penulangan Daerah Tumpuan : Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As-E
bentang 6-7 = 1701,87 kgm = 1,702 ×10 7 Nmm
Mu Mn =
Mu
F Mn
1,702 ´ 10 7 = 0,8
=
2,1275 ´10 7
= 2,1275 ×107 Nmm
= 1,786 Nmm2
Rn
=
r
=
é 2.m Rn . ù 1 1 ê ú më fy û
=
é 2 ´ 16,9412 ´ 1,786 ù 1 1 ê ú 16,9412 ë 360 û
2
b.d
200 ´ 244
2
1
1
=0,005189
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan r min = 0,005189 As perlu = r min. b. d = 0,005189 × 200 × 244 = 253,22 mm 2 Digunakan tulangan D 16
BAB 7 Portal
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
n
= =
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 19 2 253,22 200,96
= 1,26 ~ 2 tulangan
As’ = 2 × 283,385 = 401,92 > 253,22 mm 2 As’> As………………….aman Ok ! Kontrol Spasi : S
= =
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang n -1 200 - 2 . 40 - 2. 16 - 2 . 8 = 72 > 25 mm…..OK J 2 -1
Digunakan tulangan 2 D 16
b. Penulangan Daerah Lapangan Pada daerah lapangan digunakan tulangan 2 D 16 sebagai tulangan pembentuk
c.
Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang
Vu
= 2134,37 kg = 213437 N
Vc
= 1/6 . f ' c .b.d = 1/6 .
25 . 200 . 244
= 40666,67 N Ø Vc
= 0,6. Vc = 24400 N
3 Ø Vc
= 73200 N
Vu < Ø Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser)
dipakai tulangan geser minimum Ø 8 – 200 mm
BAB 7 Portal
181
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.5.
Penulangan Kolom
7.5.1.Hitungan Tulangan Lentur Kolom Gambar bidang aksial:
BAB 7 Portal
182
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Gambar bidang momen:
BAB 7 Portal
183
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
184
Untuk contoh pehitungan tulangan lentur kolom diambil momen terbesar dari perhitungan dengan SAP 2000, yaitu As B 9
Data perencanaan : b
= 500 mm
Ø tulangan
=16 mm
h
= 500 mm
Ø sengkang
= 10 mm
f’c = 25 MPa
s (tebal selimut) = 40 mm
fy = 360 MPa
Dari perhitungan SAP didapat :
Pu
= 68102,25 kg
= 681022,5 N
Mu = 3818,96 kgm d
= 3,819 ×10 7 Nmm
= h – s – Ø sengkang –½ Ø tulangan utama = 400 – 40 – 10 –½ .16 = 344mm
d’ e
= h – d = 400 – 344= 56 mm =
Mu Pu
=
3,819 ´ 10 7 681022,5
= 56,078 mm e min = 0,1.h = 0,1. 500 = 50 mm Cb =
600 600 + fy
.d =
600 600 + 360
.344
= 215 ab = β1.cb = 0,85 × 215 = 182,75 Pn b = 0,85 × f’c × ab × b = 0,85 × 25 ×182,75 × 400 = 15,533 × 10 5 N Pn Perlu =
Pnb
0,65
BAB 7 Portal
=
15,533 ´ 105 0,65
=
23,898 ×10 5 N
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
® analisis keruntuhan tekan
Pn perlu > Pn b K 1
= =
K 2
= =
y
e d - d '
+ 0,5
56,078 + 0,5 = 0,695 344 - 56 3´ h ´ e d 2
+ 1,18
3 ´ 400 ´ 56,078 344 2
+ 1,18 = 1,748
= b × h × fc’ = 400 × 400 × 25 = 4 ×106 N
As’ =
=
1 fy
æ çç K 1 . P n Perlu è
-
K 1 K 2
.y
ö ÷÷ ø
1 æ 0,695 ö ´ 4 ´10 6 ÷ ç 0,695 ´ 23,898 ´105 360 è 1,748 ø
= 195,894 mm 2 Dipakai As’ = 195,894 mm 2 Menghitung jumlah tulangan : 195,894 1 .p .(16) 2 4
= 0,974 ≈ 4 tulangan
n
=
As ada
= 4 . ¼ . π . 162 = 803,84 mm 2 > 195,894 mm 2
As ada > As perlu………….. OK J Jadi dipakai tulangan 4 D 16
7.5.2. Hitungan Tulangan Geser Kolom Vu
= 1237,80 kg = 1,238× 10 4 N
Pu
= 68102,25 kg = 681022,5 N
æ Pu ö ÷÷ Ag 14 . è ø
Vc = çç1 +
BAB 7 Portal
f ' c
6
.b.d
185
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
=
186
æ 1 + 681022,5 ö 25 ´ 500 ´ 442 = 14,95 ´10 4 N ç ÷ è 14 ´ 500 ´ 500 ø 6
Ø Vc
= 0,6 × Vc = 8,971 × 10 4 N
0,5 Ø Vc = 4,486× 10 4 N Vu < 0,5 Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser. Dipakai sengkang praktis untuk penghubung tulangan memanjang : mm.
BAB 7 Portal
10 – 200
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.6
PENULANGAN SLOOF
7.6.1. Perhitungan Tulangan Lentur Sloof Melintang Gambar bidang momen sloof As 4(A-B) :
Gambar bidang geser sloof As 4(A-B) :
BAB 7 Portal
187
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
188
Data perencanaan : b
= 250 mm
h
= 400 mm
= 400 – 40 – 8 – ½.16
f’c
= 25 MPa
= 344 mm
fy
= 360 MPa
r b
=
=
d
0,85. f ' c.b é
= h – p –Ø s - ½Øt
ù ê 600 + fy ú ë û
fy
600
0,85.25.0,85 é
ù = 0,03136 êë 600 + 360 úû
360
600
r max = 0,75 r b = 0,02352 r min
=
m
=
1,4 fy
=
1,4 360
fy
0,85. f ' c
= 0,003889
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
a. Daerah Tumpuan : Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As 2 bentang
B-C. Mu = 6781,07 kgm = 6,782 × 10 7 Nmm 6,782 ´10 7 Mn = = 0,8 φ Mu
= 8,4775× 107 Nmm Rn
8,4775 ´ 10 7 = = b.d 2 250 ´ 344 2 Mn
=2,865 m
=
fy
0,85. f ' c
BAB 7 Portal
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
r
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷
=
æ ö ç1 - 1 - 2 ´16,9412 ´ 2,865 ÷ ÷ 16,9412 çè 360 ø
189
1
1
= 0,00858
r > r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan rada = 0,00858 As perlu = r. b. d = 0,00858× 250 × 344 = 737,88 mm 2 n
=
n
=
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 162 737,88 200,96
= 3,67~ 4 tulangan
As’ = 4 × 200,96 = 803,84 > 737,88 mm 2 As’> As………………….OK J Jadi, digunakan tulangan 4 D 16
b. Daerah Lapangan: Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As 3 bentang
G - I. Mu = 3436,48 kgm = 3,4365 × 10 7 Nmm 3,4365 ´ 10 7 Mn = = 4,296 × 10 7 Nmm 0,8 Rn
=
m
=
Mn b.d 2
=
4,296 ´ 10 7 250 ´ 344 2
fy
0,85 f ' c
BAB 7 Portal
=
= 1,452
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
r
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷
=
æ ö 1 ç1 - 1 - 2 ´ 16,9412 ´ 1,452 ÷ ÷ 16,9412 çè 360 ø
190
1
= 0,00418
r > rmin r < rmax Digunakan r = 0,00418 As
= r . b . d = 0,00418× 250 × 344 = 359,48 mm 2
n
=
359,48 = 1,788 ≈ 3 tulangan 1 p .(16 2 ) 4
Digunakan tulangan D 16 As’ = 3 × 200,96 = 602,88 As’ > As = 602,88 > 359,48 mm 2
maka sloof aman …….OK J
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm
c. Perhitungan Tulangan Geser Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang As D
bentang 1 - 2. Vu
= 5232,31 kg = 52323,1 N
Vc
= 1/6 .
f ' c . b . d
= 1/6 × 25 × 250 × 344 = 71666,67 N Ø Vc = 0,6 × 71666,67 N = 43000 N 3 Ø Vc = 3 × 43000N = 129000 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc
BAB 7 Portal
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
: 43000 N < 52323,1 N < 129000 N Ø Vs
= Vu – Ø Vc = 9323,1 N
Vs perlu =
f Vs
0,6
=
9323,1 0,6
`
= 15538,5 N
Av
= 2 .¼. π . (8)2 = 2 × ¼ × 3,14 × 64 = 100,531 mm 2 Av. fy.d
=
100,531 ´ 240 ´ 344 9323,1
S
=
S max
= d/2 = 344/2
Vsperlu
= 890,24 mm
= 172 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 150 mm Dipakai tulangan Ø 8 – 150 mm: Vs ada
=
Av. fy.d 100,531 ´ 240 ´ 344 = = 55332,26 N 150 S
Vs ada > Vs perlu 55332,26 > 15538,5 N........OK J
BAB 7 Portal
191
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
7.6.3. Perhitungan Tulangan Lentur Sloof Memanjang Gambar bidang momen sloof As D(1-12) :
BAB 7 Portal
192
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
Gambar bidang geser sloof As D(1-12) :
BAB 7 Portal
193
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
194
Data perencanaan : b
= 200 mm
h
= 300 mm
= 300 – 40 – 8 – ½.16
f’c
= 25 MPa
= 244 mm
fy
= 360 MPa
r b
=
=
d
0,85. f ' c.b é
600
ê 600 + ë
fy
0,85.25.0,85 é
= h – p –Ø s - ½Øt
ù ú fy û
ù êë 600 + 360 úû = 0,03136
360
600
r max = 0,75 r b = 0,02352 r min
=
m
=
1,4
=
fy
1,4 360
fy
0,85. f ' c
= 0,003889
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
a. Daerah Tumpuan : Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As D bentang
11-12 Mu = 1766,92 kgm = 1,767× 10 7 Nmm 1,767 ´ 10 7 Mn = = 0,8 φ Mu
= 2,2088× 107 Nmm Rn
=
Mn
=
b.d 2
2,2088 ´ 10 7 200 ´ 244 2
= 1,855 m
=
fy
0,85. f ' c
BAB 7 Portal
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
r
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷
=
æ ö ç1 - 1 - 2 ´ 16,9412 ´ 1,855 ÷ ÷ 16,9412 çè 360 ø
195
1
1
= 0,00539
r > rmin r < rmax Digunakan r = 0,00539 = r . b . d
As
= 0,00539 × 200 × 244 = 263,032 mm 2
n
=
n
=
As perlu 1 / 4 ´ p ´ 162 263,032 200,96
= 1,308~ 2 tulangan
As’ = 2 × 200,96 = 401,92 > 263,032 mm 2 As’> As………………….OK J Jadi, digunakan tulangan 2D 16
b. Daerah Lapangan: Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang As D bentang
11-12. Mu = 1028,31 kgm = 1,02831 × 10 7 Nmm 1,02831 ´ 10 7 Mn = = 1,2854 × 10 7 Nmm 0,8 Rn
=
m
=
Mn b.d 2
=
1,2854 ´ 10 7 200 ´ 244 2
fy
0,85 f ' c
BAB 7 Portal
=
360 0,85 ´ 25
= 1,079
= 16,9412
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
r
=
æ ö ç1 - 1 - 2.m.Rn ÷ m çè fy ø÷
=
æ ö 1 ç1 - 1 - 2 ´ 16,9412 ´ 1,079 ÷ ÷ 16,9412 çè 360 ø
196
1
= 0,00307
r< rmin r < rmax Digunakan rmin = 0,003889 As
= r . b . d = 0,003889× 200 × 244 = 189,78 mm 2
n
=
189,78 = 0,94 ≈ 2 tulangan 1 p .(16 2 ) 4
Digunakan tulangan D 16 As’ = 2 × 200,96 = 401,92 As’ > As maka sloof aman ……. OK J Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm
c.
Perhitungan Tulangan Geser
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada batang As D
bentang 1 - 2. Vu
= 2468,61 kg = 2,46861.104 N
Vc
= 1/6 .
f ' c . b . d
= 1/6 × 25 × 200 × 244 = 40666,67 N Ø Vc = 0,6 × 40666,67 N = 24400 N 3 Ø Vc = 3 × 24400N = 73200 N Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc
BAB 7 Portal
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Sekolah 2 lantai
: 24400 N < 24686,1 N < 73200 N Ø Vs
= Vu – Ø Vc = 286,1 N
Vs perlu =
f Vs
0,6
=
286,1 0,6
`
= 476,83 N
Av
= 2 .¼. π . (8)2 = 2 × ¼ × 3,14 × 64 = 100,531 mm 2 Av. fy.d
=
100,531 ´ 240 ´ 244 476,83
S
=
S max
= d/2 = 344/2
Vsperlu
= 12346,3 mm
= 172 mm Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 150 mm Dipakai tulangan Ø 8 – 150 mm: Vs ada
=
Av. fy.d 100,531 ´ 240 ´ 344 = = 55332,26 N 150 S
Vs ada > Vs perlu 55332,26 > 476,83 N........ OK J
BAB 7 Portal
197
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
BAB 8 PERENCANAAN PONDASI
F2
F2
F2
F2
F2
F2
F2
F2
F2
F2
F2
F2
A
B
F1 F1
F1
F1
F1
F1
F1
F1
F1
F1
F1
F1 C
F1
F1
F1 F1
F1
F1
D
F1 1
F1 1'
2
F1 3
F1 4
F1
8
5
F2
F2
E
6
6'
6"
7
Gambar 8.1. Rencana Pondasi
Keterangan : F1 = Footplat 1 190 x190 F2 = Footplat 2 100 x100
BAB 8 Pondasi
F1
198
F1 9
F1 10
F1 11
F1 11'
12
199
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
8.1. Data Perencanaan Pondasi F1
40
Tanah Urug
150 200
30 20
30 50
lantai kerja t= 7 cm Pasir t= 5 cm
40
175 190
190 175
Gambar 8.2. Perencanaan Pondasi F1
Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame diperoleh :
-
Pu
= 73459,21 kg
-
Mu
= 1327,66 kgm
Dimensi Pondasi :
stanah
=
A
=
Pu A Pu s tanah
=
= 2,938 m B
=L=
73459,21 25000 2
A = 2,938
= 1,714 m ~ 1,90 m
BAB 8 Pondasi
200
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 2 m ukuran 1,90 m × 1,90 m -
f , c
= 25 Mpa
-
fy
= 360 Mpa
-
σtanah
= 2,5 kg/cm = 25.000 kg/m
-
g tanah
= 2 t/m = 2000 kg/m
-
γ beton
= 2400 kg/m
d
2
3
=h–p–½
2
3
3
Ætul.utama
= 500 – 50 – 9 = 441 mm
8.2. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi 8.2.1. Ø
Perhitungan kapasitas dukung pondasi
Pembebanan pondasi Berat telapak pondasi
= 1,9 × 1,9 × 0,50 × 2400
=
3888
kg
Berat kolom pondasi
= 0,4 × 0,4 × 1,5 × 2400
=
576
kg
Berat tanah
= 2 (0,75 × 1,5× 1,9) × 1700
=
6426
Pu
= 73459,21 kg ∑P
e
=
å Mu = 1327,66 å P 85634,71
= 0,0155 kg < 1/6. B = 0,316
s yang terjadi
=
åP ± A
Mu 1 6
s yang terjadi
kg
=
åP + A
Mu 1 6
BAB 8 Pondasi
.b.L2
.b.L2
= 85634,71 kg
201
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
85634,71
=
1,9 ´ 1,9
+
1327,66 1 6
s yang terjadi
´ 1,9 ´ (1,9)2
=
24865,10 kg/m
=
åP +
Mu 1
A
6
.b.L2
85634,71
=
1,9 ´ 1,9
+
1327,66 1 6
=
2
´ 1,9 ´ (1,9)2
22577,946 kg/m
= σ tanah yang terjadi <
8.2.2.
Mu
2
s ijin tanah…...............OK J
Perhitungan Tulangan Lentur = ½ . s . t = ½ × (24865,10) × (0,5) 2
2
= 3108,14 kgm = 3,10814 × 10 7 Nmm Mn
=
m
=
r b
=
=
3,10814 ´ 10 7 0,8 fy 0,85.f' c
0,85.f' c fy
=
7
= 3,8852 × 10 Nmm
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
æ 600 ö ÷÷ 600 fy + è ø
b çç
0,85 ´ 25 360
æ 600 ö ÷ è 600 + 360 ø
0,85 ç
= 0,0313
r max
= 0,75 . r b = 0,75 × 0,0313 = 0,0235
r min
=
1,4 fy
=
1,4 360
= 0,00389
BAB 8 Pondasi
202
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Mn
=
3,8852 ´ 10 7
Rn
=
r
=
æ ç1 m çè
=
æ ç1 16,9412 çè
r
b . d 2 1
1900 ´ (441)
2
1-
1
= 0,1051
2.m.Rn ö fy 1-
÷ ÷ ø
2 ´16,9412 ´ 0,1051 ö
÷ ÷ ø
360
= 0,000292
r < r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan rmin As perlu
= 0,00389
= r. b . d = 0,00389 × 1900 × 441 = 3259,431 mm
Digunakan tul D 16
2
= ¼ . p . d
2
= ¼ × 3,14 × (19) = 283,385 mm Jumlah tulangan (n)
=
Jarak tulangan
=
3259,431 283,385
1900 12
2
2
= 11,501 ≈ 1
buah
= 158,33 mm ≈ 160 mm
dipakai tulangan D 19 - 160 mm As yang timbul
= 12 × 283,385 = 3400,62 > 3259,431As………..OK J
Maka, digunakan tulangan D 19 - 160 mm
8.2.3.Perhitungan Tulangan Geser Vu
= s × A efektif = 248651,0 × (0,50 × 1,9) = 23,621845 × 10
BAB 8 Pondasi
4
N
203
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Vc
= 1/6 . f' c . b. d = 1/6 ×
25 × 1900 × 441
= 69,825 × 10
4
N
Æ Vc = 0,6 . Vc 4
= 0,6 × 69,825 × 10 N 4
= 41,895× 10 N 0,5Æ Vc = 0,5 × 41,895 × 10 N 4
4
= 20,9475× 10 N 0,5Æ Vc < Vu <
Æ Vc
tulangan geser minimum.
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 12 – 200 mm
8.3. Data Perencanaan Pondasi F2
Gambar 8.3. Perencanaan Pondasi F2
Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame diperoleh :
-
Pu
= 10487,76 kg
-
Mu
= 102,09 kgm
BAB 8 Pondasi
204
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Dimensi Pondasi :
stanah
=
A
=
Pu A Pu s tanah
=
10487,76
= 0,4195 m B
=L=
25000 2
161
A = 0,4195
= 0,64 m ~ 1 m
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1 m ukuran 1,5 m × 1,5 m -
f , c
= 25 Mpa
-
fy
= 360 Mpa
-
σtanah
= 25.000 kg/m
-
g tanah
= 2 t/m = 2000 kg/m
-
γ beton
= 2,4 t/m
d
=h–p–½
3
2 3
3
Ætul.utama
= 300 – 50 – 8 = 242 mm
8.4. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi 8.4.1 Perhitungan kapasitas dukung pondasi Ø
Pembebanan pondasi Berat telapak pondasi
= 1 × 1 × 0,30 × 2400
Berat kolom pondasi
= 0,4 × 0,4 × 1,7 × 2400
Berat tanah
= 2 (0,3× 1,7 × 1) × 1700
=
Pu
e
= 0,0075 kg < 1/6. B = 0,16
BAB 8 Pondasi
kg
=
652,8
kg
=
1734
kg
= 10487,76 kg ∑P
Mu 102,09 å = = å P 13594,56
720
= 13594,56 kg
205
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
s yang terjadi
åP ±
=
Mu 1
A
.b.L2
6
s yang terjadi
=
åP +
Mu 1
A
.b.L2
6 =
13594,56
102,09
+
1´1
1
´ 1 ´ (1)2
6
s yang terjadi
=
14207,1 kg/m
=
åP -
Mu 1
A
6 =
13594,56 1´ 1
.b.L2
-
102,09 1 6
=
2
´ 1 ´ (1)2
12983,24 kg/m
2
= σ tanah yang terjadi <
8.4.2
Mu
s ijin tanah…...............OK J
Perhitungan Tulangan Lentur = ½ . s . t = ½ × (14207,1) × (0,3) 2
2
6
= 639,32 kgm = 6,3932 × 10 Nmm Mn
=
m
=
r b
=
=
6,3932 ´ 10 6 0,8 fy 0,85.f' c
0,85.f' c fy
=
360 0,85 ´ 25
= 16,9412
æ 600 ö ÷÷ è 600 + fy ø
b çç
0,85 ´ 25 360
6
= 7,9915 × 10 Nmm
æ 600 ö ÷ è 600 + 360 ø
0,85 ç
BAB 8 Pondasi
206
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
= 0,031358
r max
= 0,75 . r b = 0,75 × 0,03135 = 0,02352
r min
1,4
=
fy
1,4
=
360
Mn
=
= 0,00389
7,9915 ´ 10 6
Rn
=
r
=
æ ç1 m çè
=
æ ç1 16,9412 çè
r
b . d 2 1
1000 ´ (242) 1-
1
2
= 0,136
2.m.Rn ö
÷ ÷ ø
fy 1-
2 ´ 16,9412 ´ 0,136 ö
÷ ÷ ø
360
= 0,000378
r < r min r < r max ® dipakai tulangan tunggal Digunakan rmin = 0,00389 As perlu
= r. b . d = 0,00389 × 1000 × 242 = 941,38 mm
Digunakan tul D 16
2
= ¼ . p . d
2
= ¼ × 3,14 × (16) = 200,96 mm Jumlah tulangan (n)
=
Jarak tulangan
=
941,38 200,96
1000 5
2
2
= 4,68 ≈ 5 buah
= 200 mm
dipakai tulangan D 16 - 200 mm As yang timbul
= 5 × 200,96 = 1004,8 > As………..OK J
Maka, digunakan tulangan D 16 - 200 mm
BAB 8 Pondasi
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
8.4.3 Perhitungan Tulangan Geser Vu
= s × A efektif = 14207,1 × (0,30 × 1) 3
= 4,26213 × 10 N Vc
= 1/6 . f' c . b. d = 1/6 ×
25 × 1000 × 242
= 20,16 × 10
4
N
Æ Vc = 0,6 . Vc 4
= 0,6 × 20,16 × 10 N 4
= 12,1 × 10 N 0,5Æ Vc = 0,5 × 12,1 × 10 N 4
4
= 6,05× 10 N 0,5Æ Vc < Vu <
Æ Vc
tulangan geser minimum.
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 12 – 200 mm
BAB 8 Pondasi
207
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
BAB 9 RENCANA ANGGARAN BIAYA
9.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik rumah tinggal,ruko,rukan,maupun gedung lainya. Dengan RAB kita dapat mengukur kemampuan materi dan mengetahui jenis-jenis material dalam pembangunan, sehingga biaya yang kita keluarkan lebih terarah dan sesuai dengan yang telah direncanakan.
9.2. Data Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) adalah sebagai berikut : a. Analisa pekerjaan : Daftar analisa pekerjaan proyek Kota Surakarta b. Harga upah & bahan : Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta c. Harga satuan : terlampir
9.3. Perhitungan Volume
9.3.1 Pekerjaan Pendahuluan A. Pekerjaan pembersihan lokasi Volume = panjang xlebar = 46 x 12 = 552 m
2
B. Pekerjaan pembuatan pagar setinggi 2m Volume = ∑panjang = 136 m
BAB 9 RAB 208
Tugas Akhir
209
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
C. Pekerjaan pembuatan bedeng dan gudang Volume = panjang xlebar = (3x4) + (3x3) = 21 m
2
D. Pekejaan bouwplank Volume = (panjangx2) x(lebarx2) = (46x2) + (12x2) = 116 m
2
9.3.2 Pekerjaan Pondasi A. Galian pondasi Ø
Footplat 1 (F1)
Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n 3
= (2x2x1,5)x28 = 168 m Ø
Footplat 2 (F2)
Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n = (1,2x1,2 x1,5)x14 = 30,24 m Ø
3
Pondasi batu kali
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang = (0,8 x 08)x 92 = 58,88 m Ø
3
Pondasi tangga
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang = (1 x 1)x 1,5 = 1,5 m
3
B. Urugan Pasir bawah Pondasi dan bawah lantai (t= 5cm) Ø
Footplat 1 (F1)
Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n = (2x2x0,05) x28 = 5,6 m Ø
3
Footplat 2 (F2)
Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n = (1,2x1,2 x0,05)x14 = 1,01 m Ø
3
Pondasi batu kali
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang = (0,8 x 0,05)x 92 = 3,68 m
BAB 9 RAB
3
Tugas Akhir
210
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Ø
Pondasi tangga
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang = (1 x 0,05)x 1,5 = 0,075 m Ø
3
Lantai
Volume = tinggi x luas lantai = 0,05 x 440 = 22 m
2
C. Lantai kerja (t=3cm) Ø
Footplat 1 (F1)
Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n = (2x2x0,03) x28 = 3,36 m Ø
3
Footplat 2 (F2)
Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n = (1,2x1,2 x0,03)x14 = 0,605 m Ø
3
Pondasi batu kali
Volume = (lebar x tinggi) x ∑panjang = (0,8 x 0,03)x 92 = 2,208 m
3
D. Pasangan pondasi batu kosong (1pc:3psr:10kpr) Volume = ∑ panjang xlebar x tinggi = 92x0,8x0,15 = 11,04 m
3
E. Pasangn pondasi batu kali (1pc:3psr:10kpr) Volume = (∑ panjang xlebar x tinggi) + (∑panjang.2.1/2.a.t) = (92x0,4x0,8) + (92 x 2.1/2.0,2.0,8) = 44,16 m
3
F. Urugan Tanah Galian Volume = V.tanah galian- batukali-lantai kerja- pasir urug =(168+30,24+58,88)-44,16-(3,36+0,605+2,208)-(5,6+1,01+3,68) = 196,497 m
BAB 9 RAB
3
Tugas Akhir
211
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
G. Peniggian elevasi lantai Volume = panjangx lebar xtinggi = 44x10x0,4 = 176 m
3
H. Pondasi telapak( footplat) Footplat 1 (F1) Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n = { (2.2.0,3)+(0,4.0,4.1,5)+( 2.½.1.0,2)}x 28 = 45,92 m
3
Footplat 2 (F2) Volume = (panjang xlebar x tinggi) x ∑n = { (1,2.1,2.0,2)+(0,4.0,4.1,7)+( 2.½.1.0,1)}x 14 = 9,24 m
3
Footplat tangga Volume = panjang xlebar x tinggi = { (1,5.1.0,2)+(0,4.1,5.0,7)+( 2.½.1.0,1)} = 0,82 m
3
9.3.3 Pekerjaan Beton A. Beton Sloof Ø
sloof 1 (S1)
Volume = (panjang xlebar) x ∑panjang = (0,2x0,3)x144 = 8,64 m Ø
3
sloof 2 (S2)
Volume = (panjang xlebar) x ∑panjang = (0,25x0,4)x120 = 12 m
3
B. Balok 40/70 Volume = (tinggi xlebar x panjang) x∑n = (0,7x0,4x10) x 12 = 33,6 m
3
C. Balok 25/40 Volume = (tinggi xlebar x panjang) x∑n = (0,4x0,25x44) x 3 = 13,2 m
BAB 9 RAB
3
Tugas Akhir
212
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
D. Balok 20/30 Volume = tinggi xlebar x ∑panjang = 0,3x0,2x 80 = 4,8 m
3
E. Kolom utama Ø
Kolom40/40
Volume = (panjang xlebarx tinggi) x ∑n = (0,4x0,4x8)x 40 = 51,2 m Ø
3
Kolom 20/30
Volume = (panjang xlebar) x ∑panjang = (0,2x0,3x8)x 14 = 6,72 m
3
F. Ringbalk Volume = (tinggi xlebar)x ∑panjang = (0,2x0,3) x180 = 10,8 m
3
G. Plat lantai (t=12cm) Volume = luas lantai 2x tebal = 440 x0,12 = 52,8 m
3
H. Plat Atap (t=10cm) Volume = luas plat atap x tebal = (88 x0,10) + (16x 0,10) = 10,4 m
3
I. Plat kanopi (t=8cm) Volume = (luas plat kanopi x tebal)x ∑n = (1,32 x0,08) x28 = 2,957 m
3
J. Sirip kanopi (t=8cm) Volume = (luas sirip kanopi x tebal)x ∑n = (0,59875 x0,08) x28 = 1,34 m
3
K. Balok praktis 15/15 Volume = (tinggi xlebar)x ∑ panjang = (0,15x0,15) x160 = 3,6 m
3
L. Tangga Volume = ((luas plat tangga x tebal)x 2) + plat bordes = (5,408 x 0,12) x2) + (3 x 0,15) = 1,748 m
BAB 9 RAB
3
Tugas Akhir
213
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
9.3.4
Pekerjaan pemasangan Bata merah dan Pemlesteran
A. Pasangan dinding bata merah Ø
Luas jendela = J1 +J2+BV = 61,44 + 15,47 + 9,1584 = 86,0684 m
Ø
Luas Pintu
2
= P1 +P2+P3+P4 +P5 = 5,74 + 4,24 + 33,2108+ 4,0724+ 7,9488 = 55,212 m
Ø
2
Luas dinding WC dan dinding teras = 48 + 36 = 84 m
2
Volume = tinggi x ∑panjang –(L.pintu+ l.jendela +L.dinding WC) = (8x104) –(86,0684+55,212+84) = 606,72 m
2
B. Pemlesteran dan pengacian Ø
Luas dinding yang tidak dapat diplester = (lebar x tinggi) x ∑n = (0,4 x 8) x 36 = 115,2 m
2
2
Volume = (volume dinding bata merah -115,2 m ) x 2sisi = (606,72- 115,2) x 2 = 983,04 m
2
9.3.5. Pekerjaan Pemasangan Kusen dan Pintu A. Pemasangan kusen dan Pintu kayu kamper 6/12 Julmlah panjang = J1 + J2 + P1+P2+P3+P4+P5 = 266,88 + 60,48 + 8,298 + 5,88 +220,22 +14,42 + 38,4 = 576,178 m Volume = (tinggi x lebar)x ∑panjang = (0,12 x 0,06) x576,178 = 4,15 m
3
B. Pemasangan daun pintu dan jendela Luas daun pintu = P1+P2+P3+P4 = (2,2 x 2,6) + (2,2 x 1,95) + (2,11x1,22).7+(2,11x 0,80) = 29,7174 m
BAB 9 RAB
2
Tugas Akhir
214
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Luas daun jendela = J1+ J2 = (0,90 x1,1 ) x32 + (0,88x1,52)x 15 = 51,744 m
2
Volume = Luas daun pintu+ Luas daun jendela = 81,462 m
2
C. Pasang jalusi kaca (t=5mm) Luas tipe P3 = ((0,76x0,24.x2) +(1,12 x 0,24))x 7 = 4,435 m P4 = (0,76x0,24.x2) +(0,8 x 0,24) = 0,557 m J1 = (1,1 x 0,42)x32 = 14,784 m J2 = (1,52 x 0,24)x7 = 2,554 m
2
2
2
Volume = luas P3+P4+J1+J2 = 22,330 m
2
D. Pasang kaca polos (t=5mm) Luas tipe P1 = (1,5 x 1,52) + (0,25x 0,73) = 2,463 m P2 = 1,5 x 1,52 = 2,28 m
2
P3 = ((0,52 x 0,64)x2)x 7 = 4,659 m P4 = (0,52 x 0,64)x2 = 0,665 m
2
2
J1 = ((0,31 x 0,66)x2)x32 = 13,095 m J2 = ((0,52 x 0,64)x2)x7 = 4,659 m Volume = luas P1+P2+P3+P4+J1+J2 = 27,822 m
2
E. Pasang kaca es Volume = (0,3 x 0,96)x2)x16 = 9,216 m
2
F. Pekerjaan Perlengkapan pintu Tipe p1= 1 unit Tipe p2= 1 unit Tipe p3= 4 unit Tipe p4= 1 unit Tipe p5= 4 unit Tipe ps= 4 unit
BAB 9 RAB
2
2
2
2
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
G. Pekerjaan Perlengkapan daun jendela Tipe j1= 32 unit Tipe j2= 15 unit
9.3.6. Pekerjaan Atap A. Pekerjaan kuda kuda Ø
Setengah kuda-kuda (doble siku 45.45.5) ∑panjang profil under = 5,604 m ∑panjang profil tarik = 3,999 m ∑panjang profil kaki kuda-kuda = 4,884 m ∑panjang profil sokong = 3,925 m
Volume
= ∑panjang x ∑n = 18,412 x 2 = 36,824 m
Ø
Jurai kuda-kuda (doble siku 45.45.5) ∑panjang profil under = 5,6 m ∑panjang profil tarik = 5,658 m ∑panjang profil kaki kuda-kuda = 6,312m ∑panjang profil sokong = 4,757 m
Volume
= ∑panjang x ∑n = 22,327 x 4 = 89,308 m
Ø
Kuda-kuda B (doble siku 45.45.5) ∑panjang profil under = 11,208 m ∑panjang profil tarik = 7,998 m ∑panjang profil kaki kuda-kuda = 9,768 m ∑panjang profil sokong = 7,85 m
Volume
= ∑panjang x ∑n = 36,824 x 8 = 294,592 m
BAB 9 RAB
215
Tugas Akhir Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Ø
Kuda-kuda utama (A) (doble siku 55.55.6) ∑panjang profil under = 11,208 m ∑panjang profil tarik = 7,998 m ∑panjang profil kaki kuda-kuda = 9,768 m ∑panjang profil sokong = 7,85 m
Volume
= ∑panjang x ∑n = 36,824 x 2 = 73,648 m
Ø
Gording (150.75.20.4,5) ∑panjang profil gording= 176,573 + 111 = 287,573 m
Volume total profil kuda-kuda 45.45.5 = 420,724 m Volume total profil kuda-kuda 55.55.6 =73,648 m Volume gording = 287,573 m
B. Pekerjaan konsul emperan balok 6/12 Volume = (tinggi x lebar x ∑panjang ) = {( 0,12 x 0,06 x (2,75 x 30)} = 0,594 m
3
C. Pekerjaan pasang kaso 5/7dan reng ¾ Volume = luas atap + luas emperan = 561,439 + 130 = 691,439 m
2
D. Pekerjaan pasang Listplank Volume = ∑keliling atap = 222 m E. Pekerjaan pasang genting Volume = luas atap = 691,439 m
2
F. Pasang bubungan genting Volume = ∑panjang = 63,508 m
BAB 9 RAB
216
Tugas Akhir
217
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
9.3.7. Pekerjaan Plafon A. Pembuatan dan pemasangan rangka plafon Volume = (panjang x lebar) x 2 = (44 x 12)x2 = 1056 m
2
B. Pasang plafon Volume = luas rangka plafon = 1056 m
2
9.3.8. Pekerjaan keramik A. Pasang keramik 40/40 Volume = luas lantai = ((44x2)x2 + (36x8)x2) = 752 m
2
B. Pasang keramik 20/20 Volume = luas lantai =((4x8)x4 = 128 m
2
C. Pasang keramik dinding 20/25 Volume = tinggi dinding keramik x lebar ruang = 1,5x48 = 72 m
2
9.3.9. Pekerjaan sanitasi A. Pasang kloset jongkok Volume = ∑n = 8 unit B. Pasang bak fiber Volume = ∑n = 8 unit C. Pasang wastafel Volume = ∑n = 20 unit
BAB 9 RAB
Tugas Akhir
218
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
D. Pasang floordrain Volume = ∑n = 8 unit E. Pasang tangki air 550l Volume = ∑n = 2 unit 9.3.10. Pekerjaan instalasi air A. Pekerjaan pengeboran titik air Volume = ∑n = 1unit B. Pekerjaan saluran pembuangan Volume = ∑panjang pipa = 158 m C. Pekerjaan saluran air bersih Volume = ∑panjang pipa = 140 m D. Pekerjaan pembuatan septictank dan rembesan Galian tanah = septictank + rembesan = (2,35x1,85)x2 + (0,3x1,5x1,25) = 9,2575 m
3
Pemasangan bata merah Volume = ∑panjang x tinggi = 8,4 x 2 = 1,68 m 9.3.11. Pekerjaan instalasi Listrik A. Instalasi stop kontak Volume = ∑n = 11 unit B. Titik lampu Ø
TL 36 watt
Volume = ∑n = 85 unit
BAB 9 RAB
2
Tugas Akhir
219
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Ø pijar
25 watt
Volume = ∑n = 20 unit C. Instalasi saklar Ø
Saklar single
Volume = ∑n = 5 unit Ø
Saklar double
Volume = ∑n = 19 unit
9.3.11. Pekerjaan pengecatan A. Pengecatan dinding dalam dan plafon Volume dinding dalam = (∑panjang x tinggi bidang cat)-(l.dinding keramik +l.jendela+l.pintu) =((148 x8)+(8x4))-(72+29,7174+51,744) = 1062,538 m
2
volume plafon = luas plafon = 1056 m
2
Total volume = 1062,538 + 1056 = 2118,538 m
2
B. Pengecatan dinding luar Volume tampak depan & samping = ((∑panjang x tinggi bidang cat)+(l.sirip x∑n))- (l.jendela+l.pintu) = ((64 x6,75)+(1,1975x28))- (29,7174+51,744) = 384,069 m Volume
tampak
belakang=
2
(∑panjang
x
tinggi
bidang
(l.jendela+l.pintu) ={(44 x 8)+(88x2,75)} -(29,7174+51,744) = 512,539 m
BAB 9 RAB
2
cat)-
Tugas Akhir
220
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Total volume = 384,069 + 512,539 = 896,608 m
2
C. Pengecatan menggunakan Cat minyak (pada listplank) Volume = ∑panjang x lebar papan = 222 x 0,15 = 33,3 m
2
D. Pengecatan menggunakan melamik (pada kusen) Luas kusen = ∑panjang x kayu 6/12 = 576,178 x 0,24 = 138,2827 m Luas daun pintu
2
= 29,7174 m
Luas daun jendela = 51,744 m
2
2
Total volume = 138,2827+29,7174+51,744 = 219,744 m
BAB 9 RAB
2
Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan RAB Gedung Sekolah 2 Lantai
BAB 10 REKAPITULASI
10.1 Konstruksi kuda-kuda a. Setengah kuda-kuda Tabel 10.1.
Rekapitulasi Setengah Kuda-Kuda
Nomor Panjang Batang
Dimensi Profil
Baut (mm)
1
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
2
1,628
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
3
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
4
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
5
1,333
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
6
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
7
0,934
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
8
1,628
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
9
1,870
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
10
2,297
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
11
2,800
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
Panjang Batang
Dimensi Profil
Baut (mm)
1
2,104
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
2
2,104
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
3
2,104
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
4
1,886
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
5
1,886
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
Batang
b. Jurai Tabel 10.2.
Rekapitulasi Jurai
Nomor Batang
BAB 3 rekapitulasi
221
Tugas Akhir
222
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
6
1,886
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
7
0,933
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
8
2,104
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
9
1,867
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
10
2,653
û ë 45 . 45 . 5
2 Æ 12,7
11
2,8
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
c. Kuda-kuda utama A Tabel 10.3.
Rekapitulasi Kuda-Kuda Utama A
Nomor Panjang batang
Dimensi Profil
Baut (mm)
1
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
2
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
3
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
4
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
5
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
6
1,333
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
7
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
8
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
9
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
10
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
11
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
12
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
13
0,934
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
14
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
15
1,870
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
16
2.297
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
17
2,800
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
18
2,297
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
Batang
BAB 9 Rekapitulasi
Tugas Akhir
223
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
19
1,870
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
20
1,628
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
21
0,934
û ë 45 . 45 . 5
3 Æ 12,7
d. Kuda-kuda utama B Tabel 10.4.
Rekapitulasi Kuda-Kuda Utama B
Nomor
Panjang
Batang
batang
1
Dimensi Profil
Baut (mm)
1,333
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
2
1,333
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
3
1,333
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
4
1,333
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
5
1,333
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
6
1,333
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
7
1,628
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
8
1,628
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
9
1,628
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
10
1,628
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
11
1,628
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
12
1,628
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
13
0,934
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
14
1,628
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
15
1,870
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
16
2.297
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
17
2,800
û ë 55 . 55 . 6
3 Æ 12,7
18
2,297
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
19
1,870
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
20
1,628
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
21
0,934
û ë 55 . 55 . 6
2 Æ 12,7
BAB 9 Rekapitulasi
Tugas Akhir
224
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
10.2 Tulangan beton Tabel 10.5.
No
1
2
Elemen
Pondasi F1 Pondasi F1
Rekapitulasi Tulangan Beton
Dimensi
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
Tul. Geser
Ket.
1,9x1,9x0,5
-
Æ16-160 mm
Ø12–200
Pondasi portal
1,2x1,2x0,3
-
Æ16-200 mm
Ø12–200
Pondasi portal Lantai 1
3
Sloof 1
250/400
4D16 mm
2D16 mm
Ø8–150 mm
3
Sloof 2
200/300
2D16 mm
2D16 mm
Ø8–120 mm
4
Kolom
40/40
4D16 mm
4D16 mm
Ø8–200 mm
t = 0,12
Æ12-100 mm
Æ12-150 mm
Ø8–200 mm
-
200/300
3Æ12 mm
3Æ12 mm
Ø8–120 mm
-
250/400
3D19 mm
3D19 mm
Ø10–150 mm
Lantai 2 arah x
400/700
8D19 mm
8D19 mm
Ø10–150 mm
Lantai 2 arah y
250/400
4D16 mm
3D16 mm
Ø8–125 mm
Lantai 2 arah x
250/400
3D19 mm
3D19 mm
Ø8–100 mm
Lantai 2 arah y
200/300
2D16 mm
2D16 mm
Ø10–100 mm
Lantai 2 arah y
t = 0,12
Æ10–120 mm
Æ10–240 mm
-
Lantai 2 arah x
5
6
7
8
Plat tangga Balok bordes Balok portal memanjang Balok portal melintang
arah y Lantai 1 arah x Lantai 1 dan 2
Balok 9
Anak As C 1-12 Balok
10
Anak As 1’ C-D Balok
11
Anak As 6” B-C
12
Plat lantai
BAB 9 Rekapitulasi
Tugas Akhir
225
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
Arah X 13
14
Plat lantai Arah Y Rink balk
t = 0,12
Æ10–120 mm
Æ10–240 mm
-
Lantai 2 arah y
200/300
4D13 mm
2D13 mm
Ø8–200 mm
Balok atap
10.3 Rencana Anggaran Biaya ( RAB) Tabel 10.6.
NO.
Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya URAIAN PEKERJAAN
1 I
2
VOLUME 3
HSP
JUMLAH HARGA
(Rp.)
(Rp.)
5
6
PEKERJAAN PERSIAPAN
552
m²
5,275.00
21
m²
28,000.00
Persiapan air dan listrik kerja
100
hr
18,000.00
1,800,000.
4
Pemasangan bouwplank
116
m'
25,555.50
2,964,438.
5
pembuatan pagar tinggi 2m
72
m'
45,000.00
3,240,000.
1
Pembersihan lokasi
2
pembuatan bedeng dan gudang
3
JUMLAH II
2,911,800. 588,000.0
11,504,238.0
PEKERJAAN PONDASI
1 2 3
Pekerjaan galian tanah pondasi Urugan pasir bawah pondasi dan bawah lantai
258.62
m³
17,302.00
4,474,643.
32.29
m³
94,695.00
3,057,701.
6
m³
55,738.00
344,070.6
44.16
m³
395,279.30
17,455,533.8
196.497
m³
6,316.50
1,241,173.
113.88
m³
45,715.00
5,206,024.
55.16
m³
3,905,801.00
215,443,983.
4
lantai kerja pasangan pondasi batu kali (1pc:5ps)
5
urugan tanah galian
6
peniggian elevasi lantai
7
Pekerjaan pondasi footplat
8
Pekerjaan pondasi footplat tangga
0.82
m³
3,905,801.00
3,202,756.
9
pekerjaan pondasi batu kosong
7.68
m³
190,992.10
1,466,819.
JUMLAH III
251,892,706.
PEKERJAAN BETON
1
2
Pekerjaan sloof a. sloof 1 20/30
8.64
m³
3,810,143.50
32,919,639.8
b. sloof 2 25/40
12
m³
3,810,143.50
45,721,722.0
Pekerjan balok
0.0
a. balok 40/70
33.6
m³
4,542,958.50
b. balok 25/40
13.2
m³
4,542,958.50
BAB 9 Rekapitulasi
152,643,405. 59,967,052.2
Tugas Akhir
226
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
c. balok 20/30
4.8
m³
4,542,958.50
a. Kolom 40/40
51.2
m³
6,072,740.00
b. kolom 20/30
6.72
m³
6,072,740.00
40,808,812.8
4
Pekerjaan Ringbalk
10.8
m³
3,792,008.50
40,953,691.8
5
Pekerjaan Plat lantai
52.8
m³
5,788,946.50
6
Pekerjaan Plat atap
10.4
m³
4,451,111.50
46,291,559.6
7
Pekerjaan Plat kanopi
2.957
m³
4,451,111.50
13,161,936.7
8
Pekerjaan sirip kanopi Pekerjaan balok praktis (plat kanopi)
1.34
m³
4,451,111.50
5,964,489.
3.6
m³
3,792,008.50
13,651,230.6
1.748
m³
5,788,946.50
10,119,078.4
3
9 10
21,806,200.8
Pekerjaan kolom
Pekerjaan Tangga
JUMLAH
310,924,288.
305,656,375.
1,100,589,483.
PASANG BATA MERAH & IV
PLESTERAN
1 2
Pasang bata merah 1pc:5psr Pekerjaan plesteran & acian 1:4,t=15mm
606.72
m²
51,083.50
30,993,381.1
983.04
m²
19,739.40
19,404,619.7
JUMLAH V
50,398,000.9
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
1
Pasang kusen pintu & jendela kayu kamper 6/12
2
Pasang daun pintu dan jendela
3
4.15
m³
8,958,650.00
37,178,397.5
81.462
m²
719,210.00
58,588,285.0
Pasang jalusi kaca (t=5mm)
22.33
m²
76,855.63
1,716,186.
4
Pasang kaca polos (t=5mm)
27.822
m²
76,855.63
2,138,277.
5
Pasang kaca es (t=5mm)
9.216
m²
101,860.63
938,747.5
6
Perlengkapan pintu
15
unit
60,000.00
900,000.0
7
Perlengkapan jendela
47
unit
35,000.00
JUMLAH VI
1,645,000. 103,104,893.
PEKERJAAN ATAP
2
Pekerjaan kuda-kuda (profil 45.45.5) Pekerjaan kuda-kuda (profil55.55.6)
3
Pasang gording
4 5
pekerjaan konsul kayu kamper Pekerjaan rangka kaso 5/7 & reng 3/4
6
pasang listplank
7
pasang genting beton
8
pekerjaan bubungan genting
1
1422.05
kg
18,360.85
26,109,991.6
364.558
kg
18,360.85
6,693,594.
3163.3
kg
18,360.85
58,080,931.8
0.594
m³
8,657,840.00
691.439
m²
109,944.00
76,019,569.4
222
m'
68,379.00
15,180,138.0
691.439
m²
95,984.20
66,367,219.2
63.508
m'
66,751.40
4,239,247.
JUMLAH VII
5,142,756.
257,833,449.
PEKERJAAN PLAFON
1
Pekerjaan rangka plafon kayu
BAB 9 Rekapitulasi
880
m²
106,592.50
93,801,400.0
Tugas Akhir
227
Perencanaan Struktur & RAB Gedung Sekolah 2 lantai
meranti 5/7 2
pasang plafon asbes plat t=5mm
880
m²
64,971.55
JUMLAH VIII
1
150,976,364.
PEKERJAAN KERAMIK
2
Ps lantai keramik 40/40 Ps lantai keramik 20/20,kamar mandi
3
Ps didnding keramik 20/25
752
m²
70,262.60
52,837,475.2
128
m²
86,664.60
11,093,068.8
72
m²
82,641.76
5,950,206.
JUMLAH IX
57,174,964.0
69,880,750.7
PEKERJAAN SANITASI
1
Pasang kloset jongkok
8
unit
268,067.00
2,144,536.
2
Pasang wastafel
20
unit
414,743.80
8,294,876.
3
Pasang floordrain
8
unit
14,471.50
4
tangki air 350 l
2
unit
575,000.00
JUMLAH X
115,772.0 1,150,000. 11,705,184.0
INSTALASI AIR
1
Pekerjaan Pengeboran titik air
2
pekerjaan saluran pembuangan
1
unit
4,000,000.00
4,000,000.
a. pipa PVC 3"
92
m'
35,512.49
3,267,149.
66
m'
94,644.68
6,246,548.
4
b. pipa PVC 4" Pekerjaan saluran air bersih (PVC 3/4")
140
m'
14,270.10
1,997,814.
5
Pembuatan Septictank & rembesan
1
Ls
2,500,000.00
2,500,000.
6
pekerjaan pasang kran 3/4"
7
pasang bak fiber
30
unit
20,008.88
8
unit
201,000.00
JUMLAH XI
600,266.4 1,608,000. 20,219,778.3
INSTALASI LISTRIK
1
Instalasi Stop kontak
2
Instalasi Lampu
3
15
titik
105,000.00
1,575,000.
a. lampu TL 36 watt
85
titik
105,000.00
8,925,000.
b. lampu pijar 25 watt
20
titik
55,000.00
1,100,000.
a. saklar single
5
titik
18,000.00
90,000.
b. saklar double
19
titik
25,000.00
475,000.0
instalasi saklar
4
Penyambungan daya PLN
1
titik
5,000,000.00
5,000,000.
5
Pasang Penangkal Petir,2 split 1 arde
3
titik
2,500,000.00
7,500,000.
JUMLAH XII
24,665,000.0
PEKERJAAN PENGECATAN
1 2 3
Pengecatan dinding dalam dan plafon (catylax) pengecatan dinding luar Pengecatan dg Cat minyak (listplank )
BAB 9 Rekapitulasi
2118.54
m²
30,401.00
64,405,673.7
896.608
m²
30,401.00
27,257,779.8
33.33
m²
4,040.35
134,664.8