Pengertian Bedside Teaching
Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung didepan pasien. Dengan bedside teaching mahasiswa bisa menerapkan mene rapkan ilmu pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah laku dan pendekatan dokter kepada pasien.
Beside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan pembelajar pada real clinical setting. Beside tea ching merupakan metode pembelajaran di mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor psikomotor dan afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. pembelajar. Di dalam proses beside teaching diperlukan kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.
euntungan Bedside Teaching
Dalam penelitian !illiams " Tufts #ni$, maret %&&'( dihasilkan kesimpulan bahwa bedside teaching sangat baik digunakan untuk mempelajari keterampilan klinik.
Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain ) *.
+bser$asi langsung
%.
enggunakan seluruh pikiran
.
larikasi dari anamnesa dan pemeriksaan sik
/.
esempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa
0.
emperagakan 1ungsi )
a.
Perawatan
b.
eterampilan interaktif
Bedsite teaching tidak hanya bias diterapkan di rumah sakit, keterampilan bedsite teaching juga dapat diterapkan dibeberapa situasi dimana ada pasien.
Pelaksanaan Bedside Teaching
eterampilan bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit mencapai kesempurnaan oleh karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan efektif.
Persiapan sebelum pelaksanaan bedsite teaching ) *.
Persiapan
a.
Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran
b.
Baca teori sebelum pelaksanaan
%.
2ngatkan mahasiswa akan tujuan pembeljaaran )
a.
endemonstrasikan pemeriksaan klinik
b.
omunikasi dengan pasien
c.
Tingkah laku yang professional
.
Persiapan Pasien
a.
eadaan umum pasien baik
b.
3elaskan pada pasien apa yang akan dilakukan
/.
4ingkungan5eadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar a.
Tarik gorden
b.
Tutup pintu
c.
intalah pasien untuk mematikan tele$isinya.
Pelaksanaan bedside teaching ) *.
embuat peraturan dasar
6
Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka
6
encakup etika
6
Batasi interupsi jika mungkin
6
Batasi penggunaan istilah kedokteran saat didepan pasien
%.
Perkenalan
6
Perkenalkan seluruh anggota tim
6
3elaskan maksud kunjungan
6
Biarkan pasien menolak dengan sopan
6 7nggota keluarga, diperkenalkan, boleh berada dalam ruangan jika dalam pasien mengi8inkan 6 3elaskan pada pasien atau keluaraga bahwa banyak yang akan didiskusikan mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien. 6
#ndang partisipasi pasien dan keluarga
6
Posisikan pasien sewajarnya posisi tim disekitar tempat tidur.
.
7namnesa
6
9indari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras
6
9indari duduk diatas tempat tidur pasien
6 28inkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau untuk memperjelas 6
3angan mempermalukan dokter yang merawat pasien
/.
Pemeriksaan sik
6
inta pelajar untuk memeriksa pasien
6 dll(
28inkan pasien untuk berpartisipasi"mendengarkan bising meraba hepar,
6
inta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat
6 Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang baru pertama kali ditemukan 0.
Pemeriksaan Penunjang
6
3ika mungkin tetap berada disamping tempat tidur
6
:ongent, ; < = bila mungkin
6
28inkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi
>.
Diskusi
6 2ngatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan, biarkan pasien tahu kapan itu bias dilaksanakan. 6 9ati-hati memberikan pertanyaan yang tidak bias dijawab kepada mahasiswa yang merawat pasien 6
Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yan paling junior
6 ?Saya tidak tahu@ adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan kesempatan untuk mencari jawaban
6
9indari bicara yang tak perlu
6
28inkna pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur.
6
inta pasien untuk menanggapi bedsite teachingyang telah dilakukan
6
#capkan terima kasih pada pasien
9ambatan Bedside Teaching
Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan bedside teaching ) 6
=angguan "mis. Panggilan telpon(
6
!aktu rawat inap yang singkat
6
:uangan yang kecil sehingga padat dan sesak
6
Tidak ada papan tulis
6
Tidak bias mengacu pada buku
6
Pelajar lelah.
7dapun beberapa hambatan dari pasien ) 6
Pasien merasa tidak nyaman
6
enyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi siknya tidak stabil
6
Pasien tidak ada ditempat
6
Pasien salah pengertian dalam diskusi
6
Pasien tidak terbuka
6
Pasien tidak koorportf atau marah
B7B 222 P;A#T#P
esimpulan
Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung didepan pasien. Dengan bedside teaching mahasiswa bisa menerapkan ilmu pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah laku dan pendekatan dokter kepada pasien.
etode bedside teaching merupakan salah satu metode pembelajaran klinik yang efektif, namun hingga saat ini publikasi bedside teaching tidak terlalu gencar, sehingga masih banyak center pendidikan kedokteran yang belum menerapkannya.
engertian Bedside Teaching Bedside teaching adalah suatu metode pembelajaran klinis yang melibatkan pasien, mahasiswa, dan pembimbing klinis yang dilakukan dalam konteks klinis. etode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman klinis pada konteks nyata "real setting( dan mahasiswa dapat belajar dari pengalaman tersebut dan dari umpan balik dari pembimbing klinik dan pasien. etode ini dirasakan yang paling efektif dibanding pembelajaran di kelas dalam melatih keterampilan klinis mahasiswa, seperti berkomunikasi dengan pasien "history taking(, melakukan pemeriksaan sik, obser$asi dan menerapkan etika klinis, profesionalisme, dan mengembangkan kemampuan nalar klinis "clinical reasoning(. enurut Aursalam "%&&%(, Bebside Teaching adalah merupakan metode mengajar pada mahasiswa 5 peserta didik, dilakukan disamping tempat tidur klien meliputi mempelajari kondisi klien dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien. Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan pasien. Dengan metode bedside teachingmahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah laku dan pendekatan bidan kepada pasien. B.
Tujuan Bedside Teaching
*.
Peserta didik mampu menguasai keterampilan prosedural.
%. . /. <.
enumbuhkan sikap profesional. empelajari perkembangan biologis5sik. elakukan komunikasi dengan pengamatan langsung. Prinsip dasar bedside teaching
*. 7danya kesiapan sik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta didik dan pasien %.
3umlah peserta didik dibatasi idealnya 0-> orang
. Diskusi di awal dan akhir demonstrasi di depan pasien dilakukan seminimal mungkin /.
4anjutkan dengan demonstrasi
0. aji permasalahan peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang dilakukan
>. egiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh peserta didik sebelumnya, atau apabila peserta didik menghadapi kesulitan penerapannya. D.
euntungan Bedside Teaching
Dalam penelitian !illiams "Tufts #ni$, aret %&&'( dihasilkan kesimpulan bahwa bedside teaching sangat baik digunakan untuk mempelajari keterampilan klinik. Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain ) *.
+bser$asi langsung
%.
enggunakan seluruh pikiran.
.
larikasi dari anamnesa dan pemeriksaan sik.
/.
esempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa.
0.
emperagakan fungsi )
a.
Perawatan
b.
eterampilan interaktif
Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit, keterampilan bedside teaching juga dapat diterapkan di beberapa situasi di mana ada pasien. ;.
erugian Bedside Teaching
*.
=angguan "misalnya ada panggilan telepon59P berdering(.
%.
!aktu rawat inap yang singkat.
.
:uangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
/.
Tidak ada papan tulis.
0.
Tidak dapat mengacu pada buku.
>.
Pelajar lelah.
1.
Pelaksanaan Bedside Teaching
eterampilan bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit m encapai kesempurnaan. +leh karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan efektif. Persiapan sebelum pelaksanaan bedside teaching ) *.
Persiapan
a.
Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran
b.
Baca teori sebelum pelaksanaan.
%.
2ngatkan mahasiswa akan tujuan pembelajaran )
a.
endemonstrasikan pemeriksaan klinik.
b.
omunikasi dengan pasien.
c.
Tingkah laku yang profesional.
.
Persiapan Pasien
a.
eadaan umum pasien baik
b.
3elaskan pada pasien apa yang akan dilakukan
c.
4ingkungan5eadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar ) a(
Tarik gorden.
b(
Tutup pintu.
Pelaksanaan bedside teaching antara lain) *.
embuat peraturan dasar
a.
Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka.
b.
encakup etika.
c.
Batasi interupsi jika mungkin.
%. a.
Perkenalan Perkenalkan seluruh anggota tim.
b.
3elaskan maksud kunjungan
c.
Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. 7nggota keluarga diperkenankan boleh berada dalam ruangan jika pasien mengi8inkan. e. 3elaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan didiskusikan, mungkin tidak diterapkan langsung pada pasien. f.
#ndang partisipasi pasien dan keluarga.
g.
Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.
.
7namnesa
a. b.
9indari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras. 9indari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. 28inkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau untuk memperjelas. d.
/.
3angan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
Pemeriksaan sik
a.
inta pelajar untuk memeriksa pasien.
b.
28inkan pasien untuk berpartisipasi "mendengarkan, meraba, dll(.
c.
inta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang baru pertama kali ditemukan. 0. a.
Pemeriksaan Penunjang 3ika mungkin tetap berada di samping tempat tidur.
b.
:ongent, ;<= bila mungkin.
c.
28inkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi.
>.
Diskusi
a. 2ngatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan, biarkan pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan. b. 9ati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada mahasiswa yang merawat pasien. c.
Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
d.
9indari bicara yang tidak perlu.
e.
28inkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur.
f.
inta pasien untuk menanggapi bedside teaching yang telah dilakukan.
g.
#capkan terima kasih pada pasien.
=.
9ambatan Bedside Teaching
7dapun beberapa hambatan) *.
Pasien merasa tidak nyaman.
%.
enyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi siknya tidak stabil.
.
Pasien tidak ada di tempat.
/.
Pasien salah pengertian dalam diskusi.
0.
Pasien tidak terbuka.
>.
Pasien tidak kooperatif atau marah.