PEDOMAN PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN
PUSKESMAS PONOROGO UTARA KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Ponorogo Utara Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2017 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan akreditasi. Akreditasi bagi Puskesmas Puskesmas Ponorogo Utara Kabupaten Kabupaten Ponorogo sangatlah sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk menunjang pelaksanaan akreditasi di PuskesmasPonorogo Utara Kabupaten Ponorogo maka diperlukan pedoman pelayanan di Puskesmas Ponorogo Utara. Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat member manfaat dan bagi Puskesmas Ponorogo Utara, sehingga akreditasi di Puskesmas Ponorogo Utara Kabupaten Ponorogo berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.
Kepala Puskesmas Ponorogo Utara
dr. Mietha Ferdiana Putri NIP. 19870429 201411 2 001
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Ponorogo Utara adalah salah satu dari UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dengan wilayah kerja yang mencakup 10 dari 21 kecamatn yang ada di Kecamatan Ponorogo. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Ponorogo Utara
adalah
“Sebagai
Penggerak
Pembangunan
Kesehatan
di
wilayah kerja
Puskesmas Ponorogo Utara untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.” Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Ponorogo Utara menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, salah satunya adalah pendaftaran pasien. Dalam menyelenggarakan upaya pendaftaran pasien di Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan loket pendaftaran yang bermutu. Sesuai dengan perkembangan di bidang kesehatan telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan kesehatan dari pelayanan kuratif menjadi pelayanan promotif dan prefentif, maka lebih luasnya pelayanan mencakup pelaksanaan proses pendaftaran pasien, pemberian informasi untuk mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dan memperlancar pelayanan di puskesmas. Dalam melaksanakan pelayanan pendaftaran di Puskesmas, agar dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas Ponorogo Utara menyusun
“PEDOMAN
PELAYANAN
LOKET
PENDAFTARAN
PUSKESMAS
PONOROGO UTARA.”
B. TUJUAN PEDOMAN 1. TUJUAN UMUM Terlaksananya pelayanan Pendaftaran yang bermutu di Puskesmas Ponorogo Utara.
2. TUJUAN KHUSUS Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan Pendaftaran di Puskesmas PonorogoUtara.
C. SASARAN PEDOMAN Sasaran Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran adalah Petugas Pelayanan di Loket Pendaftaran.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN Ruang lingkup pelayanan pelayanan meliputi ruangan Loket Pendaftaran dan tempat penyimpanan Rekam Medis
E. BATASAN OPERASIONAL Batasan operasional dalam Pelayanan Loket Pendaftaran dan adalah proses pendaftaran pasien yang akan memanfaatkan pelayanan di Puskesmas Ponorogo Utara, baik pasien baru maupun pasien lama.
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan Loket Pendaftaran di Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas. Adapun tenaga di Loket Pendaftaran Puskesmas sebagai berikut :
No
JENIS TENAGA
1
Penanggung jawab
KUALIFIKASI
nama
SMA
1
SMA
2
pelayanan loket pendaftaran 2
Pelaksana pelayanan loket pendaftaran
Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai kompetensinya. 1.
Penanggung jawab loket pendaftaran di Puskesmas mempunyai tugas: a.
Menyusun rencana kegiatan pelayanan di loket pendaftaran berdasarkan data program Puskesmas.
b.
Melaksanakan kegiatan pelayanan di loket pendaftaran dan koordinasi dengan unit terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan.
c.
Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan di loket pendaftaran secara keseluruhan.
d.
Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan pelayanan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
e.
2.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.
Pelaksana pelayanan loket pendaftaran di Puskesmas mempunyai tugas :
browsing
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN PENDAFTARAN
KEPALA PUSKESMAS
dr. Mietha Ferdiana Putri
PENANGGUNG JAWAB UKP
drg. Orientalistien
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN PENDAFTARAN
Diah Isnawati
PELAKSANA PELAYANAN PENDAFTARAN
1. Puskesmas Ponorogo Utara
: Nurdjianah Ety Ediwati
2. Pustu Pinggirsari
: Mujiasih Suhartoyo
3. Pustu Cokromenggalan
: Sujiman
4. Ponkesdes Keniten
: Andri Novi M, Amd.Kep.
5. Polindes Mangkujayan
: Kristina Lely W., Amd.Keb.
6. Polindes Tamanarum
: Anik Sumardayati, Amd.Keb.
7. Polindes Banyudono
: Herlin Widyawati, Amd.Keb.
8. Polindes Jingglong
: Sri Ike Asmara TY, Amd.Keb,
9. Polindes Beduri
: Reni Mintarsih, Amd.Keb.
10. Polindes Nologaten
: Siti Mudawamah, Amd.Keb.
C. JADWAL KEGIATAN Pelayanan Pendaftaran buka setiap hari kerja sesuai jam pelayanan sebagai berikut : -
Senin s/d Kamis
:
08.00 – 12.00
-
Jumat
:
08.00 – 10.00
-
Sabtu
:
08.00 – 11.30
BAB III STANDAR FASILITAS
Sarana adalah suatu tempat, fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang Secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung Pelayanan Puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
A. DENAH RUANG LOKET PENDAFTARAN Ruang Tunggu Pelayanan
Ruang Penyimpanan Rekam Medis M RAK REKAM MEDIK
JA
E E
P
RAK REKAM MEDIK
A
D
N T
F
RAK REKAM MEDIK
RAK REKAM MEDIK
KETERANGAN : a. Luas ruangan 4 x 10 m² b. Ruangan kering dan tidak lembab c. Memiliki ventilasi yang cukup d. Memiliki cahaya yang cukup e. Lantai terbuat dari keramik f.
Dinding dicat warna cerah
B. STANDAR FASILITAS 1.
PERLENGKAPAN a. Meja pendaftaran b. Kursi petugas c. Kursi tunggu pasien d. Komputer e. Tempat sampah f. Microphone dan Speaker Aktif g. Kipas Angin h. Rak penyimpanan rekam medis i. TV j. Alat bersih ruangan
N
A
R
A
K U R S I
K U R S I
K U R S I
K U R S I
K U R S I
K U R S I
T U N G G U
T U N G G U
T U N G G U
T U N G G U
T U N G G U
T U N G G U
2.
PERALATAN NO
JENIS ALAT
JUMLAH
1
Buku Register Pendaftaran
1 Buah
2
Alat Tulis Kantor
1 set
3
Nomor Antrian
100 buah
4
Buku Rekam Medis
Sesuai pasien baru
5
Tracer
400 buah
6
Microphone dan Speaker Aktif
1 set
7
Komputer
1 set
kunjungan
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan di Loket Pendaftaran adalah : 1. Pelayanan pendaftaran pasien 2. Pelaporan data bulanan jumlah kunjungan pasien 3. Perencanaan kegiatan terhadap pelayanan di Loket Pendaftaran.
B. LANGKAH KEGIATAN 1. Pelayanan Pendaftaran Pendaftaran adalah tata cara penerimaan Pasien yang akan berobat ke unit pelayanan yang merupakan bagian dari alur pelayanan Puskesmas. Pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di Puskesmas adalah Pendaftaran Pasien. a. Jenis Pasien Yang Datang Ke Puskesmas Pasien yang datang ke Puskesmas Ponorogo Utara merupakan pasien rawat jalan. Menurut status kegawatannya, dibedakan menjadi : 1) Pasien Gawat Darurat Pasien
Gawat
Darurat
berhak
mendapatkan
prioritas
pelayanan
pendaftaran. 2) Pasien Non Gawat Darurat. Menurut jenis kedatangannnya, dapat dibedakan menjadi : 1) Pasien Baru Pasien Baru adalah Pasien yang baru pertama kali datang ke Puskesmas untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan 2) Pasien Lama Pasien Lama adalah Pasien yang pernah datang sebelumya untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan b. Prosedur Pendaftaran Pasien 1) Pasien datang mengambil nomor antrian. 2) Petugas pendaftaran memanggil pasien berdasarkan nomer antrian. 3) Petugas menyapa pasien dengan 3S (Senyum, Salam, Sapa). 4) Petugas menanyakan tujuan kedatangan pasien. 5) Petugas memprioritaskan pelayanan
pasien Gawat Darurat dengan
mendahulukan pelayanan pendaftaran. 6) Petugas menanyakan apakah pasien sudah pernah berkunjung ke Puskesmas Ponorogo Utara atau belum untuk menentukan status pasien lama atau pasien baru. 7) Untuk pasien lama : a) Petugas pendaftaran menanyakan Kartu identitas berobat pasien
b) Petugas loket pendaftaran mengambil berkas Rekam Medik bagi pasien tersebut. c) Petugas melakukan identifikasi pasien sesuai dengan prosedur identifikasi pasien. d) Apabila pasien tercatat sebagai peserta BPJS, petugas memeriksa status kepesertaan pasien dan entry kunjungan di aplikasi pcare. e) Petugas melakukan
pencatatan kunjungan pasien pada Buku
Register Pendaftaran. f) Petugas pendaftaran menyematkan nomer antrian pelayanan ke Rekam Medik g) Petugas mempersilakan pasien menuju ruang tunggu pelayanan yang dibutuhkan. 8) Untuk pasien baru : a) Petugas pendaftaran menanyakan Kartu Identitas Pasien (KTP / KK / Kartu Identitas lain yang berlaku) b) Petugas loket pendaftaran menanyakan apakah pasien memiliki kartu BPJS atau tidak. -
Jika pasien mempunyai kartu BPJS, petugas memeriksa status kepesertaan pasien dan entry kunjungan di aplikasi pcare.
-
Jika pasien tidak memiliki kartu BPJS, petugas mencatat sebagai pasien umum.
c) Petugas loket membuatkan Rekam Medik dan Kartu Identitas Berobat bagi pasien tersebut. d) Untuk
pasien
baru
dengan
status
pasien
umum,
petugas
membuatkan tanda bukti pelayanan antara lain : -
Administrasi Rekam Medik;
-
Retribusi (khusus untuk Pasien umum yang berasal dari luar wilayah Kabupaten Ponorogo);
kemudian meminta pasien untuk membayar biaya administrasi tersebut ke kasir dan kembali ke bagian pendaftaran. e) Apabila pasien telah selesai melakukan pembayaran administrasi pendaftaran, Petugas menyerahkan Kartu Identitas Berobat kepada pasien, dan memberi tahu pasien agar kartu tersebut selalu dibawa setiap berkunjung ke Puskesmas Ponorogo Utara untuk keperluan pelayanan kesehatan. f) Petugas melakukan pencatatan kunjungan pasien pada Buku Register. g) Petugas pendaftaran menyematkan nomer antrian pelayanan ke Rekam Medik h) Petugas mempersilakan pasien menuju ruang tunggu pelayanan yang dibutuhkan.
c. Alur Pendaftaran Puskesmas PONOROGO UTARA
PASIEN
AMBIL NOMOR
DATANG
ANTRIAN
PETUGAS
PROSES
MEMANGGIL PASIEN
PENDAFTARAN
SESUAI NOMOR ANTRIAN
PETUGAS PASIEN MENUNGGU
MEMPERSILAKAN
PANGGILAN UNIT
PASIEN MENUNGGU
PELAYANAN YANG
PANGGILAN DARI UNIT
DIBUTUHKAN
PELAYANAN
d. Persyaratan Pendaftaran Adalah Persyaratan teknis dan Administrasi yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Persyaratan pelayanan di bagian pendaftaran, dengan posisi yang mudah dilihat oleh pasien. Persyaratan Loket Pendaftaran: 1) Membawa Kartu Identitas Berobat (bagi pasien lama) 2) Membawa kartu identitas diri (KTP /KK /SIM/ Identitas lainnya) 3) Membawa kartu tanda kepesertaan BPJS bagi anggota BPJS (ASKES / BPJS Mandiri/ KIS)
e. Jenis Pelayanan Jenis Pelayanan adalah jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diberikan oleh Puskesmas kepada Masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diselenggarakan di Puskesmas Ponorogo Utara sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
dan
dikembangkan
sesuai
dengan
kebutuhan
masyarakat. 2) Ada ketetapan Kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas. 3) Tersedia informasi tentang jenis pelayanan sehingga pasien mengetahui dan memahami jenis pelayanan Puskesmas serta dapat memanfaatkanya. Adapun jenis pelayanan berupa upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diselenggarakan di Puskesmas Ponorogo Utara antara lain : 1) Pelayanan Gawat Darurat 2) Pelayanan Rawat Jalan -
Pelayanan Pemeriksaan Umum
-
Pelayanan Kesehatan Gigi
-
Pelayanan KIA / KB
-
Pelayanan Imunisasi
3) Pelayanan Penunjang -
Pelayanan Laboratorium
-
Pelayanan Konseling Gizi
-
Pelayanan Konseling Sanitasi
f. TARIF PELAYANAN Tarif pelayanan yang dibebankan kepada pasien sesuai dengan Peraturan yang berlaku. Adapun tarif yang berlaku saat ini adalah sesuai Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat, sebagaimana yang tercantum dalam table berikut ini :
NO 1
JENIS PELAYANAN
Pemeriksaan kesehatan Umum (Karcis Harian)
b. Pemeriksaan/Konsul dokter Spesialis c. Pelayanan kartu Pasien Baru (berlaku seumur hidup)
12,000
6,000
20,000
15,000
7,500
7,500
Pelayanan Rawat Darurat a.
Pemeriksaan kesehatan umum
12,000
b. Observasi ≤ 6 jam c.
15,000
Pelayanan kartu Pasien Baru (berlaku seumur hidup)
7,500
d. Pelayanan rekam medik / kunjungan e.
7,500
Pelayanan P3K
- Paket I (PPGD) - Paket II (P3K untuk keg Konser) - Paket IV (P3K untuk Road Race dan trail skala kecil) - Paket III (P3K untuk Road Race dan trail skala besar) 3
TARIF LAYANAN PADA JAM KERJA
Pelayanan Rawat Jalan a.
2
TARIF LAYANAN DILUAR JAM KERJA
450,000
450,000
1,300,000
1,300,000
1,300,000
1,300,000
1,500,000
1,500,000
Pelayanan Rawat Inap a. Akomodasi klas III/hari b. Akomodasi klas II/hari c. Akomodasi klas I/hari d. Makan Pasien/hari (3 kali makan) e. Administrasi rekam medik f.
Visite Dokter Umum
g. Visite Dokter Spesialis
25,000 40,000 80,000 36,000 5,000 15,000 30,000
h. Asuhan Keperawatan 4
Pelayanan Tindakan medik Umum a. Angkat Jahitan b. Explorasi benda asing c.
Exterpasi Tumor
d. Incisi Hordeolum e.
incisi abses
f.
Injeksi di rawat jalan
g. Injeksi di rawat inap/hari h.
Injeksi obat khusus
i.
Jahit Luka ≤ 5
j.
Jahit Luka > 5 ( per jahitan)
k.
Lavemen
l.
Pemasangan infus bayi
m. Pemasangan infus dewasa n.
Pemasangan/pelepasan foley Kateter
o. Pemasangan bidai ekstremitas atas/lokasi p. Pemasangan bidai ekstremitas bawah/lokasi q. Penggunaan nebulizer r.
Rawat Luka Ringan
s.
Rawat Luka Sedang
t.
Reposisi tindik daun telinga
u.
Resusitasi
v.
Spoeling cerumen telinga
w. Sirkumsisi
5
10,000
x.
Tindik daun telinga bayi/anak2
y.
Tindik daun telinga dewasa
15,000
15,000
30,000
30,000
75,000
75,000
30,000
30,000
45,000
45,000
3,000
3,000
7,500
7,500
7,500
7,500
22,500
22,500
4,500
4,500
22,500
22,500
22,500
22,500
15,000
15,000
30,000
30,000
30,000
30,000
75,000
75,000
22,500
22,500
7,500
7,500
15,000
15,000
45,000
45,000
22,500
22,500
15,000
15,000
112,500
112,500
15,000
15,000
22,500
22,500
15,000
15,000
30,000
30,000
45,000
45,000
15,000
15,000
Tindakan Medik Gigi a.
Cabut Gigi
1)
Gigi susu / gigi
2)
Gigi tetap / gigi
3)
Gigi tetap dengan penyulit
b. Tumpatan Gigi 1)
Tumpatan Sementara
2)
Tumpatan dengan Amalgam
3)
Tumpatan dengan komposit sinar
c.
Perawatan
1)
Perawatan syaraf gigi
2)
Perawatan radang
3)
Parawatan stomatitis
4)
Perawatan post exo (komplikasi pasca pencabutan)
5)
Perawatan saluran akar dan pulpa
(a). Mumifikasi (b). Pulpectomy (c). Perawatan saluran akar (d). Pengisian saluran akar
6
30,000
30,000
60,000
60,000
15,000
15,000
15,000
15,000
7,500
7,500
22,500
22,500
15,000
15,000
15,000
15,000
15,000
15,000
15,000
15,000
6)
Pembersihan Karang Gigi/Scaling setiap regio
30.000,00
30.000,00
7)
Incisi abses intra oral
22.500,00
22.500,00
8)
Operasi Buka Gusi (Operculectomi)
30.000,00
30.000,00
9)
Penyinaran dengan infrared/Soluk
15.000,00
15.000,00
3,000
3,000
15,000
15,000
15,000
15,000
7,500
7,500
400,000
400,000
600,000
600,000
750,000
750,000
60,000
60,000
45,000
45,000
15,000
15,000
37,500
37,500
75,000
75,000
600,000
600,000
750,000
750,000
1,500,000
1,500,000
75,000
75,000
37,500
37,500
Tindakan Medik KIA, KB, Persalinan, PONED a.
Imunisasi TT CPW
b. IVA Tes c.
Kontrol IUD
d. Kontrol Implant e.
Krioterapi (see & Treat)
f.
Kuretase (khusus oleh dokter di puskesmas PONED)
g. Kuretase oleh DSOG h.
Pasang Implant
i.
Lepas Implant
j.
Pengambilan sediaan papsmear
k.
Pasang/lepas IUD (belum termasuk BAHP)
1)
Tanpa penyulit
2)
Dengan penyulit
l.
Persalinan normal
m. Persalinan dengan penyulit 1)
ditolong oleh dokter umum
2)
ditolong oleh dokter spesialis
n.
Perdarahan pasca persalinan pra rujukan
o. Perawatan Bayi baru lahir dengan penyulit pra rujukan
p. Penggunaan Inkubator/hari q. Suntik KB r.
Tindakan manual placenta
1)
ditolong oleh dokter umum
2)
ditolong oleh bidan
s. Anastesi oleh dokter spesialis anastesi t. Asuhan Keperawatan u.
Pelayanan KB Vasektomi
1)
Pelayanan oleh dokter umum
2)
Pelayanan oleh dokter spesialis
v. Pelayanan KB Tubektomi Pelayanan oleh dokter spesialis 7
22,500
22,500
7,500
7,500
375,000
375,000
225,000
225,000
375,000
375,000
10,000
10,000
675,000
675,000
1,500,000
1,500,000
1,350,000
1,350,000
6,000
6,000
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
9,000
9,000
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
7,500
18,000
18,000
18,000
18,000
19,500
19,500
19,500
19,500
18,000
18,000
20,000
20,000
18,000
18,000
19,500
19,500
24,000
24,000
Pelayanan Penunjang Medik a.
Pemeriksaan Hematologi
1)
Hemoglobin
2)
Hitung lekosit
3)
Hitung eritrosit
4)
Hitung Trombosit
5)
LED (Laju Endap Darah)
6)
Hematokrit
7)
Golongan Darah
8)
Bleeding time
9)
Clooting time
b. Pemeriksaan kimia klinik 1)
Faal Hati
(a) Bilirubin total (b) Bilirubin Direk (c) SGOT (d) SGPT 2)
Faal Ginjal
(a) Creatinin (b) Asam Urat (c) Urea 3)
Profil Lipid
(a) Cholesterol (b) HDL Cholesterol (c) LDL Cholesterol
(d) Trigliserida
24,000
24,000
30,000
30,000
15,000
15,000
16,500
16,500
4,500
4,500
12,000
12,000
7,500
7,500
15,000
15,000
24,000
24,000
16,500
16,500
15,000
15,000
7,500
7,500
15,000
15,000
16,500
16,500
7,500
7,500
10,000
10,000
30,000
30,000
10,000
10,000
4,500
4,500
18,000
18,000
22,500
22,500
10,000
10,000
75,000
75,000
7,500
7,500
10,000
10,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
(e) Gula Darah 1. BSN 2. 2 jam PP c.
Pemeriksaan parasitologi; cairan tubuh dan urinalisa
1) Albumin 2)
Benzidin
3)
Feses lengkap
4)
Filaria
5)
Gamma GT
6)
Globulin
7)
Malaria
8)
Sedimen
9)
Telur cacing
10) Total Protein 11) Reduksi 12) Urine Protein 13) Urine lengkap 14) Tes kehamilan 15) Urobilin d. Pemeriksaan Imunologi – Serologi 1)
Widal
2)
Hbs Ag +/-
3)
HIV/AIDs (tidak termasuk BAHP)
4)
HIV/AIDs (dengan BAHP)
e.
Pemeriksaan Mikrobiologi
1)
Pemeriksaan dahak per slide (TB)
2)
Skin smear kusta
f.
Pelayanan radiodiagnostik
1)
Thorax PA/AP
2)
Thorak Lateral
3)
BOF
4)
LLD
5)
Pelvis AP
6)
Pelvis lateral
7)
Skull AP/PA
8)
Skull Lateral
9)
Manus AP/PA/LAT
10)
Cervical AP/PA
11)
Cervical Lateral
12)
Lumbo sacral AP
13)
Lumbo sacral Lat
14)
Lumbo sacral Obliq
15)
Cubiti AP / Lat
16)
Humerus AP/ Lat
17)
Clavicula AP
18) Antebracii AP / Lat 19)
Bahu Ap / Lat
20)
Pedis AP/ Lat
21) Ankle AP/Lat 22)
Genu AP/Lat
23)
Cruris AP/Lat
24)
Femur AP/Lat
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
75,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
90,000
30,000
30,000
50,000
50,000
10,000
10,000
10,500
10,500
21,000
21,000
90,500
90,500
17,500
17,500
17,500
17,500
11,000
11,000
11,500
11,500
10,500
10,500
8,000
8,000
12,500
12,500
g. Pemeriksaan diagnostik elektromedik
8
1)
EKG
2)
USG
Pelayanan rehabilitasi medic a.
Infra Red (IR)
b. Micro Wave Diathermi (MWD) c.
Short Wave Diathermi (SWD)
d. Traksi Manual e.
Electro Stimulasi (ES)
f.
Ultra Sound Diathermi (USD)
g. Ice Massage h.
Massage lokal
i.
Hidroterapi
j.
Exercise Pasien Anak
k.
Exercise Pasien Dewasa
9
Pelayanan Rehabilitasi Mental
10
Uji Kesehatan a.
Umum
b. Masuk Sekolah c.
Calon Transmigran
d. Calon Pengantin e. 11
Calon Jamaah Haji
Konsultasi Dokter Spesialis
b. Konsultasi Dokter umum c.
Konsultasi oleh tenaga kesehatan lainnya
d. Voluntary conceling and testing (VCT)
b. Akupressure
Setiap 1 (satu) strip ukuran manometer
b. Oksigen konsentrat / jam
7,500
7,500
7,500
7,500
17,000
15,000
50,000
50,000
30,000
30,000
15,000
15,000
7,500
7,500
15,000
15,000
45,000
45,000
30,000
30,000
4,500
4,500
7,500
7,500
45,000
45,000
7,500
7,500
7,500
7,500
60,000
60,000
4,500
4,500
45,000
45,000
75,000
75,000
225,000
225,000
30,000
30,000
75,000
75,000
225,000
225,000
60,000
60,000
Pelayanan Medikolegal/Pemeriksaan Pasien untuk penerbitan : a.
Visum hidup / visum luar
b. Surat Keterangan Lahir c. 15
15,000
Pelayanan pemakaian oksigen a.
14
17,000
Pelayanan kesehatan tradisional - komplementer a. Akupuntur
13
30,000
Pelayanan konsultasi a.
12
30,000
Surat Keterangan Kematian
Pelayanan transportasi pasien (Ambulance) a.
5 Km pertama
b. Setiap 1 km berikutnya c.
Jasa para medis 0 - 30 km 31 - 70 km 71 km >
d. Jasa sopir 0 - 30 km 31 - 70 km 71 km > 16
Pelayanan Transportasi Jenazah a.
5 Km pertama
b. Setiap 1 km berikutnya
c.
4,500
4,500
45,000
45,000
75,000
75,000
225,000
225,000
30,000
30,000
75,000
75,000
225,000
225,000
78,000
78,000
50,000
50,000
25,000
25,000
100,000
100,000
15,000
15,000
50,000
50,000
40,000
40,000
30,000
30,000
15,000
15,000
75,000
75,000
50,000
50,000
25,000
25,000
100,000
100,000
15,000
15,000
600,000
600,000
400,000
400,000
300,000
300,000
45,000
45,000
Jasa para medis 0 - 30 km 31 - 70 km 71 km >
d. Jasa sopir 0 - 30 km 31 - 70 km 71 km > 17
Pelayanan praktek pendidikan kesehatan a.
Praktek Klinik
1)
S2 (perminggu/orang)
2)
S1 (perminggu/orang)
3)
D3 (perminggu/orang)
4)
Dokter (perminggu/orang)
5)
SMK (perminggu/orang)
b. Praktek Non Klinik 1)
S2 (perminggu/orang)
2)
S1 (perminggu/orang)
3)
D3 (perminggu/orang)
4)
SMK (perminggu/orang)
c.
Pelayanan Penelitian
1)
S2 (perminggu/orang)
2)
S1 (perminggu/orang)
3)
D3 (perminggu/orang)
4)
Dokter (perminggu/orang)
5)
SMK (perminggu/orang)
d. Pelayanan Studi banding 1)
Tutor S2/materi
2)
Tutor S1/materi
3)
Tutor D3/materi
4)
Konsumsi/orang kali
g. Hak dan Kewajiban Pasien Hak dan kewajiban pasien ditetapkan dan disosialisasikan kepada Masyarakat dan semua pihak yang terkait. Hak – hak pasien meliputi :
1.
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas;
2.
Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
3.
Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
4.
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;
5.
Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;
6.
Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
7.
Memilih dokter sesuai dengan keinginannya dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku di Puskesmas;
8.
Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Puskesmas;
9.
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk datadata medisnya;
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan; 11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya; 12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis; 13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya; 14. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya; 15. Menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan 16. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewajiban pasien meliputi : 1.
Mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;
2.
Menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggung jawab;
3.
Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas ;
4.
Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5.
Memberikan
informasi
mengenai
kesehatan yang dimilikinya;
kemampuan
finansial
dan
jaminan
6.
Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas
dan
disetujui
oleh
Pasien
yang
bersangkutan
setelah
mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 7.
Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya;
8.
Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB V LOGISTIK Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Ponorogo Utara direncanakan dalam Perencanaan Puskesmas. Pengadaan logistik berasal dari pengadaan logistik Puskesmas BLUD dan Dinas Kesehatan Kabupaten. Untuk pengadaan logistik, unit pendaftaran setiap awal tahun membuat pengajuan logistik yang dibutuhkan. Daftar logistik di Loket Pendaftaran di Puskesmas Ponorogo Utara adalah sebagai berikut :
No
NAMA
1.
Buku Register pendaftaran pasien
2
Rekam Medis
3
Kartu Identitas Berobat
4
Lembar tanda bukti pelayanan
5
Karcis kartu pasien baru
6
Karcis luar wilayah
7
Lembar laporan pelayanan rawat jalan BPJS
8
Lembar laporan pelayanan rawat jalan umum
9
Lembar rekapitulasi retribusi bulanan
8
Tracer
BAB VI KESELAMATAN PASIEN Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran-sasaran keselamatan pasien. Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
NO
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
TARGET
PUSKESMAS ................................. tanya bab 9 1.
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
100%
2.
Peningkatan komunikasi efektif
100%
3.
Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien
100%
4.
Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan
100%
keperawatan 5.
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di Puskesmas
≥75%
6.
Tidak terjadinya pasien jatuh
100%
1.
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur, nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat pendaftaran, pemberian obat, pengambilan spesimen atau pemberian tindakan
2.
Peningkatan komunikasi efektif Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh resipien/penerima akan
mengurangi
kesalahan,
dan
menghasilkan
peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui telpon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera/ cito.
3.
Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
4.
Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur.
5.
Pengurangan terjadinya risiko infeksi di puskesmas Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Ponorogo Utara wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
6.
a.
Sebelum kontak dengan pasien
b.
Setelah kontak dengan pasien
c.
Sebelum tindakan aseptik
d.
Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e.
Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Tidak terjadinya pasien jatuh Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Ponorogo Utara dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara: a.
Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien yang beresiko jatuh dengan memberi tanda gelang berwarna kuning.
b.
Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan yang aman.
BAB VII KESELAMATAN KERJA Untuk keamanan dan kenyamanan bagi setiap petugas yang memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit, maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri dengan menerapkan prinsip PPI, termasuk di Unit Pendaftaran.
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di loket pendaftaran perlu diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan / medikasi (medication error ), yang bertujuan untuk keselamatan pasien. Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut: a. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana, ketersediaan dana, dan Standar Prosedur Operasional. b. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama. c. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respon dan tingkat pendidikan masyarakat. Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi: a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk peningkatan mutu standar. b. Pelaksanaan, yaitu: 1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja(membandingkan antara capaian dengan rencana kerja) 2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian. c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu: 1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar 2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan. Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan. Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga k esehatan Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh melalui metode berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data. Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas: a. Retrospektif Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan. Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang. b. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan. Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas: a. Langsung (data primer); Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data. Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis b. Tidak langsung (data sekunder); Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu Cara pengambilan data : a. Survei Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Contoh : survey kepuasan pelanggan. b. Observasi Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan menggunakan ceklist atau perekaman. Pelaksanaan evaluasi terdiri atas : a. Audit Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran kinerja bagi yang memberikan pelayanan dengan menentukan kinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan menyempurnakan kinerja tersebut. Oleh karena itu, audit merupakan alat untuk menilai, mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis secara sistematis. Terdapat 2 macam audit, yaitu: 1. Audit Klinis Audit Klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi prosedur yang digunakan untuk pelayanan, penggunaan sumber daya, hasil yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan dengan pengobatan berbasis bukti. 2. Audit Profesional Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga medis dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan sumber daya dan hasil yang diperoleh. Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu b. Review (pengkajian) Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan pelayanan klinis tanpa dibandingkan dengan standar. Contoh : kajian penggunaan antibiotika.
BAB VIII PENUTUP
Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Ponorogo Utara ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelayanan Loket Pendaftaran di Puskesmas Ponorogo Utara. Untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Ponorogo Utara diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak. Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Loket Pendaftaran di Puskesmas Ponorogo Utara semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra puskesmas dan kepuasan terhadap proses pelayanan pendaftaran kepada pasien maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Standar Puskesmas. Jawa Timur : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 T ahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Pusat Kesehatan Masyarakat.