VARIABEL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
B
MANAJEMEN PUSKESMAS
NO VIII Manajemen Operasional 1. a.
VARIABEL
Menyusun Rencana Menyusun RUK sesuai standar - Membentuk tim penyusun lintas program dipimpin kepala puskesmas - Orientasi proses penyusunan - Mempelajari petunjuk dari Kabupaten / kota - Pengumpulan data umum dan lingkungan - Pengumpulan data pencapaian kegiatan tahun sebelumnya - Analisa masalah dan alternatif pemecahan (Team Based Problem Solving) - Penyusunan RUK (dilengkapi inventarisasi,kebutuhan,tambahan,usulan pembiayaan)
b.
Menyusun RPK sesuai standar - Rencana kegiatan bulanan (dinamis) - Monitoring pencapaian bulanan - Rencana pembiayaan bulanan - Petugas pelaksana kegiatan
2
Memantau proses pelaksanaan dan hasil kegiatan puskesmas a. Menyelenggarakan pertemuan Lokakarya mini bulanan di puskesmas b. Menyelenggarakan pertemuan Lokakarya mini tri-bulanan lintas sektor
3
Evaluasi hasil pelaksanaan a. Melakukan penilaian kinerja puskesmas b. Melakukan analisis data sesuai pedoman c. Melakukan penyajian informasi hasil analisis d. Melakukan identifikasi permasalahan yang ada e. Melakukan penentuan prioritas masalah f. Menyusun jadwal kegiatan g. Melakukan evaluasi tengah tahunan h. Melakukan replanning hasil evauasi tengah tahun
TARGET Satuan Jml
% tim
REALISASI n % Bobot Nilai
250
kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan
100 ada ada ada ada ada ada ada
% daftar daftar daftar daftar
100 ada ada ada ada
250
kali kali
12 2
100 100
100 ada ada visualisasi ada notulen ada notulen ada jadwal ada kegiatan ada rencana ada
300
% notulen notulen
PENCAPAIAN MANAJEMEN OPERASIONAL ( h ) PROPORSI MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA MANAJEMEN OPERASIONAL = h/1000 x proporsi program
1000 1200
IX 1.
Manajemen Sumberdaya. Manajemen Peralatan (medik / non medik) a. Kartu inventaris peralatan di semua ruangan b. Meng-Update Daftar inventaris alat (A1) c. Membuat laporan inventaris alat sekaligus permintaan alat (A2) d. Menyusun rencana kebutuhan Alat e. Mengajukan Kebutuhan alat f. Membuat daftar mutasi alat Puskesmas g. Membuat berita acara penghapusan ( bila ada )
% kartu kali laporan notulen usulan data BA
100 ada ada ada ada ada ada ada
250
2.
Manajemen Obat / Bahan di Puskesmas a. Membuat inventaris obat b. Membuat inventaris bahan administrasi c. Menghitung sisa dan kebutuhan obat / bahan d. Mengajukan kebutuhan obat / bahan e. Memeriksa kartu stok obat-obatan / vaksin f. Memeriksa kartu stok vaksin g.Memeriksa kartu suhu vaksin h. Memeriksa kartu stok obat / bahan
% data data data usulan kartu kartu kartu kartu
100 ada ada ada ada ada ada ada ada
250
3.
Manajemen Keuangan di Puskesmas a. Adanya buku kas umum yang ditandatangani kepala puskesmas tiap bulan b. Adanya buku kas bantu perpasal / tolok ukur c. Adanya buku penerimaan rutin d. Adanya buku setoran e. Pemeriksaan kas 3 bulan sekali dengan berita acara
% BUKU BUKU BUKU BUKU KALI
100 ada ada ada ada ada
250
4.
Manajemen Tenaga di Puskesmas a. Daftar urut kepangkatan Petugas b. Uraian THWT Petugas c. Rencana kerja bulanan petugas sesuai dengan THWT-nya. PENCAPAIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA ( h ) PROPORSI MANAJEMEN SUMBER DAYA KINERJA MANAJEMEN SUMBER DAYA = h/1000 x proporsi program
%
100 ada ada ada
250
DAFTAR DAFTAR RENCANA
1000 h 800
BABI KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A.
PENDAHULUAN
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebaqai (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini Puskesmas ; (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality assurance). Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar
I
dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas. B.
PENGERTIAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya melakukan penilaian hasil kerjal prestasi Puskesmas.
untuk
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupatenl kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten I kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (1,11,111) sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan secara lebih mendalam dan terfokus.
kabupatenl Puskesmas pencapaian pembinaan
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENlLAIAN KINERJA PUSKESMAS 1. Tujuan a.
Tujuan Umum Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupatenl kota.
b.
2.
Tujuan Khusus 1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan. 2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas. 3). Mendapatkan informasi anal isis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota untuk tahun yang akan datang.
Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas : a.
b.
c.
d.
Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapainya. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come). Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya. Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumberdaya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.
D. RUANG LlNGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/ kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi " Indonesia Sehat 2010 ". Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan di Daerah, maka kabupatenl kota dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan sumberdaya termasuk ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yang dilandasi oleh kepentingan daerah 'dan nasional termasuk konsensus global! kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-lain). Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi, tetap dilakukan penilaian. Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan Puskesmas merupakan nilai tam bah dalam penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan kesepakatan. Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di seluruh Puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten/ kota. Olehkarenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas. Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing Puskesmas kemungkinan "tidak lagi sarna di seluruh Puskesmas", melainkan hanya berdasarkan "kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan" . Sedangkan kegiatankegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di kabupaten/ kota, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di kabupaten/ kota yang bersangkutan.
Secara garis besar tersebut berdasarkan menyelenggarakan :
lingkup penilaian kinerja Puskesmas pada upaya-upaya Puskesmas dalam
1. Pelayanan kesehatan yang meliputi : a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan pelayanannya jenis penetapan dimana nasional, disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota. b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas. 2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan, meliputi : a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan pelaksanaan penilaian kinerja, b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dll.
3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi : a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan. b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan. c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang diselenggarakan. Dimana masingmasing program/ kegiatan mempunyai indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan pad a program penanggulangan TBC. d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas dapat dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek input, proses, out-put maupun out-comenya, karena indikator dan mekanisme untuk penilaiannya belum ditentukan.
Sehingga, secara keseluruhan tidak akan diukur dalam penilaian kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator yang sudah ada standar penilaiannya. Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di seluruh Puskesmas (sebagai "Daftar Menu"). Sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupatenl kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai berdasarkan rencana yang telah disusun. Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar gedung. Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat memperoleh bantuan teknologi ataupun tenaga dari Puskesmas sekitarnya atau tingkat kabupaten/ kota (sebagai contoh: dalam situasi emergensil KLB, pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat terpencil, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan, sehingga hasilnya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan Puskesmas. Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk dalam variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses penyusunan rencana dan penetapan besaran target Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa permasalahan/ kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka komponen input sumberdaya dan lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari penyebab masalah maupun penetapan alternatif pemecahan masalah.
--------- __------- __ ---------------------------------------r------------------------.--------
ro
c
~
::::l
~ o o o .,..-
CO
0..
ro
f.=
I
.,..-
>c s:
..c
'-::::l- ro
::::l '::::l
::::l.o
OJ
OJ (j)
01
ro
c
c
c
ro
ro
01,-
::::l '-
ro ro .0 (j)
~ o
0> 0> (j).o
CO .,..-
co C ::::l
01
c: ro
..c
ro
::::l '-
~
~ o co
'-
ro
OJ
0
::::l.o
~ ::::l
- .0 0..
ro
(j) E >-ni2._
>-
ro
o..c ro ro
g'E
:;:::.-=;
.0 0> 0> .~
~.o
>-ro .01 ;:;
ro 0.. ro '-
ro
ro
ro ro '-.0
ro ro '-.0
0> .0
0.._
.0
C
~
~
::::l
0> .0
0
E 0>
>ro- .-
>-
0.._ ~
0> .0
::J
- ro ro 01
>--
::::l
.2
C
c
-
ro-
0
E 0>
0>
>-tIi
-
ro- .-
>-
o..c ro ro ~ ~.o
- ro
(j) '-
>-
0>-
ro .~
(j)
.~ -g
>-
ro
V
::::l-
ro ro- (j)
ro
I
E
(j)
>-ni2._
>-
CO
0
c
..c
""0 :.;:;
- 0>
ro-
>-..1<: ro ""0 :.;:;
c
ro
""0
ro
C
ro
ro
..I<:
ro
(j)
·c
-
0..
E
!;{ CO
o z <{ o
I<{ _.J
<{
z
w ~ w -, <{
z <{
~
-
0> c 0>
""0
(j) 'L:
C
ro ro
COl 0> c > ro c
::::l
t
ro
..I<:
2 01
.0
E
0>
""0 01
ro
C
ro
""0 0.. ::::l
c
ro
..I<:
ro ~ ::::l
0> 0..
01 C (j)
ro
~ E
ro ro c
ro (j) ..I<:
ro
0>
~
o
0>
E
ro
E
o LL W LL
c c
ro ro c
ro
·c >0> ro
0> 0..
c...-:::
ro
0..
0>
ro 'c 0>
(j)
<{
::::l
z
§
O>~
(9
LL
~
w ~ w -, <{
::::l
c
ro c ro
o LL
ro
..I<:
::::l
<{
::> w ~
""0
C
ro
z z
..I<: 0..
c ro
c
ro
c
c
~~
~
·c
01
""0
ro roo
..I<:
::::l (j)
c 0> .~
c
E
ro ro (j)
..I<: I ..I<:
.!!l
C
ro
c
::::l
01
ro ro
:.;:;
ro
OJ
.0
~
~
C
.(j)
o
ro ::::l OJ
'-
~ ro
.0
c
'-
ro
.0
ro
c
> c
E c ro
-
ro 0>
..c
tIi~
OJ ro
Et:0>
.0
(j).o
ro ro
C
ro
(j)
roro..l<:ro u~ -
::::l ~.o
z
.0
<{
E 0>-
~
~~
E ro
E '(j) ro
0> ..I<:
u
::::l
C
0>
(j) (j)
0...
ro
roroo..roc
OJ
0>
~~
N
::::l
-----------
--------------, c
ro iij c
ill
0.
ro
ro :J
ro ~
--
E ro
ill (/) ro -a
3 ro Ol ill
(/)
ro -a co
0.
0.
<{
ro :J
(/)
~ Oro
c (/)
-Olro3 ro Ol .0 ill ill 0. (/) ..__ ro ro (/) -a ill
ro ro olOl ro-Z .0 ill ill 0.
ro 0. ro ..__ ro ill 3: .0 ro ill Ol .0 ill ro 0. -a
ro
<{.o
ro~ill
-a
<{.o
ro ro 0l0l ro :J .ow ill 0. (/) ..__ ro- ro (/) -a ill <{.o 0.
~
(/)
ill ro Ol ill :J
.0
.ow
ro -a
0.
:J
z ~
(9
« z
w
IW
~
Z W
~ W
-, <{
z
«
~
>
~
c
ro
ro
--roo
I:::
ro ¢:: eo -a ro
ro 3 ro
o~
C :J
~
.ow
.ow 0.
ro -a
<{
~ 3 c
--ro
.0
(/)
0C'
(/)
ro
--
2
ro ro :J Ol
c
-a
ro ill
:J
0.
('")
o,
ro Ol -Z
~
o
c ro (/) Oro ro ..__ Ol
ro c ro
ro
o
:J
:J
.0
.00.
E
~
ro
o~
(/)
ill ro ill :J
2 ~
Ol Ol C ro
roID :J 0.
E ill ~
ro
ro ill OlOiiJ c c ill ro -a E
<{.o
.oOl
ro -a
c
~
Ol C ro
~ c
ill ro Ol ill :J
.0
ill (/)
ro.z .0 ill ill 0. (/) ..__ ro- ro (/) -a ill
0-
Ol
-:J
0l0l
c
0.
ro ro 3 ro Ol ill 0. ill
_~ ro
o.ro ro-a .~ en ill c (/) ro c Olill
.0
W C
(/)
-c
<{
c (/)
0.
~
(/)
ro Ol
(/)
ro
0.
0_
<{
..__
(/)
c
c c
ill
0.
ro
:J .0
E ill ~
0.
>-
C ill C
E
LAMPIRAN PENILAIAN MUTU PELAYANAN NO
JENIS KEGIATAN
SKALA 3 Nilai 10
SKALA 2 Nilai 7
SKALA 1 Nilai 4
Nilai Akhir
1
Drop out pelayanan ANC (K 1-K4)
<10%
11-20%
>20%
( ... ...... )
2.
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
> 80%
70-79%
< 70%
(
..
3.
Penanganan risiko tinggi
>5%
4-4,9%
<4%
(
..
4.
Error rate pemeriksaan
BTA
<5%
6-10%
>10%
(
..........
5.
Error rate pemeriksaan
darah malaria
<5%
6-10%
>10%
(. ........)
6.
Kepatuhan terhadap standar ANC
< 50%
51-80%
81-100%
(. .......... )
7.
Kepatuhan terhadap riksaan T8 Paru
< 50%
51-80%
81-100%
( .......
8.
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas
< 50%
51-80%
81-100%
(
9.
. .....................................
Komplikasi Obstetril
standar
peme-
.....
..
.......
Cara penilaian : 1. Nilai mutu kegiatan dihitung sesuat dengan hasil pencapaian/cakupan kegiatan di Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom skala yang sesuai 2. Nilai pada tiap skala dan standar nilai tiap skala ditetapkan oleh masing-masing daerah sesuai dengan kesepakatan. 3. Hasil nilai pada skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel 4. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu 5. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi : 8aik nilai rata-rata> 8,5 Sedang = nilai rata-rata 5,5 - 8,4 Kurang = nilai rata-rata < 5,5
=
.....
,
) )
)
)
)
Z
et c..
~~
.......,
.......,
.......,
.......,
.......,
.......,
'--"
'--"
'--"
:
et~ uo
....
.......,
:
...1'--"
(I)
'--"
'--"
'--"
et
::c
et z et
U
0::
:s~
Z
w 0:: w ctI
Z
et
~
w
~
0::
t:;
~
et
et
Z
et
~ ~ ~
Z Z 0
0:: w I-
w
~
c..
~
Z
et
Z
et
Z
~ Z ~ ~ ~
et (I) et
S
IZ
et Z et
~
w
~
Z
>(I)
et
et
et
ctI
Z ctI
et
w c..
~
.... ...I
~
....
~
z
z
(I)
I-
::c w
(I)
W
.... 0
~ ~
c.. et >et c..
~
....
Z
et et ::c w (I) w
~
et >et c..
ctI
.... ~
::c
w (I) w
~
~
~ c.. ~
........
........ ....
I
Z
~
0
~
z
w c..
(I)
et
0
>Z
w
~ .... ~ w ~
~ 0 ~
~
...I
.... N e
0 Z
0::
Z
ctI
w c.. et >et e,
~
w
e
et
et
;:i ....
et
Z
et ::c et ~ w
Z
~
U
w c.. et
~
~ c.. ~
2:
:>
Z Z
w c..
Z
~
ctI
0
e
Z
w
e,
et >et c..
~
5=
~
et ::c w (I) w
~
-e ~ ~
c..
........
>
Lampiran - 3
PENYAJIAN
GRAFIK LABA-LABA HASIL KINERJA PUSKESMAS
I
II
VIII
III
IV
VII
V
VI
I
GRAFIK LABA-LABA PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS
PROMKES
II
KESLING
100
()
VI
III
KIA
PENGOBATAN
V
P2M
lV
GIZI
z
c
~
« :2: « U
a E C1l _j
z
«
(9
z
« =:l _J
W 0...
z
« I « :2:
w _J
w
~
LL
f=
z w o
z
«
« _J
z W 0... _J
W (])
« n:: « >
o z
c
c CO Cl C
..I<:
._
CJ)
~
iL
c
Cl~
c
CJ)
~iLz
0
CO CO C CO U
c CO CO C
CO CJ)
CJ)
CO
C Q) 'Q)
..I<:
CO Qj
CO
0...
0...
W
:::l
>
L()
c co .._ .0..
z ~ ~
0..
~
E
U Z
_J
W 0..
co
Z .~
I-
~
<.9 w ~
-c >~
0
0:::
w en ~ ~
(j)
z
z
~
~
(j)
~
~ ~
~
~
Z
~
U Z
w
0::: W 0...
Z (j)
::sW 0...
-
_J
> w