Laporan Praktek Industri PT. Sasa IntiFull description
Laporan Praktek Industri PT. Sasa IntiDeskripsi lengkap
bangunanFull description
bangunanDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
bagian trafoFull description
Full description
ProposalDeskripsi lengkap
Full description
Full description
rugi trafo
trafo seco
Deskripsi lengkap
Emo kapsamında yapılan trafo seminerinin notlarıFull description
materi pokok
trafo
tugasFull description
PARAMETER TRAFO
Menentukan Parameter •
•
•
•
•
Parameter transformator yang terdapat pada model rangkaian ekivalen , , dan , dapat ditentukan besarnya dengan dua macam pengukuran (test) yaitu: (1) pengukuran beban NOL Dalam keadaan tanpa beban bila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan V 1, maka hanya I 0 yang mengalir. Dari pengukuran daya yang masuk ( P 1), arus I 0, dan tegangan V 1 akan diperoleh harga berikut:
= 0 =
A
=
W
+
V
R C
•
X M
Dengan demikian, dari pengukuran beban NOL dapat diketahui harga RC dan X M .
•
•
•
(2) pengukuran hubung singkat Hubung singkat berarti impedans beban Z diperkecil menjadi nol, sehingga L hanya impedans = yang membatasi arus. Dengan mengukur tegangan V hs, arus I hs, dan daya P hs, akan dapat dihitung parameter:
•
=
•
=
•
=
ℎ ℎ ℎ ℎ
=
2 2
R ek
X ek
W
V
I sc
A
PENGATURAN TEGANGAN
•
Pengaturan tegangan suatu transformator adalah perubahan tegangan sekunder antara beban nol dan beban penuh pada suatu faktor kerja tertentu, dengan tegangan primer konstan − ℎ
2 beban penuh = harga tegangan nominal (dalam hal ini tegangan nominal primer)
KERJA PARALEL •
•
•
1)
2) 3) 4)
Pertambahan beban pada suatu saat mengendaki adanya kerja paralel di antara transformator. Tujuan utama kerja paralel adalah agar beban yang dipikul sebanding dengan kemampuan kVA masing-masing trafo, hingga tidak terjadi pembebanan lebih dan pemanasan lebih SYARAT KERJA PARALEL: Perbandingan tegangan harus sama Jika perbandingan tegangan tidak sama, maka tegangan induksi pada kumparan sekunder masing-masing transformator tidak sama. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya arus pusar pada kumparan sekunder ketika transformator dibebani. Arus ini menimbulkan panas pada kumparan sekunder tersebut. Polaritas transformator harus sama Tegangan impedans pada keadaan beban penuh harus sama Perbandingan reaktans terhadap tahanan sebaiknya sama. Apabila perbandingan R/X sama, maka kedua transformator tersebut akan bekerja pada faktor kerja yang sama
RUGI DAN EFISIENSI
Rugi-rugi Trafo: 1. Rugi tembaga (PCu) Rugi yang disebabkan oleh arus beban mengalir pada kawat tembaga dan dapat ditulis sebagai = 2 Karena arus beban berubah-ubah, rugi tembaga juga tidak konstan berhantung pada beban. 2. Rugi Besi (Pi) Rugi besi terdiri atas: a. Rugi histerisis, yaitu rugi yang disebabkan oleh fluks bolak-balik pada inti besi b. Rugi arus eddy yaitu rugi yang disebabkan oleh arus pusar pada inti besi. Efisiensi dinyatakan sebagai •