1. Berikan informasi yang lengkap mengenai pilihan terapi terapi : Tunjukkan bagaimana prosedur krioterapi dilakukan: Tindakan krioterapi bersifat lokal untuk merusak jaringan serviks dengan cara membekukan membekukan bagian yang terdapat lesi pada suhu o 65 C sampai -85oC. Menguraikan Menguraikan keuntungan dan efektifitas krioterapi: Durasi tindakan singkat, tidak seinvasif operasi, perdarahan perdarahan relatif sedikit, perawatan setelah tindakan lebih singkat dan dapat dilakukan di rumah, biaya lebih murah daripada operasi Menjelaskan kemungkinan efek samping dan memastikan bahwa pasien mengerti, mengerti, efek samping samping yang dapat dapat terjadi: rasa panas panas di wajah, pengeluaran cairan di vagina selama 2-3 minggu Menjelaskan Menjelaskan tingkat keberhasilan pengobatan: pengobatan: NIS 1 dan 2 : 85-95% 85-95% NIS 3 : 61-68% 2. Mendorong pasien untuk bertanya dan mendiskusikan mendiskusikan kondisinya. 3. Beri kesempatan kepada pasien untuk memutuskan. 4. Tanyakan kepada pasien apakah akan memberikan persetujuan persetuju an untuk terapi..
PANDUAN BELAJAR UNTUK KEMAMPUAN KLINIK KRIOTERAPI
(Digunakan untuk peserta) Menilai pencapaian tiap langkah atau tugas yang diamati dengan memakai skala nilai sebagai berikut : 1
Butuh Perbaikan : Langkah atau tugas tidak dilakukan secara benar atau tidak berurutan
atau dihilangkan. 2
Dilakukan secara kompeten : Langkah atau tugas dilakukan secara benar dan berurutan,
namun peserta tidak ada kemajuan dari satu langkah ke langkah berikutnya secara efisien. 3
Dilakukan Secara Mahir : Langkah atau tugas dilakukan secara efisien dan benar secara
berurutan.
PANDUAN BELAJAR UNTUK KEMAMPUAN KLINIK KRIOTERAPI LANGKAH/TUGAS Konseling pra tindakan krioterapi
1. Memberi salam kepada pasien. 2. Menjelaskan keuntungan menemukan kanker serviks dalam stadium pra kanker atau NIS. 3. Menjelaskan mengenai tindakan krioterapi (tujuan, cara kerja, peralatan, keuntungan, kerugian, tentang efek samping, alternatif lain tindakan destruksi lokal, lamanya tindakan, waktu penyembuhan, tingkat keberhasilan pengobatan) 4.
Memastikan bahwa krioterapi merupakan pilihan pasien.
5. Menilai pengetahuan pasien mengenai efek samping krioterapi (masalah pengeluaran cairan yang kadang disertai darah setelah tindakan). Persiapan pemeriksa
1. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun kemudian keringkan. Persiapan pasien
1. Pastikan bahwa pasien tidak sedang hamil dan tidak sedang haid. 2. Pasien diminta mengosongkan kandung kemih. 3. Membantu pasien dalam posisi sesuai kebutuhan (dalam posisi lithotomi) 4.
Pasang alas bokong dan penutup perut bawah
Persiapan tindakan krioterapi
1. Pasang spekulum cocor bebek yang telah dioleskan dengan lubrikan ginekologik dan dimasukkan ke dalam vagina untuk menampakkan porsio.
KASUS
PANDUAN BELAJAR UNTUK KEMAMPUAN KLINIK KRIOTERAPI LANGKAH/TUGAS
2. Memilih bentuk dan besar probe beku sesuai dengan bentuk dan besar porsio. 3. Memeriksa kembali tekanan sehingga jarum penunjuk berada pada zona hijau alat pengatur tekanan. Krioterapi
1. Melakukan pembekuan dan dihitung selama 3 menit setelah mulai terlihat bunga es, istirahat 5 menit dan bekukan lagi selama 3 menit (bila dilakukan double freeze). Untuk mempermudah ingatlah langkah “3-5-3”. 2.
Mencairkan probe beku dan dilepaskan dari porsio.
3. Melepaskan alat dan probe beku dibersihkan dengan alkohol 70% dan selanjutnya disterilkan dengan desinfeksi tingkat tinggi menit untuk dekontaminasi. 4. Membiarkan pasien sejenak dalam posisi baring/duduk. Tugas pasca tindakan
1. Bersihkan alat dari bekuan dan darah. 2. Rendam spekulum ke dalam larutan Chlorin 0.5%. 3. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun kemudian keringkan. 4.
Menulis tindakan yang telah dilakukan pada rekam medik.
Petunjuk pada pasien
1. Menganjurkan kepada pasien untuk kembali bila :
Rasa panas pada wajah berlangsung lama Demam selama lebih dari 2 hari Nyeri perut bagian bawah, khususnya jika ibu mengalami demam Perdarahan selama lebih dar 2 hari dan lebih banyak dari menstruasi normal.
2. Tidak melakukan hubungan seksual selama 4 minggu. 3. Aktivitas berat dan lama dihindari selama 4 minggu. 4. Pasien dapat mandi kapan saja setelah tindakan kemoterapi, tetapi hindari mandi di bathtub sampai cairan vagina sudah tidak ada lagi.
5. Pengeluaran cairan vagina yang kadang disertai darah adalah hal yang lumrah.