PANDUAN PERAWATAN NEO NE ONAT NATAL AL LE LEVE VEL L II II DAN DA N LE LEVE VEL L II III RSUD RS UD Dr D r . SAI SAIFUL FUL ANW ANWAR AR MALA M ALANG NG TERAKREDITASI PARIPURNA KARS
RSSA JAYA RSSA LUAR BIASA AKREDI AKRE DIT TAS ASII PAS ASTI TI BI BIS SA
BUDAYA BUDAYA M UTU " Ki t a P ed ul ul i "
PEME EMERI RINTAH NTAH PRO PROVI VINS NSII JAWA JAWA TI T I MUR RUMAH RU MAH SAKI SAKI T UMUM DAERAH DAERAH Dr. Dr . SAI FUL ANWAR ANWAR Jl. Jaksa Jaksa Agung Supr Supr apt apto o No. 2 MALANG MALANG,, 65111
Telp. ( 0341 ) 362101, Fax. Fax. ( 0341 ) 369384 E-MAIL :
[email protected] KEPUTUSAN DI REKTUR REKTUR RSUD RSUD Dr. Dr . SAI SAI FUL ANWAR MALANG MALANG NOMO NOMOR R : 441 / 0089 / 302 / 2015 TENTANG PEMBER PEMBERLAKUA LAKUAN N PANDUAN PER PERAWATAN AWATAN NEONATAL NEONATAL LEVEL LEVEL I I DAN LEVEL LEVEL I I I RSUD RSUD Dr . SAI FUL ANWAR MALANG MALANG DI REKTUR REKTUR RS RSUD Dr. Dr . SAIFUL ANWAR MALANG Menimbang
:
a. b. c.
Mengingat
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
bahwa dalam upaya peningkatan mut u pelayanan kesehatan kesehatan di ruang neonatologi agar penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang; bahwa agar pelayanan tersebut dapat seragam dan sesuai standar, maka diperlukan perawatan neonatal neonatal level level I dan level level II ; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dimaksud pada huruf a, dan b, m aka ditetapkan dalam Keputusan Direktur. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tent ang Pemerint ahan Daerah (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2004 Nomor 125); Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tent ang Keseha Kesehatan tan ( Lembaran Lembaran Negara Republik Republik Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Keputusan Presiden Presiden RI RI Nomor Nomor 40 Tahun 2001 tent ang Pedoman Pedoman Kelembagaan dan Rumah Sakit Daerah; Peraturan Menteri Kesehatan Kesehatan RI RI Nomor 012 Tahun 2012 2012 tent ang Akreditasi Akreditasi Rumah Rumah Sakit; Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Kesehatan RI Nomor 436 / Menkes / K / VI / 1993 tent ang B Berlakunya erlakunya Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Indonesia; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 / Menkes / SK / XII / 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medik; Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Jawa Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tent ang Organisasi Organisasi dan Tata Rumah Sakit Daerah Provinsi Provinsi Jawa Timur; Keputusan Gubernur Gubernur Jawa Timur Nomor 188 / 515 / KPTS KPTS / 013 / 2014 t entang Perubahan Perubahan atas Keputusan Gubernur jawa Timur Nomor 188 / 910 / KPTS / 013 / 2013 tentang Pedoman dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. M EMUTUS EMU TUSKAN KAN
M enetapkan
:
Pert ama
: Keputusan Keput usan Direkt ur RS RSUD UD Dr. Saiful Anwar Ma Malang lang tent tentang ang Pember lakuan Panduan Perawatan eraw atan Neonat al Level II dan Level III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang;
Kedua
: Pembinaan dan pengawasan pengawasan terhadap pelaksanaan pelaksanaan panduan panduan tersebut dilaksanakan dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang; : Keputusan ini berlaku sejak tanggal dit etapkan dan disampaikan disampaikan kepada pihak terkait untuk diket ahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ketiga
Ditet apkan di : M A L A N G Pada tanggal : 05 Januari Januari 2015 DI REKTUR REKTUR RSUD RSUD Dr. Dr . SAIFUL SAI FUL ANWAR MALANG MALANG
dr. dr . BUDI RAHAJU, AHAJU, MPH. MPH. Pembina Utama Muda NIP . 19551011 198210 2 001 Tembusan Tembusan : Yth. 1. Para Wakil Direktur 2. Ka. Bidang / Bagian terkait 3. Ka. Sub Bagian / Seksi terkait 4. Kepala Instalasi Instalasi terkait 5. Ketua SMF terkait 6. Ketua Komite Medik 7. Ka. Komite Keperawatan 8. Ka. Satuan Pengawas Intern 9. Ka. Dewan Pengawas Pengawas BLUD RSUD Dr. Saiful Anw ar Malang ------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya akhirnya buku Buku Panduan Perawatan Neonatus Level II dan Level III RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dapat diselesaikan. Buku ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di ruang neonatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, sehingga dapat mendukung upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB). Seperti kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara yang menandatangani kesepakatan pembangunan millennium (MDGs) pada bulan September tahun 2000, sehingga dipandang perlu untuk membuat buku pedoman ini sebagai arahan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada neonates Level II dan Level III. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan konstribusinya dalam penyusunan buku panduan ini. Kami juga menyadari bahwa penulisan buku pedoman ini jauh dari sempurna, untuk itu kami juga menyadari bahwa penulisan buku pedoman ini jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya kami berharap mudah mudahan buku pedoman ini
dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Malang,
Tim Penyusun
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1
1.2 Tujuan Panduan ................................................................................
2
1.3 Ruang Lingkup ..................................................................................
2
1.4 Dasar Hukum ....................................................................................
2
1.5 Struktur dan Uraian Jabatan AMP .....................................................
3-5
1.6 Batasan Operasional.........................................................................
5
BAB II STANDAR KETENAGAAN 2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia.....................................................
6
2.2 Distribusi Tenaga dan Pengaturan Jaga ...........................................
6-7
BAB III STANDAR FASILITAS 3.1 Denah Ruang....................................................................................
8-9
3.2 Standar Fasilitas ............................................................................... 10-11 BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN NEONATOLOGI LEVEL II DAN LEVEL III Pelayanan Neonatologi Level II dan Level III .................................................. 12-13 BAB V LOGISTIK 5.1 Sarana Prasarana dan Peralatan Ruang Pelayanan Neonatus Tingkat II ........................................................................................... 14-15 5.2 Sarana Prasarana dan Peralatan Ruang Pelayanan Neonatus Tingkat III .......................................................................................... 15-16 BAB VI KESELAMATAN PASIEN DAN PETUGAS 6.1 Pelayanan Keselamatan Pasien Level II dan Level III .......................
17
6.2 Pencegahan Infeksi...........................................................................
17
BAB VII PENGENDALIAN MUTU ...................................................................
18
BAB VIII PENUTUP ........................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
20
LAMPIRAN .....................................................................................................
21
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Angka kematian ibu khususnya neonatus yang merupakan indikator status kesehatan, saat ini di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan di negara – negara ASEAN, sehingga upaya meningkatkan kesehatan bayi baru lahir perlu terus ditingkatkan. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002- 2004 sebesar 52 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab terbesar kematian Neonatus di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang adalah Gagal Nafas, Sepsis, RDS , Aspixia, Pneumonia, MAS, HMD. Pelayanan kesehatan pada neonatus dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu :
Tingkat I Pada tingkat
ini dikhususkan untuk asuhan neonatus normal yang
merupakan pelayanan asuhan neonatus dasar dan bayi resiko rendah
Tingkat II Pada
tingkat
ini
dikhususkan
pada
bayi
dengan
asuhan
ketergantungan tinggi yang merupakan pelayanan terhadap bayi sakit sedang yang diharapkan pulih secara cepat
Tingkat III Pada tingkat ini dikhususkan pada bayi yang memerlukan asuhan neonatus intensif. Dimana pada tingkat ini merupakan pelayanan terhadap bayi sakit yang memerlukan dukungan kehidupan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Permasalahan terkait dengan pelayanan keperawatan neonatus pada
saat ini antara lain belum adanya buku panduan pelayanan, terbatasnya kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan, rasio perawat dan neonatus yang tidak seimbang serta fasilitas pendukung yang terbatas. Untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi neonatus dan keluarganya disusunlah Buku Panduan Pelayanan Level II Dan Level III
1.2
Tujuan Panduan 1.2.1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan neonatus di sarana kesehatan dalam upaya penurunan angka kematian dan angka kesakitan bayi
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
1
1.2.2. Tujuan Khusus 1. Adanya perencanaan pelayanan keperawatan neonatus sesuai standar 2. Adanya pengorganisasian pelayanan keperawatan neonatus sesuai standar 3.
Dilaksanakannya
pelayanan
keperawatan
neonatus
sesuai
standar 4. Adanya pengendalian mutu pelayanan keperawatan neonatus sesuai standar
1.3.
1.4.
Ruang Lingkup Pelayanan Perinatologi IRNA IV RUANG
KELAS
Triage
III
4 tempat tidur
Bedah
III
5 tempat tidur
NICU
III
4 tempat tidur
Transisi
III
4 tempat tidur
Non Infeksi
III
10 tempat tidur
ISOLASI
III
5 tempat tidur
Infeksi
III
10 tempat tidur
KAPASITAS
Dasar Hukum 1. Undang- undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran. 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1045/Menkes/SK/IV/2006
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di lingkungan Depkes. 6. SK Direktur RSUD. Dr.Saiful Anwar Malang Nomor 800/9153/302/2013
tentang Tim RSSIB 7. SK
Direktur
RSUD.Dr.Saiful
Anwar
Malang
Nomor
445.05/0513/302/2013 tentang Tim Akreditasi RSUD.Dr.Saiful Anwar Malang
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
2
1.5.
Struktur dan Uraian Jabatan AMP
STRUKTUR ORGANISASI AMP RSUD. Dr Saiful Anwar Malang
PELI NDUNG DI REKTUR
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARI S
PJL AMP
NI CU
PERI NATOLOGI
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
POLI
UGD
3
Uraian Jabatan : A.
Penanggung Jawab 1.
Bertanggung jawab atas semua program dan hasil kerja dari kelompok kerja AMP
2.
Bertanggungjawab atas semua kegiatan penyelenggaraan AMP di unit kerja yang terkait
3.
Bertanggungjawab secara penuh terhadap pimpinan atas terkait dengan segala hal tentang AMP
4.
Berkoordinasi dengan lintas sektor dan lintas program melalui pertemuan secara rutin
B.
Ketua AMP 1.
Menyusun Perencanaan program
2.
Menghimpun dan mengolah data tentang segala hal yang berkaitan dengan pelayanan di unit kerja yang terkait
3.
Mengkoordinir di unit kerja yang terkait
4.
Melakukan evaluasi tentang perkembangan pelayanan management AMP di unit kerja yang terkait
5.
Melaporkan hasil pelayanan AMP di unit kerja yang terkait kepada penanggungjawab
6.
Membantu
penanggungjawab
kelompok
kerja
AMP
berdasarkan
dokumentasi yang telah disusun 7.
Mensosialisasikan segala hasil pertemuan, kebijakan dan aturan yang berhubungan dengan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
C. Wakil Ketua AMP 1.
Menerima
pendelegasian
tugas
dari
ketua
berhubungan
dengan
pelaksanaan pelayanan di unit kerja yang terkait 2.
Melakukan evaluasi awal tentang adanya perkembangan, masalah ataupun laporan pelayanan di unit kerja terkait
3.
Mengecek kelengkapan sarana dan prasarana dari pelayanan di unit kerja terkait
4.
Melaksanakan
rencana
yang
telah
disusun
secara
terkoordinir,
terorganisasi dan efektif bersama – sama dengan anggota D. Sekretaris AMP 1.
Membuat laporan kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan di unit kerja terkait
2.
Merekap usulan sarana prasarana dan kebutuhan anggaran untuk menunjang kegiatan pelayanan di unit kerja terkait
3.
Menyusun perencanaan program kegiatan tentang pelayanan bersama dengan ketua, wakil dan seluruh anggota
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
4
4.
Menghimpun dan mengolah data tentang segala hal yang berkaitan dengan pelayanan di unit kerja yang terkait
5. E.
Membuat rekapan laporan kegiatan dari pelayanan di unit kerja terkait
Anggota AMP 1.
Melaksanakan
rencana
yang
telah
disusun
secara
terkoordinir,
terkoordinasi, terorganisir dan efektif sesuai perencanaan program yang telah disusun 2.
Membuat usulan sarana prasarana dan kebutuhan anggaran untuk menunjang
kegiatan
pelayanan
di
ruangan
yang
telah
menjadi
tanggungjawab 3.
Membuat laporan kegiatan dari pelayanandi unit yang terkait secara periodik dilaporkan kepada sekretaris untuk diteruskan kepada ketua dan selanjutnya ditindaklanjuti dan dilaporkan ke rumah sakit
4.
Membuat Usulan rencana tindak lanjut dari setiap temuan yang ada tentang pelayanan di ruangan yang dibawahi
1.6.
Batasan Operasional 1. Bayi premature atau sakit yang memerlukan resusitasi dan stabilisasi sebelum dipindahkan ke fasilitas ke tempat intensif 2. Bayi yang lahir dengan berat badan < 2500 3. Bayi yang lahir dengan usia kehamilan < 34 minggu 4. Bayi yang memerlukan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi oksigen 5. Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif 6. Bayi yang memerlukan ventilasi mekanik selama jangka waktu yang singkat (< 24 jam ) 7. Bayi yang menggunakan CPAP ( Continous Positive Airway Pressure ), infuse intra vena , nutrisi parenteral total memakaii jalur sentral melalui tali pusat dan jalur sentral melalui intra vena perkutan 8. Bayi yang memerlukan dukungan kehidupan terus menerus
baik
memerlukan ventilasi mekanik maupun HFO 9. Bayi dengan kelainan bedah congenital
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
2.1.
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
KRITERIA
KUALIFIKASI STANDAR
MEDIS
1. Dokter ahli anak 2. Dokter Umum
KEPERAWATAN
1. Bidan 2. Perawat
TENAGA KHUSUS TENAGA
Perawat level II dan level III
KESEHATAN 1. Apoteker
LAINNYA
2.2.
2. Ahli gizi
Distribusi Tenaga dan Pengaturan Jaga RUANG
Triage
KAPASITAS
4 Tempat
STANDAR
TENAGA
KEKURANGAN
KEBUTUHAN
YANG
TENAGA BIDAN
TENAGA
ADA
6
8
2
5
12
7
11
16
5
-
6
6
5
12
7
8
12
4
-
6
6
tidur Bedah
5 Tempat tidur
Level III
4 Tempat tidur
Transisi
4 Tempat tidur
Non
10
Infeksi
Tempat tidur
Infeksi
10 Tempat tidur
Isolasi
5 Tempat tidur
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
6
Jumlah tenaga pelaksana keperawatan yang ada Dinas sore
:
7
Dinas
:
7
Dinas Pagi
:
18
Libur
:
4
Kebutuhan tenaga
:
71
Jumlah tenaga yang ada
:
35
Jumlah tenaga pelaksana non medis keperawatan yang ada : DS
:
1
DM
:
1
D P
:
4
Libur
:
1
__________ Kebutuhan Tenaga
:
7
Jumlah tenaga yang ada
:
6
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
7
BAB II I STANDAR FASI LI TAS 3.1 . Denah Ruang GUDANG ALAT ALAT
LANTAI I PINTU MASUK
Transisi I
Bedah
BAYI BARU LAHIR
Level III
Ruan g Tran sisi
DARI KABER
RUANG MK & MENYUS
RUANG KONSULTA SI
RUANG GANTI
PINT U MASU K TEMPAT PEMBERSIH AN ALAT
KM
RUANG PENGOPLOSAN
OBAT
Infeksi
ISOLASI
KM DAPUR SUSU
Budaya M ut u RSSA "KITA PEDULI"
8
Non Infeksi
LOKET
DENAH RUANG PERINATOLOGI LANTAI II
UTARA
PINTU MASUK DARI LANTAI I
RUANG GUDANG
TU & ARSIP
RUANG GANTI
RUANG
RUANG
PERAWAT
DAPUR
KA. TIM
SIDANG
RUANG RUANG DOKTER
Budaya M ut u RSSA "KITA PEDULI"
KAUR RUANG
RUANG PERTEMUAN
9
PPDS
M U S H O L L A
KM
KM
3.2.
Standar Fasilitas A. Fasilitas Ruangan : 1. Lantai I a. Ruang perawatan bayi dengan 7 ruangan b Ruang pengoplosan obat c. Ruangan Menyusui/ruangan metode kanguru d. Ruangan Konsultasi e. Dapur susu g. Pantry h. Ruangan Tata Usaha i. Gudang alat – alat j. Ruangan pembersihan alat – alat. 2. Lantai II a.
Ruang rapat perawatan
b.
Ruang ganti perawat
c.
Ruang Dokter
d.
Ruang Ka Ruang
B. Fasilitas Alat a. Ventilator 4 buah b. CPAP 5 buah c. SIPAP 1 buah d. Incubator 16 buah e. Infant Warmer 9 buah f.
Incubator Transport 4 buah
g. Box bayi 24 buah h. T Piece 3 buah i.
Ambu bag
j.
Monitor 2 buah
k. Oksimetri 5 buah l.
Infus Pump 6 buah
m. Syringe Pump 5 buah n. Resusitasi Kit o. Single Nasal Prong p. Alat fototerapi: Konvensional
LED
Biliblanket
q. Alat Suction potable 2 buah
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
10
r. Nebulizer s. Timbangan Bayi Elektrik 3 buah t.
Gluko Stick
u. Alat Foto Rontgent 1 buah
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
11
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN NEONATALOGI LEVEL II DAN LEVEL III 1. Diberikan pada pasien mulai dari kelahiran sampai dengan usia satu bulan. 2. Pasen ditempatkan di ruangan sesuai dengan kasusnya ,baik ruang Transisi I, ruang Non Infeksi, ruang Infeksi, ruang transisis, ruang transisi II, ruang isolasi maupun Level III. 3. Bagi orang tua ibu atau bapak bayi diberi kesempatan untuk mengunjungi bayinya. 4. Disediakan ruang menyusui untuk ibu-ibu yang hendak menyusui bayinya. 5. Disediakan ruang konsultasi bagi orang tua bayi yang hendak konsultasi dengan dokter.
PELAYANAN NEONATOLOGI LEVEL II DAN LEVEL III A.
Pengertian Neonatologi adalah ilmu yang mempelajari tumbuh kembang janin dan neonatus dalam proses normal dan abnormal karena gangguan yang mempengaruhinya. Dimana periode perinatal adalah ( konsepsi ) – 28 minggu sampai 1 bulan post natal
B.
C.
Tujuan Pelayanan Neonatologi Level II Dan Level III
Mengurangi resiko saat kelahiran
Mengurangi gejala sisa akibat saat kelahiran
Deteksi dini kelahiran bayi
Menggalakan penggunaan Air Susu Ibu
Pendidikan dan latihan
Ruang Lingkup Pelayanan Ruangan Perawatan
Level II ( pelayanan neonatus khusus ) : perawatan bayi sakit sedang dan diharapkan pulih secara cepat
Tingkat II pelayanan neonatus (spesialistik) Perawatan bayi spesialistik; unit tingkat II dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan kemampuan menyediakan bantuan ventilasi mekanik termasuk continuous positive airway pressure Level IIA : mempunyai kemampuan o
Resusitasi dan stabilisasi bayi premature dan/atau sakit sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan dengan ruang perawatan intensif bayi baru lahir
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
12
o
Menyediakan perawatan untuk bayi dengan usia gestasional>32 minggu dan berat ≥ 1500 gram yang mengalami (1) imaturitas fisiologik
seperti
apnea
prematurity ,
of
tidak
mampu
mempertahankan suhu tubuh, atau tidak mampu menyusui per oral,
atau
(2)
sakit
sedang
dengan
permasalahan
yang
diperkirakan segera membaik dan tidak memerlukan pelayanan subspesialis yang segera. o
Menyediakan perawatan untuk bayi yang membaik setelah perawatan intensif
Level IIB Mempunyai kemampuan perawatan tingkat IIA dan kemampuan tambahan untuk menyediakan ventilasi mekanik dalam jangka waktu singkat (<24 jam) atau continuous positive airway pressure Tingkat III (subspesialistik) NICU: Pelayanan NICU tingkat III dibagi menjadi 3 kategori Tingkat IIIA: mempunyai kemampuan untuk Menyediakan perawatan komprehensif untuk bayi yang lahir dengan usia
o
gestasional>28 minggu dengan berat>1000 gram o
o
Menyediakan life support , terbatas pada ventilasi mekanik konvensional Melakukan pembedahan minor seperti pemasangan
kateter vena sentral
atau repair hernia inguinal Tingkat IIIB NICU: mempunyai kemampuan untuk o
Merawat secara komprehensif bayi dengan berat lahir sangat rendah ( ≤1000 gram dangestasi≤28 minggu)
o
Mempunyai alat bantu nafas tingkat lanjut seperti ventilasi high-frequency dan nitric-oksidinhalasi selama diperlukan
o
Akses cepat dan on-site terhadap subspesialistik pediatrik yang luas
o
Pencitraan
tingkat
lanjut,
dengan
fasilitas
interpretasi
berdasarkan
kebutuhan segera, termasuk computed tomography , magnetic resonance imaging, dan ekokardiografi o
Spesialis bedah anak dan anestesi pediatri yang berada di tempat atau dekat dengan institusi untuk melakukan pembedahan mayor seperti ligasi patent ductusarteriosus dan repair defek dinding abdomen, perforasi necrotizing enterocolitis , fistula trakeoesofagel
dan/atau atresia esofagus,
dan myelomeningokel Tingkat IIIC NICU: Mempunyai kemampuan tingkat IIIB NICU dan berada dalam intistusi yang mempunyai fasilitas ECMO dan pembedahan untuk malformasi jantung bawaan yang kompleks yang memerlukan bypass kardiopulmoner.
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
13
BAB V LOGISTIK
5.1. Sarana Prasarana dan Peralatan Ruang Pelayanan Neonatus Tingkat II A.
Fasilitas fisik 1.
Tersedia ruangan transisi I sebagai area bayi baru lahir
2.
Ada tujuh ruangan perawatan dengan pencahayaan yang cukup
3.
Semua lampu dengan kondisi baik dengan saklar yang aman
4.
Tersedia lampu emergency di tiap ruang perawatan
5.
AC dapat dipertahankan pada suhu 24 ˚ C dengan kelembaban udara 30 ˚C – 60˚ C.
6. B.
AC terdapat di tiap ruang perawatan
Perlengkapan dan peralatan Level II memiliki perlengkapan sebagai berikut : 1.
Perlengkapan resusitasi untuk neonatus ( pemanas , balon yang bisa mengembang sendiri dan alat penghisap lendir portable )
2.
Laringoskop untuk neonatus dengan 2 bilah lurus ( ukuran 0 dan 00 )
3.
Stetoskop neonatus
4.
Alat pengukur panjang badan
5.
Tabung oksigen sentral terdapat
6.
Incubator
7.
Unit terapi sinar
8.
Syringe pump
9.
Alat uji glukosa
satu titik di tiap tempat tidur
10. Dua perangkat resusitasi 11. Dua buah T Piece 12. Dua Buah perangkat penghisap lendir 13. Dua buah unit CPAP 14. Satu unit SIPAP 15. Tiga buah kompresor atau udara bertekanan
C. Alat dan bahan habis pakai 1.
Selang endotrakeal untuk neonatus ( ukuran 2.5 ; 3 ; 3,5; 4 )
2.
Kateter penghisap lendir ( ukuran 6,8 )
3.
Selang nasogastrik untuk neonatus ( ukuran 6,8)
4.
Kateter tali pusat (ukuran 5 untuk UVC dan 3,5 untuk UAC )
5.
Gelang identitas
6.
Alat suntik ukuran 1, 2 ½, 3 ½, 10, 20, 50 cc.
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
14
D.
7.
Masker oksigen neonatus
8.
Penutup mata untuk terapi sinar
9.
Kantung plastik untuk wadah sampah besar
Obat-obatan 1.
Dextrose 5 %
2.
Dextrose 10 %
3.
Dextrose 40 %
4.
Saline 0,9 %
5.
Sodium Klorida 7,4 %
6.
Kadalex atau ampul KCL
7.
Larutan Ringer Lactat
8.
Kalsium Glukanat 10 %
9.
Antibiotik
10. Xantines / Aminophilin 11. Epineprin 12. Dopamin 13. Dobutamin 14. Sodium Bikarbonat 5.2. Sarana Prasarana dan Peralatan Ruang Pelayanan Neonatus Tingkat III A. Fasilitas Fisik Terdapat satu ruangan untul level III [ NICU ] B. Perlengkapan Dan Peralatan Level III memiliki peralatan dan perlengkapan sebagai berikut : 1. Dua buah incubator dengan dua buah pintu incubator 2. Dua buah Infant Warmer 3. Empat buah Ventilator 4. Empat buah outlet oksigen 5. Dua kompresor atau udara bertekanan 6. Dua buah monitor 7. Dua buah oksimetri 8. Satu buah T Piece khusus level III 9. Empat outlet listrik untuk satu incubator C. Bahan Dan Peralatan Habis Pakai 1. Selang endotrakeal untuk neonatus (ukuran 2.5 ;3 ; 3,5; 4) 2. Sarung tangan 3. Alat suntik 1;2,5; 3.;10;20;50 cc.p lendir ukuran 6 dan 8 4. Pipa minum ukuran 5 dan 8 5. Pipa penghisap lendir ukuran 6 dan 8 6. Kanula ukuran 22 dan 24 7. Kateter umbilical ukuran 3 ½ ,5, dan 8
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
15
8. Masker oksigen neonatus 9. Penutup mata untuk terapi sinar 10. Peralatan lengkap tranfusi tukar atau katupnya 11. Kantung plastic untuk wadah sampah besar D. Obat-obatan : 1. Dextrose 5 % 2. Dextrose 10 % 3. Dextrose 40 % 4. Saline 0,9 % 5. Sodium Klorida 3 % 6. Potasium Klorida 7,4 % 7. Kadalex atau ampul KCL 8. Larutan Ringer Lactat 9. Kalsium Glukonat 10 % 10. Antibiotik 11. Xantine / aminophyline 12. Epinefrin 13. Dopamine 14. Dobutamine 15. Sodium Bikarbonat 8,4 %
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
16
BAB VI KESELAMATAN PASIEN DAN PETUGAS
6.1. Pelayanan Keselamatan Pasien level II dan level III berdasarkan : 1.
Ketepatan identifikasi pasien
2.
Peningkatan komunikasi yang efektif
3.
Peningkatan keamanan obat yang diwaspadai (high – alert medication)
4.
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5.
Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6.
Pengurangan resiko jatuh
6.2. Pencegahan Infeksi : A.
Cuci tangan Melakukan 6 langkah cuci tangan yang dijadikan standar dari WHO pada saat : 1.
Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
2.
Sebelum dan sesudah tindakan/ aseptic
3.
Sebelum terpapar cairan tubuh pasien.
4.
Sebelum dan setelah melakukan tindakan invasive
5.
Setelah menyentuh area sekitar pasien / lingkungan
B.
Pemakaian APD secara teratur dan benar
C.
Penanganan benda tajam dengan tepat dan benar (pembuangan tempat sampah benda tajam ke kotak khusus atau safety box)
D.
Dekontaminasi alat
E.
Penanganan limbah dan lingkungan
F.
Penanganan linen/ laundry yang memadai
G.
Penempatan pasien isolasi
H.
Etika batuk
I.
Praktek menyuntik aman
J.
Praktek pencegahan infeksi
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
17
BAB VII PENGENDALIAN MUTU A.
Meningkatkan sumber daya manusia 1.
Mengirim tenaga perawatan untuk mengikuti pelatihan
2.
Sosialisasi ilmu yang baru ke semua tenaga kesehatan yang ada di ruang perinatologi tiap seminggu sekali
B.
Meningkatkan sarana prasarana 1.
Selalu menjaga kelayakan alat dengan mengontrol alat – alat yang ada dari tim IPSAM khusus perinatologi
2.
Selalu
menjaga kebersihan alat dengan menempatkan tenaga khusus
kebersihan alat- alat yang ada. C. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan buku saran dan kuesioner kepuasan pelanggan kepada keluarga pasen
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
18
BAB VIII PENUTUP
Dengan disusunnya buku ’Panduan Pelayanan Level II Dan Level III” ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan rumah sakit dalam
merawat pasen
neonatus, sehingga dapat mendukung upaya menurunkan angka kematian bayi Dalam penerapan standar Pelayanan Keperawatan Neonatus di rumah sakit dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur baik klinis maupun manajerial, pemantauan dan evaluasi serta penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan. Keberhasilan penerapan Panduan Pelayanan Level II Dan Level III ini sangat bergantung pada semangat, dedikasi,ketekunan, kerja keras, kemampuan dan ketulusan berbagai pihak terkait dengan pelayanan kesehatan neonatus di RSUD dr Saiful Anwar ini.
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Standar Pelayanan Keperawatan Neonatus di Sarana Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, 2008. 2. Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif, Departemen Kesehatan RI, 2008.
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
20
LAMPIRAN
Infusion pump
: Alat pengatur kecepatan pemberian tetesan infuse secara elektrik
Neonatus
: Bayi berumur < 28 hari
ECMO
: Extra Corporeal Membran Oxygenation
HFO
: High frequency oscilation ( alat bantu nafas berfrekuensi tinggi )
Lantai 1 a.
Ruang perawatan bayi dengan 7 ruangan
b.
Ruang pengoplosan obat
c.
Ruangan Menyusui/ruangan metode kanguru
d.
Ruangan Konsultasi
e.
Dapur susu
f.
Pantry
g.
Ruangan Tata Usaha
h.
Gudang alat – alat
i.
Ruangan pembersihan alat – alat.
Lantai II a.
Ruang rapat perawatan
b.
Ruang ganti perawat
c.
Ruang Dokter
d.
Ruang Ka Ruang
Budaya M ut u RSSA " KITA PEDULI"
21