PANDUAN PELAKSANAAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEMBANGAN JAKARTA 2016 0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur syukur kita panjatkan panjatkan kehadira kehadiratt Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Esa, karena karena berkat berkat RahmatNya Panduan Pelaksanaan Dokter Penangung Jawab Pelayanan DPJP! selesai disusun" Rumah #akit sebagai institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyar masyaraka akatt denga dengan n tujua tujuan n penyem penyembu buhan han penyak penyakit it serta serta terhin terhinda darr dari dari kemati kematian an dan dan ke$a$atan ke$a$atan,, dalam dalam melaksan melaksanakan akan %ungsiny %ungsinya a rumah rumah sakit sakit harus harus meminima meminimalkan lkan risiko risiko baik klini klinis s maupu maupun n non klinis klinis yang yang mungki mungkin n terja terjadi di selama selama proses proses pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan berlangsung sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien" &leh karena itu, keselamatan pasien menjadi prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit" 'ntuk men$apai kondisi pelayanan yang e%ekti%, e%isien dan aman bagi bagi pasie pasien n diperl diperluka ukan n komitm komitmen en dan tanggu tanggung ng jawab jawab dari dari seluru seluruh h perso personil nil pember pemberii pelayana pelayanan n di rumah rumah sakit" sakit" #alah #alah satu pemberi elemen elemen dalam dalam pemberi pemberi asuhan kepada kepada pasien (patient care) adalah care) adalah asuhan medis" (suhan medis diberikan oleh dokter yang dalam standar keselamatan pasien disebut DPJP Dokter Penanggung jawab pelayanan!" )uku ini bertujuan bertujuan untuk memudahk memudahkan an rumah rumah sakit sakit dalam dalam penyelen penyelenggar ggaraan aan asuhan asuhan medis medis oleh DPJP agar ter$apai pelayanan yang baik dan sesuai dengan standar akreditasi rumah sakit"
Jakarta,
*+-
Direktur,
dr".rma Riani, M(P
1
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Rumah sakit adalah institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian atau ke$a$atan" Dalam melaksanakan %ungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan atau meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan berlangsung, sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien" &leh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit" 'ntuk men$apai kondisi pelayanan yang e%ekti%, e%isien dan aman bagi pasien, diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya" #elanjutnya kerjasama para Pro%esional Pemberi (suhan PP(! pasien merupakan prasyarat untuk men$apai tujuan tersebut dan dilengkapi dengan komunikasi yang baik" Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan dokter sebagai ketua tim sangat besar dan sentral dalam menjaga keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan berawal dan ditentukan oleh dokter" #ebagai instrumen monitoring dan e/aluasi maka tidak kalah pentingnya %aktor $atatan medis yang lengkap dan baik, dimana semua proses pelayanan terhadap pasien direkam se$ara real time dan akurat" (pabila terjadi sengketa medis maka rekam medis ini benar0benar dapat menjadi alat bukti bagi rumah sakit bahwa proses pelayanan telah dijalankan dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau terjadi sebaliknya dapat pula ber%ungsi sebagai masukan untuk memperbaiki proses pelayanan yang ada" #alah satu elemen dalam pemberian asuhan kepada pasien (patient care) adalah asuhan medis" (suhan medis diberikan oleh dokter yang dalam standar keselamatan pasien disebut DPJP 1 Dokter Penanggung Jawab Pelayanan" Pengaturan tentang DPJP sangat diperlukan dalam pelaksanaan asuhan medis di rumah sakit untuk menghindari kemungkinan terjadinya pelayanan yang kurang baik karena terjadinya duplikasi, interaksi obat yang kurang terkontrol, kontra indikasi, ketidak jelasan peranan dokter bila hanya diminta pendapat saja, dll" Panduan ini disusun untuk memudahkan rumah sakit mengelola penyelenggaraan 2
asuhan medis oleh DPJP agar ter$apai pelayanan yang baik dan sesuai dengan standar akreditasi rumah sakit"
TUJUAN Tujuan Uu 1 Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit " Tujuan K!u"u" 1 Memberikan perlindungan kepada pasien agar memperoleh asuhan medis yang terbaik" Memberikan kemudahan kepada rumah sakit untuk mengelola penyelengggaraan asuhan medis oleh DPJP dalam rangka memenuhi #tandar (kreditasi Rumah #akit /ersi *+*" Memberikan panduan dan kejelasan tentang peranan DPJP" Memberikan panduan dan kejelasan tentang mekanisme koordinasi dan kerjasama tim dalam memberikan asuhan kepada pasien di rumah sakit " SASARAN # Para Direktur Rumah #akit dan Para Manajer Pelayanan di Rumah sakit 2omite Medis Para dokter pemberi asuhan medis di rumah sakit 2elompok pro%esi medis 3 #ta% medis 4ungsional"
BAB II RUANG LINGKUP 3
Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi 1 emergensi, rawat jalan, rawat inap, ruang tindakan, dan ruang perawatan khusus"
BAB III DASAR
4
" '' no 553*++6 tentang Rumah #akit pasal 7 1 Rumah #akit mempunyai %ungsi 1 huru% b" pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis 1. '' no 553*++6 tentang Rumah #akit pasal *6 #etiap Rumah #akit mempunyai kewajiban 1 huru% r" menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah #akit (hospital by laws) Penjelasan Pasal *6 huru% r 1 Yang dimaksud dengan peraturan internal Rumah #akit (hospital bylaws) adalah peraturan organisasi Rumah #akit (corporate bylaws) dan peraturan sta% medis Rumah #akit (medical staff bylaw) yang disusun dalam rangka menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance)" Dalam peraturan sta% medis Rumah #akit (medical staff bylaw) antara lain diatur kewenangan klinis (Clinical Privilege). " '' no *63*++5 tentang Praktik 2edokteran pasal 8 Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk " memberikan perlindungan kepada pasien9 *" mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi9 dan a" memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi *" '' no 553*++6 tentang Rumah #akit pasal 58 menyatakan rumah sakit wajib menerapkan #tandar 2eselamatan Pasien" 8" Permenkes -63*+ tentang 2eselamatan Pasien Rumah #akit" 5" Pasal : Permenkes -63*+ mengatur hal berikut 1 #etiap Rumah #akit wajib menerapkan #tandar 2eselamatan Pasien #tandar 2eselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat ! meliputi ;ak pasien9 Mendidik pasien dan keluarga9 2eselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan9 Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan e/aluasi dan program peningkatan keselamatan pasien9 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien9 Mendidik sta% tentang keselamatan pasien9 dan 2omunikasi merupakan kun$i bagi sta% untuk men$apai keselamatan pasien" 7" Pada
2riteria 1 "" ;arus ada $%&' *nan++un+ ja,a- *.a/anan" "*" Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat ren$ana pelayanan" "8" Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan se$ara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang ren$ana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya insiden" -" Permenkes :773*+ tentang penyelenggaraan 2omite Medik di Rumah #akit :" Permenkes 58=3*++ tentang #tandar Pelayanan 2edokteran =" #tandar (kreditasi Rumah #akit /ersi *+*, 2omisi (kreditasi Rumah #akit 6" 2ode Etik 2edokteran .ndonesia, P) .D., *+* +"#2 Pengurus )esar .D. no 3P)3("53+*3*+8 tentang Penerapan 2ode Etik 2edokteran .ndonesia "2eputusan
2onsil
2edokteran
.ndonesia
no
*(322.32EP3.>3*++-
tentang
Pengesahan #tandar 2ompetensi Dokter dan 2eputusan 2onsil 2edokteran .ndonesia no *8322.32EP3>.3*++- tentang Pengesahan #tandar 2ompetensi Dokter ?igi *" Peraturan 2onsil 2edokteran .ndonesia no Tahun *+* tentang #tandar 2ompetensi Dokter .ndonesia 8" Peraturan
2onsil
2edokteran
.ndonesia
no
5=322.3PER3>..3*++
tentang
2ewenangan Tambahan Dokter dan Dokter ?igi 5" Peraturan 2onsil 2edokteran .ndonesia no 5 Tahun *+ tentang Disiplin Pro%esional Dokter dan Dokter ?igi 7" 2eputusan 2onsil 2edokteran .ndonesia no 6322.32EP3.>3*++- tentang )uku 2emitraan Dalam ;ubungan Dokter 0 Pasien -" 2eputusan 2onsil 2edokteran .ndonesia no =322.32EP3.>3*++- tentang )uku Penyelenggaraan Praktik 2edokteran Yang )aik di .ndonesia :" 2onsil 2edokteran .ndonesia 1 2omunikasi E%ekti% Dokter 0 Pasien, *++-
BAB I PENGERTIAN 1.
DPJP Dokter Penanggung Jawab Pelayanan! 1 adalah seorang dokter, sesuai dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis 6
lengkap paket! kepada satu pasien dengan satu patologi 3 penyakit, dari awal sampai dengan akhir perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap" (suhan medis lengkap artinya melakukan asesmen medis sampai dengan implementasi ren$ana serta tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien" 2.
Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DPJP sesuai kewenangan klinisnya, dalam pola asuhan se$ara tim atau terintegrasi" @ontoh 1 pasien dengan Diabetes Mellitus, 2atarak dan #troke, dikelola oleh lebih dari satu DPJP 1 Dokter #pesialis Penyakit Dalam, Dokter #pesialis Mata dan Dokter #pesialis #ara%"
3.
DPJP 'tama 1 bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka asuhan medis tsb dilakukan se$ara terintegrasi dan se$ara tim diketuai oleh seorang DPJP 'tama" Peran DPJP 'tama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien ybs A2etua
TimA!, dengan tugas menjaga
terlaksananya asuhan medis komprehensi% 0 terpadu 0 e%ekti%, demi keselamatan pasien melalui komunikasi e%ekti% dengan membangun sinergisme dan men$egah duplikasi 4.
Dokter yang memberikan pelayanan interpretati%, misalnya memberikan uraian 3 data tentang hasil
laboratorium atau radiologi, tidak dipakai istilah DPJP, karena
tidak memberikan asuhan medis yang lengkap" 5.
(suhan pasien (patient care) diberikan dengan pola Pelayanan )er%okus pada Pasien (Patient Centered Care), dan DPJP merupakan 2etua (Team Leader) dari tim yang terdiri dari para pro%essional pemberi asuhan pasien 3 sta% klinis dengan kompetensi dan kewenangan yang memadai, yang a"l" terdiri dari dokter, perawat, ahli giBi, apoteker, %isioterapis dsb"
6.
Manajer
Pelayanan
Pasien 1
adalah pro%essional di rumah
sakit
yang
melaksanakan manajemen pelayanan pasien, yaitu proses kolaborati% mengenai asesmen, peren$anaan, %asilitasi, koordinasi asuhan, e/aluasi dan ad/okasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensi%, melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil out$ome! yang bermutu dengan biaya0e%ekti%" BAB PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT Dalam '' 553*++6 pasal 7 huru% b, dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis" 7
Pada penjelasan pasal 7 huru% b, disebutkan 1 yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan paripurna tingkat kedua adalah upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik" Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan paripurna tingkat ketiga adalah upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik" Dengan demikian asuhan medis kepada pasien diberikan oleh dokter spesialis"
BAB I
PELAYANAN BEROKUS PADA PASIEN (PATIENT CENTERED CARE) (suhan pasien dalam standar akreditasi rumah sakit /ersi *+* harus dilaksanakan berdasarkan pola Pelayanan )er%okus pada Pasien (Patient Centered Care), 8
asuhan diberikan berbasis kebutuhan pelayanan pasien" Pasien adalah pusat pelayanan, dan Pro%esional Pemberi (suhan PP(! diposisikan mengelilingi pasien" PP( adalah tenaga kesehatan yang se$ara langsung memberikan asuhan kepada pasien, a"l" dokter, perawat, bidan, ahli giBi, apoteker, %isioterapis, analis, radiographer dsb", dengan kompetensi yang memadai, sama pentingnya pada kontribusi pro%esinya, masing0masing menjalankan tugas mandiri, kolaborati% dan delegati%" PP( memberikan asuhan yang terintegrasi dalam satu kesatuan sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interpro%esional" DPJP dalam tim adalah sebagai ketua tim atau pemimpin klinis (Clinical leader), melakukan koordinasi, sintesis, re/iew dan mengintegrasikan asuhan pasien" PP( melaksanakan asuhan pasien dalam * proses, (sesmen pasien dan
.mplementasi ren$ana termasuk monitoring" (sesmen pasien terdiri dari 8 langkah 1 Pengumpulan .n%ormasi, a"l" anamnesa, pemeriksaan %isik, pemeriksaan lain 3 penunjang, dsb (nalisis in%ormasi, menghasilkan kesimpulan a"l"
masalah, kondisi, diagnosis, untuk
mengidenti%ikasi kebutuhan pelayanan pasien Menyusun ren$ana pelayanan 3 Care Plan, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien .mplementasi
ren$ana
serta
monitoring
adalah
pemberian
pelayanannya" 9
Pen$atatannya dilakukan dengan metode #&(P pada @atatan Perkembangan Pasien Terintegrasi"
ASUHAN MEDIS (suhan medis di rumah sakit diberikan oleh dokter spesialis, disebut sebagai DPJP" Di unit 3 instalasi gawat darurat dokter jaga yang berserti%ikat kegawat0daruratan, a"l" (T<#, (@<#, PP?D, menjadi DPJP pada saat asuhan awal pasien gawat0darurat" #aat pasien dikonsul 3 rujuk ke dokter spesialis dan memberikan asuhan medis, maka dokter spesialis tsb menjadi DPJP pasien tsb menggantikan DPJP sebelumnya, yaitu dokter jaga .?D tsb diatas" Pemberian
asuhan
medis
di
rumah
sakit
agar
menga$u
kepada
)uku
Penyelenggaraan Praktik 2edokteran Yang )aik di .ndonesia 2ep 2onsil no =322.32EP3.>3*++-!" Penerapan panduan ini selain menjaga mutu asuhan dan keselamatan pasien, juga dapat menghindari pelanggaran disiplin" (sas, Dasar, 2aidah dan Tujuan Praktik 2edokteran di .ndonesia intinya adalah sbb 1 (sas 1 nilai ilmiah, man%aat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien 2aidah dasar moral 1 Menghormati martabat manusia (respect for person) )erbuat baik (beneficence) Tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence) 2eadilan (jstice). Tujuan 1 memberikan perlindungan kepada pasien mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medik memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter, dan dokter gigi" Tumpuan dasar kompetensi dokter menga$u kepada #tandar 2ompetensi Dokter .ndonesia #2D.! Perkonsil No Tahun *+* tentang #tandar 2ompetensi Dokter .ndonesia! yang adalah 1 Pro%esionalitas yang
BAB II KEWENANGAN KLINIS DAN EALUASI KINERJA #etiap dokter yang bekerja di rumah sakit yang melakukan asuhan medis, termasuk pelayanan interpretati% a"l" Dr#p P2, Dr#p P(, Dr#p Rad dsb!, harus memiliki #2 dari Direktur 3 2epala Rumah #akit berupa #urat Penugasan 2linis 3 #P2 (Clinical appointment), dengan lampiran Rin$ian 2ewenangan 2linis 3 R22 (Clinical Privilege). Penerbitan #P2 dan R22 tsb harus melalui proses kredensial dan
rekredensial
yang
menga$u
kepada
Permenkes
:773*+
tentang
penyelenggaraan 2omite Medik di Rumah #akit" 11
Regulasi tentang e/aluasi kinerja pro%esional DPJP ditetapkan Direktur dengan menga$u ke Permenkes :773*+ tentang penyelenggaraan 2omite Medik di Rumah #akit dan #tandar (kreditasi Rumah #akit /ersi *+*, khususnya )ab 2P# 2uali%ikasi dan Pendidikan #ta%!"
BAB III PENUNJUKAN DPJP DAN PENGELOMPOKAN STA MEDIS Regulasi tentang penunjukan seorang DPJP untuk mengelola seorang pasien, pergantian DPJP, selesainya DPJP karena asuhan medisnya telah tuntas, ditetapkan Direktur 3 2epala Rumah #akit" Penunjukan seorang DPJP dapat a"l" berdasarkan permintaan pasien, jadwal praktek, jadwal jaga, konsul3rujukan langsung"
Pergantian DPJP perlu pengaturan rin$i tentang alih tanggung
jawabnya" Tidak dibenarkan pergantian DPJP yang rutin, $ontoh 1 pasien ( ditangani setiap minggu dengan pola hari #enin oleh Dr#p PD >, hari Rabu Dr#p 12
PD Y, hari #abtu Dr#p PD C 9 karena hal tersebut akan mengakibatkan tidak adanya kontinuitas pelayanan" Regulasi tentang pelaksanaan asuhan medis oleh lebih dari satu DPJP dan penunjukan DPJP 'tama, tugas dan kewenangannya ditetapkan Direktur 3 2epala Rumah #akit" 2riteria penunjukan DPJP 'tama untuk seorang pasien dapat digunakan butir0 butir sbb 1 DPJP 'tama dapat merupakan DPJP yang pertama kali mengelola pasien pada awal perawatan DPJP 'tama dapat merupakan DPJP yang mengelola pasien dengan penyakit dalam kondisi relati%! terparah DPJP 'tama dapat ditentukan melalui kesepakatan antar para DPJP terkait DPJP 'tama dapat merupakan pilihan dari pasien Pada pelayanan .@' maka DPJP 'tama adalah .ntensi/is" Pengaturan tentang pengelompokan #ta% Medis ditetapkan 3 diorganisir
oleh
Direktur sesuai kebutuhan" Pengelompokan dapat dilakukan a"l" dengan kategori per disiplin 2elompok #ta% Medis )edah, Penyakit Dalam, Radiologi, Mata dsb!, kategori penyakit 2elompok 2erja 3 Tim 2anker Payudara, 2anker @er/iks, dsb!, kategori organ 2elompok 2erja 3 Tim #erebro/askuler, 2ardio/askuler, Digesti%, dsb!"
BAB I TATA LAKSANA DPJP #etiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap harus memiliki DPJP Pada unit 3 instalasi gawat darurat, dokter jaga menjadi DPJP pada pemberian asuhan medis awal 3 penanganan kegawat0daruratan" 2emudian selanjutnya saat dilakukan konsultasi 3 rujuk ditempat (on side) atau konsultasi lisan kepada dokter spesialis, dan dokter spesialis tsb memberikan asuhan medis termasuk instruksi
13
se$ara lisan! maka dokter spesialis tsb telah menjadi DPJP pasien ybs, sehingga saat itulah DPJP telah berganti dari dokter jaga .?D kepada dokter spesialis tsb" (pabila pasien mendapat asuhan medis lebih dari satu DPJP, maka harus ditunjuk DPJP 'tama yang berasal dari para DPJP pasien terkait" 2esemua DPJP tsb bekerja se$ara tim dalam tugas mandiri maupun kolaborati%, berinteraksi dan berkoordinasi dibedakan dengan bekerja sendiri0sendiri!" Peran DPJP 'tama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien ybs sebagai A2etua
TimA!, dengan tugas menjaga terlaksananya
asuhan medis komprehensi% 0 terpadu 0 e%ekti%, demi keselamatan pasien melalui komunikasi yang e%ekti% dan
membangun sinergisme dengan mendorong
penyesuaian pendapat (adjstment) antar anggota, mengarahkan agar tindakan masing0masing DPJP bersi%at kontributi% bukan inter/ensi!,
dan juga men$egah
duplikasi" Tim membuat keputusan melalui DPJP 'tama, termasuk keinginan DPJP mengkonsultasikan ke dokter spesialis lain agar dikoordinasikan melalui DPJP 'tama" 2epatuhan DPJP terhadap jadwal kegiatan dan ketepatan waktu misalnya a"l" kehadiran atau menjanjikan waktu kehadiran, adalah sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan pasien serta untuk kepentingan koordinasi sehari0hari" Dibawah koordinasi DPJP 'tama , sekurang*nya ada rapat Tim yang melibatkan semua DPJP ybs sesuai kebutuhan pasien9 rumah sakit diharapkan menyediakan ruangan untuk rapat Tim di tempat0tempat pelayanan, misalnya di Rawat .nap, .@', '?D, dll" DPJP 'tama juga bertugas untuk menghimpun komunikasi 3 data tentang pasien " #etiap penunjukan DPJP harus diberitahu kepada pasien dan 3 keluarga, dan pasien dan 3 keluarga dapat menyetujuinya ataupun sebaliknya" Rumah sakit berwenang mengubah DPJP bila terjadi pelanggaran prosedur" 2oordinasi dan trans%er in%ormasi antar DPJP dilakukan se$ara lisan dan tertulis sesuai kebutuhan" )ila ada pergantian DPJP pen$atatan di rekam medis harus jelas tentang alih tanggung jawabnya" ;arap digunakan 4ormulir Da%tar DPJP @ontoh 4ormulir Da%tar DPJP terlampir!" Pada unit pelayanan intensi% DPJP 'tama adalah dokter intensi%is" 2oordinasi dan tingkatan keikut0sertaan para DPJP terkait, tergantung kepada sistem yang ditetapkan dalam kebijakan rumah sakit misalnya sistem terbuka 3 tertutup 3 semi terbuka" )ila rumah sakit memakai sistem terbuka, gunakan kriteria tsb diatas lihat )ab ...!" Pada kamar operasi DPJP )edah adalah ketua dalam seluruh kegiatan pada saat di kamar operasi tsb" 14
Pada keadaan khusus misalnya seperti konsul saat diatas meja operasi 3 sedang dioperasi, dokter yang dirujuk tsb melakukan tindakan 3 memberikan instruksi, maka otomatis menjadi DPJP juga bagi pasien tsb" Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DPJP dibantu oleh dokter lain a"l" dokter ruangan, residen! dimana ybs boleh menulis3 men$atat di rekam medis, maka tanggung jawab adalah tetap ada pada DPJP, sehingga DPJP yang bersangkutan harus memberikan super/isi, dan melakukan /alidasi berupa pemberian para% 3 tandatangan pada setiap $atatan kegiatan tsb di rekam medis" (suhan pasien dilaksanakan oleh para pro%essional pemberi asuhan yang bekerja se$ara tim ATim .nterdisiplinA! sesuai konsep Pelayanan 4okus pada Pasien (Patient Centered Care), DPJP sebagai ketua tim (Team Leader) harus proakti% melakukan koordinasi dan mengintegrasikan asuhan pasien, serta berkomunikasi intensi% dan e%ekti% dalam tim" Termasuk dalam kegiatan ini adalah peren$anaan pulang (discharge plan) yang dapat dilakukan pada awal masuk rawat inap atau pada akhir rawat inap #tandar (kreditasi Rumah #akit /ersi *+*, )ab (P2 0 (kses ke Pelayanan dan 2ontinuitas Pelayanan dan )ab (P 0 (sesmen Pasien!" DPJP harus akti% dan intensi% dalam pemberian edukasi 3 in%ormasi kepada pasien dan keluarganya" ?unakan dan kembangkan tehnik komunikasi yang berempati" 2omunikasi merupakan elemen yang penting dalam konteks Pelayanan 4okus pada Pasien (Patient Centered Care), selain juga merupakan kompetensi dokter dalam area kompetensi ke 8 #tandar 2ompetensi Dokter .ndonesia, 22. *+*9 Penyelenggaraan Praktik 2edokteran Yang )aik di .ndonesia, 22. *++-! Pendokumentasian yang dilakukan oleh DPJP di rekam medis harus men$antumkan nama dan para% 3 tandatangan" Pendokumentasian tsb dilakukan a"l" di %orm asesmen awal medis, $atatan perkembangan pasien terintegrasi 3 @PPT (!ntegrated note),
%orm
asesmen
pra
anestesi3sedasi,
instruksi
pas$a
bedah,
%orm
edukasi3in%ormasi ke pasien dsb" Termasuk juga pendokumentasian keputusan hasil pembahasan tim medis, hasil ronde bersama multi kelompok sta% medis 3 departemen, dsb" $ontoh 4ormulir @atatan Perkembangan Pasien Terintegrasi dan $ontoh 4ormulir Perintah
15
Pada setiap rekam medis harus ada pen$atatan kumulati%, bila lebih dari satu! tentang DPJP, dalam bentuk satu %ormulir yang diisi se$ara periodik sesuai kebutuhan 3 penambahan 3 pengurangan 3 penggantian, yaitu nama dan gelar setiap DPJP, tanggal mulai dan akhir penanganan pasien, DPJP 'tama nama dan gelar, tanggal mulai dan akhir sebagai DPJP 'tama" Da%tar ini bukan ber%ungsi sebagai da%tar hadir" 4ormulir Da%tar DPJP, terlampir!" Rumah sakit yang terletak jauh dari kota besar, atau di daerah terpen$il, penetapan kebijakan tentang asuhan medis yang si%atnya khusus agar dikonsultasikan dengan pemangku kepentingan a"l" 2omite Medis, 4akultas 2edokteran ybs bagi residen, &rganisasi Pro%esi, .D., Dinas 2esehatan, )adan Pengawas Rumah #akit Propinsi, 2olegium dsb" 2eterkaitan DPJP dengan Panduan Praktek 2linis 3 (lur Perjalanan 2linis 3 @lini$al Pathway, setiap DPJP bertanggung jawab mengupayakan proses asuhan pasien baik asuhan medis maupun asuhan keperawatan atau asuhan lainnya! yang diberikan kepada pasien patuh pada Panduan Praktek 2linis 3 (lur Perjalanan 2linis 3 Clinical Pathway yang telah ditetapkan oleh R#" Tingkat kepatuhan pada Panduan Praktek 2linis 3 (lur Perjalanan 2linis 3 Clinical Pathway ini akan menjadi objek (udit 2linis dan (udit Medis" (pabila dokter tidak mematuhi (lur Perjalanan 2linis 3 @lini$al Pathway3 Panduan Praktek 2linik maka harus memberi penjelasan tertulis dan di$atat di rekam medis" 16
BAB 3 SUPERISI Pada proses asuhan medis dimana dilaksanakan oleh DPJP yang dibantu oleh #ta% Medis non DPJP, misalnya Residen PPD#!, Dokter Ruangan DR! dsb, maka diperlukan super/isi klinis medis untuk melaksanakan monitoring dan e/aluasi terhadap asuhan pelayanan klinis yang dilaksanakan" #uper/isi sangat diperlukan untuk memastikan asuhan pasien aman dan memastikan bahwa koordinasi dan kerjasama tim yang baik adalah pengalaman belajar bagi para pro%esional pemberi asuhan, bahwa pelayanan telah diberikan dengan $ara yang e%ekti%, dan juga untuk kepastian hukum bagi pemegang kewenangan klinisanya" Diperlukan tingkat pengawasan yang konsisten dengan tingkat pelatihan dan tingkat kompetensi para sta% medis yang membantu asuhan medis " 17
#eluruh sta% medis yang terlibat dalam asuhan medis memahami proses super/isi klinis1 siapa super/isor dan %rekuensi super/isinya termasuk penandatanganan harian dari semua
$atatan dan perintah, penandatanganan ren$ana asuhan dan kemajuan
$atatan harian, atau membuat entri terpisah dalam $atatan pasien" Demikian juga, jelas tentang bagaimana bukti pengawasan yang didokumentasikan, termasuk %rekuensi dan lokasi dokumentasi R# memiliki prosedur mengidenti%ikasi dan memonitor keseragaman proses super/isi klinis, monitoring dan e/aluasi pelayanan asuhan klinis " (pabila super/isi klinis tidak dilaksanakan dengan baik maka akan menimbulkan potensi untuk terjadinya kejadian yang tidak diharapkan pada rumah sakit" #uper/isi
dan
umpan
balik
yang dihasilkan penting
untuk
mengakuisisi dan
mengembangkan keterampilan klinis dan pro%esionalisme seluruh sta% medis yang terlibat dalam asuhan medis" #uper/isi dilakukan se$ara bertahap meningkatkan otoritas dan kemandirian, pengawasan dan umpan balik " #uper/isi yang berlebihan dapat menghambat perkembangan para sta% untuk menjadi praktisi yang kompeten dalam disiplin mereka" R# harus menetapkan kebijakan tentang tingkatan super/isi masing0masing sta% medis non DPJP" Tingkatan #uper/isi bagi PPD# dan DR 1 #uper/isi Tinggi 'ntuk PPD#1 Proses keputusan Ren$ana (suhan 3 Tindakan oleh DPJP DPJP melakukan tindakan sendiri, PPD# memperhatikan, membantu pelaksanaan tindakan Pen$atatannya di rekam medis ttd DPJP dan PPD#
#uper/isi Moderat Tinggi 'ntuk PPD#1 Proses keputusan Ren$ana Tindakan disuper/isi oleh DPJP PPD# melakukan tindakan, DPJP mensuper/isi langsung onsite! Pen$atatannya di rekam medis ttd PPD# dan DPJP
#uper/isi Moderat
#uper/isi Rendah
'ntuk PPD#1 Proses keputusan Ren$ana (suhan dilaporkan untuk persetujuan DPJP, sebelum tindakan, ke$uali kasus gawat darurat PPD# melakukan tindakan, DPJP mensuper/isi tidak langsung, sesudah tindakan, e/aluasi laporan tindakan Pen$atatannya di rekam medis ttd PPD# dan DPJP
'ntuk PPD#1 Proses keputusan Ren$ana oleh PPD# PPD# melakukan tindakan, super/isi DPJP melalui komunikasi per telpon, melalui laporan per telpon, laporan tertulis di rekam medis Pen$atatannya di rekam medis harus di/alidasi dgn ttd DPJP Pada keadaan khusus, PPD# berada ditempat terpen$il tanpa DPJP terkait, ttg proses /alidasi dibuat kebijakan khusus oleh R#" 18
4
4
'ntuk DR1 Proses (sesmen Pasien .(P 1 Pengumpulan .n%ormasi, (nalisis in%ormasi, Penyusunan Ren$ana! dan .mplementasinya dilakukan dengan komunikasi "+a dengan DPJP Pen$atatannya di rekam medis ttd DR, /alidasi oleh DPJP
'ntuk DR1 Proses (sesmen Pasien .(P 1 Pengumpulan .n%ormasi, (nalisis in%ormasi, Penyusunan Ren$ana! dan .mplementasinya dilakukan dengan komunikasi dengan DPJP Pen$atatannya di rekam medis ttd DR, /alidasi oleh DPJP
BAB I PENUTUP 'ntuk dapat memenuhi standar akreditasi rumah sakit /ersi *+*, maka rumah sakit memerlukan regulasi yang adekuat tentang DPJP dalam pelaksanaan asuhan medis, dan panduan ini merupakan a$uan utama bagi rumah sakit"
Diperlukan
pengaturan yang spesi%ik untuk setiap rumah sakit karena keunikan budaya, situasi dan kondisi
setiap rumah sakit, termasuk juga keunikan budaya tenaga medis"
Regulasi harus men$erminkan pengelolaan risiko klinis dan pelayanan ber%okus kepada pasien (patient centered care)" Regulasi tsb diatas agar dapat diterapkan oleh para pemberi asuhan, termasuk DPJP, sehingga terwujud asuhan pasien yang bermutu dan aman" 19
KEPUSTAKAAN Panduan Pelaksanaan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan DPJP! dan @ase Manager, 2(R#, *+7 Permenkes no -63*+ tentang 2eselamatan Pasien Rumah #akit '' no 553*++6 tentang Rumah #akit '' No *6 Tahun *++5 Praktik 2edokteran Perkonsil no 3*+* tentang #tandar 2ompetensi Dokter .ndonesia Perkonsil no 5=3*++ tentang 2ewenangan Tambahan Dokter Dokter ?igi Permenkes no 58=3*++ #tandar Pelayanan 2edokteran Manual 2omunikasi E%ekti%, 22., *++2ep2onsil no =3*++- Penyelenggaraan Praktik 2edokteran Yang )aik di .ndonesia 2ep2onsil no 63*++- 2emitraan Dalam ;ubungan Dokter Pasien 20
2ode Etik 2edokteran .ndonesia, *+* #2 P) .D. no 3*+8 tentang Penerapan 2ode Etik 2edokteran .ndonesia
21