DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................ .................................................................. ............................................ ......................................... ...................i DAFTAR ISI.............................................................. ..................................................................................... ............................................. ..................................... ...............ii BAB I PENDAHULUAN .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................. .......................... ...1 A. Latar Belakang ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................ .............................. ........1 B. Rumusan Masalah .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................. .......................... ... 1 C. Tujuan........................................... ................................................................. ............................................ ............................................ ............................................. .......................1 BAB II PEMBAHASAN ............................................. .................................................................... ............................................. ............................................. .......................... ...2 A. Pengertian Model Pembelajaran PAIKEM .......................................... ................................................................. .................................. ...........2 B. Makna Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan .......................... ..........................3 BAB III PENUTUP................................. PENUTUP....................................................... ............................................. ............................................. ............................................ .......................... ....8 A. Kesimpulan .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................ ..................................... ...............8 B. Saran ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................ ............................................. .......................8 DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ............................................ ......................................... ...................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi tuntunan dan kebutuhan bagi seorang pendidik untuk selalu mengembangkan profesional profesionalismeny ismenyaa menjadi menjadi seorang seorang guru. guru. Salah Salah satu satu wujud wujud profesi profesional onal pendidik pendidik adalah adalah bagaiman bagaiman ia mampu melaksanaka melaksanakan n proses proses pembela pembelajaran jaran secara baik sehingga sehingga tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran dapat tercapai tercapai secara secara optimal, optimal, efektif efektif dan efisien. efisien. Untuk Untuk mencapai mencapai proses proses pembelajaran pembelajaran yang baik, tentu haris didukung didukung dengan dengan pengeta pengetahuan huan dan pemahaman pemahaman terkait terkait dengan teori dan konsep pembelajaran yang relevan dengan tuntunan dan kebutuhan jaman. Secara ideal pendidikan juga harus mengandung unsur pengembangan pemahaman serta karakter diri. Maka disinilah pentingnya dibahas mengenai model pembelajaran PAIKEM agar peserta didik mampu mampu mengalam mengalamii pembelajara pembelajaran n yang yang aktif, inovatif, inovatif, kreatif, kreatif, efektif, efektif, dan menyenangkan. B. Rumusan Masalah I. Apa pengertian model pembelajaran PAIKEM II. Apa makna pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan C. Tujuan I. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran PAIKEM II. Untuk mengetahui apa makna pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efisien dan menyenangkan
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Model Pembelajaran PAIKEM Menurut Tarmizi (2009) dalam La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:96) PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif yang dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar.keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung sebab pembelajaran memiliki sejumblah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tapi tidak efektif, pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa . secara garis besar PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Siswa yang terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan menekan pada belajar melalui berbuat 2. Guru menggunakan berbagai macam alat bantu dan berbagai macam cara dalam membangkitkan semangat, termaksud menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok bacaan) 4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termaksud cara belajar kelompok 5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswadalam menciptakan li ngkungan sekolahnya. PAIKEM diperhatikan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut.
B. Makna Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan Pembelajaran Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan salah satu pembelajaran yang ideal karena dengan menggunakan model pembelajaran PAIKEM, siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam proses pembelajaran dengan pendekatan dilingkungan sekitar mereka. 1. Aktif Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:10), konsep pembelajaran akt if bukanlah tujuan dari kegiatan pembelajaran tetapi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk menoptimalkan proses pembelajaran. Aktif dalam strategi ini adalah memposisikan guru sebagai orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasili tator dalam belajar, sementara siswa sebagai peserta belajar yang harus aktif. Dalam proses pembelajaran yang aktif, terjadi dialog interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan sumber belajar lainnya. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:78) Pembelajaran aktif adalah pada saat peserta didik aktif, terlibat dan peduli akan pendidikan mereka sendiri. La Iru dan La Ode Safiun Arihi(2012:98-99), Pengembangan pembelajaran ini menganggap bahwa belajar merupakan proses aktif merangkai pemahaman untuk memperoleh pemahaman baru. Teori belajar kontruktifisme merupakan titik berangkat pembelajaran ini. Sedangkan menurut Agus N. Cahyo (2012:137), belajar aktif merupakan strategi belajar yang diartikan sebagai proses
belajar belajar mengajar yang mengunakan berbagai metode yang melibatkan pada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan psikomotor secara optimal. 2. Inovatif Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:106), pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran inivatif ini lebih mengarah kepada siswa. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:11), pembelajaran inovatif juga merupakan pembelajaran yang mendorong aktifitas belajar. Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar tetapi juga oleh siswa yang sedang belajar. Dalam pembelajaran yang inovatif ini guru tidak hanya tergantung pada materi pembelajaran yang ada pada buku tetapi dapat menimplementasikan hal-hal baru yang sangat cocok dan relefan dengan masalah yang sedang dipelajari oleh siswa. Demikian pula siswa, melalui aktifitas belajar inovatif ini, siswa dapat menemukan caranya sendiri untuk memperdalam hal-hal yang mereka pelajari. 3. Kreatif La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:99), Pembelajara PAIKEM juga dirancang untuk mampu mengembangkan kreatifitas.pendidik haruslah memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreatifitas serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat minat dan pengembangan fisik serta psikologisnya. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:1213), pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran kreatif ini pada dasarnya mengembangkan belahan otak kanan yang dalam teori Hemosfir disebut bahwa belahan otak anak terdiri dari belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri sifatnya konvergen dengan ciri utamanya berpikir linear dan teratur , sementara belahan otak kanan sifatnya diferegen dengan ciri utamanya berpikir konstruktif, kreatif dan holistik atau bisa dilihat lebih jelas perbedaannya dalam Ipho Santosa (2010:51) Perbedaan Otak Kiri dan Otak Kanan Otak Kiri Otak Kanan Rasional, terkait IQ Emosional, terkait EQ Kognitif, logis Afektif, intuitif Realistis, analisis Imajinatif, artistik Kuantitatif, aritmatik Kualitatif, spasial Serial, linier Paralel, lateral Terencana, kausal Tak terencana, impulsdif Segmental, fokus Holistik, difus Verbal, eksplisit Visual, implisit Intrapersonal, self-centric Interpersonal, other-centric Motorik kanan Motorik kiri
1. 2. 3. 4.
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:154), mengemukakan kreativitas adalah Kretif sering digambarkan dengan kemampuan berpikir kritis dan banyak ide dan gagasan Orang kreatif melihat hal yang sama, tetapi melalui cara berpikir yang beda. Kemampuan menggambungkan sesuatu yang belum perna tergabung sebelumnya. Kemampuan untuk menemukan atau mendapatkan ide dan pemecahan baru. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:13), hasil penelitian para pakar psikologi pendidikan dan ahli-ahli instruksional menemukan bahwa belahan otak kanan anak belum banyak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Kurikulum di Indonesia belum menyentuh bagaimana menggali potensi siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
4.
1)
a) b) c) 2)
3)
4) a) b) c) d) 5) a) b) c) d) e) 6)
banyak bersifat kontruktif dengan menekankan pada garapan domain kognitif. Hal ini dapat terlihat dari sistem pendidikan kita yang masi banyak menggunakan hafalan dan ukuran keberhasilan siswa ditentukan bagaimana kemampuan siswa menentukan jawaban atau memilih pilihan jawaban yang paling objektif dari masalah yang dihadapkan pada siswa. Sementara domain menciptakan sesuatusetelah belajar belum menjadi tujuan pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran kreatif menghedaki guru harus kreatif, dan siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya. Efektif Menurut Yusuf Hadi Miarso(1993) dalam Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad,(2011:173-174) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan yang tepat. Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat dua hal penting yaitu terjadinya belajar pada si swa dan apa yang dilakukan guru untuk mebelajarkan siswanya. Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:174-190), mengidentifikasih 7 indikator yang dapat menunjukan pembelajaran yang efektif. Pengorganisasian materi yang baik Pengorganisasian adalah bagaimana cara mengurutkan materi yang akan disampaiokan secara logis dan teratur, sehingga dapat dilihat kaitan antara topik yang satu dan topik yang lainnya selama pertemuan berlangsung. Pengorganisasian materi terdiri dari: Perincian materi Urutan materi dari yang mudah ke yang sukar Kaitannya dengan tujuan. Komunikasi yang efektif Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran mencakup penyajian yang jelas, kelancaran berbicara, interprestasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh, kemudian wicara yang baik (nada, intonasi, ekspresi), dan kemampuan untuk mendengar Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran Seorang guru harus mampu menghubungkan materi yang diajarkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki para siswanya, mampu mengaitkan materi dengan pengembangan yang sedang terjadi sehingga proses belajar mengajar menjadi “hidup”. Hal yang tatkalah pentingnya adalah seorang guru harus dapat mengambil manfaat dari hasil peneliti an yang relevan untuk dikembangkan sebagai bagian dari materi pembelajaran. Sikap positif terhadap siswa Sikap positif terhadap siswa dapat dicerminkan dalam beberapa cara, antara lain: Apakah guru memberi bantuan, jika siswanya mengalami kesulitan dalam memahami materi yang di berikan? Apakah guru mendorong para siswanya untuk mengajukan pertanyaan a tau memberi tanggapan? Apakah guru menyadari dan peduli apa yang dipelajari oleh siswanya diluar jam pelajaran? Apakah guru menyadari dan peduli dengan apa yang dipelajari siswanya? Pemberian nilai yang adil Keadilan dalam pemberian nilai tercermin dari adanya: Kesesuaiaan soal tes dengan materi yang diajarkan merupakan salah s atu mengukur tolak keadilan. Sikap konsisten terhadap pencapaian tujuan pembelajaran Usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan Kejujuran siswa dalam memperoleh nilai Pemberian umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
7)
5.
1) 2) 3) 4)
Pendekatan pembelajaran yang berfariasi merupakan salah satu petunjuk adanya s emangat dalam mengajar. Kegiatan pembelajaran seharusnya ditentukan berdasarkan karasteristik siswa, karasteristik mata pelajaran, dan hambatan yang dihadapi. Karena karasteristik yang berbeda, kendala yang berbeda menghendaki pendekatan yang berbeda pula. Hasil belajar siswa yang baik Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar adalah dengan menetapkan indikator (petunjuk adanya perstasi tertentu) dikaitkan dengan prestasi yang akan diukur. Contohnya untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menerapkan hidup tentang pola sehat, dapat dilihat dari indikator dengan melihat sis wa dapat memberikan contoh dari kebiasaan hidup sehat. Menyenangkan La Iru dan La Ode Safiun Arihi (2012:100), pembelajaran yang dilaksanakan harus dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan.hal ini penting karena belajar akan efektif jika pembelajarannya menyenangkan. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:15), pembelajaran yang menyenangkan tentu tidak akan berjalan hampa tanpa dibarengi dengan penyiapan suasana pembelajaran yang mendorong siswa akan memperdalam apa yang dia pelajari. Dalam kaitan ini guru yang baik, sebagaimana disebutkan bahwa peran guru sekarang inisangat efektif jika guru memposisikan dirinya sebagai fasilitator belajar. Artinya guru menyediakan situasi atau suasana agar pembelajaran itu berjalan dengan baik. Dalam kaitan ini, hal yang oerlu disampaikan guru adalah: Media pembelajaran disampaikan dengan baik Lingkungan belajar diseting sesuai objek materi yang dipelajari Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karasteristik Siswa diperlukan sebagai seorang yang perlu dilayani.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ) PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif yang dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru. pembelajaran kreatif adalah salah satu pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui penemuan-penemuan gagasan baru. pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan ter fokus pada siswa melalui penggunaan prosedur penggunaan yang tepat. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dinikmati dengan baik oleh siswa. B. Saran Saran penulis dalam model-model pembelajaran sebagai kerangka untuk menycapai tujuan para calon guru khususnya dan umumnya bagi para pembaca semoga dengan adanya makalah ini bisa mendapatkan pengetahuan yang bisa diterapkan saat mengajar sehingga apa yang dicita-citakan mengenai tujuan pendidikan bangsa Indonesia yaitu untuk mewujudkan kecerdasan bangsa dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo Agus N. 2012. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta: DIVA Press Iru, La dan La Ode Safiun Arihi. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Modelmodel Pembelajaran. Bantul: Multi Presindo. Santosa Ipho. 2010. 7 Keajaiban Rezeki. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Uno Hamza B dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jajarta: PT. Bumi Aksara
1. A. Strategi Pembelajaran PAILKEM Strategi pembelajaran PAILKEM merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Dimaksudkan dengan strategi karena bidang garapannya tertuju pada bagaimana cara: (1) pengorganisasian materi pembelajaran, (2) menyampaikan atau menggunakan metode pembelajaran, dan (3) mengelola pembelajaran sebagaimana yang dikehendaki oleh ilmuan pembelajaran selama ini, seperti Reigeluth dan Me rill yang telah meletakkan dasa-dasar instruksional yang mengoptimalkan proses pembelajaran. PAILKEM merupakan sinonim dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, dan Menarik B. Pembelajaran yang Aktif
Salah satu strategi yang dibuat dalam buku ini adalah bagaimana menjadikan pembelajaran berlangsung secara aktif. Beberapa ciri dari pembelajaran yang aktif sebagaimana dikemukakan dalam panduan pembelajaran model ALIS ( Actife Learning in School , 2009) adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran berpusat pada siswa, (2) pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata, (3) pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi, (4) pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda, (5) pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah (siswa-guru), (6) pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar, (7) pembelajaran berpusat pada anak, (8) penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belaj ar, (9) guru memantau proses belajar siswa, dan (10) guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak. 1. C. Pembelajaran yang Inovatif Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pemelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar. Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran dimana seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan juga mengemukakan gagasannya. Di samping aktif, pembelajaran juga harus menyenangkan. Pembelajaran inovatif juga merupakan strategi pembelajaran yang mendorong aktifitas belajar. Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar. D. Pembelajaran yang Menggunakan Lingkungan
Lingkungan merupakan sumber belajar yang paling efektif dan efisien serta tidak membutuhkan biaya yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Gredler (1986) menegaskan bahwa proses perubahan sikap dan tingkah laku itu pada dasarnya berlangsung pada suatu lingkungan buatan (eksperimental) dan sangat sedidkit sekali bergantung pada situasi alami (kenyataan). Oleh karena i tu, lingkungan belajar yang mendukung dapat diciptakan, agar proses belajar dapat berlangsung secara optimal.
Konsep pembelajaran dengan menggunakan lingkungan memberikan peluang yang sangat besar kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil belajarnya, dan secara umum konsep pembelajaran dengan menggunakan lingkungan dapat meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik. Strategi pembelajaran yang menggunakan lingkungan adalah salah satu strategi yang mendorong siswa agar belajar tidak tergantung dari apa yang dalam kitab atau buku yang merupakan pegangan guru. Konsep pembelajaran ini berangkat dari belajar kontekstual dengan lebih mengedepankan bahwa hal yang perlu dipelajari terlebih dahulu oleh siswa adalah apa yang ada pada lingkungannya. Dengan mengetahui lingkungan yang ada disekitarnya, maka kelak siswa setelah selesai belajar, dia akan berusaha memanfaatkan lingkungan ini sebagai sumber daya yang akan dikel olanya sebagai sumber yang dapat memberikan nilai tambah baginya. E. Pembelajaran yang Kreatif
Dinamika lingkungan kehidupan yang berkembang dinamis dalam semua as pek menjadi tantangan bagi guru sebagai agen pembelajar sekaligus agen perubahan karena seorang guru harus profesional, yaitu bagaimana guru memerankan kedudukan dan fungsi profesionalnya untuk meningkaykan layanan pendidikan. Tuntutan masyarakat terhadap layanan pendidikan yang bermutu semakin mendorong guru untuk kreatif menciptakan la yanan pembelajaran yang inovatif, berpusat pada siswa dan dilandasi nilai-nilai religi dan kearifan lokal. Nilainilai religi dan kearifan lokal harus mnejadi “ruh” dan pendukung kekuatan ( support power ) bagi guru untuk lebih memerankan kedudukan dan fungsi profesionalnya serta meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Pembelajaran yang kreatif adalah salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran kreatif ini pada dasarnya mengembangkan belahan otak kanan anak yang dalam teori Hemosfir disebutkan bahwa belahan otak anak terdiri dari belahan kiri dan belahan kanan. Belaha kiri sifatnya konvergen dengan ciri utamanya berpikir linier dan teratur, sementara belahan otak kanan sifatnya difergen dengan ciri utamanya berpikir konstruktif, kreatif, dan holistik. F. Pembelajaran yang Efektif
Yusuf Hadi Miarso (1993) memandang bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa ( student centered ) melalui penggunaan prosedur yang tepat. Definisi ini mengandung arti bahwa pembelajaran yang efektif terdapat dua hal penting, yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan oleh guru untuk membelajarkan siswanya. Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil baik, jika kegiatan belajar mengajar tersebut dapat membangkitkan proses belajar. Penentuan atau ukuran dari pembelajaran yang efektif terletak pada hasilnya. Bagaimana kita dapat menentukan pembelajaran yang efektif? Tentunya memerlukan indikator untuk mengukurnya. Menurut Wotruba dan Wright (1985) berdasarkan kajian dan hasil penelitian, mengidentifikasi 7 (tujuh) indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif.
1. 1.
Pengorganisasian Materi yang Baik
Pengorganisasian adalah bagaimana cara mengurutkan materi yang akan disampaikan secara logis dan teratur, sehingga dapat terlihat kaitan yang jelas antara topik satu dengan topik lainnya selama pertemuan berlangsung. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam penyajian materi adalah bagaimana kemampuan daya serap peserta didik. Daya serap tersebut bertalian erat dengan motivasi dan kesiapan belajar mereka. Kesiapan belajar individu ditentukan oleh penguasaan pengetahuan yang telah dipelajari sebe;umnya, keterampilan membaca dan mendengar tingkat pendidikan yang telah dicapai, dan tingkat kesulitan materi. Pengorganisasian materi juga mencakup faktor penunjang lainnya yang digunakan selama proses penyajian. Faktor penunjang tersebut antara lain, yaitu penggunaan media, sikap, gerak-gerik mengajar, dan cepat lambat penyajian. 1. 2.
Komunikasi yang Efektif
Kecakapan dalam penyajian materi termasuk pemakaian media dan alat bantu atau teknik lain untuk menarik perhatian siswa, merupakan salah satu karakteristi k pembelajaran yang baik. Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran mencakup penyajian yang jelas, kelancaran berbicara, interpretasi gagasan abstrak dengan contoh-contoh, kemampuan wicara yang baik (nada, intonasi, ekspresi), dan kemampuan untuk mendengar. Kemampuan berkomunikasi tidak hanya diwujudkan melalui penjelasan secara verbal, tetapi dapat juga berupa makalah yang ditulis, rencana pembelajaran yang jelas dan mu dah dimengerti. Jenis komunikasi lain yang sangat penting adalah komunikasi interpersonal. Bagi seorang guru, membangun suasana hangat dengan para siswa dan antara sesama siswa sangatlah penting. Suasana saling menerima, saling percaya akan meningkatkan efektivitas komunikasi. 1. 3.
Penguasaan dan Antusiasme terhadap Materi Pelajaran
Seorang guru dituntut untuk menguasai materi pelajaran dengan benar, jika telah menguasainya maka materi dapat diorganisasikan secara sistematis dan logis. Penguasaan kan materi saja tidak cukup, penguasaan itu pula harus diiringi dengan kemauan dan semangat untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para siswa. 1. 4.
Sikap Positif terhadap Siswa
Sikap positif dapat ditunjukkan baik dalam kelas kecil maupun kelas besar. Dalam kelas kecil ditunjukkan dengan cara memberikan perhatian pada orang per orang, sedangkan dalam kelas besar diberikannya kepada kelompok yang mengalami kesulitan. Bantuan kepada para siswa diberikan apabila mereka sudah berusaha sendiri. 1. 5.
Pemberian Nilai yang Adil
Keadilan dalam pemberian nilai tercermin dari adanya:
1. Kesesuaian soal test dengan materi yang diajarkan merupakan salah satu tolak ukur keadilan; 2. Sikap konsisten terhadap pencapaian tujuan pembelajaran; 3. Usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan; 4. Kejujuran siswa dalam memperoleh nilai; 5. Pemberian umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa; 6. 6. Keluwesan dalam Pendekatan Pembelajaran Pendekatan yang luwes dalam pembelajaran dapat tercermin dengan adanya kesempatan waktu yang berbeda diberikan kepada siswa yang memang mempunyai kemampuan yang berbeda. Kepada siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah diberikan kesempatan untuk memperoleh tambahan waktu dalam kegiatan remedial. Sebaliknya kepada siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata diberikan kegiatan pertan yaan. Dengan demikian, siswa memperoleh pelayanan yang sesuai dengan kemampuan mereka. 1. 7.
Hasil Pembelajaran Siswa yang Baik
Indikator pembelajaran efektif dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang baik. Petunjuk keberhasilan belajar siswa dapat dilihat bahwa siswa tersebut menguasai materi pelajaran yang diberikan. Pembelajaran yang efektif adalah salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan guru dengan maksud untuk menghasilkan tujuan yang telah ditetapkan. St rategi pembelajaran yang efektif ini menghendaki agar siswa yang belajar dimana dia telah membawa sejumlah potensi lalu dikembangkan melalui kompetensi yang telah ditetapkan, dan dalam waktu tertentu kompetensi belajar dapat dicapai siswa dengan baik atau tuntas. G. Pembelajaran yang Menarik
Pembelajaran yang menarik lebih pada variabel hasil belajar. Ada 3 indikator yang masuk dalam variabel hasil belajar, yakni: 1) Keefektifan yang diukur dengan presentase yang diperoleh siswa berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan 2) Efisiensi yang diukur dengan keberhasilan yang dicapai tidak terlalu memikirkan waktu dan biaya yang terlalu besar 3) Menarik yang diukur dengan makin tinggi keefektifan pembelajaran Dalam merancang teknik mengajar, aktivitas-aktivitas yang dipilih perlu mempunyai urutan yang baik. Ia perlu diselaraskan dengan isi kemahiran dan objektif pembelajaran. Penggunaan kaidah dan teknik yang bervariasi akan menjadikan sesuatu pembelajaran itu menarik dan akan memberi ruang untuk membolehkan pelajar terlibat secara aktif sepanjang sesi pembelajaran tanpa merasa jemu dan bosan. Dalam pembelajaran, terdapat beberapa kaidah dan teknik yang berkesan boleh digunakan oleh guru. Dari segi penggunaan teknik, guru boleh menggunakan apa saja teknik yang dipikirkan, misalnya teknik menerangkan, teknik mengkaji, teknik penyelesaian masalah dengan cara yang mudah, dan teknik bercerita.
Muara dari strategi yang digunakan dalam pembelajaran adalah bagaimana proses pembelajaran itu bisa berjalan dengan baik dan menarik bagi siswa yang belajar. Inti dari strategi pembelajaran yang menarik terletak pada bagaimana memberikan pelayanan kepada siswa sebab posisi siswa jika diibaratkan dalam sebuah perusahaan, maka siswa merupakan pelanggan yang perlu dilayani dengan baik.
Referensi : Hamzah B. Uno, M.Pd, 2011. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran PAILKEM : PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2011 USAID-DBE 2. 2008. Paket Dasar : Pengenalan Pembelajaran Efektif dalam Mata Pelajaran Pokok. Jakarta