Penangkapan ikan secara berlebihan atau biasa disebut ovefishing adalah masalah yang sudah mencapai titik rawan di perairan Indonesia,kita ketahui bahwa di perairan Indonesia saat ini banyak stok sumberdaya ikan di beberapa daerah yang telah melebihi kapasitas daya tangkap. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan sumberdaya ikan di tanah air belum optimal dalam menjaga kelestarian k elestarian sumberdaya ikan.
Overfishing
dapat
di
sebabkan
oleh
banyak
faktor,diantaranya
faktor
penangkapan yang berlebihan,tidak adanya upaya upa ya memperbaharui sumberdaya ikan yang telah menipis karena penangkapan berlebihan itu sendiri,hal-hal tersebut menjadi penyebab utama overfishing terjadi. Secara global, keadaan overfishing merupakan keadaan yang sudah sangat serius untuk
ditangani. Semakin lama jumlah armada
semakin bertambah menjadi dua sampai tiga kali lipat dibandingkan 10 tahun yang lalu dengan peralatan teknologi yang semakin canggih tanpa memperhatikan jumlah ketersediaan ikan dan spesies laut lainnya di alam.Hal ini dapat disebabkan permintaan pasar yang berlebih yang membuat nelayan di tuntut untuk menangkap ikan berjumlah besar dengan satu spesies yang sama.
Dampak yang ditimbulkan oleh overfishing sangat merugikan bagi kelangsungan hidup manusia,bayangkan ikan-ikan yang ter-eksploitasi akibat overfishing mengalami kepunahan dan kita tidak bisa lagi menikmatinya,padahal kita tahu ikan-ikan yang dimaksud diatas adalah ikan-ikan yang berprotein tinggi dan sangat baik untuk di
konsumsi manusia. Oleh karena itu kita perlu mancari solusi yang cepat dan efektif untuk menanggulangi permasalahan ini.
Overfishing dan jenis-jenis overfishing
Overfishing atau penangkapan ikan secara terus menerus tanpa menghiraukan stok ikan yang ada adalah permasalahan yang sangat serius dan harus di tangani dengan cermat agar tidak menimbulkan dampak merugikan yang permanen ke depannya. Overfishing itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis dan definisi berdasarkan penyebab overfishing itu sendiri,berikut ini beberapa definisi overfishing berdasarkan faktor penyebab terjadinya overfishing itu sendiri :
Growth overfishing
Ikan yang ditangkap sebelum sempat tumbuh mencapai ukuran dimana peningkatan lebih lanjut dari pertumbuhan akan mampu membuat seimbang dengan penyusutan stok yang diakibatkan oleh mortalitas alami (misalnya pemangsaan).
Recruitment overfishing
Pengurangan melalui penangkapan terhadap suatu stok sedemikian rupa sehingga jumlah stok induk tidak cukup banyak untuk memproduksi telur yang kemudian menghasilkan rekrut terhadap stok yang sama.
Biological overfishing
Kombinasi dari growth overvishing dan recruitment overfishing akan terjadi disaat tingkat upaya penangkapan dalam suatu perikanan tertentu melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghasilkan Maximum Suistanable Yield atau MSY.
Ecosystem overfishing
Overfishing jenis ini dapat terjadi sebagai hasil dari suatu perubahan komposisi jenis dari suatu stok sebagai akibat dari upaya penangkapan yang berlebihan, dimana spesies target menghilang dan tidak digantikan secara penuh oleh jenis “pengganti”. Biasanya ecosystem overfishing mengakibatkan timbulnya suatu transisi dari ikan bernilai ekonomi tinggi berukuran besar kepada ikan kurang bernilai ekonomi berukuran kecil dan akhirnya kepada ikan rucah (trash fish) dan/atau invertebrata non komersial seperti ubur-ubur.
Malthusian overfishing
Malthusian overfishing merupakan suatu istilah untuk mengungkapkan masuknya tenaga kerja yang tergusur dari berbagai aktifitas berbasis darat (land-based activities) kedalam perikanan, pantai dalam jumlah yang berlebihan yang berkompetisi dengan nelayan tradisional yang telah ada dan yang cenderung menggunakan cara-cara penangkapan yang bersifat merusak, seperti dinamit untuk ikan pelagis, sianida untuk ikan-ikan di terumbu karang dan/atau insektisida dibeberapa perikanan laguna dan estuarine
Dari definisi overfishing diatas dapat kita simpulkan bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan overfishing terjadi,karena itu kita perlu memikirkan solusi yang tepat agar dapat menanggulangi overfishing tersebut,banyak gagasan dan upaya yang di kemukakan untuk mengatasi overfishing,namun tidak semuanya efektif dan dapat diterapkan dengan baik dalam pelaksanaanya aspek SDM pun menjadi kendala yang membuat penanggulangan menjadi kurang efektif. Kita ketahui nelayan di Indonesia ratarata tidak mempunyai pendidikan yang tinggi,sebagian dari mereka bahkan tidak mengenyam bangku pendidikan dan hanya bergantung dari pengalaman sebagai nelayan yang berakibat kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan ekosistem perairan yang harus di jaga dan di lestarikan.
Solusi yang dapat di terapkan untuk menanggulangi Over Fishing
Kita ketahui sebagai mana kesepakatan dunia bahwa rejim pemanfaatan sumber daya laut dikenal sebagai rejim open acces di mana hampir tidak ada batasan untuk melakukan akses terhadap sumber daya perikanan di laut. Hal ini lah yang perlu kita rubah dalam menanggulangi overfishing,dalam pelaksanaanya semua orang merasa berhak untuk menangkap ikan dan tidak menghiraukan populasi ikan yang semakin menipis demi mendapat keuntungan pribadi. Pembaharuan populasi ikan dalam berbagai spesies pun perlu di lakukan sedini mungkin untuk menanggulangi hal-hal yang dapat memicu overfishing terjadi,terlebih di perairan Indonesia yang hamper 80% sudah tereksploitasi dan berpotensi mengalami kepunahan dalam beberapa spesies.
Kegiatan pariwisata berkelanjutan yang merupakan salah satu alternatif mata pencaharian yang dapat mengurangi dampak dari overfishing. Berdasarkan penelitian, tingkat ketertarikan para wisatawan baik asing maupun lokal untuk kegiatan pariwisata bahari, darat maupun budaya di Raja Ampat khususnya Selat Dampier sangat tinggi sehingga bisa mendatangkan pendapatan yang cukup signifikan bagi perekonomian daerah dalam jangka panjang.
Selain itu juga, sektor ini juga dapat menyumbang
langsung bagi perekonomian rakyat jika direncanakan dan dikelola dengan baik.
Dari
beberapa
solusi
diatas
kita
dapat
mencoba
menerapkannya
guna
memperbaiki ekosistem yang tidak stabil saat ini. Diharpkan upaya yang dilakukan dapat membuat berkurangnya kegiatan penangkapan ikan secara terus menerus dan berlebihan agar dapat membuat ikan-ikan terutama ikan konsumsi yang menjadi komoditas paling tinggi dalam kegiatan penangkapan ikan dapat di perbaharui dan dilestarikan untuk genenrasi di masa depan.