Nadia Nastasia FK UPN “Veteran” Jakarta
Latar Belakang OTORE “Telinga “T elinga berair” “congek”
Gejala !! Diagnosis Anamnesis sifat- otore, onset, gejala penyerta
Pemeriksaan Letak kelainan, pemeriksaan tambahan
TATALAKSANA YANG TEPAT
OTORE • Def : keluarnya cairan dari telinga. serosa, serosanguinus ataupun purulen. • Asosiasi gejala dapat berupa nyeri telinga, demam, pruritus, vertigo, tinitus dan gangguan pendengaran
TRAUMA
INFEKSI
TELINGA LUAR
TELINGA TENGAH
CEDERA TENGKORAK
OMA OE Pasca timpanostomi Cedera tengkorak
OMSK Kolesteatoma Benda asing Keganasan
Jenis sekret Purulent •Otitis media akut, otitis media supuratif kronik, otitis ekstern
Non purulent •Benda asing, otitis eksterna invasif, otitis eksterna, otitis media non supuratif
Darah •Trauma, benda asing
Otitis Eksterna
Akut
Kronik
Otomikosis Sirkumskripta
Difus
Kolesteatom eksterna
Otitis Eksterna Maligna
Otitis Media Supuratif
Akut
Resiko rendah
Sub akut
Resiko tinggi
Benigna
Kronik
Maligna
Otitis media efusi
Akut
Barotrauma
Membran Timpani utuh
Kronis
Glue ear
Serosa
Patofisiologi
Otitis media
Riwayat korek telinga Mengganggu mekanisme pembersihan telinga (alami) Sel kulit mati terjebak di lieng telinga lebih dalam Terkena air Kulit menjadi lembab Perubahan pH alami kulit Media pertumbuhan bakteri / jamur Otitis eksterna
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Diferensial diagnosis Pemeriksaan lanjutan No
Diferensial diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik Laboratorium
1
Otitis Eksterna Akut Terlokalisasi (otitis eksterna sirkumskripta)
KU : nyeri hebat, sekret (jika abses sudah pecah). Nyeri semakin berat jika membuka
mulut. Bisa terdapat gangguan pendengaran
Furunkel, edema, eritema Nyeri tekan tragus, abses dapat pecah (keluar sekret purulen
jika furukel manyumbat
dari CAE).
liang telinga
Membran tipani intak.
Riwayat mengorek telinga Keluhan penyerta : febris, malaise
Rontgen
Hematologi
Audiometri jika
rutin, kultur dan
ada keluhan
risistensi bakteri
gangguan pendengaran
Terapi : •
Aspirasi dgn jarum pada abses
•
Antibiotik sistemik bila gejala berat
•
Pseudomonas aeroginosa: kolistin, polimiksin B
•
Jamur : Nistatin, klotimazol
•
Antiseptik : alkohol
•
Analgetik
2
Otitis eksterna akut difusa
(swimmer s ’
ear)
KU : nyeri , gatal Nyeri bertambah berat
Status lokalis telinga :
Hematologi rutin,
Audiometri jika
hiperemi, edema difus
kultur dan
ada keluhan
batas tidak tegas pada
pada gerakan mengunyah duapertiga dalam. nyeri Otore, bercampur lendir,
tekan tragus
berbau,
Sekret serous sampai
Tuli konduktif ringan
seropurulen, kekuningan,
(jika edema CAE hebat)
berbau, bercampur lendir (musin), membran
Riwayat sering berenang Keluhan penyerta :
demam ringan, sefalgia ipsilateral sesuai telinga
timpani intak Pembesaran KGB regional (preaurikuler).
yang terinfeksi
Terapi : Membersihkan liang telinga, memasukan tampon antibiotik Antibiotik sistemik Pseudomonas aeroginosa: kolistin, polimiksin B
Jamur : Nistatin, klotimazol Antiseptik : alkohol
resistensi bakteri
gangguan pendengaran
3
Benda asing
KU : rasa tidak enak di telinga,
Inspeksi : terdapat benda asing.
tersumbat, pendengaran menurun.
Ekstraksi benda asing Analgetik bila nyeri : asam mefenamat,
Nyeri (jika berupa serangga yang
paracetamol
bergerak dan melukai liang telinga)
4
Otomikosis
KU : gatal yang hebat, rasa penuh di telinga. Bisa bersisik
Status lokalis telinga : hiperemi
Hematologi rutin, kultur Audiometri jika ada
superfisial pada kulit CAE
dan resistensi bakteri
menyerupai ketombe.
Otore intermiten, sedikit, serous
Manifestasi sistemik jarang
atau purulen, berbau amis, keabu-
ditemukan, kecuali jika terdapat
abuan, selaput dengan filamen
infeksi sekunder.
jamur. Jika selaput berfilamen diangkat, tampak kulit licin kemerahan. Edema ringan CAE
Terapi : Bersihkan liang telinga dengan : Asam asetat 2% dalam alkohol Povidon iodin 5% Tetes telinga campuran antibiotik dan steroid Salep topikal : nistatin, klotrimazol
Terapi :
keluhan gangguan pendengaran
5
Otitis Media
KU : otore
Status lokalis telinga :
Akut dengan
serosa/mukopurulen,,
CAE kulit tenang, sekret
Terapi :
tidak berbau, tidak
serosa atau mukopurulen
Obat cuci H O 3% selama 3-5 hari 2 2 Antibiotik : amoxicilin/asam clavulanat
perforasi
berdarah. Riwayat otalgi hebat, telinga terasa penuh, febris, pada anak kecil terus menangis dan tidak dapat tidur nyenyak. Keluhan tersebut berkurang setelah timbul otore
keluar melalui perforasi membran timpani,
berpulsasi. Membran timpani hiperemis
6
Otitis
Riwayat otore kronis yang
Status lokalis telinga : perforasi membran timpani
Audiometri nada murni,
Media
berlangsung > 2 bulan,
di atik atau marginal (dapat terbentuk kolesteatoma
fleksibel fiberoptik
Supuratif
telinga terasa penuh,
Kronis
pendengaran berkurang.
Membran timpani tidak hiperemis, jaringan parut,
Otalgia ringan/tidak ada
atrofi, penebalan membran timpani
tipe bahaya) dan sentral (tipe jinak/benigna)
Sekret CAE/cavum timpani : dapat purulen
(kental, putih), mukoid (encer tidak berbau, tidak berdarah) CAE : kulit tenang, nyeri tekan tragus (-)
Terapi: Tipe benigna : timpanoplasti dengan atau tanpa mastoidektomi sederhana
nasopharyngoscopy, CT scan
7
Kolesteatoma
KU : otore kronis yang
Status lokalis telinga:
Audiometri,
refrakter terhadap pengobatan
perforasi membran timpani
timpanometri, MRI,
konservatif dgn antibiotik
atik/marginal, sekret kuning
CT scan tulang
topikal dn sistemik, otorea
keabu-abuan, berbau khas
temporal tapa kontras
kuning berbau
(aroma kolesteatoma)
(axial, coronal)
Cavum timpani : terdapat kepingan-kepingan putih mengkilap Komplikasi kolesteatoma : labirinitis, abses ekstradural, meingitis, mastoiditis, parese fasialis perifer
Terapi : OMSK bahaya: Mastoidektomi radikal Mastoidektmi radikal dengan modifikasi
8
Miringitis
KU : otalgia hebat,
unilateral, riwayat infeksi membran timpani
bullosa
saluran nafas atas
sebelumnya. Otore serosanguineus (bula yang pecah) Pendengaran berkurang, gejala sistemk : febris
Terapi seperti OMA Antibiotik oral 10 hari jika masih ada otore Amoxicilin/asam clavulanat Jika hearing loss Analgetik kuat
Status lokalis telinga :
steroid
Timpanoparasintes is kultur.
Timpanometri (cairan dibelakang
hiperemis, bula berisi
membtran timpani
darah warna merah
jika disertai otitis
keunguan .
media)
Jika bula pecah, terdapat sekret serosanguineus
9
Rhinitis alergika
KU : otore serous atau mukoid. Riwayat rhinitis sebelumnya, hidung terasa gatal, bersin2, mata berair dan gatal
Status lokalis telinga : membran
Huting jenis eosinofil,
timpani dapat perforasi. Sekret
Ig E total, skin prick
serous / mukoid tidak berbau dan berdarah Tanda alergi : rinore, konka
Riwayat alergi
Terapi : Antihistamin generasi pertama : Bromphenilamine Chlorpheniramine Diphenhidramine Antihistamin generasi kedua Cetirizine Loratadine Kortiksteroid : betametason, metyl prednisolone
inferior livid, rinokonjungtivitis.
test.
10
Otore cairan
KU : riwayat traima
serebrospinal
basis cranii atau tulang
traumatik
darah Keluhan penyerta : hearing loss, nyeri kepala, penurunan kesadaran.
Tampon steril antibiotik
serous (otore serebrospinal)
temporal, otore bening, serous, bisa disertai
Terapi :
Status lokalis telinga : perdarahan, otore
CT scan axial dan coronal, audiogram, elektroneurografi,
Inspeksi : perforasi membran timpani Tuli konduktif/sensorineural, parese fasialis, tanda trauma : echymosis periorbital (racoon eyes), echymosis mastoid ( battle sign)
ENOG, pemeriksaan kadar glukosa dari otore
11
Otitis eksterna KU : otalgia hebat maligna
Status lokalis telinga ;
Biopsi jaringan
setelah sebelumnya
CAE kulit hiperemis,
granulasi,
terdapat keluhan gatal,
edem difus, terbentuk
hematologi rutin,
otore banyak, nyeri
jaringan granulasi, otore
retroaurikuler, nyeri retroorbital, parese fasial perifer progresif Riwayata diabetes melitus tidak terkontrol
Terapi : Antibiotik sistemik golongan flourokuinolon , dapat dikombinasi dengan golongan aminoglikosida 6-8 minggu (pada keadaan berat) Debridemen secaa radikal
purulen, nyeri tekan tragus Komplikasi parese fasial perifer, mastoiditis, petrositis
kadar gula darah
CT scan tulang temporal
Tergantung penyebabnya, otitis eksterna dan otitis media akut biasanya baik dan dapat sembuh sempurna bila mendapat terapi yang adekuat