BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Osteoartritis (O2 adalah penyakit sendi degeneratif dengan
etiologi dan patogenesis yang belum jelas serta mengenai populasi luas. Pada umumnya penderita O2 bertambah
berdasarkan
berusia di atas ' tahun dan populasi
peningkatan
usia.
Osteoartritis
merupakan
gangguan yang disebabkan oleh multifaktorial antara lain usia, mekanik, genetik, humoral dan faktor kebudayaan. Osteoartritis merupakan suatu penyakit dengan perkembangan
slow progressi$e, ditandai adanya
perubahan metabolik, biokimia, struktur rawan sendi serta jaringan sekitarnya, sehingga menyebabkan gangguan fungsi sendi. %elainan utama pada O2 adalah kerusakan rawan sendi yang dapat diikuti dengan penebalan tulang subkondral, pertumbuhan osteofit, kerusakan ligamen dan peradangan ringan pada sino$ium, sehingga sendi yang bersangkutan membentuk efusi. Osteoarthritis dapat terjadi di $ertebra, articulatio genu, articulation co3ae, dan sebagian kecil di interphalang. Osteoartritis diklasifikasikan menjadi + kelompok, yaitu O2 primer
dan O2 sekunder.
Osteoartritis
primer
disebut
idiopatik,
disebabkan faktor genetik, yaitu adanya abnormalitas kolagen sehingga mudah rusak. "edangkan O2 sekunder adalah O2 yang didasari kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, mikro dan makro trauma, imobilitas yang terlalu lama serta faktor risiko lainnya, seperti obesitas dan sebagainya. B. Etiologi . *mur Pre$alensi
dan
beratnya
O2 semakin
meningkat
dengan
bertambahnya umur. *mumnya, penderita O2 berumur di atas /' tahun. #amun, O2 juga dapat terjadi pada orang yang berusia di bawah ' tahun yang diakibatkan oleh faktor lainnya. +. 4enis kelamin
&
5i bawah usia tahun, frekuensi O2 pada pria dan wanita kurang lebih sama. )etapi di atas ' tahun (setelah menopause frekuensi O2 lebih banyak pada wanita daripada pria dengan perbandingan wanita 6 pria 7 6 . &. "uku bangsa O2 paha lebih jarang di antara orang-orang kulit hitam dan 2sia daripada %aukasia. O2 lebih sering dijumpai pada orang-orang 2merika asli (8ndian daripada orang-orang kulit putih. 9al ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan. . !enetik 2danya mutasi dalam gen prokolagen 88 atau gen-gen structural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen tipe 8: dan :88, protein pengikat atau proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya kecenderungan familia pada O2 tertentu (terutama O2 banyak sendi. . %egemukan ;erat badan berlebih akan meningkatkan beban mekanis yang harus ditopang tubuh. /.
1. %epadatan tulang )ulang yang lebih padat (keras tak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. 2kibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek. C. Patofisiologi Pada osteoartritis (primer maupun sekunder, proses perjalanan
atau patofisiologi penyakit dapat dibagi dan diterangkan sebagai berikut 6 1. Degradasi rawan .
)erjadinya O2 tidak lepas dari banyak persendian yang ada di dalam tubuh manusia. "ebanyak +&' sendi menghubungkan +'/ tulang yang memungkinkan terjadinya gesekan. *ntuk melindungi tulang dari gesekan, di dalam tubuh ada tulang rawan. #amun karena berbagai faktor risiko yang ada, maka terjadi erosi pada tulang rawan dan berkurangnya cairan pada sendi. )ulang rawan sendiri berfungsi untuk meredam getar antar tulang. )ulang rawan terdiri atas jaringan lunak kolagen yang berfungsi untuk
menguatkan sendi, proteoglikan yang
membuat jaringan tersebut elastis dan air (0'= bagian yang menjadi bantalan, pelumas dan pemberi nutrisi. %ondrosit adalah sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan kolagen pada rawan sendi. Osteoartritis terjadi akibat kondrosit gagal mensintesis matriks yang keseimbangan
antara
berkualitas dan memelihara
degradasi
dan
sintesis
matriks
ekstraseluler, termasuk produksi kolagen tipe 8, 888, >8 dan : yang berlebihan dan sintesis proteoglikan yang pendek. 9al tersebut menyebabkan terjadi perubahan pada diameter dan orientasi dari serat kolagen yang mengubah biomekanik dari tulang rawan, sehingga tulang rawan sendi kehilangan sifat kompresibilitasnya yang unik. Proses degradasi timbul ketidakseimbangan
antara
sebagai
regenerasi
akibat
(reparasi
dari dengan
degenerasi rawan sendi melalui beberapa tahap yaitu fibrilasi, pelunakan, perpecahan dan pengelupasan lapisan rawan sendi. Proses ini dapat berlangsung cepat atau lambat. ?ang cepat dalam waktu ' @ tahun, sedang yang lambat +' @ &' tahun. 2khirnya permukaan sendi menjadi botak tanpa lapisan rawan sendi. . Osteofit . ;ersama timbulnya dengan degenerasi rawan, timbul reparasi. Aeparasi tersebut berupa pembentukan osteofit di tulang subkondral, yang berasal dari proses kalsifikasi. !. Sklerosis subkondral .
Pada tulang subkondral terjadi reparasi berupa sclerosis (pemadatanB penguatan tulang tepat di bawah lapisan rawan yang mulai rusak. ". Sinovitis "ino$itis adalah inflamasi dari sino$ium dan terjadi akibat proses sekunder degenerasi dan fragmentasi. Matriks rawan sendi yang putus terdiri dari kondrosit yang menyimpan proteoglycan
yang
bersifat
immunogenik
dan
dapat
mengakti$asi leukosit. "ino$itis dapat meningkatkan cairan sendi.
D. #ejala $linis Pada umumnya, gambaran klinis osteoartritis berupa nyeri sendi,
terutama bila sendi bergerak atau menanggung beban, yang akan berkurang bila penderita beristirahat. #yeri dapat timbul akibat beberapa hal, termasuk dari periostenum yang tidak terlindungi lagi,mikrofaktur subkondral, iritasi ujung-ujung saraf di dalam sino$ium oleh osteofit, spasme otot periartikular, penurunan aliran darah di dalam tulang dan
/
peningkatan tekanan intraoseus dan sino$itis yang diikuti pelepasan prostaglandin, leukotrien dan berbagai sitokin. "elain nyeri, dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi tidak digerakkan beberapa lama (gel phenomenon, tetapi kekakuan ini akan hilang setelah sendi digerakkan. 4ika terjadi kekakuan pada pagi hari, biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit ( tidak lebih dari &' menit . !ambaran lainnya adalah keterbatasan dalam bergerak, nyeri tekan lokal, pembesaran tulang di sekitar sendi, efusi sendi dan krepitasi. %eterbatasan gerak biasanya berhubungan dengan pembentukan osteofit, permukaan sendi yang tidak rata akibat kehilangan rawan sendi yang berat atau spasme dan kontraktur otot periartikular. #yeri pada pergerakan dapat timbul akibat iritasi kapsul sendi, periostitis dan spasme otot periartikular.
E. Derajat %steoart&ritis Menurut kriteria %ellgren and Lawrence perubahan radiologis pada
O2 terjadi dalam stadiumBderajat6 5erajat ' 6 #ormal 5erajat 6 Osteoarthritis meragukan, dengan gambaran
sendi normal, tetapi terdapat osteofit minimal 5erajat + 6 osteoartritis minimal dengan osteofit pada + tempat, tidak terdapat sklerosis dan kista subkondral, serta
celah sendi baik 5erajat & 6 osteoartritis moderat dengan osteofit moderat,
deformitas ujung tulang, dancelah sendi sempit 5erajat 6 osteoarthritis berat dengan osteofit besar, deformitas tulang, celah sendi hilang serta adanya sclerosis dan kista subkondral
'. Pe(eriksaan Penunjang . Pemeriksaan laboratorium 9asil pemeriksaan darah dan cairan sendi biasanya tidak
menunjukkan kelainan, tetapi laju endap darah (L5 meninggi +. Plain radiography 5iagnosis dapat dilakukan menggunakan metode plain radiography ini karena metode ini merupakan metode yang cost– effective dan hasilnya dapat diperoleh dalam waktu yang singkat.
0
Metode radiografi ini dapat menggambarkan terjadinya hilangnya sendi, atau terdapatnya ruang, serta tulang subchondral sclerosis dan formasi kista. &.
cairan
sendi
peradangan
membantu
membedakan
osteoarthritis dari penyebab lain dari nyeri sendi. "elain temuan cairan sino$ial yang membantu dalam diferensiasi osteoarthritis dari kondisi lain adalah adanya gram negatif serta tidak adanya kristal ketika dilihat dibawah mikroskop. #. Penatalaksanaan Prinsip penatalaksanaan O2 bertujuan untuk menghilangkan
keluhan, mengoptimalkan fungsi sendi, mengurangi ketergantungan dan meningkatkan kualitas hidup, menghambat progresi$itas penyakit dan mencegah komplikasi. 2da dua prinsip terapi yaitu non medika mentosa (edukasi, terapi fisik, diet, penurunan berat badan, medika mentosa
1
(analgetik, kortikosteroid lokal, sistemik, kondroprotektif dan biologik, dan pembedahan.
. )erapi non Medika Mentosa 6 a. E)ukasi "angat penting bagi semua pasien O2. 5ua hal yang menjadi tujuan edukasi adalah bagaimana mengatasi nyeri dan disabilitas. Pemberian edukasi pada penderita ini sangat
penting
karena
dengan
edukasi
diharapkan
pengetahuan penderita mengenai penyakit O2 menjadi meningkat dan pengobatan menjadi lebih mudah serta dapat diajak bersama-sama untuk mencegah kerusakan organ sendi lebih lanjut. dukasi yang kami berikan pada penderita ini yaitu memberikan pengertian bahwa O2 adalah penyakit yang kronik, sehingga perlu dipahami bahwa mungkin dalam derajat tertentu akan tetap ada rasa nyeri, kaku dan keterbatasan gerak serta fungsi. "elain itu juga kami memberi pemahaman bahwa hal tersebut perlu dipahami dan
disadari sebagai
bagian dari realitas
kehidupannya. %ami juga menyarankan agar rasa nyeri dapat
berkurang, maka pasien sedianya
akti$itasBpekerjaannya
sehingga
tidak
mengurangi
terlalu
banyak
menggunakan sendi lutut dan lebih banyak beristirahat. Pasien juga kami sarankan untuk kontrol kembali sehingga dapat diketahui apakah penyakitnya sudah membaik atau ternyata ada efek samping akibat obat yang diberikan b. Tera*i fisik )an re&a+ilitasi )erapi ini untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat digunakan dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit. c. Diet *ntuk menurunkan berat badan pasien O2 yang gemuk harus menjadi program utama pasien O2. 5engan penurunan berat badan maka beban yang ditopang oleh D
sendi akan berkurang sehingga dapat mengurangi friksi antar tulang d. Istira&at 8stirahat yang cukup dapat mengurangi kesakitan pada sendi. "elain itu istirahat juga dapat menghindari trauma pada persendian secara berulang. +. )erapi Medika Mentosa 6 a. Analgesik oral non o*iate Pada umumnya pasien telah mengobati
sendiri
penyakitnya,
mencoba untuk
terutama
dalam
hal
mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. ;anyak sekali obat-obatan yang dijual bebas yang mampu mengurangi rasa sakit. b. %+at anti infla(asi non steroi) ,%AINSObat golongan ini selain memiliki efek analgetik juga memiliki efek anti inflamasi. Oleh karena pasien O2 kebanyakan usia lanjut, maka pemberian obat-obatan jenis ini harus sangat berhati-hati. 4adi pilihlah obat yang efek sampingnya minimal dan dengan cara pemakaian yang sederhana, kemungkinan
di
samping timbulnya
itu efek
pengawasan samping
terhadap
selalu
harus
dilakukan. c. C&on)ro*roteti/e agent 2dalah obat-obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan (repair tulang rawan sendi pada pasien O2. ?ang termasuk obat kelompok ini adalah6 tetrasiklin,
asam
hialuronat,
kendroitin
sulfat,
glikosaminoglikan, $itamin-<, supero3ide desmutase dan sebagainya. &. )erapi ;edah 6 )erapi ini diberikan apabila terapi medikamentosa tidak berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu akti$itas sehari-hari. H. $o(*likasi
'
Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif yang akan terus berlangsung seiring bertambahnya usia. O2 menyebabkan rasa nyeri pada sendi yang terkena saat digerakan disertai penurunan rentang gerak karena telah terjadi kalsifikasi juga deformitas. #yeri sendi dan kekakuan dapat menyebabkan seseorang sulit untuk melakukan akti$itas. ;ahkan beberapa orang tidak lagi mampu bekerja. #yeri yang diderita dapat menggerakan
kakinya.
9al
ini
membuat
apabila
pasien
berlangsung
takut
untuk
lama
dapat
meyebabkan sedentary life style yaitu kegiatan menetap termasuk duduk, membaca, menonton tele$isi dan menggunakan komputer untuk banyak hari dengan sedikit atau tidak ada latihan fisik yang kuat. "ebuah gaya hidup yang dapat menyebabkan penyakit kardio$askular, depresi dan obesitas. ;ahkan apabila pasien tidak mau untuk menggerakan kakinya dalam waktu yang lama dapat terjadi atrofi otot.
BAB III TIN0AUAN $ASUS
"eorang wanita usia /0 tahun, datang ke tempat praktek anda sebagai dokter umum, mengeluh nyeri pada ke dua lutut, terutama pada lutut kanan. #ama
6 #y. Minah
*sia
6 /0 tahun
Pekerjaan
6 Pensiunan P#" !olongan
Perkawinan
6 4anda, anak, 1 cucu
2lamat
6 4l. Pala, 4akarta "elatan
A. i2a3at Pen3akit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri dirasakan sejak / bulan terakhir. %eluhan nyeri meningkat jika berjalan lama, atau saat berubah posisi dari duduk ke berdiri. #yeri berkurang saat istirahat berbaring. 4ika tidak sanggup menahan nyeri, penderita minum obat anti nyeri yang dijual bebas di warung. "ejak 0 hari yang lalu, lutut kanan mulai membengkak dan kemerahan. Penderita mengaku menerima pesanan catering untuk '' orang 0 hari yang lalu, sehingga banyak berdiri dan berjalan. Pasien juga mengeluh kaku lutut pada pagi hari selama ' menit saat bangun tidur, setelah itu rasa kaku berangsur berkurang setelah akti$itas. Pasien mengaku berat badan meningkat ' kg selama & bulan terakhir.
B. i2a3at Pen3akit Da&ulu
Pasien menyangkal adanya riwayat6 jatuh, bengkak sendi, demam lama, kencing manis, darah tinggi, dan penyakit jantung.
C. i2a3at Sosial4Ekono(i
Pasien adalah pensiunan tenaga 2dministrasi di "M2 #egeri, tinggal bersama anak pertama yang memiliki + orang anak. Pasien tinggal di lantai dasar. Aumah yang ditempati memilki kloset jongkok. Pasien memiliki 2suransi %esehatan Pegawai #egri "ipil.
+
D. Status #eneralis
%esadaran compos mentis, tampak kesakitan saat berjalan sehingga agak pincang (antalgic gait, tidak tampak pucat. )ekanan darah 6 &'B1' mm9g
#adi 6 D'3Bmenit
"uhu 6 &/ derajat
Pernafasan 6 +'3Bmenit
;; 6 0 kg
); 6 ' cm
E. Status Lokalis Lutut
Look 6 kedua lutut membesar, tampak deformitas $algus pada ke dua lutut, pada lutut kanan tampak kemerahan dan oedem.
Eeel
6 didapatkan nyeri tekan pada lutut kanan, saat dilakukan
pengukuran didapatkan diameter lutut kanan + cm, sedangkan lutut kiri ' cm. Pada pemeriksaan FballotemenG ditemukan adanya efusi pada sendi lutut kanan. Pemeriksaan uji $algus dan $arus didapatkan kesan sendi lutut tidak stabil terutama pada pemeriksaan uji $arus.
&
Mo$e
6 lingkup gerak sendi aktif ke dua lutut normal, tetapi
terdapat suara krepitasi saat digerakkan, kekuatan otot normal.
'. Hasil Pe(eriksaan Penunjang
. 5ari gambaran radiologi didapatkan hasil sebagai berikut 6
2nterior-Posterior
Lateral
+. 5ari 2spirasi cairan sendi didapatkan 6
Makroskopis 6 jernih, kekuningan, $iscositas kental
Mikroskopis 6 leukosit H+'''B IL, eritrosit (-, differential H+= pmn, culture (-
&. Laboratorium darah rutin
Leukosit
6#
ritrosit
6#
L5
6#
Aheumatoid factor
6 (-
<-reacti$e protein
6 (-
2sam urat
6
BAB I5 PENUTUP A. $ESIMPULAN
Osteoartritis (O2 adalah penyakit sendi degeneratif dengan etiologi dan patogenesis belum jelas, yang ditandai dengan kehilangan tulang rawan sendi secara bertingkat. %elainan utama pada O2 adalah kerusakan rawan sendi, dapat diikuti dengan penebalan tulang subkondral, pertumbuhan
osteofit,
kerusakan
ligamen
dan
peradangan
ringan
sino$ium, sehingga sendi bersangkutan membentuk efusi. Osteoartritis umumnya menyerang penderita berusia lanjut pada sendi-sendi penopang berat badan, seperti sendi lutut, panggul (koksa, lumbal dan ser$ikal. Lutut merupakan sendi yang paling sering dijumpai terserang O2 dari sekian banyak sendi yang dapat terserang O2. Osteoartritis lutut merupakan penyebab utama rasa sakit danketidakmampuan dibandingkan O2 pada bagian sendi lainnya. )erapi utama untuk kasus ini adalah terapi simptomatis dengan menghilangkan nyeri dan juga diet untuk penurunan berat badan agar beban pada sendi yang terkena osteoarthritis dapat lebih ringan dan tidak memperberat penyakit tersebut. B. SAAN . ;agi Perawat 5iharapkan bagi perawat agar meningkatkan keterampilan
dalam
memberikan
praktik
asuhan
keperawatan
serta
pengetahuannya khususnya pada pasien dengan Osteoarthritis sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang maksimal dan dapat menjadi edukator bagi klien maupun keluarganya. +. ;agi Mahasiswa %eperawatan 5engan adanya makalah ini diharapkan bagi mahasiswa agar
dapat membantu dalam pembuatan asuhan keperawatan
Osteoarthritis 5engan adanya makalah ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami Osteoarthritis serta asuhan keperawatan
kepada
klien
dengan
Osteoarthritis
dan
mempermudah masyarakat awam untuk mengetahui tentang gangguan tersebut tersebut.
/
DA'TA PUSTA$A
td.repository.ugm.ac.idJpotonganJ" https6BBwww.google.co.idBampBsBhellosehat.comBpenyakitBoa-osteoarthritis pengapuran-sendiBampB https6BBwww.scribd.comBmobileBdocB0&D'BMakalah-O2
0