1. STATION 7 (Mata) Seorang laki2 70 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur pada kedua mata sejak 1 tahun belakangan, dan dirasakan memberat pada 6 bulan belakangan. Riwayat DM (+) a. Anamnesa Menyapa pasien Memperkenalkan diri Meminta izin jika akan melakukan anamenesa (mungkin akan bertanya-tanya ttg hal yang bersifat pribadi) menjamin kita gak ember + Kita akan lakukan pemeriksaan fisik. Menanyakan identitas pasien dgn lengkap sebut aja Tn. Fendi, 70 thn, Pensiunan TNI, dkk Menggali chief complain Pasien mengeluhkan pandangan kabur sejak 1 tahun belakangan pada ODS, namun 6 bulan belakangan semakin memberat. Diplopia (-), Tunnel vision (-), Epifora (-), Fotofobia (-), Mata merah (-), Belekan (-) Keluhan penyerta kalo menurut aku gak terlalu penting banget. Ya kalo aku sih tak tanyain pusing? Mual? Muntah? RPD + Pengobatan ini point terpenting!! Pasien punya DM sejak 5 tahun yg lalu dan minum obat dari dokter (minum Cuma pagi aja, mungkin Glibenclamide)tapi sering putus berobat. Cek gula darah terakhir 300an (3 bulan yang lalu). Hipertensi (-), Kolesterol (-) Riwayat MRS (-) Riwayat keluarga (+): bapaknya dulu merupakan penderita kencing manis Riwayat kebiasaan : makan 3x sehari, dgn komposisi utama Nasi (dasar org Indo kalo gak nasi gak kenyang --____--“) memicu ketidakstabilan gula darah Review of system: masih didapatkan trias DM!! Mengulangi lagi anamnesa kita + member kesempatan pasien untuk menanyakan hal yang belum dimengerti/ mengkoreksi apabila anamnesa kita ada yg salah b. Pemeriksaan Fisik + Mata yang terkait
Pastinya cuci tangan Ambil pen light Periksa mata : Palpebra + Konjungtiva + Kornea + Pupil + Lensa D/S tidak didapatkan kelainan Hirchberg : Orthoporia GBM : Normal Iris Shadow Test : COA D/S dalam Perhatikan peralatan yg ada : Snellen Chart, Oftalmoskopi, Obat Tetes Midriatikum (ini yg gak ada tapi pas ujian aku blgnya tak tetesin midriatikum) Pemeriksaan Visus Naturalis : KIE pasien bt periksa visus, suruh nutup mata sebelah saat periksa dll lah periksa aja. Hasilnya: Visus OD: 6/20, OS: 3/60 Pemeriksaan Oftalmoskopi : lagi2 KIE kalo dr pemeriksaan mata bagian depan normal, jadi harus diteropong buat lihat yg bagian belakang, jadi pupilnya dilebarkan pake Obat Tetes (Midriatikum) jelaskan kalo efek sampingnya silau,dll Lakukan pemeriksaan oftalmoskopi dari mata kanan lalu kiri. Kemudian evaluasi Fundus Reflex (Oftalmoskop dari jarak 10 cm thd mata pasien) Media refraksi: jernih Papil N.II : Bentuk bulat, batas tegas, edema (-), CD ratio: 02-03 AV ratio 2:3, mikroaneurisma (-), black dot (+), crossing (-) Retina : Exudate (-), Hemorrhage (-) Refleks Fovea : (+) (Jadi setelah kita melakukan pemeriksaan oftalmoskopi dikasi gambar sama dr. Nadia, Sp.M(K) trus tak baca sesuai nyanyian funduscopy) c. Minta hasil pemeriksaan di penguji + interpretasikan temuan positif: black dot (bercak2 perdarahan di pembuluh darah retina khas banget sama DM Retinopati d. Diagnosis Non Proliferative Diabetic Retinopathy/ NPDR e. Rencana terapi + KIE pasien
Jelaskan diagnose bahwa pasien terkena DM Retinopati akibat penyakit kencing manis yg tidak terkontrol. Jelaskan prognosa akan membaik jika gula darah dikontrol dengan baik Menjelaskan bahwa kita akan melakukan pengukuran kadar gula darah Menjelaskan pasien untuk dikonsulkan ke dokter Sp.PD untuk penatalaksanaan DM Menjelaskan pasien untuk dikonsulkan ke dokter Sp.M untuk penatalaksanaan DM Retinopati kata dr.Nadia ini paling penting, soalnya bukan kompetensi dokter umum. KIE tentang life style modification suruh pasien mengurangi konsumsi nasi (karbohidrat) secara perlahan, mengganti gula dengan yg rendah kalori, meningkatkan waktu berolahraga + aktivitas fisik, konsumsi serat. Station 9 Pasien laki-laki, 50 tahun datang dengan keluhan kedua mata kabur sejak 1 minggu, tidak gatal, tidak sakit. Riwayat DM + sejak 5 tahun tapi tidak mengkonsumsi obat. 1. 2. 3. 4.
Anamnesis Pemeriksaan visus, segmen anterior, segmen posterior Diagnosis Edukasi
1. STATION 3 Pasien dengan penurunan tajam penglihatan (visus), terdapat gejala lain berat badan turun, nafsu makan banyak, minum banyak, BAK sering Pertanyaan ; -
Diagnosa
-
Terapi
-
Penatalaksanaan
3. Pasien laki2 usia 50an,penurunan visus,lakukan anamnesis (riw DM +) PF: px visus (kalau ga salah od/os: 6/60;3/60) Px segmen anterior (normal) Px segmen posterior (funduskopi: retinopati dm) terapi non farmakologis?
STASION 2 Skenario Pasien laki-laki datang dengan keluhan penglihatan kabur. Umur 65. Ada riwayat DM, tdk berobat dgn teratur. Instruksi 1. Lakukan pemeriksaan visus, segmen anterior, dan posterior! 2. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien 3. Apa diagnosis Anda? 4. Penatalaksanaan yang Anda lakukan? Setting Ada penguji. Ada pasien standar. Ada Snellen Chart dan funduskopi. Ada kertas resep. Ada kertas rekam medic. Ada kertas rujukan/konsul Note: Pasien dengan riwayat DM tidak terkontrol. Jadi D/ Retinopati diabetic. Karena D/retinopati diabetic, jadi konsul ke dokter ahli mata.
1. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan pandangan mata kabur a. Lakukan anamnesis b. Lakukan pemeriksaan visus c. Lakukan pemeriksaan segmen anterior dan posterior d. Sebutkan diagnosis Anda pada penguji e. Lakukan edukasi 1. Mata Seorang pria berusia 47 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penurunan penglihatan secara tiba-tiba. a. Lakukan anamnesis terhadap pasienpasien ada riwayat DM tidak terkontrol dan pakai kacamata addisi b. Lakukan pemeriksaan visuspakai snellen, 6/60-6/60 c. Lakukan pemeriksaan bilik anterior dan posterior kalau kita periksa funduskopinya benar ada gambarnya ini dikasih sama pengujinya, gambar retinopati diabetik d. Tentukan diagnosis pasien retinopati diabetic dan presbiopi e. Tentukan terapi non farmakologi pasien rujuk ke dr SpPD untuk DM, rujuk ke dr SpM untuk retinopatinya 8. Indera (mata) Pasien laki-laki usia 60 tahun datang dengan keluhan penglihatan menurun sejak 1 bulan. Pertanyaan: 1. Lakukan anamnesis 2. Lakukan pemeriksaan visus, segmen anterior, dan segmen posterior 3. Sebutkan diagnosis 4. Berikan KIE kepada pasien Diskusi:
1. anamnesis: penglihatan kedua mata menurun sejak 1 bulan, semakin lama penglihatan semakin kabur. penggunaan kacamata baca (+), riwayat DM sejak 10 tahun yang lalu dan pasien tidak rutin berobat. 2. pemeriksaan: visus OD >3/60, OS > 3/60, pinhole (alat tidak disediakan), segmen anterior dbn, segmen posterior: gambaran retinophaty diabetic (dalam bentuk foto) 3. diagnosis: retinophaty diabetic 4. KIE: penjelasan untuk rujukan ke spesialis mata dan pengaturan diet, olahraga, dan pengobatan DM secara teratur.
1. Mata : Retinopati Diabetika proliferatif a. Anamnesa b. Pemeriksaan visus c. Pemeriksaan segmen anterior dan posterior d. Diagnosa e. Edukasi Stasiun 1 Pasien laki-laki usia 18 tahun dengan keluhan utama penglihatan kabur. Lakukanlah 1. Anamnesis (mendadak setelah maen badminton) 2. Pemeriksaan Fisik meliputi pemeriksaan visus, COA dan Funduskopi (nanti penguji menjawab hasil yang ditemukan-hifema(+) COA dangkal) 3. Sampaikan Diagnosis dan DD 4. KIE Station 9. Endocrine & Metabolic Kasus : laki-laki usia 58 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 1 tahun lalu. Tugas : -
Lakukan anamnesis pada pasien !!! Lakukan pemeriksaan fisik ( visus, segmen anterior, segmen posterior ) pada pasien !!! Tatalaksana nonfarmakologis dan edukasi kepada pasien !!!
-
Laki2 58th mengeluh pandangan kabur. Ax? Pmrx visus? Segmen Anterior n posterior ? pmrx penunjang yg d’butuhkan? Dx? tx? KIE Rujukan dan prosedur terapi?
1. POS IV 2. POS 4A – Retinopati diabetik (45 menit) 3. Laki-laki usia 58 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 1 tahun lalu. 4. - Lakukan anamnesis pada pasien 5. - Lakukan pemeriksaan fisik (visus, segmen anterior, segmen posterior) pada pasien 6. - Berikan edukasi pada pasien 7. - Tuliskan rujukan untuk pasien ini 8. Alat : 9. - Penggaris 10. - Snellen 11. - Penlight 12. - Oftalmoskop 13. - Midriatikum 14. - Foto oftalmoskop 15. - Glucometer 16. - Hasil lab gula darah
17. 18. A. Anamnesis 19. - Menyapa pasien 20. - Memperkenalkan diri 21. - Inform consent bahwa kita akan bertanya, dan apa yang dibicarakan adalah rahasia medis 22. - Menanyakan identitas pasien dengan lengkap 23. - Menanyakan keluhan utama pasien : pasien mengeluh penurunan penglihatan sejak 1 tahun lalu. 24. - Menanyakan riwayat penyakit sekarang: mata merah (-), penurunan visus (+), penurunan visus tidak mendadak (DD untuk mata tenang visus turun perlahan adalah: Katarak, glaukoma, retinopati penyakit sistemik). Pasien tidak bisa melihat jauh ataupun dekat, tidak ada gambaran kabut (katarak) atau benda/benang melayang (floater) yang menghalangi penglihatan. Tidak ada nyeri kepala. Tidak ada diplopia, epifora, fotofobia, belekan, tidak ada riwayat trauma 25. - Riwayat penyakit dahulu dan pengobatan : Pasien punya DM sejak 8 tahun yang lalu. Makan obat (metformin 3x500 mg) tapi tidak teratur, terakhir mendapat obat 4 bulan lalu, dengan gula darah sewaktu 270 mg/dL 26. - Riwayat masuk rumah sakit : 27. - Riwayat kebiasaan : merokok 28. - Riwayat keluarga : DM (+) pada ibu pasien
29. 30. - Review sistem lain:poliuri, polidipsi, polifagi (+), penurunan BB (+) 31. - Review singkat anamnesa dan tanya apakah ada yg mau ditanyakan
32. 33. B. Pemeriksaan fisik 34. - Cuci tangan terlebih dahulu 35. - Mempersiapkan alat: pen light, snellen chart, oftalmoskop, obat tetes midriatikum, tonometri 36. - Inspeksi (dengan penlight): 37. o Palpebra, konjungtiva, kornea, pupil, lensa: tidak didapatkan kelainan 38. o Hirchberg: normal 39. o Gerakan bola mata: normal 40. o Shadow test: (-) 41. - Palpasi tekanan bola mata 42. - Pemeriksaan visus: visus OD: 6/20, OS:6/20 43. - Pemeriksaan lapang pandang: sama dengan pemeriksa 44. - Pemeriksaan oftalmoskop: (pasien sebaiknya diberikan obat tetes terlebih dahulu, jangan lupa menjelaskan efek samping pada pasien) 45. o Fundus reflex: (+) 46. o Media refraksi: jernih 47. o Papil: bentuk bulat, batas tegas, edema (-), ratio 0.2-0.3 48. o AV ratio 2:3, black dot (+), crossing (-), eksudat (-), perdarahan (-), reflex fovea (+)
49. 50. C. Diagnosis 51. Retinopati diabetic non proliferative
53. Menjelaskan kepada pasien bahwa gangguan pada pasien diakibatkan kencing manis yang tidak terkontrol kontrol gula darah yang baik akan mencegah progresivitas 54. 55. spesialis mata (dirujuk)
POS 4D – Konjungtivitis (45 menit) Pasien wanita 25 tahun datang dengan keluhan mata merah dan berair sejak 2 hari. - Lakukan anamnesis pada pasien - Lakukan pemeriksaan mata pada pasien - Sebutkan diagnosis dan diagnosis banding - Tatalaksana farmakologis pada pasien - Edukasi pada pasien Alat : - Foto lesi - Snellen
- Penlight - Cotton bud A. Anamnesis - Menyapa pasien - Memperkenalkan diri - Inform consent bahwa kita akan bertanya, dan apa yang dibicarakan adalah rahasia medis - Menanyakan identitas pasien dengan lengkap - Menanyakan keluhan utama pasien : pasien mengeluh mata merah dan berair sejak 2 hari - Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang: o Penurunan visus (-). DD/ mata merah visus tidak turun: konjungtivitis, pterigium, pinguekula, dll o Berair (+) o Sekret (-) o Nyeri pada mata (-) o Gatal (+) o Mata terasa mengganjal o Fotofobia (+) o Batuk (+), pilek (+) o Nyeri kepala (-) o Riwayat trauma (-) o Tidak ada pemicu - Riwayat pengobatan : belum menggunakan obat apapun - Riwayat masuk rumah sakit : - Riwayat kebiasaan : merokok, apakah ventilasi di rumah baik - Riwayat keluarga : orang di rumah ada yang memiliki keluhan serupa - Tidak ada kelainan pada system organ lain - Tanya apakah ada yg mau ditanyakan B. Pemeriksaan fisik - Cuci tangan - Persiapkan alat: o Pen light, snellen chart, oftalmoskop, midriatikum, tonometri - Pemeriksaan inspeksi (dengan penlight): o Palpebra, konjungtiva (injeksi konjungtiva +/+), kornea, pupil, lensa, fotofobia (+) o benda asing (-) o Hirchberg test: normal o Gerakan bola mata: normal o Shadow test: -/-
- Palpasi tekanan bola mata, nyeri tekan (normal) - Pemeriksaan visus: OD 6/6, OS 6/6 - Pemeriksaan lapang pandang: sama dengan pemeriksa - Pemeriksaan oftalmoskopi: dalam batas normal - Periksa keseluruhan (umum aja, kalo perlu) C. Diagnosis dan DD - Konjungtivitis viral ODS - DD : Konjungtivitis vernal, Konjungtivitis bakteri D. Tentukan terapi farmakologi dan edukasi - Resep obat : artificial tears. - Menjelaskan pada pasien bahwa penyakitnya adalah radang selaput luar mata yang disebabkan infeksi virus, penyakit ini menular, namun dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Pengobatan yang diberikan hanya untuk mengurangi gejala.