ORGANISASI RUANG
1. PENGERTIAN Organisasi ruang menyusun ruang-ruang yang dibutuhkan sebagai suatu jaringan/net (sebagai diagram saling ketergantungan).
2. POKOKPOKOK-POK POKOK OK PEMBA PEMBAHA HASA SAN N Beberapa hal yang perlu diperhatikan sbb : - Daftar kebutuhan ruang dihasilkan dari studi pustaka maupun studi lapang. - Klasifikasi ruang berdasarkan criteria tertentu - Matriks Hubungan ruang/interaction matrix - Interaction net (bubble diagram) - Interaction net (graphic sentences) 3. HASIL ASIL YANG YANG UNIK NIK Organisasi ruang ruang bersifat unik sesuai kebutuhan, gagasan gagasan perencana, dll.
4. CATATAN Sebelum disusun organisasi ruang, perlu dilakukan kajian pengembangan ruang. Hal-hal yang perlu diperhatikan sbb :
•
Ruang adalah tempat melakukan kegiatan dengan berbagai perangkatnya.
•
Kegiatan yang dibangkitkan dapat dikaji dari : - Pengembangan gagasan - Studi pustaka - Studi banding/lapangan Pengembangan kegiatan harus memiliki dasar pertimbangan yang jelas Kompilasi ruang : Tahap yang perlu dilakukan adalah : - Daftarkan jenis ruang - Kompilasi jenis ruang - Klasifikasikan berdasarkan kriteria - Organisasi ruang. - Kembangkan gagasan kreatif - Tentukan daftar/jenis ruang - Studi besaran ruang
••
•
Organisasi ruang : - Setiap proyek, organisasi ruangselalu unik - Susun zoning dan definisikan hub. ruang - Perhatikan sirkulasi orang/kendrn. - Susun organisasi ruang yg siap diterapkan diatas tapak
CONTOH DAFTAR KEBUTUHAN & BESARAN RUANG Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN PERANCAN GAN ARSITEKTUR V
No
Nama Ruang
Lantai
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Jumlah Unit
Kapasitas
Luas / unit (m2)
Total Luas (m2)
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V
1
Parkir Umum
Halaman luar
1
358 bh
8000
8,000
2
Parkir Private
Basement 1 & 2
1
206 bh
6240
6,240
3
Parkir Motor
Halaman luar
1
428 bh
2200
2,200
4
Ground floor
1
4 bh
103
103
5
Drop Off Mall Drop Off Apartement
Ground floor
2
6 bh
166
332
6
Kantor Pengelola
Upper ground
1
19 orang
138
138
7
Kantor Pemasaran
Upper ground
1
19 orang
138
138
8
Lobby Apartement
8
20 orang
165
1,320
9
Toko Kecil
24
-
Toko Sedang
10
-
11
Toko Besar
4
-
30 - 64 94 173 285 384
1,200
10
Basement - lantai 2 Ground floor & upper ground Ground floor & upper ground Ground floor & upper ground
12
A T M
13
Toilet Umum Pria
14
1,200 1,360
1
15
90
90
4
32 orang
26
104
Toilet Umum Wanita
Ground floor Ground floor & upper ground Ground floor & upper ground
4
16 orang
15
60
15
Restaurant / café
Lantai 2
4
104 orang
106
424
16
Fitness Center
Lantai 2
1
28 orang
172
172
17
Kolam Renang
Lantai 2
3
30 orang
1023
1,023
18
Play Ground
Lantai 2
1
20 orang
368
368
19
Lift Orang
Basement - lantai 11
3
12
12
36
20
Lift Barang
Basement - lantai 11
1
-
4
4
21
Tangga Darurat
Basement - lantai 11
4
-
14
56
22
AHU
Basement - lantai 11
4
-
17
68
23
Unit Apartement
0
a. Type Standard
Lanatai 3 - 11
64 Unit
b. Type Deluxe
Lanatai 3 - 11
96 Unit
c. Type Junior
Lanatai 3 - 11
32 Unit
d. Type Superior
Lantai 2
4 Unit
1 Ber room 52 2 Bed room 59 & 63 3 Bed room 104 3 Bed room 202
3,328 5,760 3,328 808
37,860 Catatan Pustaka.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V
1. Latar Belakang Latar belakang timbulnya kegiatan komersil pada mulanya manusia hanya berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing baik secara individu maupun berkelornpok kemudian timbul interaksi sosial dengan kelornpok masyarakat lain dalam bentuk tukar menukar barang atau hasil karya yang diproduksi oleh masing-masing individu atau kelompok tersebut. Pada akhirnya timbul suatu tempat tukar menukar barang yang bersifat sementara kemudian berkembang menjadi suatu tempat yang tetap dan dikenal sebagai pasar. Perdagangan berkembang terus sehingga barang-barang di produksi dan dipasarkan secara luas yang kemudian timbul peredaran uang sebagai standar nilai tukar menukar. Pesatnya perkernbangan perekonomian dan peradaban manusia yang ditunjang oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di mana manusia lebih memanfaatkan efisiensi waktu dan ruang. Pntuk meningkatkan pelayanan aktivitas tersebut dibutuhkan fasilitas seperti: Kantor sebagai wadah untuk menarnpung kegiatan administrasl, Bank sebagai wadah yang mengatur peredaran uang, Restoran sebagai wadah yang memberikan fasilitas pelayanan makan dan minum. 2. Fungsi Pusat Perbelanjaan Pusat perbelanjaan memiliki beberapa fungsi, seperti : a. Merupakan ternpat perternuan antara penjual dan pernbeli. b. Ternpat untuk bertukar barang dan informasi. c. Tempat peragaan untuk memasarkan suatu jenis barang kepada konsurnen akhir, yang dimaksudkan untuk dapat mengetahui kernampuan produsen dalarn memproduksi suatu jenis barang. d. Sebagai titik orientasi kehidupan sosial masyarakat untuk menghidupkan suasana dengan aktifitas yang teljadi. e. Sebagai fasilitas urnum yang menyediakan kebutuhan hidup masyarakat dan juga sebagai ternpat berekreasi. 3. Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Klasifikasi pusat perbelanjaan menurut bentuk, meliputi : a. Shopping street ; toko yang berdiri sepanjang sisi sisi jalan. b. Shopping center ; komplek pertokoan yang terdiri dari stand stand yang disewakan atau dijual. c. Shopping Precint ; kompleks pertokoan dengan bagian depan toko menghadap ke ruang terbuka yang bebas dari kendaraan. d. Departement store ; toko yang sangat besar terdiri dari beberapa lantai menjual berbagai macam barang. e. Supermarket; toko yang menjual barang¬barang kebutuhan sehad had dengar system swalayan. f. Super-store, toko satu lantai yang menjual barang¬ barang kebutuhan sandang dengan sistem swalayan. g, Shopping mall ; shopping precint dimana ruang terbukanya merupakan pusat orientasi dari pusat kompleks pertokoan.
4. Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Menurut Jenis Barang Menurut Jenis Barang Yang Dijual, meliputi : a. Convinience Store Pertokoan yang enjual barang kebutuhan sehari-hari b. Demand Store Pertokoan yang menjual barang barang tertentu yang biasa dibutuhkan oleh pelanggan. c. Impulse Store Pertokoan yang menjual barang barang mewah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V
5. Klasifikasi Berdasarkan Variasi Barang Menurut Variasi Barang yang Dijual a. Speciality Shop Toko, yang menjual barang barang tertentu saja. b. Variety Shop Toko, yang menjual berbagai jenis barang. 6. Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Berdasarkan Jangkauan Pelayanan Menurut Radius Pelayanan pusat belanja, meliputi : a. Pusat perbelanjaan lokal Jangkauan pelayanan 0,5 mil (0,8 km) untuk 5.000-40.000 penduduk. Luas area berkisar antara 2.787-9.290 m2 Barang yang diperdagangkan urnumnya kebutuhan sehari-hari. Lokasi terletak pada perpotongan jalan kolektor. • • • •
b. Pusat perbelanjaan distrik Jangkauan pelayanan 2 mil (3,2 km) untuk 40.000-150.000 penduduk. Luas area berkisar antara 9.290-23.225 m2 Barang yang diperdagangkan urnumnya untuk keperluan berkala. Lokasi terletak pada perpotongan jalan utama • • • •
c. Pusat perbelanjaan regional Jangkauan pelayanan 4 mil (6,4 km) untuk 150,000-400.000 penduduk Luas area berkisar antara 27.870-92.900 M2 Terdiri dari bermacam-macam toko, departemen store, supermarket dan sebagainya. Sarana perbelanjaan ini tumbuh bersarho sarana komersil, ekspansi, industri dan transportasi pendukungnya. • • •
•
7. Sarana Niaga Menurut Pemda DKI Tentang Sarana Niaga, dapat diklasifikasikan sbb : a. Warung • Jangkauan pelayanan 0.5 mil untuk 250 penduduk. • Luas area berkisar antara 100 m2. • Barang yang untuk kebutuhan sehari-hari. • Lokasi di tengaah-tengah kelompok keluarga. b. • • • • c. • • • • •
Pertokoan Jangkauan pelayanan hanya 1% dari luas area untuk 2.500 penduduk. Luas area berkisar antara 1.200 m2. Barang yang dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Lokasi di pusat. Pusat perbelanjaan lingkungan Jangkauan pelayanan hanya 0,9-1% dari luas area untuk 30.000 penduduk. Luas area berkisar antara 13.500 m2. Barang yang dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Lokasi di pusat lingkungan. Terdiri dari toko-toko dan pasar.
d. Pusat perbelanjaan dan niaga, lokasi di pusat kecamatan atau dekat terminal, terdirl dari toko-toko, bank, pasar, kantor dan, industri e. Pusat perbelanjaan dan niaga dengan jangkauan pelayanan meliputi luas area untuk 480.000 penduduk. Lahan berkisar- antara 96.000 m2. Lokasi di pusat wilayah dekat terminal. Terdiri dari toko-toko, bank, pasar, kantor dan industri.
8. Dasar Pertimbangan Perencanaan/Re-disain Pusat-Perbelanjaan a. Dasar pertimbangan perencanaan/re-disain pusat perbelanjaan, meliputi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V
1. Tapak • Pertimbangan terhadap kemudahan pencapaian untuk akses pengiriman barang. • Kelengkapan jaringan utilitas kota. • Potensi site. • Karakter fisik site. • Legalitas dan pemerintahan setempat 2. Market and ekonomy study, analisa terhadap ekonomi market secara umum meliputi Pencapaian yang mudah dan dekat dengan jalur jalan raya regional. Analisa perkembangan jumlah penduduk dan proyeksi income dalam radius 1-6 mil. Survey lamanya pencapaian ke tapak dendan kendaraan bermotor. Memastikan bahwa- tidak ada shopping center dalam satu area perdagangan. 3. Traffic study, Beberapa poin yang harus dipertimbangkan adalah: • Memilih lokasi tapak. • Desain hubungan jaringan jalan luar dan negoisasi dengan perrierintahan setempat. • Merencana kan sirku Iasi dan fasilitas parkir yang bak. • Pembuatan rambu rambu dan petunjuk jalan atau sign. b. Dasar pertimbangan desain pusat perbelanjaan Dalam merancang pusat perbelanjaan ada beberapa factor yang harus diperhatikan : 1. Mall Pusat perbelanjaan identik sekali dengan mall, yaitu ruang sirkulasi dalam pusat perbelanjaan yang menghubungkan selurub area dalam pertokoan. Mall ini harus mempunyai orlentasi yang komunikatif, tidak monoton. Adapun jenis mall ini ada dua yaitu Mall terbuka, Mall terbuka ini berhubungan dengan langsung dengan udara terbuka, dengan menggunakan system pedestrianisasi yang terdiril dari street furniture, soft, hard landscape, lampu hias, petunjuk jalan. Unit -unit pertokoan membentuk arcade dan untuk melindungi dari cuaca beberapa open mall menggunakan kanopi. Mall tertutup kegiatan sosial, pameran, pertunjukan, arena promosi. Fungsi sebuah pusat perbelanjaan tidak hanya, sebagai sarana. jual beli barang, narnun mempunyai fungsi rekreatif, maka, pusat belanja perlu dilengkapi dengan sarana, yang menunjang fungsinya, sebagai sarana, rekreasi, selain itu shopping mall juga, berfungsi sebagai (1) Fungsi ekonomi, Yaitu sebagai pendukung dinamisasi perekonomian. kota. dan wadah penampungan dan penyaluran produksi dan produsen untuk kebutuhan masyarakat. (2) Sebagai fasilitas penunjang perbelanjaan, Adanya, keinginan untuk menyediakan. fasilitas perbelanjaan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara materi baik secara, kualitas maupun. kuantitas. Revitaslisasi Sualu pusat perdagangan pada, suatu kota, untuk menaikan penjualan eceran, menaikan nilai bangunan, menyaingi pusat perbelanjaan, meningkatkan daya saing daerah serta mendorong investasi dengan menciptakan dan meningkatkan suatu lingkungan yang stabil bagi bisnis retail. Menciptakan Image baru dari suatu kota, menimbulkan suatu perasaan bangga pada penghuninyadan mendemonstrasikan bukti bahwa antara pejabat pemerintah kota dan rakyat dapat bekerja sama untuk membangun kota. Menjadi suatu tempat dimana kualitas dan variasi aktivitas pusat perdagangan diperbaiki, Shopping mall mengediakan suatu pusat pameran, konser musik, fasion show, pameran otomotif, kerajinan seni dan lain-lain Shopping mall yang dibangun dengan baik menciptakan perbaikan lingkungan fisik dan sosial bagi kawasan tersebut. Shopping Mall juga dapat menimbulkan citra baru terhadap suatu kota, menimbulkan rasa bangga bagi penduduk disekitarnya.
Unsur - Unsur Dalam Shopping Mall, Shopping Mall merupakan penggarnbaran dari kota, yang terbentuk oleh elemen –elemen sbb. Anchor (magnet) Merupakan transformasi dari "nodes" dapat pula berfungsi sebagai landmark perwujudan berupa plaza dalam shopping mall. Secondary Anchor (Magnet Sekunder ) merupakan transformasi dari "distrik" perwujudannya berupa pendestrian. yang menghubungkan magnet-magnet. StreetMall merupakan transformasi "Paths" perwujudannya berupa pendestrian yang menghubungkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V
magnet-magnet. Landscaping merupakan tranformasi dari " edges" sebagai perwujudannya pusat pertokoan di tempat - tempat luar. Typologi Shopping Mail meliputi Mall Terbuka (Open Mall) Mall terbuka langsung terhadap cahaya matahari, merupakan mall tanpa pelingkup, perlinduingan terhadap cuaca dilakukan melalui penggunaan kanopi menerus sepanjang muka toko, Keuntungan adalah kesanluas dan perencanaan teknis yang mudah sehingga biaya. lebih murah. Mall tertutup (Enclosed Mall)terlindung dari cuaca, merupakan mall dengan pelingkup atap. Keuntungan adalah climatic control ( kenyamanan ). Kerugiannya adalah biaya akan lebih mahal dan kesan kurang luas. Mall Terpadu (Integrated/ Composit mall and Enclosed Mall, merupakan penggabungan antara mall terbuka dan tertutup. Biasanya berupa mall tertutup dengan akhiran terbuka. Munculnya bentuk ini merupakan antisipasi terhadap keborosan energi untuk control serta tingginya biaya pernbuatan dan perawatan mall tertutup. 2. Single atau multi-level Penentuan system lantai single level, atau multi-level ini tergantung pada kondisi tapak yang direncanakan dan factor ekonomi. Untuk pusat perbelanjaan single level, memerlukan penanganan khusus terutama desai tampak bang,unan. level merupakan satu kesatuan tetapi harus menghindari kesan monoton. Sedangkan untuk pusat perbelanjaan multi-level: penanganan khusus agar lantai-lantai atas laku disewa, karena. ada kecenderungan bahwa para penyewa menolak atau fidak menyukai lantai atas. Untuk itu perlu dilakukan upaya sepertl membed vid -pa0a lantai-lantai diatasnya, kemudian bias juga dengan membuat enterance dad lantai atas, sehingga memungkinkan orang mergerak dad atas ke awah. 3. Membuat karakter pusat perbelanjaan Dalam membuat pusat perbelanjaan peranan arsitek sangat penting untuk menggunakan imajenasi, perancangan fisik yang balk, batas financial, penyesuaian dengan peraturan dan alternatif yang baik untuk kesuksesan dari segi komersial dan secara estetis. Untuk memunculkan karakter tersebut dapat dimunculkan melalui system konstruksinya, pemillhan lahan bangunan, kombinasi warna, level pencahayaan, perlengkapan dan furniture yang disatukan dalam mail dan court. 4. Layout pertokoan Dalam penataan ruang, pembagian lantai, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan : enterance masuk atau keluar harus terhubung denqa.n .fasilitas transportasi umum, parkir kendaraar,atau ruang sirkulasi utama. 5. Sirkulasi Permasalahan sirkulasi pada pusat perbelanjagn ini sangat berkaitan dengan perencdnaan mall yang mencakup tentang aksesbelitas dengan parkir kendaraan transportasi dan jangkauan keamanan. Untuk menghindari kelelahan pengunjung, jarak antara focal point adalah tiap 200-250 m. 6. Desain mall Penataan elemen-elemen mall seperti landscape, penataan tampat duduk, kolam kecil, kios-kios kecil , sernuanya diintegrasikan kedalam suatu kondisi yang nyaman, menyenangkan, memberi lingkungan bersemangat bukan yang melelahkan.
7. Pemeliharaan Untuk memelihara bangunan dibagi kedalam tiga kategori: a. Rutin setiap harii atau secara periodik. b. Perbaikan dan restorasi, serta redekorasi untuk jangka panjang.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V
c. Perlengkapan peralatan yang cukup untuk staff cleaning service.
8. Parkir Kendaraan Parkir secara tidak langsung menjadi image dari pusat perdagangan, sehingga penataannya harus mudah dicapai darii jalur utama datangnya pengunjung. Untuk gedung parkir bertingkat, apabila tidak di desain secara baik akan mendominasi dan merusak karakter dan bentuk pusat perbelanjaan.
Skema Perkembangan Pasar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Budi Susetyo MT PERANCANGAN ARSITEKTUR V