Pendahuluan
Ordovisium adalah suatu periode suatu periode pada pada era era Paleozoikum Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini berlangsung setelah periode Kambrium periode Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. periode Silur. Nama periode tersebut berasal beras al dari dar i salah sal ah satu suku di Wales, di Wales, Ordovices, Ordovices, ini ini didefinisikan
oleh Charles
Lapworth pada Lapworth pada
tahun 1879 tahun 1879 untuk
menyelesaikan
persengketaan antara kelompok Adam kelompok Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam
periode
Kambrium
dan
Silur.
Lapworth
mengamati
bahwa fosil bahwa fosil fauna fauna pada pada strata strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ordovisium) http://id.wikipedia.org/wiki/Ordovisium)
Iklim
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa pada zaman Ordovisium terdapat iklim tropis, arid, dan dingin. Namun secara umum, iklim pada zaman Ordovisium didominasi oleh iklim sedang yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan makluk hidup. Pada zaman tersebut, terjadi kenaikan muka airlaut, sehingga menciptakan laut yang hangat dan beriklim tropis. (Sumber: http://www.scotese.com/eordc http://www.scotese.com/eordclim.htm) lim.htm)
Kehidupan
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozoa.
Kehidupan
masa
Ordovisium
terus
meningkat
dalam
kompleksitas
dibandingkan masa Kambrium, dan terumbu karang berkembang pesat. Hal ini disertai oleh pembentukan limestone (batugamping) yang luas.
Kehidupan masa Ordovisium terjadi keragaman predator yang lebih besar, termasuk nautiloid (hewan seperti cumi-cumi).
Contoh lain dari keberagaman kehidupan Ordovisian di pedalaman laut dangkal dari benua, memiliki flora dan fauna yang lebih komplek. (Sumber: http://versesofuniverse.blogspot.com/2011/10/sejarah-kehidupan-di-bumi.html, http://djunijanto.wordpress.com/materi/sejarah-pembentukan-bumi-berdasarkan-zaman/)
Tektonik
Pada zaman Ordovisium, seluruh daratan menjadi satu yang disebut super kontinen Gondwana. Gondwana terdiri atas daratan Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Antartika, and Australia. Selama Ordovisium, Gondwana bergerak menuju kutub selatan.
Pada Ordovisium akhir terjadi glasiasi, hal tersebut menyebabkan penurunan muka airlaut. Glasiasi tersebut menyebabkan beberapa kepunahan
massal. Trilobita, echinodermata, brachiopoda, bryozoa, graptolit dan beberapa organisme lainnya mengalami kepunahan. (Sumber: http://www.ucmp.berkeley.edu/ordovician/ordotect.html, http://www.ig.utexas.edu/research/projects/plates/450.htm)
Berakhirnya Zaman Ordovisium
Supernova
Sekitar 444 juta tahun lalu, lebih dari setengah hewan laut invertebrata tersapu bersih di akhir zaman Ordovisium (440-450 juta tahun lalu) dalam pemusnahan massal terbesar ketiga dalam sejarah. Beberapa tahun lalu, Brian thomas dari Universitas Kansas menyatakan kejadian tersebut dipicu oleh supernova yang berada tak jauh dari Bumi. Diperkirakan saat itu supernova tersebut membunuh penghuni bumi dengan sinar gammanya. Sepuluh detik ledakan sinar gamma akan menyebabkan Bumi kehilangan setengah dari lapisan ozonnya dan membuat kehidupan di Bumi tak lagi terlindungi dari bahaya sinar ultraviolet selama lebih dari 10 tahun. Organisme yang hidup jauh di bawah laut akan terlindung dari sinar ultraviolet. Namun tidak demikian dengan organisme yang hidup dekat dengan permukaan. Akibatnya organisme yang hidup di permukaan, tersapu habis dalam rentang waktu tersebut. Dengan demikian diprediksikan, daratan dan organisme yang berada di bagian atas ekuator akan tetap terlindungi dari ledakan tersebut. (Sumber: http://blogs.unpad.ac.id/boenga/files/2011/09/Supernova-Penyebab Kepunahan-di-Akhir-Zaman-Ordovisium.doc )
Litologi
Litologi pada zaman ini didominasi oleh batuan metamorf sebagai batuan dasar bumi kala itu. Hal ini karena pada masa itu pergerakan benua cukup intensif dan yang terjadi adalah tumbukan antar benua yang mengakibatkan terbentuknya batuan metamorf. Selain itu juga terdapat litologi berupa batugamping dan batulempung hitam.
Perlapisan batugamping dan batulempung berumur Ordovician
Batulempung pada Formasi Martinsburg
Singkapan Batugamping Ordovisium Gea Norvegica Geopark, Norway
(Sumber: http://stonehammergeopark.ning.com/photo/ordovician-limestone-geanorvegica-geopark-norway, http://www.pdesas.org/module/content/resources/3331/view.ashx)
Fosil
Pada zaman Ordovisium terjadi kepunahan yang diakibatkan dari supernova, hal tersebut menyebabkan beberapa organisme khususnya di darat menjadi punah. Sehingga fosil yang menunjukkan umur Ordovisium sebagian besar merupakan hewan atau tanaman yang hidup di laut pada zaman tersebut.
Calymene callicephala (trilobita)
Cryptolithus tessalatus (trilobita)
Auluroidea sp. (bintang laut)
Iocrinus subcrassus (lili laut)
Foerstiphyllum vacua (koral)
Hebertella sinuata (brachiopoda)
nautiloid fragment (Cephalopoda)
Graptolit
Salpingostoma richmondense (Gastropoda)
Isorophus cincinnatiensis (Edrioasteroid)
(Sumber: http://www.humboldt.edu/natmus/lifeThroughTime/Ordovician.web/)