Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)
I. Latar Belakang dan Keanggotaan OPEC adalah organisasi antar pemerintah yang berdiri tahun 1960. Negara anggotanya adalah negara eksportir minyak yang saat ini terdiri dari Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, Venezuela, Nigeria, Aljazair, Qatar, Qat ar, Libya, UAE dan Indonesia. Sebelumnya Equador, Gabon juga menjadi anggota tetapi kemudian keluar pada tahun 1992 dan 1994. Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional (The Seven Sisters) Sister s) tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional. ―The Tripoli -Teheran Agreement‖ antara OPEC dan perusahaan swasta tersebut pada tahun 1970
menempatkan OPEC secara penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional. II. Tujuan Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai strategi dalam mencapai tujuannya. Dari pengalaman tersebut te rsebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu: ―prese rving and enhancing
the role of oil as a prime energy source in achieving sustainable economic development‖ melalui:
· Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota; · Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara anggota; · Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga; · Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak; · Menjamin suplai minyak bagi konsumen; · Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil. III. Organisasi & Manajemen Sesuai dengan Statuta OPEC pasal 9, Organisasi OPEC terdiri dari: 1. Konferensi · Adalah organ tertinggi yang bertemu 2 kali dalam setahun. Tetapi pertemuan extra-ordinary dapat dilaksanakan jika diperlukan. Semua
negara anggota harus terwakilkan dalam konperensi dan tiap negara mempunyai satu hak suara. Keputusan ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari negara anggota (pasal 11-12) · Konperensi OPEC dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada saat pertemuan Konperensi (Pasal 14). · Pasal 15 menetapkan Konperensi OPEC bertugas merumuskan kebijakan umum organisasi dan mencari upaya pengimplementasian kebijakan tersebut. Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan Konperensi OPEC mengukuhkan penunjukan anggota Dewan Gubernur dan Sekretaris Jenderal OPEC. 2. Dewan Gubernur · Dewan Gubernur terdiri dari Gubernur yang dipilih oleh masing-masing anggota OPEC untuk duduk dalam Dewan yang bersidang sedikitnya dua kali dalam setahun. Pertemuan extraordinary dari Dewan dapat berlangsung atas permintaan Ketua Dewan, Sekretaris Jenderal atau 2/3 dari anggota Dewan (Pasal 17 & 18). · Tugas Dewan adalah melaksanakan keputusan Konferensi; mempertimbangkan dan memutuskan laporan-laporan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal; memberikan rekomendasi & laporan kepada pertemuan Konferensi OPEC; membuat anggaran keuangan organisasi dan menyerahkannya kepada Sidang Konferensi setiap tahun; mempertimbangkan semua laporan keuangan dan menunjuk seorang auditor untuk masa tugas selama 1 tahun; menyetujui penunjukan Direktur-Direktur Divisi, Kepala Bagian yang diusulkan negara anggota; menyelenggarakan pertemuan Extraordinary Konferensi OPEC dan mempersiapkan agenda sidang (Pasal 20) Dewan Gubernur dipimpin oleh seorang Ketua & Wakil Ketua yang berasal dari para Gubernur OPEC negara-negara anggota dan yang disetujui oleh Pertemuan Konferensi OPEC untuk masa jabatan selama 1 tahun (Pasal 21). 3. Sekretariat Adalah pelaksana eksekutif organisasi sesuai dengan statuta dan pengarahan dari Dewan Gubernur. Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari organisasi yang
dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk periode yang sama. Sekretaris Jenderal harus berasal dari salah satu negara anggota. Dalam melaksanakan tugasnya Sekjen bertanggung jawab kepada Dewan Gubernur dan mendapat bantuan dari para kepala Divisi dan Bagian. IV. Keuangan / Kontribusi Anggaran OPEC diusulkan setiap tahun pada pertemuan Konferensi OPEC. Anggaran yang telah disetujui akan dibiayai bersama (on an equal basis) oleh seluruh anggota setelah mempertimbangkan sumbangan kontribusi dari Associate Member (Pasal 37-38), sementara Associate Member diwajibkan membayar kontribusi tahunan yang jumlahnya tetap. V. Isu-isu yang menonjol Dalam kaitannya dengan World Summit on Sustainable Development dibidang energi, OPEC menaruh perhatian pada isu target kuantitatif pencapaian ―renewable‖; pengambilan kebijakan pada tingkat nasional untuk penetapan
jadwal penghilangan subsidi energi; pengembangan dan pelaksanaan tindakan dalam kerangka komite pembangunan berkelanjutan - termasuk melalui kemitraan pemerintah dan swasta. Berkaitan dengan implikasi negosiasi perdagangan multilateral pasca Doha, OPEC mengantisipasi isu-isu seperti isu ―Trade-Related Investment Measures‖, Subsidy and Countervailing Measures, Anti-Dumping, Regional Integration and Technical Barriers to Trade‖.
OPEC menyadari perlunya dijaga security of supply sesuai statutanya tapi juga harus menjaga security of demand. Dalam hal ini peran OPEC sebagai stabilisator pasar minyak harus dicermati. VI. Status Keanggotaan Indonesia di OPEC Sejak menjadi anggota OPEC tahun 1962, Indonesia ikut berperan aktif dalam penentuan arah dan kebijakan OPEC khususnya dalam rangka menstabilisasi jumlah produksi dan harga minyak di pasar internasional. Sejak berdirinya Sekretariat OPEC di Wina tahun 1965, KBRI/PTRI Wina terlibat aktif dalam kegiatan pemantauan harga minyak dan penanganan masalah substansi serta diplomasi di berbagai persidangan yang diselenggarakan oleh OPEC. Pentingnya peran yang dimainkan oleh Indonesia di OPEC telah membawa
Indonesia pernah ditunjuk sebagai Sekjen OPEC dan Presiden Konferensi OPEC. Pada tahun 2004, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Indonesia terpilih menjadi Presiden dan Sekjen sementara OPEC. Namun akhir-akhir ini, status keanggotaan Indonesia di OPEC telah menjadi wacana perdebatan berbagai pihak di dalam negeri, karena Indonesia saat ini dianggap telah menjadi negara pengimpor minyak (net-importer). Dalam kaitan ini, Indonesia sedang mengkaji mengenai keanggotaanya di dalam OPEC dan telah membentuk tim untuk membahas masalah tersebut dari sisi ekonomi dan politik. VII. Hambatan dan Peluang Secara ekonomi, keanggotaan Indonesia di OPEC membawa implikasi kewajiban untuk tetap membayar iuran keanggotaan sebesar US$ 2 juta setiap tahunnya, disamping biaya untuk sidang-sidang OPEC yang diikuti oleh Delegasi RI. OPEC melihat bahwa penurunan tingkat ekspor di beberapa negara anggota OPEC, termasuk Indonesia, disebabkan karena kurangnya investasi baru di sektor perminyakan. Apabila kondisi tersebut terus berlangsung, maka diperkirakan Indonesia akan mengalami hambatan dalam meningkatkan tingkat produksinya dan tetap menjadi pengimpor minyak di masa mendatang. Disamping hambatan-hambatan tersebut di atas, keanggotaan Indonesia di OPEC akan memberikan berbagai keuntungan politis, yaitu: · Meningkatkan posisi Indonesia dalam proses tawar-menawar dalam hubungan internasional. Kedudukan Menteri ESDM dalam kapasitasnya sebagai Presiden Konferensi OPEC sekaligus Acting Sekjen OPEC pada tahun 2004, telah memberikan posisi tawar yang sangat tinggi dan strategik serta kontak yang lebih luas dengan negara-negara produsen minyak utama lainnya; · Peningkatan citra RI di luar negeri. Pemberitaan mengenai persidangan dan kegiatan OPEC lainnya yang sangat luas secara otomatis dapat mengangkat citra negara anggota. Perhatian media massa lebih terfokus ketika pejabat RI (Menteri ESDM) memegang jabatan sebagai Presiden Konferensi OPEC. · Peningkatan solidaritas antar negara berkembang. Di dalam forum-forum
OPEC, semua negara anggota memiliki visi dan misi yang sama di bidang energi serta menjadikan OPEC sebagai wahana bersama untuk meningkatkan rasa persaudaraan sesama negara anggota dan negara berkembang lainnya. OPEC Fund (lembaga keuangan OPEC) telah memberikan bantuan dana darurat sebesar 1,2 juta Euro, dimana separuhnya diperuntukkan bagi Indonesia, untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Sumatera Utara yang dilanda gempa bumi dan tsunami pada akhir tahun 2004 . · Akses terhadap Informasi. Sebagai anggota OPEC, Indonesia mendapatkan akses terhadap informasi, baik yang bersifat terbuka dari Sekretariat OPEC maupun informasi rahasia mengenai dinamika pasar minyak bumi. Disamping itu, Indonesia memiliki kesempatan untuk menempatkan SDM-nya untuk bekerja di Sekretariat OPEC. Hal ini merupakan investasi jangka panjang karena akan dapat menjadi network bagi Indonesia di masa datang. VIII. Prakiraan Perkembangan Keadaan Menurut kajian yang dilakukan OPEC, peranan OPEC dalam menentukan stabilitas produksi dan harga minyak dunia akan tetap penting, setidaknya hingga tahun 2025, karena pangsa pasar negara-negara OPEC masih lebih besar dari negaranegara non-OPEC. Pentingnya peran OPEC dapat dilihat dengan jelas selama tahun 2004, ketika harga minyak mentah dunia melambung tinggi, OPEC ikut berperan menstabilkan harga antara lain dengan menjaga pasokan minyak dunia. Keanggotaan Indonesia masih diperlukan oleh negara-negara anggota lainnya karena Indonesia dipandang sebagai negara yang selalu menjaga solidaritas OPEC dan selalu berusaha membangun dialog konstruktif serta konsensus di dalam OPEC. OPEC tetap membutuhkan Indonesia sebagai faktor penyeimbang dalam komposisi keanggotaannya. Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia yang menjadi anggota OPEC. Keanggotaan OPEC yang didominasi oleh negara-negara Timur Tengah tidak akan menguntungkan dalam sudut pandang citra OPEC di dunia internasional. Citra Indonesia sebagai negara demokratis dan berpenduduk muslim terbesar dan moderat di dunia dapat membantu perbaikan citra OPEC.
Dalam OPEC sendiri belum ada tuntutan agar Indonesia mengkaji keanggotaannya karena turunnya tingkat produksi minyak bumi Indonesia serta mulainya Indonesia menjadi negara net importir minyak. OPEC menyadari bahwa kemungkinan penurunan ekspor minyak negara-negara anggota adalah salah satu akibat dari kurangnya investasi di sektor perminyakan negara tersebut. Website: http://www.opec.org Sumber : Direktur Komoditi dan Standardisasi Last update: Agustus 2005
OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)
opecA. Sejarah Berdirinya OPEC Venezuela adalah negara pertama yang memprakarsai pembentukan organisasi OPEC dengan mendekati Iran, Gabon, Libya, Kuwait dan Saudi Arabia pada tahun 1949, menyarankan mereka untuk menukar pandangan dan mengeksplorasi jalan lebar dan komunikasi yang lebih dekat antara negara-negara penghasil minyak. Pada 10 – 14 September 1960, atas gagasan dari Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela Juan Pablo Pérez Alfonzo dan Menteri Pertambangan dan Energi Saudi Arabia Abdullah Al Tariki, pemerintahan Irak, Persia, Kuwait, Saudi Arabia dan Venezuela bertemu di Baghdad untuk mendiskusikan cara-cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang dihasilkan oleh masing-masing negara. OPEC didirikan di Baghdad, dicetuskan oleh satu hukum 1960 yang dibentuk oleh Presiden Amerika Dwight Eisenhower yang mendesak kuota dari impor minyak Venezuela dan Teluk Persia seperti industri minyak
Kanada dan Mexico. Eisenhower membentuk keamanan nasional, akses darat persediaan energi, pada waktu perang. Yang menurunkan harga dari minyak dunia di wilayah ini, Presiden Venezuela Romulo Betancourt bereaksi dengan berusaha membentuk aliansi dengan negara-negara Arab produsen minyak sebagai satu strategi untuk melindungi otonomi dan profabilitas dari minyak Venezuela. Sebagai hasilnya, OPEC didirikan untuk menggabungkan dan mengkoordinasi kebijakan-kebijakan dari negara-negara anggota sebagai kelanjutan dari yang telah dilakukan. B.
Latar Belakang OPEC
OPEC adalah organisasi antar pemerintah yang berdiri tahun 1960. Negara anggotanya adalah negara eksportir minyak yang saat ini terdiri dari Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, Venezuela, Nigeria, Aljazair, Qatar, Libya, UAE dan Indonesia. Sebelumnya Equador, Gabon juga menjadi anggota tetapi kemudian keluar pada tahun 1992 dan 1994. Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional (The Seven Sisters) tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional. ―The Tripoli -Teheran
Agreement‖ antara OPEC dan perusahaan swasta tersebut pada tahun 1970
menempatkan OPEC secara penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional. C. Dasar Organisasi OPEC
Organisasi ini didirikan agar masing masing negara anggota penghasil minyak dalam mengambil kebijakan dalam bidang perminyakan dan harga minyak dapat menguntungkan negara negara anggota atau produsen, oleh sebab itu organisasi inilah yang nantinya dapat mencegah persaingan yang tidak sehat dari negara negara penghasil minyak.
D. Tujuan OPEC Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai strategi dalam mencapai tujuannya. Dari pengalaman tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang hendak dicapainya yaitu: ―prese rving and enhancing
the role of oil as a prime energy source in achieving sustainable economic development‖ melalui:
> Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota; > Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara anggota; > Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga; > Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak;
> Menjamin suplai minyak bagi konsumen; > Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.
E.
Struktur Organisasi OPEC
a. konferensi OPEC b. dewan gubernur c. materi pemantauan sub komite d. sekretaris e. dewan komisi ekonomi f. auditor internal g. kantor SG h. kantor hukum i. divisi penelitian j. Dukungan Divisi Layanan k. departemen layanan data l. departemen studi minyak tanah m. departemen studi energi n. departemen hubungan multilateral o. departemen PR dan informasi p. departemen keuangan dan sumber daya manusia q. departemen admin dan layanan
F.
Badan Utama OPEC
Organisasi OPEC terdiri dari 3 badan utama yaitu Konferensi OPEC, Dewan Gubernur, dan Sekretariat beserta dengan badan-badan lainnya yang berada di bawah badan utama sesuai dengan struktur OPEC. 1. Konferensi Yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan. 2. Dewan Gubernur Terdiri dari Gubernur yang dipilih oleh masing-masing anggota OPEC untuk duduk dalam Dewan yang bersidang sedikitnya dua kali dalam setahun. Ø Tugas Dewan : a) b)
Melaksanakan keputusan Konferensi Mempertimbangkan dan memutuskan laporan-laporan yang disampaikan
sekretaris jenderal c) d)
Memberikan rekomendasi dan laporan kepada pertemuan konferensi OPEC Mempertimbangkan semua laporan keuangan dan menunjuk seorang auditor
untuk masa tugas selama 1 tahun e)
Menyetujui penunjukan Direktur-Direktur Divisi, Kepala Bagian yang diusulkan
Negara anggota
f)
Menyelenggarakan pertemuan Extraordinary Konferensi OPEC dan
mempersiapkan agenda sidang g)
Membuat anggaran keuangan organisasi dan menyerahkannya kepada Sidang
Konferensi setiap tahun 3. Sekretariat Pelaksana eksekutif organisasi sesuai dengan status dan pengarahan dari Dewan Gubernur.Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk periode yang sama. Dalam melaksanakan tugasnya Sekjen bertanggung jawab kepada Dewan Gubernur dan mendapat bantuan dari para kepala Divisi dan Bagian 4. Economic Commission Board ( dewan komisi ekonomi ) yang bertugas mengkaji dan mempersiapkan bahan bahan dan syarat syarat untuk konferensi terutama mengenai hal hal teknis bidang perminyakan. G. Konferensi Tingkat Tinggi OPEC Konferensi Tingkat Tinggi OPEC dilakukan 2 kali dalam setahun. Tetapi pertemuan extra-ordinary dapat dilaksanakan jika diperlukan (pasal 11-12). Konferensi OPEC dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada saat pertemuan Konferensi (Pasal 14). Pasal 15 menetapkan Konferensi OPEC bertugas merumuskan kebijakan umum organisasi dan mencari upaya pengimplementasian kebijakan tersebut. Sebagai organisasi tertinggi, pertemuan Konferensi OPEC mengukuhkan penunjukan anggota Dewan Gubernur dan Sekretaris Jenderal OPEC.
WINA — Organisasi Negara-Negara Eksportir Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC) kembali mempertahankan target produksinya karena harga minyak mentah saat ini dianggap cukup tinggi. Ini adalah kedua kalinya OPEC tidak mengubah kuota produksinya sebanyak 30 juta barrel per hari sepanjang tahun ini dengan prediksi pasokan minyak mentah akan melampaui permintaan pada tahun depan.
―Semuanya sama seperti sekar ang. Kami merespon permintaan pelanggan. Apapun yang mereka minta kami berikan,‖ kata Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al -Naimi
di Wina pada Selasa (12/12) waktu setempat.
Minyak mentah Brent, nilai kontrak yang menjadi acuan bagi separuh minyak mentah dunia, tercatat US$111,78 per barel. Selain tidak mengubah kuotanya, negara-negara OPEC yang memproduksi 40% minyak mentah dunia itu gagal memilih sekretaris jenderal.
Para menteri perminyakan dan energi negara-negara anggota OPEC memutuskan untuk mempertahankan El-Badri sebagai Sekretaris Jendral yang seharusnya mengakhiri masa jabatan periode keduanya pada bulan ini.
―Sebagian besar negara eksportir itu senang dengan keseimbangan pasar dan level harga
saat ini. Pasar masih seimbang dengan banyaknya pasokan yang siap untuk menghadapi setiap gangguan atau risiko geopolitik,‖ kata Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital
di London.
―Mereka cukup senang dengan harga sekarang. Mereka mungkin ingin bermain di sekitar target formal untuk sementara ini,‖ kata Bill Farren-Price, CEO Petroleum
Policy Intelligence, yang sebelumnya memprediksi dengan tepat kuota OPEC 2011.
Dua belas negara anggota OPEC juga harus bersaing dengan lonjakan produksi minyak mentah serpih dari Amerika Serikat (AS) yang tahun lalu masih membeli 21% dari ekspor OPEC. (Bloomberg/if)
Wina (ANTARA News) - Para menteri Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rabu, mempertahankan pagu produksi minyak mereka tidak berubah, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan setelah pertemuan di Wina. Para menteri juga memilih untuk mempertahankan Sekretaris Jenderal Abdullah ElBadri dalam jabatannya selama satu tahun lagi, lapor AFP, "Kami akan mempertahankan produksi, yang saat ini 30 juta barel per hari," Naimi mengatakan kepada wartawan setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyelesaikan pertemuan tingkat menteri. Para menteri juga memilih untuk mempertahankan El-Badri dari Libya selama satu tahun lagi, setelah gagal menyepakati penggantinya untuk sekretaris jenderal yang sudah dua periode tersebut. Tiga kandidat berkesempatan menang untuk jabatan tersebut: Majed al-Moneef mantan gubernur Saudi untuk OPEC, mantan menteri perminyakan Iran Gholam Hossein Nozari dan mantan menteri minyak Irak Thamir Ghadhban. "Kami memperpanjang satu tahun untuk sekretaris jenderal," kata Naimi kepada wartawan. "Kami memiliki sekretaris jenderal yang berpengalaman di posisinya. Memperpanjangnya satu tahun adalah keputusan yang sangat sangat sangat baik," ia melanjutkan. OPEC akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 31 Mei, ia menambahkan. (A026) Editor: B Kunto Wibisono
London (AFP/ANTARA) - Pasar minyak menguat pada Rabu, di tengah harapan langkah-langkah stimulus lebih dari Federal Reserve dan setelah OPEC mempertahankan pagu produksinya, namun kenaikannya dibatasi berita melonjaknya stok energi AS, kata para dealer. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari menguat 1,12 dolar AS menjadi 109,13 dolar AS per barel pada akhir transaksi sore di London. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, bertambah 40 sen menjadi 86,19 dolar AS per barel. OPEC mempertahankan pagu produksi minyaknya seperti yang diharapkan pada Rabu, tetapi harus kembali menunjuk Sekretaris Jenderal Abdullah El-Badri untuk memimpin kartel satu tahun lagi setelah anggota gagal menyepakati seorang pemimpin baru. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan pagu produksi minyaknya pada 30 juta barel per hari (mbpd), karena harga minyak mentah masih pada tingkat tinggi menjelang sebuah perkiraan turun dalam permintaan OPEC tahun depan. "Kami akan mempertahankan produksi," Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan setelah pertemuan para menteri di Wina, tempat kantor pusat kartel yang memproduksi 35 persen dari pasokan minyak mentah global. OPEC juga memilih untuk mempertahankan El-Badri dari Libya selama satu tahun lagi, setelah 12 anggota kartel gagal menyepakati penggantinya. Pada Rabu sekitar 17.30 GMT, para ekonom memperkirakan Federal Reserve menambah upaya stimulus dengan memperluas program pembelian obligasi ketika menyimpulkan pertemuan dewan kebijakan terakhir tahun ini di tengah pertumbuhan yang lemah. Karena ekonomi AS masih lesu meskipun ada operasi pelonggaran kuantitatif (QE) ratusan miliar dolar selama dua tahun, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan tetap mempertahankan "senjatanya" pada akhir pertemuan dua hari mereka. "Minyak mentah lebih tinggi hari ini karena investor memandang ke arah dosis lain stimulus Federal Reserve," kata analis Fawad Razaqzada dari grup perdagangan GFT Markets.
"FOMC, yang menyimpulkan pertemuan dua hari sore ini, secara luas diperkirakan akan mengumumkan program baru pembelian obligasi jangka panjang sebesar 45 miliar dolar AS per bulan untuk menggantikan berakhirnya `Operation Twist`." "Memberikan dukungan tambahan untuk harga minyak adalah berita bahwa OPEC telah memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini 30 juta barel per hari tidak berubah, dan setelah Badan Energi Internasional (IEA) meningkatkan perkiraan permintaan minyak global." IEA yang berbasis di Paris pada Rabu menaikkan estimasi untuk permintaan global dalam tiga bulan terakhir tahun ini menjadi 90,5 juta barel per hari, tingkat sama yang diperkirakan untuk 2013 secara keseluruhan. Harga juga mendapat dukungan setelah OPEC pada Selasa mempertahankan proyeksinya tidak berubah untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini dan tahun berikutnya. Permintaan minyak dunia diperkirakan mencapai 88,80 juta barel per hari pada 2012, naik dari 88,04 juta barel per hari pada 2011, kata kartel dalam laporan bulanan. Kenaikan harga minyak pada Rabu dibatasi setelah Departemen Energi AS mengumumkan bahwa stok minyak mentah AS melonjak tak terduga 843.000 barel dalam pekan yang berakhir 7 Desember. Pasar memperkirakan untuk penurunan 2,1 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires. Cadangan bensin AS melonjak 5,0 juta barel, sementara analis telah memproyeksikan kenaikan lebih kecil 1,8 juta barel. Peningkatan stok secara luas dianggap sebagai tanda melemahnya permintaan di konsumen minyak terbesar dunia itu.(rr)
Daftar Sekretaris Jenderal OPEC Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari dibawah ini merupakan daftar diplomat yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi atau disingkat OPEC: Daftar Sekretaris Jenderal OPEC
Nama
Fuad Rouhani Abdul Rahman al-Bazzaz Ashraf Lutfi Muhammad Saleh Joukhdar Francisco R. Parra Elrich Sanger Omar el-Badri Nadim Pachachi Abderrahman Khène M.O. Feyide Ali M. Jaidah René G. Ortiz Marc Saturnin Nan Nguema Fadhil J. al-Chalabi Dr. Subroto Abdallah Salem el-Badri Rilwanu Lukman Alí Rodríguez Araque Álvaro Silva Calderón Purnomo Yusgiantoro
Negara
Iran Iraq
Dari
Sampai
21 Januari 1961 30 April 1964 1 May 1964 30 April 1965 31 Desember Kuwait 1 May 1965 1966 31 Desember Saudi 1 Januari 1967 1967 Arabia 31 Desember Venezuela 1 Januari 1968 1968 31 Desember Indonesia 1 Januari 1969 1969 31 Desember Libya 1 Januari 1970 1970 31 Desember 1 Januari 1971 Iraq 1972 31 Desember 22x20px Algeria 1 Januari 1973 1974 31 Desember Nigeria 1 Januari 1975 1976 31 Desember Qatar 1 Januari 1977 1978 1 Januari 1979 30 Juni 1981 Ecuador 1 Juli 1981 30 Juni 1983 Gabon 1 Juli 1983 30 Juni 1988 Iraq 30 Juni 1994 Indonesia 1 Juli 1988 31 Desember Libya 1 Juli 1994 1994 31 Desember Nigeria 1 Januari 1995 2000 Venezuela 1 Januari 2001 30 Juni 2002 31 Desember Venezuela 1 Juli 2002 2003 Indonesia 1 Januari 2004 31 Desember
Nama
Negara
Dari
Iin Arifin Takhyan
Indonesia
Dr. Maizar Rahman
Indonesia
1 Januari 2004 28 Februari 2004
Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed AlSabah
Kuwait
1 Januari 2005
Adnan Shihab-Eldin
Kuwait
1 Januari 2005
Edmund Daukoru
Nigeria
1 Januari 2006
Mohammed S. Barkindo
Nigeria
1 Januari 2006
Abdallah Salem el-Badri
Libya
1 Januari 2007
Sampai
2004 28 Februari 2004 31 Desember 2004 31 Desember 2005 31 Desember 2005 31 Desember 2006 31 Desember 2006 -
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Bendera OPEC
Markas OPEC di Wina. OPEC
(singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries; bahasa
Indonesia: Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu anggotanya hanya lima negara. Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di Wina, Austria. Daftar isi
1 Anggota o
1.1 Afrika
o
1.2 Asia
o
1.3 Amerika Selatan
o
1.4 Anggota yang keluar
o
1.5 Kemungkinan jadi anggota
2 Pranala luar
Anggota Afrika
Aljazair (1969)
Angola (1 Januari 2007)
Libya (Desember 1962)
Nigeria (Juli 1971)
Asia
Arab Saudi (negara pendiri, September 1960)
Iran (negara pendiri, September 1969)
Irak (negara pendiri, September 1960)
Kuwait (negara pendiri, September 1960)
Qatar (Desember 1961)
Uni Emirat Arab (November 1967)
Amerika Selatan
Ekuador (1973 – 1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007)
Venezuela (negara pendiri, September 1960)
Anggota yang keluar
Gabon (keanggotaan penuh dari 1975 – 1995)
Indonesia (anggota dari Desember 1962 – Mei 2008)
Pada Mei 2008, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada akhir 2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importir minyak (sejak 2003) atau net importer dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah ditetapkan. Kemungkinan jadi anggota
Suriah,
Sudan, dan
Bolivia (ketiga negara ini sudah diundang oleh
OPEC untuk bergabung)
Brasil (ingin bergabung setelah ditemukan cadangan minyak yang besar di Atlantik)
OPEC - Organization of the Petroleum Exporting Countries
User
Rating:
/ 239
Poor
Best
Secara otomatis, 5 negara tersebut pun dikatakan sebagai pendiri OPEC. Setelah resmi berdiri, ada 9 negara lain secara satu per satu menjadi anggota OPEC: Jadi,
negara-negara
yang
aktif
dalam
OPEC
adalah
Afrika
: :
Aljazair
(1969)
Angola
(1
Januari
Libya
2007)
(Desember
Nigeria
1962)
(Juli
1971)
Asia Arab
sbb
: Saudi
(negara
pendiri,
September
1960)
Iran
(negara
pendiri,
September
1960)
Irak
(negara
pendiri,
September
1960)
Kuwait
(negara
pendiri,
Qatar Uni
1960)
(Desember Emirat
Arab
Amerika Ekuador
September
1961) (November
1967)
Selatan (1973-1993,
Venezuela
kembali
(negara
menjadi
: anggota
pendiri,
sejak September
tahun
2007) 1960)
Dengan demikian, pada saat artikel ini dibuat (7 Agustus 2008) total OPEC memiliki 13 anggota, yaitu: Iran, Irak, Kwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Sejak pertama kali didirikan OPEC berpusat di Genewa, Swiss. Namun, sejak 1 September 1965 kantor pusat Visi
OPEC
pindah
ke
Vienna,
Austria. OPEC
Visi dari OPEC adalah untuk mengkoordinasi dan menyeragamkan kebijakan industri perminyakan diantara negara-negara anggota, agar dapat memberikan harga yang stabil dan fair bagi produsen minyak; persediaan yang efisien, ekonomis, secara teratur dan berkelanjutan kepada negara – negara pengkonsumsi minyak; dan return on investment yang
bagus
bagi
pihak-pihak
Undang
yang
berinvestasi
di
industri
undang
–
ini. OPEC
Saudara, apabila Anda ingin mempelajari secara mendetail tentang organisasi ini, Anda dapat mengunjungi www.opec.org. Di sini saya akan bahas secara garis besar mengenai struktur organisasinya, frekuensi konferensi yang diadakan, dan informasi esensial lainnya. 1. Setiap negara yang memiliki net ekspor untuk minyak, dapat menjadi anggota OPEC dengan persetujuan ¾ anggota dan 5 negara pendiri (Iran, Irak, Kwait, Arab Saudi, dan Venezuela)
menyetujui.
2. OPEC terdiri dari 3 struktur utama: 1. The Conference :
merupakan otoritas tertinggi di organisasi ini, terdiri dari delegasi
dari negara-negara anggota OPEC. Delegasi minimal 1 orang dari setiap negara. Apabila dalam hal delegasi ada 2 atau lebih, harus ditunjuk kepala delegasi. The Conference
dilakukan secara rutin 2 kali dalam setahun. Terkecuali dalam keadaan
tertentu, bisa diadakan The Conference lebih dari 2 kali dalam setahun. 2. The Board of Governors :
terdiri atas beberapa governor yang dipilih oleh anggota
OPEC. The Board of Governors bisa melakukan pertemuan yang biasa diistilahkan dengan meeting of The Board of Governors dan harus dihadiri oleh semua governor yang
telah
ditunjuk
3. The Secretariat:
dan
minimal
2/3
dari
anggota
OPEC
berkewajiban untuk menjalankan fungsi eksekutif sesuai dengan
perundang-undangan dibawah pengawasan The Board of Governors. Berikut merupakan bagan dari struktur organisasi di OPEC:
Gambar 1 Tampilan Struktur Organisasi OPEC Produsen dan Konsumen OPEC
Tanpa harus panjang lebar kami akan memberikan referensi tabel dan peta mengnai produsen dan konsumen OPEC
Gambar 2 Tampilan Tabel Produsen & Konsumen Negara-negara yang berada pada posisi vertikal adalah negara produsen OPEC sedangkan negara-negara pada posisi horizontal merupakan konsumen OPEC. Mungkin gambaran peta di bawah ini akan semakin memperjelas Anda
Gambar 3 Tampilan Flow Produsen & Konsumen Belajarforex says:
Fungsi OPEC dalam menjaga stabilitas ekonomi adalah salah satu hal yang paling crucial. Ya! Stabilitas ekonomi. Walaupan tidak sepenuhnya benar, tetapi peran minyak dalam perekonomian sangat berpengaruh. Dengan adanya OPEC, pihak-pihak yang berkepentingan (dalam hal ini negara produsen dan negara konsumen minyak) dapat merasa lebih nyaman sebab ada stabilitas harga. Produsen mendapat harga yang wajar untuk minyaknya dan konsumen membayar harga yang wajar pula untuk minyak yang akan dikonsumsinya.