NOTULEN
Rapat
: Sosialisasi Sosialisas i Pencegahan Dan Pengendalian Pengendali an Infeksi oleh tim PPI RSIA Al-Ihsan : 06 juni 2017 : 09.30 wib : Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSIA bagi seluruh karyawan dan karyawati RSIA Al Ihsan. 1. Pembukaan Sambutan Oleh Direktur RSIA 2. Penyajian Materi oleh Tim PPI 3. Penutup.
Hari, tanggal Jam rapat Acara
Pimpinan rapat Ketua Pencatat Peserta rapat
Kegiatan rapat
Uraian Ringkas Materi Hand Hygiene
: dr. Starki : Sri Yenita : 1. Direksi dan staf 2. Perawat, Dokter dan Karyawan karyawati non medis dan penunjang medis : 1. Sosialisasi Hand Hygiene dan Pemrosesan Alat 2. Tanya jawab :
Adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun/ antiseptic dibawah air mengalir (hand wash) atau dengan menggunakan cairan berbasis alcohol 70% (handrub). Handrub antiseptic bereaksi cepat untuk menghilangkan sementara atau mengurangi mikroorganisme penghuni tetap dan melindungi kulit tanpa menggunakan air, konsentrasi cairan handrub terdiri 100ml alcohol 70% ditambah 1-2 ml gliserin 10%. Teknik kebersihan tangan : sebelum melakukan kebersihan tangan pastikan cincin, arloji karena dibawah perhiasan tersimpan kolonisasi kolonisasi bakteri yang berat dan sulit dibersihkan.( Gambar hand wash dan handrub). Indikasi kebersihan tangan: 1. Segera:
Setelah tiba ditempat kerja/rumah sakit
2. Sesudah
Kontak langsung dengan pasien
Memakai sarung tangan tangan sebelum sebelum invasif
Menyediakan/mempersiapk Menyediakan/mempersiapkan an obat- obatan
Mempersiapkan Mempersiapkan makanan
pemeriksaan klinis dan dan tindakan tindakan
Memberikan makanan pasien
Meninggalkan rumah sakit
3. Diantara: Prosedur tertentu pada pasien yg sama dimana tangan terkontaminasi Setelah : Kontak dengan pasien Melepas sarung tangan Melepas APD Kontak dgn darah dan cairan tubuh, Kingkungan yang terkontaminasi Mengunakan toilet, menyentuh/melap, hidung dengan tangan
Alat Pelindung Diri Tujuan :
Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh , sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien. Jenis alat pelindung :
Sarung tangan, Tujuan : Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien dan benda yang terkontaminasi
Masker, Kaca mata/ Pelindung wajah, Tujuan : melindungi selaput lendir hidung, mulut, dan mata
Baju kerja, tujuan : melindungi petugas dari kemungkinan genangan atau percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dapat mencemari baju
Sepatu karet / bot, Tujuan : melindung kaki petugas dari tumpahan/ percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan
Topi, Tujuan : mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala/rambuut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien
Pengelolaan Alat kesehatan Tujuan: 1. Tersedianya peralatan yang baik pada saat digunakan 2. Meminimalkan risiko penyearan infeksi lewat peralatan 3. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah sakit
Klasifikasi/ pengelompokkan jenis- jenis alat
berdasarkan tingkat risiko :
1. Peralatan kritikal (risiko tinggi) Yaitu peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau system pembuluh darah, contoh alat instrument bedah, kateter intravena, kaeter jantung, implant. 2. Peralatan semi kritikal (risiko sedang) Yaitu peralatan yang masuk/ kontak dengan membrane mukosa tubuh, contoh : endotracheal tube, endoscopi, nasogastric tube 3. Peralatan non kritikal (risiko rendah) Yaitu peralatan medis yang kontak dengan kulit yang utuh, contoh : tensi meter, stetoscope, bedpan, urinal, linen. Prosedur pemprosesan alat 1. Semua alat melalui proses dekontaminasi atau pembersihan (dicuci,disikat dengan bahan detergen atau sabun) dan tetap selalu menggunakan APD 2. Alat kritikal (Yang masuk kedalam pembuluh darah/ jaringan tubuh, mis:Instrumen bedah) 2.1.1. Direndam dengan cairan klorin 0,5% selama 10 menit 2.1.2. Setelah 10 menit bilas hingga bersih 2.1.3. Alat dibungkus dengan rapi dan tertutup 2.1.4. Diberi label dan Autoclave tape 2.1.5. Masukkan ke dalam mesin sterilisasi dan proses sterilisasi dimulai 2.1.6. Proses sterilisasi sekitar 20 menit sampai garis autoclave tape berubah warna menjadi garis coklat 2.1.7. Keluarkan dan dinginkan kemudian masukkan kedalam box tertutup. Waktu ED instrument steril 7 hari jika alat tidak dipakai 3. Alat Semi Kritikal (yang masuk dalam mukosa tubuh, misal : endotracheal tube, NGT) Bisa dengan cara di rebus atau kimiawi Jika direbus: Gunakan panci yang tertutup rapat Rendam peralatan didalam air sehingga semuanya terendam air Rebus selama 20 menit di mulai pada saat air mendidih Setelah selesei proses perebusan, peralatan dikeringkan diangin anginkan sampai kering di wadah disinfeksi tingkat tinggi yang bernutup Setelah kering peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat Kiamiawi Letakkan peralatan dalam keadaan kering kedalam wadah dan tuangkan desinfektan. Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah klorin dan glutaraldehid (Cidex®), bisa juga klorin 0,5%. Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia Rendam selama 20 menit Setelah selesei, bilas peralatan dengan air steril dan diangin - anginkan sampai kering di wadah desinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup Setelah kering peralatan dapat segera digunakan atau disimpan dalam wadah disinfeksi tingkat tingi berpenutup rapat
4.
Alat Non Kritikal (Hanya pada permukaan tubuh yang utuh, misal: tensi meter, termometer) Setelah melalui proses dekontaminasi, alat dikeringkan kemudian diusap dengan alcohol 70%
Simpang Empat,6 juni 2017 Pencatat
(Sri Yenita)