Multimeter Multimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan, hambatan dan ampere suatu komponen elektronika, bisa juga digunakan untuk mengukur baterai. Multimeter lebih dipilih ketimbang alat ukur yang lain karena simpel dan bisa digunakan untuk mengukur banyak satuan listrik meskipun hanya dengan satu alat yakni multimeter saja. Dalam perkembangannya multitester selalu mengalami perubahan, tentu saja perubahan yang dimaksud akan akan memb membaw awaa mult multim imet eter er menu menuju ju ke alat alat ukur ukur yang yang lebi lebih h cerm cermat at sert sertaa muda mudah h dala dalam m penggunaannya. (Maryati, (Maryati, 2003) Menurut nnur (200!), pada dasarnya multimeter merupakan gabungan alat ukur dari "olt meter, ohm meter dan ampere meter. #api sekarang ternyata multitester masih diciptakan lagi dengan "ersi terbarunya. terbarunya. $ika dahulu dahulu orang orang hanya hanya mengenal mengenal multitester multitester analog analog maka akhir%akhir akhir%akhir ini perkembangan multitester menunjukkan multitester "ersi yang terbaru yakni multimeter digital. multitester digital tentunya lebih baik dari multitester analog, dengan akurasi pengukuran yang tinggi dan kemudahan dalam penggunaan serta pembacaan data hasil ukur membuat multimeter digital mulai disenangi dan menyebabkan multitester analog ditinggalkan. Multitester saat ini dibagi menjadi dua yaitu multitester analog dan multitester digital.&amun kini multitester digital lebih sering digunakan daripada multitester analog karena multitester digital lebih akurat daripada daripada multiteste multitesterr analog,ha analog,hanya nya saja multitester multitester digital digital lebih mahal daripada daripada multitester multitester analog. 'ada multimeter multimeter digital digital memiliki memiliki kelebihan kelebihan layaknya sebagai pengukur pengukur transistor dan range untuk pengukuran kapasitansi dan rekuensi. (usnandar.200*) (usnandar.200*) 2.2 Multimeter nalog Multimeter Multimeter analog analog yaitu multimeter multimeter yang pembacaa pembacaan n hasil ukurnya ukurnya menggunak menggunakan an penunjuk penunjuk jarum. Multimeter ini lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari%hari, seperti para tukang ser"is #+ atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. elebihannya adalah mudah dalam pembacaannya pembacaannya dengan dengan tampilan tampilan yang lebih simple. edangkan edangkan kekuranganny kekurangannyaa adalah adalah akura akurasin sinya ya renda rendah, h, jadi jadi untuk untuk penguk pengukura uran n yang yang memerl memerluka ukan n keteli ketelitia tian n tinggi tinggi sebaik sebaiknya nya menggunakan multimeter digital. (-ainudin,200) Multitester analog mempunyai jarum yang menunjukkan nilai baik buruknya suatu alat yang akan digunakan karena memang multitester analog tidak bisa digunakan untuk pengukuran secara detail disamping adalah adalah sebuah multitester analog yang sering/umum sering/umum digunakan orang untuk mengukur mengukur alat alat elektr elektroni onika. ka. nalo nalog g tidak tidak diguna digunakan kan untuk untuk menguk mengukur ur secara secara detail detail suatu suatu besar besaran an nilai nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada. ("linaari. 20*2) 2.3 Multimeter Digital Multim Multimete eterr Digita Digital, l, yaitu yaitu multim multimete eterr yang yang pembac pembacaa aan n hasil hasil
ukurny ukurnyaa berupa berupa digit digit angka. angka.
Multimeter ini memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Memiliki tambahan%tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, "olt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja%kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel%bengkel komputer dan ser"ice center yang memakai multimeter digital. Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. 1aitu memiliki tambahan%tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, "olt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja%kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel%bengkel komputer dan ser"ice center yang memakai multimeter digital. ekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. $adi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik%turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
3 M#D456
3.* 7aktu dan #empat 'raktikum pengukuran tegangan dilaksanakan pada pukul *8900 76 : selesai tanggal *8 maret 20*. 4okasi yang dipilih yaitu di ;uang < =akultas 'ertanian ampus 'alembang, >ni"ersitas riwijaya.
3.2 lat dan ahan lat yang digunakan pada praktikum ini adalah9 Multimeter nalog Multimeter Digital aterai ?anphone amera
3.3 @ara erja 3.3.* Multimeter nalog >ntuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. 'utarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0). 'utarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah D@ m apabila akan mengukur arus D@, ke arah @ + untuk mengukur tegangan @, dan ke arah D@ + untuk mengukur tegangan D@. >ntuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positi dan negati. pabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar D$ hm. ambungkan penjolok warna merah ke jolok positi dan penjolok warna hidam ke jolok negati. >ntuk pengukuran besaran D@, jangan sampai terbalik kutub positi dan negatinya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
3.3.2 Multimeter Digital 3.3.2.* Mengukur tegangan D@ tur elektor pada posisi D@+. 'ilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar *2+olt maka atur posisi skala di batas ukur A0+. >ntuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak. ?ubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (B) dan probe warna hitam pada titik (%) tidak boleh terbalik. aca hasil ukur pada multimeter.
3.3.2.2 Mengukur tegangan @ tur elektor pada posisi @+. 'ilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar *2+olt maka atur posisi skala di batas ukur A0+. >ntuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya ?ubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. 'emasangan probe multimeter boleh terbalik. aca hasil ukur pada multimeter.
< ?64 D& 'M?&
<.* ?asil #abel hasil pengukuran Multimeter Digital &o $enis
#egangan(+olt)
*
D@ (aterai ?p)
2
@ (4istrik)
3,8
2*8
#abel hasil pengukuran Multimeter nalog &o $enis
#egangan (+olt)
*
(D@) aterai ?p
2
(@) 4istrik
2*0
3,C
<.2 'embahasan @ara pengoperasian dari multimeter ini bisa dibilang lumayan sulit, terutama saat menentukan skala atau range dari apa yang akan kita ukur. elain itu juga banyak tombol pada alat tersebut, saat akan mengukur arus atau tegangan baik @ maupun D@ harus di sesuaikan. 'ada percobaan ini arus D@ yang dipakai adalah baterai ?p. edangkan arus @ yaitu listrik. ?asil yang di peroleh dari pengukuran menggunakan multimeter analog dan digital di dapatkan untuk arus D@ pada pengukuran dengan multimeter digital yaitu 3,8 +olt. >ntuk arus @ atau arus bolak balik pada pengukuran dengan multimeter digital di peroleh hasil 2*8 +olt. edangkan untuk multimeter analog, untuk arus D@ di peroleh hasil 3,C +olt. >ntuk arus @ pada pengukuran dengan multimeter analog diperoleh hasil 2*0 +olt. Dapat dilihat bahwa, pengukuran dengan menggunakan kedua alat tersebut menghasilkan nilai yang berbeda%beda. ?al ini mungkin karena ada aktor error. rror bisa terjadi akibat alat yang di pakai dan juga bisa karena aktor manusia. 'engukuran tegangan dengan menggunakan multimeter digital lebih mudah dibandingkan dengan multimeter analog. arena multemeter analog pengukur harus teliti dalam melihat jarum yang menunjukkan nilainya. leh karena itu, keakuratan dari multimeter analog rendah, sehingga menghasilkan angka yang kurang tepat seperti yang di tunjukkan pada tabel di atas. 4abel yang ada pada baterai, terdapat nilai tegangan yaitu sekitar 3,8. erati dapat kita lihat bahwa nilai yang tepat pada pengukuran baterai yaitu dengan menggunakan multimeter digital. 'adahal kita tahu bahwa, akurasi dari multimeter digital itu rendah. da beberapa kendala yang di alami saat sedang melakukan pengukuran. 'ada saat melakukan pengukuran untuk aliran @, listriknya padam. kibatnya pengukuran sedikit tertunda. aat melakukan pengukuran untuk aliran D@, listrik juga sempat pada, terutama untuk multimeter analog pembacaannya tidak jelas akibat gelap. Meskipun telat menggunakan alat penerang, tetapi masih saja tidak terlalu jelas jarumnya menunjukkan ke nilai berapa. ehingga harus menunggu listrik menyala terlebih dahulu agar pengukuran dan pembacaan tidak ada kendala. endala tersebut bisa menjadi salah satu aktor yang menyebabkan error. Misalnya saat listrik padam, pembacaan tidak akurat, akibatnya terjadi error yang disebabkan manusia.