MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
DEFINISI • Suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar
Lanjutan……
Merupakan keterpaduan pelayanan
• Pelayanan yg bersifat kuratif (pengobatan) • Perawatan preventif (imunisasi, pemb. Vit A, menilai & memperbaiki cara pemberian ASI • Pelayanan Promotif (pemberian konseling bgm merawat anak sakit dirumah, pemberian makan, serta kunjungan ulang)
Kegunaan MTBS Mengetahui cara menangani balita sakit sesuai dengan bagan yang ada pada MTBS meliputi : 1. Menilai tanda-tanda & gejala penyakit 2. Membuat klasifikasi penyakit 3. Menentukan tindakan sesuai dgn kalsifikasi anak & memutuskan apakah anak perlu dirujuk
Lanjutan….
4. Memberi pengobatan prarujukan yang
penting, seperti dosis pertama antibiotika, atau pemberian vit A 5. Melakukan tindakan difasilitas kesehatan seperti pemberian oralit, vit a, dan imunisasi 6. Mengajari ibu cara memberikan obat tertentu di rumah 7. Memberikan konseling pada ibu 8. Melakukan penilaian ulang & memberikan perawatan yang tepat pada saat anak datang kembali sesuai jadwal pelayanan tindak lanjut
Faktor-faktor yang mempengaruhi 1. Sumber Daya Manusia 2. Sarana dan Prasarana 3. Kebijakan Instansi 4. Cakupan MTBS 5. Konseling Ibu
TAHAPAN MTBS 1. 2. 3. 4. 5.
Penilaian Tanda dan Gejala Klasifikasi & tingkat kegawatan Tindakan & Pengobatan Pemberian Konseling Pelayanan Tindak Lanjut
Penatalaksanaan Balita usia 2 bulan s/d 5 tahun Memeriksa tanda bahaya umum • Apakah anak bisa minum/ menetek? • Apakah anak selalu memuntahkan semua makanan? • Apakah anak kejang? • Apakah anak letargis/ tidak sadar?
•
•
•
•
Penatalaksanaan Balita usia 1 hari s/d 2 bulan Memeriksa tanda bahaya umum • Apakah anak kejang? • Apakah anak mengalami gangguan nafas? • Apakah terdapat Hipotermi • Apakah terdapat kemungkinan infeksi bakteri • Apakah terdapat ikterus? • Apakah terdapat gangguan saluran cerna? • Apakah Bayi Diare? • Apakah Berat Badan rendah/ ada masalah pemberian ASI?
Tahap I Penilaian Tanda & Gejala a. Penilaian pertama Memeriksa tanda bahaya umum Keluhan batuk/sukar bernafas, tarikan dada ke dalam, stridor, nafas cepat. b. Penilaian kedua Keluhan dan tanda adanya diare, seperti letargis atau tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum atau malas makan, turgor jelek, gelisah, rewel,haus, atau banyak minum, adanya darah dalam tinja
Lanjutan………
c. Penilaian ketiga Tanda demam, disertai dgn adanya tanda bahaya umum, kaku kuduk, & adanya infeksi lokal, kekeruhan pd kornea mata, luka pada mulut, mata bernanah, adanya tanda pre syok, muntah darah, berak hitam, perdarahan hidung, perdarahan bawah kulit, nyeri ulu hati dll d. Penilaian keempat Tanda masalah telinga sperti nyeri telinga, adanya pembengkakan, adanya cairan keluar dari telinga kurang dari 14 hari dll
Lanjutan….
e. Penilaian kelima Tanda status gizi seperti badan kelihatan bertambah kurus, bengkak pada kedua kaki, telapak tangan pucat, status gizi di bawah garis merah pada pemeriksaan BB menurut umur
Tahap 2 Penentuan Klasifikasi & Tingkat kegawatan a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Klasifikasi Pneumonia Klasifikasi Dehidrasi Klasifikasi Diare Persisten Klasifikasi Disentri Klasifikasi resiko malaria Klasifikasi campak Kalsifikasi DBD Klasifikasi masalah telinga Klasifikasi status gizi.
Tahap 3 Penentuan Tindakan dan Pengobatan
• Menentukan tindakan dan pengobatan setelah diklasifikasikan berdasarkan kelompok gejala yang ada
Tahap 4 Pemberian Konseling • Konseling Pemberian makan pada anak • Konseling Pemberian cairan selama sakit • Konseling kunjungan ulang
Tahap 5 Pemberian pelayanan dan tindak lanjut • Berbeda antara gejala penyakit yang satu dengan yang lainnya.
Contoh Kasus •
•
Seorang anak usia 3 tahun, BB 16 kg, tinggal di Papua dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan panas, diare, dan batuk sejak 3 hari yang lalu, diare + 5 x/ hari. Anak tampak gelisah. Riwayat imunisasi lengkap. Belum pernah mendapatkan kapsul vitamin A sejak lahir Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 100x/menit, RR 46x/ menit, T.ax = 38,6 C, mata cekung, tidak ada tanda anemia, masih dapat minum biasa (tdk tampak haus). Tidak didapatkan stridor maupun retraksi dinding dada. Cubitan kulit lambat kembalinya. Tidak ada edema, uji torniquet (-).
Penatalaksanaan Kasus (lihat bagan untuk balita 2 bln- 5 thn) Memeriksa tanda bahaya umum • Apakah anak bisa minum/ menetek? • Apakah anak selalu memuntahkan semua makanan? • Apakah anak kejang? • Apakah anak letargis/ tidak sadar?
TIDAK ADA
YA •
•
•
•
YA YA TIDAK -BAIK -Perlu tambahan Vit. A
-Diare Dehidrasi Ringan/Sedang -Pneumonia -Malaria -Perlu supplementasi vitamin A (hal.7)
-Rencana Terapi B (hal.13) -Bila keadaan berat Rujuk -Nasihati ibu kpn kembali (hal.22) -Kunjungan ulang 5 hari bila tdk ada perbaikan
-Antibiotika yang sesuai selama 5 hari (hal.8)
- Antimalaria per oral (hal.9)
-Pereda batuk yg aman
- Parasetamol (hal. 9)
-Nasihati ibu kpn kembali (hal. 22)
- Ambil sediaan darah
-Kunjungan ulang 2 hari
- Nasihati Ibu kpn kembali - Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam - Jika demam tiap hari