MODUL PERKULIAHAN
Manajemen Konstruksi Labor, Material and Equipment Utilization Fakultas Teknik T eknik
Program Studi Teknik Sipil
ata! Muka
#$
Kode MK
Disusun Ole"
%#'
Mirnayani, ST, MT
A(stra)t
Kom!etensi
Mana Manajem jemen en proye proyek k yang yang baik baik dalam dalam konst konstruk ruksi si harus harus bisa bisa mene menerap rapka kan n efis efisie iens nsii tena tenaga ga kerj kerja, a, bahan bahan dan dan peralatan. Apa yang paling dibutuhkan sekarang adalah perencanaan strategis dalam peningkatan produktivitas tenaga kerja, manajemen bahan serta penggu penggunaa naan n alat-ala alat-alatt konstruks konstruksii untuk untuk pengurangan biaya.
Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai tenaga kerja, bahan material dan dan pera perala lata tan n dala dalam m pela pelaks ksan anaa aan n proyek konstruksi serta dapat melakuka melakukan n perencan perencanaan aan strategis strategis dari penggunaannya dalam hal pengurangan biaya.
Pendahuluan Manajemen proyek yang baik dalam konstruksi harus bisa menerapkan efisiensi tenaga kerja, bahan dan peralatan. Peningkatan produktivitas tenaga kerja harus menjadi perhatian besar dalam hal pengendalian biaya fasilitas yang dibangun. Penanganan material, yang meliputi pengadaan, persediaan, fabrikasi dan servis lapangan, memerlukan perhatian khusus untuk pengurangan biaya. Apa yang paling dibutuhkan sekarang adalah perencanaan strategis dalam peningkatan produktivitas tenaga kerja, manajemen bahan serta penggunaan alat-alat konstruksi untuk pengurangan biaya.
Tenaga Kerja &* enaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor penting pada pelaksanaan proyek konstruksi.
idalam proyek konstruksi, produktivitas merupakan faktor kunci terhadap kesuksesan suatu proyek. Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan proyek. Tenaga kerja yang digunakan biasanya tidak merupakan perorangan tetapi dalam bentuk kelompok pekerja yang terdiri dari pekerja biasa dan mandor di lapangan yang melayaninya dalam berbagai perbandingan. !amun perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan sumber daya yang komplek dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja. alam manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan" •
Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja.
•
#ecruitment dan pembagian tenaga kerja kedalam kelompok kerja.
•
$omposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan.
•
Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek berlangsung.
•
Perencanaan, penjadualan, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga kerja
Tenaga kerja yaitu semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek, baik dari yang ahli% profesional sampai tenaga kerja pemborong% buruh. Penempatan tenaga kerja harus disesuaikan antara keahlian tertentu sehingga pekerjaan yang dihasilkan manjadi efisien dan efektif. alam pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja dibagi beberapa bagian sebagai berikut. •
Tenaga kerja ahli, adalah pegawai yang ditempatkan dalam pekerjaan proyek yang sedang berlangsung yang memegang peranan penting terhadap sistem koordinasi
+#& $
2
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
dan sistem manajemen dengan tenaga kerja lainnya untuk menghasilkan prestasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan. Meliputi tenaga pelaksana yang tingkat pendidikannya sarjana, sarjana muda dan memiliki pengalaman dibidang masingmasing. •
Mandor , dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis dalam taraf tertentu, misalnya" dapat membaca gambar konstruksi, dapat membuat perhitungan ringan, dapat membedakan kualitas bahan bangunan yang akan digunakan, menangani pekerjaan acuan,
pembesian,
pengecoran,
dan
mengawasi
pekerjaan
tenaga
kerja
bawahannya. •
Tenaga tukang, harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan cara kerja yang sederhana. Tukang dalam proyek dibagi menjadi lima bagian yaitu tukang besi 'rebarman(, tukang batu 'mason(, tukang kayu 'carpenter(, tukang las, dan tukang listrik 'M)(. Tukang besi mengurusi segala macam kegiatan yang berhubungan degan pembesian%pemasangan tulangan, tukang batu bertugas dalam pengecoran dan pembuatan lantai kerja, tukang kayu bertugas untuk mengurusi segala macam pekerjaan yang berhubungan dengan kayu baik bekesting hingga servis lainnya.
•
Tenaga kasar , memerlukan kondisi yang kuat dan sehat untuk pengangkutan bahan, alat, dan lain * lain.
•
Tenaga keamanan (security ), bertugas menjaga keamanan lokasi proyek, prosedur penerimaan tamu serta membuka dan menutup pintu jika ada concrete mi+er truck, concrete pump truck maupun truk bahan bangunan yang akan masuk ke lokasi proyek.
+* Produkti-itas enaga Kerja Produktivitas dalam konstruksi sering secara luas didefinisikan sebagai output per
jam kerja. Mengingat bahwa pada umumnya proyek berlangsung dengan kondisi yang berbeda-beda, maka dalam merencanakan tenaga kerja hendaknnya dilengkapi dengan analisis produktivitas dan indikasi variabel yang mempengaruhi '&oeharto, (. Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seseorang tenaga kerja atau pekerja untuk menghasilkan sejumlah keluaran dalam satu satuan waktu tertentu. Produktivitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan ukuran efisiensi pemanfaatan tenaga kerja. /al ini mengingat bahwa secara nyata, seseorang pekerja dalam melakukan pekerjaannya, belum tentu memanfaatkan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Aris Ananta '0( mengemukakan bahwa produktivitas tenaga kerja adalah pencerminan dari mutu tenaga kerja jika hal-hal lain dianggap tetap sama. Menurutnya, perubahan 'peningkatan( produktivitas kerja dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal yaitu" +#& $
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
•
sumber daya alam yang tersedia dalam jumlah yang lebih besar atau mutu yang baik,
•
sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak atau mutu yang baik
•
mutu modal manusia itu sendiri yang meningkat, dan kondisi lingkungan kerja yang lebih baik.
1kuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang 'Muchdarsyah 2003(. Produktivitas tenaga kerja konstruksi dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, misalnya jumlah unit yang diselesaikan dibagi sumber daya 'jam-orang( yang digunakan4 '&oeharto, (. .* Faktor /ang Mem!engaru"i Produkti-itas !ekerjaan di Site &ering terjadi produktivitas karyawan yang menurun dikarenakan kemungkinan
adanya ketidaknyamanan dalam bekerja, upah yang minim, dan juga ketidakpuasan dalam bekerja. alam pelaksanaan di lapangan hal tersebut terkadang bisa terjadi dikarenakan tenaga kerja yang kurang efektif di dalam pekerjaannya. 5ontoh tindakan yang menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif tersebut antara lain menganggur, ngobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemuanya itu dilaksanakan pada saat jam kerja. Penurunan produktivitas kerja ini merupakan permasalahan umum bagi setiap pelaksana proyek, bila tidak diatasi dengan baik maka pelaksanaan pekerjaan dari suatu proyek dapat mengalami keterlambatan dari waktu pelaksanaan pekerjaan yang sudah diberikan. Produktivitas tenaga kerja yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek kontruksi. Produktivitas tenaga kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap besarnya keuntungan atau kerugian suatu proyek Produktivitas pekerjaan di site dipengaruhi karakteristik tenaga kerja, kondisi pekerjaan proyek atau kegiatan non-produktif. $arakteristik tenaga kerja meliputi" 6 usia, keterampilan dan pengalaman tenaga kerja 6 kepemimpinan dan motivasi tenaga kerja $ondisi proyek kerja meliputi faktor antara lain" 6 1kuran dan kompleksitas pekerjaan. 6 Akses lokasi kerja. 6 $etersediaan tenaga kerja. 6 Peralatan. 6 $ontrak perjanjian. 6 7klim 8okal. 6 $arakteristik budaya setempat, terutama yang dipegang oleh orang asing.
+#& $
!
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
$egiatan !on-produktif meliputi kegiatan antara lain" 6 Tenaga kerja tidak langsung diperlukan untuk mempertahankan kemajuan proyek 6 Pengulangan untuk memperbaiki pekerjaan yang tidak memuaskan 6 Penghentian 9ekerja sementara karena cuaca buruk atau kekurangan bahan 6 :aktu off untuk kegiatan serikat 6 Absen waktu, termasuk terlambat dan awal berhenti 6 !on-kerja liburan 6 Pemogokan '* Karakteristik enaga Kerja Analisis kinerja adalah alat umum untuk menilai kualitas pekerja dan kontribusi.
;aktor-faktor yang mungkin dievaluasi antara lain meliputi" •
$ualitas $erja - kaliber karya yang dihasilkan atau dicapai.
•
•
Pengetahuan
•
$emampuan $omunikatif - efektivitas dalam menggunakan komunikasi orgal dan ditulis dan sesuai, rekan bawahan, atasan dan lain-lain diinformasikan.
•
$eterampilan 7nterpersonal - efektifitas dalam berhubungan dengan cara yang tepat dan produktif kepada orang lain.
•
$emampuan untuk bekerja di bawah tekanan - kemampuan untuk memenuhi tenggat waktu yang ketat dan beradaptasi dengan perubahan.
•
$eamanan &ensitivitas - kemampuan untuk menangani informasi rahasia tepat dan berhati-hati dalam menjaga informasi yang sensitif.
•
$esadaran $eselamatan - memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek keamanan yang baik dan menunjukkan kesadaran keselamatan pribadi sendiri dan keselamatan orang lain.
•
9iaya keuntungan dan &ensitivitas - kemampuan untuk mencari, menghasilkan dan menerapkan ide-ide membuat keuntungan.
•
Perencanaan )fektivitas - kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan, kondisi perkiraan, menetapkan tujuan dan standar, rencana dan jadwal kerja dan hasil pengukuran.
•
$epemimpinan - kemampuan untuk mengembangkan di lain willingenss dan keinginan untuk bekerja menuju tujuan bersama.
+#& $
"
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
•
Mendelegasikan - efektivitas dalam mendelegasikan pekerjaan tepat.
Manajemen #ahan Manajemen bahan merupakan unsur penting dalam perencanaan proyek dan kontrol. 9ahan mewakili biaya besar dalam konstruksi, sehingga pengadaan meminimalkan biaya pembelian merupakan peluang penting untuk mengurangi biaya. $ekurangan manajemen bahan juga dapat mengakibatkan biaya besar dan dihindari selama konstruksi. Manajemen 9ahan tidak hanya menjadi perhatian selama tahap pemantauan disaat konstruksi berlangsung. $eputusan tentang pengadaan bahan juga mungkin diperlukan selama perencanaan awal dan tahap penjadwalan. Misalnya, kegiatan dapat dimasukkan dalam jadwal proyek untuk pembelian barang-barang besar seperti lift untuk bangunan. $etersediaan bahan sangat mungkin mempengaruhi jadwal proyek dengan jalur cepat atau jadwal waktu yang sangat ketat, waktu yang cukup untuk mendapatkan bahan yang diperlukan harus diperbolehkan. alam beberapa kasus, pemasok lebih mahal atau pengirim dapat digunakan untuk menghemat waktu. &* Pengadaan dan Pengiriman ,a"an 1ntuk proyek yang melibatkan penggunaan skala besar, pemilik dapat memulai
prosedur pengadaan sebelum pemilihan kontraktor untuk menghindari kekurangan dan keterlambatan. alam keadaan biasa, kontraktor akan menangani pengadaan untuk berbelanja untuk bahan dengan harga % kinerja karakteristik terbaik yang ditentukan oleh perancang. Persediaan 'inventory ( adalah stok barang yang disimpan oleh suatu perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. $arena sulit memprediksi permintaan, maka sejumlah perusahaan menyediakan stok cadangan 'buffer stock (. Persediaan terdiri dari 3 'tiga( kategori " persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi.
=ambar Aliran Material % 9ahan '#etno 7ndryani, 202(
+#& $
$
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
+* In-entor/ 0ontrol &etelah barang dibeli, harus ada pengontrolan bahan yang digunakan selama proses
konstruksi. Persediaan
terlalu
sedikit
"
kemungkinan
terjadi
kekurangan
persediaan
yang
mengakibatkan penundaan operasional suatu sistem Persediaan terlalu banyak " biaya awal dan biaya penyimpanan besar Tujuan umum dari pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan di antara kategori utama biaya" a. Purchase costs, b. Order cost, c. Holding costs, dan d. Unavailable cost / Stockout Cost
$ategori-kategori biaya ini saling terkait karena mengurangi biaya dalam satu kategori dapat meningkatkan biaya pada pihak lain. a. Purchase Costs / Biaya Pembelian 9iaya pembelian dari suatu item adalah harga satuan pembelian dari sumber eksternal
termasuk transportasi dan biaya pengiriman. iperhitungkan apabila terdapat potongan harga '>uantity discount( untuk pembelian dalam jumlah tertentu b. Order Cost / Biaya Pemesanan 9iaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak
penempatan pesanan sampai tersedianya bahan%barang di gudang. 9iaya-biaya tersebut antara lain " biaya telepon, biaya surat menyurat, biaya adminisrasi dan penempatan pesanan, biaya pemilihan pemasok, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan pemeriksaan bahan%barang. c. Holding Costs / carrying costs (biaya simpan ) Holding costs atau carrying costs 'biaya simpan( " biaya yang timbul akibat
penyimpanan barang yaitu terjadi karena perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti " biaya yang tertanam dalam persediaan, biaya modal 'termasuk biaya kesempatan pendapatan atas dana yang tertanam dalam persediaan(, sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya kerusakan%kehilangan. d. Unavailability Cost / Ketidatersediaan Biaya atau !tocout Cost (biaya aibat eurangan stoc 9iaya ini timbul ketika ketidak tersedianya bahan yang diinginkan pada waktu yang
dikehendaki. alam industri manufaktur, biaya ini sering disebut kehabisan persediaan atau biaya deplesi. apat juga diartikan sebagai penalty yang harus dibayar akibat tertundanya +#& $
%
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
suatu pekerjaan, atau kehilangan kesempatan yang harus diderita akibat tidak terpenuhinya suatu permintaan akibat kekurangan stock.
=ambar 7nventory level '#etno 7ndryani, 202(
.* radeo1s o2 0osts dalam Manajemen Material* Model Persediaan 'Inventory model ( " suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan
besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan. Tujuan inventory model, menjawab pertanyaan " .
9erapa banyak barang yang harus dipesan untuk persediaan ?
2.
$apan harus melakukan pemesanan ?
&istem Persediaan " a. Sistem Persediaan Kontinyu &istem ini juga disebut sistem kuantitas pesanan tetap. Pesanan dilakukan ketika persediaan berkurang sampai suatu tingkat yang telah ditentukan 'reorder system(. 5ontoh yang sering dilakukan adalah sistem checkout terkomputerisasi dengan laser scanner di supermarket. engan sistem ini, scanner akan membaca barcode produk di kemasan produk dan transaksi dicatat secara langsung dan tingkat persediaan diperbarui. b. Sistem Persediaan Periodik &istem persediaan ini dikenal juga dengan sistem waktu tetap. Persediaan dihitung pada interval waktu tertentu, misalnya tiap pekan atau pada akhir bulan. $erugian sistem ini adalah kurangnya pengendalian langsung. 5ontoh yang sering dilakukan +#& $
&
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
ada pada toko kelontong%warung tradisional dan rumahan. Perusahaan seperti &osro dan 5oca 5ola 5ompany melakukan system persediaan periodik pada warungwarung tradisional dan rumahan. Total inventory cost sebagai fungsi dari persediaan " Total Inventory Cost @ Purchase Cost Ordering Cost Holding Cost Stockout Cost Tipe inventory model tergantung beberapa faktor " a.
=ambar 7nventory 8evel '#etno 7ndryani,202(
+#& $
'
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
E
@ order >uantity @ tingkat kebutuhan per satuan waktu
β
to
@ panjang siklus
k
@ ordering cost yang harus dibayar setiap kali pemesanan
h
@ holding cost per unit inventory per satuan waktu
Ordering cost er satuan *aktu " total jumlah pemesanan per satuan waktu + ordering
•
cost setiap pesan @ β%E + k Holding cost er satuan *aktu " inventory rata-rata + holding cost per unit per satuan
•
waktu @ E%2 + h Minimum cost terjadi apabila ordering cost sama dengan holding cost
•
β%E + k @ E%2 + h
2 β k @ E2 h
Maka jumlah esanan otimum (unit) +
Y
=
•
√
2 kβ
h
,eorder Point (,$P) @ tingkat kebutuhan persatuan waktu + lead time @ β 8
5ontoh " Permintaan pertahun dari suatu bahan adalah 000 unit. iasumsikan dalam tahun terdapat 0 minggu kerja. 9iaya pemesanan sebesar F0 per order, biaya simpan per tahun per unit F 0.. Apabila lead time 2 minggu, tentukan jumlah pesanan optimum dan saat pemesanan kembali Penyelesaian "
√
(
)(
2 10 1000
)
0.5
@ 200 unit
+#& $
()
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
#eorder Point '#GP( @ H + 8 @ 20 unit + 2 @ B0 unit b. PNGG-N""N S"T/ ST$#K alam situasi nyata, permintaan atau waktu tunggu bisa bersifat probabilistik. $ondisi tersebut mengakibatkan permintaan selama waktu tunggu tidak diketahui dengan pasti. 5ara mengatasi kemungkinan kekurangan stock, akibat permintaan melebihi perkiraan, adalah dengan menyediakan safety stock.
,eorder Point + ,$P 0 1 2 L 3 SS dimana && @ &afety stock 5ontoh " &ebuah perusahaan beroperasi selama 0 minggu dalam satu tahun. Probabilitas permintaan selama suatu minggu terhadap produk yang dihasilkan terlihat dalam Tabel . 9iaya simpan per unit per tahun sebesar F2, biaya pesan FI setiap kali pemesanan. 9iaya akibat kekurangan stock adalah FC per unit setiap kali terjadi. 8ead time minggu. Tentukan #eorder Point yang memberikan total biaya persediaan minimum, dengan memperhitungkan kemungkinan kekurangan stock. Tabel . Probabilitas Permintaan !o
Permintaan '+(
Probabilitas
!
Permintaan '+(
Probabilitas
0
0.0J
C
0.J
2
0.0
J
C
0.3
3
2
0.
I
J
0.0I
B
3
0.3
I
0.0B
B
0.
0
0.02
Penyelesaian + #ata * rata permintaan per minggu "
+#& $
((
4
P
P2
0
0.0J
0
0.0
0.0
2
0.
0.22
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
3
0.3
0.3
B
0.
0.C0
0.J
0.I
C
0.3
0.JI
J
0.0I
0.C
I
0.0B
0.32
0.02
0.I
*ata + rata permintaan per minggu lanjutan
B.00
#ata-rata permintaan perminggu @ B unit #ata-rata permintaan per tahun @ B + 0 @ 200 unit
=
√
2 kβ
@
h
Y
=
√
2 x 8 x 200 2
@ B0 unit
@ B + K &&
$ekurangan stock terjadi apabila permintaan melebihi B unit, yaitu mulai dari unit sampai unit. Alternatif penyediaan safety stock mulai dari 0 unit sampai unit, atau #eorder Point mulai dari B unit sampai unit. Pemilihan alternatif dilakukan berdasarkan total biaya yang diharapkan 'total e+pected cost( terkecil. Total e+pected cost adalah jumlah stockout cost ditambah e+pected penambahan biaya simpan. &tockout cost @ sc + &G Penambahan 9iaya &impan @ h + && sc
@ &tockout cost per unit
&G
@ &tockout per tahun
h
@ holding cost per unit per tahun
&&
@ &urplus stock
Total 2e'ted #ost (5)
+#& $
(2
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
e+pected
Misal untuk alternative #GP @ B unit "
-
Apabila permintaan 0, terjadi kelebihan B unit. 9iaya simpan per un it per tahun F2. Total penambahan biaya simpan @ B+F2 @ FI
-
apabila permintaan , terjadi kekurangan unit setiap siklus. alam tahun terdapat siklus. 9iaya kekurangan stock per unit adalah FC. Total biaya akibat kekurangan stock sebesar @ ++FC @ F30
Misal untuk alternative #GP @ unit "
-
Apabila permintaan 0, terjadi kelebihan unit. Total penambahan biaya simpan @ +F2 @ FI
-
Apabila permintaan , total biaya @ 0.
Total e+pected cost terkecil adalah untuk ,eorder Point 6 unit7 atau sa8ety sto'k sebesar 9 unit. ari beberapa metode inventory diatas, seorang manajer proyek dapat memutuskan untuk memberikan lead time sehingga tanggal pengiriman yang diharapkan adalah sama dengan tanggal yang diinginkan perakitan asalkan ketersediaan barang itu tidak penting. Atau, manajer proyek mungkin akan menegosiasikan tanggal pengiriman lebih tertentu dari pemasok.
Peralatan Kontruki $arakteristik Pekerjaan $onstruksi " • Adanya pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan tenaga manusia • Adanya pekerjaan membutuhkan akurasi dan presisi tertentu •
Pekerjaan umumnya bervolume besar dan waktu yang terbatas
•
1mumnya beresiko tinggi. Alat-alat yang digunakan pada pekerjaan tanah 'earth works( yang memberikan
faktor effektifitas dan effisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan secara manual. Pemilihan jenis dan ukuran peralatan konstruksi sering mempengaruhi waktu dan produktivitas kerja lokasi proyek. Gleh karena itu penting bagi para manajer dan perencana konstruksi mengetahui
karakteristik peralatan yang paling umum digunakan dalam
konstruksi. &ecara umum, pekerjaan tanah di konstruksi terbagi menjadi tahap, seperti telihat pada gambar dibawah ini.
+#& $
(
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
=ambar 7khtisar sistem kerja Pemindahan Tanah '#ochmanhadi. I(
+#& $
(!
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
E3)a-ating 4Penggalian5 and Loading 4Pemuatan5 )+cavating adalah suatu kegiatan penggalian matarial 'tanah( yang akan digunakan atau
akan dibuang. /al ini dipengaruhi oleh 3 kondisi sebagai berikut " kondisi " bila tanah biasa 'normal(, bisa dilakukan langsung penumpukan stock atau langsung dimuat 'loading ( kondisi 2 " bila kondisi tanah keras harus dialkukan penggarukan 'ri!!ing ( terlebih dahulu, kemidian dilakukan stock !illing dan pemuatan 'loading ( kondisi 3 " bila terlalu keras dimana pekerjaan ri!!ing tidak ekonomis mesti dilakukan peledakan 'blasting ( guna memecah belahan material terlebih dahulu sebelum dilakukan stock pilling dan dilakukan pemuatan 'loading (
=ambar alat berat e+cavating 'Penggalian( and 8oading 'Pemuatan( '#ochmanhadi. I(
0om!a)tion and 6rading ;ungsi peralatan pemadatan 'compactor( adalah untuk memadatkan tanah atau
material sedemikian hingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. $ekuatan dasar yang digunakan dalam pemadatan adalah . Peremasan '"neading ( L Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat di antara partikel material dapat dikeluarkan. 2. Pemberat 'Static #eight ( L Permukaan tanah ditekan oleh suatu berat tertentu secara perlahan-lahan.
+#& $
("
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
3. =etaran '$ibration ( L Tanah di bawah alat pemadatan diberikan getaran yang berasal dari alat tersebut sehingga partikel tanah yang kecil dapat masuk di antara partikelpartikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada. B. Tumbukan '7mpact( L Proses yang dilakukan dengan metode ini adalah dengan menjatuhkan benda dari suatu ketinggian. &elain tanah menjadi lebih pada, dengan proses ini partikel tanah yang besar menjadi pecah sehingga butiran partikel menjadi seragam. Tingkat pemadatan yang dapat dicapai tergantung pada sifat tanah, kandungan kelembaban, ketebalan lapisan tanah untuk pemadatan dan metode pemadatan. ;ungsi peralatan grading untuk membawa pekerjaan tanah untuk bentuk yang diinginkan dan elevasi.
-ambar .ompa/tion 0*o/hmanhadi1 ('&" +#& $
($
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id
3a4tar Putaka Ananta, Aris. 0. %odal %anusia dalam Pembangunan &konomi ,4 dalam )konomi &umber aya Manusia.
+#& $
(%
Nama Mata Kulia" dari Modul
Mirnayani, &T, MT
Pusat ,a"an Ajar dan eLearning http"%%www.mercubuana.ac.id