MODUL 4 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN DNS SERVER
Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom.
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
DNS Server A.
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami memahami fungsi dari DNS Server 2. Mahasiswa mampu memahami cara cara instalasi dan konfigurasi DNS Server pada Debian B. DASAR TEORI DNS Server Domain Name System (DNS) Server adalah suatu metode untuk meng-konversikan IP Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic (alphabetic ) ataupun sebaliknya, sehingga memudahkan kita dalam mengingat nama komputer server tersebut. Misalnya, server Debian memiliki alamat IP Address sekian. Namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat IP dalam bentuk numerik ter sebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat IP Address dari komputer tersebut. Bind9 (Berkeley (Berkeley Internet Name Domain versi 9) 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server. Hampir semua distro linux menggunakannya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti dibandingkan dengan yang lain, khususnya bagi pemula.
C. LATIHAN Instalasi Bind9 Pada Debian, bind9 sudah ada pada DVD-1, sehingga kita tidak perlu terkoneksi ke internet untuk menginstallnya. Untuk menginstallnya, aktifkan Debian pada virtualbox terlebih dahulu, jangan lupa masuk ke root/user admin, admin, dengan perintah su, lalu ketikkan password rootnya. Ingat, bukan password user, tapi password root. root. Setelah masuk root, aktifkan dulu DVD-1 agar sistem bisa mengambil bind9 yang ada pada DVD -1.
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
1
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan Caranya, klik device
CD/DVD
Devices
2014
beri tanda centang (√) pada
debian-6.0.7-DVD-1.iso
Kemudian ketikkan: # apt-get
install
bind9
Muncul pertanyaan “do you want to continue?” ketik Y untuk melanjutkan, lalu enter
Muncul statement berikut di baris akhir :
Tandanya bind9 telah terinstall pada Debian kita.
Konfigurasi Berikut Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server: a. /etc/bind/named.conf b. file forward c. file reverse d. /etc/resolv.conf Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
2
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
Sebelum konfigurasi file-file tersebut, cek konfigurasi IPnya, apakah sudah sesuai atau belum antara IP address, netmask, gateway dan broadcastnya. Ketikkan: # nano
/etc/network/interfaces
Kemudian restart networknya dengan perintah berikut:
kita buat tempat untuk tempat konfigurasiDNS kita di db.local dan db.127 dengan perintah # cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.local # cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.127
/var/cache/bind/db.belaja /var/cache/bind/db.belajardebian rdebian
/var/cache/bind/db.192 /var/cache/bind/db.192
a. /etc/bind/named.conf Lokasi file /etc/bind/named.conf digunakan untuk membuat zona domain. Untuk konfigurasi zona domain, ketikkan perintah: /etc/bind/named.conf # nano /etc/bind/named.conf
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
3
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
Apabila layar penuh, untuk untuk ke halaman selanjutnya gunakan gunakan tombol Ctrl+V, untuk kembali Ctrl+Y
Kemudian simpan dengan Ctrl+O
enter Ctrl+X
b. File forward Forward berfungsi berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Address. Misalnya Misalnya ketika kita ketik www.belajardebian.edu www.belajardebian.edu melalui Web Browser, maka akan muncul website dari server Debian. Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karena konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah ada. Untuk konfigurasi file forward, ketikkan : # nano
/var/cache/bind/db.belajardebian
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
4
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
Kemudian ubah scriptnya menjadi seperti berikut:
c. File reverse Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.56.2 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.belajardebian.edu www.belajardebian.edu.. Untuk konfigurasi file forward, ketikkan : # nano
/var/cache/bind/db.192
Kemudian ubah scriptnya menjadi seperti berikut:
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
5
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
d. /etc/resolv.conf Lokasi file /etc/resolv.conf digunakan untuk menambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui komputer localhost.
Ketikkan perintah : # nano /etc/resolv.conf /etc/resolv.conf Ubah scriptnya seperti gambar berikut:
Terakhir, restart daemon dari bind9 dengan perintah : # /etc/init.d/bind9 /etc/init.d/bind9 restart
Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf. Periksa kembali script yang kamu buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas. Apabila berhasil, akan muncul muncul tampilan seperti berikut:
Pengujian Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client. # nslookup 192.168.56.2
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
6
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
belajardebian.edu # nslookup belajardebian.edu
Jika muncul pesan seperti ini, Server : 192. 168.56.2168.56.2#53 ** server can't find belajardebian.edu.belajardebian.edu: SERVFAIL
Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, DNS, berarti kesalahan terletak antara file db.belajardebian atau named.conf . Namun jika muncul ketika di nslookup IP, IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf atau bisa bisa menggunakan menggunakan perintah dig untuk pengujian pengujian
dari
server localhost. # dig belajardebian.edu belajardebian.edu
Atau lebih jelasnya, untuk untuk mengetahui kesalahan kesalahan yang terjadi, ketikkan : # named
–g p – p 53
Baca pesan kesalahan disitu, apabila tetap tidak menemukan errornya, cari di internet dengan mengetikkan pesan kesalahan yang tertulis
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
7
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
pada web browser. Biasanya situs-situs berbahasa inggris yang muncul tentang pesan kesalahan tersebut. Umumnya situs asing, khususnya komunitas Debian yang mengulas lebih dalam mengenai permasalahan tersebut. Disarankan situs-situs ini yang dibuka, karena lebih detail dan lebih banyak alternatif solusinya. Namun, apabila masih awam dengan bahasa inggris, ketikkan “solusi (pesan kesalahan yang tertulis)”. Biasanya akan muncul situs dengan bahasa Indonesia yang membahas masalah t ersebut.
Selanjutnya setelah berhasil mengatasi permasalahan tersebut, untuk melihat apakah server tersebut sudah terkoneksi dengan client (dalam hal ini windows), ping dari client ke client ke alamat ip server tersebut. Caranya, buka command prompt di windows, ping ke 192.168.56.2
Ping juga ke alamat belajardebian.edu
Apabila client belum terkoneksi, terkoneksi, lihat ip client, apakah sudah berada berada dalam satu jaringan dengan server, apabila belum sesuaikan (terlepas dari dhcp server, gunakan alamat ip statis bila tidak bisa)
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
8
Modul 4 Administra Administrasi si Jaringan
2014
Terakhir, sebelum shutdown debian, hilangkan tanda ceklist (√) pada DVD-1 Debian agar ketika pertama kali me-load, tidak melakukan perintah install lagi.
D. KESIMPULAN 1. Mengapa diperlukan DNS? 2. Kesalahan apa yang seringkali terjadi saat konfigurasi DNS? (sebutkan dan jelaskan solusinya, khususnya dari pengalaman selama kamu praktikum) 3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi ataupun konfigurasi DNS server ! (ditinjau (diti njau dari pengalaman selama praktikum)
Akademi Komunitas Solok Selatan Selatan
9