1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BE BELAKANG
Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang yang diperlukan oleh oleh dokt dokter er untu untuk k memb memban antu tu meneg menegak akka kan n diag diagnos nosis is.. Sala Salah h satu satu peme pemeri riks ksaan aan labora laborator torium ium yang yang sering sering dilaku dilakukan kan adalah adalah pemeri pemeriksa ksaan an darah darah atau atau disebut disebut juga pemeriksaan hematologi. Hasil pemeriksaan hematologi secara tidak langsung dapat memantau keadaan dalam tubuh (Brown, 199!. Hema Hemato tolo logi gi adal adalah ah ilmu ilmu tent tentan ang g dara darah h dan dan jari jaringa ngan n pemben pembentu tuk k dara darah, h, merupakan salah satu sistem yang terbesar oleh tubuh. "arah membentuk # $ % & dari berat tubuh total, terdiri dari sel'sel darah yang tersuspensi di dalam suatu cairan yang disebut plasma (Sacher, .). dan *acpherson, .)., + -!. Brow Brown n (199 (199! ! meny menyat ataka akan n peme pemeri riks ksaa aan n hemat hematol ologi ogi secar secaraa umum umum dapa dapatt dibedakan menjadi dua yaitu pemeriksaan hematologi rutin dan hematologi lengkap. Pemeriksaan Pemeriksaan hematologi rutin terdiri terdiri dari hemoglobin, hemoglobin, hematokrit hematokrit,, hitung hitung jumlah jumlah eritrosit, eritrosit, hitung jumlah jumlah leukosit, leukosit, hitung jenis leukosit, leukosit, hitung jumlah trombosit, trombosit, dan nilai rata'rata rata'rata eritrosit. eritrosit. Pemeriksaan Pemeriksaan hematologi hematologi lengkap (complete complete blood count) terdiri dari pemeriksaan darah rutin ditambah pemeriksaan morologi sel (ukuran, kandung kandungan an hemogl hemoglobi obin, n, anisos anisosito itosis sis,, poikil poikilosi ositos tosis, is, polikr polikromas omasi!. i!. Pemeri Pemeriksa ksaan an hematologi lengkap penting untuk mengetahui morologi dan ungsi dari berbagai sel
+
yang ada di dalam darah, contohnya sel darah putih yang berperan dalam imunitas tubuh. Pemeriksaan hitung jumlah leukosit merupakan salah satu pemeriksaan rutin, saat ini pemeriksaan untuk menghitung jumlah leukosit sudah menggunakan metode otomatis dengan menggunakan alat hematologi analy/er, akan tetapi metode manual masih digunakan di laboratorium klinik sederhana, terutama sebagai pembanding atau ruju rujuka kan n jika jika hasi hasill yang yang dipe dipero role leh h denga dengan n alat alat otom otomat atis is terj terjad adii kera keragu guan an atau atau kesalahan pemeriksaan. Selain itu metode manual juga digunakan untuk pemeriksaan yang hanya meminta pemeriksaan tunggal sehingga biaya yang dibebankan kepada pasien relati murah ("epkes, 199%!. *etode manual pada pemeriksaan pemeriksaan jumlah leukosit yaitu menggunakan menggunakan larutan turk yang terdiri dari larutan asam asetat glasial + m0 ditambah dengan pewarna gentian iolet 1 & didalam a2uadest 1 m0. )sam asetat glasial berungsi untuk melisiskan sel lain selain leukosit dan gentian iolet berungsi untuk memberi warna pada inti dan granula leukosit (3andasoebrata, ., +1!. Pada laboratorium klinik sederhana, ketersediaan reagen turk untuk menghitung jumlah leukosit seringkali tidak tersedia atau reagen tersedia tetapi kadaluarsa, untuk mengant mengantisi isipasi pasi kondis kondisii terseb tersebut ut dilakuk dilakukan an peneli penelitia tian n untuk untuk mencari mencari altern alternati ati pengganti reagen yaitu menggunakan modiikasi satu (asam asetat glasial tanpa meng menggu gunak nakan an pewa pewarn rnaa di dalam dalam laru laruta tan n penge pengence ncerr untu untuk k mengh menghit itung ung juml jumlah ah leukosit! leukosit! dan modiikasi modiikasi dua (asam asetat glasial glasial yang ditambah pewarna uchsin di
dala dalam m laru laruta tan n penge pengenc ncer er untu untuk k meng menghi hitu tung ng juml jumlah ah leuk leukos osit it!. !. Penel Penelit itia ian n ini ini diharapkan agar dapat menjadi alternati yang eisien untuk mengganti perwarna didalam larutan pengencer pada pemeriksaan hitung jumlah leukosit jika pewarna gentian iolet tidak tersedia. )gar memperjelas bentuk sel leukosit yang tidak berwarna atau transparan, maka larutan pengencer diberi pewarna sehingga memudahkan memudahkan untuk melihat melihat dan memperjelas bentuk sel leukosit. 4uchsin dan gentian iolet merupakan /at warna yang bersiat basa berungsi berungsi sebagai pewarna inti dan granula leukosit yang bersiat bersiat asam ("widjoseputro, 199%!. )pabil )pabilaa asam asam asetat asetat glasia glasiall ditamb ditambah ah dengan dengan pewarna pewarna akan akan terjad terjadii reaksi reaksi absorpsi oleh sel, asam asetat glasial akan melisiskan sel selain leukosit dan pewarna akan akan mewar ewarna naii gran granul ulaa dan dan inti inti leuk leukos osit it sehi sehing ngga ga dapa dapatt terl terlih ihat at jela jelass saat saat perhitungan, tetapi pemeriksaan jumlah leukosit masih dapat dilakukan tanpa adanya adan ya pewarna yang terkandung didalam larutan pengencer, namun hasil yang terlihat kurang jelas. Penelit Penelitian ian yang yang telah telah dilaku dilakukan kan adalah adalah modii modiikasi kasi laruta larutan n pengence pengencerr yaitu yaitu modiikasi satu (larutan asam asetat glasial +& tanpa pewarna didalam a2uadest!, modii modiikas kasii dua (laru (larutan tan asam asam asetat asetat glasia glasiall +& ditamb ditambah ah pewarn pewarnaa uchsi uchsin n 1 & didalam a2uadest! dan larutan turk (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna gentia gentian n iolet iolet 1& didalam didalam a2uades a2uadest! t! sebagai sebagai laruta larutan n pengenc pengencer er standa standar. r. "alam "alam
-
penelitian mengamati jumlah leukosit dengan berbagai modiikasi larutan pengencer tersebut. Berd Berdas asar arka kan n lata latarr bela belaka kang ng di atas atas tela telah h dila dilakuk kukan an pene peneli liti tian an tent tentan ang g 5*odiikasi 0arutan Pengencer untuk u ntuk *enghitung 6umlah 0eukosit77. 0eukosit77.
1.2
RUMUSAN MASALAH
0atar 0atar belakan belakang g ters tersebut ebut maka maka timb timbul ul masala masalah h yait yaitu u 8 1. )paka pakah h ter terdapa dapatt perb perbed edaa aan n jumla umlah h leuko eukossit yang ang menggunakan pewarna didalam larutan pengencer. +. )paka pakah h terda erdapa patt per perbeda bedaan an jum jumlah lah leuko eukosi sitt yang ang
dihi dihittung ung
dihi dihittung ung
tanpa anpa
deng dengan an
menggunakan pewarna uchsin didalam larutan pengencer.
1.3
TUJUA JUAN PEN PENELITIAN
Pene Peneli liti tian an ini ini dih dihar arap apka kan n dap dapat at mem memberi berika kan n gam gamba bara ran n sep seper erti ti beri beriku kutt
8
1. ntuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah leukosit yang dihitung tanpa menggunakan pewarna didalam larutan pengencer. 2. ntuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah leukosit yang dihitung dengan menggunakan pewarna uchsin didalam larutan pengencer.
1.4 1.4
MANF MANFA AAT PEN PENEL ELIT ITIA IAN N
1. Bagi Bagi penu penuli liss unt untuk menam enamba bah h
wawa wawasa san n dan dan
peng penget etah ahua uan n tent tentan ang g
pemeriksaan leukosit pada bidang studi hematologi, serta menambah keterampilan dalam melakukan pemeriksaan di 0aboratorium.
;
2. Bagi )kademik untuk menambah sumber pustaka dan reerensi bagi Sekolah :inggi )nalis Bakti )sih Bandung khususnya tentang leukosit. . *enambah inormasi pada mahasiswa tentang alternati pengenceran untuk pemeriksaan leukosit darah.
1.5
HIPOTESIS PENELITIAN
*odiikasi larutan pengencer dapat digunakan sebagai pengganti larutan pengencer standar (Turk ! untuk pemeriksaan hitung jumlah leukosit.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
#
2.1
DARAH
"alam sistem sirkulasi, darah merupakan bagian penting dari sistem transport dan merupakan unit ungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu proses isiologis. "arah terdiri dari bagian padat dan cair , bagian padat terdiri dari sel darah merah (eritrosit!, sel darah putih (leukosit! dan keping darah (trombosit!, bagian cair terdiri dari plasma darah dan serum ("epkes <, 19%9!. "arah pada tubuh manusia terdiri dari -;& komponen sel dan ;;& plasma, olume darah manusia =& ' 1& berat badan normal yaitu berjumlah sekitar ; liter. >eadaan jumlah darah pada tiap'tiap orang tidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan, serta keadaan jantung atau pembuluh darah (Handayani, ? dan Haribowo , ),S +%!. "arah merupakan cairan yang sangat penting bagi manusia. Secara umum darah berungsi mengangkut /at makanan dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut sisa'sisa metabolisme ke organ yang berungsi untuk pembuangan, mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit, mengedarkan hormon'hormon untuk membantu proses isiologis, menjaga stabilitas suhu tubuh, dan menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan ()ryulina, "., dkk. +-!.
2.2
PEMBENTUKAN SEL DARAH
Pembentukan sel
dan
perkembangan semua
jenis
sel
darah disebut
hemat!"e#"# . Selama perkembangan masa janin, hematopoiesis pertama kali terjadi
=
di yolk sac kemudian pindah ke hati, limpa dan akhirnya ke tulang. "ari masa bayi sampai dewasa terjadi perubahan progresi dalam sumsum tulang produkti untuk menempati kerangka bagian sentral terutama sternum, iga, korpus ertebra, tulang panggul, dan bagian proksimal tulang'tulang panjang (Sacher, .). dan *cPheron, .), +-!.
2.3
PLASMA DARAH
Plasma darah adalah bagian darah yang cair didapat dengan cara memberikan antikoagulan kedalam darah. Plasma darah tersusun dari 91,;& air dan %,;& /at'/at terlarut. "alam plasma terlarut molekul'molekul dan berbagai ion yang meliputi glukosa dan asam amino, ion yang terdapat dalam plasma darah adalah natrium dan klor. =& plasma darah terdiri dari molekul'molekul protein yaitu serum albumin -&, serum globulin +,=&, dan ibrinogen ,& ()ryulina,"., dkk. +-!.
%
3ambar +.1 Plasma "arah (http8@@ebiol.blogspot.com!
2.4
SEL$SEL DARAH 2.4.1 E%"t%#"t
Aritrosit merupakan cakram bikonka dengan garis tengah =,+ m dan tidak memiliki inti. >onsentrasi normal eritrosit dalam darah sekitar -,; $ ; juta sel darah merah per mikroliter darah pada wanita dan ; juta sel darah merah per mikroliter pada pria (6un2ueira, 0.C. dan Carneiro, 6. 19%9!. Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pigmen yang memberi warna merah pada darah yang berungsi mengangkut oksigen dari paru'paru membentuk "hem'()"* , hemoglobin juga mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru'paru, serta berperan dalam menjaga keseimbangan asam basa ()ryulina,". dkk. +-!.
9
3ambar +.+ Aritrosit (http8@@ebiol.blogspot.com!
2.4.2 T%m)#"t
:rombosit merupakan sel tidak berinti, berbentuk cakram dengan garis tengah + $ ; m. :rombosit berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak megakariosit yang terdapat dalam sum'sum tulang (6un2ueira, 0.C. dan Carneiro, 6. 19%9!. *enurut 6un2ueira, 0.C. dan Carneiro, 6 (19%9 ! >ecenderungan trombosit mengadakan aglutinasi dalam kelompokan maka hitungan trombosit sulit dilakukan, akibatnya konsentrasi normal yang dilaporkan dalam darah manusia sangat berbeda. Hitung normal berkisar 1; $ ribu per mikro liter darah. Setelah masuk kedalam aliran darah, trombosit mempunyai masa hidup sekitar
1
% hari. 4ungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbatan mekanis selama respon haemostatik normal terhadap luka askuler.
3ambar +. :rombosit (http8@@ebiol.blogspot.com!
2.4.3 Le+&#"t
0eukosit merupan sel berinti memiliki diameter sekitar 1 m. berdasarkan granula spesiik pada sitoplasmanya, leukosit dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu granulosit dan agranulosit. 3ranulosit mempunyai inti tidak teratur, dalam sitoplasma terdapat granula spesiik yang dinamakan neutroil, eosinoil, basoil. )granulosit mempunyai inti dengan bentuk teratur, sitoplasma tidak mempunyai granula spesiik, tergantung pada bentuk intinya dan siat pewarnaan sitoplasma, agranulosit dinamakan limosit dan monosit (6un2ueira, 0.C. dan Carneiro, 6. 19%9!.
11
0eukosit berperan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap /at'/at asing. 6umlah normal leukosit pada orang dewasa - $ 11 ribu, saat lahir jumlahnya berkisar antara 1; $ +; ribu, dan menjelang hari ke empat jumlanya menurun hingga 1+ ribu. Pada usia - tahun, jumlah rata'rata sekitar % ribu dengan batas maksimal normal pada sekitar usia 1+ tahun (6un2ueira, 0.C. dan Carneiro, 6. 19%9!. "epkes < (19%9! menyatakan ungsi leukosit dibagi menjadi dua garis besar yaitu ungsi deensi dan ungsi rearati. 4ungsi deensi adalah ungsi mempertahan kan tubuh terhadap benda'benda asing termasuk kuman penyebab penyakit ineksi, leukosit yang berperan dalam hal ini adalah monosit yang memakan benda asing berukuran besar, netroil yang memakan benda asing berikuran kecil dan limosit yang membentuk antibody disamping plasma sel. 4ungsi rearati adalah ungsi yang memperbaiki dan mencegah terjadinya kerusakan, terutama kerusakan askuler. 0eukosit yang berperan dalam hal ini adalah basoil yang akan menghasilkan heparin sehingga pembentukan thrombus pembuluh'pembuluh darah dapat dicegah dan eosinoil yang belum diketahui ungsinya dengan pasti.
1+
3ambar +.- 0eukosit (http8@@ebiol.blogspot.com!
2.5
JENIS$JENIS SEL LEUKOSIT ,S(a*e- E. 24/ 2.5.1 G%a*+(#"t
3ranulosit yaitu sel yang memiliki granula sitoplasma. 1. Deutroil Deutroil mencapai #& dari jumlah sel darah putih, memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya. Ducleus memiliki tiga sampai lima lobus yang terhubung dengan benang kromatin tipis. "iameternya mencapai 9m $ 1+ m. Deutroil sangat agositik dan akti, sel'sel sampai dijaringan terineksi untuk menyerang dan menghancurkan bakteri, irus, dan penyebab cedera lainnya.
1
3ambar +.; Deutroil (http8@@id.wikipedia.org!
+. Aosinoil Aosinoil mencapai 1 & $ & dari jumlah sel darah putih, memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan pewarnaan oranye kemerahan. Sel ini memiliki nucleus berlobus dua, dan berdiameter 1+m' 1;m. Aosinoil bersiat agositik lemah, jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit parasit, tetapi akan berkuran pada stress berkepanjangan. Sel ini berungsi dalam detoksikasi histamine yang diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera saat inlamasi berlangsung. Aosinoil mengandung peroksidase dan osate yaitu en/im yang mampu menguraikan sel.
1-
3ambar +.# Aosinoil (http8@@id.wikipedia.org!
. Basoil "alam keadaan normal basoil kurang dari 1& dari jumlah sel darah putih, memilki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nucleus berbentuk huru S. "iameter basoil sekitar 1+ m ' 1;m. 4ungsi sebenarnya dari basoil belum diketahui namun menyerupai unsi sel mast. Sel ini mengandung histamine untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera, dan juga antikoagulan heparin, untuk membantu mencegah penggumpalan darah intaaskular.
1;
3ambar +.= Basoil (http8@@id.wikipedia.org!
2.5.2 A'%a*+(#"t
)granulosit yaitu sel tanpa granula sitoplasma. 1. 0imosit 0imosit mencapai & dari jumlah total leukosit dalam darah, sebagian besar limosit dalam tubuh ditemukan di jaringan limatik, memiliki rentang hudup mencapai beberapa tahun. 0imosit mengandung nucleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma, memiliki ukuran berariasi, ukuran terkecil ;m ' %m dan ukuran terbesar 1;m.
1#
0imosit berasal dari sel'sel batang sumsum tulang merah, lalu melanjutkan dierensiasi dan prolierasinya dalam organ lain, sel ini berungsi dalam reaksi imunologis.
3ambar +.% 0imosit (http8@@id.wikipedia.org!
+. *onosit *onosit mencapai & ' % & dari jumlah total leukosit yang merupakan sel darah terbesar, memiliki diameter rata'rata berukuran 1+ m ' 1%m. nucleus monosit besar, berbentuk seperti telur atau ginjal yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat. *onosit bersiat agositik dan sangat akti, sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. 6ika monosit telah meninggalkan aliran darah, maka sel ini menjadi histiosit jaringan (makroag tetap!.
1=
3ambar +.9 *onosit (http8@@id.wikipedia.org!
2.0
PEMERIKSAAN JUMLAH LEUKOSIT 2.0.1 Peme%"aa* +m(ah (e+&#"t
>umala, 4." (+1! menyatakan bahwa pemeriksaan jumlah leukosit merupakan pemeriksaan rutin berintensitas tinggi. :erdapat dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung jumlah leukosit, yaitu cara otomatis dengan menggunakan mesin penghitung sel darah (hematology Analyzer) dan manual menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop.
1%
"alam pemeriksaan hitung jumlah leukosit metode manual digunakan larutan turk, yang komposisinya terdiri dari asam asetat glasial bersiat asam lemah yang mampu menghancurkan sel eritrosit dan trombosit, gentian iolet yang berungsi memberi warna pada inti sel leukosit, dan a2uades sebagai pengencer (>umala, 4.", +1!. :urk merupakan larutan yang terdiri dari campuran asam asetat glacial +& dan gentian iolet 1 &, apabila bereaksi dengan leukosit maka leukosit akan mengabsorbsi larutan tersebut, dimana asam asetat akan melisiskan sel selain leukosit dan gentian iolet akan mewarnai inti dan granula leukosit. *enurut "widjoseputro (199%! Berdasarkan siatnya /at warna yang digunakan dalam pewarnaan dapat dibagi menjadi dua yaitu bersiat asam dan basa. Pada /at warna basa bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut kromoor yang memiliki muatan positi, /at warna basa lebih banyak digunakan karena muatan negati banyak ditemukan pada dinding sel, membran sel, dan sitoplasma sel. Saat proses pewarnaan, muatan positi pada /at pewarna basa akan berkaitan dengan muatan negati dalam sel, sehingga sel lebih jelas terlihat. Contoh /at warna basa yaitu gentian iolet, uchsin,metilen biru, saranin dan hijau melakit (0ay, 199-!. )gar memperjelas bentuk sel leukosit yang tidak berwarna atau transparan, maka larutan pengencer diberi pewarna sehingga memudahkan untuk melihat dan memperjelas bentuk sel leukosit. 4uchsin dan gentian iolet
19
merupakan /at warna yang bersiat basa berungsi sebagai pewarna inti dan granula leukosit yang bersiat asam ("widjoseputro, 199%!. )sam asetat glasial memiliki rumus molekul CH CEEH dan memiliki rumus bangun seperti gambar dibawah ini 8
3ambar +.1 Struktur )sam )setat (http8@@www.merckmillipore.com!
)sam asetat murni disebut asam asetat glasial adalah senyawa kimia asam organik, merupakan cairan higroskopis tidak berwarna dan asam karboksilat paling sederhana yang memiliki titik leleh 1=o C, titik didih 11# $ 11%oC, titik nyala 9oC massa molar #,; g@mol, angka pH +,; (; g@0, H +E, +oC!. )sam asetat pekat dapat terbakar pada suhu ruang melebihi 9oC dan bersiat korosi yang dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa, asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. 0arutan asam dalam air merupakan sebuah asam lemah,
+
selain digunakan sebagai pelunak air, asam lemah berungsi untuk melisiskan sel.
3entian iolet memiliki rumus molekul C+;HC
3ambar +.11 Struktur 3entian Fiolet (http8@@www.merckmillipore.com!
3entian iolet atau >ristal iolet memiliki titik leleh 1%9 $ 19- oC, massa molar -=,99 g@mol, kelarutan dalam air 1 g@0 (+oC!, angka pH +,; ' ,; (1 g@0 , H+E, +oC!, selain digunakan sebagai pewarna histologis dan pewarnaan gram untuk klasiikasi bakteri, di laboratorium gentian iolet digunakan untuk membuat warna tumbuh dalam kultur jaringan agar mudah terlihat karena sebagian sel tidak berwarna, selain itu juga digunakan disebagian besar metode penghitungan untuk pewarnaan dalam menghitung jumlah sel leukosit. 3entian iolet bersiat karsiogenik dan senyawa yang dapat terbakar, bebahaya jika
+1
tertelan, menyebabkan kerusakan mata berat, menyebabkan kanker, berbahaya bagi lingkungan dengan dampak jangka panjang.
4uchsin memiliki rumus molekul C+H+C
3ambar +.1+ Struktur 4uchsin (http8@@www.merckmillipore.com!
4uchsin adalah >ristal hijau kuning dengan kilap logam yang larut dalam air dan alcohol encer membentuk warna merah intens atau magenta, memiliki titik leleh +;oC (penguraian!, massa molar =,%; g@mol, kelarutan dalam air g@0 (+;oC!, angka pH ; $ # ( 1 g@0, H +E, +;oC!. 4uchsin terutama digunakan untuk pewarnaan mikrobakteri dalam hapusan dan bagian uchsin digunakan sebagai solusi carbol uchsin dalam standar pewarnaan Ziehl Neelsen (metode panas! dan Kinyoun (metode dingin! dengan mikrobakteri berwarna merah magenta. Selain itu uchsine sering digunakan dalam pewarnaan 3ram dan
++
prosedur mikrobiologi lainnya. 4uchsin bersiat karsiogenik dan senyawa yang dapat terbakar yang berlabel toGic (baracun!. Hindari penghirupan dan kontak langsung dengan kulit serta dapat menyebabkan kanker.
2.0.2 A*t"&a'+(a*
A":) ( thylene !iamine Tetra Acetate! sebagai garam natrium atau kaliumnya, garam'garam tersebut akan mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk bukan ion. A":) tidak berpengaruh terhadap bentuk leukosit, karena itulan A":) sangat baik dipakai sebagai antikoagulans. A":) sering dipakai dalam bentuk larutan 1& digunakan 1 u0 untuk 1 m0 darah (3andasoebrata, .+#!. ntuk menghindari terjadi pengenceran darah, maka /at kering boleh digunakan, tiap 1 mg A":) dapat digunakan untuk 1 m0 darah, akan tetapi darah harus dihomogenkan selama 1'+ menit karena A":) kering lambat melarut. Pemeriksaan dengan menggunakan darah A":) sebaiknya dilakukan segera namun dapat disimpan dalam suhu
-oC, 1 kali +- jam tanpa
mendatangkan penyimpangan bermakna (3andasoebrata, .+#!.
2.0.3 Kama% H"t+*' Im!%e Ne+)a+e%
3ambar +.1 >amar Hitung
+
0uas seluruh bidang yang dibagi adalah G mm+ 9 mm+. :iap bidang luasnya 1 mm+. :iap bidang besar yang sebelah pinggir, masing'masing dibagi menjadi 1# bidang sedang, masing'masing luasnya I G I mm + 1@1# mm+. 0eukosit dihitung dalam keempat bidang besar yaitu bidang 01 , 0+, 0, 0- mm+. 2.
KESALAHAN DALAM MENGHITUNG SEL DARAH 2..1 Ke#a(aha* Te&*"&
>esalahan teknik hanya dapat diperkecil dan tidak mungkin untuk dihilangkan secara keseluruhan. >esalahan teknik terbagi menjadi dua macam yaitu 8 a.
>esalahan acak ( "andom rror ) 6enis kesalahan ini menunjukkan tingkat ketelitian (presisi! pemeriksaan.
memiliki hasil berariasi lebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya,
+-
>esalahan ini akan tampak pada pemeriksaan yang dilakukan berulang pada specimen yang sama, penyebabnya dari kesalahan instrument, sumber daya manusia, reagen dan metoda yang digunakan. >esalahan acak dalam analitik seringkali disebabkan oleh instrumen yang tidak stabil, ariasi temperature, ariasi reagen dan kalibrasi, ariasi teknik prosedur pemeriksaan (pipetasi, pencampuran, waktu inkubasi!, ariasi operator atau analis. b.
>esalahan sistematik ( #ystematic rror ) 6enis kesalahan ini menunjukkan tingkat ketepatan (akurasi! pemeriksaan.
>esalahan ini menjurus satu arah, hasil pemeriksaan selalu lebih besar atau selalu lebih kecil dari nilai sebenarnya. >esalahan sistematik umumnya disebabkan spesiitas reagena atau metode pemeriksaan rendah (mutu reagen!, blanko sampel dan blanko reagen kurang tepat (kura kalibrasi tidak linear!, mutu reagen kalibrasi kurang baik, alat bantu (pipet! yang kurang akurat, panjang gelombang yang dipakai, salah cara melarutkan reagen.
2..2 Ke#a(aha* N* Te&*"&
>esalahan yang terjadi diluar tahap analitik pemeriksaan. 6enis kesalahan ini dijumpai pada tahap pra analitik dan pasca analitik. >esalahan non teknik terbagi menjadi dua macam yaitu a.
8
>esalahan pengambilan sampel ( #ampling rror ) • •
Persiapan pasien Pemberian identitas spesimen
+;
• • •
b.
Pengambilan dan penampungan spesimen Pengolahan dan penyimpanan spesimen :ransport spesimen
>esalahan perhitungan dan pencatatan hasil ( $larical rror ) >etelitian (presisi! dan ketepatan (akurasi! dari suatu pemeriksaan harus
diperhatikan saat berkerja dilaboratorium. ketelitian diartikan kesesuaian hasil pemeriksaan laboratorium yang diperoleh apabila pemeriksaan dilakukan berulang. >etepatan diartikan kesesuaian hasil pemeriksaan laboratorium dengan nilai yang seharusnya.
2.
KERANGKA PIKIR
Penelitian yang telah dilakukan adalah modiikasi pewarna didalam larutan pengencer yaitu modiikasi satu (larutan asam asetat glasial +& tanpa ditambah pewarna!, modiikasi dua (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna uchsin 1 &! dan larutan turk (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna gentian iolet 1&! sebagai larutan pengencer standar. "alam penelitian menghitung jumlah leukosit dengan berbagai modiikasi larutan pengencer tersebut.
+#
3ambar +.1- >erangka Pikir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
JENIS PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu.
3.2
DESAIN PENELITIAN
+=
"esain penelitian menggunakan perbandingan kelompok statis (#tatie group comparison) menggunakan
yaitu
membandingkan
larutan
standar (Turk),
pemeriksaan pemeriksaan
hitung hitung
jumlah
leukosit
jumlah
leukosit
menggunakan larutan pengencer modiikasi satu dan larutan pengencer modiikasi dua sebagai larutan pengencer alternati. >emudian dilakukan uji statistik yaitu uji : berpasangan. ntuk mengetahui banyaknya pengulangan yang dilakukan maka dapat digunakan rumus 3omes yaitu
8
(r – 1 )( t – 1 ) ≥ 15 >eterangan 8 r adalah pengulangan • t adalah jumlah perlakuan • 6umlah perlakuan dalam penelitian ini sebanyak perlakuan , maka 8 • ( r $ 1 ! ( t $ 1 ! J 1; ( r $ 1 ! ( $ 1 ! J 1; ( r $ 1 ! + J 1; +r $ + J 1; +r J 1; K + rJ 1=@+ % 6 -5 7 8 *aka dapat disimpulkan bahwa pengulangan berdasarkan jumlah perlakuan adalah sebanyak sembilan kali namun yang dilakukan sebanyak dua puluh kali. 3.3
SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian adalah darah dengan jumlah leukosit normal dengan
antikoagulan A":) 1&. 3.4
9AKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 3.4.1 9a&t+ Pe*e("t"a* Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 4ebruari +1- hingga
tanggal 1 4ebruari +1-.
+%
3.4.2 Tem!at Pe*e("t"a* Penelitian telah dilaksanakan di 0aboratorium Hematologi Politeknik
>esehatan Bandung. 3.5
:ARIABEL PENELITIAN 3.5.1 :a%"a)e( Be)a# Fariabel bebas dalam penelitian ini adalah larutan pengencer leukosit. 3.5.2 :a%"a)e( Te%"&at Fariable terikat dalam penelitian ini adalah jumlah leukosit pada
perlakuan tertentu. 3.0
ALAT- BAHAN DAN ;ARA KERJA 3.0.1 A(at
a. Pengambilan darah ena •
>apas kering
•
>apas alkohol =&
•
:orni2uet
•
Spuit injeksi cc
•
:abung serologis
•
ak tabung serologis
b. Pemeriksaan leukosit •
*ikropipet 1 u0
•
*ikropipet 19 u0
•
:ip mikropipet berwarna kuning
•
:abung serologis
+9
ak tabung serologis
•
•
Bilik hitung
•
:isu
•
*ikroskop
c. Pembuatan eagensia *ikropipet + u0 • *ikropipet 1 u0 • Pipet olumetrik 1 m0 • :ips mikropipet berwarna kuning • :abung dan rak tabung reaksi • 3.0.2 Baha* )sam asetat glacial 1& • 3ention iolet 1& • Basic uchsin 1& • A":) 1& •
3.0.3 ;a%a Ke%a A. Pem)+ata* La%+ta* Pe*'e*
1. 0arutan :urk :erdiri dari + u0 asam asetat glacial 1&, ditambah 1 u0 larutan gentian iolet 1& dan a2uadest 1 ml. +. 0arutan modiikasi < :erdiri dari + u0 asam asetat glacial 1&, ditambah a2uadest 1 m0. . 0arutan modiikasi <<
:erdiri dari + u0 asam asetat glacial 1&, ditambah 1 u0 larutan uchsin 1& dan a2uadest 1 m0. B. Pe*'am)"(a* Da%ah :e*a
1. )lat'alat dan bahan yang akan dipergunakan disiapkan. +. :abung serologis yang bersih, diberi etiket dan letakkan pada rak tabung. . Fena yang akan ditusuk didesineksi dengan kapas alkohol =& dan dibiarkan kering. -. :orni2uet dipasang +' cm diatas ena yang akan dipunksi. ;. Punksi ena dilakukan dengan spuit injeksi dan darah dihisap sebanyak m0. #. >apas kering diletakkan pada tempat tusukan, buka tourni2uet yang sudah dipasang tadi, kemudian spuit injeksi dikeluarkan. =. "arah didalam spuit injeksi dimasukkan ke dalam tabung yang telah di berikan antikoagulan dengan cara dialirkan secara perlahan pada dinding tabung. ;. Pe*'(aha* Sam!e(
"arah yang telah dialirkan secara perlahan pada dinding tabung di homogenkan sebelum digunakan dalam pemeriksaan. D. Peme%"aa* Sam!e( a. Pengenceran "arah + kali
1. )lat'alat dan bahan yang akan dipergunakan disiapkan.
1
+. "engan mikropipet dihisap 19 u0 larutan pengencer. . 0arutan pengencer dimasukan kedalam tabung serologis. -. "engan mikropipet darah dihisap 1 u0. dimasukkan ke dalam tabung serologis yang telah diisi larutan pengencer. ;. "arah yang tersisa di dalam tips mikropipet dibilas sebanyak kali dengan larutan pengencer. #. Homogenkan selama 1;' detik. b. *engisi kamar hitung 1. Bilik hitung disiapkan, dibasahi sedikit dengan air pada bagian pinggir agar kaca penutup dapat tertempel dengan kuat. +. Bilik hitung ditutup dengan kaca penutup. . "engan mikropipet larutan dihisap, kemudian ujung tips mikropipet dengan sudut o diletakkan pada bilik hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup dan kamar hitung akan terisi cairan dengan daya kapilaritasnya. -. Bilik hitung dibiarkan selama
+'
menit
agar
leukosit
mengendap. 6ika tidak segera dihitung, bilik hitung disimpan dalam cawan petri yang diisi segumpal kapas atau tissu basah dan ditutup. c. *enghitung jumlah sel 1. Bilik hitung diletakkan pada meja preparat mikroskop dengan posisi mendatar.
+
+.
Pemeriksaan hitung jumlah sel leukosit dilakukan dengan lensa 1 G dengan kondensor diturunkan dan iris diagrahma
ditutup dan lensa -G. . Sel leukosit dihitung pada keempat bidang besar lekosit pada sudut'sudut kamar hitung. *enghitung dimulai dari sudut kiri atas, terus mendatar kekanan lalu turun kebawah terus mendatar kekiri, kemudian turun kebawah terus mendatar kekanan, demikian seterusnya, cara seperti ini dilakukan pada keempat bidang besar leukosit. -. Sel'sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri dan atas dihitung, sedangkan sel'sel yang menyinggung garis batas sebelah kanan dan bawah tidak dihitung. Perhitungan 8 •
Pengenceran pada pipet leukosit
11−1
0,5
•
0uas bidang besar leukosit 1 G 1 mm+ 0uas keempat bidang besar leukosit - G 1 mm+
•
:inggi kamar hitung
•
6umlah leukosit per mm darah yaitu
•
P
1 10
=¿ + G
1 mm+ - mm+
mm
6umlah Pengeceran kali olume! G D (jumlah sel! leukosit P G>F + (koreksi
>F >oreksi Folume
p G l G t G jumlah kotak 1
1
4
4
G
1 4
G
1 10
G #-
D
6umlah Sel
64 160
mm
1 2,5
mm
+,; mm
+ G +,; G 6umlah sel - kotak besar. ; G 6umlah sel - kotak besar.
E. I*te%!%eta#" Ha#"(
Dilai normal - $ 11. sel@mm darah.
3.
ANALISA DATA
ntuk memperoleh penyajian data yang berarti dan kesimpulan yang benar diperlukan data dalam bentuk uji statistik yaitu dengan menggunakan uji : berpasangan (iwidikdo, H. +9! ji : berpasangan bisa disebut juga uji dua kelompok berhubungan (%aired sample T test)& uji ini digunakan apabila data yang dikumpulkan dari sampel yang berhubungan. Penggunaan uji ini yaitu untuk menguji eektiitas suatu perlakuan terhadap suatu besaran ariabel yang ingin ditentukan (iwidikdo, H. +9!. Paired sample : test atau lebih dikenal dengan %re %ost !esign adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu, apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rata'rata adalah nol (:rihendradi, C. +;!.
-
ji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. *odel regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. 6ika data tidak mengikuti pola sebaran distribusi normal, maka akan diperoleh taksiran yang bias. Pengujian normalitas dilakukan melalui tes Shapiro ?ilk koreksi 0illieors (>urniawan, ". +%!.
BAB I: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL PEMERIKSAAN JUMLAH LEUKOSIT
Pemeriksaan jumlah leukosit menggunakan larutan pengencer standar (Turk !, larutan pengencer alternati (larutan pengencer modiikasi 1 dan modiikasi + dapat diperlihatkan seperti pada tabel dibawah ini 8 :able -.1 Hasil Pemeriksaan 6umlah 0eukosit
NO
PENGULANGAN
LARUTAN TURK ,STANDAR/
MODIFIKASI 1 ,TANPA PE9ARNAAN/
MODIFIKASI 2 , FU;HSIN 1=/
JML LEUKOSIT ,#e(>mm3/
JML LEUKOSIT ,#e(>mm3/
JML LEUKOSIT ,#e(>mm3/
1
<
2
05
01
+
<<
045
08
555
<<<
085
035
2
-
05
55
;
F
055
035
025
#
F<
0
35
=
F<<
15
0
0
%
F<<<
5
085
015
9
055
3
02
1
L
05
05
3
11
L<
3
55
5
;
1+
L<<
5
4
5
1
L<<<
45
5
35
1-
L
08
8
1;
LF
5
2
4
1#
LF<
5
05
35
1=
LF<<
35
3
05
1%
LF<<<
35
8
05
19
L
1
05
5
+
LL
45
ata'rata
355
103
10
4.2
ANALISA DATA 4.2.1 Stat"#t"& De#&%"!t"? :able -.+ Hasil Eutput Statistik "eskripti
"escripties Eutput 0arutan Pengencer Standar 6umlah 0eukosit Sampel
*odiikasi 1 *odiikasi +
Statistic *ean Std."eiation *ean Std."eiation *ean Std."eiation
=;; #++.=91 =1# #%9.9-+ =1#% 99.9+=
"isajikan diatas yaitu tabel output deskripti dari proses statistik menggunakan program SPSS 1, setelah dilakukan penelitian terhadap jumlah lekosit dengan menggunakan modiikasi metode dengan cara memodiikasi salah satu komponen larutan pengencer yang dilakukan dengan perlakuan (standar , modiikasi 1 dan modiikasi +!. *ean atau rata'rata jumlah leukosit@mm darah yang diperiksa menggunakan standar , modiikasi 1 dan modiikasi + masing'masing adalah =;;, =1#, =1#%.
#
Pada sampel pemeriksaan jumlah leukosit dengan menggunakan larutan pengencer standar memiliki simpangan baku terkecil yaitu #++.=91, hal ini berarti reagen standar asam asetat dengan gentian iolet menunjukkan kestabilan presisi (ketelitian! pemeriksaan.
4.2.2 U" N%ma("ta# :able -. Dormalitas
Pada table >olmogoro'Smirno Standar memiliki nilai Sig (,+ M N ,;! maka distribusi normal, modiikasi 1 memiliki nilai Sig (,1+% M N ,;! maka distribusi normal, modiikasi + memiliki nilai Sig (,+ M N ,;! maka distribusi normal. ji normalitas dilakukan terhadap data jumlah leukosit pada sampel dengan ariasi jumlah sel leukosit dalam batas normal. "ata jumlah leukosit yang diperiksa dengan standar , modiikasi 1 dan modiikasi + menunjukkan distribusi normal.
=
4.2.3 O+t!+t SPSS a* A*a("#"# :able -.- Paired Samples Statistics
Pada tabel Paired Samples statistic terlihat rangkaian statistic dari standar dan ke dua modiikasi . ntuk standar 1 memiliki rata'rata =;;, modiikasi 1 memiliki rata'rata =1#, dan modiikasi + memiliki rata'rata =1#%.
:able -.; Paired Samples Correlations (sampel 1!
Pada tabel Paired Samples Correlations hasil korelasi standar dan modiikasi 1 menghasilkan angka ,;-; dengan nilai probabilitas pada kolom sig. yaitu ,1 O N ,;, standar dan modiikasi + menghasilkan angka ,;#+ dengan nilai probabilitas pada kolom sig. yaitu ,1 O N ,;. Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara standar dan modiikasi 1 dan modiikasi + adalah tidak berbeda secara signiikan.
:able -.# Paired Samples :est
%
Hipotesis Ho
8 8 Hasil pemeriksaan leukosit tanpa pewarnaan didalam larutan pengencer dan pemeriksaan menggunakan pewarna uchsin didalam larutan
pengencer
tidak
berbeda
nyata
dengan
pewarnaan
menggunakan gentian iolet yang terdapat didalam larutan pengencer turk. Hi
8 Hasil pemeriksaan leukosit tanpa pewarnaan didalam larutan pengencer dan pemeriksaan menggunakan pewarna uchsin didalam larutan pengencer berbeda nyata dengan pewarnaan menggunakan gentian iolet yang terdapat didalam larutan pengencer turk.
Pengambilan >eputusan
8
a. Berdasar perbandingan t hitung dengan t tabel •
6ika Statistic Hitung (angka t output! M Statistic :abel (tabel t!, maka Ho ditolak.
•
6ika Statistic Hitung (angka t output! O Statistic :abel (tabel t!, maka Ho diterima.
9
: hitung dari output standar dan modiikasi 1 yaitu (1,#9!, t hitung dari output standar dan modiikasi + (1,1+!. ntuk statistic tabel bisa dicari pada tabel t dengan cara tingkat signiikansi (N! untuk uji dua sisi yaitu ;&. " (degree o reedom! atau derajat kebebasan dicari dengan rumus jumlah data $ 1 atau 1 $ 1 19. ji dilakukan dua sisi karena akan diketahui apakah rata'rata sebelum sama atau tidak sama dengan sesudah adanya perlakuan tertentu, perlunya uji dua sisi bisa diketahui pula diketahui pula dari output SPSS two tailed test.
"ari tabel t, didapat t (,;19! adalah +,9. 3raik 8
3ambar -.1 3raik Standar dan modiikasi 1
3ambar -.+ 3raik Standar dan modiikasi +
-
Eleh karena t hitung dari output standar dan modiikasi 1 yaitu (1,#9!, t hitung dari output standar dan modiikasi + (1,1+!, terletak pada daerah Ho "iterima, maka bisa disimpulkan hasil pemeriksaan leukosit tanpa pewarnaan didalam larutan pengencer dan pemeriksaan menggunakan pewarna uchsin didalam larutan pengencer tidak berbeda nyata atau tidak berbeda secara signiikan dengan pewarnaan menggunakan gentian iolet yang terdapat didalam larutan pengencer turk. b. Berdasar Dilai Probabilitas •
6ika probabilitas M ,;, maka Ho diterima
•
6ika probabilitas O ,;, maka Ho ditolak
ntuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi menjasi + •
)ngka probabilitas 8 + M ,+;, maka Ho diterima
•
)ngka probabilitas 8 + O ,+;, maka Ho ditolak
>eputusan
8
:erlihat bahwa standar dan modiikasi 1
memiliki t hitung (1,#9! dengan
probabilitas (,1%=! untuk uji dua sisi, angka probabilitas nya menjadi (,9-! oleh karena ,9- M ,+; maka Ho diterima, standar dan modiikasi + memiliki t hitung (1,1+! dengan probabilitas (,+%-! untuk uji dua sisi, angka probabilitas nya menjadi (,1-+! oleh karena ,1-+ M ,+; maka Ho diterima.
-1
4.3
PEMBAHASAN
0arutan :urk (standar! merupakan larutan yang terdiri dari campuran asam asetat glasial +& dan gentian iolet 1 &, apabila bereaksi dengan leukosit maka leukosit akan menyerap larutan tersebut, asam asetat glasial akan melisiskan sel selain leukosit dan gentian iolet akan mewarnai inti dan granula leukosit (3andasoebrata, ., +1!. Berdasarkan prinsip kerja larutan turk tersebut, gentian iolet digunakan sebagai pemberi warna pada sel leukosit, dimana pewarna tersebut tidak berpengaruh pada jumlah leukosit. "engan mengganti /at pewarna gentian iolet pada larutan pengencer dengan /at warna lain seperti uchsin ternyata tidak ada perbedaan hasil yang bermakna. Setelah dilakukan hitung jumlah leukosit terhadap satu sampel dengan + kali pengulangan menggunakan larutan pengencer standar (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna gentian iolet 1&! diperoleh rata'rata =;; sel@mm, modiikasi satu (larutan asam asetat glasial +& tanpa diberi /at warna! diperoleh rata'rata =1# sel@mm dan modiikasi dua (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna uchsin 1 &! diperoleh rata'rata =1#% sel@mm.
-+
ntuk mengetahui apakah rata'rata hasil pemeriksaan tersebut menyebabkan perbedaan secara signiikan atau tidak ada perbedaan secara signiikan, maka dilakukan pengujian secara statistik. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji %aired t Test , didapatkan t hitung dari output standar dan modiikasi satu yaitu (1,#9!, t hitung dari output standar dan modiikasi dua yaitu (1,1+!. "engan membandingkan nilai t hitung terhadap nilai t tabel. "ari tabel t, didapat t tabel (,; 19! adalah 2-83, karena t Hitung (angka t output! O Statistic :abel (tabel t!, maka Ho diterima maka dapat disimpulkan hasil pemeriksaan leukosit tanpa pewarnaan didalam larutan pengencer dan pemeriksaan menggunakan /at pewarna uchsin didalam larutan pengencer tidak berbeda nyata atau tidak berbeda secara signiikan dengan pewarnaan menggunakan gentian iolet yang terdapat didalam larutan pengencer standar :urk. 3entian iolet digunakan sebagai pemberi warna pada sel leukosit, dimana pewarna tersebut tidak berpengaruh pada jumlah leukosit. "engan mengganti /at pewarna gentian iolet pada larutan pengencer dengan /at warna lain seperti uchsin ternyata tidak ada perbedaan hasil yang bermakna, hal ini dikarenakan persamaan siat /at warna yang termasuk kedalam /at warna basa, kromoor yang berperan dalam memberikan warna memiliki muatan positi yang akan berikatan dengan muatan negati yang terdapat pada dinding sel, membran sel, dan sitoplasma ("widjoseputro, 199%!.
-
*enurut :heml, H. (+-! 0eukosit bersiat stabil dalam larutan asam hingga kadar &, maka asam asetat glasial dalam larutan pengencer memiliki peranan penting dalam pemeriksaan hitung jumlah leukosit, jika konsentrasi asam asetat glasial lebih besar dari & akan menyebabkan leukosit lisis, jika konsentrasi terlalu rendah maka eritrosit dan trombosit tidak lisis sempurna. Pemeriksaan hitung jumlah leukosit dengan hanya menggunakan asam asetat glasial +& didalam larutan pengencer ternyata dapat digunakan dengan kualitas yang sama dengan larutan pengencer standar, hanya saja inti leukosit tidak berwarna namun masih dapat dibaca dengan mudah dan teliti. Damun perlu diperhatikan beberapa kesalahan $ kesalahan yang mungkin terjadi dalam pemeriksaan hitung jumlah leukosit baik tahap pra analitik, analitik dan post analitik, agar pemeriksaan yang kita lakukan merupakan hasil yang teliti dan dapat dipertanggungjawabkan.
--
BAB : SIMPULAN DAN SARAN
5.1
SIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian hitung jumlah leukosit per mm darah, dengan dua puluh kali pengulangan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
8
1. 0arutan pengencer modiikasi satu (larutan asam asetat glasial +& tanpa menggunakan /at pewarna didalam larutan pengencer! tidak berbeda secara signiikan denga larutan standar Turk (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna gentian iolet 1&! +. 0arutan pengencer modiikasi dua (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna uchsin 1 &! tidak berbeda secara signiikan dengan standar Turk (larutan asam asetat glasial +& ditambah pewarna gentian iolet 1&!. Hal ini berarti bahwa larutan pengencer modiikasi satu dan modiikasi dua dapat digunakan sebagai pengencer alternati pengganti pengencer standar Turk dalam pemeriksaan hitung jumlah leukosit.