BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Miroto
Puskesmas Miroto merupakan sebuah lembaga kesehatan yang berada dibawah Kementerian Kesehatan yang terletak di Jalan Taman Seteran Barat No 3, Semarang Tengah. Puskesmas Miroto berdiri pada tahun 1982 dengan luas tanah 900 m2 dan luas bangunan 400 m2 dengan luas keseluruhan 276.472 Ha. Bangunan yang menjadi tempat pelayanan dalam puskesmas Miroto memiliki 1 lantai yang dibagi menjadi beberapa ruangan, diantaranya adalah Ruangan Administrasi / loket, Ruangan KIA, Ruangan gigi dan mulut, Ruangan Promkes dan Sanitasi, Ruangan Laboratorium, Gudang Obat, Ruangan Gizi, Ruangan tata usaha, Ruangan BP/ Pemeriksaan umum, Ruangan Farmasi, Kamar mandi. Beberapa ruangan tersebut digunakan untuk melayani pasien, namun Puskesmas Miroto tidak memiliki kantin, dan parkiran sempit. Puskesmas Miroto memiliki jam kerja dari mulai jam 7 pagi sampai dengan jam 12 siang namun untuk karyawan yang ada di Puskesmas Miroto baru boleh pulang setelah jam 2 siang. Secara administratif, Puskesmas Miroto membawahi 6 kelurahan yaitu Kelurahan Miroto, Kelurahan Gabahan, Kelurahan Brumbungan, Kelurahan Jagalan, Kelurahan Karangkidul, dan Kelurahan
Pekunden. Pekunden. Jumlah penduduk di wilayah UPTD
Puskesmas Miroto pada tahun 2017 adalah 31.134 jiwa terdiri dari 15.110 jiwa penduduk laki-laki dan 16.291 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Miroto pada tahun 2017 adalah 31.134 jiwa terdiri dari 15.110 jiwa penduduk laki – – laki laki dan 16.024 jiwa penduduk perempuan, dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Gabahan yaitu 7.299 jiwa. Jenis pekerjaan paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Miroto adalah Karyawan swasta yaitu yaitu 32,24%. Hal ini karena di wilayah kerja Puskesmas Miroto merupakan pusat kota dan dekat dengan tempat stasiun, pusat oleh-oleh, dan mall , sehingga banyak yang berprofesi sebagai pengusaha/pedagang/wiraswata, yaitu
sebanyak 2.351 orang. Sedangkan profesi sebagi dosen dan guru adalah yang terkecil jumlahnya. Batasan wilayah administrative UPTD Puskesmas Miroto adalah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara
: Jl. Petempen dan Jl. Mataram Semarang
2. Sebelah Selatan
: Jl. Pandanaran dan Jl. A. Yani Semarang
3. Sebelah Barat
: Jl. Pemuda Semarang
4. Sebelah Timur
: Jl. MT. Haryono Semarang
Akses menuju ke Puskesmas Miroto sulit dijangkau karena Puskesmas Miroto bertempat lingkup perumahan sehingga sehin gga menyebabkan menyebab kan tidak adanya kendaraan ken daraan umum masuk di jalan Puskemas. Lokasi Puskesmas Miroto yang dekat dengan RS Telogorejo memungkinkan timbulnya persaingan antar instansi kesehatan. Puskesmas Miroto membawahi 27 posyandu dengan jumlah kader sebanyak 177 orang dengan kader aktif 2 laki-laki dan 158 perempuan, pelatihan kader tidak terjadwal, hanya dilakukan apabila ada program yang akan dilaksanakan. Terdapat beberapa pelayanan yang disediakan di Puskesmas Miroto diantaranya yaitu pelayanan KIA, pelayanan imunisasi, pelayanan KB, dan pengadaan kelas ibu hamil (1x/bulan). Ada pula beberapa program gizi, antara lain penyuluhan, PKG, Kadarzi, garam yodium, Vitamin A balita, Vitamin A bumil, pelacakan gizi, Optim, distribusi Fe remaja putri, PMT bumil, PMT balita, pendataan ASI eksklusif, pembinaan posyandu, pendampingan gizi bumil, SDIDTK, dan dokter kecil. Berdasarkan data Balai Pemeriksaan Umum di Puskesmas Miroto pada September 2018, terdapat 10 besar penyakit yaitu Hipertensi (21,35%), ISPA (16,45%), DM tidak tergantung insulin (9,16%), Arthritis (9,06%), Dernatitis (6,04%), Gastritis dan duodenitis (8,22%), Sindrom nyeri kepala (8,12%), Demam yang sebabnya tidak diketahui (6,97%), Faringitis akut (6,77%), dan Abses, Furunkel, dan Karbonkelkutan (5%).
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH
1. ANALISIS SWOT
Analisa SWOT berdasarkan permasalahan di Puskesmas Miroto diperoleh hasil seba gai berikut : ST R E NG TH (KEKUATAN)
W E A K N E S S (KELEMAHAN)
a. Lingkungan puskesmas bersih dan nyaman
a. Sarana dan prasarana gizi kurang memadai
b. Lokasi puskesmas di tengah kota
b. Akses transportasi susah
c. Fasilitas di puskesmas memadai
c. Kader kurang disiplin
d. Pelayanan di puskesmas ramah dan
d. Parkiran sempit
sopan
e. Tidak ada kantin
e. Semua
petugas
kesehatan
menggunakan masker f.
Tenaga
kesehatan
yang
ada
di
Puskesmas cukup g. Program dari puskesmas sebagian besar berjalan dengan baik
(PELUANG) OPPOR OPPOR TUNI TY (PELUANG)
(ANCAMAN) T H R E A T (ANCAMAN)
a. Ada kerjasama antara lintas jalur sektoral dalam penanganan masalah gizi di puskesmas dan pemerintah b. Warga merespon setiap kegiatan dengan baik c. Sebagian
besar
posyandu aktif
(90,39%)
kader
a. Adanya
kompetitor
instansi
pelayanan kesehatan lain b. Beberapa kader kurang disiplin
2. PRORITAS MASALAH
Masalah yang muncul di Puskesmas Miroto adalah sebagai berikut : 1. KEK ibu hamil
7,5 %
2. ASI Eksklusif
14,28 %
No
Masalah
Prevalensi
Target
Keterangan
1
KEK
7,5 %
3,9 %
Masalah
2
ASI Ekslusif
14,28 %
65,2 %
Masalah
Masalah
I
T
R
P
Prioritas
KEK ibu hamil
5
4
3
60
I
ASI Ekslusif
4
3
3
36
II
Keterangan : P=IxTxR
Nilai T :
Nilai I
P = prioritas masalah
5 = mudah
5= sangat penting
I = pentingnya masalah
3 = sulit
3 = penting
T = kelayakan teknologi
1 = sangat sulit
1 = kurang penting
R = sumber daya yang tersedia
Nilai R = skor 1-5
Dari hasil perhitungan yang ditentukan, skor tertinggi pada masalah KEK ibu hamil di Puskesmas Miroto dengan skor 60.
BAB III PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
A. Strategi a. Penyuluhan ibu hamil Penyuluhan dilakukan pada seluruh ibu hamil yang menderita KEK dengan tujuan meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang, KEK, ANC, dan hal-hal seputar kehamilan. b. Pelatihan kader dan demonstrasi PMT Pelatihan dan demonstrasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan kader dalam pengukuran antropometri, memberi motivasi pada kader, dan melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri. mand iri. B. Tujuan a. Tujuan umum Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK di Puskesmas Miroto b. Tujuan khusus -
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi seimbang, KEK, ANC, dan hal-hal seputar kehamilan.
-
Meningkatkan keterampilan dan memberi motivasi pada kader.
-
Melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
C. Usulan Kegiatan Beberapa usulan kegiatan
1. Penyuluhan Ibu Hamil a. Nama Kegiatan
: Penyuluhan Ibu Hamil
b. Tujuan
:- Meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai gizi seimbang, KEK, ANC, dan hal-hal seputar kehamilan.
c. Sasaran
: Ibu hamil dan wanita usia subur
d. Materi
: -Definisi KEK - Dampak KEK pada ibu hamil - Pencegahan KEK pada ibu hamil - Definisi gizi seimbang - Menjelaskan tentang PUGS
- Menjelaskan pentingnya ANC - Tanya jawab seputar kehamilan e. Penyuluh
: Ahli gizi dan bidan.
f. Mekanisme
: 1. Membuat tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Bidan sebagai penyuluh. 2.Menentukan
jadwal
kegiatan
(Materi
penyuluhan,
Tempat, Waktu, Frekuensi penyuluhan dan Peralatan). 3. Memberikan pre-test Memberikan pre-test mengenai mengenai KEK. 4.Melakukan penyuluhan oleh ahli gizi dengan materi yang terkait gizi seimbang dan KEK. 5. Melakukan penyuluhan mengenai ANC dan Tanya jawab seputar kehamilan oleh bidan. 6. Memberikan post Memberikan post test mengenai mengenai KEK. g. Metode
: CTJ dan questioner.
h. Waktu
: 1x/3 bulan
i.
Tempat
: Aula Puskesmas Miroto
j.
Target
: Seluruh ibu hamil KEK memahami dan menerapkan materi yang telah disampaikan oleh penyuluh
k. Anggaran
: Rp. 17.000,-
2. Demonstrasi Pembuatan PMT a. Nama Kegiatan
: Pembuatan PMT
b.
: Melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
Tujuan
c. Sasaran
: Ibu Hamil
d. Petugas
: Ahli gizi dan kader posyandu
e. Mekanisme
:1. Membentuk tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Kader Posyandu. 2. Menentukan jadwal kegiatan demonstrasi pembuatan PMT
(Tempat,
Waktu,
Frekuensi
demonstrasi
dan
Peralatan). 4. Ahli Gizi dan kader mendemonstrasikan contoh PMT untuk ibu hamil.
5. Beberapa ibu hamil diminta untuk mempraktekkan pembuatan PMT f. Metode
: Demonstrasi dan praktek
g. Target
: Ibu hamil mampu mempraktekkan pembuatan PMT
h. Waktu
: 1x/3 bulan
i.
Tempat
: Posyandu
j.
Anggaran
: Rp. 50.000
3. Pelatihan kader a. Nama Kegiatan
: Pelatihan Kader
b.
:1. Meningkatkan keterampilan kader dalam pengukuran
Tujuan
antropometri. 2. Memberi motivasi pada kader. c. Sasaran
: Kader Posyandu
d. Petugas
: Ahli gizi
e. Mekanisme
: 1. Melatih kader dalam pengukuran antropometri 2. Memberi motivasi pada kader
f. Metode
: Praktek dan Tanya jawab.
g. Waktu
: 1/3 bulan
h. Tempat
: Posyandu
i. Target
: Kader termotivasi dan terampil dalam melakukan antropometri
j.
Anggaran
: Rp 6.000,-
D. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Penyuluhan ibu hamil
Monitoring
Evaluasi
1. Memantau kehadiran ibu hamil yang mengikuti
1. 90% ibu hamil hadir dalam
penyuluhan penyuluhan melalui daftar daftar hadir.
penyuluhan. penyuluhan.
2. Mengawasi jalannya penyuluhan, pre penyuluhan, pre test , dan post dan post test . 2. Hasil post Hasil post test lebih lebih tinggi dari pada hasil pre hasil pre test 3. Pengetahuan ibu hamil meningkat.
Demonstrasi pembuatan PMT
1.Mengawasi jalannya demonstrasi
Ibu hamil mampu membuat PMT secara mandiri
Pelatihan kader
1. Memantau kehadiran kader yang mengikuti pelatihan
1.90% kader hadir dalam
2.Mengawasi jalannya pelatihan kader
pelatihan 2.Kader terampil dalam pengukuran pengukuran antropometri. antropometri. 3.Kader termotivasi
BAB IV PEMBAHASAN
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi, dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau lebih zat gizi (Helena, 2013). Depkes RI (2002) menyatakan bahwa, kurang energi kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh keadaan ibu sebelum dan selama hamil. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi yang kurang menguntungkan dalam kehidupan
BAB IV PEMBAHASAN
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi, dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau lebih zat gizi (Helena, 2013). Depkes RI (2002) menyatakan bahwa, kurang energi kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh keadaan ibu sebelum dan selama hamil. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi yang kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya (Misaroh & Praverawati, 2010). Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya ibu hamil mempunyai resiko lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depkes RI, 2004). Ibu hamil yang beresiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Selain itu adanya masalah gizi timbul karena adanya perilaku gizi yang salah. Perilaku gizi yang salah adalah ketidakseimbangan antara konsumsi zat gizi dan kecukupan gizi. Jika seseorang mengkonsumsi zat gizi kurang dari kebutuhan gizinya, maka orang itu akan mengalami gizi kurang (Khomsan dan Anwar, 2008). Faktor penyebab langsung ibu hamil KEK adalah konsumsi gizi yang tidak cukup dan penyakit. Pola konsumsi dapat mempengaruhi status kesehatan ibu, dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu gangguan kesehatan atau penyakit pada ibu hamil. Ibu hamil dengan kekurangan asupan karbohidrat, protein, dan zat besi kemungkinan besar akan mengalami KEK. Kondisi sistem imun ibu hamil menurun, sedangkan sistem metabolisme meningkat juga akan menyebabkan ibu hamil menderita KEK (Djamaliah, 2008).
Menurut Baliwati (2004), faktor penyebab tidak langsung ibu hamil KEK adalah diantaranya persediaan makanan yang tidak cukup dapat disebabkan oleh faktor pendapatan keluarga yang kurang sehingga jarang mengkonsumsi makanan yang bergizi, akses terhadap bahan makanan yang susah didapatkan. Sanitasi lingkungan dan sarana kesehatan yang berada disekitar lingkungantempat tinggal tidak memadahi juga menjadi salah satu penyebabnya. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya), dengan mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi dan janin yang dikandung. Pengukuran mid-upper-arm circumference circumference (MUAC) atau yang lebih dikenal LILA digunakan untuk melihat perubahan secara parallel dalam masa otot sehingga bermanfaat untuk mendiagnosis kekurangan gizi. Sedangkan menurut Depkes (1994), pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui men getahui KEK pada WUS. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR).
BBLR
mempunyai
risiko
kematian,
gizi
kurang,
gangguan
pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak. Menurut Lubis (2003), dampak yang dapat ditimbulkan dari ibu dengan KEK, antara lain: 1) Dampak pada ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu, antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu. 2) Dampak pada persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan premature premature atau sebelum waktunya, perdarahan post partum, partum, serta persalinan dengan tindakan operasi Caesar cenderung cenderung meningkat. 3) Dampak pada janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan dan lahir dengan BBLR. Puskesmas Miroto terdapat ibu hamil berjumlah b651 orang dan yang menderita KEK ibu hamil tercatat 42 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas Miroto per September 2018 adalah 7,5% dan jumlah ini diatas target DKK Semarang per September 2018 yaitu 3,9%. Masalah lain yang juga muncul di Puskesmas Miroto adalah masalah ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan berdasarkan data dari Puskesmas Miroto
sebesar 14,28%. Jumlah ini masih
dibawah target DKK Semarang per September 2018 yaitu 65,2%. Dari beberapa masalah yang muncul di Puskesmas Miroto, setelah dilakukan perhitungan prioritas masalah dengan menggunakan rumus PITR didapatkan hasil prioritas masalah utama di Puskesmas Miroto adalah ibu hamil KEK. Terdapat 3 strategi untuk meningkatkan status gizi ibu hamil KEK yaitu penyuluhan ibu hamil, demonstrasi pembuatan PMT, dan pelatihan kader.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ali Khomsan dan Faisal Anwar. 2008 Sehat Itu Mudah. Hikmah. Jakarta. Baliwati, Y. F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I. Penerbit Swadaya. Jakarta. Depkes RI.1994. Pedoman Penggunaan Alat Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA) pada Wanita Usia Subur. Jakarta. Depkes RI. 2002. Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO. Jakarta. Depkes RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Djamaliah. 2008. Faktor-Faktor yang Beruhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil. www.journal.unhas.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober 2018 Jam 21.00 WIB. Helena, 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola Makan dalam pemenuhan Gizi. www. repository.usu.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober 2018, Jam 21.15 WIB. Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang Dilahirkan. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana S3 IPB November 2003. Bogor. Proverawati dan Misaroh. 2009. Menarche 2009. Menarche Menstruasi Menstruasi Pertama Penuh Makna. Nuha Medika. Yogyakarta.
Lampiran 1. Anggaran Dana No
1.
Kegiatan
Penyuluhan
Rincian
Print
mengenai KEK Fotocopy
Volume
Satuan
Jumlah
4 lembar
Rp 500
Rp 2000
85 lembar
Rp 200
Rp 17.000
pada ibu hamil 2.
Demonstrasi
Kentang
200 gr
Rp 5000
Rp 10.000
pembuatan PMT
Ubi ungu
25 gr
Rp. 4000
Rp. 4000
Tepung
175 gr
Rp 2500
Rp 2500
16 gr
Rp 1000
Rp 1000
Keju
50 gr
Rp 6000
Rp 6000
Gula pasir
100 gr
Rp 2500
Rp 2500
Telur
2 butir
Rp 2000
Rp 4000
25 gr
Rp 3000
Rp 3000
Butter
150 gr
Rp 8000
Rp 8000
Garam
8 gr
Rp 500
Rp 500
Minyak
½ liter
Rp 6500
Rp 6500
Pelatihan kader
Print
2 lembar
Rp 500
Rp 1000
mengenai
Pulpen
2 buah
Rp 2500
Rp 5000
deteksi dini
Power
-
KEK pada
point
terigu Tepung meizena
ayam Susu bubuk
3.
-
-
wanita usia subur 4.
Peningkatan
Print
2 lembar
Rp 500
Rp 1000
pengetahuan
Pulpen
2 buah
Rp 2500
Rp 5000
mengenai ANC
Power
-
pada ibu hamil
point
-
-
Lampiran 2. Soal Pre test dan Post test
Soal Pre test dan Post test A. Identitas Nama
:
Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
B. Kekurangan Energi Kronis LILA ibu C. Pengetahuan
:
cm
:
1. Apabila ibu mengalami kekurangan makanan yang berlangsung menahun mengakibatkan ibu menderita…… menderita …… a. Kekurangan Vitamin A b. Kekurangan Energi Kronik (KEK) c. Kekurangan asam folat 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah….. adalah….. a. Jumlah asupan makan dan infeksi b. Pola tidur c. Kurang Olahrga 3. Akibat dari Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada waktu kehamilan apa yang akan terjadi pada janin ….. a. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) b. Perkembangan otak janin baik c.Bayi lahir dengan berat badan normal 4. Apa yang dapat mempengaruhi terjadinya KEK, Kecuali ……. a. Jarak kehamilan b. Berat badan ibu hamil c. Usia suami
5. Apa manfaat dari mengkonsumsi makanan beranekaragam pada ibu hamil ….. a. Melengkapi asupan zat gizi yang belum terpenuhi b. Menggemukkan c. Meningkat berat badan
Lampiran 3. Resep dan nilai gizi Potato & cheese
Bahan-bahan :
Kentang 200 gr Maizena 2 sdm Keju parut 50 gr Garam secukupnya Merica secukupnya Cara membuat
1. Rebus / Kukus kentang, dihancurkan 2. Tambahkan maizena, keju parut, garam, merica 3. Aduk hingga tercampur semua, bentuk dengan tangan 4. Panaskan minyak, api sedang cenderung kecil. Goreng pelan2 sampai terbentuk kulitnya, jangan sering dibolak balik. 5. Angkat, hidangkan.
Nilai Gizi Potato Cheese =====================================================================
Analysis of the food record ===================================================================== Food Amount energy carbohydr. _____________________________________________________ _________________________ _____________________________________________________ _________________________ kentang tepung maizena Hard cheese
200 g 16 g 50 g
185,9 kcal 61,0 kcal 147,3 kcal
43,2 g 14,6 g 0,0 g
Meal analysis: analysis: energy 394,2 kcal (100 %), carbohydrate 57,8 g (100 %)
=====================================================================
Result ===================================================================== Nutrient analysed recommended percentage content value value/day fulfillment _____________________________________________________ _________________________ _____________________________________________________ _________________________ energy 394,2 kcal 2036,3 kcal 19 % water 21,7 g 2700,0 g 1% protein 20,0 g(20%) 60,1 g(12 %) 33 % fat 9,3 g(21%) 69,1 g(< 30 %) 13 % carbohydr. 57,8 g(59%) 290,7 g(> 55 %) 20 % dietary fiber 3,1 g 30,0 g 10 % alcohol 0,0 g PUFA 0,3 g 10,0 g 3% cholesterol 21,5 mg Vit. A 109,0 µg 800,0 µg 14 % carotene 0,1 mg Vit. E (eq.) 0,3 mg 12,0 mg 2% Vit. B1 0,2 mg 1,0 mg 24 % Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 24 % Vit. B6 0,7 mg 1,2 mg 54 % tot. fol.acid 38,0 µg 400,0 µg 10 % Vit. C 26,0 mg 100,0 mg 26 % sodium 411,4 mg 2000,0 mg 21 % potassium 832,5 mg 3500,0 mg 24 % calcium 460,3 mg 1000,0 mg 46 % magnesium 65,5 mg 310,0 mg 21 % phosphorus 402,1 mg 700,0 mg 57 % iron 1,1 mg 15,0 mg 7% zinc 2,9 mg 7,0 mg 41 %
Lampiran 4. Resep dan nilai gizi Biskuit Taro
Resep Biskuit Taro Bahan : 1. 175 gr tepung terigu 2. 150 gr butter 3. 25 gr ubi ungu 4. 100 gr gula pasir 5. 2 butir kuning telur 6. 25 gr susu bubuk Cara membuat : - Masukkan butter dan gula pasir kemudian dikocok hingga lembut, kemudian masukkan kuning telur kemudian kocok hingga rata - Masukkan ubi ungu yang telah direbus dan tepung terigu kemudian uleni adonan hingga tercampur rata - Setelah rata adonan di bentuk dengan cetakan segitiga lalu di letakkan dalam adonan - Panggang adonan biskuit taro hingga matang dan siap disajikan =====================================================================
Analysis of the food record ===================================================================== Food Amount energy carbohydr. _____________________________________________________ _________________________ _____________________________________________________ _________________________ tepung terigu Butter ubi jalar ungu gula pasir telur ayam bagian kuning tepung susu
175 g 150 g 25 g 100 g 20 g 25 g
637,0 kcal 1111,7 kcal 28,0 kcal 387,0 kcal 55,6 kcal 116,0 kcal
133,5 0,9 6,6 99,9 0,5 12,9
g g g g g g
Meal analysis: analysis: energy 2335,3 kcal (100 %), carbohydrate 254,3 g (100 %) =====================================================================
Result ===================================================================== Nutrient analysed recommended percentage content value value/day fulfillment _____________________________________________________ _________________________ _____________________________________________________ _________________________ energy 2335,3 kcal 2036,3 kcal 115 % water 23,0 g 2700,0 g 1% protein 28,9 g(5%) 60,1 g(12 %) 48 % fat 135,5 g(51%) 69,1 g(< 30 %) 196 %
carbohydr. dietary fiber alcohol PUFA cholesterol Vit. A carotene Vit. E (eq.) Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 tot. fol.acid Vit. C sodium potassium calcium magnesium phosphorus iron zinc
254,3 g(44%) 5,1 g 0,0 g 5,8 g 631,5 mg 1246,5 µg 0,6 mg 5,9 mg 0,3 mg 0,4 mg 0,3 mg 75,0 µg 13,1 mg 136,6 mg 609,3 mg 260,7 mg 73,2 mg 449,8 mg 5,7 mg 3,0 mg
290,7 g(> 55 %) 30,0 g 10,0 g 800,0 µg 12,0 mg 1,0 mg 1,2 mg 1,2 mg 400,0 µg 100,0 mg 2000,0 mg 3500,0 mg 1000,0 mg 310,0 mg 700,0 mg 15,0 mg 7,0 mg
87 % 17 % 58 % 156 % 49 % 34 % 33 % 24 % 19 % 13 % 7% 17 % 26 % 24 % 64 % 38 % 43 %
Keterangan : Setiap kemasan PMT Ibu hamil KEK (3 keping/60gr) makanan tambahan ibu hamil mengandung minimum 270 kal, minimum 6gr protein, minimum 12gr lemak,makanan tambahan ibu hamil di perkaya 11 macam vitamin ( A, D, E, B1, B2, B3, B5, B12 , C , Asam Folat )dan 7 macam mineral ( Besi, Natrium Natrium ,Kalsium, Seng, iodium, Fosfor, Fosfor, Selenium) (Kemenkes RI, 2017).
Lampiran 5. Contoh penerapan pola makan bagi ibu hamil Jenis makanan
Nasi Protein hewani Protein nabati Sayur Buah Gula Minyak Susu Air putih Protein (g) Lemak (g) Kh (g)
Satuan
Penukar = ¾ gls Penukar = 1ptg sedang Penukar = 2ptg sedang Penukar = 1 gelas Penukar = 1buah sedang Penukar = 1sdm Penukar = 1 sdm Penukar = 4 sdm Gelas
PraHamil*)2200 kkal 5 3
Trimester 1 2380kkal
4 3
Trimester II dan III 2500 kkal 5 5
3
5
6
3
2
3
2
5
5
2 6 0 8 gelas Kandungan Gizi 56 52 291
4 5 2 10 gelas
2 6 1 10 gelas
70 72 295
76 79 318
Keterangan =*) berdasarkan AKG, pada kelompok usia 19- 29 tahun.
Lampiran 6. Daftar hadir Ibu Hamil
Daftar hadir ibu hamil No
Nama
Alamat
Lampiran 6. Daftar Hadir Kader
Daftar hadir kader No
Nama
Alamat