MODUL 4 MIKROMERITIK
4.1 4.1 TUJU TUJUAN AN 1. Untuk Untuk menentuk menentukan an ukuran ukuran partike partikell serbuk serbuk dengan dengan metode metode mikrosko mikroskopik pik dan mesh. 2. Untuk menentukan menentukan kerapata kerapatan n sejati, sejati, kerapatan kerapatan curah, curah, kerapatan kerapatan mampat, mampat, dan kompresibilitas suatu serbuk. 3. Untuk menentukan menentukan kecepatan kecepatan alir dan sudut sudut istirahat istirahat suatu suatu serbuk. serbuk. 4.2 !"N#" !"N#" 1. $erdasarkan $erdasarkan penent penentuan uan ukuran ukuran partikel partikel secara secara mikrosk mikroskopik opik dan dan mesh. mesh. 2. $erdasarkan $erdasarkan penent penentuan uan kerapatan kerapatan sejati partikel partikel dengan dengan piknomete piknometer. r. 3. $erd erdasa asarka rkan kece ecepatan atan alir dan sudut isir siraha ahat ser serbuk dengan menggnakan corong getar.
4.3 4.3 T%&! T%&!"" 'ikromeritik biasan(a diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel (ang kecil. Ukuran partikel dapat din(atakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter rata)rata, ukuran luas permukaan rata)rata, *olume rata)rata dan sebagain(a. engertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata)rata. +oigh, +oigh, 1--4. Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umun(a jumlah bahan besar +ditandai dengan junlah dasar suatu contoh (ang representati/. 0arenan(a suatu pemisahan bahan aal dihindari oleh karena dari suatu pemisahan, pemisahan, contoh (ang diambil diambil berupa berupa bahan halus atau bahan kasar. Untuk pembagian contoh pada jumlah aal dari 1)1 g digunakan apa (ang disebut embagi ontoh piring berputar. ada jumlah dasar dasar (ang (ang amat amat besar besar haru haruss dita ditarik rik bebe bebera rapa pa cont contoh oh dima dimana na tempa tempatt pengambilan contoh sebaikn(a dipilih menurut menurut program acak +o +oigh, 1--4. "lmu "lmu dan teknol teknologi ogi partike partikell kecil kecil diberi diberi nama nama mikrom mikromiret iretik ik oleh oleh alla alle. ispersi koloid dicirikan oleh partikel (ang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi /armasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. artikel (ang mempun(ai ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular berada dalam kisaran a(akan+'artin, 1--.
1
4.3.1
Ukuran artikel #etiap kumpulan partikel biasan(a disebut polidispersi. 0arenan(a
perlu untuk mengetahui tidak han(a ukuran dari suatu partikel tertentu, tapi juga berapa ban(ak partikel)partikel dengan ukuran (ang sama ada dalam sampel. Jadi kita perlu sutau perkiraan kisaran ukuran tertentu (ang ada dan ban(akn(a atau berat /raksi dari tiap)tiap ukuran partikel, dari sini kita bisa menghitung ukuran partikel rata)rata untuk sampel tersebut +'artin, 1--. Ukuran partikel bahan obat padat mempun(ai peranan penting dalam /armasi, sebab ukuran partikel mempun(ai peranan besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap e/ek /isiologisn(a +'oehtar, 1--. entingn(a mempelajari mikromiretik, (aitu5 1. 2. 3.
'enghitung luas permukaan. #i/at kimia dan /isika dalam /ormulasi obat. #ecara teknis mempelajari pelepasan obat (ang diberikan secara
4. 6.
per oral, suntikan dan topikal. embuatan obat bentuk emulsi, suspensi dan duspensi. #tabilitas obat +tergantung dari ukuran partikel. 'etode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel
adalah menggunakan penga(ak standar. enga(ak terbuta dari kaat dengan ukuran lubang tertentu. "stilah ini +mesh digunakan untuk men(atakan jumlah lubang tiap inchi linear +arrot, 1-7. Ukuran dari suatu bulatan dengan segera din(atakan dengan garis tengahn(a. Tetapi, begitu derajat ketidaksimestrisan dari partikel naik, bertambah sulit pula men(atakan ukuran dalam garis tengah (ang berarti. alam keadaan seperti ini, tidak ada garis tengah (ang unik. 'akan(a harus dicari jalan untuk menggunakan suatu garis tengah bulatan yang ekuivalen , (ang menghubungkan ukuran partikel dan garis tengah bulatan (ang mempun(ai luas permukaan, *olume, dan garis tengah (ang sama. Jadi, garis tengah permukaan ds, adalah garis tengah suatu bulatan (ang mempun(ai luas permukaan (ang sama seperti partikel (ang diperiksa +'artin, 1--. 'etode)metode (ang digunakan untuk menentukan ukuran partikel5 1. 'ikroskopi &ptik
2
'enurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan atau tidak diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada pentas mekanik. i baah mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel terlihat, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan
ukuran
partikel
tersebut.
emandangan
dalam
mikroskop dapat dipro(eksikan ke sebuah la(ar di mana partikel)partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari slide (ang sudah disiapkan dan dipro(eksikan ke la(ar untuk diukur+'artin, 1--. 0erugian dari metode ini adalah baha garis tengah (ang diperoleh han(a dari dua dimensi dari partikel tersebut, (aitu dimensi panjang dan lebar. Tidak ada perkiraan (ang bisa diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel dengan memakai metode ini. Tambahan lagi, jumlah partikel (ang harus dihitung +sekitar 3)6 agar mendapatkan suatu perkiraan (ang baik dari distribusi , menjadikan metode tersebut memakan aktu dan jelimet. Namun demikian pengujian mikroskopis dari suatu sampel harus selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan metode analisis ukuran partikel lainn(a, karena adan(a gumpalan dan partikel)partikel lebih dari satu komponen seringkali bisa dideteksi dengan metode ini+'artin, 1--.
2. 'etode enga(akan #uatu metode (ang paling sederhana, tetapi relati/ lama dari penentuan ukuran partikel adalah metode analisis a(akan. i sini penentun(a adalah pengukuran geometrik partikel. #ampel dia(ak melalui sebuah susunan menurut meninggin(a lebarn(a jala a(akan penguji (ang disusun ke atas. $ahan (ang akan dia(ak dibaa pada a(akan teratas dengan lebar jala paling besar. artikel, (ang ukurann(a lebih kecil daripada lebar jala (ang dijumpai, berjatuhan meleatin(a. 'ereka membentuk bahan halus +lolos. artikel (ang tinggal kembali pada a(akan, membentuk bahan kasar. #etelah suatu aktu a(akan tertentu +pada penimbangan 4)16 g setelah kira)kira - menit
3
ditentukan melalui penimbangan, persentase mana dari jumlah (ang telah ditimbang ditahan kembali pada setiap a(akan +'artin, 1--.
4.3.2
0ecepatan Alir dan #udut "stirahat #ecara alternati*e, resistensi terhadap gerakan partikel, terutama
untuk serbuk)serbuk granuler dengan kohesi kecil, dapat ditetapkan dengan menentukan laju aliran serbuk melalui suatu celah lingkaran +misaln(a cetakan tablet (ang dipasang pada dasar adah silinder +8achman et al, 1-9-. #udut istirahat adalah sudut maksimum (ang bisa didapat antara permukaan tegak bebas dari tumpukan serbuk dan dasar hori:ontal, engukuran ; pengukuran semacam itu paling tidak memberikan ketetapan kualitati/ dari kohesi internal dan e/ek hambatan di baah tingkat baah muatan eksternal, (ang mungkin dipakai pada pencampuran serbuk, atau pada pencetak tablet +die atau pada proses pengisian cangkang kapsul +8achman et al, 1-9-.
Tabel 4.1
= 26 26 ; 3 3 ; 4 > 4
Sifat Aliran
#angat baik $aik ukup #angat sukar
Tabel 4.2
>1 4)1 1,?)4
Sifat Aliran
#angat $aik $aik #ukar
4
=1.?
#angat #ukar
+@ardhana, 27
4.3.3 0erapatan artikel 0arena partikel bisa keras dan lembut dalam satu hal dan kasar serta berpori dalam hal lainn(a, seseorang harus men(atakan kerapatan dengan hati)hati. 0erapatan secara umum dide/inisikan sebagai berat per satuan *olume, kesulitan timbul bila seseorang mencoba untuk menentukan *olume dari partikel (ang mengandung retakan)retakan mikroskopis, pori) pori dalam dan ruang)ruang kapiler +'artin et al, 29. Untuk mudahn(a, bisa dide/inisikan tiga tipe kerapatan 5 1. 0erapatan sebenarn(a dari bahan itu sendiri +kerapatan n(ata, tidak termasuk rongga)rongga dan pori)pori di dalam partikel (ang lebih besar dari dimensi kmolekular atau dimensi atomis dalam kisi)kisi 0ristal +regg dan #ing, 1-92. 0erapatan n(ata B $erat granul +gCm8Colume aal granul +@ardhana, 27 2. 0erapatan mampat 0erapatan mampat adalah berat granul dibagi dengan *olume granul konstan, granul (ang telah diuji dengan alat uji kompresibilitas hingga *olume granul konstan. 0erapatan mampat B $erat granul +gCm8Colume granul konstan +@ardhana, 27 3. 0erapatan urah +bukl densit( 0erapatan curah dide/inisikan sebagai massa dari serbu dibagi dengan *olume bulk. 0ecepatan curah ditentukan dengan mengukur *olume serbuk di dalam gelas ukur dari sejumlah tertentu (ang telah ditimbang. 0erapatan curah bukan suatu properti intrinsik dari suatu material, melainkan dapat berubah, tergantung pada bagaimana materi ditangani. #ebagai contoh, sebuag bubuk dituangkan kedalam silinder akan memilik kerapatan curah tertentu, jika silinder terganggu, partikel serbuk akan bergerak dan biasan(a menetap lebih dekat bersama)sama, menghasilkan kerapatan curah (ang lebih tinggi +#ignaterdadie, 2-.
5
enentuan kompresibilitas digunakan untuk menghasilkan tablet (ang baik. 0ompresibilitas dapat dilihat dari harga indeks arr (ang sangat bergantung pada kerapatan n(ata maupun kerapatan mampat dari granul (aitu dengan cara kerapatan mampat dikurangi kerapatan n(ata, lalu dibagi dengan kerapatan mampat. 0ompresibilitas granul din(atakan dalam persen. "ndeks arr 5 B +0erapatan mampat ) 0erapatan n(ataC0erapatan mampat D 1E
Tabel 4.3
39 +@ardhana, 27.
Sifat Aliran #angat baik $aik ukup 0urang #angat kurang #angat buruk
#i/at Aliran 5 1. artikel dengan bentuk (ang lebih beraturan +hampir bulat memberikan sudut istitahat (ang lebih rendah dab kerapatn curah (ang lebih tinggi. #ecara umum e/ek)e/ek ni akan memberikan si/at aliran granul (ang lebih baik, dan *ariasi berat tablet (ang lebih kecil dan kompresiC konsolidasi tablet (ang lebih e/isien. 2. artikel (ang relati*e kecil +kurang dari 1 Fm, aliran partikel melalui lubang dibatasi karena ga(a lekat antara partikel besarn(a sama dengan ga(a gra*itasi. Jika ukuran partikel meningkat, aliran partikeln(a akan lebih mudah . 3. artikel)partikel dengan kerapatan tinggi dan porositas dalam rendah cenderung
untuk
mempun(ai
si/at)si/at
bebas
mengalir.
engan
menambah kekasaran permukaan, karakteristik alirann(a akan semakin buruk (ang disebabkan gesekan dan kelekatann(a +'artin et al, 1-9-.
4.4 A8AT AN $A
4.4.2
$ahan $ahan (ang digunakan dalam praktikum ini adalah 8aktosa, ara/in
liGuid, dan % ?.
4.6 !%U! 4.6.1 enentuan ukuran partikel secara mikriskopik ikalibrasi mikroskop perbesaran objekti/ 1D dan 4D, kemudian disuspensikan serbuk uji dalam cairan (ang tidak melarutkan, diamati diatas gelas objek, diamati partikel dengan perbesaran objekti/ (ang sesuai, selanjutn(a ditentukan jumlah dan ukuran partikel, dicatat dan disusun rentang ukuran partikel (ang sesuai 4.6.2 enentuan ukuran partikel secara mesh itimbang 8aktosa dan % ? masing)masing seban(ak 6 gram dan masing)masing dia(ak pada 'esh No. 12, 24, 3, 4, dan 9.
7
U%uran M"sh
&o#ot La%tosa(g)
&o#ot 'E (g)
$La%tosa
$ 'E
)12 12)24 24)3 3)4 4)9 >9
-.?? 7.-11.71 1.99 9.?2 1.12
) ) ) 3.94 22.7 23.?9
1-.32 E 16.-9 E 23.42 E 21.7? E 17.24 E 2.24 E
E E E 7.74 E 44.6 E 44.76 E
Metode Mesh 50.00% 45.00% 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00%
Laktosa
PEG
No.0-12
No.12-24
No.24-30
No.30-40
No.40-80
No.>80
ambar 4.1 ra/ik penentuan ukuran partikel metode mesh
4.?.2 R"ntang )1 1)2 2)4 +ulah
enentuan ukuran partikel secara mikroskopik Tabel 4.6 enentuan ukuran partikel % ? secara mikroskopik U%uran () ).1 .1).2 .2).4
146 122 33 3
n ($) 49.33E 4.??E 11E 1E
D .6 .16 .3
*d 7.26 19.3 -.36.46
Dia"t"r .16 .46 .-
Tabel 4.? enentuan ukuran partikel 8aktosa secara mikroskopik R"ntang )1 1)2 2)4
U%uran () ).1 .1).2 .2).4
224 22 61
n ($) 74.??E 7.33E 17E
D .6 .16 .3
*d 11.2 3.3 16.3
Dia"t"r .16 .46 .-
8
4)1 .4)1 3 1E +ulah 3 1E 0alibrasi pada 1D 5 1 kotak B .1 mm
.7
2.1 31.-
2.1
Metode Mikroskopik 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
Laktosa 0-0.1
0.1-0.2
PEG 0.2-0.4
0.4-1
ambar 4.2 ra/ik penentuan ukuran partikel metode mikroskopik
4.?.3
0erapatan sejati partikel 1. 8aktosa B 1.?6 2. % ? B 1.39
4.?.4
enentuan kecepatan alir dan sudut istirahat sebuk 1. 8aktosa 5 Tidak mengalir 2. % ? 5 a. Tinggi curah B 4.-? cm b. iameter rata)rata B 11.69 cm c. #udut istirahat B 3.-?3H d. $obot B4s e. Jaju alir B 12.31 gCs
4.?.6
enentuan kerapatan curah, kerapatan mampat dan kompresibilitas 1. 8aktosa a. olume curah B 9- ml b. oleme mampat B ?4 ml c. 0ompresibilitas B 3-.?2 E 2. % ? a. olume curah B 73 ml b. oleme mampat B ?4 ml c. 0ompresibilitas B 27 E enentuan kecepatan alir dan sudut istirahat sebuk
4.?.?
!
4.?.7
1. 8aktosa 5 Tidak mengalir 2. % ? 5 a. Tinggi curah B 4.-? cm b. iameter rata)rata B 11.69 cm c. #udut istirahat B 3.-?3H d. $obot B4s e. Jaju alir B 12.31 gCs enentuan kerapatan curah, kerapatan mampat dan kompresibilitas 1. 8aktosa a. olume curah B 9- ml b. oleme mampat B ?4 ml c. 0ompresibilitas B 3-.?2 E 2. % ? a. olume curah B 73 ml b. oleme mampat B ?4 ml c. 0ompresibilitas B 27 E
4.7 %'$A
10
tersebut kemudian dihitung persentasen(a dari jumlah bobot (ang di a(ak untuk kemudian dibuat gra/ikn(a. $erdasarkan data pengamatan pada mikroskop okuler, % ? memiliki ukuran partikel dengan rentang ).4 mm sedangkan laktosa memiliki rentang )1 mm. Namun rentang ukuran partikel laktosa pada .4) 1 mm sangat sedikit (aitu han(a 1E. 0eban(akan ukran partikel % terdapat pada rentang ukuran ).2 mm sedangkan keban(akan ukuran partikel laktosa terdapat pada rentang ..1 mm. ada data pengamatan ukuran partikel dengan mesh pada serbuk laktosa, bobot laktosa hampir terbagi rata pada setiap mesh kecuali pada ukuran >9. #edangkan pada % ?, bobot (ang didapat keban(akan pada mesh no 4)9 dan >9 namun tidak terdapat pada mesh ukuran )3. 0emudian dilakukan penetapan kerapatan sejati partikel dengan menggunakan piknometer. iknometer (ang digunakan harus bersih dan dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol.
mikroorganisme
(ang
ada
pada
piknometer
karena
pen(impanan, sekain itu juga untuk menghindari terjadin(a kesalahan pada penimbangan karena terdapat :at asing (ang belum di bersihkan. embersihan alat dengan alkohol lebih baik dari pada air jika untuk penimbangan karena jika digunakan air, pada bagian dalam piknometer akan sulit dikeringkan atau pengeringan memerlukan aktu (ang lebih lama. #edangkan
alkohol
cepat
menguap
sehingga
lebih
cepat
kering.
enimbangan piknometer harus dilakukan dengan akurat. iknometer (ang akan ditimbang tidak boleh disentuh langung dengan tangan karena dapat mengakibatkan penambahan bobot oleh sidik jari (ang tertinggal. &leh karena itu, digunakan tisu sebagai penghalang sentuhan secara langsung dari tangan. #etelah piknometer kosong ditimbang beserta tutupn(a, kemudian diisi serbuk (ang akan diuji seban(ak setengah bagian dari piknoeter, dan ditimbang kembali. #etelah itu, di tambahkan para//in cair hingga penuh dan di kocok hingga tidak terdapat gelembung di dalamn(a. ada penimbangan piknometer (ang dipenuhi dengan para//in cair, tidak boleh terdapat gelembung, gelembung (ang tertinggal dapat memengaruhi bobot karena
11
gelembung merupakan bobot kosong (ang akan mengurangi bobot seharusn(a. $erdasarkan hasil pengamatan, 0erapatan sejati laktosa adalah 1.?6 sedangan % ? adalah 1.39. 26 H (ang berarti laju alir n(a sangat baik. #edangkan laktosa memiliki laju alir (ang buruk karena saat dilakukan penetapan laju alir dan sudut istirahat pada corong, laktosa tidak mengalir. enentuan *olume curah serbuk dapat dilihat dari *olume (ang pertama kali didapat ketika serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur. $erdasarkan data pengamatan, *olume curah % lebih kecil dari laktosa (aitu 73 m8 sedangkan laktosa memiliki *olume curah 9- m8. olume mampat didapat setelah gelas ukur (ang diisi serbuk diketuk secara berulang
12
setiap 1 kali ketukan hingga konstan. ari data pengamatan, % dan laktosa memiliki *olume mampat (ang sama (aitu ?4 m8. #edangkan kompresibilitas dilakukan dengan menghitung menggunakan rumus tertentu. 0ompresibilitas menunjukkan si/at aliran dari serbuk. $erdasarkan data pengamatan kompresibilitas dari % adalah 27E. #edangkan laktosa memiliki kompresibilitas 3-.?2E. 9 dibanding dengan laktosa (ang tersebar merata pada semua mesh (aitu 12,24,3,4 dan 9 kecuali pada >9. #edangkan ukuran partikel mesh dengan mikroskop menunjukkan keban(akan ukuran partikel % berada pada rentang ).2 mm sedangkan laktosa keban(akan pada ).1 mm. 8aju alir % sangat baik dibanding dengan laktosa (ang tidak mengalir. 0erapatan sejati % lebih kecil di banding dengan laktosa. olume curah % 73 m8 sedangkan laktosa 9- m8. olume mampat % dan laktosa sama (aitu ?4 m8. 0ompresibilitas % adalah 27E sedangkan laktosa 3-.?2E.
4.- AITA! U#TA0A 'artin, Al/reddick. 1--. Farmasi Fisika Edisi Ketiga. Jakarta 5 Uni*. "ndonesia. oight. !., 1--4.
Buku
Pelajaran
Teknologi
Sediaan
Farmasi,
diterjemahkan oleh #oendani, N, # dan 'ahtilda, $. N.,og(akarta 5 adjah 'ada Uni* ress. 8achman, 8., K 8ieberman, <. A., 1--4. Teknologi dan Praktek Farmasi Industri, %disi 0edua. Jakarta 5 U" ress. @ardhana, @isnu Ar(a. 27. Teknologi Nuklir . Jakarta 5 Andir.
13
LAM'IRA,
1. ertan(aan A.
uji
berdasarkan
indeks
nilai
kompresibilitasM %. $erapakah rasio hausner dari serbuk uji pada percobaan 4M 2. Jaaban A. Ukuran partikel rata)rata a. 'etode mikroskopik
( 0,05 x 145 ) + ( 0,15 x 122 ) +(0,3 x 33) 1. %
B
300 2,25 + 18,3+ 42,9
B
300
B ,211 mm
( 0,05 x 224 ) + ( 0,15 x 22 ) +( 0,3 x 51 )+( 0,7 x 3 ) 2. 8aktosa
B
300 11,2 + 3,3 + 15,3 + 42,9
B
300
B ,1? mm
14
b. 'etode mesh 0 + 0 + 0 + (35 x 10,88 )+ ( 60 x 22,07 ) +( 80 x 23,68 )
1. %
B
49,59 380 + 1324,2 + 1894,4
B
49,59
B 72,6? +No.mesh 2. 8aktosa B
( 6 x 9,66 ) +( 18 x 7,99 ) +( 27 x 11,71) + ( 35 x 10,88 ) + ( 60 x 8,62 ) +( 80 x 1,12 ) 49,98
57,96 + 143,82 + 316,17 + 380,8 +517,2 + 89,6
B
49,98
B 3,12 +No.mesh $. 0erapatan sejati dari % adalah 1.39 sedangkan 8aktosa adalah 1.?6. . $erdasarkan kecepatan aliran serbuk dan sudut istirahat, % memiliki si/at alir (ang sangat baik, sedangkan 8aktosa tidak mengalir pada corong getar. . #i/at alir % menurut kompresibilitasn(a adalah buruk sedangkan 8aktosa sangat buruk. %. !asio
1. !asio
73 B ,97 64
2. !asio
89 B ,71-
3. erhitungan A. 0erapatan sejari partikel 1. 8aktosa @1 B 26,97 g @2 B 47,24 g @3 B 31,63 g @4 B 4-,47 g sejati partikel laktosa
15
( W 3−W 1 ) B ( W 2 − W 1 )−(W 4 −W 3 ) 31,53 g − 25,87 g
B
( 47,24 −25,87 ) g −( 49,47−31,53 ) g 5,66 g
B
21,37 g −17,94 g 5,66 g
B
3,43 g
B 1,?6
2. % ? @1 B 19,-1 g @2 B 6,?9 g @3 B 24,2@4 B 42,19 sejati partikel ( W 3−W 1 ) B ( W 2 − W 1 )−(W 4 −W 3 ) 24,29 g −18,91 g
B
( 40,68−18,91 ) g−( 42,18−24,29 ) g 5,38 g
B
21,77 g −17,89 g 5,38 g
B
3,88 g
B 1,39
$. enentuan kecepatan alir dan sudut istirahat 1. % ? a. Tinggi curah B 4,-? cm b. iameter rata)rata 5
12 + 11,6 + 11.6 + 12,3+ 11,3 + 11,6 + 11+ 11,1
B
8 92,7
B
8
B 11,69 cm
c. #udut istirahat tan O B 3,6C6,7- B ,? O B ,64 d. $obot B 4, 36 g e. @aktu alir B 4 s
B n C r
16
/.
8aju alir B
bobot waktualir B
49,25 4
B 12,31 gCs
. 0ompresibilitas #erbuk 1. % ?
( volume curah −volume mampat ) 0ompresibilitas
B
volume mampat
D 1E
( 73 ml −64 ml ) B
64 ml
D 1E
B 27E
2. 8aktosa
( volume curah −volume mampat ) 0ompresibilitas
B
volume mampat
D 1E
( 89 ml −64 ml ) B
64 ml
D 1E
B 1,19-E
17
LEM&AR KO,TRI&USI
1. 2. 3. 4 6 ?
rinsip Teori rosedur ata engamatan embahasan 0esimpulan
5 8ilis 5 Nesha 5 Nesha 5 i 5 ell( dan 8ilis 5 ell(
18