M Y C O B A C T E R I U M
OLEH : SULISTIYANINGSIH
CIRI-CIRI :
-
BERBENTUK BASIL
-
MERUPAKAN MERUP AKAN BAKTERI AEROB
-
TIDAK TID AK MEMBENTUK SPORA
-
TIDAK DAP APAT AT DIW DIWARN ARNAI AI OLE OLEH H PEWARNAAN BIASA
SPESIES MYCOBACTERIUM : -
M. TUBERCULOSIS
-
M. LEPRAE
-
M. AVIUM COMPLEX (MAC)
-
M. KANSASII
-
M. SCROFULACEUM
-
M MARINUM
-
M. ULCERANS
-
M. FORTUITUM – CHELONAE COMPLEX
MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS :
MORFOLOGI DAN CIRI-CIRI : - BASIL TUBERKEL ADALAH BAKTERI BATANG LURUS ( 0.4 – 3 µm ) - TIDAK DAPAT DIKELOMPOKAN SEBAGAI GRAM POSITIF - PEWARNAAN : - MENGGUNAKAN ALKOHOL ASAM ( TEKNIK ZIEHL – NEELSEN ) - MENGGUNAKAN FLUORO KROM ( AURAMINE, FODAMINE )
BIAKAN : 1. MEDIA SELEKTIF (+ ANTIBIOTIKA DAN ANTI JAMUR) 2. MEDIA NON-SELEKTIF
FORMULASI : MEDIA AGAR SEMI SINTETIK (MIDDLE BROOK 7H10 DAN 7H11)
ISI : - 7H10 GARAM TERTENTU, ALBUMIN, GLUKOSA, VITAMIN, KATALASE, ASAM OLEAT, GLISEROL, KOFAKTOR DAN MALACHITE GREEN. - 7H11 KASEIN HIDROKSILAT
MEDIA TELUR INSPISASI (LOWENSTEIN-JENSEN) : -
GARAM TERTENTU, GLISEROL, SUBSTANSI ORGANIK KOMPLEKS DAN MALACHITE GREEN
-
MEDIA KALDU (BROTH MEDIA), ISI : 7H9 DAN 7H12
PERTUMBUHAN : MERUPAKAN AEROBIK OBLIGAT YANG MEMPEROLEH ENERGI DARI OKSIDASI SENYAWA KARBON.
REAKSI TERHADAP SIFAT FISIKA DAN KIMIA : - RESISTEN TERHADAP ZAT KIMIA (SIFAT HIDROFOBIK) - PENAMBAHAN ANTI BIOTIK /MALACHITE GREEN TIDAK MENGHAMBAT BASIL TUBERKEL. - ASAM DAN ALKALI UNTUK MENGHIMPUN SPESIMEN KLINIK DAN MEMBANTU KETAHANAN TUBUH BASIL - RESISTEN TERHADAP KEKERINGAN DAN BERTAHAN HIDUP LAMA DALAM SPUTUM KERING
KONSITUEN BASIL TUBERKEL : 1. KAYA AKAN LIPID DALAM SEL, LIPID BERIKATAN DENGAN PROTEIN DAN POLISAKARIDA 2. PROTEIN IKATAN PROTEIN DAN FRAKSI LILIN MENINGKATKAN SENSITIVITAS TUBERKULIN. DAPAT MEMBENTUK BERBAGAI ANTIBODI 3. POLISAKARIDA BERPERAN SEBAGAI ANTIGEN DALAM REAKSI SERUM PADA ORANG YANG TERINFEKSI..
PATOGENESIS - INFEKSI MELALUI DEBU ATAU TITIK AIR (DROPLET) - MASUK MELALUI ALVEOLI - KUMAN MENETAP DAN KEMBANG BIAK DI PARU-PARU ATAU KELENJAR GETAH BENING REGIONAL - PERKEMBANGAN PENYAKIT TERGANTUNG PADA: - DOSIS KUMAN YANG MASUK - DAYA TAHAN DAN HIPERSENSITIVITAS INANG - KELAINAN PATOLOGI YANG TERJADI : - TIPE EKSUDATIF - TIPE PRODUKTIF
TES TUBERKULIN
- OLD TUBERCULIN (OT) TIDAK MURNI TUBERKULOPROTEIN, TERCAMPUR DENGAN BAGIAN LAIN DARI KUMAN DAN MEDIA - PURIFIED PROTEIN DERIVATIVE (PPD) TUBERKULOPROTEIN MURNI, YANG DIDAPAT DARI FRAKSIONASI KIMIA PADA OT
GEJALA KLINIK GEJALA UMUM KURUS, RASA LETIH, LESU, DEMAM GEJALA KHUSUS (TUBERKULOSIS) - BATUK-BATUK DISERTAI DARAH, SAKIT DADA, ANEMI DAN BERKERINGAT DI MALAM HARI. - LED MENINGKAT KARENA IgG DAN IgA MENINGKAT KOMPLIKASI TUBERKULOSIS PARU - PLEURITIS - ATELEKTASIS PARU - TBC MILIARIS - MENINGITIS
PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN 1. PENGOBATAN YANG TEPAT DAN EFEKTIF 2. SECEPATNYA MENGOBATI ORANG YANG SUDAH DINYATAKAN POSITIF TUBERKULIN ASIMTOMATIK 3. PENINGKATAN DATA TAHAN TUBUH 4. IMMUNISASI 5. ERADIKASI TUBERKULOSIS PADA TERNAK DAN PASTEURISASI SUSU TERNAK
PENGOBATAN
ISONIAZID (PYRAZINAMID, ETHAMBUTOL DAN STREPTOMYSIN)
RIFAMPIN (LEBIH TOKSIK DAN EFEKTIF) (KANAMISIN, SAPREOMISIN, ETIONAMID, SIKLOSERIN, OFLOKSASIN DAN SIPROFLOKSASIN)
MYCOBACTERIUM LEPRAE GAMBARAN KLINIK
- Serangan leprosi adalah insidentil. - Lesi meliputi jaringan tubuh yang lebih dingin: kulit, saraf permukaan, hidung, faring, laring, mata dan testikel. Gangguan neurologi dimanifestasi oleh infiltrasi saraf dan penebalan, dengan hasil anestesi, neuritis, parestesia, ulcer tropik, resorpsi tulang dan pemendekan jari-jari. 2 Tipe Utama Penyakit yang ditimbulkan : lepromatus tuberkuloid
PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN
Kunci Pengawasan
Identifikasi dan pengobatan pasien dengan leprosis
Kontak komunitas dalam area Endemik
Vaksinasi BCG dan vaksin Mycobacterium leprae
EPIDEMOLOGI
- SEKRESI NASAL MENGINFEKSI MELALUI KONTAK - INKUBASI : 2 – 10 TAHUN
DIAGNOSA
Sayatan kulit/mukosa nasal dari biopsilubang hidung Dengan pewarnaan Ziel-Neelsen
PENGOBATAN
- Pengobatan awal - Obat pilihan - Obat lainnya
: Rifampin atau Klofazimin : Dapson : Monosiklin, Klaritomisin, dan beberapa Fluorokuinolon
TERIMA KASIH