METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN BISNIS “Kajian Pustaka dan Hipotesis”
Ole ! Ak"a# Maulana
$%&%'('%)*'+
Pandit P#as,ita
$%&%'('%)--+
.AK/LT .AK/LTAS AS EKONOMI EKONOM I DAN DA N BISNIS BI SNIS P0OG0AM EKSTENSI /NI1E0SITAS /DA2ANA ()%3
KA4IAN P/STAKA DAN HIPOTESIS
Kajian pustaka merupakan salah satu langkah penting dalam proses penelitian. Telah pustaka dimaksudkan mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan. Sesuai dengan cirri penelitian ilmiah, landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan perbuatan coba-coba (Suryabrata,2003, alam buku ajar
! Ketut
"ahyuda,dkk,200#$. Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep de%inisi, proposisi yang disusun secara sistematis. Teori memiliki tiga %ungsi yaitu untuk menjelaskan (e&planation$, meramalkan (prediction$, dan pengendalian (control$ terhadap suatu gejala. 'engapa kinerja rendah dalam suatu organisasi apat dijelaskan melalui teori (%ungsi menjelaskan$. )pa dampak dari rendahnya kinerja karya*an dalam suatu organisasi (%ungsi prediksi$, dan agar kinerja dapat ditingkatkan apa yang harus dilakukan (%ungsi control$. +ungsi teori yang pertama digunakan untuk menjelaskan dan mempertajam ruang lingkup penelitian. +ungsi teori yang kedua digunakan untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrument penelitian, sedangkan %ungsi teori yang ketiga digunakan untuk membahas hasil penelitian, dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran tindak lanjutnya. '5% 0E1IE6 LITE0AT/0 $"uku teks dan asil penelitian+
Terdapat empat pokok bahasan dalam pembahasan mengenai tinjauan literatur ini, yaitu . entingnya tinjauan literatur, 2. Sumber literatur, 3. /angkah-langkah menyusun tinjauan literatur, #. 'enulis laporan tinjauan literatur.
'5%5% Pentin7n8a Tinjauan Lite#atu#
erkaitan
dengan
pentingnya
tinjauan
literature1tinjauan
pustaka, Fraenkel
dan
Wallen mengemukakan tentang pentingnya tinjauan pustaka tersebut sebagai berikut . apat membantu mengumpulkan ide-ide lain yang menunjang keterangan1%akta-%akta dalam penelitian 2. apat memperoleh in%ormasi tentang hasil-hasil temuan lain yang mempunyai kesamaan atau hubungan dengan studi yang dilakukan. Sedangkan Schumacher mengemukakan bah*a tinjauan pustaka apabila dilakukan secara hati-hati akan menambah pemahaman terhadap masalah yang dipilih dan akan membantu memecahkan masalah darisebuah studi. Tanpa tinjaun pustaka akan sulit untuk membuat sebuah pokok dari ilmu pengetahuan. Selain itu Schumacher menjelaskan bah*a tujuan tinjauan pustaka digunakan dalarn menyatakan istilah dari masalah, mengembangkan pola penelitian, menghubungkan hasil studi dengan ilmu pengetahuan yang sebelumnya dan saran untuk penelitian ke depan.. '5%5( Su9"e# 0e:e#ensi
Fraenkel dan Wallen mengemukakan tiga sumber re%erensi yaitu %5 "e%erensi umum yang meliputi artikel, monogra%, buku-buku, dan dokumen-dokumen
yang berkaitan langsung dengan penelitian sumber utama, yaitu sumber yang berkaitan langsung dengan penelitian, seperti berupa laporan dan jurnal. (5 Sumber tambahan atau penunjang, biasanya mengarah pada terbitan yang berupa hasil kerja, seperti buku teks, ensiklopedia, tinjauan penelitian, dan buku-buku tahunan. Schumacher mengemukakan dua sumber tinjauan pustaka yaitu . /iteratur utama ialah studi penelitian orisinal atau tulisan para ahli teori atau peneliti. /iteratur utama mengandung teks utuh dari laporan penelitian atau teori sehingga lebih mendetil dan teknis. ontoh literatur utama adalah studi empiris yang diterbitkan pada jurnal atau ditempakan pada database, laporan peneliti, risalah sekolah, dan disertasi. 2. /iteratur kedua meninjau penelitian terdahulu dan menyintesis studi teoretis dan empiris memberikan ikhtisar cepat dari setiap studi orisinal tetapi menyebutkan pedoman yang luas pada bidang pengetahuan umum mengenai apa yang telah dilakukan pada topik, dan isi untuk menempatkan sumber utama terbaru ke dalam kerangka kerja.
ontoh literatur kedua adalah risalah, artikel di ensiklopedia, dan jurnal yang mengandung tinjauan dari penelitian. /iteratur kedua mungkin terlihat seperti menggabungkan sumber utarna ke dalam sate kesatuan kerangka kerja. Sementara itu, Al Wasilah mengemukakan bah*a sumber rujukan dapat juga berupa pengalaman subjekti%, makalah yang tidak dipublikasikan, tesis atau disertasi yang sedang digarap, tugas yang pernah dibuat untuk mata kuliah tertentu, diskusi kelas, usulan penelitian, surat pembaca di media massa, seminar bahkan presentasi di depan kelas. endapat )l 4asilah itu dapat dikelompokkan pada sumber tambahan seperti yang dikemukakan +raenkel 5 4allen, meskipun +raenkel 5 4allen tidak rnemasukkan semua sumber yang dikemukakan )l 4asilah tersebut. Tipe- tipe sumber re%erensi terdiri atas re%erensi umum, sumber-sumber utama, dan sumber-sumber penunjang atau tambahan."e%erensi umum merupakan sumber pertama dalam penelitian. 'elalui re%erensi umum ini peneliti dapat melihat dan menemukan sumber-sumber lain, seperti artikel, monogra%, buku-buku, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan langsung dengan penelitian. Sumber utama merupakan sumber yang berkaitan langsung dengan penelitian. alam bidang pendidikan, sumber-sumber utama ini biasanya berupalaporan dan jurnal. Sumber tambahan atau penunjang biasanya mengarah pada terbitan yang berupa hasil kerja, biasanya berupa buku teks, ensiklopedia, tinjauan buku-buku tahunan. '5%5; Lan7ka
'engenai
langkah-langkah
melaksanakan
tinjauan
literature
+raenkel
5
4allen mengetengahkan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan tinjauan literatur, baik secara manual maupun dengan menggunakan komputer. /angkah-langkah secara manual meliputi %5 'enetapkan permasalahan penelitian setepat mungkin. (5 'embaca dengan teliti sumber-sumber utama dan sumber-sumber tambahan. ;5 'emilih re%erensi umum yang tersedia. &5 'erumuskan syarat penelitian.yang berhubungan denganmasalah '5 'encari re%erensi umum untuk sumber utama yang rele6an 35 'endapatkan sumber utama, beri simpulan utama. Selain langkah-langkah melaksanakan tinjauan literatur secaramanual seperti yang dikemukakan di atas, terdapat pula langkah-langkah melaksanakan tinjauan literatur dari hasil penelitian melalui komputer.
/angkah-langkah
melaksanakan
tinjauan
literatur
dengan
menggunakan
komputer tersebut meliputi . 'ende%inisikan masalah setepat mungkin 2. 'enentukan perluasan penelitian 3. 'enentukan database #. 'emilih deskriptor 7. 'engadakan penelitian 8. 'endapatkan print out re%erensi yang diperlukan Schumacher dalam bukunya yang berjudul Research in Eduactionmenjelaskan proses langkah pencarian literatur melalui komputer sebagai berikut . 'enganalisis masalah penelitian 2. 'enentukan jenis pencarian 3. 'emilih indeks untuk literatur utama #. 'emilih deskriptor dan istilah deskripsor 7. 'elakukan pencarian komputer 8. 'enganalisis print out 9. 'enemukan re%erensi enjelasan tentang
langkah-langkah melaksanakan
tinjauan
literatur seperti
yang
dikemukakan kedua penulis di atas pada dasarnya sama, bersi%at teknis. erbedaannya +raenkel dan 4allen mengemukakan langkah-langkah pelaksanaan tinjauan literatur secara manual
dan
dengan
cara menggunakan
komputer,
sedangkan
Schumacher
hanya
mengemukakan langkah-langkah pelaksanaan tinjauan literatur dengan menggunakan. komputer. )gar pelaksanaan kajian literatur dapat menghasilkan sebuah kajian yang maksimal, untuk mendukung penelitian yang kita lakukan maka langkah-langkah melaksanakan tinjauan literatur baik secara manual maupun dengan cara komputer keduanya harus dilakukan. '5%5& Men8usun=Menulis Lapo#an Tinjauan Lite#atu# $"e#dasa#kan 9anual 9aupun ko9pute#+
alam menyusun hasil tinjauan literatur, +raenkel 5 4allen mengemukakan lima bagian yang harus ditulis, yaitu . endahuluan 'enggambarkansecara singkat ciri-ciri masalah dan bentuk pertanyaan penelitian. ada bagian ini peneliti juga menjelaskan pentingnya pertanyaan tersebut. 2. !si tinjauan !si dari tinjauan, secara singkat melaporkan dan mengelompokkan sumber-sumber re%erensi berdasarkan kepentingan dan keperluan. 3. "ingkasan
#. Simpulan Kesimpulan peneliti menjusti%ikasi sumber bacaan berdasarkan bentuk ilmu pengetahuan yang muncul dalam literatur. 7. 'enyusun bibliogra%i 'enyusun bibliogra%i dengan data bibliogra%i penuh dari semua sumber tinjauan literatur. Schumaker mengemukakan bah*a tinjauan pustaka disajikan dalam tiga bagian, yaitu pendahuluan, tinjauan kritis, dan rangkuman.Kedua pendapat di atas, pada dasarnya sama, perbedaannya terletak pada pembagian yang dikemukakan +rankle dan 4allen lebih terinci. Be#dasa#kan u#aian 8an7 tela dike9ukakan di atas> Pendapat Kelo9pok ka9i adala! %5 Tinjauan lite#atu# san7at pentin7 dala9 se"ua penelitian ka#ena dapat dijadikan se"a7ai landasan "e#"ijak dala9 9enentukan a#a penelitian 8an7 dilakukan5 (5 Su9"e# #e:e#ensi dapat di"a7i 9enjadi ti7a> 8aitu #e:e#ensi u9u9> su9"e# uta9a dan su9"e# penunjan75 Su9"e# penunjan7 "ukan an8a asil penelitian 8an7 suda dite#"itkan saja> tetapi dapat ju7a "e#upa asil<asil penelitian 8an7 tidak dite#"itkan> sepe#ti pen7ala9an p#i"adi> asil p#esentasi di kelas> "akan tesis atau dise#tasi 8an7 9asi di7a#ap5 ;5 Dala9 9en8usun tinjauan lite#atu#> peneliti a#us 9a9pu 9e#a9u teo#i> ide se#ta konsep
'5( DESK0IPSI TEO0I
eskropsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku$ dan hasil-hasil penelitian yang rele6an dengan 6ariabel yang diteliti. eskripsi teori setidaknya berisi tentang penjelasan 6ariabel6ariabel yang diteliti, melalui pende%inisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai re%erensi sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar 6ariabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. :leh karena itu sebagai langkah a*al dalam pendeskripsian teori khususnya dalam paradigm penelitian kuantitati%, penelitian terlebih dahulu menentukan jumlah 6ariabel yang akan diteliti. )pabila terdapat dua 6ariabel dindependen dan satu 6ariabel dependen maka peneliti harus mendeskripsikan tiga teori yang
terkait dengan 6ariabel-6ariabel tersebut yaitu kelompok teori yang berkenan dengan dua 6ariabel independen dan kelompok teori yang berkenan dengan satu dependen 6ariabel. Teori dapat dikuasai dengan cara membaca buku-buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah yang rele6an maupun hasil-hasil penelitian yang terdahulu. Sumber bacaan yang baik untuk pendeskripsian teori harus memenuhi dua prinsip (Suryabrata, 2003. alam buku ajar ! Ketut "ahyuda,dkk,200#$ yaitu rele6ansi dan kemuktahiran. (Sugiyono, 2000. alam buku ajar ! Ketut "ahyuda,dkk,200#$ menambahkan satu prinsip lagi yaitu kelengkapan sehingga ada tiga prinsip yang diperlukan untuk suatu bacaan yang dianggap baik. rinsip rele6ansi berkenan dengan kecocokan antara 6ariabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan. rinsip kelengkapan berkenan dengan banyaknya sumber yang dibaca. alam kaitan dengan banyaknya sumber bacaan ini peneliti dapat dibantu dengan meman%aatkan -":' yang umumna tersedia di perpustakaan-perpustakaan, sedangkan prinsip kemuktahiran berkenan dengan dimensi *aktu. 'akin baru suatu sumber bacaan maka teori yang akan diperoleh akan semakin mutakhir. Terkait
dengan
peman%aatan
hasil-hasil
penelitian
terdahulu
dalam
proses
pendeskripsian teori peneliti dapat melihat rele6ansi hasil penelitian tersebut permasalahan yang diteliti, *aktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis dan simpulan. 'enurut pendapat kelompok kami, bah*a suatu teori adalah suatu konseptualitas antara asumsi, konstruk, dan proposisi untuk menerangkan suatu %enomena yang diperoleh melalui proses sistematis, dan harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak maka itu bukan teori. Teori semacam ini mempunyai dasar empiris, dimana harus melalui proses eksperimen, penelitian atau obser6asi, sehingga teori dapat dikatakan berhasil
'5; LANGKAH
eberapa langkah dalam pendeskripsian teori adalah sebagai berikut $ Tetapkan nama 6ariabel dan jumlah 6ariabel yang diteliti. 2$ ari sumber-sumber bacaan sebanyak-banyaknya yang rele6an dengan setiap 6ariabel yang diteliti.
3$ /ihat da%tar isi disetiap buku dan pilih topic yang rele6an dengan setiap 6ariabel yang akan diteliti. #$ ari de%inisi setiap 6ariabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan , bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih de%inisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. 7$ aca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan 6ariabel yang akan diteliti, lakukan analisis, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber bacaan yang dibaca. 8$ eskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan. '5& KE0ANGKA BE0.IKI0
'enurut Sekaran (;;8$ dalam buku ajar ! Ketut "ahyuda,dkk (200#$ kerangka ber%ikir adalah < a conceptual model o% ho* one theori=es the relationship among the se6eral %actors that ha6e been identi%ield as impotant to the problem < kerangka ber%ikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai %aktor yang telah diidenti%ikasikan sebagai masalah yang penting. Kerangka ber%ikir diperlukan apabila penelitian tersebut berkenan dengan dua atau lebih 6ariabel. >ntuk penelitian kategori ini biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk hubungan atau komparasi. enelitian yang berkenan dengan satu 6ariabel atau lebih 6ariabel mandiri maka peneliti, disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing 6ariabel, juga argumentasi terhadap 6ariasi berbentuk 6ariabel yang diteliti. Kerangka ber%ikir yang dibuat merupakan penjelasan sementara yang terhadap gejalagejala yang menjadi obyek permasalahan. Sugiyono (2000$ dalam buku ajar
! Ketut
"ahyuda,dkk (200#$ menyebutkan agar dapat meyakinkan sesame ilmuan, maka kerangka ber%ikir memuat criteria utama yaitu alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka ber%ikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis. Kerangka ber%ikir dihasilkan dari sintesa1kesimpulan dari membaca buku-buku dan hasil-hasil penelitian terdahulu untuk suatu 6ariabel tertentu. Menu#ut pendapat kelo9pok ka9i> Ke#an7ka "e#piki# 8an7 "aik akan 9enjelaskan se,a#a teo#itis pe#tautan anta#a ?a#ia"el 8an7 akan diteliti5 4adi se,a#a
teo#itis pe#lu dijelaskan u"un7an anta#a ?a#ia"el independen dan dependen> ole ka#ena itu setiap pen8usunan penelitian a#us 9en77unakan ke#an7ka "e#:iki# '5' LANGKAH
roses kerangka ber%ikir untuk perumusan hipotesis memerlukan enam langkah (Sugiyono, 2000, dalam buku ajar ! Ketut "ahyuda,dkk,200#$ sebagai berikut. $ 2$ 3$ #$ 7$ 8$
'enetapkan 6ariabel yang diteliti 'embaca buku dan hasil penelitian 'endeskripsikan teori dan hasil penelitian )nalisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian )nalisis komparati% terhadap teori dan hasil penelitian Sintesa dan kesimpulan
Sakeran (;;8$ dalam buku ajar ! Ketut "ahyuda,dkk (200#$ menyebutkan, suatu kerangka ber%ikir yang baik memuat hal-hal sebagai berikut . . ?ariabel-6ariabel yang diteliti harus dijelaskan. 2. iskusi dalam kerangka ber%ikir harus dapat menunjukan dan menjelaskan pertautan atau hubungan antar 6ariabel yang diteliti dan atau teori yang mendasari. 3. iskusi juga harus dapat menunjukan dan menjelaskan apakah hubungan antar 6ariabel ini positi% atau negati6e, berbentuk simetris, kausal atau timbale balik. #. Kerangka ber%ikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma penelitian$, sehingga pihak lain dapat memahami kerangka piker yang dikemukakan dalam penelitian.
'53 HIPOTESIS DAN BENT/K
@ipotesis berasal dari kata hipo dan tesis. @ipo berarti keraguan sedangkan tesis berarti kebenaran. engan demikian berarti hipotesis adalah kebenaran yang masih diragukan. )rtinya hipotesis akan ditolak apabila data-data empiris dalam penelitian
membenarkannya dan sebaliknya diterima apabila %akta-%akta empiris penelitian menolaknya. @ipotesis dapat juga dipandang sebagai konklusi yang si%atnya sementara atau ja*aban sementara dari masalah yang dihadapi. ikatakan sementara karena hipotesis disusun berdasarkan teori yang rele6an, belum berdasarkan %akta-%akta empiris. @ipotesis dapat dijadikan sebagai pemandu arah agar penelitian dapat terarah. Aamun demikian tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. enelitian yang bersi%at eksplorati% dan sering juga penelitian deskripti% tidak perlu merumuskan hipotesis. enelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian kuntitati%. ada penelitian kualitati% tidak merumuskan hipotesis tetapi justru menemukan hipotesis. '535( Bentuk<"entuk Hipotesis
@ipotesis dibedakan antara hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. . @ipotesis penelitian yaitu ja*aban sementara atas masalah penelitian, atau hioteis yang hasilnya didapat dari hasil pengujian1teori. @ipotesis penelitian dibedakan antara hipotesis kerja dengan hipotesis nol (nihil$. Hipotesis ke#ja yaitu hipotesis yang akan diuji kebenarannya. @ipotesis ini disusun atas teori yang teruji kehandalannya, sedangkan ipotesis nol disusun dari teori yang dipandang kurang kehandalannya. 2. @ipotesis statistik ada kalau peneliti bekerja dengan sampel, atau hasil dari hipotesis 1 penelitian menggunakan sample. )pabila peneliti tidak bekerja dengan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. >ntuk penelitian yang bekerja dengan populasi mungkin akanada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Menu#ut pendapat kelo9pok ka9i> Hipotesis dala9 penelitian "an8ak 9e9"e#ikan 9an:aat> "aik dala9 al p#oses dan lan7ka penelitian 9aupun dala9 9e9"e#ikan penjelasan suatu 7ejala 8an7 diteliti5 Hipotesis 9e#upakan se"ua ja@a"an se9enta#a atau du7aan> dan suda pasti ja@a"an te#se"ut "elu9 tentu "ena#> dan ka#enan8a pe#lu di"uktikan atau diuji ke"ena#ann8a5
'5* ME0/M/SKAN HIPOTESIS
Terkait dengan rumusan masalah penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya yaitu rumusan masalah dalam bentuk masalah deskripti%, komparati%, atau asosiati% maka hipotesis dibedakan kedalam tiga bentuk yaitu
. @ipotesis deskripti%, adalah ja*aban sementara atas masalah penelitian deskripti%. 2. @ipotesis komparati%, adalah ja*aban sementara atas ja*aban peneitian komparati%. 3. @ipotesis asosiati%, adalah ja*aban sementara atas masalah asositi%. erikut contoh masing-masing dari hipotesis deskripti%,komparati% dan asosiati% . ontoh hipotesis deskripti% @ipotesis nol aya tahan lampu pijar merk B sama dengan 800 jam. @ipotesis alternati% aya tahan lampu pijar merk B C 800 jam. 2. ontoh hipotesis komparati% @ipotesis nol Tidak terdapat perbedaan produkti6itas kerja antara kerya*an @ipotesis alternati%
T B dan T D. rodukti6itas kerja karya*an T B tidak akan sama dengan (lebih besar atau lebih kecil$ dengan produkti%itas karya*an
T D. 3. ontoh hipotesis asosiati% @ipotesis penelitian Terdapat hubungan yang positi%dan signi%ikan antara insenti% @ipotesis statistik
dengan prestasi kerja karya*an. @o p E 0 berarti tidak ada hubungan @a p C 0 berarti ada hubungan karena tidak sama dengan nol. @ubungan tersebut bisa positi% bisa negati%.
)+T)" >ST)K)
"ahyuda,! ketut.200#. Metodologi Penelitian.enpasar>ni6ersitas >dayana 4ayan 'urjana Dasa,! Fst.200#. Metodologi Penelitian.enpasar>ni6ersitas >dayana Duliarmi,Ai Ayoman.200#. Metodologi Penelitian.enpasar>ni6ersitas >dayana http11dianasilas*ati.blogspot.com1p1tinjauan-literature-dan-sampel.html