METODE PELAKSANAAN PELAKSANAAN Progr rogram am
: Progr rogram amPeng engembanga angan n dan dan Peng engelolaa elolaan n Jar Jaring ingan an Irigas Irigasi, i, Raw Rawa dan dan Jarin Jaringa gan n Pen Penga gaira iran n Lainnya
Kegiatan
: Pening ingkatan Jaringan Irigasi
Pekerja erjaa an
: Pening ingkatan tan Ja Jarin ringan Irig Iriga asi PA PANCOR MANIS
Lokasi
: Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia lia
Tahun Tahun Angg Anggaran aran : 2015 2015
I.
UMUM Metode pelaksanaan dalam melaksanakan suatu pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan
suatu keharusan bagi setiap pelaksana untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk memudahkan manager dalam meyikapi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam masa pelaksanaannya. Hal – hal yang perlu mendapatkan mendapatkan perhatian perhatian dan pertimban pertimbangan gan dalam meyusun meyusun suatu suatu metode pelaksanaan ini yang antara lain meliputi : 1. Bahan materi material al yang yang akan akan digunakan digunakan 2. Tenaga kerja kerja yang diperlukan diperlukan,, baik tenaga local local maupun maupun tenaga yang yang didatangkan didatangkan / tenaga yang yang terampil (skill labaour ) 3. Alat dan peralatan yang tepat yang yang digunakan, apakah alat manual ataupun peralatan alat berat / alat besar 4. Factor cuaca yaitu yaitu memanfa memanfaatkan atkan hari hari – hari kerja kerja yang yang efektif efektif dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan pekerja pekerjaan an Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang (gambar dan spesifikasi teknis) serta penjelasan dari panitia saat aanwijzing, maupun dari peninjauan kami ke lokasi proyek, ada beberapa hal yang menja menjadi di perha perhati tian an dan dan perti pertimb mban angan gan kami kami dalam dalam menyu menyusu sun n lang langka kah h – lang langkah kah meto metode de pelaksanaan dalam pekerjaan ini.
II.
PEKERJAAN PERSIAPAN Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
pekerjaan pengukuran/bouwplank dan Pemasangan Papan Nama Proyek. Karena di dalam RAB volumenya nol, maka pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini tidak dikerjakan. 2.1. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan tofografi daerah pekerjaan secara memanjang dan secara melintang sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan. Cara Pelaksanannya Pengukuran a)
Kami selaku penyedia mempersiapkan peralatan ukur (waterpass dan theodolite), pekerja atau juru ukur, patok – patok serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Kami juga menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran
b)
Pekerjaan ini kami mulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6 dengan jarak yang telah ditentukan
c)
Patok – patok yang telah terpasang tidak boleh goyang dan berpindah tempat karena telah memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.
d)
Setelah data pengukuran kami peroleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja (working drawing ) sebagai panduan pekerjaan di lapangan yang harus disetujui dahulu oleh direksi
e)
Setelah pekerjaan lapangan selesai makan diadakan pengecekan dan pengukuran ulang di lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (asbuilt drawing ) sebagai tanda pekerjaan selesai.
Cara Pelaksanannya Bowplank 1.
Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
2.
Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
3.
Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat untuk menarik benang-benang as
4.
Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen bangunan.
5.
Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan pekerja
2.2. Papan Nama Proyek Papan nama proyek dipasang di lokasi yang mudah dilihat masyarakat umum. Tiang papan nama proyek ditanam ke dalam tanah dengan perkuatan pondasi umpak dari beton. Tiang dibuat dengan kayu yang kuat, sehingga tidak mudah roboh terkena cuaca luar.
Contoh papan nama proyek
III.
PEKERJAAN LEANING SALURAN Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan
Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siara n 1Pc : 2Psr dan Pekerjaan Timbunan Tanah. Untuk masing – masing sub item pekerjaan akan kami jelaskan metode pelaksanaannya. 3.1. Pekerjaan Galian Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan penggalian. Cara pelaksanaan a)
Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
b)
Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
c)
Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d)
Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e)
Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
f)
Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
g)
Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
3.2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps Pekerjaan
pasangan
batu
adalah
pekerjaan
pasangan
batu
kali/gunung
dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis. Cara pelaksanaan a)
Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan manual yang biasa digunakan.
b)
Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr
c)
Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara sisi – sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga batau – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.
d)
Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara diameter 25 s/d 40 cm.
3.3. Pekerjaan Plesteran Cara Pelaksanaan a)
Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.
b)
Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c)
Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
d)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air
merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi. e)
Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap ditempat.
f)
Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
g)
Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h)
Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i)
Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
j)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
3.4. Pekerjaan Siar Cara pelaksanaan a)
Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b)
Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
d)
Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di tempat.
e)
Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
f)
Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
3.5. Pekerjaan Timbunan Tanah Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil galian tanah ataupun bias berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi. Cara pelaksanaan a)
Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan timbris.
b)
Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
c)
Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau sesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
d)
Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
e)
Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan ditimbun.
f)
Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan kemiringan yang dibuat.
g)
Pekerjaa memadatkan tanah dengan alat pemadat.
h)
Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.
i)
Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.
IV.
PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan
Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr,Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pekerjaan Beton. Untuk masing – masing sub item pekerjaan akan kami jelaskan metode pelaksanaannya. 4.1. Pekerjaan Galian Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan penggalian. Cara pelaksanaan a)
Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
b)
Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
c)
Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d)
Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e)
Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
f)
Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
g)
Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
4.2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps Pekerjaan
pasangan
batu
adalah
pekerjaan
pasangan
batu
kali/gunung
dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis. Cara pelaksanaan a)
Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan manual yang biasa digunakan.
b)
Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr
c)
Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara sisi – sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga batau – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.
d)
Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara diameter 25 s/d 40 cm.
4.3. Pekerjaan Plesteran Cara Pelaksanaan a)
Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.
b)
Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c)
Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
d)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air
merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi. e)
Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap ditempat.
f)
Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
g)
Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h)
Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama 7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i)
Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
j)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
4.4. Pekerjaan Siar Cara pelaksanaan a)
Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b)
Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c)
Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
d)
Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di tempat.
e)
Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.
f)
Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g)
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
4.5. Pekerjaan Timbunan Tanah Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil galian tanah ataupun bias berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi. Cara pelaksanaan a) b)
Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan timbris. Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
c)
Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau sesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
d)
Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
e)
Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan ditimbun.
f)
Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan kemiringan yang dibuat.
g)
Pekerjaa memadatkan tanah dengan alat pemadat.
h)
Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.
4.6. Pekerjaan Beton Bertulang Mutu K200 Persyaratan Material
a)
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 15 lapis. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
b)
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syaratsyarat yang tercantum dalam PBI-1971.
c)
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971. Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
d)
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang layak diminum.
e)
Besi beton yang digunakan adalah baja dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400kg/cm2). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Konsultan pengawas
terlebih dahulu. f)
Bahan yang digunakan untuk bekisting harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuranukuran yang telah ditetapkan dalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas dari kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar mudah pada saat dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang bekisting harus dipasang papan hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemindahan letak, tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu, tiang-tiang dari dolken / kaso 5/7 cm , antara tiang satu dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan bekisting baru dilakukan
setelah
memenuhi
syarat-syarat
yang
dicantumkan
dalam
PBI-
1971.yaitu kurang lebih 21 hari. Mutu Beton
Mutu Beton yang digunakan adalah Mutu K 200, Dengan Proporsi Campuran : •
352,000 kg
: PC
•
731 Kg
: PB
•
1031 Kg
: KR (maksimum 30mm)
•
215 Liter
: Air
Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan pengawas, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton.
Mengaduk Beton Secara Masinal (Menggunakan Molen) Pada mesin pengaduk beton pengisian komponen beton kering dan penuangan dilakukan dengan mengubah keringan tabung pengaduk beton. Jika tabung berdiri tegak, maka pencampuran beton tidak dijalankan, karena itu tabung pengaduk beton selalu berputar dalam keadaan miring. Cara mesin pengaduk beton sederhana sekali (karena diciptakan sebagai alat pengaduk beton) dan sangat umum, terutama sebagai mesin pengaduk beton yang agak kecil.
Tahapan Pengeco ran
Tahapan Pengecoran adalah sebagai berikut :
Siapkan checklist unutk pengecoran
Tentukan elevasi dan batas – batas pengecoran dengan menggunakan waterpass / selang ukur.
Bersihkan lokasi pengecoran dengan menggunakan kompresor atau yang telah diatur dalam spektek.
Tuangkan adukan beton dari alat angkut menuju bekisting,
Padatkan beton dengan alat vibrator
Ratakan permukaan beton dengan alat garuk cord an jidar
Untuk pengecoran kolom (tiang) dilakukan per 1 m atau sesuai dengan petunjuk dari pengawas atau direksi.
Untuk pengecoran plat dan balok dilakukan secara bersamaan
Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :
Beton yang telah di cor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
Beton harus dilindingi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan lain.
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan
V.
PENUTUP Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat sebagai panduan kami dalam rangka
melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi PANCOR MANIS di Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Apabila penawaran kami memenuhi semua persyaratan sesuai dengan yang disyaratkan. Perhitungan waktu pelaksanaan, jumlah tenaga dan jumlah bahan untuk pelaksanaan pekerjaan ini kami lampirkan tersendiri sebagai satu kesatuan dengan metode pelaksanaan ini
sebagai
lampiran
metode
dengan
judul analisa
sepesifikasi
teknis
perhitungan
bahan t enaga dan alat .
Gunungsari, 18 April 2015 Penawar, CV. SOLOH
AHSID Direktur
ANALISA SPESIFIKASI TEKNIS PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN DAN TENAGA DAN WAKTU PELAKSANAAN Program Kegiatan Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran
: : : : :
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Peningkatan Jaringan Irigasi Peningkatan Jaringan Irigasi PANCOR MANIS Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia 2015 Kode
No
Uraian Pekerjaan
Volume
Sat.
KOEF Analisa
BTA MINGGU
BTA HARI
TENGA O/H
WAKTU MINGGU
WAKTU HARI
0 I.
Pekerjaan Persiapan
1 2
Pengukuran / Bowplank Pemasangan Papan Nama Proyek
II. 1
0 0
Ls Ls
Ls Ls
1 Minggu 1 Minggu
7 Hari 7 Hari
122,35
M3
SNI.6.1.
8 Minggu
56 Hari
11 Minggu
77 Hari
11 Minggu
77 Hari
11 Minggu
77 Hari
11 Minggu
77 Hari
3 Minggu
21 Hari
5 Minggu
35 Hari
Pek. Leaning Saluran Galian tanah Pekerja Mandor
2
3
4
5
Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Psr
OH OH 637,99
91,7625 3,0588
1,6386 0,0546
M3 kg M3
1,2000 163,0000 0,5200
765,5880 103.992,3700 331,7548
9,9427 1.350,5503 4,3085
Pekerja Tukang Kepala Tukang Mandor
OH OH OH OH
1,5000 0,7500 0,0750 0,0750
956,9850 478,4925 47,8493 47,8493
12,4284 6,2142 0,6214 0,6214
Plesteran 1 Pc : 3 Psr
699,17
M2 Kg M3
7,7760 0,0230
5.436,7459 16,0809
70,6071 0,2088
Pekerja Tukang Kepala Tukang Mandor
OH OH OH OH
0,3000 0,1500 0,0150 0,0150
209,7510 104,8755 10,4876 10,4876
2,7240 1,3620 0,1362 0,1362
1223,54
M2 Kg M3
6,3400 0,0120
7.757,2436 14,6825
100,7434 0,1907
Pekerja Tukang Kepala Tukang
OH OH OH
0,3000 0,1500 0,0150
367,0620 183,5310 18,3531
4,7670 2,3835 0,2384
Mandor
OH
0,0150
18,3531
0,2384
61,18
M3 M3
1,2000
73,4160
0,9535
Pekerja Mandor
OH OH
0,3000 0,0100
18,3540 0,6118
0,2384 0,0079
Pek. Bangunan Pelimpah Galian tanah
6,81
Pekerja Mandor Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Psr
M3
M3
org/hari org/hari org/hari org/hari
5 3 1 1
org/hari org/hari org/hari org/hari
1 org/hari 1 org/hari
SNI.6.1.
OH OH 637, 99
3 2 1 1
SNI.6.11.
Tanah Urug
1
org/hari org/hari org/hari org/hari
SNI.6.26.
PC Pasir Pasang
Timbunan Tanah
13 7 1 1
SNI.6.3.
PC Pasir Pasang
Siaran 1 Pc : 2 Psr
2 org/hari 1 org/hari
SNI.6.2.
Batu kali/batu gunung PC Pasir Pasang
III
2
M3
0,7500 0,0250
0,7500 0,0250
5,1075 0,1703
0,2432 0,0081
1 org/hari 1 org/hari
SNI.6.2.
Batu kali/batu gunung PC
M3 kg
1,2000 163,0000
765,5880 103.992,3700
21,8739 2.971,2106
Pasir Pasang
M3
0,5200
331,7548
9,4787
Pekerja Tukang
OH OH
1,5000 0,7500
956,9850 478,4925
27,3424 13,6712
Kepala Tukang Mandor
OH OH
0,0750 0,0750
47,8493 47,8493
1,3671 1,3671
28 14 2 2
org/hari org/hari org/hari org/hari
3
4
5
6
7
Plesteran 1 Pc : 3 Psr
M2
SNI.6.3.
PC Pasir Pasang
Kg M3
7,7760 0,0230
336,0787 0,9941
9,6022 0,0284
Pekerja Tukang Kepala Tukang Mandor
OH OH OH OH
0,3000 0,1500 0,0150 0,0150
12,9660 6,4830 0,6483 0,6483
0,3705 0,1852 0,0185 0,0185
Siaran 1 Pc : 2 Psr
21,24
M2
1 1 1 1
SNI.6.26.
Kg
6,3400
134,6616
3,8475
Pasir Pasang
M3
0,0120
0,2549
0,0073
Pekerja
OH
0,3000
6,3720
0,1821
1 org/hari
Tukang
OH
0,1500
3,1860
0,0910
1 org/hari
Kepala Tukang
OH
0,0150
0,3186
0,0091
1 org/hari
Mandor
OH
0,0150
0,3186
0,0091
1 org/hari
3,58
M3
SNI.6.11.
Tanah Urug
M3
1,2000
4,2960
0,1227
Pekerja Mandor
OH OH
0,3000 0,0100
1,0740 0,0358
0,0307 0,0010
Pekerjaan Beton
0,15
M3 M3 Kg ltr kg
0,3200 3,2000 1,6000 157,5000
0,0480 0,4800 0,2400 23,6250
0,0014 0,0137 0,0069 0,6750
Kawat Beton PC Pasir Pasang Kerikil ( Maks. 30 mm) Kayu klas II Balok Plywood 9 mm Dolken Kayu Galam (8 - 10) cm, panjang 4 m
kg Kg M3 M3 M3 Lbr M3
2,2500 336,0000 0,5400 0,8100 0,1200 2,8000 32,0000
0,3375 50,4000 0,0810 0,1215 0,0180 0,4200 4,8000
0,0096 1,4400 0,0023 0,0035 0,0005 0,0120 0,1371
Pekerja Tukang Batu
OH OH
5,3000 0,2750
0,7950 0,0413
0,0227 0,0012
Tukang Kayu Tukang Besi Kepala Tukang Mandor
OH OH OH OH
1,3000 1,0500 0,2620 0,2650
0,1950 0,1575 0,0393 0,0398
0,0056 0,0045 0,0011 0,0011
0
Bh
1 1 1 1 1 1
Ls
Gunungsari, 18 April 2015 CV. SOLOH
AHSID Direktur
35 Hari
5 Minggu
35 Hari
5 Minggu
35 Hari
5 Minggu
35 Hari
1 Minggu
7 Hari
1 org/hari 1 org/hari
SNI.6.32.
Kayu kls III Paku 5 cm - 12 cm Minyak Bekisting Besi Beton Polos
5 Minggu
org/hari org/hari org/hari org/hari
PC
Timbunan Tanah
Pintu Type
43,22
org/hari org/hari org/hari org/hari org/hari org/hari