12
Metode Penelitian
Pada bagian metode penelitian dijelaskan cara penelitian itu akan dilakukan, yang didalamnya mencakup bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variable dan data yang hendak disediakan dan analisis data.
Bahan atau materi penelitian dapat berupa uraian tentang populasi dan sampel penelitian, serta informan.Sampel penelitian dapat berupa lokasi atau daerah pemukiman pemakain bahasa tertentu seperti dalam penelitian ini yaitu Peribahasa Daerah Managgarai, dan informan yaitu ditentukan untuk penelitian Semantik.Alat, yang dimaksudkan disini adalah alat penjaringan data seperti instrument penelitian berupa daftar pertanyaan (Mahsun, 2005:72).
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penutur - penuturnya sehingga apa yang dihasilkan atau dicatat berupa pemerian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret paparan seperti apa adanya (Sudaryanto, 1992:62). Metode penelitian ini sebagai suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Penelitian sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta - fakta dan prinsip untuk mewujutkan kebenaran.
Data dan Sumber Data
Data
Data merupakan semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harusnya dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Subroto, 1992;49). Data penelitian ini berupa frasa, klausa, dan kalimat dalam peribahasa Mannggarai yang mengandung bentuk, fungsi, dan isi peribahasa Manggarai.
Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) (dalam Meleong 2011:157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata - kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain - lain.Sumber data dalam penelitian ini adalah penggunaan peribahasa dalam masyarakat Manggarai di Desa Wae Kanta, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosioal yang diamati (Sugiyono, 2012:148). Dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat atau pengumpulan data (Meleong, 2008:9). Dalam penelitian kuaitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpulan data yang utama.
Instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri yang dibekali seperangkat pengetahuan berhubungan dengan Peribahasa Manggarai.Penulis melakukan serangkaian kegiatan dari perencanaan, pengumpulan data, dan analisis data sampai pada akhir hasil penelitian.
Metode dan teknik pengumpulan data
Metode simak
Sudaryanto, (1993:133), disebut metode simak atau menyimak karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa.
Mahsun (2005:242), metode simak adalah metode yang digunakan umtuk memperoleh data dengan melakukan penyimakan terhadap penggunaan bahasa.Metode ini memiliki teknik lanjut, yaitu teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat.
Teknik Sadap
Sudaryanto, (1993:133), penyimakan atau metode simak itu diwujudkan dengan penyadapan.Kegiatan penyadapan itu dapat dipandang sebagai teknik dasarnya dan dapat disebut teknik sadap.
Mahsun, (dalam Muhammad,2014:217), teknik sadap disebut teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Dalam arti, peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadikan informan.
Teknik Simak Libat cakap
Mahsun, (dalam Muhammad,2014:217) pada teknik ini, peneliti melakukan penyadapan dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak para informan. Dalam hal ini, peneliti terlibat lansung dalam dialog.
Teknik Simak Bebas Libat Cakap
Mahsun 2005:243, pada teknik ini, peneliti hanya berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa oleh para informan. Peneliti tidak terlibat lansung dalam peristiwa pertuturan yang bahasanya sedang diteliti.Jadi, peneliti hanya menyimak dialog yang terjadi antara infirman.
Teknik Catat
Teknik catat ini merupakan teknik lanjut yang dilakukan ketika menerapkan metode simak dengan teknik lanjutan (teknik simak libat cakap dan teknik bebas libat cakap), yaitu mencatat data yang dapat diperoleh dari informan pada kartu data Mahsun 2007:243 (dalam Muhammad,2014:218).
Metode Cakap
Metode ini disebut metode cakap karena cara yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah melakukan percakapan dengan para informan Muhamad, 2014:218.
Menurut Kesuma (2007:41), data dapat dijaring lewat percakapan atau kontak antara peneliti dan informasi (bahasa). Penjaringan data dengan cara demikian disebut penjaringan data dengan menggunakan metode cakap. Dalam ilmu - ilmu sosial metode cakap itu terkenal dengan istilah metode wawancara atau metode interview.
Data yang dijaringkan melalui percakapan adalah data yang berasal dari bahasa lisan.Metode cakap diwujutkan lewat teknik dasar dan teknik lanjut.Teknik dasarnya adalah teknik pancinng, sedangkan teknik lanjutnya adalah teknik cakap bertemu muka.
Teknik Pancing
Menurut Sudaryanto (1993:137), metode cakap diterapkan pertama - tama dengan pancingan. Maksudnya, untuk mendapatkan data penelitian, petama - tama harus dengan segenap kecerdikan dan kemauannya memancing informasi agar berbicara.
Informasi bahasa adalah orang yang berfungsi sebagai nara sumber bahan penelitian, memberi informasi, dan pembantu si peneliti, menurut Kridalaksana, 2001:83, informasi adalah orang yang memberikan keterangan tentang data bahasa atau istilah lain untuk informasi adalah "pembantu bahasa" (dalam Kridalaksana, 2001:42).
Teknik Cakap Bertemu Muka
Penjaringan lewat percakapan antara peneliti dan informasi dapat dilakukan dengan bertemu lansung, tatap muka, atau bertemu muka.Penjaringan data dengan teknik ini dilaksanakan dengan syarat bahwa antara penjaring melihat. Informasi yang dijaring datanya menyadari bahwa yang dikehendaki adalah bahasanya, bukan isi bicaranya; yang dinginkan apa yang dikatakan bukan apa yang dibicarakan (Sudaryanto, 1988:8 (dalam Kesuma,2007:42-43)
Teknik Rekam dan Teknik Catat.
Teknik Rekam
Menurut Sudaryanto 1988:2 (dalam Kesuma, 2007: 44-45), teknik rekam adalah teknik penjaringan data dengan merekam penggunaan bahasa.Perekam itu dilakukan menggunakan tape recorde.Yang direkam tentu saja adalah penggunaan bahasa dalam bentuk lisan. Yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan teknik rekam ini adalah perekam itu harus melakukan sedemikian rupa sehingga tidak menggangu kewajaran proses kegiatan pembicaraan yang sedang berlansung. Oleh karena itu, dalam praktiknya kegiatan merekam cendrung selalu dilakukan tanpa sepengetahuan penutur sumber data.
Teknik Catat.
Menurut Kesuma, 2007:45, teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencata hasil penyimakan data pada kartu data. Kegiatan mencatat itu dilakukan sebagai lanjutan dari kegiatan merekam data atau karena sebab tertentu perekam tidak mungkin dilakukan.Data yang dijaring dari sumber tertulis, misalnya; dapat lansung dicatat dalam kartu data. Kartu data yang digunakan untuk mencatat data itu dapat berupa kertas HVS, manila, bufalo, atau yang lainya dengan ukuran yang sesuai dengan satuan kebahasaan uang akan dicatat pada kartu data.
Metode dan Teknik Analisis Data
Metode padan
Metode padan merupakan cara menganalisis data untuk menjawab masalah yang diteliti dengan alat penentu berasal dari luar bahasa (Muhammad, 2014:234).
Menurut Sudaryanto, 1993:13, metode padan adalah untuk menentukan kejatian atau identitasnya ditentukan berdasarkan tingginya kadar kesepadanannya, keselarasanya, kesesuaiannya, kecocokannya, atau kesamaan dengan alat penentu yang bersangkutan yang sekaligus menjadi standar atau pembakuan-nya.
Teknik Hubung Banding
Menurut Sudaryanto, 1993:27 teknik hubung banding adalah teknik analisis data dengan cara membandingkan satuan – satuan kebahasaan yang dianalisis dengan alat penentu berupa hubungan banding antara semua unsur penentu yang relevan dengan semua satuan kebahasaan yang ditentukan.
Tujuan hubung banding itu adalah untuk mencari a) kesamaan, b) perbedaan, c) kesamaan hal pokok di antara satuan – satuan kebahasaan yang dibandingkan. Dengan demikian, teknik hubung banding itu dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu teknik hubung banding menyamakan, teknik hubung banding memperbedakan, dan teknik hubung banding menyamakan hal pokok (dalam Kesuma, 2007:53).
Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Adapun teknik penyajian hasil analisis data dilakukan adalah secara informal.Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata – kata biasa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993:145).
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Badudu, J.S., & Zain, S. M. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Chaer, Abdul & Agustina, Leoni.2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa.
Yogyakarta Carasvatibooks.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Muhammad. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakart: Ar-Ruzzmedia
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahap Starategi, Metode, Dan
Tekniknya. (Edisi Revisi). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Muis, Ba'dulu, Abdul. 2005. Morfosintaksis. Jakarta : PT Rineka Cipta
Ningsih, Yani Lestrai. 2012. Peribahasa Yang Berunsur Nama - Nama
Benda Alam Bahasa Indonesia. Skripsi Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa
Pamuntjak, K. St. Et Al. 1983. Peribahasa. Jakarta: Pn Balai Pustaka
Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta:
PN. Balai Pustaka.
Rusmin. 2014. Peribahasa Dalam Bahasa Manggarai. Skripsi Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa.
Sangadah, Siti. 2014. Pelepasan Fungsi Sintaksi Dalam Kalimat Majemuk
Bahasa Indonesia.Proposal Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa.
Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural.
Surakarta: Sebelas Maret University Press
Sudaryat, Yayat. 2006. Makna Dalam Wacana Prinsip - Prinsip Semantik
Dan Prakmatik. Bandung: Cv. Yrama Widya
Sudaryat, Yayat. 2009. Makna Dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya
Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik). Yogyakarta:
Duta Wacana University Press
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Penerbit Angkasa
Bandung
Tarigan, Henry Guntur. 1988. Pengajaran Tata Bahasa Tagmemik.
Jakarta. Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan
Triyono, Adi. 1987. Situasi Pengajaran Peribahasa Jawa Pada Beberapa
Sekolah Dasar Di Daerah Istimewah Yogyakarta.Yogyakarta:
Balai Penelitian Bahasa Yogyakarta.
NB :
(Http://Duniaperibahasa.Blogspot.Co.Id/P/Penafsiran.Html Download Tanggal 11/11/2015 Pukul 1:39)
(Http://Sariaatainah.Blogspot.Co.Id/P/%20blog-Page_6667.Html?M=1 Donwload Tanggal 11/11/2015, Pukul 2:00)