METODE PENAPISAN AMDAL
(SCREENING AMDAL)
PENGERTIAN
Proses pelingkupan AMDAL adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk menentukan lingkup permasalahan yang akan dikaji didalam AMDAL, dimana ruang lingkup tersebut dibatasi pada hal-hal yang bersifat penting saja. Prosedur AMDAL terdiri dari !. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL 2. Proses 2. Proses pengumuman ". Proses pelingkupan (scopping) #. Penyusunan dan penilaian $A-A%DAL &. Penyusunan dan penilaian pe nilaian A%DAL, '$L, dan 'PL Proses Proses penapi penapisan san atau atau disebut disebut juga juga proses proses seleks seleksii wajib wajib AMDAL AMDAL adalah adalah proses untuk menentukan apakah suatu renana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di )ndonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah. $ete $etent ntuan uan apaka apakah h suat suatu u ren renana ana kegia kegiata tan n perl perlu u meny menyus usun un dokum dokumen en AMDAL atau tidak dapat dilihat pada $eputusan Menteri %egara L* %omor !+ ahun ahun ! tentang /enis 'enana 0saha dan1atau dan1atau $egiatan $egiatan yang 2ajib 2ajib dilengkapi dengan AMDAL. Proses penapisan disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu renana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Penapisan mempunyai ttujuan untuk memilih renana pembangunan mana yang harus dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan. Langkah ini sangatlah penting bagi pemrakarsa untuk dapat mengetahui apakah proyeknya akan terkena AMDAL sebelum proyek berjalan. *al ini berkenaan dengan perenanaan biaya dan waktu. 3eperti yang terdapat pada pasal !4 undang-undang %o. # tahun !56, hanya renana proyek yang diprakirakan akan mempunyai dampak penting terhada terhadap p lingkun lingkungan gan saja saja yang yang diwaji diwajibkan bkan untuk untuk dilengk dilengkapi api dengan dengan AMDAL AMDAL.. Dengan adanya penapisan ini diharapkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu, tenaga dan biaya yang berlebihan yang diperlukan untuk pembangunan.
7ambar !. Diagram Flow Chart Pengajuan AMDAL
METODE PENAPISAN 1. Penapisan Satu Langkah Penapisan dapat didasarkan pada kriteria eksplisit yang berupa daftar yang
memuat jenis proyek yang tanpa keraguan akan menyebabkan dampak penting. 8leh karena dampak tidak saja ditentukan oleh jenisnya proyek, melainkan juga oleh sifat lingkungan, daftar tersebut dilengkapi dengan bagian yang memuat lingkungan yang rentan. Proyek dalam daftar ini atau proyek yang berlokasi dalam
daerah rentan diharuskan melakukan AMDAL. Metode penapisan satu langkah ini adalah metode penapisan yang digunakan oleh )ndonesia. Metode dengan daftar positif sangat sederhana. Pemerintah membuat daftar proyek yang harus dikenakan AMDAL. Daftar ini digunakan sebagai kriteria penapisan, yang ada dalam daftar harus membuat AMDAL dan yang tidak ada dalam daftar tidak perlu membuat AMDAL. $arena metode ini sederhana dan mudah, maka hasilnya dapat diapai dengan epat dan konsisten. Metode penapisan satu langkah ini memerlukan birokrasi yang pendek. /umlah tenaga yang diperlukan dapat dibatasi, persyaratan tingkat pendidikan dan pengalaman juga tidak tinggi. )ni sangat penting untuk )ndonesia, terutama di daerah. Metode ini tidak menambah ekonomi biaya tinggi.
7ambar . Metode Penapisan 3atu Langkah 3oemarwoto (!5669 menjelaskan bahwa penapisan saatu langkah didasarkan pada kriteria eksplisit yaitu daftar yang memuat jenis proyek yang tanpa keraguan akan menyebabkan dampak penting. Disarankannya untuk kondisi )ndonesia sebaiknya menerapkan penapisan satu langkah sehingga ekonomi biaya tinggi dapat dihindari, karena sederhana maka hasilnya dapat diapai dengan epat serta konsisten. )ndonesia telah membuat ketentuan proyek-proyek yang wajib dilengkapi AMDAL dan yang tidak wajib dilengkapi AMDAL tetapi diharuskan melakukan
0$L : 0PL. $eputusan Menteri %egara Lingkungan *idup 'epublik )ndonesia %omor $ep-!!1M;%L*1"15# tentang /enis 0saha Atau $egiatan
/enis usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran ) $eputusan ini. Keua:
/enis usaha atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran ) $eputusan ini tetapi lokasinya berbatasan langsung dengan kawasan lindung seperti disebut dalam Lampiran )) $eputusan ini, wajib dilengkapi dengan AMDAL. Ketiga:
/enis usaha atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran ) $eputusan ini tetapi dapat merubah fungsi dan atau peruntukan suatu kawasan lindung seperti disebut pada Diktum kedua $eputusan wajib dilengkapi dengan AMDAL. Keempat:
/enis usaha atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Lampiran ) $eputusan ini tetapi berada di kawasan lindung yang disebut dalam Diktum kedua $eputusan ini setelah berubah peruntukannya menurut perundangan yang berlaku, wajib dilengkapi dengan AMDAL. Ke!ima:
Apabila dalam pelaksanaan, )nstansi yang bertanggung jawab mempunyai keraguan tentang renana usaha atau kegiatan yang tidak terdapat dalam Lampiran ) $eputusan ini, maka )nstansi tersebut wajib meminta kepastian penetapa n wajib AMDAL kepada Menteri %egara Lingkungan *idup seara tertulis. Keenam:
Menteri %egara Lingkungan *idup akan memberikan keputusan terhadap usulan sebagaimana disebut dalam Diktum keempat. Ketu"uh:
/enis usaha atau $egatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL sebagaimana dimaksud dalam Lampiran ) $eputusan ini akan ditinjau seara keseluruhan atau sebagian sekurang-kurangnya sekali dalam Kee!apan:
$eputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan bilamana kemudian hari terdapat kekeliruan, maka $eputusan ini akan ditinjau kembali. 3ebagaimana yang telah disebutkan bahwa penilaian dampak pentig menggunakan kriteria-kriteria tertentu, yang juga harus memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan politik. *al ini menunjukkan bahwa penentuan dampak penting bukan telaah ilmiah murni tetapi dipengaruhi faktor-faktor lain. Lampiran ) $ep-"51M;%L*16154 menerminkan penapisan satu langkah, tetapi berdasarkan Diktum-diktum dalam $eputusan ini mengandung penapisan lebih dari satu langkah. #. Penapisan $ertahap Dalam metode ini penapisan dilakukan seara bertahap dalam beberapa langkah
seara berurutan. Penapisan menurut PP 5 tahun !564, terdiri atas langkah. Pertama dengan daftar dan kedua dengan P)L. Pada umumnya penapisan hanya terdiri atas atau " langkah saja. Dalam melakukan tugasnya, pejabat yang berwenang menapis berdasarkan kriteria yang eksplisit atau impliit dan memasukkan usulan proyek ke dalam salah satu dari tiga kelompok, seperti pada bagan berikut
Metode penapisan bertahap dilakukan dengan 3atu beberapa langkah seara 7ambar . Metode Penapisan Langkah berurutan. 3oemarwoto (!5669 mengemukakan penapisan di negara-negara ;ropah dilakukan dengan melalui 6 sampai ! langkah. $riteria yang dipakai untuk penapisan di antaranya ialah karakteristik proyek, besarnya biaya proyek, nilai ambang teknik, lokasi proyek, nilai ambang keauhan (baku mutu lingkungan9. Masing-masing kriteria mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada umumnya metode penapisan hanya dilakukan melalui atau " langkah. Penapisan dilakukan dengan menggunakan kriteria yang eksplisit dan implisit memasukkan proyek ke dalam, satu di antara kelompok (7ambar 6.!9. Proyek berdampak penting dan tidak ditentukan berdasarkan pengalaman dan pustaka.
Proyek yang masuk dalam kelompok " (ada keraguan menimbulkan dampak penting atau tidak9 harus dilakukan penilaian lebih lanjut (penapisan tingkat ))9. Penapisan dapat dilakukan dengan matriks (serupa matriks Leopold 9, bagian atas tertera kegiatan proyek dalam berbagai tahap dan bagian kiri tertera bidang (komponen9 dampak lingkungan. Pada penapisan tingkat ) maasing-masing sel yang menunjukkan adanya interaksi antara kegiatan proyek dan komponen lingkungan diberi tanda =. Dampak potensial ini selanjutnya dianalisis lebih dalam pada penapisan tingkat )). Penting tidaknya dipertimbangkan dengan kriteria yang ada dalam Daftar. Dampak yang mungkin penting diberi tanda >?@ dan dampak yang nyata Penting diberi tanda B C@. $emudian semua dampak yang mungkin penting ldikaji ebih lanjut sehingga menghasilkan > ? > tidak penting @ ? @ penting tapi dapat diatasi dengan modifikasi ranang bangun > ? @ masih tidak diketahui > nyata penting Apabila ada dampak yang masih belum diketahui atau nyata penting maka harus melaksanakan eEaluasi pendahuluan (;PL );; P)L9 atau langsung A%DAL. Feberapa isitilah dalam penapisan seara bertahap antara lain N%.
Isti!ah
Pengertian
()
(2)
(!)
!.
.
()
Magnitue
Pre&a!en'e
(2)
Didefinisikan sebagai kementaakan intensitas setiap dampak potensial. Apakah dampak tak terbalikkan? /ika terbalikkan, berapa besarkah laju proses pemulihan atau adaptasi daerah dampak? Apakah keg-iatan akan menutup kesempatan penggunaan daerah dampak untuk peruntukan lain? Didefinisikan sebagai luasnya dampak yang akhirnya akan terjadi, misalnya karena dampak kumulatif. Dampak indiEidual mungkin nempunyai tingkat dan nilai yang rendah, tetapi beberapa dampak bersama-sama mungkin mempunyi efek yang luas. Ferkaitan dengan penentuan dampak kumulatif ialah jarak terjadinya efek (!)
dari sumber aktiEitas. $erusakan habitat ikan karena suatu
kegiatan dapat mempengaruhi # produksi perikanan di tempat lain yang jauh dan beberapa tahun setelah kegiatan proyek selesai. Apakah dampak akan bersifat jangka panjang atau Durati%n an jangka pendek? Apabita kegiatan pembangunan tidak terus (re)uen'* menerus, dapatkah terjadi pemulihan pada waktu kegiatan berhenti?
".
#.
&.
4.
Risk
Imp%rtan'e
Mitigati%n
Didefinisikan sebgaai kementakan terjdinya efek yang serius. Didefinisikan sebagai nilai yang diberikan pada daerah tertentu. pada keadaannya sekarang. Daerah dampak dapat juga mempunyai nilai regional atau nasional.
Dapatkah masalah ditanggulangi ? ;PL atau P)L merupakan bentuk penapisan bertahap. $asus di beberapa negara juga di )ndonesia ternyata menimbulkan banjir P)L sehingga menyulitkan penyelesaiannya dan dianggap sebagai A%DAL sederhana bukan alat penapisan.