BAB 5 METODE PELAKSANAAN
a. Peke Pekerj rjaa aan n Per Persi siap apan an Pekerjaan persiapan praktek kerja baja 2 meliputi persiapan bahan, alat, serta tenaga kerja. Pada persiapan bahan dibutuhkan 18 batang profil siku 5 x 50 x 50, 2 batang profil siku 4 x 40 x 40, 1 lembar pelat baja tebal 5 mm,
± 400
buah baut diameter
10 mm, dan 1 kardus elektroda las listrik. Semua bahan tersebut diambil dari gudang penimpanan bengkel sipil kemudian diletakkan di sekitar area kerja. Pada persiapan alat dibutuhkan gergaji potong abrasi!e, gergaji mesin air, peralatan las asetilin, peralatan las listrik, gerinda mesin tangan, peralatan mesin bor, dan dan peralatan untuk perakitan jembatan rangka baja. Pada persiapan tenaga kerja dikerjakan oleh 1" orang tenaga kerja.
b. Pekerjaan Pelat Simpul 1. Pemb Pembua uata tan n #al Pelat Pelat Sim Simpu pull Pembuatan mal pelat simpul menggunakan alat penitik, palu, penggores, penggaris, gunting seng, gambar kerja pelat simpul, simpul , dan seng. $angka pertama aitu kertas diletakkan diatas seng lalu dilakukan penitikan sesuai dengan tanda jumlah baut dan pada ujung%ujung gambar kerja, lalu lakukan penggoresan pada tanda titik diujung%ujung gambar kerja, dan terakhir gunting seng sesuai dengan tanda. Pada saat pembuatan mal terdapat 2 orang tenaga kerja, 1 orang bertugas untuk menitik dan lainna bertugas untuk memegang gambar kerja agar gambar kerja tidak bergeser. 2. Peni Peniti tika kan n Pela Pelatt Sim Simpu pull Penitikan pelat simpul menggunakan alat penitik, palu dan mal. $angkah pertama aitu #al di letakan diatas pelat baja lalu dilakukan penitikan sesuai dengan tanda jumlah baut dan pada ujung%ujung mal pelat simpul. Pada saat penitikan terdapat 2 orang tenaga kerja, 1 orang bertugas untuk meni meniti tik k dan dan lainn lainna a bert bertug ugas as untu untuk k meme memega gang ng mal mal agar agar mal tida tidak k bergeser.
&. Penggoresan Pelat Simpul Penggoresan pelat simpul menggunakan alat penggores, penggaris dan kapur tulis. Penggoresan dilakukan pada ujung%ujung mal ang telah diberi a'uan penitikan, lalu tanda penggoresan diperjelas lagi dengan kapur tulis untuk mempermudah pemotongan pelat simpul. Pada saat penggoresan hana 1 orang tenaga kerja ang bertugas untuk melakukan penggoresan pada pelat. 4. Pemotongan Pelat Simpul
Pemotongan
pelat
simpul
menggunakan
peralatan
las
asetelin.
Pemotongan pelat simpul berdasarkan a'uan mal ang telah di gambar pada pelat baja tebal 5 mm. Pertama%tama lakukan penetelan pada las asetelin sampai ujung las seperti mata pisau, lalu arahkan brander pada gambar ang akan dipotong, setelah itu gunakan klem untuk mengambil pelat ang telah di potong. Pada saat pemotongan terdapat 2 orang tenaga kerja, 1 orang bertugas mengoperasikan las asetelin dan ang lainna bertugas untuk mengarahkan dan mengambil potongan pelat dengan klem. Pada saat pemotongan tenaga kerja diharuskan menggunakan peralatan (& aitu (a'amata las dan apron.
5. Pengikiran Pelat Simpul Pengikiran pelat simpul menggunakan gerinda mesin tangan. Pengikiran dilakukan di ujung%ujung pelat ang tidak rata karena
proses
pemotongan. Pengikiran dilakukan hingga ujung%ujung pelat menjadi halus dan rata. Pada saat pengikiran hana 1 orang tenaga kerja ang bertugas untuk melakukan pengikiran pada pelat.
). Pengeboran Pelat Simpul
Pengeboran pelat simpul menggunakan peralatan bor dan oli. Pelat ang telah dipotong serta dikikir di letakan di meja mesin pengeboran, lalu sesuaikan mata bor tepat pada titik ang telah ditandai dengan penitik, setelah itu kun'i dengan ken'ang pelat simpul ke meja pengeboran dengan menggunakan klem, lalu lakukan proses pengeboran. Pada saat proses pengeboran tuangkan oli pada pelat dan mata bor se'ara terkontrol agar mata bor tidak kering dan panas. Pada saat pengeboran terdapat 2 orang tenaga kerja, 1 orang bertugas memposisikan titik pada pelat
dengan mata bor serta mengoperasikan mesin pengeboran, dan ang lainna bertugas untuk memasang klem serta menuangkan oli.
'. Pekerjaan *atang Siku 1. Pemotongan *atang siku Pemotongan batang siku menggunakan gergaji abrasi!e, gergaji dan meteran. Pertama%tama dilakukan pengukuran pada batang dengan meteran, panjang pengukuran disesuaikan dengan tabel kebutuhan batang, lalu tandai dengan kapur tulis, setelah itu lakukan proses pemotongan pada batang. *atang ang telah dipotong diberi tanda menggunakan tipe%x sesuai dengan nama batang. Pada saat pemotongan terdapat 2 orang tenaga kerja, 1 orang bertugas memposisikan panjang batang ang akan dipotong serta memberi tanda, dan ang lainna bertugas untuk mengoperasikan gergaji abrasi!e.
2. Pembuatan mal batang siku Pembuatan mal batang siku menggunakan alat penitik, palu, penggores, penggaris, gunting seng, gambar kerja batang siku, dan seng. $angkah pertama aitu kertas diletakkan diatas seng lalu dilakukan penitikan sesuai dengan tanda jumlah baut dan pada ujung% ujung gambar kerja, lalu lakukan penggoresan pada tanda titik diujung% ujung gambar kerja, dan terakhir gunting seng sesuai dengan tanda. Pada saat pembuatan mal terdapat 2 orang tenaga kerja, 1 orang bertugas untuk menitik dan lainna bertugas untuk memegang gambar kerja agar gambar kerja tidak bergeser. &. Pengukuran dan Penitikan *atang Siku Penitikan dan pengukuran menggunakan alat penitik, palu, meteran, penggaris, dan penggores. Sebelum dilakukan penitikan terlebih dahulu diukur jarak dari as baut ke as baut lainna dengan menggunakan meteran. Setelah didapat ukuran ang pas dilakukan penitikan. Penitikan
dibantu menggunakan mal
dan dilakukan
dengan menitikan alat penitik ang kemudian dipukul dengan palu pada titik ang terdapat pada mal ang dipasangkan pada batang siku ang telah dipotong. Penitikan dilakukan sesuai dengan jumlah baut ang akan dipasangkan pada batang siku. Pada saat pengukuran dan penitikan terdapat 4 orang tenaga kerja, 2 orang bertugas untuk melakukan pengukuran dan 2 orang lainna bertugas untuk penitikan.
4. Pengeboran *atang Siku
Pengeboran batang siku menggunakan peralatan bor dan oli. batang ang telah dipotong, dikikir terlebih dahulu untuk menghilangkan bagian ang tajam pada ujung batang. $alu batang di letakan di meja mesin pengeboran, lalu sesuaikan mata bor tepat pada titik ang telah ditandai dengan penitik, setelah itu kun'i dengan ken'ang batang ke meja pengeboran dengan menggunakan klem, lalu lakukan proses pengeboran. Pada saat proses pengeboran tuangkan oli pada batang dan mata bor se'ara terkontrol agar mata bor tidak kering dan panas. Pada saat pengeboran terdapat 2 orang tenaga kerja, 1 orang bertugas memposisikan titik pada batang dengan mata bor serta mengoperasikan mesin pengeboran, dan ang lainna bertugas untuk memasang klem serta menuangkan oli.
d. Pekerjaan Pengelasan Pengelasan menggunakan peralatan las listrik. Persiapankan peralatan las litrik dan letakan elektroda pada penjepit serta atur arus ang akan digunakan. $alu proses pengelasan dilakukan pada pelat + dengan tanda ang terdapat pada pelat simpul dengan posisi tegak lurus terhadap pelat simpul. pengelasan dilakukan disudut%sudut pelat hingga membentuk pelat . Pada saat pengelasan hana 1 orang tenaga kerja ang bertugas untuk melakukan proses pengelasan. Pada saat pengelasan tenaga kerja diharuskan menggunakan peralatan (& aitu topeng-masker las serta apron.
e. Pekerjaan Perakitan embatan /angka *aja Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pembagian segmen struktur jembatan, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pelaksanaan dilapangan. engan pembagian segmen para pekerja akan lebih bagian%bagian pekerjaan
mudah memahami
ang harus mereka lakukan. Selain itu resiko
tertukarna material dapat diminimalisir sehingga kesalahan pemasangan dapat dihindari. alam praktek baja ++ ang telah dilaksanakan struktur jembatan ang diren'akana dibagi kedalam ) segmen aitu Segmen 1,Segmen 2, Segmen &, Segmen 4, Segmen 5, dan Segmen ). ntuk lebih jelasna mengenai pembagian segmen ini dapat dilihat dalam gambar berikut
1. Pemasangan Peran'ah
Peran'ah diletakkan se'ara memanjang, dimana setiap peran'ah memiliki panjang 1 meter, dan terdapat ) peran'ah disetiap segmen rangka sehingga panjang total peran'ah ) m, dan dengan lebar 1.5 meter. Setelah peran'ah disusun, dilakukan proses le!eling untuk menge'ek kedataran, jika tinggi peran'ah satu dengan lainna berbeda letakkan kau untuk menamakan ketinggian. ikarenakan pada jembatan rangka terdapat 'amber sebesar 15 'm, maka diletakkan kau sesuai dengan ketinggian ang diren'anakan pada setiap tumpuan segmen%segmen.
2. Perakitan Segmen 1
Perakitan segmen 1 dimulai dengan menggabungkan batang b 1 dan d1 dengan menggunakan pelat simpul P 1 ang sekaligus berfungsi sebagai tumpuan. (emudian bagian ini akan digabungkan lagi dengan batang ' 1 dengan menggunakan pelat simpul P 2 dan P &. $angkah Perakitan tersebut dilakukan pada sisi bagian kanan dan sisi bagian kiri.
Setelah perakitan tersebut selesai, maka rangkaian tersebut diletakkan pada abutment. (emudian kedua sisi disatukan menggunakan batang 'ross girder aitu batang e 1 dengan plat simpul P 1& dan P 14 serta batang e2 dengan plat simpul P1) dan P13. Setelah pemasangan 'ross girder langkah selanjutna adalah memasang bra'ing aitu dengan memasang batang f 1 dengan plat simpul P 15, lalu kemudian pasang pada plat simpul P 1& dan P 13. (emudian pasang batang f & dan batang f 2 pada masing%masing plat simpul P14 dan P1) Proses penambungan dilakukan dengan menggunakan sambungan baut. Pada saat penambungan baut, baut hana diken'angkan menggunakan tangan.
&. Perakitan Segmen 2
Perakitan segmen 2 dimulai dengan menggabungkan batang a 1 pada pelat simpul P4 dan menggabungkan batang ' 2, d2 serta batang b2 pada pelat simpul P5. $angkah Perakitan tersebut dilakukan pada sisi bagian kanan dan sisi bagian kiri. Setelah perakitan tersebut selesai, maka rangkaian tersebut diletakkan pada peran'ah, lalu disambungkan dengan segmen 1. (emudian kedua sisi disatukan menggunakan batang 'ross girder aitu batang e& dengan plat simpul P 1" dan P20. Setelah pemasangan 'ross girder langkah selanjutna adalah memasang bra'ing aitu dengan memasang batang f 5 dengan plat simpul P 18, lalu
kemudian pasang pada plat simpul P 1" dan P 13. (emudian pasang batang f 4 dan batang f ) pada masing%masing plat simpul P 20 dan P1) Proses penambungan dilakukan dengan menggunakan sambungan baut. Pada saat penambungan baut, baut hana diken'angkan menggunakan tangan.
4. Perakitan Segmen &
Perakitan segmen & dimulai dengan menggabungkan batang b & pada pelat simpul P3 dan menggabungkan batang a 2 serta batang d& pada pelat simpul P). (emudian pada batang ' & disambungkan pada pelat simpul P ) dan P3. $angkah Perakitan tersebut dilakukan pada sisi bagian kanan dan sisi bagian kiri. Setelah perakitan tersebut selesai, maka rangkaian tersebut diletakkan pada peran'ah, lalu disambungkan dengan segmen 2. (emudian kedua sisi disatukan menggunakan batang 'ross girder aitu batang e4 dengan plat simpul P 22 dan P2&. Setelah pemasangan 'ross girder langkah selanjutna adalah memasang bra'ing aitu dengan memasang batang f 3 dengan plat simpul P 21, lalu kemudian pasang pada plat simpul P 2& dan P 1". (emudian pasang batang f 8 dan batang f " pada masing%masing plat simpul P 22 dan P20. Proses penambungan dilakukan dengan menggunakan sambungan baut. Pada saat penambungan baut, baut hana diken'angkan menggunakan tangan.
5. Perakitan Segmen 4
Perakitan segmen 4 dimulai dengan menggabungkan batang a & pada pelat simpul P8 dan menggabungkan batang d 4 serta batang b4 pada pelat simpul P". (emudian pada batang ' 4 disambungkan pada pelat simpul P 8 dan P". $angkah Perakitan tersebut dilakukan pada sisi bagian kanan dan sisi bagian kiri. Setelah perakitan tersebut selesai, maka rangkaian tersebut diletakkan pada peran'ah, lalu disambungkan dengan segmen &. (emudian kedua sisi disatukan menggunakan batang 'ross girder aitu batang e5 dengan plat simpul P 25 dan P2). Setelah pemasangan 'ross girder langkah selanjutna adalah memasang bra'ing aitu dengan memasang batang f 11 dengan plat simpul P 24, lalu kemudian pasang pada plat simpul P 25 dan P2&. (emudian pasang batang f 10 dan batang f 12 pada masing%masing plat simpul P 2) dan P22. Proses penambungan dilakukan dengan menggunakan sambungan baut. Pada saat penambungan baut, baut hana diken'angkan menggunakan tangan.
). Perakitan Segmen 5
Perakitan segmen 5 dimulai dengan menggabungkan batang b 5 pada pelat simpul P11 dan menggabungkan batang a 4 serta batang d5 pada pelat simpul P10. (emudian pada batang ' 5 disambungkan pada pelat simpul P 10 dan P11. $angkah Perakitan tersebut dilakukan pada sisi bagian kanan dan sisi bagian kiri. Setelah perakitan tersebut selesai, maka rangkaian tersebut diletakkan pada peran'ah, lalu disambungkan dengan segmen 4. (emudian kedua sisi disatukan menggunakan batang 'ross girder aitu batang e) dengan plat simpul P 28 dan P2". Setelah pemasangan 'ross girder langkah selanjutna adalah memasang bra'ing aitu dengan memasang batang f 1& dengan plat simpul P 23, lalu kemudian pasang pada plat simpul P 2" dan P25. (emudian pasang batang f 14 dan batang f 15 pada masing%masing plat simpul P 28 dan P2). Proses penambungan dilakukan dengan menggunakan sambungan baut. Pada saat penambungan baut, baut hana diken'angkan menggunakan tangan.
3. Perakitan Segmen )
Perakitan segmen ) dimulai dengan menggabungkan batang b ) dan batang d) pada pelat simpul P12 ang sekaligus berfungsi sebagai tumpuan .$angkah Perakitan tersebut dilakukan pada sisi bagian kanan dan sisi bagian kiri. Setelah perakitan tersebut selesai, maka rangkaian tersebut diletakkan pada peran'ah dan tumpuan diletakkan pada abutment, lalu disambungkan dengan segmen 5. (emudian kedua sisi disatukan menggunakan batang 'ross girder aitu batang e3 dengan plat simpul P &1 dan P&2. Setelah pemasangan 'ross girder langkah selanjutna adalah memasang bra'ing aitu dengan memasang batang f 13 dengan plat simpul P &0, lalu kemudian pasang pada plat simpul P &1 dan P2". (emudian pasang batang f 1) dan batang f 18 pada masing%masing plat simpul P &2 dan P28. Proses penambungan dilakukan dengan menggunakan sambungan baut. Pada saat penambungan baut, baut hana diken'angkan menggunakan tangan.
8. Pengen'angan baut Setelah
semua
proses
perakitan
selesai
maka
dilakukan
proses
pengen'angan baut dengan alat bantu aitu alat pengen'angan baut hidrolik. Pengen'angan baut dimulai dari baut sisi dalam, setelah bagian baut sisi dalam diken'angkan baru baut sisi luar diken'angkan.
Pengen'angan baut dimulai dari segmen satu lalu dilanjutkan sampai segmen enam.
f. Pekerjaan Pembersihan khir Pekerjaan pembersihan dilakukan
setelah
seluruh
pekerjaan
selesai.
Pembersihan akhir meliputi pembersihan alat dan bahan material ang digunakan selama praktek kerja baja 2.