MERANGKAI REFLUK Labu didih, mengapa kita gunakan labu didih ? karena, kita bermain dengan penguapan, itu artinya ada steam yang dihasilkan, agar tekanannya merata maka kita gunakan labu didih
Kondensor
Klem
Statif
Selang pompa Cara merangkainya : seperti pada gambar dibawah ini,
selang
dipasang
pada
kedua
lubang
kondensor, lubang atas kita alirkan selang ke ember,
sedangkan
lubang
bawah
kita
sambungkan dengan pompa. Catatan : labu didih di beri jarak , atau jangan kontak langsung dengan hotplaid untuk menghindari pecahnya
labu
karena
pemanasan
yang
kontinyu
Prinsip kerja : Pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu proses heating, evaporating, kondensasi dan coolong. Heating terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih, evaporating ( penguapan ) terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk ke kondensor dalam. Cooling terjadi di dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan air , sehingga ketika kita menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menuju kondensor luar, mengapa air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas ? alasannya adalah agat tidak ada turbulensi udara yang menghalangi dan agar air terisi penuh, lihat lagi rangkaian kalian ( waktunya anda berimajinasi, apa yang akan terjadi jika kita
mengalirkan air dari atas ? ) . Proses yang terakhir adalah kondensasi ( Pengembunan ) , proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaan suhu anta kondensor dalam yang berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin, hal ini menyebabkan penurunan suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid kembali. keterangan alat beserta funsinya : 1. labu dasar bulat : sebagai tempat zat cair dipanaskan 2. kondensor spiral : mendinginkan uap larutan 3. kassa asbes : untuk meratakan panas 4. pembakar Bunsen : untuk memanaskan larutan dalam labu dasar bulat 5. kaki tiga : untuk menyangga labu dasar bulat, kondensor saat proses pemanasan 6. statif : untuk menyangga kondensor dan labu dasar bulat 7. klem : untuk menahan kondensor spiral dan labu dasar bulat 8. selang masuk : sebagai penghubung air masuk dari sirkulator menuju kondensor 9. selang keluar : sebagai penghubung keluarnya air dari kondensor menuju ember 10. sirkulator : alat untuk mensirkulasikan air 11. ember : sebagai tempat menyimpan air 12. batu didih : alat untuk mencegah terjadinya bumping
Pembahasan 1. kondensor yang digunakan pada rangkaian alat refluks adalah kondensor ball (spiral) karena bentuknya seperti bola yang memungkinkan untuk menahan uap di bulatan pertama sehingga pendinginan akan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kondensor leibig dan mengurangi kemungkinan terkumpulnya uap pereaksi di bagian ats kondensor 2. proses penguapan tidak boleh terlalu cepat agar uap yang terbentuk dapat dikondensasikan dengan baik dan uap tidak mengumpul 3. jika zat yang akan direaksikan mudah terbakar atau menguap, pemanasan tidak boleh menggunakan api langsung. maka digunakan nya heating mantle untuk mengurangi kemungkinan kebakaran 4. air pada kondensor dialirkan dari bawah keatas, karena jika air dialirkan dari atas kebawah dikhawatirkan air hanya mengalir pada dinding kondensor sehingga pendinginan menjadi tidak sempurna 5. penggunaan vaseline tidak boleh terlalu banyak karena jika terlalu banyak efeknya adalah terjadi penurunan jumlah volume akhir larutan pada labu dasar bulat 6. pada labu dasar bulat harus ditambahkan batu didih untuk menghindari terjadinya bumping dalam labu 7. pada percobaan refluks menggunakan gelas kimia terjadi penurunan karena uap dapat keluar melalui lubang di gelas kimia 8. pada percobaan refluks menggunakan labu erlenmeyer terjadi penurunan volume akhir karena uap dapat keluar melalui corong pendek