TUGAS SISKOM MUHAMAD AGUNG RENALDY MATERI SISKOM
SMK NEGERI 1 KARAWANG XI TKJ 4
MATREI SISTEM KOMPUTER
Di blog kali ini gw dapet tugas lagi dari pelajaran SISTEM KOMPUTER atau yang sering di sebut SISKOM, Kali ini gw di kasih ka sih tugas untuk membuat blog tentang materi siskom selengkap lengkapnya (tapi maaf jika menurut pembaca masih belum lengkap) Nah jadi kata SISTEM ini itu dulunya berasal dari 2 bahasa yang pertama dari bahasa latin yaitu (SYSTEMA) dan bahasa yunani yaitu (SUSTEMA) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berbeda dalam suatu wilayah serta item-item penggerak penggerak jadi tuh jadi tuh dalam bahsa singkatnya bisa di bilang juga Komponen komputer yang saling terhubung sehingga guys :D CMIIW ya... Nah selanjtnya KOMPUTER alat yang satu ini biasa di pakai untuk mengolah dara berdasarkan prosedur yang udah di rumuskan. Kata komputer awalnya di pakai untuk menggambarkan orang yang pekerjaanya melakukan perhitungan artimatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mensin itu sendiri guys :D Dengan demikian komponen tersebut merupakan elemen yang saling terlibat dalam suatu sistem komputer. Jadi percuma saja hardware ga bakal berarti apa-apa jika tidak ada salah satu dari dua lainnya (Software & Brainware). Sebagai contoh logikanya, siapa yang akan menghidupkan komputer kalau tanpa adanya manusia, atau akan menjalankan perintah apa komputer tersebut jika tidak ada softwareMateri yang kita pelajari mata pelaja
Macam-Macam Sistem Bilangan
1.
Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan decimal system bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. System bilangan ini menggunakan basis 10. Integer desimal : adalah nilai desimal yang bulat, misalnya 8598. Absolute value merupakan nilai untuk masing-masing digit bilangan, sedangkan position value adalah merupakan penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak posisinya, yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya. Pecahan desimal : Adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan dibelakang koma, misalnya nilai 183,75.
2.
Sistem Bilangan Biner
Yaitu system bilangan yang menggunakan 2 macam simbol bilangan untuk mewakili suatu besaran, yaitu 0 dan 1. System bilangan ini menggunakan basis 2.
1.
Penjumlahan
Dasar-dasar penjumlahan bilangan biner : 0+0=0, 1+0=1, 0+1=1, 1+1=0 karena bilangan biner berbasis 2 angka dan digit terbesarnya adalah 1, maka 1+1=2, jadi 2-2=0.
2.
Pengurangan
Dasar pengurangan bilangan biner : 0-0=0, 1-0=1, 1-1=0, 0-1=1 karena pinjam 2 digit di sebelah kirinya.
3.
Perkalian
Perkalian pada bilangan biner sama dengan cara perkalian pada bilangan decimal. Dasar-dasarnya : 0x0=0, 1x0=0, 0x1=0, 1x1=1.
4.
Pembagian
Pembagian pada biner dilakukan juga sama dengan cara bilangan decimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasardasarnya : 0:1=0, 1:1=1
3.
Sistem Bilangan Oktal
System bilangan octal menggunakan 8 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7. Position value system bilangan octal adalah perpangkatan dari nilai 8.
1.
Penjumlahan
Langkah-langkah penjumlahan octal : -
Tambahkan masing-masing kolom secara decimal
-
Rubah dari hasil decimal ke octal
-
Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
Kalau hasil penjumlahan tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya.
2.
Pengurangan
Pengurangan octal dapat dilakukan sama dengan penjumlahan bilangan desimal
3.
Perkalian
Langkah-langkanya : -
Kalikan masing-masing kolom secara decimal
-
Rubah dari hasil decimal ke octal
-
Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
Kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
4.
Pembagian
Contoh : 14 / 250 \ 16 14 -
14 8 x 1 8 = 14 8
110 110 0
14 8 x 6 8 = 4 8 x 6 8 = 30 8 18x68= 68+ 110 8
4.
Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal menggunakan 16 macam symbol bilangan berbasis 16. Yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,A,B,C,D,E,F dimana A=10, B=11, C=12, D=13, E=14, F=15. Position value system bilangan heksadesimal adalah perpangkatan dari 16. Operasi Aritmetika Bilangan Heksadesimal
1.
Penjumlahan
Penjumlahan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan penjumlahan bilangan octal, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah-langkah penjumlahan hexadesimal : -
tambahkan masing-masing kolom secara desimal
-
rubah dari hasil desimal ke hexadesimal
-
tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadesimal
kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya.
2.
Pengurangan
Pengurangan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.
3.
Perkalian
Langkah – langkah : -
kalikan masing-masing kolom secara desimal
-
rubah dari hasil desimal ke octal
-
tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
kalau hasil perkalian tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
4.
Pembagian
Contoh : 1B / 1214 \ AC 10E -
1B16xA16 = 2710x1010=27010= 10E16
144 1440
1B 16 x C16 = 2710 x 10 10 = 3240 10 =14416
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang alian.
1.
Konversi dari bilangan Desimal ke biner
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya. 2.
Konversi bilangan Desimal ke Oktal
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya 3.
Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal
Yaitu dengan cara membagi bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya 2. 1.
Konversi dari system bilangan Biner Konversi ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
2.
Konversi ke Oktal
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang. 3.
Konversi ke Hexademial
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang. 2.
1.
Konversi dari system bilangan Oktal
Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya. 2.
Konversi ke Biner
Dilakukan dengan mengkonversikan masing-masing digit octal ke tiga digit biner. 3.
Konversi ke Hexadesimal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan octal menjadi bilangan biner kemudian dikonversikan ke hexadesimal. 4. 1.
Konversi dari bilangan Hexadesimal Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya. 2.
Konversi ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan hexadesimal menjadi biner terlebih dahulu kemudian dikonversikan ke octal.
Gerbang Logika
Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan a elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay).Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita dapat mendesain suatu rangkaian logika. logika. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam proses pendesainan suatu rangkaian logika. Jenis-jenis Gerbang Logika Dasar dan Simbolnya Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika Digital, yaitu : Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT Gerbang NAND Gerbang NOR
Gerbang X-OR (Exclusive OR) Gerbang X-NOR (Exlusive NOR) Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”. Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan : HIGH (tinggi) dan LOW (rendah) TRUE (benar) dan FALSE (salah) ON (Hidup) dan OFF (Mati) 1 dan 0 Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL (Transistor-transistor Logic), Logic), maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”.
Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol dan Tabel Kebenarannya. Gerbang AND (AND Gate) Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau
tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)
Gerbang OR (OR Gate) Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”).
Contohnya : Z = X + Y. Simbol
dan
Tabel
Kebenaran
Gerbang
OR
(OR
Gate)
Gerbang NOT (NOT Gate) Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti
jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya. Simbol Gate)
dan
Tabel
Kebenaran
Gerbang
NOT
(NOT
Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.
Simbol Gate)
dan
Tabel
Kebenaran
Gerbang
NAND
(NAND
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol Gate)
dan
Tabel
Gerbang X-OR (X-OR Gate)
Kebenaran
Gerbang
NOR
(NOR
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukanmasukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0. Simbol Gate)
dan
Tabel
Kebenaran
Gerbang
X-OR
(X-OR
Gerbang X-NOR (X-NOR Gate) Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR). Pengertian Definisi ALU ALU (Arithmatic Logical Unit) adalah salah satu bagian/komponen dalam sistem di dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan logika (Contoh operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU bekerja besama-sama
memori, di mana hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori. Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan sistem bilangan biner two’s complement. ALU mendapat data dari register. Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU output register, sebelum disimpan dalam memori. Pada saat sekarang ini sebuah chip/IC dapat mempunyai beberapa ALU sekaligus yang memungkinkan untuk melakukan kalkulasi secara paralel. Salah satu chip ALU yang sederhana (terdiri dari 1 buah ALU) adalah IC 74LS382/HC382ALU (TTL). IC ini terdiri dari 20 kaki dan beroperasi dengan 4×2 pin data input (pinA dan pinB) dengan 4 pin keluaran (pinF). Arithmatic Logical Unit (ALU), fungsi unit ini adalah untuk melakukan suatu proses data yang berbentuk angka dan logika, seperti data matematika dan statistika. ALU terdiri dari register-register untuk menyimpan informasi.Tugas utama dari ALU adalah melakukan perhitungan aritmatika (matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. Rangkaian pada ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder digunakan untuk memproses operasi aritmetika, Adder juga disebut rangkaian kombinasional aritmatika. Ada 3 jenis adder: 1. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan dua bit disebut Half Adder. 2. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder. 3. Rangkain Adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
Rangkaian Half Adder merupakan dasar penjumlahan bilangan Biner yang terdiri dari satu bit, oleh karena itu dinamai Penjumlah Tak Lengkap. a. jika A = 0 dan B = 0 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 0. b. jika A = 0 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 1. c. jika A = 1 dan B = 1 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 0 jika A = 1 dan B =1 dijumlahkan, hasilnya S ( Sum ) = 0. dengan nilai pindahan cy(Carry Out) = 1 Dengan demikian, half adder memiliki 2 masukan ( A dan B ) dan dua keluaran ( S dan Cy ).
2. FULL ADDER Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder sebagai penjumlah pada bit-bit selain yang terendah. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry-Out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya (carry-out).
3. PARALEL ADDER Rangkaian Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua bilangan yang telah dikonversikan ke dalam bentuk biner. Anggap ada dua buah register A dan B, masing-masing register terdiri dari 4 bit biner : A3A2A1A0 dan B3B2B1B0.
Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA) pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit
kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan dikeluarkan pada Σ. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant Bit (MSB)nya. Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi sesuai dengan instruksi program yaitu operasi logika (logical operation). Operasi logika meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan operator logika. Arithmatic Logical Unit (ALU): ·
Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer.
· ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya · ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi dan tugas tersendiri. Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add(penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub(pengurangan), Subu (pengurangan tidak bertanda), and, or, xor, sll (shift left logical), srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic), dan lain-lain. Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara logic. ALU ini merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang bertugas menghitung dan membandingkan. Angka-angka dikirim dari memori ke ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali ke memori. Jika CPU diasumsikan sebagai otaknya komputer, maka ada suatu alat lain
di dalam CPU tersebut yang kenal dengan nama Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang berfikir untuk menjalankan perintah yang diberikan kepada CPU tersebut. ALU sendiri merupakan suatu kesatuan alat yang terdiri dari berbagai komponen perangkat elektronika termasuk di dalamnya sekelompok transistor, yang dikenal dengan nama logic gate, dimana logic gate ini berfungsi untuk melaksanakan perintah dasar matematika dan operasi logika. Kumpulan susunan dari logic gate inilah yang dapat melakukan perintah perhitungan matematika yang lebih komplit seperti perintah “add” untuk menambahkan bilangan, atau “devide”
atau pembagian dari suatu bilangan. Selain perintah matematika yang lebih komplit, kumpulan dari logic gate ini juga mampu untuk melaksanakan perintah yang berhubungan dengan logika, seperti hasil perbandingan dua buah bilangan. Instruksi yang dapat dilaksanakan oleh ALU disebut dengan instruction set. Perintah yang ada pada masing-masing CPU belum tentu sama, terutama CPU yang dibuat oleh pembuat yang berbeda, katakanlah misalnya perintah yang dilaksanakan oleh CPU buatan Intel belum tentu sama dengan CPU yang dibuat oleh Sun atau perusahaan pembuat mikroprosesor lainnya. Jika perintah yang dijalankan oleh suatu CPU dengan CPU lainnya adalah sama, maka pada level inilah suatu sistem dikatakan compatible. Sehingga sebuah program atau perangkat lunak atau software yang dibuat berdasarkan perintah yang ada pada Intel tidak akan bisa dijalankan untuk semua jenis prosesor,kecuali untuk prosesor yang compatible dengannya. Seperti halnya dalam bahasa yang digunakan oleh manusia, instruction set ini juga memiliki aturan bahasa yang bisa saja berbeda satu dengan lainnya. Bandingkanlah beda struktur bahasa baha sa Inggris dengan Indonesia, atau dengan bahasa lainnya, begitu juga dengan instruction set yang ada pada mesin, tergantung dimana lingkungan instruction set itu digunakan.
Bus adalah saluran komunikasi yang menghubungkan dua device atau lebih. Bus juga merupakan jalur penghubung antar alat pada komputer yang digunakan sebagai media dalam proses melewatkan data pada suatu proses . Bus ini bisa dianggap sebagai sebuah pipa, dimana pipa atau saluran tersebut digunakan untuk mengirimkan dan menerima informasi antar alat yang dihubungkannya. Pada system computer, bus ini termasuk perangkat internal, kecepatan pengiriman informasi melalui bus ini dilakukan dengan kecepatan tinggi. Dalam satu waktu hanya satu device yang dapat mengirimkan data tetapi device yang membaca data boleh lebih dari satu. Alat transformasi data dari terminal satu ke terminal lain didalam CPU. Jalur utama aliran data antara processor ke komponen lainnya (seperti sound card, videocard, memory) pada mainboard. Karakteristik bus adalah: Jumlah interupsi menentukan banyak perangkat independen yang melakukan I/O.
Ukuran bus data eksternal berakibat pada kecepatan operasional I/O.
Ukuran bus alamat menentukan banyak memori yang ditunjuk board ekspansi.
Kecepatan clock maksimum yang dapat diakomodasi bus berakibat pada kinerja.
Pada setiap microprocessor ( CPU ) selalu terdapat (3) system BUS dasar yaitu : Ø Data BUS (bi-directional) Ø Address BUS (uni-directional) Ø Control BUS (uni directional) 1. Data BUS (bi-directional) a. Sebagai saran penganngkut data antara CPU dan komponen pendukungnya. b. Jumlah Data Bus (Lebar Bus) menyatakan lebar jejak data pada CPU atau jumlah data bit instruksi yang mampu di ambil per satuan waktu. Lebar Bus Data juga menentukan performansi sistem. c. Data Bus Bus biasanya biasanya digunakan sebagai taksonomi dari microprocessor yang bersangkutan. 2. Address BUS (uni-directional) a. Sebagai sarana pembawa alamat dari microprocessor ke komponen pendukungnya. b. Setiap komponen pendukung di dalam system computer harus mempunyai alamat yang UNIQUE. c. Jumlah dari Address Bus mmenyatakan jumlah komponen pendukung yang mampu di alamati oleh microprocessor yang bersangkutan. 3. Control Bus (uni directional) Bagian saluran ini digunakan untuk mengontrol bus data, bus alamat dan seluruh modul yang ada. Sinyal - sinyal kontrol terdiri atas : Sinyal pewaktuan : menandakan validitas validitas data
Sinyal - sinyal perintah : membentuk suatu operasi
Jenis - jenis Control Bus yang digunakan pada sistem komputer : Memory Write ( – • –>) •
Memory Read ( – –>)
•
I/O Write ( – –>)
•
I/O Read ( – –>)
•
Transfer ACK ( – –>)
•
Bus Request (< –)
•
Bus Grant ( – –>)
•
Interrupt Request (< –)
•
Interrupt ACK ( – –>)
•
Reset (< –)
•
Clock
Rancangan suatu Bus dapat dibedakan atau di klasifikasikan oleh elemen-elemen sebagai berikut: 1. Jenis Bus Jenis bus dapat di bedakan atas: Dedicated Merupakan metode dimana dimana setiap bus (saluran) secara permanane permanane di beri fungsi atau subset fisik komponen komputer. Time Multiplexed Merupakan metode penggunaan yang sama untuk berbagai keperluan, sehingga sehingga menghemat ruang dan biaya. 2. Metode Arbitrasi Metode arbitrasi adalah metode pengaturan dari penggunaan bus, dan dapat dibedakan atas: Tersentralisasi : menggunakan arbiter sebagai pengatur sentral Terdistribusi : setiap bus memiliki access control logic 3. Timing Timing berkaitan dengan terjadinya event yang y ang diatur pada bus system, dan dapat dibedakan atas: Synchronous : Terjadinya event pada bus ditentukan oleh clock (pewaktu) Asynchronous : Terjadinya sebuah event pada bus mengikuti dan tergantung pada event sebelumnya 4. Lebar Bus
Semakin lebar bus data, semakin besar bit yang dapat di transfer pada suatu saat. 5. Jenis Transfer Data Transfer Data yang menggunakan bus diantaranya adalah: Operasi Read Operasi Write Operasi Read Modify Write Operasi Read After Write Operasi Block Sebuah komputer terdiri dari sekumpulan komponen-komponen dasar seperti CPU, memori dan I/O yang y ang kesemuanya saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Kumpulan lintasan lintasan yang saling menghubungkan berbagai modul modul tersebut dikenal dengan nama struktur interkoneksi. Ada 3 Jenis jenis transfer data seperti berikut ini : 1. CPU Memori 2. CPU I/O 3. I/O Memori (DMA operation) Selain itu ada 3 jenis Interkoneksi dalam komputer, yaitu :
Apabila banyak terdapat perangkat I /O atau sistem memory yang dihubungkan ke BUS Data maka akan dapat menurunkan kinerja dari sistem keseluruhan, hal ini dikarenakan : a. Timbulnya propagation delay b. Timbulnya permasalahan Bottleneck Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah beberapa arsitektur Bus dasar dengan tujuan untuk meningkatkan effisiensi sistem. Ada 2 Jenis Teknologi Bus Sistem
1. Traditional Bus Bus : ISA-BUS ISA-BUS 2. High Speed Bus : PCI-BUS
Sifat-sifat : 1. Peripheral High-Speed (network, SCSI, Video, Graphic) dengan Peripheral Low- Speed dikoneksikan pada expansion bus yang sama, sehingga kinerja bus tidak optimal. 2. Beban Bus sistem sangat berat, shg kinerjanya lambat 3. Traditional Bus ini merupakan sistem bus tunggal (Single Bus system) yang populer diterapkan pada jenis IBM-PC : 8088, era tahun 80′an.
Sifat-Sifat : 1. High Speed Bus , yaitu bus berkecepatan tinggi untuk koneksi k oneksi peripheral berkecepatan tinggi : Video, Graphic , Network, SCSI 2. Expansion Bus , yaitu bus berkecepatan rendah untuk koneksi k oneksi peripheral berkecepatan rendah , seperti: Modem, Fax , Serial 3. Beban Sistem Bus menjadi lebih ringan sehingga kinerjanya menjadi lebih cepat. 4. High Speed bus merupakan jenis bus ganda (multi bus) 5. Contoh : PCI – BUS