MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BALITA Di susun oleh : drg. Lina Herawati
A. Berbagai Berbagai Masalah Kesehatan Kesehatan Gigi Gigi dan Mulut Masalah kesehatan gigi dan mulut yang umum tejadi adalah karies gigi, karang gigi, radang gusi, dan sariawan. a. Karies gigi atau gigi berlubang awalnya terjadi karena adanya sisa makanan yang menempel pada gigi, karena adanya bakteri dalam mulut yang berinteraksi dengan sisa makanan akan menghasilkan zat asam yang bias mengikis email gigi, dentin sampai pulpa sehingga terbentuk karies atau lubang gigi b. Karang gigi adalah plak gigi yang berasal darisisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi karena tidak dibersihkan lama-lama akan mengalami minelalisasi dan mengeras menjadi karang gigi. c. Radang gusi terjadi karena bakteri dalam plak gigi mengeluarkan racun yang dapat mengiritasi gusi sehingga gusi membengkak dan warna kemerahan dan mudah berdarah bila terkena sentuhan. d. Sariawan dipengaruhi
merupakan oleh
penyakit
berbagai
factor
multi
factorial
seperti
factor
karena
terjadinya
hormonal,
stress,
kelelahan, keturunan, dan defisiensi nutrisi. Sedangkan pencetusnya adalah kebersihan mulut (oral hygiene) yang buruk dan trauma (tergigit dan terkena sikat gigi). B. Gigi Susu Pada Anak-anak a. Fungsi gigi susu Gigi susu mempunyai fungsi yang cukup penting yaitu membantu anak untuk mengunyah makanan, membantu anak berbicara dan mempersiapkan tempat bagi gigi permanen. Gigi susu berdasarkan fungsinya terdiri dari : 1. Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan 2. Gigi taring berfungsi untuk mengoyak makanan
3. Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah atau melumatkan makanan b. Proses petumbuhan gigi susu dan gejalanya Proses pertumbuhan gigi sebetulnya
dimulai sejak bayi masih
dalam kandungan. Cikal bakal gigi berupa tonjolan disepanjang geraham atas dan bawah, mulai terbentuk pada janin usia 6 minggu. Lalu akan terbentuk jaringan keras disekeliling cikal bakal gigi tersebut saat janin berumur 3 – 4 bulan. Cikal bakal ini akan tetap bersembunyi di dalam geraham sampai bayi lahir dan mencapai umur sekitar 4 – 7 bulan. Gigi pertama ada yang sudah mulai menampakkan diri saat bayi berumur 3 bulan.Namun pada kebanyakan anak, gigi pertama rata-rata muncul diusia 6 bulan. Gigi susu, terakhir tumbuh saat balita berumur 2-3 tahun. Pada usia ini biasanya jumlah giginya sudah lengkap yaitu 20 buah. Setelah melewati masa balita, atau sejak dia berumur antara 6-7 tahun, gigi susunya akan tanggal secara bertahap dan digantikan oleh gigi tetap. Pola umum urutan pertumbuhan gigi susuadalah sbb: Rahang Bawah
Rahang Atas
Umur (bulan)
Umur (bulan)
Gigi seri tengah
6
7,5
Gigi seri samping
7
9
Gigi taring
16
18
Gigi geraham pertama
12
14
Gigi geraham kedua
20
24
Nama Gigi
Selain dari pola umum tersebut ada kemungkinan keterlambatan pertumbuhan karena ada kelainan pertumbuhan gigi, atau pertumbuhan gigi tidak sempurna misalnya anak tidak mempunyai benih gigi , atau bahkan pertumbuhan gigi yang terlalu dini sehingga bayi lahir sudah memiliki gigi susu.
Gejala yang ditimbulkan saat tumbuh gigi bisa menyakitkan dan menimbulkan stress pada bayi. Tapi ada beberapa bayi tidak mengalami keluhan ini.Gejala tumbuh gigi adalah gusi yang bengkak dan lunak, air ludah berlebihan, pipi merah dan hangat, gelisah, rewel, selera makan berkurang,
menggigit
dan
menggerogoti
benda-benda
yang
ditemuinya.Dalam keadaan demikian berikan benda-benda keras untuk digigit-gigit seperti mainan karet.Benda ini dapat membentu mengatasi rasa tidak nyaman pada gusi, juga merangsang pertumbuhan gigi dan rahang, karena adanya aktifitas kerja otot sekitar rahang.Selain itu bisa juga diberi biscuit khusus untuk bayi. c. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi Susu Kualitas gigi anak ditentukan oleh banyak factor, terutama asupan gizi selama masa pembentukan dan pertumbuhan gigi.Pertumbuhan gigi pada janin tentunya juga dipengaruhi oleh asupan gizi ibu hamil. Kekurangan gizi selama kehamilan akan mengganggu pertumbuhan gigi janin dan juga mengakibatkan kelainan pada gigi. Setelah anak lahir, asupan gizi yang cukup tetap diperlukan untuk pertumbuhan gigi anak. Pada saat itu masih berlangsung pembentukan gigi tetap yang akan muncul setelah gigi susu tanggal. Oleh karena itu pola makanan dengan gizi seimbang harus dibiasakan sejak anak mulai makan. Pengenalan sayur, lauk yang bervariasi, dan berbagai buah-buahan harus dimulai sejak pertama bayi mengenal makanan selain asi. C. Perawatan Gigi Pada Bayi dan Balita Perawatan gigi bayi dimulai sejak gigi susu pertama kali muncul. Saat itu orang tua harus membiasakan bayi mau dibersihkan giginya. Pada malam hari bayi usia 4 bulan keatas terbangun sekitar tiga atau empat kali untuk minum susu. Kebiasaan kita adalah memberikan susu dalam dot sambil tidur hingga susu habis atau bayi kembali tidur lelap. Tanpa kita sadar susu yang ada dalam mulut bayi tidak semua tertelan, sebagian ada yang tertinggal dalam mulut dan menggenangi gigi. Jika semalaman bayi merendam susu dalam mulutnya tentu
saja akan ada kuman-kuman yang bersarang dalam gigi si bayi. Hal tersebut yang menyebabkan karies pada bayi dan balita. Ada sebagian orang tua yang berpendapat hal itu bukan masalah karena gigi susu bersifat sementara dan akan diganti dengan gigi tetap. Anggapan tersebut tentu saja tidak benar. Perasaan sakit gigi akan sangat menyiksa bagi bayi dan balita dan tentu saja akan menghambat aktivitas dan pertumbuhannya. Karena itu karies gigi pada bayi dan balita sebisa mungkin di cegah dengan cara sebagai berikut : a. Bersihkan gigi dan gusi setiap selesai makan, bias menggunakan waslap basah b. Sikat gigi mereka dengan memakai sikat gigi khusus untuk anak-anak sejak pertama tumbuh gigi kemudian dilanjutkan dengan pijatan pada gusinya setiap habis makan dan sebelum tidur. c. Biasakan anaktidak mengedot saat tidur, jika anak anda minta susu dudukkan dia dan latih untuk minum dengan sedotan d. Setelah anak minum susu minumkan air putih hangat untuk menggelontor susu dalam mulut atau gunakan kain bersih dengan sedikit air untuk membersihkan gigi si kecil. e. Hindarkan pemberian makanan yang berkadar gula tinggi, makanan yang lengket, makanan yang asam, dan makanan yang rendah kalori .