tur al D eep E utect utectii c Solv S olve ent ) NADES (N atura 1. Pengertian NADES Pelarut eutektik ( Deep Eutectic Solvent , DES) serta cairan ionik ( Ionic Liquids, Liquids, ILs) adalah dua kandidat green solvent yang banyak diteliti di samping cairan superkritis (Supercritical Fluids, Fluids, SCF). Namun, ILs menghadapi beberapa tantangan untuk apli kasi dalam skala besar seperti berbiaya produksi tinggi, masalah toksisitas, stabilitas jangka panjang yang belum sepenuhnya diketahui, dan viskositas ILs yang relatif tinggi. Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) merupakan bagian dari DES yang ramah lingkungan dan dibuat dari senyawa-senyawa metabolit primer yang alami dan aman seperti asam-asam amino, monosakarida, disakarida, polisakarida, asam asetat, asam laktat, kolin klorida dll dengan perbandingan mol ratio tertentu. Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) akan digunakan sebagai pelarut pengganti pelarut-pelarut organik yang selama ini digunakan dalam penelitian ini mengingat keunggulannya yang terbuat dari bahan-bahan alam yang ramah lingkungan. NADES adalah Campuran metabolit primer seperti gula, gula alkohol, poli-alkohol, basa organik, asam organik, dan asam amino dapat membentuk DES dan disebut sebagai Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) (Choi et al., 2011). 2011).
Gambar. Struktur kimia yang dapat membentuk NADES 2. Prinsip NADES NADES dapat terbentuk karena adanya ikatan hidrogen antar molekul molekul dari komponenkomponen pembentuknya. Penambahan jumlah air ataupun pengenceran terhadap NADES akan menimbulkan perubahan drastis dari stuktur NADES, kemungkinan besar karena putusnya ikatan hidrogen yang terbentuk (Choi et al., 2011; Dai et al., 2013, Dai et al., 2013a). 2013a). NADES memiliki cakupan polaritas polarit as dalam rentang yang lebar, mulai lebih polar daripada air hingga polaritas sama dengan metanol. Perbedaan mol ratio dari komponen-komponen pembentuk NADES, dapat mempengaruhi stabilitas NADES. Dilakukan percobaan dengan mengubah rasio molar dari air, peningkatan rasio molar air dilakukan dengan cara penambahan/pengenceran NADES. Mengurangi rasio molar a ir dilakukan freeze dry kembali hingga diperoleh NADES yang stabil. NADES dapat diencerkan (dengan penambahan air
dalam molar tertentu) 25% hingga maksimum 50% tanpa kehilangan si fatnya sebagai NADES. Pengenceran lebih lanjut (>50%) akan menyebabkan hilangnya sifat NADES, akibat hilangnya ikatan hidrogen pada larutan (Choi et al., 2011; Dai et al., 2013).