-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘŪűȚŲȚẃ DȚẃȚųŬ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ “Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan pengamalan nilai-nilai nilai-nilai kepramukaan.” kepramukaan.” [ Anggaran Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka]
Sejak usiamu menginjak 11 tahun hingga 15 tahun, kamu termasuk dalam golongan pramuka pengalang. Kata “penggalang” adalah kiasan yang digunakan dalam pembagian periode sejarah Bangsa Indonesia. Mulai dari “Masa Pensiagaan Nasional” yang diawali sejak berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 2 Mei 1908. Hingga kini setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Dilanjutkan “ Masa Penggalangan Kemerdekaan” dimulai sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 dan “Masa Penegakan/ Pandegaan” dimulai sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 hingga berdirinya Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961.
GŪẁȚŰȚų PẁȚŲẄŰȚ Sebagai seorang pramuka, berarti kamu menjadi anggota dari organisasi besar bernama Gerakan Pramuka (disingkat GP). GP juga menjadi anggota dari organisasi kepramukaan internasional, WOSM (World Organization of Scout Movement ) yang kini bermarkas di Malaysia. GP memiliki kepengurusan berjenjang yang disebut kwartir. Mulai dari Kwartir Nasional untuk tingkat nasional di Jakarta, kwartir daerah untuk tingkat propinsi, kwartir ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
cabang untuk tingkat kabupaten/ kota dan kwartir ranting untuk tingkat kecamatan. Sedangkan ujung tombak GP ada di tingkat paling bawah, yaitu gugusdepan (gudep). Setiap anggota muda dalam GP harus bergabung menjadi anggota salah satu gugusdepan. Ada 2 macam gudep, gudep berbasis satuan pendidikan yang berpangkalan di sekolah-sekolah dan gudep berbasis komunitas yang berpangkalan sesuai komunitasnya. Gudep berbasis komunitas keagamaan bisa berpangkalan di masjid, gereja, vihara dan tempat ibadah lainnya. Gudep berbasis komunitas kewilayahan bisa berpangkalan di kantir kelurahan/ balai desa, kantor kecamatan dan sebagainya.
PẁȚŲẄŰȚ Pramuka adalah sebutan bagi anggota GP. Pramuka dikelompokkan berdasarkan usianya. 1) Anggota dewasa adalah pramuka yang berusia 26 tahun ke atas atau yang sudah menikah. Anggota dewasa bisa menjadi pembina, pelatih, andalan (pengurus kwartir), majelis pembimbing, dan sebagainya. 2) Anggota muda adalah pramuka yang berusia 7 – 25 tahun dan belum menikah. Dalam kegiatan kepramukaan, anggota muda biasa disebut peserta didik. Anggota muda dibagi lagi dalam 4 kelompok: a. pramuka siaga (7-10 tahun), b. pramuka penggalang (11-15 tahun), c. pramuka penegak (15-20 tahun), dan d. pramuka pandega (21-25 tahun).
ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Saat ini dikenal juga anggota muda yang berusia di bawah 7 tahun dengan sebutan pra siaga.
MŪųůȚũŮ PẁȚŲẄŰȚ Bagi remaja seusiamu, menjadi pramuka penggalang adalah pilihan yang tepat. Kamu nggak akan rugi menjadi pramuka penggalang dan akan menyesal jika tidak merasakan kegiatan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan punya beberapa kelebihan yang sayang untuk kamu lewatkan. Diantaranya: 1. Sistem beregu. Dalam kegiatannya, pramuka penggalang membentuk regu bersama kawan-kawan sesuai pilihannya. Jadi, kamu bisa berkegiatan bersama sahabat karibmu. Dalam regu, kamu dan kawankawanmu secara bergantian bisa merasakan menjadi pemimpin. 2. Saat belajar dengan kepramukaan, kamu tidak akan dipaksa mempelajari sesuatu yang tidak kamu sukai. Akan tetapi kamu diberi kesempatan untuk mengetahui dan memilih apa yang kamu butuhkan dan kesempatan mempelajarinya secara praktis, bukan teoritis. Artinya, kamu akan lebih sering belajar di alam terbuka dengan suasana yang menantang dan menyenangkan. Belajar dalam kepramukaan sering dikemas dalam bentuk permainan, simulasi dan perlombaan/ kompetisi. 3. Syarat Kecakapan Umum. Ada persyaratan kecakapan minimal yang harus dikuasai oleh semua anggota muda pramuka. Kecakapan tersebut dikumpulkan dalam buku SKU (syarat kecakapan umum). Jika kamu bisa memenuhi semua syaratnya, kamu akan naik jenjang dari calon penggalang, penggalang ramu, penggalang 3
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
rakit dan penggalang terap, serta jejang tertinggi menjadi Pramuka Garuda. 4. Syarat Kecakapan Khusus. Kepramukaan menghargai minat dan bakatmu. Misal, kamu suka bermusik dan rajin bermain alat music, maka kamu punya kesempatan untuk mendapatkan TKK (tanda kecakapan khusus) di bidang tersebut. 5. Kegiatan di alam terbuka. Melalui kegiatan kepramukaan kamu akan merasaka kegiatan di alam terbuka yang jauh dari keramaian. Entah itu berupa perkemahan, penjelajahan atau sekedar outing/ wisata. Nah, sekarang kamu sudah mengerti apa itu Gerakan Pramuka siapa itu pramuka. Selanjutnya, kamu akan mempelajari lebih jauh tentang apa saja yang perlu dikuasai oleh seorang pramuka penggalang melalui buku pegangan ini. Buku ini terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama adalah TEKNIK KEPRAMUKAAN (TEKPRAM), yaitu pengetahuan tentang dasar-dasar kepramukaan, bagaimana pendidikan kepramukaan semestinya dilaksanakan dan peraturan-peraturan dalam kepramukaan khususnya dalam Gerakan pramuka. Bagian kedua adalah KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN (SCOUTCRAFT ), yaitu kecakapan-kecakapan yang perlu kamu kuasai sebagai seorang pramuka. Kecakapan tersebut meliputi SOFT SKILLS (karakter) dan HARD SKILLS. Dalam buku ini kamu akan lebih banyak mempelajari HARD SKILLS sambil menemukan SOFT SKILLS apa saja yang dapat kamu kembangkan saat mempelajari HARD SKILLS.
4
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
BAGIAN I
5
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
KŴũŪ KŪŭŴẁŲȚẃȚų PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ “Kode Kehormatan merupakan janji serta komitmen diri serta ketentuan moral Pramuka dalam Pendidikan Kepramukaan.”
[ Anggaran Dasar Gerakan Pramuka]
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas dua hal, yaitu: 1) janji yang disebut Trisatya, dan 2) ketentuan moral yang disebut Dasadarma. Trisatya Pramuka Penggalang diucapkan secara sukarela saat dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka (bagi remaja yang baru bergabung saat usia penggalang) dan saat dilantik menjadi Penggalang Ramu/ Rakit/ Terap. Trisatya berisi janji yang terdiri atas 3 (tiga) poin, sebagai berikut: TRISATYA ”Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguhsungguh: menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan mempersiapkan diri membangun masyarakat,
serta menepati Dasadarma”. [Sumber: ART Gerakan Pramuka Pasal 13]
Trisatya merupakan janji, sehingga setiap pramuka penggalang harus selalu memegang teguh janji tersebut. Maka Trisatya menjadi pengikat diri dan tidak cukup hanya ¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
diucapkan, namun juga harus diamalkan. Karena Trisatya itulah yang menjadi dasar pengembangan dirimu, baik sebagai individu maupun ketikan hidup dalam masyarakat. Trisatya di atas hanya digunakan oleh pramuka penggalang saja. Sebelumnya, jika kamu pernah menjadi pramuka siaga, kamu pasti pernah mengenal Dwisatya. Sedangkan kelak jika kamu telah menjadi pramuka penegak kamu akan mengenal Trisatya untuk pramuka penegak, pramuka pandega dan anggota dewasa. Namanya dan isinya sama denga Trisatya-mu saat ini. Tetapi kata “... dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.” diganti menjadi “... dan ikut serta membangun masyarakat.” Demi kehormatanku… kehormatan adalah inti dari
keberadaanmu sebagai manusia. Kehormatanmu bukan dinilai dari keturunan, jabatan atau kekayaan. Melainkan dinilai dari akhlakmu, bagaimana kamu bergaul dengan orang lain dan bagaimana kamu bersikap. aku berjanji akan bersungguh-sungguh … kamu
akan berusaha sekuat-kuatnya untuk melaksanakan janjimu meskipun ada rintangan yang berat. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan YME …
pengabdian terbesar manusia adalah kepada Tuhannya, yang menciptakan kamu dan memberimu kehidupan. Setiap orang yang beragama pasti tahu cara mengabdi pada Tuhan °
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
adalah dengan bertaqwa kepada-Nya. Menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. dan
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia…
menjadi warga Negara yang baik, meneruskan perjuangan para pahlawan membangun negeri. Salah satunya dengan mentaati peraturan yang berlaku serta menjadi pelajar yang rajin dan berprestasi. mengamalkan Pancasila… Pancasila adalah dasar
dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang harus selalu kamu junjung tinggi, lebih-lebih dicerminkan dalam perbuatanmu. menolong sesama hidup… dengan membantu
orang lain dan lingkungan dimanapun kamu berada, berarti kamu turut dunia lebih baik. Dengan janji ini, kamu harus selalu ingat untuk mau membantu orang lain sesuai kemampuanmu dengan ikhlas meskipun sulit dan tidak perlu menunggu dimintai bantuan. dan mempersiapkan diri membangun masyarakat… pada usiamu saat ini, kewajiban
utama adalah belajar agar nanti ketika beranjak dewasa, kamu menjadi pribadi yang bisa turut serta memberikan sumbangsih pada pembangunan masyarakat.
8
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
serta menepati Dasadarma… Dasadarma adalah
komitmen akan sikap dan perbuatan yang selalu dipegang oleh setiap pramuka. Kemudian, pramuka penggalang memiliki sepuluh poin ketentuan moral yang merupakan nilai-nilai yang mendasari pengembangan pribadi dan akhlakmu yang disebut Dasadarma. Berikut ini adalah teks Dasadarma menurut Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka yang terbaru: DASADARMA 1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, terampil, dan gembira. 7. Hemat, cermat, dan bersahaja. 8. Disiplin, berani, dan setia. 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Setiap pramuka, termasuk pramuka penggalang harus memegang janjinya sesuai dengan Trisatya dan bersikap mulia sesuai dengan Dasadarma di atas. Trisatya dan Dasadarma di atas dibuat mengacu pada tulisan Baden-Powell dalam buku Scouting for Boys. Trisatya dalam buku itu disebut Scout Promise dan Dasadarma disebut Scout Law . [Scouting for Boys – Camp Fire Yarn No. 3] 9
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
MŴẃŴ ũȚų LȚŲțȚųŬ GŪẁȚŰȚų PẁȚŲẄŰȚ Moto adalah kalimat/ frasa yang digunakan sebagai semboyan, pedoman atau prinsip. Gerakan Pramuka memiliki moto: Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan. [ART Gerakan Pramuka Pasal 22] Maksudnya, janji Trisatya harus dipegang teguh dengan cara mengamalkan Dasadarma. Pengamalan berarti dilakukan dalam bentuk praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, Dalam Trisatya kamu telah berjanji akan menjalankan kewajibanmu terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sejalan dengan itu, dalam Dasadarma poin pertama kamu dituntut untuk taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka pengamalan nyatanya adalah dengan beribadah secara rutin tanpa perlu dipaksa, rajin mempelajari ajaranajaran agamamu, rajin turut serta membantu peringatan/ acara keagamaan sesuai dengan agamamu, dan jika perlu aktif menjadi pengurus kerohanian baik di sekolah maupun di lingkunganmu. Bagi pramuka di seluruh dunia juga memiliki moto, yaitu: Be Prepared (Bersiapsedia) Moto tersebut unik, karena bisa disingkat menjadi B-P dimana singkatan tersebut sama dengan singkatan dari
ˆ0
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
nama Bapak Pendiri Gerakan Kepramukaan ( founder of scouting), Baden-Powell. Arti dari moto tersebut adalah bahwa setiap pramuka harus selalu siap sedia baik jiwa maupun raganya untuk menjalankan tugas. Be Prepared In Mind berarti kamu harus senantiasa berlatih agar selalu berani menghadapi tugasmu sebagai pramuka dan tidak mudah putus asa. Terutama jika kamu harus menghadapi rintangan/ kesulitan. Jika kamu telah siap-sedia, kamu akan mempu menghadapinya dengan tenang dan selalu tahu apa tindakan yang tepat, serta punya kemauan dan keberanian untuk melakukannya. Be Prepared In Body berarti kamu harus senantiasa menjaga kesehatan tubuhmu, berlatih agar tulang dan ototmu cukup kuat dan cekatan sebagai modal utama dalam mengerjakan tugas. Salah satu tugas seorang pramuka penggalang adalah peduli dan mau menolong sesama. *** Lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa, yang bermakna bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka hendaknya berguna, seperti kegunaan seluruh bagian pohon kelapa. Lambang Gerakan Pramuka digunakan pada berbagai alat dan tanda pengenal Gerakan Pramuka, yang warnanya disesuaikan. [ART Gerakan Pramuka Pasal
120] Lambang tersebut dahulu disebut siluet tunas kelapa. Namun redaksi pada ART Gerakan Pramuka yang terbaru cukup disebut “tunas kelapa” saja. ˆˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Lambang tunas kelapa diciptakan oleh R. Soenardjo Atmodipoerwo (Februari 1909 – Mei 1979), seorang pandu yang bekerja sebagai pejabat di Departemen Pertanian. Pada buku-buku namanya sering ditulis Sunarjo Atmodipuro. Namun berdasarkan konfirmasi dari keluarganya, nama yang tepat adalah yang saya tulis di awal. Tunas kelapa dipilih karena menjadi ciri khas Nusantara yang merupakan negara maritim dengan banyak pantai. Tumbuhan yang ditemukan di setiap pantai adalah pohon kelapa/ nyiur. Selain itu, yang lebih penting, pohon kelapa/ nyiur adalah pohon yang setiap bagiannya bisa dimanfaatkan manusia. Lambang tersebut pertama kali digunakan pada Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno. Penganugerahan tersebut disahkan dengan Keppres No. 448 tahun 1961. Pada Keputusan Kwarnas Nomor 06/KN/72 dijelaskan gambar siluet tunas kelapa dan uraian arti kiasannya sebagai berikut: Satu
: Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
ˆˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Dua
:
Tiga
:
Empat :
Lima
:
Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun djuga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia. Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasanˆ3
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. Enam : Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia. Beberapa contoh penggunaan lambang Gerakan Pramuka antara lain: Pada kepala surat dengan warna blok hitam. Pada bendera pramuka dengan warna blok merah Pada stempel satuan/ lembaga dalam Gerakan Pramuka dengan warna blok biasanya tinta biru.
Ketentuan bentuk bendera Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut: Bendera Gerakan Pramuka berbentuk empat persegi panjang, berukuran tiga banding dua, warna dasar putih dengan lambang Gerakan Pramuka di tengah berwarna merah, menghadap ke arah tiang bendera. Pada bagian atas dan bawah bendera terdapat garis merah dengan ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera, letaknya 1/10 dari lebar bendera sisi atas dan sisi bawah. Pada bagian tepi tempat tali bendera, terdapar garis merah sepanjang lebar bendera dengan ukuran 1/8 dari panjang bendera dengan tulisannama kwartir untuk
ˆ4
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
bendera kwartir dan nomor gugus depan untuk bendera gugus depan. Bendera gugusdepan berkururan panjang 135 cm dan lebar 90 cm (3:2).
Bentuk lambang yang benar apabila menggunakan 1 buah tunas kelapa adalah dengan daun berada di sisi kanan. Sedangkan pada penggunaan yang terkadang dibuat gambar sepasang tunas kelapa saling bertolak belakang dengan daun di sisi depan, seperti pada beberapa tanda jabatan. Tetapi bentuk sepasang tunas kelapa tersebut bukanlah lambang Gerakan Pramuka. Tetapi bentuk lambang yang menggunakan dasar lambang Gerakan Pramuka. Sama halnya dengan lambang di samping ini bukanlah lambang Gerakan Pramuka. Tetapi gambar tanda pelantikan dan tanda topi yang mengandung unsur lambang Gerakan Pramuka (tunas kelapa). Penjelasan lebih lengkap tentang bentuk tanda-tanda pada seragam pramuka bisa kamu baca pada bab berikutnya. Sekarang kamu sudah mengenal lambang Gerakan Pramuka untuk kepramukaan di Indonesia. Berikutnya ˆ5
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
saya akan sedikit memperkenalkan digunakan oleh WOSM.
lambang
yang
Logo WOSM digunakan oleh pramuka pada baju seragam, kepala surat dan benda lainnya. Karena Gerakan Pramuka menjadi anggota dari WOSM sebagai organisasi yang menyatukan organisasi-organisasi kepramukaan tingkat nasional di seluruh dunia.
Logo WOSM berupa bunga lily atau fleur-de-lis yang dikelilingi oleh lingkaran tali dengan simpul mati (square knot). Logo tersebut memiliki arti kiasan: 3 helai bunga lily melambangkan Scout Promise (Trisatya) 2 buah bintang melambangkan truth (kebenaran) dan knowledge (pengetahuan) 10 sudut bintang melambangkan 10 poin dalam Scout Law (Dasadarma) Tali ikatan pada fleur-de-lis melambangkan kekeluargaan antar pramuka. Tali yang melingkar melambangkan persatuan antar pramuka di seluruh dunia. Simpul mati (square knot ) adalah simpul yang sulit dilepas melambangkan kuatnya ikatan kekeluargaan dan persatuan antar pramuka di seluruh dunia. Warna putih melambangkan kesucian dan kemuliaan. Warna ungu melambangkan kepemimpinan dan kerelaan membantu sesama.
ˆ¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Bentuk logo/ emblem Bentuk logo/ emblem yang digunakan tahun yang digunakan tahun 1939 - 195 1920 - 1939 Lord Baden-Powell, berkata: “ Our Badge we took from the ‘Northpoint’ used on maps...........” (Emblem kita diambil dari penunjuk arah utara pada peta) Lady Olave (istri Baden-Powel): “It shows the true way to go” (Emblem itu menunjukkan arah yang tepat untuk dituju/ kebenaran)
ˆ°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘȚűȚŲ PẁȚŲẄŰȚ Salam Pramuka adalah perwujudan sikap seorang pramuka yang menghargai seseorang atau sesuatu. Salam pramuka juga berfungsi sebagai cara menyapa sesama pramuka. Ada 3 macam salam pramuka menurut pengunaannya: 1) Salam biasa, digunakan untuk menyapa pramuka yang lain. Pada salam biasa, orang yang memberi salam lebih dahulu adalah pramuka yang pertama kali melihat atau berkesempatan memberi salam (misal: pembina upacara). Yang pertama kali memberi salam tidak harus yang lebih tua atau lebih muda, yang lebih tinggi jabatannya atau sebaliknya. 2) Salam hormat, diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang berkedudukan lebih tinggi atau perlu dihormati. Antara lain: Bendera kebangsaan pada waktu dinaikkan/ diturunkan/ dibawa masuk/ keluar dalam suatu upacara. Jenazah yang sedang lewat atau dimakamkan. Kepala negara, wakil kepala negara, panglima tinggi, duta besar, menteri atau pejabat lainnya. Saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan. Saat masuk/ keluar taman makam pahlawan 3) Salam janji, dilakukan saat mengucapkan Trisatya dalam upacara pelantikan atau renungan ulang janji. Pramuka penggalang belum boleh mengikuti renungan ulang janji. Yang bisa mengikuti renungan tersebut
ˆ8
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
adalah pramuka penegak dan pandega serta anggota dewasa. Cara pemberian salam pramuka adalah dengan sikap hormat menggunakan tangan kanan dan kelima jari terbuka rapat. Lima jari tangan melambangkan Pancasila. Penjelasan lengkap tentang cara menghormat, baik tanpa tongkat atau menggunakan tongkat akan kamu temukan pada bagian “Keterampilan Baris-berbaris”. Pada salam biasa, orang yang pertama menyapa mengucapkan “Salam Pramuka!”. Lalu yang disapa membalas salam sambil mengucapkan “Salam!” Salam hormat dan salam janji harus dilakukan dengan sikap sempurna. Kecuali jika kondisi benar-benar tidak memungkinkan. Sedangkan salam biasa lebih fleksibel. Bisa dilakukan sambil berjalan, duduk atau di atas kendaraan tanpa perlu turun/ menghentikan laju kendaraan. Apabila tangan kanan sedang membawa barang, maka barang tersebut bisa dialihkan ke tangan kiri dan memberi salam tetap menggunakan tangan kanan. Jika benda berat atau tidak memungkinkan memberikan salam dengan tangan kanan, maka salam biasa bisa dilakukan tanpa sikap hormat. Cukup menolehkan muka ke arah orang yang kamu sapa. Jika sedang menyandang tongkat, tak perlu melepasnya. Cukup pegang tali sandang dengan kanan dan tangan kiri disilangkan horizontal di depan dada (seperti saat salam biasa menggunakan tongkat dengan sikap sempurna). ˆ9
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Sebagai tambahan pengetahuan. Cara memberikan Salam Pramuka kita berbeda dengan pramuka di luar negeri. Kita telah menyesuaikan Salam Pramuka dengan budaya kita dan filosofi Pancasila. Pramuka di negara lain masih melakukan Salam Pramuka ( Scout Salute) dengan cara seperti yang dilakukan Baden-Powell. Yaitu mengangkat tangan kanan dengan posisi 3 jari di tengah terbuka rapat. Sedangkan ibu jari dan kelungking ditekuk bertemu di depan telapak tangan. 3 jari tersebut melambangkan Trisatya dan ibu jari dan kelingking melambangkan ikatan kekeluargaan antar pramuka.
ˇ0
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘŪẁȚŬȚŲ ũȚų șȚųũȚ PŪųŬŪųȚű PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ Pakaian seragam pramuka diatur oleh Kwartir Nasional melalui Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka. Aturan yang terbaru adalah Keputusan Kwarnas Nomor 174 Tahun 2012. Ada 4 macam seragam pramuka: 1. Pakaian Seragam Harian Pakaian seragam harian adalah pakaian yang dikenakan anggota Gerakan Pramuka pada waktu melakukan kegiatan kepramukaan harian. Pakaian seragam harian juga digunakan pada waktu mengikuti upacara. Untuk mengetahui lebih detail tentang ketentuan bentuk/ model pakaian seragam harian, kamu bisa membacanya pada Keputusan Kwarnas Nomor 174 tahun 2012 tentang PetunjukPenyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka.
Pakaian seragam harian pramuka penggalang putra
ˇˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pakaian seragam khusus untuk pramuka penggalang putra yang beragama Islam.
Pakaian seragam harian pramuka penggalang putri
Pakaian seragam khusus untuk pramuka penggalang putri yang beragama Islam dengan 2 alternatif pemakaian jilbab.
ˇˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
2.
Pakaian Seragam Kegiatan Pakaian seragam kegiatan adalah pakaian yang dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka pada saat mengikuti kegiatan lapangan, agar lebih mudah melakukan aktivitas yang diperlukan. Pada aturan disarankan seragam kegiatan menggunakan bahan yang mudah menyerap keringat dan cukup kuat untuk kegiatan di lapangan/ luar ruangan.
Bentuk dan model pakaian seragam kegiatan ini tidak ditentukan. Jadi kita bebas berkreasi selama masih dalam batas kesopanan dan sesuai tujuan serta fungsi pakaian seragam. 3)
Pakaian Seragam Upacara Pakaian seragam upacara adalah pakaian yang dikenakan oleh anggota dewasa Gerakan Pramuka yang menjadi andalan atau anggota majelis pembimbing di tingkat Kwartir Nasional, kwartir daerah atau kwartir cabang. Pemakaiannya secara khusus untuk upacara memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Pramuka, Pelantikan Pengurus Kwartir/Mabi, upacara pembukaan dan penutupan kegiatan nasional, kegiatan-kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh kwartir, menghadiri upacara dimana TNI menggunakan seragam PDU 4 dan acara resmi kepramukaan di luar negeri.
4.
Pakaian Seragam Khusus Pakaian seragam khusus adalah pakaian yang dikenakan secara khusus, karena adanya pertimbangan tertentu. Contohnya pakaian khusus ˇ3
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
pramuka putri muslim yang berjilbab dan pramuka putra muslim yang pangkalannya mewajibkan memakai celana panjang dan baju berlengan panjang. Untuk pramuka putri yang beragama Islam, karena adanya kewajiban menutup aurat maka bisa memakai pakaian seragam khusus berjilbab saat kegiatan apapun. Sedangkan untuk pramuka putra yang beragama Islam hanya boleh mengenakan pakaian seragam khusus ini jika situasi mengharuskan. Misalnya jika gugusdepannya berpangkalan pada sekolah Islam/ pondok pesantren yang mengharuskan siswa/ guru/ pegawainya selalu mengenakan baju berlengan panjang. Pakaian seragam khusus lainnya adalah pakaian seragam tambahan. Pakaian Seragam Tambahan pada dasarnya bersifat situasional, dapat dikenakan oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka. Pakaian Seragam Tambahan tersebut dapat berupa jas/blazer, jaket, rompi dilengkapi dengan tandatanda Gerakan Pramuka dan setangan leher yang harus terlihat. Khusus untuk di daerah dingin atau musim dingin bagi Pramuka Penggalang dapat memakai celana panjang warna coklat tua. Untuk kegiatan nasional atau daerah yang bukan upacara resmi dapat menggunakan seragam dengan ciri kedaerahan dengan tetap menggunakan setangan leher. Misalnya memakai ikat sesuai adat Sunda atau blangkon sesuai adat Jawa. ˇ4
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘŪẃȚųŬȚų LŪŭŪẁ Setangan leher untuk putra dan putri sama, dengan ketentuan: Dibuat dari bahan warna putih bergaris tepi bahan warna merah selebar 5 cm . Berbentuk segitiga siku-siku sama kaki dengan sisi panjang 100-120 cm ( panjang disesuaikan dengan tinggi badan pemakai sampai di pinggang). Setangan leher dilipat sedemikian rupa (lebar lipatan ± 5 cm) sehingga warna merah putih tampak dengan jelas, dan pemakaiannya tampak rapi. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher. Dikenakan di bawah kerah baju. Salah kaprah yang terjadi adalah soal penyebutan. Dalam KBBI, setangan berarti kepala kain yg bentuknya seperti saputangan besar atau segi-tiga untuk mengikat atau menutup rambut di kepala. Oleh karena itu di beberapa daerah biasa disebut kacu. Ada juga yang menyebut dengan istilah hasduk . Pada dasarnya “hasduk adalah kain segitiga besar. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kain yang dilingkarkan di leher biasa disebut scarf atau neckerchief . Jadi kata setangan leher, kacu, hasduk, scarf dan neckerchief semua berarti sama. Setangan leher berwarna putih dengan garis tepi merah adalah setangan leher yang digunakan untuk tanda umum pada pakaian seragam pramuka, baik pakaian seragam harian, kegiatan, upacara maupun khusus. Karena ciri khas kepramukaan adalah setangan leher, maka semua pramuka di seluruh dunia menggunakan setangan leher dengan berbagai kombinasi warna. Pada umumnya berbentuk segitiga. ˇ5
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Kita bisa memakai setangan leher selain yang digunakan sebagai tanda umum. Misalnya setangan leher dengan warna tertentu untuk menunjukkan identitas satuan, komunitas atau kegiatan.
LȚẃȚẁ BŪűȚŰȚųŬ PŪŲŮűŮŭȚų ŤȚẁųȚ Warna coklat muda dan coklat tua dipilih karena warna itu banyak dipakai oleh para pejuang kemerdekaan (19451949). Ada yang mengatakan warna pakaian para pejuang itu sebenarnya krem. Namun karena terkena debu dan noda darah saat peperangan, warnanya berubah menjadi coklat muda dan coklat tua. Secara filosofis, warna tersebut menggambarkan bumi Nusantara yang subur. Warna celana/ rok coklat tua melambangkan warna tanah berhumus yang subur. Sedangkan warna baju coklat muda melambangkan warna air sungai di daerah pertanian yang subur. Sedangkan setangan leher memakai warna merah dan putih menunjukkan wujud identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Warna itu sama dengan warna bendera kebangsaan kita, Sang Merah-Putih.
șȚųũȚ PŪųŬŪųȚű GŪẁȚŰȚų PẁȚŲẄŰȚ Pada pakaian seragam harian disematkan beberapa tanda yang pemakaiannnya juga diatur oleh Kwartir nasional. Aturan tersebut diantaranya:
Keputusan Kwarnas No. 175 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka Keputusan Kwarnas No. 005 Tahun 1989 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Satuan Gerakan Pramuka
ˇ¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Keputusan kwarnas No. 060 Tahun 1986 tentang Tanda Pengenal Nama Diri Keputusan Kwarnas No. 055 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka.
Tanda pengenal pramuka dikenakan pada pakaian seragam harian pramuka atau seragam khusus upacara. Tanda pengenal pramuka dikelompokkan menjadi: Tanda Umum Tanda Satuan Tanda Jabatan Tanda Kecakapan Tanda Penghargaan
Tanda umum adalah tanda pengenal yang secara umum dipakai oleh semua orang yang sudah dilantik menjadi pramuka. Tanda umum terdiri atas: Penutup kepala (lengkap dengan tanda topi yang telah dijelaskan di atas) Setangan leher. Tanda pelantikan. Untuk seragam pramuka penggalang putra berbentuk belah ketupat dengan warna dasar coklat tua ditempel pada saku kiri. Sedangkan untuk pramuka penggalang putri berbentuk lingkaran kecil dengan warna dasar coklat tua ditempel pada ujung kerah kiri. Tanda pandu dunia. Untuk putra berbentuk persegi ditempel tepat di atas Tanda Pengenal nama diri. Tanda harian adalah tanda penghargaan yang ditempelkan pada seragam untuk digunakan seharihari.
ˇ°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Tanda pengenal nama diri berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 cm X 1,5 cm. Warna dasar coklat muda. Huruf dan garis tepi selebar 1 mm warna hitam. Tanda ini dipasanng tepat di atas saku kanan. Tanda Satuan pramuka penggalang terdiri atas: Pita Wilayah. Untuk tingkat kwartir cabang ke bawah bertuliskan nama kabupaten/ kota. Untuk tingkat kwartir daerah bertiskan KWARTIR DAERAH dan tingkat nasional bertuliskan KWARTIR NASIONAL. Warna dasar putih, tulisan merah. Pita Nomor. Bertuliskan 2 digit nomor kwartir ranting diikuti 3 digit nomor gugusdepan. Warna dsar putih, tulisan merah. Hanya dikenakan anggota/ pembina/ majelis pembimbing gugusdepan. Lencana Wilayah adalah badge berbentuk perisai yang berisi gambar lambang kwartir daerah. Untuk tingkat nasional bergambar Garuda Pancasila dan tulisan INDONESIA. Tanda Regu (satuan terkecil pramuka penggalang) berbentuk persegi dengan ukuran 4 cm X 4 cm berisi gambar yang mewakili nama regu. Warna tanda regu tidak ditentukan.
Pita wilayah, pita nomor dan lencana wilayah ditempel pada lengan kanan baju dengan urutan seperti gambar di atas. Jarak pita wilayah dengan jahitan bahu sekitar 5 cm. ˇ8
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Sedangkan tanda regu ditempel pada lengan kiri baju di atas tanda kecakapan umum (TKU). Tanda jabatan pramuka penggalang berbentuk persegi panjang dengan warna dasar coklat muda. Di dalamnya terdapat persegi panjang (bentuk janur) merah (dengan ketentuan: 1 janur merah untuk wakil pemimpin regu 2 janur merah untuk pemimpin regu 3 janur merah untuk pemimpin regu utama/ pratama
Tanda kecakapan pramuka penggalang ada 3 macam: Tanda kecakapan umum (TKU) berupa bangun datar berbentuk huruf “V” berwarna merah dimana panjang masing-masing kaki 4,5 cm dn tingginya 1,5 cm. Di dalamnya terdapat gambar mayang (bunga pohon kelapa) yang telah mekar terurai ke samping kiri dan kanan masing-masing 3 buah. TKU pramuka penggalang ditempel pada lengan kiri baju. Tanda kecakapan khusus (TKK) ditempel pada lengan kanan dengan posisi seperti pada gambar di samping. Yang disematkan adalah 5 buah TKK yang pertama. Jika memiliki lebih dari 5 buah TKK, maka disematkan pada tetampan. Tetampan untuk pramuka penggalang terbuat dari kain berwarna coklat tua dengan lebar 10 cm. Kedua tepi dihiasi pita selebar 1 cm zigzag yang dipasang 0,5 cm
ˇ9
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
dari tepi tetampan. Panjang tetampan menyesuaikan postur tubuh pemakai. Aturan penggunaan tetampan diatur dalam sebagai berikut: Jika memiliki lebih dari 5 buah TKK, maka disematkan pada tetampan bagian depan (dada). Tetampan dikenakan melintang dari bahu kanan ke pinggang kiri. Jika bagian depan sudah penuh, maka disematkan pada tetampan bagian belakang (punggung) Jika masih belum cukup, maka bisa menggunakan tetampan kedua yang dikenakan melintang dari bahu kiri ke pinggang kanan. Tetampan kedia dipasang di bawah (tertindih) tetampan pertama. Aturannya sama dengan tetampan pertama, badian depan dahulu sampai penuh, baru bagian belakang. Tanda Pramuka Garuda (TPG) untuk pramuka penggalang berupa medali berbentuk segilima dengan warna dasar merah. Medali tersebut dilengkapi pita merah bergaris tepi warna putih untuk dikalungkan. Medali ini hanya digunakan pada saat mengikuti upacara. Untuk pemakaian sehari-hari menggunakan tanda harian yang terbuat dari kain. Tanda harian pramuka garuda ditempelkan di atas saku kanan pada posisi paling atas.
Tanda penghargaan bagi pramuka penggalang adalah: Tanda ikut serta kegiatan (TISKA) yang diberikan kepada pramuka penggalang sebagai penghargaan atas keikutsertaan dan keaktifannya dalam suatu kegiatan.
30
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Tiska dikeluarkan oleh gugusdepan atau kwartir penyelenggara kegiatan. Tanda ikut serta bakti gotong-royong (TIGOR) sama dengan TISKA, namun khusus kegiatan yang bersifat gotong-royong/ bakti sosial. TISKA dan TIGOR berupa lencana berbentuk logo kegiatan yang digantung pada kain berukuran 3 cm X 2,5 cm. Tanda harian TISKA/ TIGOR berbentuk persegi panjang 3,5 cm X 1 cm. Bintang tahunan dikeluarkan oleh gugusdepan sebagai penghargaan atas keaktifan pramuka penggalang di gugusdepan selama satu tahun. Seorang pramuka penggalang bisa menerima bintang tahunan lebih dari satu kali. Bintang tahunan kedua dan berikutnya berisi angka yang menunjukkan jumlah bintang tahunan yang telah diterima selama menjadi pramuka penggalang. Maka, bintang tahunan yang dikenakan hanya yang dengan angka terbesar. Bintang tahunan ini bisa dikenakan seterusnya meskipun kamu sudah pindah golongan. Lencana Wiratama diberikan kepada pramuka yang telah melakukan perbuatan luar biasa sehingga layak diberi penghargaan dari Kwartir Nasional. Penghargaan ini bisa diusulkan oleh kwartir yang bersangkutan dan hanya bisa dikeluarkan oleh Kwartir Nasional. kepada pramuka Lencana Teladan diberikan penggalang yang telah memnuhi kriteria tertentu dari kwartir nasional sehingga layak menjadi teladan dan mendapat penghargaan. Penghargaan ini bisa diusulkan oleh kwartir yang bersangkutan dan hanya bisa dikeluarkan oleh Kwartir Nasional. 3ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Tiska atau tigor dikenakan di atas saku kanan. Tanda harian tiska/ tigor ditempel di atas tanda WOSM. Jika kamu mengenakan bintang tahunan, maka ditempel di atas bintang tahunan. Jika punya lebih dari satu tiska/ tigor, maka penempelannya setiap baris maksimal 3 buah. Jika sudah penuh, ditempel pada baris baru di atasnya. Tiska / tigor berlaku selama maksimal 6 bulan sejak diberikan. Bintang tahunan ditempelkan di atas tanda WOSM. Berjejer dari kiri ke kanan: siaga, penggalang, penegak dan pandega. Dalam satu golongan hanya perlu memakai satu bintang tahunan tertinggi (angka terbesar). Lencana Wiratama dan Lencana Teladan disematkan di atas saku kiri. Lencana ini hanya dipakai saat mengikuti upacara. Tanda harian dipasang di atas saku kiri.
3ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
OẁŬȚųŮẂȚẂŮ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ źȘŮẂẃŪŲ BŪẁŪŬẄŻ Pada bagian awal buku ini, kamu sudah mengetahui bahwa setiap pramuka penggalang harus bergabung dalam gugusdepan. Di dalam gugusdepan yang lengkap, terdapat: perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penagak, dan racana pandega.
Namun, jika gudepmu berbasis pada satuan pendidikan (berpangkalan di sekolah setingkat SMP) biasanya hanya memiliki pasukan penggalang saja. Maka gudep seperti itu disebut gugusdepan tidak lengkap. Hal tersebut disebabkan gudep tersebut hanya menerima anggota dari siswa yang bersekolah di pangkalannya. Padahal semestinya gudep bersifat terbuka dan menerima setiap pemuda yang berminat menjadi anggota gudep. Kegiatan kepramukaan dilakukan dengan cara satuan terpisah. Maka kamu pasti menyadari kalau di pangkalanmu biasanya berdiri 2 gudep. 1 gudep putra dan 1 gudep putri.
ȘŮẂẃŪŲ BŪẁŪŬẄ źPȚẃẁŴű ȘŶẂẃŪŲŻ Setiap pramuka penggalang boleh membentuk regu dengan anggota sesuai pilihannya sendiri. Dengan aturan, jumlah anggota 6 – 8 orang. 33
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Terbentuknya regu ini dimaksudkan untuk membantu proses pembelajaran dan mendidik kepemimpinan. Maka dalam regu, mereka harus memilih sendiri siapa yang menjadi pinru (pemimpin regu). Lalu pinru memilih siapa yang menjadi wapinru (wakil pemimpin regu). Secara periodik, regumu perlu melakukan pemilihan pinru agar setiap anggota regu pernah merasakan menerima tanggung jawab sebagai pemimpin. Regu pramuka penggalang putra diberi nama menggunakan nama binatang sedangkan putri menggunakan nama bunga atau tumbuhan (tidak terbatas nama bunga saja). Kamu boleh sekreatif mungkin memilih nama regu, asalkan memiliki arti filosofis yang baik. Tujuan sebenarnya dari dibentuknya regu adalah untuk menjalankan proses pembelajaran menggunakan sistem beregu. Dalam kepramukaan, pembelajaran yang baik tidak diberikan secara teoritis di kelas, tetapi dengan penugasan yang lebih mudah jika dilakukan secara beregu. Sehingga kamu dan regumu perlu mempelajari hal-hal baru untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Misalnya, regumu diberi tugas oleh Pembina untuk membuat peta perjalanan dari sekolah ke rumahmu. Maka kamu dan kawan-kawanmu perlu mempelajari tentang menaksir, menggunakan kompas, membuat peta pita dan peta panorama terlebih dahulu. Dalam mengelola regu dan menjalankan tugas apalagi jika akan berkemah, regumu perlu memiliki perlengkapan tertentu. Maka dalam regumu perlu dibentuk dewan regu. 34
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Dalam dewan regu, anggota selain pinru dan wapinru diberi tugas sebagai: sekretaris, bendahara, sie konsumsi, sie perlengkapan dan sebagainya yang dibutuhkan oleh regumu.
PȚẂẄŰȚų PŪųŬŬȚűȚųŬ Setiap regu yang terbentuk, nantinya dikumpulkan dalam pasukan-pasukan penggalang. Istilah pasukan diambil dari kata “pasukuan” yang melambangkan bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku yang memperkaya khasanah budayanya. Setiap satu pasukan terdiri dari 2 – 4 regu, sehingga setiap pasukan beragootakan maksimal 32 orang. Dalam pasukan tersebut dipilih satu orang pinru untuk menjadi pemimpin regu utama atau pratama yang bertugas memimpin pasukan. Setiap pasukan penggalang dipimpin oleh seorang PEMBINA PASUKAN PENGGALANG yang berusia minimal 21 tahun. Pembina pasukan penggalang bisa dibantu 2 (dua) pembina lain yang menjabat sebagai PEMBANTU PEMBINA. Jadi, baik pembina maupun pembantu pembina keduanya harus seorang pembina (bukan pesertadidik, misalnya penggalang yang lebih senior atau pramuka penegak).
DŪỲȚų PŪųŬŬȚűȚųŬ Pinru dan wapinru yang ada dalam satu pasukan dikumpulkan menjadi Dewan Pasukan Penggalang (biasa disingkat Dewan Penggalang atau DP). DP memiliki kepengurusan seperti ketua, sekrearis, bendahara serta
35
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
beberapa sekdi jika dibutuhkan. Ketua DP juga disebut pratama. Pembina dan pembantu Pembina juga menjadi bagian dari DP dan menjabat sebagai pembimbing, pengarah dan penasehat. Pembina berhak menentukan keputusan terakhir. Perlu kamu pahami, jika gudepmu berpangkalan pada SMP atau MTs, biasanya ada sebagian siswa kelas VIII yang membantu pembina pasukan dalam menyampaikan materi/ berlatih. Mereka sebenarnya bukanlah Dewan Pasukan Penggalang, meskipun banyak yang salah paham dan lazim menyebut mereka sebagai DP. Baik siswa kelas VII maupun siswa kelas VIII keduanya sama-sama pesertadidik dan sama-sama punya keharusan membentuk pasukan penggalang dan dewan pasukan penggalang sendiri.
DŪỲȚų KŪŭŴẁŲȚẃȚų PŪųŬŬȚűȚųŬ Pinru dan wapinru serta Pembina dan pembantu Pembina juga dikumpulkan menjadi Dewan Kehormatan Penggalang. Ketua Dewan Kehormatan dijabat oleh pembina dan wakilnya dijabat oleh pembantu Pembina, sedangkan sekretaris dijabat oleh salah satu pinru. Tugas Dewan Kehormatan Penggalang adalah: 1) Pelantikan dan pemberian TKK dan tanda penghargaan. 2) Pelantikan pinru, wapinru dan pratama. 3) Mengambil sikap jika ada pramuka penggalang yang melanggar kode kehormatan. 3¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
4) Merehabilitasi/ menerima kembali anggota pasukan penggalang yang pernah dikeluarkan.
MȚůŪűŮẂ PŪųŬŬȚűȚųŬ Semua anggota pasukan berhak menjadi anggota majelis penggalang. Majelis pengalang mengadakan pertemuan minimal 6 bulan sekali untuk membahas: 1) Peraturan-peraturan yang mengikat bagi seluruh pramuka penggalang dalam pasukan. 2) Membuat rencana program kerja dan sasaran tahunan sebagai bahan untuk dibahas di Musyawarah Gugus Depan. Dalam majelis penggalang, bertindak atas nama dirinya sendiri sebagai anggota gugusdepan, bukan mewakili regu atau pasukan penggalang.
3°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘKŢ, ȘKK & ȘPG Pada dasarnya pendidikan kepramukaan memiliki tujuan utama membentuk karakter (soft skills), seperti kepemimpinan, kedisiplinan, tanggung jawab dan akhlaq yang baik. Itu semua perlu diwujudkan dengan kecakapan yang nyata (hard skills). Kecakapan tersebut dibagi dalam 2 (dua) kelompok, kecakapan umum dan kecakapan khusus. Kecakapan umum adalah kecakapan yang harus dikuasai oleh pramuka penggalang untuk naik tingkatan dari calon penggalang, penggalang ramu, penggalang rakit hingga penggalang terap. Kecakapan khusus adalah kecakapan yang disesuaikan dengan minat dan bakatmu. Dari setiap kecakapan yang telah kamu kuasai akan diberi pengakuan dan penghargaan berupa tanda kecakapan yang bisa kamu tempelkan di seragammu. Untuk mendapatkan tanda tersebut, kamu harus lulus ujian sesuai dengan syarat kecakapan yang ada. Ada 3 jenis syarat kecakapan, yaitu SKU (syarat kecakapan umum), SKK (syarat kecakapan khusus) dan SPG (syarat pramuka garuda). SPG diujikan setelah kamu mencapai tingkatan pramuka penggalang terap. SKU dikelompokkan menjadi 5 kelompok: spiritual, social, emosional, intelektual dan fisik . Sehingga jika kamu lulus ujian SKU kamu akan menjadi remaja yang taat beribadah, mampu bergaul dengan baik, lebih dewasa dan tidak
38
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
mudah terbawa emosi, memiliki pengetahuan yang cukup dan sehat jasmani serta rohani. SKK bagi pramuka penggalang dikelompokkan menjadi 5 bidang: 1) Agama, mental, spiritual, pembentukan pribadi dan watak. (warna dasar TKK kuning) 2) Patriotisme dan seni budaya. (warna dasar TKK merah) 3) Keterampilan dan teknik pembangunan. ( warna dasar TKK hijau) 4) Kesehatan dan ketangkasan (warna dasar TKK putih) 5) Sosial, perikemanusiaan, gotong-royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia, dan lingkungan hidup. (warna dasar TKK biru) Setiap kelompok memiliki beberapa jenis kecakapan dimana setiap kecakapan terdapat 3 tingkatan dengan syarat berbeda. Dari paling rendah, Madya – Purwa – Utama. Pramuka penggalang yang telah lulus ujian SKK berhak menerima Surat Keterangan dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). TKK bisa dikenakan pada pakaian seragam pramuka sesuai dengan aturan yang telah kita bahas pada bab sebelumnya.
PẁȚŲẄŰȚ GȚẁẄũȚ Tingkatan tertinggi pramuka penggalang adalah pramuka garuda. Untuk menjalani ujian pramuka garuda, kamu harus menjadi penggalang terap terlebih dahulu dan memiliki TKK dengan ketentuan: minimal 10 buah TKK
39
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
minimal 1 TKK tingkat utama dan 2 TKK tingkat madya. Minimal 5 buah TKK wajib dan 5 buah TKK pilihan.
TKK wajib ada 10 buah: Pertolongan pertama, Pengatur rumah, Juru masak, Berkemah, Penabung, Penjahit, Juru kebun, Pengaman kampong, Pengamat, Salah satu TKK bidang olahraga Jika sudah memenuhi syarat di atas, pembinamu akan mengusulkan pengujian pramuka garuda ke kwartir dengan ujian: Membuat hasta karya minimal menggunakan 5 jenis bahan. Pernah mengikuti jamboree, kemah bakti atau lomba tingkat. Membuktikan bahwa kamu rajin menabung dengan teratur. Dapat menunjukkan kecakapan di bidang seni budaya di depan umum. Dapat membuktikan mampu melakukan salah satu cabang olahraga. Melakukan kegiatan pengabdian masyarakat.
PŪűȚųẃŮŰȚų ũȚų PŪųŶŪŲȚẃȚų Kenaikan tingkat setelah menempuh ujian SKU dilakukan dengan upacara pelantikan. Upacara pelantikan ini bisa dilakukan dengan tatacara bervariasi tergantung pembinamu. Namun harus mengandung unsur-unsur: Terdapat bendera Merah-Putih. Wawancara untuk memastikan bahwa kamu siap dilantik.
40
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pengucapan Trisatya. Doa.
Pelaksanaan pelantikan harus dengan tata cara yang rapi dan hikmat. Pelantikan pramuka garuda biasanya dilakukan pada hari-hari istimewa. Misalnya pada upacara peringatan Hari Pramuka. Pengujian kecakapan, baik kecakapan umum maupun kecakapan khusus adalah kegiatan individu. Masingmasing pramuka penggalang tidak hasrus menempun ujian yang seragam dan bersama-sama. Maka bisa saja dalam satu regu anggotanya memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Dalam setiap latihan bisa juga hanya ada satu atau dua penggalang yang dilantik naik tingkat. Dalam menempuh ujian juga tidak harus urut sesuai butirbutir syarat pada SKU/SKK. Akan tetapi untuk tingkatan ramu-rakit-terap atau purwa-madya-utama harus ditempuh secara urut.
4ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
BAGIAN II KEșERAMPILAN KEPRAMŢKAAN źȘCOŢș-CRAFșŻ
4ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
KŪẃŪẁȚŲŵŮűȚų BȚẁŮẂ-țŪẁțȚẁŮẂ Pedoman yang digunakan dalam baris-berbaris di Indonesia (termasuk Gerakan Pramuka) adalah Buku Peraturan Baris-berbaris Angkatan Bersenjata (PBB-AB) yang dikeluarkan dengan Surat Keputusan Pangab Nomor SKEP/611/X/1985. Namun ada sedikit perubahan pada tahun 1992, yaitu pada tempo langkah biasa dan langkah tegap yang semula 96 langkah permenit menjadi 120 langkah permenit. Sedangkan cara melakukan salam pramuka (penghormatan) merujuk pada Pasal 5 Buku Peraturan Penghormatan Militer Angkatan Bersenjata (PPM-AB) yang dikeluarkan dengan Surat Keputusan Pangab Nomor SKEP/610/VIII/1985. Kwarnas Gerakan Pramuka mengeluarkan petunjuk yang berkaitan dengan keterampilan baris-berbaris, yaitu: Petunjuk Pelaksanaan Baris-berbaris yang diambil dari Juklak No. 03/JAMNAS 81 tentang Lomba Ketangkasan Baris-berbaris (LKBB). Pedoman Penggunaan Tongkat Pramuka
Tata cara gerakan baris-berbaris berikut ini bersumber pada aturan-aturan di atas. Jika ada perbedaan antara yang kamu baca di sini dengan yang pernah kamu ketahui, bisa dicek kebenarannya langsung pada aturan-aturan tersebut. Untuk memudahkan buku ini menggunakan istilah “pemimpin pasukan” untuk menyebut orang yang
43
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
memberi aba-aba dan “pasukan” untuk barisan yang diberi aba-aba.
AțȚ-ȚțȚ Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh pemimpin pasukan kepada pasukan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan: a. Aba-aba petunjuk Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan. contoh: 1. Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK 2. Untuk istirahat – Bubar = JALAN 3. Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhan pasukan: Regu Rajawali – Siap = GERAK 4. Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat. contoh: Kepada pembina upacara – Hormat = GERAK b. Aba-aba peringatan Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh: 1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN 2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT 44
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
c. Aba-aba pelaksanaan Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut. Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah: 1. GERAK: untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti. contoh: 1) Jalan di tempat = GERAK, 2)Siap = GERAK, 3) Hormat kanan = GERAK, 4) Hormat = GERAK 2. JALAN: untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. contoh: 1) Haluan kanan/kiri = JALAN, 2) Dua langkah ke depan = JALAN, 3) Tiga langkah ke kiri = JALAN, 4) Satu langkah ke belakang = JALAN catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan: MAJU contoh: 1) Maju = JALAN 2) Haluan kanan/kiri Maju = JALAN 3) Melintang kanan/kiri Maju = JALAN 3. MULAI: dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. contoh: 1) Hitung = MULAI 2) Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI
45
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
BŪẁŭŮŲŵẄų Apabila seorang pemimpin pasukan ingin mengumpulkan anggota secara bebas, maka pemimpin memberi aba-aba: Berhimpun = MULAI Pelaksanaan: Pada waktu aba-aba peringatan seluruh anggota mengambil sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberi aba-aba. Pada aba-aba pelaksanaan seluruh anggota mengambil sikap lari, selanjutnya lari menuju ke depan pemimpin pasukan, di mana ia berada dengan jarak 3 langkah. Pada waktu datang di depan pemimpin pasukan, mengambil sikap sempurna, kemudian mengambil sikap istirahat tanpa melakukan penghormatan/ salam. Setelah aba-aba SELESAI, seluruh anggota mengambil sikap sempurna, balik kanan selanjutnya menuju tempat masing-masing (juga tanpa penghormatan). Yang dimaksud dengan berhimpun adalah semua anggota datang di depan pemimin dengan berdiri bebas, dengan jarak tiga langkah.
BŪẁŰẄŲŵẄű Pemimpin pasukan menunjuk seorang anggota untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya, orang ini dinamakan penjuru. Dengan cara memberikan perintah: Pandu sebagai penjuru (bila penjuru bernama Pandu). Penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada yang memberi perintah, selanjutnya mengulangi perintah sebagai berikut: “Siap Pandu sebagai penjuru”.
4¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Penjuru mengambil sikap untuk lari menuju tempat pemimpin pasukan yang memberi perintah. Pada waktu aba-aba peringatan misalnya “Tiga Bersaf/ Berbanjar Kumpul” maka anggota lain mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh pada pemimpin pasukan. Pada aba-aba pelaksanaan anggota lainnya dengan serentak mengambil sikap lari, selanjutnya penjuru memberi isyarat “LURUSKAN”, anggota secara berturutturut meluruskan diri. Cara meluruskan diri ke samping (bila bersaf) dengan lencang kanan (tanpa aba-aba). Penjuru yang ditunjuk pada waktu berkumpul melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru memberikan isyarat dengan perkataan “LURUS”. Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan kembali ke sikap sempurna. Cara meluruskan diri ke depan (bila berbanjar) dengan lencang depan (tanpa aba-aba). Setelah orang yang paling belakang banjar kanan melihat barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan “LURUS”, pada isyarat ini serentak menurunkan lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna.
Catatan : Bila lebih dari 9 orang selalu berkumpul dalam bersaf tiga atau berbanjar tiga, kalau kurang dari 9 orang menjadi bersaf/berbanjar satu. Meluruskan ke depan hanya digunakan dalam bentuk berbanjar.
4°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
MŪųŮųŬŬȚűŰȚų BȚẁŮẂȚų Apabila pemimpin pasukan memberikan perintah kepada seseorang dari barisannya, terlebih dahulu ia memanggil orang itu ke luar barisan dan memberikan perintahnya apabila orang tersebut telah berdiri dalam sikap sempurna. Orang yang menerima perintah ini harus mengulangi perintah tersebut sebelum melaksanakannya dan mengerjakan perintah itu dengan bersemangat. Tata cara keluar barisan: a. Bila keluar bersaf: Untuk saf depan, tidak perlu balik, tetapi langsung menuju arah yang memanggil. Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil. Bagi orang yang berada di ujung kanan maupun kiri, tanpa balik kanan langsung menuju arah yang memanggil (termasuk saf 2 dan 3). b. Bila pasukan berbanjar: Untuk saf depan tidak perlu balik kanan, langsung menuju arah yang memanggil. Untuk saf tengah dan belakang, balik kanan kemudian melalui saf paling belakang selanjutnya memilih jalan yang terdekat menuju arah yang memanggil. c. Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila anggota dipanggil sedang dalam barisan sebagai berikut: Pemimpin pasukan memanggil: “Pandu tampil ke depan” setelah selesai dipanggil orang yang dipanggil tersebut mengucapkan kata-kata “Siap
48
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pandu Tampil ke depan”, kemudian keluar barisan sesuai dengan tata cara keluar barisan. Kemudian menghormat, lalu mengucapkan kata-kata: “Lapor, siap menghadap”. Selanjutnya menunggu perintah. Setelah mendapat perintah/petunjuk, mengulangi perintah tersebut. Contoh: “Berikan aba-aba di tempat”. Setelah selesai melaksanakan perintah/ petunjuk ,kemudian menghadap ±6 langkah di depan pemimpin yang memanggil dan mengucapkan katakata: “Memberikan aba-aba di tempat telah dilaksanakan, Laporan selesai”. Setelah mendapat perintah “Kembali ke tempat”, anggota tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, selanjutnya kembali ke tempat.
Jika pada waktu dalam barisan salah seorang meninggalkan barisannya, maka terlebih dahulu harus mengambil sikap sempurna dan minta ijin kepada pemimpin pasukan dengan cara mengangkat tangan kanannya ke atas (tangan dibuka, jari-jari dirapatkan). Contoh: Anggota yang akan meninggalkan barisan mengangkat tangan. komandan/pelatih/pemimpin bertanya: “Ada apa?” Anggota menjawab: “ke belakang” pemimpin memutuskan: “ Baik, lima menit kembali” Anggota yang meninggalkan barisan mengulangi: “ Lima menit kembali” untuk memperjelas bahwa ia paham. Setelah mendapat ijin, ia keluar dari barisannya selanjutnya menuju tempat sesuai keperluannya. Bila keperluannya telah selesai, maka orang tersebut 49
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
menghadap ±6 langkah di depan pemimpin pasukan, menghormat dan laporan sebagai berikut: “ Lapor, Ke belakang selesai Laporan selesai”. Setelah ada perintah dari pemimpin pasukan “ Masuk barisan” maka orang tersebut mengulangi perintah kemudian menghormat, balik kanan dan kembali ke barisannya pada kedudukan semula.
ȘŮŰȚŵ ȘŪŲŵẄẁųȚ Aba-aba: Siap = GERAK Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 45°, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik ke belakang sedikit dan tidak dinaikkan. Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa dirapatkan pada paha, punggung ibu jari menghadap ke depan, mulut ditutup, mata memandang lurus ke depan, bernapas sewajarnya.
IẂẃŮẁȚŭȚẃ Aba-aba: Istirahat – di – tempat = GERAK Pelaksanaan: 1. Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (±30 cm). 2. Kedua belah lengan dibawa ke belakang di pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu 50
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak. Catatan: Dalam keadaan parade di mana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapihan istirahat dilakukan atas aba-aba “Parade – Istirahat di tempat = GERAK. Pelaksanaan sama dengan tersebut di atas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit, tidak boleh bergerak, tidak berbicara, dan pandangan tetap ke depan. Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan suatu amanat atau sambutan oleh atasan/pembina, maka istirahat dilakukan atas abaaba: “Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK”. Pelaksanaan sama dengan tersebut dalam titik a, dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/ amanat/sambutan.
PŪẁŮŰẂȚ KŪẁȚŵŮŭȚų Aba-aba: Periksa kerapihan = MULAI Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat Pelaksanaan: Pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna. Pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau membetulkan perlengkapannya dari bawah (ujung kaki ke atas sampai ke tutup kepala). Setelah yakin sudah rapih, masing-masing anggota pasukan mengambil sikap sempurna.
5ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Setelah pemimpin pasukan melihat semua pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka pemimpin pasukan memberi aba-aba = SELESAI. Pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat.
LŪųŨȚųŬ KȚųȚųſ KŮẁŮ Aba-aba: Lencang kanan/kiri = GERAK. Pelaksanaan lencang kanan (untuk lencang kiri sebaliknya): Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan semua mengangkat lengan kanan ke samping kanan, jari-jari tangan kanan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas. Bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan tetap menghadap ke depan. Masing-masing meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang yang ada di sebelah kanan sampai kepada penjuru kanannya. Jarak ke samping harus sedemikian rupa, hingga masingmasing jari menyentuh bahu kiri orang yang ada di sebelah kanannya. Penjuru kanan tidak berubah tempat. Kalau bersaf tiga mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping kanan dengan tidak mengangkat tangan. Penjuru pada saf tengah dan belakang mengambil jarak ke depan sepanjang satu lengan ditambah dua kepal dan setelah lurus menurunkan tangan. Setelah masingmasing anggota berdiri lurus dalam barisan, maka semuanya berdiri di tempatnya dan kepala tetap
5ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
dipalingkan ke kanan. Semua gerakan dikerjakan dengan badan tegak seperti dalam sikap sempurna. Pada aba-aba “Tegak = GERAK” semua anggota dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna. Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan dan barisan sedang meluruskan safnya, pemimpin memeriksa kelurusan saf dari sebelah kanan pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
ȘŪẃŪųŬȚŭ LŪųŨȚųŬ KȚųȚųſ KŮẁŮ Aba-aba: Setengah lengan lencang kanan/ kiri = GERAK Pelaksanaan setengah lencang kanan (untuk setengahlencang kiri sebaliknya): Seperti lencang kanan, tetapi tangan kanan di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelah kanannya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lainnya di sebelah depan. Pada aba-aba “Tegak = GERAK” semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
LŪųŨȚųŬ DŪŵȚų źHȚųŶȚ DȚűȚŲ BŪųẃẄŰ BŪẁțȚųůȚẁŻ Aba-aba: Lencang depan = GERAK Pelaksanaan: Penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan.
53
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Telapak tangan kana mengepal mengambil jarak 2 (dua) kepal dari bahu orang di depannya. Bila berbanjar tiga maka saf depan mengambil jarak satu/setengah lengan di samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan, serta menegakkan kepala kembali dengan serentak. Anggota-anggota yang ada di banjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.
BŪẁŭŮẃẄųŬ Aba-aba: Hitung = MULAI Pelaksanaan: Jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, sedangkan anggota lainnya pada saf depan memalingkan muka ke kanan. Pada abaaba pelaksanaan, berturut-turut tiap pasukan mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka kembali ke depan. Jika berbanjar, maka pada aba-aba peringatan semua pasukan tetap dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan tiap pasukan mulai dari penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing, penyebutan nomor diucapkan penuh. Setelah selesai berhitung, orang paling kiri-belakanh mengucapkan “LENGKAP” jika barisan lengkap atau “KURANG ....” jika ada kekosongan barisan.
PŪẁẄțȚŭȚų AẁȚŭ 1. Hadap Kanan/Kiri Aba-aba: Hadap kanan/kiri = GERAK 54
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pelaksanaan: a. Kaki kanan/kiri diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. b. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°. c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna. 2. Hadap serong kanan/kiri Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri = GERAK Pelaksanaan: a. Kaki kanan/kiri diajukan ke muka berjajar dengan kaki kiri/kanan. b. Berputar arah 45° ke kanan/kiri c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri. 3. Balik kanan Aba-aba: Balik kanan = GERAK Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar kek kanan 180°. Kaki kiri dirapatkan pada kaki kanan.
MŪŲțẄŰȚ ȚẃȚẄ MŪųẄẃẄŵ BȚẁŮẂȚų 1. Buka barisan (3 berbanjar) Aba-aba: Buka barisan = JALAN Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan banjar kanan dan kiri masing-masing membuat satu langkah ke kanan dan kiri, sedangkan banjar tengah tetap di tempat. 2. Tutup barisan (3 berbanjar) 55
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Aba-aba: Tutup barisan = JALAN Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri masingmasing membuat satu langkah kembali ke kiri dan kanan, sedangkan regu tengah tetap di tempat.
BẄțȚẁ Aba-aba: Bubar = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba tiap pasukan menyampaikan penghormatan kepada pemimpin pasukan, sesudah dibalas kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan maju jalan, selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.
PȚųůȚųŬ, șŪŲŵŴ, ũȚų MȚŨȚŲ LȚųŬŰȚŭ Langkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut: No 1 Langkah biasa 2 Langkah tegap 3 Langkah perlahan 4 Langkah ke kanan/kiri 5 Langkah ke belakang 6 Langkah ke depan 7 Langkah di waktu lari
Panj. langkah 65 cm 65 cm 40 cm 40 cm 40 cm 60 cm 80 cm
Panj. Tempo 110 tiap menit 110 tiap menit 30 tiap menit 70 tiap menit 70 tiap menit 70 tiap menit 165 tiap menit
Panjangnya suatu langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam peraturan disebut satu langkah, maka panjangnya 70 cm.
5¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
MȚůẄ JȚűȚų Dari sikap sempurna Aba-aba: Maju = JALAN Pelaksanaan: a. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ±20 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak satu langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa. b. Langkah pertama dilakukan dengan melangkah, lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri ke belakang 30° ke belakang dengan tangan menggenggam. Pada langkahlangkah selanjutnya lengan kanan dan kiri lurus dilenggangkan ke depan 45° dan ke belakang 30°, banjar kanan depan mengambil dua titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher. Dilarang keras: - Berbicara - Melihat ke kiri atau kanan Pada waktu melenggangkan lengan supaya jangan kaku.
LȚųŬŰȚŭ BŮȚẂȚ
Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut kaki dibengkokan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan. Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya 5°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
seluruh kaki. Lengan dilenggangkan dengan sewajarnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, ke depan 45° dan ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas. Bila berjalan dengan hubungan pasukan agar menggunakan hitungan irama langkah (untuk kendali kesamaan langkah).
LȚųŬŰȚŭ șŪŬȚŵ 1. Dari sikap sempurna Aba-aba: Langkah tegap – maju = JALAN Pelaksanaan: Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar satu langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terusmenerus tetapi tidak berlebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan dengan langkah pertama tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke samping luar, ibu jari tangan menghadap ke atas, lenggang lengan 90° ke depan dan 30° ke belakang. 2. Dari langkah biasa Aba-aba: Langkah tegap = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjutnya berjalan langkah tegap. 3. Kembali ke langkah biasa (sedang berjalan) Aba-aba: Langkah biasa = JALAN Pelaksanaan: 58
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanahditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa. Catatan: Dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan: Langkah tegap atau Langkah biasa = JALAN pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
LȚųŬŰȚŭ PŪẁűȚŭȚų 1. Untuk berkabung (mengantar jenazah). Aba-aba: Langkah perlahan Maju = JALAN Pelaksanaan: a. Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna b. Pada aba-aba JALAN kaki kiri dilangkahkan ke depan, kaki kiri ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditapakkan di depan kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak segera disusul dengan kaki kanan ditari ke depan dan ditahan sebentar di mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan di depan kaki kiri. c. Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula. Catatan: a. Dalam sedang berjalan, aba-aba adalah langkah perlahan = JALAN yang diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan. 59
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
b. Tapak kaki pada saat melangkah (menginjak tanah) tidak dihentakkan rata-rata untuk lebih khidmat. 2. Berhenti dari langkah perlahan Aba-aba: Henti = GERAK Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri dirapatkan pada kaki kanan atau kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.
LȚųŬŰȚŭ ŰŪ ȘȚŲŵŮųŬ Aba-aba: ... Langkah ke kanan/kiri = JALAN (maksimal 4 langkah) Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan ke kanan/kiri sepanjang ±40 cm. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kiri/kanan, sikap akan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
LȚųŬŰȚŭ ŰŪ BŪűȚŰȚųŬ Aba-aba: ... Langkah ke belakang = JALAN (maksimal 4 langkah) Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke belakang mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyakbanyaknya, hanya boleh dilakukan empat langkah.
¯0
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
LȚųŬŰȚŭ ŰŪ DŪŵȚų Aba-aba: ... Langkah ke depan = JALAN (maksimal 4 langkah) Pelaksanaan: Pada aba-aba pelaksanaan melangkah ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangn langkah 60 cm dan tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti kaki langkah tegap dan dihentakkan terus-menerus. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya, boleh dilakukan empat langkah.
LȚųŬŰȚŭ ũŮ ŤȚŰẃẄ LȚẁŮ 1. Dari sikap sempurna Aba-aba: Lari Maju = JALAN Pelaksanaan: Pada aba-aba peringatan dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan, dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang, badan agak condongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan dimulai lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah 165 tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku. 2. Dari langkah biasa Aba-aba: Lari = JALAN Pelaksanaan: Pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan aba-aba peringatan nomor 1 di atas. Aba-aba ¯ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah. Kemudian ditambah satu langkah. selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada. 3. Kembali ke langkah biasa Aba-aba: Langkah biasa = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan, bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan. Catatan: Untuk berhenti dengan keadaan berlari, diberikan aba-aba: Henti = GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah ditambah 3 langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepalan tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
LȚųŬŰȚŭ MŪẁũŪŰȚ 1. Dari langkah biasa Aba-aba: Langkah merdeka = JALAN Pelaksanaan: Anggota berjalan bebas tanpa terikat ketentuan panjang, macam, dan tempo langkah. Atas pertimbangan pemimpin pasukan, anggota dapat diijinkan untuk berbuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain: berbicara, buka topi, dan menghapus keringat). Catatan: Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh atau lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan. ¯ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
2. Kembali ke langkah biasa Untuk melakukan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan petunjuk samakan langkah. Setelah langkah sama, komandan dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan. Aba-aba: Langkah biasa = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah kemudian di tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakkan.
GȚųẃŮ LȚųŬŰȚŭ Aba-aba: Ganti langkah = JALAN Pelaksanaan: Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah. Sesudah itu ujung kaki kanan atau kiri yang sedang di belakang dirapatkan kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan tanpa dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Langkah pertama tetap sepanjang satu langkah. Kedua gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.
JȚűȚų ũŮ șŪŲŵȚẃ 1. Dari sikap sempurna Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK Pelaksanaan:
¯3
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Gerakan dimulai dengan kaki kiri, lutut bergantian diangkat setinggi paha ratarata (horisontal), ujung kaki menuju bawah dan tempo langkah sesuai dengan tempo langkah biasa. Badan tegak pandangan mata tetap ke depan, lengan tetap lurus dirapatkan pada badan (tidak dilenggangkan). 2. Dari langkah biasa Aba-aba: Jalan di tempat = GERAK Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan atau kiri jatuh di tanah., kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya di mulai dengan kaki kanan/kiri berjalan di tempat, selanjutnya gerakan di tempat. 3. Dari jalan di tempat ke langkah biasa Aba-aba: Maju = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah, kemudian di tambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan menghentakkan kaki kiri satu langkah ke depan dan selanjutnya berjalan langkah biasa. 4. Dari jalan di tempat ke berhenti Aba-aba: Henti = GERAK Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan.kiri jatuh di tanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan menurut irama langkah biasa mengambil sikap sempurna.
BŪẁŭŪųẃŮ Aba-aba: Henti = GERAK ¯4
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan dibrikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
HŴẁŲȚẃ KȚųȚųſKŮẁŮ 1. Gerakan hormat kanan/kiri Aba-aba: Hormat kanan/kiri = GERAK Pelaksanaan: Gerakan ini dilakukan pada waktu berjalan dengan langkah tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu langkah, langkah berikutnya kepala dipalingkan dan pandangan mata diarahkan kepada yang diberi hormat sampai hingga ada aba-aba “Tegak = GERAK”. Penjuru kanan/kiri tetap melihat ke depan untuk memelihara arah. Setelah arah pandangan yang diberi hormat mencapai sudut 45° dari pada pandangan lurus ke depan, maka kepala dan pandangan mata tetap pada arah tersebut hingga dapat aba-aba “Tegak = GERAK”. Catatan: Pada saat penghormatan apabila bersenjata/pundak bersenjata, tangan kanan tetap melenggang. Apabila tidak bersenjata, lengan kiri tidak melenggang tangan kanan menyampaikan penghormatan. 2. Gerakan selesai menghormat Aba-aba: Tegak = GERAK Pelaksanaan:
¯5
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah, lengan dilenggangkan (kembali langkah tegap).
PŪẁẄțȚŭȚų AẁȚŭ ũȚẁŮ BŪẁŭŪųẃŮ ŰŪ BŪẁůȚűȚų 1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan Aba-aba: Hadap kanan/kiri – Maju = JALAN Pelaksanaan: Membuat gerakan hadap kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan. 2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri – Maju = JALAN Pelaksanaan: Membuat gerakan hadap serong kanan/kiri. Pada hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan. 3. Ke balik kanan maju jalan Aba-aba: Balik kanan – Maju = JALAN Pelaksanaan: Membuat gerakan Balik kanan. Gerakan selanjutnya pada hitungan ketiga mulai melangkah dengan kaki kiri dan dilanjutkan dengan langkah biasa. 4. Ke belok kanan/kiri maju jalan Aba-aba: Belok kanan/kiri – Maju = JALAN Pelaksanaan: Penjuru depan merubah arah 90° ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu. Pasukan lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuru berbelok). Catatan: ¯¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Aba-aba dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN dan tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN.
PŪẁẄțȚŭȚų AẁȚŭ ũȚẁŮ BŪẁůȚűȚų ŰŪ BŪẁůȚűȚų 1. Ke hadap kanan/kiri maju jalan Aba-aba: Hadap kanan/kiri – Maju = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut pada pasal 34 ayat 1. 2. Ke hadap serong kanan/kiri maju jalan Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri – Maju = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti tersebut pada pasal 34 ayat 2. 3. Ke balik kanan maju jalan Aba-aba: Balik kanan – Maju = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan diputar ke kanan sebesar 180°, kaki kiri dihentakkan seperti langkah pertama, selanjutnya berjalan seperti langkah biasa. 4. Ke belok kanan/kiri maju jalan Aba-aba: Belok kanan/kiri – Maju = JALAN Pelaksanaan: ¯°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambah satu langkah, kemudian penjuru depan merubah arah 90° ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yang baru. Pasukan lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuru berbelok). Catatan: a. Aba-aba: dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN Pelaksanaan: Seperti tersebut di atas yang selanjutnya setelah dua langkah berjalan kemudian melakukan gerakan belok kanan/kiri jalan lagi. b. Aba-aba: tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri maju = JALAN. Pelaksanaan: Seperti tersebut di atas tetapi tiap-tiap banjar membuat langsung dua kali belok kanan/kiri pada tempat di mana aba-aba pelaksanaan diberikan. Perubahan arah kiri 180°. Tujuan gerakan dari catatan a dan b guna membelokkan pasukan di ruang/lapangan yang sempit.
PŪẁẄțȚŭȚų AẁȚŭ DȚẁŮ BŪẁůȚűȚų KŪ BŪẁŭŪųẃŮ 1. Ke hadap kanan/kiri berhenti Aba-aba: Hadap kanan/kiri Henti = GERAK Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan/kiri. ¯8
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
2. Ke hadap serong kanan/kiri berhenti Aba-aba: Hadap serong kanan/kiri Henti = GERAK Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap serong kanan/kiri. 3. Ke balik kanan berhenti Aba-aba: Balik kanan Henti = GERAK Pelaksanaan: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah, kemudian ditambahkan satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki, tangan, dan badan diputar ke kanan sebesar 180°, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan (sikap sempurna).
PŪẁẄțȚŭȚų AẁȚŭ PȚũȚ ŤȚŰẃẄ BŪẁűȚẁŮ Perubahan arah pada waktu berjalan dapat dilakukan juga oleh pasukan dalam keadaan berlari dengan perbedaan bukan ditambah satu langkah tetapi tiga langkah.
HȚűẄȚų KȚųȚųſKŮẁŮ Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk bersaf, guna merubah arah tanpa merubah bentuk. 1. Berhenti ke berhenti Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan: Setelah aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan/kiri berjalan di tempat dengan memutar arah secara ¯9
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
perlahan hingga merubah sampai sebesar 90°. Bersamaan dengan itu masing-masing saf mulai maju jalan dengan rapih (dengan tidak melenggang) sambil meluruskan safnya hingga merubah arah sebesar 90°, kemudian berjalan di tempat. Setelah penjuru kanan/kiri depan melihat safnya lurus memberi isyarat: “Lurus”, kemudian komandan memberi aba-aba: “Henti = GERAK”, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah. Setelah ditambahkan satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti. 2. Berhenti ke berjalan Aba-aba: Haluan kanan/kiri Maju = JALAN Pelaksanaan: Seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti kemudian setelah aba-aba “Maju = JALAN”, pasukan maju jalan yang gerakannya sama dengan gerakan langkah biasa. Catatan: Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan “Maju = JALAN” (pasukan tidak berhenti dulu). 3. Berjalan ke berhenti Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan: Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berhenti. 4. Berjalan ke berjalan Aba-aba: Haluan kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan: °0
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah. Selanjutnya barisan melakukan gerakan seperti haluan kanan/kiri dari berhenti ke berjalan. Catatan: Pada pelaksanaan haluan lengan tidak melenggang.
MŪűŮųẃȚųŬ KȚųȚųſKŮẁŮ Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dalam arah tetap. 1. Berhenti ke berhenti Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan: Setelah aba-aba pelaksanaan melakukan gerakan “Hadap kanan/kiri”, kemudian barisan membuat gerakan “Haluan kiri/kanan” dari berhenti ke berhenti. 2. Berjalan ke berjalan Aba-aba: Melintang kanan/kiri = JALAN Pelaksanaan: Setelah aba-aba pelaksanaan, ditambah satu langkah, barisan melakukan gerakan seperti gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti. Kemudian setelah diberi aba-aba “Maju = JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”. Catatan: Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu). 3. Berhenti ke berjalan Aba-aba: Melintang kanan/kiri Maju = JALAN Pelaksanaan: °ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan seperti gerakan melintang kanan/kiri berhenti ke berhenti. kemudian setelah diberi aba-aba “Maju = JALAN”, barisan melakukan gerakan “Maju = JALAN”. Catatan: Setelah ada isyarat lurus dari penjuru, komandan langsung memberikan aba-aba maju = JALAN (Pasukan tidak berhenti dulu).
PŪųŬŭŴẁŲȚẃȚų Tata cara penghormatan tanpa senjata berdasarkan pada Pasal 5 PPM-AB: Bertutup Kepala Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan siku-siku lima belas derajat serong ke depan kelima jari lurus dan rapat satu sama lain, telapak kanan serong ke bawah dan ke kiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat. Jika tutup kepala mempunyai Klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep. Jika selesai menghormat, maka lengan dikembalikan secara cepat kesikap sempurna lagi.
Tidak Bertutup Kepala Dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan siku-siku lima belas derajat serong kedepan kelima jari-jari tangan rapat satu sama lain,
°ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
telapak tangan serong kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis kanan. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi hormat. Jika selesai menghormat maka lengan kanan dikembalikan secara cepat kesikap sempurna lagi.
PŪũŴŲȚų BȚẁŮẂ-țŪẁțȚẁŮẂ MŪųŬŬẄųȚŰȚų șŴųŬŰȚẃ Pemimpin regu pramuka penggalang senantiasa membawa tongkat pramuka (tongkat sepanjang 160 cm) yang diberi bendera regu. Sedangkan anggotanya, ada kalanya membawa jika diperlukan saja. Maka dari itu, dalam kepramukaan diatur cara melakukan baris-berbaris dengan menggunakan tongkat. Aturan penggunaan tongkat dalam baris-berbaris ada 8 poin: 1. Sikap Sempurna Posisi seperti sikap sempurna tanpa tongkat. Tongkat dipegang dengan tangan kanan seperti memegang pensil. (dengan ibu jari dan telunjuk). Tongkat berditi tegak lurus dengan lantai/ tanah di samping telapak kaki kanan.
2. Sikap Istirahat Seperti gerakan istirahat tanpa tongkat. Tangan kanan menggenggam tongkat di sebelah kanan. Tongkat agak dimiringkan ke kanan agak ke depan. Siku dibengkokkan santai tegak lurus.
°3
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Sikap sempurna, sikap istirahat dan sikap gerakan di tempat
3. Sikap Gerakan di Tempat Sikap ini dilakukan saat melakukan gerakan yang tidak meninggalkan tempat, seperti perubahan arah, atau saat melakukan salam biasa. Selain itu, untuk efektifitas posisi ini juga bisa digunakan untuk gerakan bergeser saat mengatur barisan. Misalnya melangkah ke kanan/ kiri, melangkah ke depan/ belakang, buka/ tutup barisan.
Tongkat diangkat hingga posisi tangan kanan setinggi ikat pinggang. Idealnya tongkat diangkat setelah abaaba peringatan agar ada persiapan sebelum melakukan gerakan saat aba-aba pelaksanaan. Kecuali untuk gerakan salam biasa. Dalam buku pedoman tidak dijelaskan langkah-langkah melakukan gerakan, sehingga boleh saja melakukan variasi menghentakkan tongkat ke lantai dahulu sepanjang kompak satu pasukan melakukan gerakan yang sama.
°4
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
4. Sikap Berjalan/ Lari Sikap ini dilakukan saat gerakan berjalan atau lari. Dalam melakukan sikap ini tidak diperlukan aba-aba tambahan. Cukup langsung aba-aba Maju = JALAN atau Lari maju =JALAN. Maka otomatis pasukan melakukan sikap ini.
Untuk persiapan melakukan gerakan, sikap ini di ambil setelah aba-aba peringatan sebelum aba-aba pelaksanaan. Tangan kanan menggenggam tongkat setinggi ikat pinggang (siku ditekuk tegak lurus). Tangan kiri menggenggam tongkat di depan dada kiri. Jadi tongkat miring ke kiri di sebelah atas di depan dada.
Sikap ini bukan sandang tongkat. Jika melihat buku PBB-AB maka sikap ini lebih tepat jika disebut depan tongkat (di buku PBB-AB ada sikap depan senjata).
5. Lencang Jika lencang menggunakan tangan kanan, maka tongkat dipegang miring digenggam tangan kiri di depan dada. Posisi tongkat masih menyentuh tanah °5
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
seperti saat salam hormat, tetapi kadang diangkat sedikit jika perlu bergeser. 6. Salam Biasa Tongkat diangkat dengan posisi tetap tegak lurus lantai/ tanah. Tangan kanan diangkat hingga telapak tangan yang menggenggam tongkat sejajar pinggang. Tangan kiri diletakkan mendatar ratarata air di depan dada. Telapak tangan kiri terbuka menghadap ke bawah, jari-jari rapat dan ibu jari menempel pada tongkat.
Bagian yang sering dilupakan adalah “ibu jari menempel pada tongkat”.
Lencang dan salam biasa 7. Salam Hormat/ Salam Janji Tongkat dipindahkan ke tangan kiri sehingga miring ke kiri di depan dada dan bagian bawah tetap di sebelah kanan telapak kaki kanan. Tangan kanan memberi salam hormat/ salam janji.
8. Membawa Tongkat di Luar Barisberbaris Disandang jika tongkat diberi tali sandang atau dibawa santai dengan dua tangan miring di depan dada. °¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Salam hormat/ janji dan membawa tongkat diluar baris-berbaris
AțȚ-ȚțȚ MŪųŬŬẄųȚŰȚų PŪűẄŮẃ Keterangan: agar mudah dibaca, bunyi peluit pendek saya lambangkan dengan tanda “*” dan bunyi peluit panjang saya lambangkan dengan tanda “=”. Setiap pemberian aba-aba selalu dihahului aba-aba siap/ perhatian dengan satu kali pelut panjang. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Berkumpul Berpisah Berbaris Siap, awas, perhatian Maju Berhenti Balik kanan Lari maju Berhitung Lencang Kanan Hadap kiri Hadap kanan
: *********** dst : ========= dst :*=** := :** :* :*** : *===* :**** :=*= :*= :=* °°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
13. Belok kiri 14. Belok kanan 15. Istirahat
:*== :==* :**=
Aba-aba Menggunakan Isyarat Tangan
Berkumpul Kedua belah tangan direntangkan ke samping lalu dengan cepat di lipat ke depan dada. Lakukan berulangulang. Bubar Kebalikan gerakan berkumpul, kedua belah tangan dilipat di depan dada lalu direntangkan ke samping dengan cepat. Maju Terus/ Ikuti Saya Tangan kanan diacungkan (diangkat lurus) ke atas lalu digerakkan ke depan hingga mendatar setinggi bahu. Lari Tangan kanan di depan dada mengepal dan punggung telapak tangan menghadap ke depan. Digerakkan naik turun berulang-ulang. Berhenti Tangan kanan diacungkan ke atas dengan telapak tangan terbuka menghadap ke depan, jari-jari rapat. r apat. Kembali Membuat lingkaran di atas kepala menggunakan tangan kanan. Perintah Berjongkok Kedua tangan dengan telapak tangan terbuka menghadap ke bawah digerakkan naik turun di antara dada dan pinggang. Perintah Berbaring °8
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Tangan kanan diacungkan lurus ke atas lalu digerakkan (dilambaikan) kedepan hingga ke lutut. Berdiri Seperti perintah berjongkok tetapi telapak tangan menghadap ke atas dan gerakan diawali dari bawah. Belok Kanan/ Kiri Tangan kanan/ kiri direntangkan ke luar.
Bentuk Barisan dengan Isyarat Tangan ANGKARE
SETENGAH LINGKARAN
BERDERET
PANAH/ RUJI-RUJI
LINGKARAN BESAR
LINGKARAN KECIL
BARISAN TERBUKA
BARISAN TERTUTUP
°9
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
BARISAN PERLOMBAAN
BARISAN RODA
BARISAN GAPURA/ SELAT
BARISAN SELAT BALIK
Bersaf Tangan kanan direntangkan ke samping, telapak tangan menghadap ke bawah. Tangan kiri diangkat siku (lengan atas mendatar dan lengan bawah ke atas). Jari dibuka menunjukkan jumlah saf. Berbanjar Seperti mengatur bersaf tetapi tangan kanan lurus ke depan, mendatar sejajar bahu.
80
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ŢŵȚŨȚẁȚ ũŮ ȘȚẃẄȚų PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ Kep. Kwarnas No. 178 Tahun T ahun 1979 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di Dalam Gerakan Pramuka
ŢŵȚŨȚẁȚ PŪŲțẄŰȚȚų LȚẃŮŭȚų PȚẂẄŰȚų PŪųŬŬȚűȚųŬ
Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota oleh Pratama. Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara Pratama mengumpulkan anggotanya untuk membentuk angkare di hadapan tiang bendera. Pratama mencek petugas-petugas upacara, sesudah beres lalu menjemput Pembina Penggalang. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengambil tempat di hadapan pasukan, para Pembantu Pembina berada di belakang Pembina Upacara (Pembina Penggalang) dalam bentuk bersaf. Sesudah memimpin penghormatan, Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang) kemudian kembali ke regunya. Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila ditirukan oleh anggota pasukan. Pembacaan Dasaidarma. Kata pengantar Pembina Upacara (Pembina Penggalang) tentang tema latihan dan sebagainya. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) memimpin doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Pasukan diserahkan kepada Pratama untuk melanjutkan acara. Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang). 8ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya terus siap melaksanakan latihan. Pratama membubarkan barisan, terus siap mengikuti kegiatan latihan.
ŢŵȚŨȚẁȚ PŪųẄẃẄŵȚų LȚẃŮŭȚų PȚẂẄŰȚų PŪųŬŬȚűȚųŬ
Kerapihan setiap anggota. Pratama memanggil anggota pasukan untuk membentuk formasi angkare menghadap bendera. Pembina Penggalang dijemput Pratama kemudian mengambil tempat di hadapan pasukan diikuti oleh para Pembantu Pembina. Sesudah mempimpin penghormatan Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara, kemudian kembali ke regunya. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan, Pembina Upacara memimpin penghormatannya. Pengumuman tentang regu petugas upacara untuk latihan yang akan datang, dilanjutkan dengan penyerahan pasukan kepada Pratama. Pembina Upacara memimpin berdoa. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara kemudian membubarkan barisan. Pembina Penggalang mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya terus bubar.
8ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ŢŵȚŨȚẁȚ PŪűȚųẃŮŰȚų CȚűŴų PŪųŬŬȚűȚųŬ MŪųůȚũŮ PŪųŬŬȚűȚųŬ RȚŲẄ
Setelah acara berdoa Calon Penggalang yang akan dilantik diantar oleh Pemimpin Regunya ke hadapan Pembina Penggalang kemudian pengantar kembali ke regunya. Penggalang yang sudah dilantik maju satu langkah. Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu antara Pembina Penggalang dan calon yang akan dilantik. Calon yang akan dilantik berdoa diikuti anggota pasukan dipimpin oleh Pembina Penggalang. Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih masuk ke tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama. Calon secara sukarela mengucapkan janji Trisatya dengan tangan kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Pada waktu ucapan janji anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama. Penyematan tanda-tanda disertai nasehat dari Pembina Penggalang. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Penggalang yang baru dilantik, diteruskan pemberian ucapan selamat dari anggota pasukan. Pemimpin regu menjemput anggotanya yang baru dilantik. Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan. 83
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Penggalang, kemudian membubarkan barisan.
ŢŵȚŨȚẁȚ KŪųȚŮŰȚų șŮųŬŰȚẃ
Dilakukan serangkai dengan Upacara Pembukaan Latihan. Penggalang yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Penggalang. Penggalang Rakit dan atau Penggalang Terap maju selangkah. Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan, antara Pembina dan Penggalang yang akan naik tingkat. Petugas bendera membawa Sang Merah Putih ke sebelah kanan depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin Pratama atau petugas. Penggalang yang akan naik tingkat mengulang ucapan janji Trisatya dituntun Pembina Penggalang dengan tangan kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Pada waktu Trisatya diucapkan, anggota pasukan memberi hormat dipimpin oleh Pratama atau petugas. Pelepasan tanda kecakapan umum lama dan penyematan tanda kecakapan umum baru, diiringi nasehat pembina. Penghormatan pasukan kepada Penggalang yang baru naik tingkat dipimpin Pratama atau petugas, dilanjutkan pemberian selamat dari anggota pasukan, kemudian kembali ke tempat masing-masing termasuk Penggalang yang naik tingkat. 84
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pembina Penggalang memimpin berdoa sesuai denganagama dan kepercayaan masing-masing. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan. Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang) kemudian membubarkan barisan. Pembina Penggalang mengucapklan terimakasih kepada para pembantunya diteruskan dengan acara latihan.
ŢŵȚŨȚẁȚ PŪŲțŪẁŮȚų șȚųũȚ KŪŨȚŰȚŵȚų KŭẄẂẄẂ
Penggalang yang akan menerima tanda kecakapan khusus mengambil tempat berhadapan dengan Pembina Upacara (Pembina Penggalang). Para Penggalang yang telah memiliki anda kecakapan khusus maju satu langkah. Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus antara Pembina Penggalang dengan Penggalang yang akan menerima tanda itu. Penyematan tanda kecakapan khusus oleh Pembina Upacara (Pembina Penggalang) disertai nasehat seperlunya dan pemberian surat keterangan. Pratama atau petugas memimpin penghormatan kepada Penggalang yang menerima tanda kecakapan khusus, dilanjutkan dengan pemberian selamat oleh anggota pasukan, kemudian semua kembali ketempat. Pembina Upacara (Pembina Penggalang) menyerahkan Pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara. 85
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada Pembina Upacara. Pembina Penggalang mengucapkan terimakasih kepada para pembantunya dilanjutkan dengan acara latihan. Pratama membubarkan barisan.
8¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘŪŲȚŵŭŴẁŪ Semaphore adalah cara pengiriman informasi jarak jauh secara visual menggunakan kombinasi kedua belah tangan. Agar mudah dilihat, pengirim isyarat semaphore biasanya memegang benda seperti bendera, dayung, atau benda lain yang mencolok. Bisa juga dilakukan dengan tangan kosong atau sarung tangan yang berwarna kontras dengan latar belakang. Apabila pengiriman berita dilakukan saat malam hari, pengirim memegang benda yang bercahaya seperti lampu senter, lampu tongkat atau semacamnya. Informasi yang dikirimkan berupa hurufhuruf yang dibentuk oleh kombinasi kedua belah tangan pengirim. Optical Telegraph Pengiriman informasi secara visual biasa disebut sebagai “optical telegraph”. Cara ini sudah dipakai sejak dahulu kala, yaitu dengan sinyal api maupun isyarat dengan asap. Bentuk optical telepgraph modern pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1684. Hooke merancang alat tersebut untuk digunakan dalam peperangan. Namun perangkat ini belum pernah diketahui digunakan di lapangan. Perangkat optical telegraph yang diterapkan di lapangan pertama kali pada tahun 1792 di Perancis. Perangkat tersebut diciptakan oleh Claude Chappe dan saudaranya. 8°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Mereka berhasil membangun 556 menara pengirim semaphore yang saling terhubung secara visual hingga mecapai total jarak 4.800 km. Perangkat ini digunakan untuk kebutuhan militer dan komunikasi nasional hingga tahun 1850. Perangkat ini berupa menara dengan tiang berlengan. Posisi lengan pada tiang berubah-ubah yang bisa diterjemahkan menjadi huruf atau pesan tertentu. Cara ini dinilai sangat efektif pada masa itu. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan pengiriman berita menggunakan kurir berkuda. Namun cara ini memiliki kelemahan, yaitu mahal (perlu membuat banyak tower) dan tidak ada kerahasiaan. Maka pada awal abad ke 19, setelah ditemukan telegrap listrik, perangkat ini tidak digunakan lagi. Perangkat semaphore ciptaan Chappe ini pada masanya diadopsi oleh banyak negara. Hingga saat ini, perangkat yang mirip masih dipakai sebagai alat komunikasi pada jalur kereta api. Pengembangan yang lain adalah pengiriman semaphore menggunakan tangan seperti yang kamu kenal dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.
IẂŶȚẁȚẃ ȘŪŲȚŵŭŴẁŪ ũŮ KŪŵẁȚŲẄŰȚȚų Isyarat semaphore yang lazim digunakan dalam kegiatan kepramukaan diambil dari angkatan laut dan berlaku secara internasional. Gerakan Pramuka tidak membuat standar tersendiri, Jadi, karakter huruf dan tata cara pengiriman isyarat semaphore di seluruh dunia sebagian besar sama. Kecuali negara tertentu yang menggunakan selain huruf latin, misalnya Jepang. 88
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
BŪųũŪẁȚ ȘŪŲȚŵŭŴẁŪ Yang paling sering kita temui berupa bendera persegi 40 cm X 40 cm yang terdiri dari dua buah segitiga siku-siku berwarna merah dan kuning. Sering timbul perbedaan pendapat apakah warna merah atau kuning yang menempel pada tongkat. Sebenarnya versi yang manapun tidak salah, karena prinsipnya penggunaan bendera tersebut adalah agar lebih mudah dilihat. Tetapi, yang lazim di kalangan angkatan laut adalah warna kuning lah yang menempel pada tongkat.
IųẃŪẁųȚẃŮŴųȚű MȚẁŮẃŮŲŪ ȘŮŬųȚű FűȚŬẂ Bentuk bendera merah-oranye untuk mengirim semaphore sebenarnya berasal dari International Maritime Signal Flags. Yaitu sinyal bendera yang berlaku internasional berupa berbagai macam pola dan warna bendera berbentuk persegi. Setiap pola bendera mewakili satu huruf, A (alpha), B (bravo), C (charlie), D (delta), dan seterusnya. Bendera yang kamu kenal sebagai bendera semaphore adalah bendera “oscar” mewakili huruf O. Perhatikanlah sisi kiri (yang menempel pada tongkat) adalah sisi kuning. Angkatan laut memilih bendera Oscar karena warnanya yang dinilai kontras dengan latar belakang biru langit dan air laut. Sedangkan untuk pengiriman isyarat di darat biasanya menggunakan bendera “papa” mewakili huruf P. Namun, dalam kegiatan kepramukaan di sekitar kita hal ini tidak lazim digunakan. Sekali 89
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
lagi saya ingatkan, hal ini tidak salah atau menjadi masalah. Karena prinsipnya adalah memanfaatkan benda yang menolok sehingga isyarat semaphore yang dikimkan bisa terlihat dengan jelas. Yang salah adalah memaksakan menggunakan bendera merah-kuning saat latar belakang pengirim tidak kontras dengan warna tersebut. Juga hal yang salah jika ada orang yang melarang penggunaan benda lain selain bendera oscar.
șȚẃȚ CȚẁȚ BŪẁŰŴŲẄųŮŰȚẂŮ ũŪųŬȚų ȘŪŲȚŵŭŴẁŪ Posisi tubuh yang baik adalah berdiri tegak menghadap ke penerima. Tujuannya agar mudah dan jelas dilihat. Dua orang yang saling berkirim informasi sudah tentu harus saling berhadapan, karena ada komunikasi 2 arah di sini. Bendera (atau benda lain) merupakan perpanjangan tangan, maka harus dipegang sedemikian rupa selalu lurus segaris dengan tangan. Lengan atas dan bawah juga harus selalu lurus, yang berputar adalah sendi pada bahu, bukan sikut.
Sebelum mengirim pesan, pengirim mencari perhatian penerima pesan dengan “mengepak-ngepakkan” bendera seperti gerakan gunting di atas kepala. Tunggu hingga penerima siap dengan mengirimkan pesan huruf “K” . Setelah siap menerima pesan, penerima membuat posisi huruf “K” . Setelah itu pengirim baru bisa mulai mengirimkan pesan. 90
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Kirimkan satu huruf ke huruf berikutnya secara berlanjut tanpa diselingi gerakan lain. Jika pengirim perlu waktu memikirkan huruf berikutnya, saat berfikir posisinya tetap diam pada huruf tersebut. Untuk memisahkan setiap kata gunakan isyarat spasi, yaitu menyilangkan tangan/ bendera di posisi bawah. Jika ada huruf yang sama dan berurutan dalam satu kata, gunakan juga isyarat spasi. Caranya, setelah huruf kembar pertama, lakukan isyarat spasi dengan cepat dan lansung kembali ke posisi huruf kembar itu lagi. Penerima akan mengirim isyarat huruf “C” untuk menandakan dia mengerti setiap kata yang dikirimkan. Jika tiba-tiba penerima mengirimkan isyarat huruf I-MI, artinya kata terakhir belum dimengerti / terbaca. Pengirim cukup mengulangi mengirim kata tersebut. Jika pengirim membuat kesalahan, berhenti lalu mengirim isyarat “error” dengan huruf “E” dan tangan yang di atas digerak-gerakkan membentuk angka delapan kecil. Ulangi hanya kata yang salah tersebut dari awal. Untuk mengirim pesan berupa angka, buat isyarat angka terlebih dahulu. Bentuk isyarat angka adalah satu bendera di atas dan satunya di kanan atas. Jika sudah selesai, pengirim memberikan isyarat “A-R” secara berulang-ulang. Penerima, jika memahami seluruh pesannya membalas dengan isyarat “R” .
CȚẁȚ MŪųŬŭȚŵȚű IẂŶȚẁȚẃ ȘŪŲȚŵŭŴẁŪ Semaphore sebenarnya penyederhanaan
mudah
9ˆ
dihapalkan,
dengan
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
dan selalu diulang-ulang. Posisi bendera / tangan dalam semaphore dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok lingkaran. Lingkaran Pertama. Huruf A – G Lingkaran Kedua. Huruf H – N (kecuali huruf J) Lingkaran Ketiga. Huruf O – S Lingkaran Keempat. T, U dan Y. Pelengkap J, V, W, X dan Z.
Pada lingkaran pertama sering disebut, single flag (bendera tunggal) karena satu bendera di bawah dianggap tidak ada untuk menyederhanakan. Cara menghapalkannya adalah dengan berlatih langsung bertahap. Mulai dari mengulang-ulang lingkaran pertama, kedua, ketiga dan sisanya sekaligus. Pada saat membaca isyarat semaphore, perhatikan kunci posisi bendera yang pertama (jangan perhatikan tangan yang memegang). Jika satu bendera posisinya di bawah, sudah pasti itu lingkaran pertama. Untuk menyederhanakannya, kita anggap posisi bawah itu nomor 1, kanan bawah nomor 2, kanan nomor 3 dan seterusnya hinggan nomor 8. Kuncinya adalah perhatikan nomor posisi terkecil. Lingkaran Pertama, nomor terkecil adalah angka 1. Jadi A = 1 -2, B = 1 -3, dan seterusnya. Lingkaran kedua, nomor terkecil adalah nomor 2. Jadi H = 2-3, I = 2-4, K = 2-5 dan seterusnya. Ingat, selalu letakkan posisi nomor yang lebih kecil di depan. 9ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
93
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
KŴũŪ MŴẁẂŪ Kode morse adalah cara pengiriman informasi berupa huruf, angka, tanda baca dan sinyal dalam bentuk titik dan garis. Kode ini diciptakan oleh Samuel F. B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1836. Hingga saat ini kode morse tetap populer di kalangan pengguna radio amatir. Penggunaan paling terkenal adalah untuk mengirimkan sinyal darurat “SOS” . SOS bukan sebuah singkatan, tetapi dipilih karena mudah dikirim dengan kode morse, 3 titik – 3 garis – 3 titik.
BŪẁŲẄűȚ ũȚẁŮ șŪűŪŬẁȚŵ Sejak 1836, Fisikawan asal Amerika Serikat Samuel F. B. Morse dan Alfred Vail mengembangkan sebuah telegrap elektrik. Telegrap ini mengirimkan sinyal arus listrik melalui kabel yang dihubungkan dari pengirim ke penerima. Untuk itu, ia perlu mengembangkan sebuah kode agar sinyal tersebut dapat diartikan menjadi huruf. Dari kebutuhan inilah Morse mengembangkan kode morse yang menjadi dasar kode morse modern yang dipakai saat ini secara internasional. Kode Morse mulai dikembangkan, sehinga operator penerima pesan dapat meerjemahkan pola pada pita kertas menjadi rangkaian huruf. Awalnya, morse hanya direncanakan untuk mengirimkan angka saja dan dari kombinasi angka-angka tersebut diterjemahkan menjadi huruf menggunakan buku manual. Tetapi, selanjutnya kode tersebut 94
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
dikembangkan oleh Alfred Vail dengan memasukkan kode untuk huruf, sehingga lebih mudah penggunaannya. Vail meneliti frekuensi penggunaan (sering atau jarang) tiap huruf dalam alfabet berdasarkan huruf-huruf yang digunakan untuk mencetak sebuah surat kabar di Morristown. Huruf yang paling sering digunakan sengaja dirancang dengan kombinasi titik dan garis sependek mungkin. Itulah kenapa pola huruf dalam kode morse dibuat tidak urut abjad.
PŪẁŰŪŲțȚųŬȚų LŪțŮŭ JȚẄŭ Pada tahun 1890, kode morse mulai banyak digunakan untuk komunikasi radio, sebelum teknologi radio bisa mengirimkan suara. pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 komunikas kilat kebanyakan menggunakan kode morse, baik yang dikirim menggunakan kabel telegrap, saluran kabel bawah laut, maupun sinyal radio. Dari tahun 1910 hingga 1930-an banyak yang mulai mencoba berkomunikasi menggunakan kode morse dari pesawat terbang. Hingga pada awal tahun 1930-an, baik pilot militer maupun sipil memanfaatkan kode morse berupa kombinasi 2 atau 3 huruf untuk identifikasi pesawat mereka. Identifikasi itu dibutuhkan untuk mengetahui lokasi tiap pesawat pada peta. Pada Perang Dunia kedua, kode morse menjadi kode yang sangat vital. Untuk mengirimkan pesan antar pasukan, dari kapal perang dengan pelabuhan, hingga yang terpenting para mata-mata untuk melapor langsung ke markas. Penggunaan kode ini dinilai murah. tentu saja setiap 95
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
negara memiliki kode enkripsi sendiri-sendiri (semacam sandi-sandi dalam Pramuka).
CȚẁȚ MŪųŬŭȚŵȚűŰȚų KŴũŪ MŴẁẂŪ Kode morse yang berupa ttik dan garis, sulit dihafalkan. tetapi bila kita menggantinya dengan suatu kata akan lebih mudah. Misalnya A = apel dan B = bola, dan seterusnya. cara menghafal ini bisa dipraktekkan langsung kurang dari 15 menit, tetapi terbatas untuk menulis kode morse. Sedangkan untuk membaca kode morse dengan lancar kamu tetap harus menghafal dengan cara biasa. Kuncinya adalah mengganti kode morse dengan satu kata. Setiap huruf vokal “O” untuk garis dan huruf vokal lainnya untuk titik. A = anno N = note B = bonaparte O = ongono C = cocacola P = pertolongan Q = qomokaro D = domini E = es R = ramone F = Father Johan S = sahara G = gondola T = tong H = himalaya U = unesco I = iris V = versikaro J = jago loro W = winoto K = koridor X = xoxendero L = lemonade Y = yosimoto M = motor Z = Zoroaster
Cara di atas hanya memudahkan saat kita mengirim kode morse, bukan saat menerima. Satu-satunya cara agar 9¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
mahir mengirim dan menerima kode morse adalah dengan menghapalkannya hingga di luar kepala. Agar mudah dalam menghapal, kelompokkan huruf-huruf dengan kode yang mirip dan berpola tertentu.
Titik dan garis saja
Berlawanan
Pola sandwich
Pola lain dan angka Selain cara di atas, ada satu lagi. Yaitu menggunakan bantuan kartu hitamputih
9°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
huruf L berarti urutannya putih-hitamputih-putih. Maka kode morse untuk huruf L adalah di-da-di-di. (di = titik dan da = garis) Jika kamu mendapatkan kode da-di-da, maka kamu cek huruf T (baris pertama hitam), lalu di bawahnya huruf N (baris kedua putih) dan ketemu huruf yang dimaksud adalah huruf K. Isyarat morse bisa dikirim dengan banyak cara. Intinya adalah mengirimkan sinyal baik itu suara (audio) atau gerakan (visual) yang bisa diterjemahkan mewakili titik dan garis. Dalam kegiatan kepramukaan, isyarat morse paling lazim dikirim menggunakan: peluit, bendera wig-wag, lampu senter dan diaplikasikan untuk menyembunyikan pesan dengan sandi.
JŪũȚ ẃŮẃŮŰ ũȚų GȚẁŮẂ Saat mengirimkan kode morse menggunakan suara atau cahaya, jeda waktu antara titik dan garis sangat penting. Lama waktu pengiriman sinyal titik sesuai selera pengirim, asalkan wajar. Pada umumnya lamanya sinyal (panjang) garis adalah 3 kali lamanya sinyal titik. Jarak hening antara titik-titik dan garis-garis dalam satu huruf sama dengan jeda satu titik. 98
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Jarak hening antar dua kata sama dengan jeda satu garis. Jarak hening antar dua kalimat sama dengan dua kali jeda garis.
99
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘȚųũŮ Sandi adalah cara mengirim pesan rahasia dimana hanya pengirim dan penerima saja yang tahu isi pesannya. Dalam kegiatan kepramukaan, berkirim sandi menjadi kegiatan yang khas. Selain karena menyenangkan, juga memberika tantangan tersendiri bagi kamu yang suka menguji kemampuan analisismu. Oleh karena pesan yang dikirim sengaja dirahasiakan, maka tidak ada bentuk baku dari sandi. Yang penting ada kesepakatan antara pengirim dan penerima. Apabila sandi digunakan sebagai tekateki. Maka pengirim akan melengkapi sandi dengan “kunci” yang bisa digunakan penerima untuk memecahkan sandi tersebut.
MŪŲțȚűŮŰ KȚẃȚ Cara sederhana membuat sandi adalah dengan membalik penulisan kata yang semestinya dari kiri ke kanan menjadi dari kanan kek kiri. Contoh: Kalimat SAYA SUDAH TIBA ditulis menjadi AYAS HADUS ABIT. Karena tiap kata dibaca dari kanan, ada yang menyebutnya cara seperti ini sandi Arab. Maka sandi model ini biasanya dilengkapi dengan kunci yang berhubungan dengan kata “Arab”. Misalnya: Kunci = Pesan dari padang pasir.
ţȚẁŮȚẂŮ PŴẂŮẂŮ HẄẁẄū Ada banyak variasi yang bisa digunakan. Misalnya membuat pesan melompatlompat antar dua huruf. ˆ00
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
BERJALAN LURUS BREURSJKAELTAINMLUUR
KE
TIMUR
ditulis
Menulis kalimat dengan cara baca dari atas ke bawah. BALONKUADALIMA RUPARUPAWARNAN YAHIJAUKUNINGK ELABUMERAHMUDA DANBIRU Kalimat di atas mudah di baca, tetapi jika di tu lis seperti ini: BKLUPNHKGBAAI AUIPAAIUKUHDR LAMAWNJNEMMAU ODARAYAILEUN NARURAUNARDB Setelah dirubah seperti di atas mungkin masih mudah di baca, tetapi bagaimana jika dalam sandi ditulis seperti ini: BKLUP NHK GBAA I AUI PAAI UKUH DR LAMA WNJ NEMMAU O DARAYA ILEUN NARURA UNAR DB Pesannya tersembunyi, bukan? Variasi lainnya, kalimat bisa ditulis seperti di atas, tetapi membacanya turun – naik, atau dirubah dari bawah ke atas.
ˆ0ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
AųŬŰȚ Angka bisa menggantikan urutan huruf dalam alpabhet untuk menyembunyikan sandi. Misalnya 1 = A, 2 = B, dan seterusnya hingga 26 = Z. BALON ditulis 2 1 12 15 14 Bisa juga menggunakan angka pada tombol HP atau telepon. A = 2, B = 22, C = 222, D = 3, E = 33, dst. Maka kata MERAPI bisa ditulis 6 33 777 2 7 444. Angka 0 dan 1 bisa digunakan sebagai pemisah antar kata dan antar kalimat. Alternatif lain adalah menggunakan gambar dimana setiap bagian gambar mewakili sebuah bilangan. Nantinya bilangan-bilangan dalam gambar dijumlahkan dan hasilnya mewakili sebuah huruf dalam alpabhet. Dari gambar yang terbentuk, kamu bisa membuat gambarnya berbentuk bunga, garis-garis atau seolah-olah bentuk huruf kanji (jepang).
MŪẁẄțȚŭ AűŵȚțŭŪẃ Cara ini dilakukan dengan merubah susunan huruf dalam alpabhet. Ada banyak alternatif, misalnya: Membalik langsung A = Z, B = Y, C = X dan seterusnya. Membagi 26 huruf menjadi 2 kelompok A – M dan N – Z. lalu memasangkannya menjadi A = N, B = O, C = P dan seterusnya.
ˆ0ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Jika menggunakan alpabhet huruf jawa, cara kedua menjadi. Ha = Pa, Na = Da, Ca = Ja, Ra = Ya, Ka = Nya, Da = Ma, Ta = Ga, Sa = Ba, Wa = Tha, La = Nga. Sandi ini populer menjadi bahasa gaul di tahun 70-an. Sandi ini juga gunakan untuk merk kaos khas Jogja. Kata MATAMU ditulis menjadi DAGADU. Menggeser huruf awal. Misalnya jika huruf awal digeser jadi F, maka aturannya menjadi: A=F, B=G, C=H, … Y=D, dan Z=E. Menggunakan kata kunci. Caranya ambil satu kata yang terdiri dari beberapa huruf berbeda. Misal kata SUNGAI. Urutan alpabhet yang seharusnya ABCDEFGHIJKLM… menjadi SUNGAIBCDEFHJKLMOP… Perhatikan setelah huruf F langsung H karena huruf G sudah dipindah di depan. A=S, B=U, C=N, D=G, E=A, F=I, G=B, H=C dan seterusnya.
Sandi Kotak (Pigpen)
LISTEN TO THE WIND
KŴũŪ MŴẁẂŪ Ada banyak sandi yang menggunakan kode morse sebagai kuncinya. Diantaranya: Sandi kimia, memanfaatkan huruf vokal sebagai titik dan konsonan sebagai garis. A = Ar, B=CO3, C=MgHO dan seterusnya.
ˆ03
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Menggunakan angka ganjil sebagai titik dan genap sebagai koma. A=36, B=4133, C=8783 dan seterusnya. Bisa juga angka prima sebagai titik dan lainnya sebagai garis atau dengan variasi lain yang lebih sulit. Menggunakan bentuk gambar tertentu sebagai titik dan garis. Misalnya sandi kotak di atas bisa kita rubah menjadi morse. Semua gambar dari bentuk kotak sebagai titik dan dari bentuk silang jadi garis. Cara ini bisa mempersulit sandi, karena pada awalnya penerima mengira sandi berupa sandi kotak, padahal sebenarnya sandi dengan kode morse. Sandi rumput. Caranya menggambar rumput dengan ketentuan pendek = titik dan tinggi = garis.
ȘȚųũŮ șŴųŬŰȚẃ Mambuat sandi tidak melulu dengan variasi huruf dan angka sebagai kunci. Sandi tongkat memanfaatkan tongkat yang selalu dibawa pramuka penggalang. Caranya menggunakan pita kertas yang dililitkan pada tongkat, lalu menuliskan pesan secara mendatar sepanjang tongkat sehingga jika pita kertas di lepas, huruf yang ditulis akan terpisah dengan jarak tertentu. Sebagai pengecoh tulislah beberapa huruf lain. Cara membaca sandi ini tentu saja menggunakan tongkat yang seukuran dengan tongkat pembuat sandi. Jika dililitkan dengan cara yang tepat, maka kalimat tersembunyi akan mudah terbaca.
șŮųẃȚ șȚŰ șŪẁűŮŭȚẃ Gunakan susu sebagai tinta dan kuas lukis (atau cotton bud). Saat baru saja ditulis, kertas masih basah dengan ˆ04
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
susu dan mudah dibaca. Tetapi begitu mongering, pesan tak akan terlihat. Cara melihatnya adalah dengan memanaskan kertas (tapi jangan sampai terbakar) di atas lilin. Bisa juga dilakukan dengan menyeterikanya. Susu bisa diganti dengan cairan jeruk, cairan yodium atau bisa juga dengan baking soda. Cara menulis dan melihat isi pesannya sama. Trik lainnya adalah menggunakan krayon/ pensil warna yang berwarna putih. Jika digoreskan pada kertas putih, tulisan akan sulit dibaca. Untuk membacanya cukup kamu gunakan krayon/ pensil warna dengan warna apa saja (selain putih). Arsir seluruh bagian kertas yang ada pesannya. Misalnya kamu menggunakan krayon berwarna merah, maka pada bagian tulisan tersembunyi warnanya akan menjadi merah muda. Kamu juga bisa menggunakan pisang yang sudah matang dan segar. Tulis pesan pada kulit pisang dengan cara menusuk-nusukkan tusuk gigi. Awalnya pesan tidak akan terlihat. Segera sampaikan pisang ke penerima pesan. Maka, sekitar 1 jam kemudian, bagian kulit yang ditusuk akan berubah warna menjadi coklat membentuk tulisan yang kamu buat.
ˆ05
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
PŮŴųŪŪẁŮųŬ Pioneering berasal dari kata bahasa inggris “ pioneer ”. Baden-Powell menggambarkan seorang pramuka dididik seperti seorang pionner. Yaitu orang/ kelompok yang bertugas/ hidup di wilayah yang belum pernah dihuni manusia sebelumnya. Untuk dapat hidup di tempat itu, mereka harus mampu memanfaatkan peralatan seadanya. Mereka harus bisa membangun tempat tinggal, jembatan, dan perlengkapan lain untuk mendukung kehidupannya. Kebanyakan pioneer pada jaman dahulu hanya berbekal senjata tajam (misalnya kapak) dan membuat bangunan/ peralatan lainnya menggunakan bahan kayu dan tali yang dibuat dari kulit atau akr pohon. Pioneering bisa diartikan keterampilan membuat struktur menggunakan tali dan kayu. Yang dimaksud struktur adalah perangkat yang berfungsi membantu kehidupan manusia. Struktur itu bisa berukuran kecil, seperti kakai tiga, rak piring, meja, kursi, dsb. Bisa juga yang berukuran besar seperti menara, tenda/ tempat tinggal sementara, jembatan, dsb. Struktur tersebut harus memiliki nilai guna dalam mendukung kehidupan manusia sehari-hari. Tujuan utama berlatih keterampilan pioneering adalah melatih kecakapan fisik, kerjasama tim dan problem solving. Bayangkan, ketika kamu berkemah, kamu hanya membawa tongkat dan tenda. Sementara selama kamu berkemah perlu membuat jemuran baju, tempat sepatu, tempat alat makan, pagar dan gapura, perlengkapan untuk memasak dan sebagainya. Maka, kecakapan dan ˆ0¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
kreatifitas sangat dibutuhkan untuk mampu merancang perlengkapan tersebut. Untuk struktur yang lebih besar, sangat membutuhkan kerjasama tim yang baik. Dalam berlatih pioneering biasanya menggunakan bahan tongkat dan tali. Maka, terlebih dahulu saya akan memperkenalkan tongkat yang lazim disebut tongkat pramuka dan simpul/ ikatan dasar yang perlu kamu kuasai.
șŴųŬŰȚẃ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ Tongkat pramuka yang paling lazim kita temui adalah tongkat sepanjang 160 cm yang biasa dibawa oleh pramuka penggalang. Tongkat tersebut identik dengan pramuka penggalang karena hanya pramuka pengalang yang selalu membawa tongkat dalam setiap latihan dan kegiatan di luar ruangan. Memang hanya pada regu pramuka penggalang yang memiliki aturan dimana pinru (pemimpin regu) dilengkapi dengan tongkat. Bahan yang digunakan biasanya bambu berdiameter kecil dan dicat dengan warna merah dan putih. Namun sebenarnya tidak ada aturan yang menentukan keharusan menggunakan bahan dan warna tertentu. Bahan bambu dipilih karena murah, ringan, kuat dan ulet. Panjang tongkat 160 cm dan dicat dengan 2 warna sebenarnya berkaitan dengan fungsi tongkat sebagai alat ukur. Bagian tengah tongkat berukuran 1 meter sebagai ukuran yang lazim digunakan di indonesia. Sedangkan ˆ0°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ujung-ujungnya dicat dengan warna berbeda dari bagian tengah berukuran 30 cm. Ukuran tersebut adalah ukuran standar yang lazim digunakan di Eropa, yaitu 1 kaki (1 feet), dimana 1 kaki = 12 inch dan 1 inch = 2,54 cm. Tentu kamu sering menemui penggaris yang dijual di toko alat tulis kebanyakan berukuran 30 cm. Tongkat memang seharusnya identik dengan pramuka. Karena kegiatan pramuka semestinya tidak lepas dari petualangan di alam terbuka. Entah sekedar kemping, hiking atau menjelajah ke dalam hutan dengan lingkungan yang kurang bersahabat. kalau sudah berkegiatan seperti itu, tongkat menjadi perlengkapan wajib dan sangat multifungsi. Manfaat tongkat dalam kegiatan kepramukaan antara lain: Alat bantu jalan. Jika kamu pernah melakukan perjalanan jauh, pasti merasakan perbedaan berlajan hanya dengan dua kaki dibandingkan dengan bantuan tongkat. Apalagi jika melewati jalan yang terjal dan mendaki. Selain lebih aman, berjalan dengan bantuan tongkat juga lebih menghemat tenaga. Alat perlindungan diri. Saat berjalan di alam terbuka, misalnya di hutan, terkadang kita bertemu dengan hewan liar yang membahayakan. Hewan tersebut bisa kita usir atau bunuh dengan aman jika kita tongkat yang panjang. Alat bantu ketika menyeberangi sungai. Misalnya ketika menyeberangi sungai, kita bisa memeriksa kedalaman dan mencari tempat berpijak yang aman. Alat bantu berjalan di tempat gelap. Dengan tongkat kita bisa memeriksa daerah di sekitar kita saat gelap/
ˆ08
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
malam hari sehingga kita bisa tahu ke mana kami melangkah dengan aman. Alat ukur saat menaksir panjang atau jarak. Bahan membuat dragbar saat kondisi darurat. Alat bantu membawa barang. Fungsi estetika dan identitas, misalnya dipasangi bendera regu, daftar nama anggota regu dan sebagainya. Bagi pramuka penggalang, tongkat pramuka juga biasa digunakan untuk berlatih pioneering. Misalnya membuat tiang bendera, kaki tiga, mendirikan tenda, gapura, rak sepatu, rak peralatan dapur, jemuran dan lainlain.
Makanya pramuka pengalang juga terbiasa membawa tongkat yang dilengkapi dengan tali (biasanya dibuat simpul rantai). Selain memudahkan saat membawa tongkat (disandang), tali digunakan saat membuat peralatan tadi. Namun dalam kegiatan berkemah yang sebenarnya akan lebih praktis jika peralatan tersebut dibuat dengan benda lain yang disesuaikan bahan dan ukurannya. Jika melihat manfaat tongkat di atas, maka dalam berkegiatan sebenarnya tongkat yang kita gunakan bahan dan ukurannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kita bisa saja menggunakan kayu yang ada di hutan tempat kita berkegiatan. Panjang tongkat disesuaikan dengan postur tubuh kita. Idealnya setinggi hidung kita. Hal ini tergantung kamu mau mengambil manfaat tongkat yang mana saja. ˆ09
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
șȚűŮ-ẃŪŲȚűŮ Ilmu tali-temali sebenarnya tidak terbatas digunakan untuk pioneering saja. Selain untuk keperluan pioneering dan berkemah, keterampilan tali temali juga digunakan oleh pelaut, pemancing, pemanjat tebing, tim SAR. Keterampilan tali-temali juga berguna dalam membantu kehidupan sehari-hari, misalnya saat mengemas barang-barang. Talitemali juga bisa dipergunakan sebagai dekorasi, seperti membuat gelang, gantungan kunci, tali peluit dan sebagainya. Kamu bisa mengeksplorasi tali-temali dengan membaca buku atau browsing internet. Maka kamu akan menemukan ribuan bentuk simpul, jerat dan ikatan. Namun, untuk keperluan pioneering dan berkemah, kamu cukup mempelajari beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Pertama, kamu perlu memahami perbedaan simpul, jerat dan ikatan. Simpul adalah hubungan tali dengan tali. Jerat adalah hubungan antara tali dengan sebuah benda (misalnya tongkat). Ikatan adalah tali yang digunakan untuk menggabungkan dua buah benda. Dalam SKU pramuka penggalang ramu setidaknya kamu perlu menguasai: 1) simpul mati, 2) simpul hidup, 3) simpul anyam, 4) simpul tiang, 5) simpul pangkal, 6) menyusuk tali, 7) ikatan (palang, silang dan kaki tiga), serta 8) menyambung 2 tongkat.
ˆˆ0
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
1. Menyusuk Ujung Tali
Menyusuk ujung tali (whiping) berguna untuk menjaga agar ujung tali tetap rapi dan terurai. Pada gambar di samping ditunjukkan ujung tali yang terurai sehingga sulit digunakan saat membuat simpul atau ikatan. Bila tali dari bahan plastik atau nilon yang bisa meleleh, maka cara lain untuk merapikan dan menjaga ujung tali agar tidak terurai adalah dengan cara dibakar. Cara ini disebut metode fusing. Cara paling sederhana untuk mengamankan ujung tali adalah menggunakan overhand knot .Overhand knot adalah simpul paling sederhana yang dibuat dari seutas tali. Kegunaannya untuk menjaga ujung tali agar tidak terurai dan bisa juga menjadi stoper (simpul yang membuat tali tidak bisa melewati lubang). 2. Simpul Mati Simpul mati dalam istilah bahasa Inggrisnya dikenal denga nama square knot atau reef knot . Kegunaan simpul mati paling utama adalah menyambung 2 tali ˆˆˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
yang sama besar dan tidak licin. Simpul mati juga sering digunakan untuk mengikatkan tali pada benda.
Half knot adalah simpul yang banyak digunakan untuk mengawali membuat simpul atau ikatan, termasuk simpul mati. Lakukan 2 kali half knot maka kamu akan menghasilkan simpul mati.
3. Simpul Hidup Simpul hidup (noose knot) berguna untuk mengikatkan tali pada tiang. Kegunaan lainnya adalah untuk menjerat atau membuat jebakan bagi hewanhewan kecil. Bagian lengkungan (loop) pada simpul hidup bisa membesar dan mengecil sehingga jika digunakan untuk mengikatkan tali pada tiang akan mudah saat melepaskannya. Inilah alasan kenapa simpul ini dinamakan simpul hidup. Sedangkan pada simpul mati (square knot) bagian lengkungan (loop) yang terbentuk tidak bisa membesar atau mengecil lagi.
ˆˆˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Karena sifatnya itulah simpul hidup tidak boleh digunakan untuk mengikat leher binatang, apalagi pada leher manusia. Jika ditarik, simpul hidup bisa menjerat leher dan membahayakan nyawa. Bahkan ada beberapa aturan di luar negeri yang melarang penggunaan gambar simpul hidup. Karena dinilai berkesan ancaman dan berbahaya jika dipelajari oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 4. Simpul Anyam Simpul anyam dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama sheet bend . Kegunaan simpul anyam adalah untuk menyambung 2 tali khususnya yang berbeda ukuran. Jika perbedaan ukuran terlalu besar, maka digunakan simpul anyam ganda ( double sheet bend ).
Gambar di atas menunjukkan langkah membuat simpul anyam. Tali yang lebih besar dibuat loop sedangkan tali yang lebih kecil melingkarinya. Ingat, jangan keliru memasukkan ujung tali kecil kembali kedalam loop tali yang lebih besar. Karena langkah itu akan menghasilkan simpul mati ( square knot ). Sebenarnya tidak masalah, karena simpul mati juga bisa untuk menyambung dua tali, akan tetapi untuk dua tali yang tidak sama besar, simpul mati kurang efektif (kurang kuat). ˆˆ3
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pada gambar di atas, sebelah kanan bawah adalah simpul anyam berganda dengan tali kecil dilingkarkan 2 kali untuk menambah kekuatan simpul. Simpul ini digunakan jika perbedaan diameter tali terlalu besar atau talinya basah/ licin. Simpul lain yang bisa digunakan untuk menyambung 2 tali yang sama besar adalah simpul kembar/ simpul inggris ( double Cara fisherman knot). membuatnya adalah dengan membuat simpul hidup pada masing-masing tali satu sama lain. Menyambung dengan simpul ini lebih rapi dibandingkan menggunakan simpul mati. 5. Simpul Tiang Simpul tiang (bowline knot) menghasilkan loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil lagi. Kegunaannya antara lain: Menambatkan tali pada tiang/ benda. Mengikat leher binatang agar tidak tercekik. Jika 2 simpul tiang dihubungkan bisa juga digunakan untuk menyambung tali
ˆˆ4
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
6. Simpul Pangkal Ikatan Pangkal dalam bahasa Inggris disebut juga clove hitch yang berasal dari kata cleave (mengikat/ menahan dengan cepat). Kegunaan ikatan pangkal paling utama adalah untuk mengawali dan mengakhiri saat membuat ikatan. Misalnya saat membuat ikatan palang, ikatan silang, manambatkan tali pada pohon/ tiang. Kegunaan lainnya misalnya untuk mengikat ujung karung/ tas karena ikatan pangkal jika ditarik dengan kuat akan terikat kuat dan tidak mudah selip.
Kelemahan ikatan ini adalah jika ikatan pangkal menggunakan tali yang cukup kecil dan kencang maka akan sulit dilepaskan. Kelemahan lainnya, jika tali yang digunakan dari bahan sintetis yang licin atau tiang yang diikat juga licin, maka ada kemungkinan ikatan akan selip dan terlepas. Makanya ikatan pangkal lebih tepat jika digunakan bersama ikatan lain (untuk mengawali/ mengakhiri ikatan). ˆˆ5
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
7. Ikatan Ikatan palang berguna untuk mengikat 2 benda/ tongkat yang posisinya tegak lurus atau mendekati tegak lurus. Ikatan Silang digunakan untuk mengikat 2 tongkat/ batang yang tidak membentuk sudut tegak lurus. Ikatan Kaki Tiga. Sesuai namanya, ikatan kaki tiga gunanya untuk mengikat tiga buah tongkat untuk membuat kaki tiga.
Ikatan palang (kiri) dan ikatan silang (kanan).
Langkah membuat ikatan kaki tiga
ˆˆ¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
8. Menyambung Dua Tongkat
Untuk menyambung dua tongkat menggunakan ikatan canggah. Diberi nama canggah karena sambungan tongkat biasanya digunakan menjadi canggah/ tiang.
ˆˆ°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
NȚẅŮŬȚẂŮ Navigasi adalah seni menemukan arah. Sangat penting bagi setiap pramuka penggalang menguasai keterampilan ini. Hal pokok yang kamu lakukan dalam navigasi adalah memperhatikan lingkungan sekitarmu dan mengambil keputusan dengan tepat. Pada masa lalu, navigasi hanya dilakukan dengan kompas, peta dan tanda-tanda alam. Saat ini sudah ada alat canggih yang kita sebut GPS (global positioning system). Bahkan banyak diantara kamu yang sudah mempunyai smartphone dengan fitur GPS untuk membantu navigasi.
MŪųȚŰẂŮẁ Navigasi dimulai dengan memahami bentuk dan ukuran lingkungan di sekitarmu. Dan yang harus kamu ketahui paling awal adalah ukuran dirimu sendiri. Ukuran tubuhmu yang perlu kamu hafalkan diantaranya: tinggi badan, lebar jengkal, panjang lengan, lebar rentangan tangan, lebar langkah. Untuk mengetaui ukuran tubuhmu, kamu bisa mengukur langsung mengunakan penggaris atau meteran yang biasa digunakan penjahit. Untuk mengetahui lebar langkahmu, perlu cara khusus. Caranya, ukurlah jarak sekitar 100 meter. Lalu berjalanlah biasa dengan langkah yang relatif sama dan hitung berapa langkahmu. Bagi 100 meter dengan jumlah langkahmu. Hasil bagi itulah rata-rata lebar langkahmu. ˆˆ8
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
MŪųȚŰẂŮẁ JȚẁȚŰ Dengan mengetahui ukuran lebar langkahmu, kamu sekarang bisa menaksir jarak. Kamu tinggal berjalan biasa melalui jarak yang akan kamu taksir sambil menghitung jumlah langkahmu. Selanjutnya, hanya dengan mengalikan jumlah langkah X lebar langkah, kamu bisa mendapatkan taksiran jarak. Kenapa dengan lebar langkah? Bukan dengan meteran panjang? Ingat, menaksir adalah mendapatkan ukuran benda tanpa menggunakan alat yang sebenarnya. Jadi, jika kamu mengukur jarak menggunakan meteran, itu namanya bukan menaksir, tetapi mengukur. Sebagaimana nanti saat menaksir tinggi, kamu tidak perlu menggunakan klinometer. Ada alternatif lain yang bisa digunakan untuk menaksir jarak. Yaitu mengguakan tali yang sudah kamu ketahui panjangnya. Jika belum kamu ketahui, kamu bisa menaksir panjang tali terlebih dahulu menggunakan ukuran depa lenganmu yang sudah kamu hafalkan.
MŪųȚŰẂŮẁ șŮųŬŬŮ Ada 2 cara sederhana untuk menaksir tinggi. Pertama, kamu menggunakan tongkat kecil seperti pensil, ballpoint atau benda lain yang sudah kamu ketahui panjangnya. Jangan gunakan benda yang terlalu besar. Ambil jarak yang agak jauh dengan benda yang akan kamu taksir tingginya. Cara mengambil perspektif adalah dengan menjulurkan lengan lurus ke depan dan bidik dengan satu mata tertutup. ˆˆ9
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Langkah berikutnya: Misal kamu akan menaksir tinggi pohon menggunakan pensil. Minta seorang kawanmu berdiri tepat di bawah pohon tersebut. Ambil perspektif dari jarak agak jauh menggunakan pensil sehingga telapak kaki kawanmu terlihat di ujung bawah pensil dan ujung kepalanya berada di ujung atas pensil. Dengan tanpa berpindah tempat, ambil perspektif bagian pohon tepat di atas kepala temanmu menggunakan pensil tadi. Ujung bawah pensil berada di ujung atas kepala temanmu. Ingat posisi ujung atas pensil pada pohon. Selanjutnya dengan melakukan perspektif ujung bawah pensil pada bagian pohon yang kamu ingat tadi dan ingat posisi perspektif ujung atas pensil pada pohon. Lakukan terus-menerus hingga ke puncak pohon. Hitung berapa kali panjang pensil hingga kamu mencapai puncak pohon. Kalikan angka itu dengan tinggi badan kawanmu.
Cara kedua adalah menggunakan perspektif seperempat lingkaran. Cara ini lebih mudah, namun hanya bisa dilakukan untuk mengukur tinggi benda yang tidak terlalu tinggi. Caranya: Misalnya kamua akan menaksir tinggi pohon menggunakan pensil. Ambil perspektif pohon dengan posisi ujung bawah pohon berada pada ujung bawah pensil. Begitu juga ujung atas pohon berada pada ujung atas pensil.
ˆˇ0
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Dengan menjaga posisi ujung bawah pensil tetap pada ujung bawah pohon, putar pensil ke kiri atau ke kanan hingga mendatar sejajar dengan tanah. Minta kawanmu untuk berdiri sejajar dengan pohon di titik tempat ujung atas pensil. Taksiran tinggi pohon adalah jarak antara kawanmu dengan pohon. Kawanmu bisa menaksir jaraknya dengan langkah kaki.
MŪųȚŰẂŮẁ LŪțȚẁ Biasanya yang ditaksir adalah lebar sungai, agar kita tidak perlu menyeberanginya hanya untuk mengukur jarak tepi sungai ke tepi di seberang. Ada 4 cara untuk menaksir lebar, yaitu: Gelombang air. Caranya mudah, namun hanya bisa dilakukan untuk sungai yang berair tenang. Kamu cukup menjatuhkan batu tepat pada pinggir sungai sehingga terbentuk gelombang air berupa setengah lingkaran. Perhatikan saat gelombang menyentuh tepi seberang sungai lalu segera lihat garis gelombang tersebut di samping kanan/ kirimu. Ingat posisinya, lalu taksir jaraknya menggunakan langkah kakimu. Menggunakan perspektif topi/ telapak tangan. Caranya: Berdirilah di tepi sungai. Bidik tepi seberang sungai nenggunakan ujung topi/ telapak tanganmu. Usahakan posisimu tetap tegak dan tidak berubah tempat. Putar arah badanmu jadi menghadap ke kanan/ kiri. ˆˇˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Lihat posisi di tepi sungai di pihakmu dan ingat benda yang berada pada posisi tersebut. Taksirlah jarak dirimu dengan posisi tadimenggunakan langkah kaki.
Menggunakan tongkat. Caranya: Ambil acuan sebuah benda di seberang sungai. Tancapkan tongkat atau cukup tandai dengan batu pada tepi sungai di sisimu yang tepat di seberang acuan. Buat dua buah titik lagi dari titik pertama dengan melangkah sepanjang tepi sungai dengan jarak antara titik 1 -2 sama dengan jarak titik 2-3. Dari titik ketiga mundurlah tegak lurus sungai sambil melihat titik kedua. Berhentilah saat titik kedua terlihat berhimpitan dengan acuan di seberang sungai. Lebar sungai adalah jarak posisimu saat berhenti dengan titik ketiga di tepi sungai. Jika sungai terlalu lebar. Agar kamu tidak perlu mundur terlalu jauh, buat titik 1 -2 berjarak 2 kali jarak titik 2-3. Sehingga hasil taksiran adalah jarak posisi terakhirmu dengan titik 3 dikali 2. Jika masih tertalu lebar, buat titik 1 -2 berjarak 3 kali jarak titik 2-3. Hasil taksiran adalah jarak terakhirmu dengan titik 3 dikali 3.
Menggunakan Kompas. Caranya: Bidik sebuah titik acuan tepat di seberang sungai. Misalnya acuan tersebut sebuah batu besar. Baca angka pada kompas, misalnya menunjukkan 120 0. Tandai/ ingat tempat kamu berdiri. Tambahkan 450 sehingga diperoleh angkan 165 0. Lalu berjalanlah sepanjang tepi sungai sambil membidik
ˆˇˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
batu besar tadi. Berhentilah jika posisi batu di seberang sungai tepat 1650 terhadap posisimu. Lebar sungai sama dengan taksiran jarak tempatmu berdiri sekarang dengan titik awal kamu berdiri tadi.
MŪųȚŰẂŮẁ ŤȚŰẃẄ Kebanyakan orang kesulitan menaksir waktu karena hitungannya (1, 2, 3, 4,….dst) terlalu cepat dibandingkan waktu detik jika menghitung menggunakan jam. Triknya adalah menambahkan kata di belanagn setiap angka. Sehingga hitungannya menjadi 1 detik, 2 detik, 3 detik, 4 detik, … dan seterusnya. Kamu bisa mengganti kata “detik” dengan kata lain yang lebih panjang menyesuaikan kebiasaan kecepatan hitunganmu. Misalnya, 1 sepeda, 2 sepeda, 3 sepeda … dan seterusnya.
MŪųȚŰẂŮẁ AẁẄẂ ȘẄųŬȚŮ Kamu bisa mengkombinasikan menaksir jarak dan waktu untuk menaksir kecepatan arus sungai. Caranya, ambil Gladian Pimpinan jarak tertentu menggunakan langkah kakimu, misalnya 20 meter. Jatuhkan benda yang mudah hanyut ke sungai, misalnya daun. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk melewati jarak 20 meter tadi. Kecepatan arus sungai adalah 20 meter dibagi waktu yang kamu taksir tadi.
MŪųȚŰẂŮẁ KŪŲŮẁŮųŬȚų Kadangkala kamu perlu membuat suatu bangunan dengan kemiringan tertentu atau harus mendatar. Kamu bisa ˆˇ3
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
menggunakan waterpass sederhana. Yaitu menggunakan botol air yang bening. Permukaan air dalam botol akan selalu mendatar.
KŴŲŵȚẂ ũȚų MŪųŪŲẄŰȚų AẁȚŭ ŢẃȚẁȚ Kompas adalah alat yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin
Bagian – bagian penting dari Kompas bidik: 1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan 2. huruf mata angin. 3. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran. 4. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas. 5. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet. 6. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar. 7. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.
ˆˇ4
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Cara Mempergunakan Kompas : Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira – kira bersudut 50o dengan kaca dial. Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.b. Mengintai derajat Kompas pada Dial. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
Cara melihat Kompas dan membidik sasaran
Apabila sasaran bidik telah diketahui arahnya, misal 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran yang lebih dekat di sepanjang jalur 30 o. Carilah sebuah benda yang menonjol / tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30 o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita bisa saja melambung ( keluar dari route ) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30 o. ˆˇ5
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Terkadang tidak memungkinkan langsung menuju ke tempat tujuan. Maka berjalanlah secara bertahap dengan menuju ke lokasi benda/ bangunan tinggi yang kamu bidik tadi. Selanjutnya dari tempat tersebut bidik kembali ke arah 30O dan tentukan benda/ bangunan tinggi sebagai patokan berikutnya. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik ( Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan. Misal kamu membidik dari titik A ke titik B. Maka back azimuth adalah arah bidikan dari titik B ke titik A. Jika kamu sampai di titik B maka kamu akan mudah menemukan lokasi titik asalmu (titik A) dengan membidik arah sesuai back azimuth itu. Rumus Back Azimuth / Back Reading Apabila sasaran kurang dari 180 O = ditambah 180O Apabila sasaran lebih dari 180 O = dikurang 180O Contoh : 30O sasaran baliknya adalah 30 O + 180O = 21O. 240O sasaran baliknya adalah 240 O – 180O = 60O
Menentukan arah utara dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan tanpa menggunakan kompas, antara lain : Tempat ibadah ( Masjid / Mushola) bagian muka/ serambi biasanya menghadap ke timur. Jika kamu menghadap ke timur maka arah utara adalah sebelah kirimu. Terbitnya matahari di pagi hari dari arah timur dan setelah siang hari akan cenderung di arah barat. Makam / kuburan di Indonesia letak batu nisannya biasanya di utara.
ˆˇ¯
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Jika pada materi di atas, kamu telah mengenal lingkungan sekitarmu dengan menaksir ketinggian, jarak, dan arus sungai. Maka kini saatnya “menggambarkan” keadaan lingkungan sekitarmu. Saat berkemah, hal tersebut sangat penting agar kamu benar-benar mengetahui dan mengingat seluk-beluk keadaan di sekitar tempat berkemahmu. Untuk itu kamu bisa melakukannya dengan membuat: peta lapangan, peta pita, sketsa panorama dan peta lapangan.
PŪẃȚ LȚŵȚųŬȚų Peta lapangan dibuat untuk menggambarkan keadaan lingkungan dengan cara yang paling sederhana. Tentu kamu pernah berkunjung ke tempat wisata yang luas. Di dekat pintu masuk biasanya kamu akan menemui peta atau denah tempat wisata itu. Kira-kira peta semacam itulah yang akan kamu buat. Untuk membuat peta lapangan kamu membutuhkan peralatan: Kompasuntuk membidik arah Kertas, pensil, penghapus, penggaris dan busur derajat untuk menggambar peta. Alat untuk menaksir jarak, paling praktis menggunakan tali. Bisa juga menggunakan tongkat atau langkah kakimu.
Ada 2 cara membuat peta lapangan. Cara pertama adalah dengan membidik dari titik di dalam wilayah yang akan kamu petakan. Cara ini praktis digunakan jika wilayah itu berupa tanah lapang sehingga tidak banyak penghalang ˆˇ°
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
untuk membidik ke segala arah. Berikut langkahlangkahnya: Tandai titik di dalam wilayah sebagai titik pembidikanmu. Usahakan berada di tengah-tengah wilayah. Selanjutnya kita sebut sebagai titik pusat. Tentukan titik-titik sudut wilayah yang akan kamu petakan. Bidik setiap titik dan catat berapa derajat arahnya. Untuk memudahkan, beri nama setiap titik sudut dengan huruf/ angka/ angka romawi dan catat benda yang kamu bidik. Misal, titik sudut I = pohon cemara, II = batu besar. Ukur jarak setiap titik sudut dari tempat kamu membidik dengan cara menaksir. Gambar peta pada kertas. Arau utara (0 O) adalah garis vertikal ke atas. Sudut pada peta berputar searah jarum jam, berarti arah timur adalah 90O, selatan adalah 180O dan barat adalah 270 O. Tandai setiap titik sudut pada kertas lalu buat garis lurus dari titik pusat ke titik sudut dengan ketentuan panjangnya adalah jarak sebenarnya dibagi skala. Misal kamu akan membuat peta dengan skala 1: 1000 sedangkan jarak hasil taksiranmu100 meter. Biar mudah konversikan 100 meter menjadi 10000 cm. Lalu bagi dengan skala (10000:500) maka hasilnya 10 cm. Berarti kamu membuat garis sepanjang 10 cm. Langkah terakhir adalah menghubungkan setiap ujung garis (titik sudut wilayah) sehingga membentuk bangun datar yang merupakan bentuk wilayah yang kamu buat. Bila perlu lengkapi dengan membidik benda-benda penting di dalam lapangan.
ˆˇ8
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Gambar di atas adalah contoh hasil pembuatan peta lapangan.
Cara kedua adalah dengan menyuri garis batas wilayah yang akan kamu petakan. Cara ini lebih sulit, tetapi cocok digunakan jika cara pertama tidak mungkin dilakukan. Misalnya karena di dalamnya banyak pohon tinggi, rawarawa yang sulit dilewati dan sebagainya. Tentukan titik awal di pinggir wilayah yang akan kamu petakan. Usahakan titik awal berada di salah satu titik sudut wilayah. Cari titik sudut terdekat, bidik arahnya dengan kompas lalu berjalanlah menuju ke titik tersebut sambil menaksir jaraknya. Jika sampai di titik tersebut, bila perlu lakukan bidikan ke titik sebelumnya dan cocokkan dengan perhitungan back azimuth dari bidikan tadi. Jika bidikanmu cermat, maka hasilnya cocok. Lakukan terus-menerus hingga kamu kembali ke titik semula. Cara menggambar peta lapangan adalah menggunakan jurusan tiga angka. Buat garis bantu
ˆˇ9
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
vertikal ke atas sebagai arah utara (0 O) lalu tentukan arah titik berikutnya menggunakan busur derajat. Buat garis menggunakan penggaris sesuai perhitungan skala. Pada titik berikutnya, lakukan hal yang sama (menggunakan jurusan tiga angka). Jika bidikanmu cermat, maka garis tepi wilayah yang kamu gambar akan menyambung membentuk suatu bangun datar. Beri keterangan yang sama dengan cara pertama di atas.
Tahukah kamu? Baden-Powell pernah bekerja menjadi mata-mata. Ia mengabadikan kisahnya dalam buku Adventures of A Spy . Dalam buku tersebut terdapat beberapa peta lapangan hasil memata-matai dan oleh Baden-Powell disembunyikan dalam bentuk gambargambar kupu/ serangga untuk lolos dari pengamatan musuh. Pada gambar di bawah diperlihatkan peta lapangan sebuah benteng dan titik penting lokasi persenjataan dalam benteng tersebut. Baden-Powell yang menyamar sebagai peneliti serangga mengelabuhimusuh dengan memasukkan gambar benteng itu ke dalam gambar kupukupu.
ˆ30
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
PŪẃȚ PŮẃȚ Membuat peta pita pada prinsipnya sama dengan membuat peta lapangan dengan cara kedua. Bedanya, data yang kamu catat lebih banyak, karena tujuan membuat peta pita adalah membuat gambaran/ denah rute jalan yang kamu lewati. Peta ini disebut peta pita karena digambar pada kertas kecil dan panjang seperti pita. Kamu bisa membeli kertas seperti ini di toko alat tulis. Biasanya kertas ini digunakan untukmencetak nota pada mesin kasir. Atau kamu bisa membuatnya sendiri dengan kertas A4 dengan memotongnya menjadi dua memanjang lalu menyambungnya. Selanjutnya gulung kertas sambungan tersebut agar praktis. Kenapa harus menggunakan kertas yang kecil? Karena peta pita nantinya akan dibut peta perjalanan. Dimana kertas itu akan dipotong-potong perbagian. Lebih lengkapnya nanti akan kamu ketahui pada bagian peta perjalanan. Perangkat yang kamu butuhkan dalam membuat peta pita selain kertas di atas adalah alat tulis dan papan alas menggambar. Kolom paling kiri adalah kolom waktu, yaitu waktu disaat kamu membidik searah jalan yang akan kamu lewati. Kolom berikutnya adalah jarak, yaitu jarak dari titik kamu membidik, kamu berjalan lurus hingga menemui tikungan/ belokan. Pada tikungan itu kamu akan
ˆ3ˆ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
merubah arah, maka kamu perlu membidik kembali dan menggambar peta pada baris berikutnya.
Kolom ketiga berisi derajat arah dan garis yang menunjukkan arah utara. Garis ini yang akan membantu saat kamu membuat peta perjalanan. Cara menentukan arah utara pada peta pita adalah dengan meletakkan kompas pada peta mendatar searah dengan rute jalan. Kamu akan melihat jarum kompas menunjuka ke arah lain, itulah arah utara. Kolom terakhir adalah peta pita yang terdiri dari 3 bagian. Bagian tengah adalah rute jalan yang kamu lewati. Di kiri dan kanannya adalah keterangan keadaan sekitar. Keterangan ini kamu gambarkan dengan sederhana menggunakan lambang-lambang yang mudah dipahami.
Kamu perhatikan pada peta pita di atas, panjang setiap baris berbeda-beda. Karena panjang setiap baris pada peta tersebut mewakili jarak yang telah diperkecil dengan skala tetap. ˆ3ˇ
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
ȘŰŪẃẂȚ PȚųŴẁȚŲȚ Sebagai data pendukung dalam membuat peta perjalanan, maka saat membuat peta pita kamu perlu membuat sketsa panorama pada titik-titik yang penting. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa titik tersebut adalah lokasi yang tepat jika di lain waktu kamu atau orang lain melakukan perjalanan menggunakan panduan peta perjalanan yang kamu buat. Jadi, sketsa panorama bukanlah sebuah peta, tetapi data pendukungpada peta perjalanan. Sketsa panorama juga bukan untuk mengabadikan pemandangan yang indah. Karena sketsa ini dibuat dengan sederhana namun bisa menunjukkan data yang penting. Kesederhanaan itu dengan tujuan agar dalam membuat sketsa tidak menghabiskan waktu lama yang berarti menghambat perjalanan.
Jika ingin mengabadikan keindahan atau moment tertentu, maka sketsa yang dibuat bukan seperti sketsa panorama. Kamu bisa melihat contoh sketsa yang bertujuan untuk kenangan pada buku karya Baden-Powell yang berjudul ˆ33
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Sketches In Mafeking and East Afrika . Salah satunya seperti gambar di atas. Sedangkan sketsa panorama adalah seperti ini:
Langkah membuat sketsa panorama seperti di atas adalah: Tentukan sudut arah batas kiri dan kanan. Pada contoh di atas diambil arah batas kiri 150 O dengan membidik menara dan arah 210 O dengan membidik batu karang. Gambarlah sketsa dengan sederhana. Sebagai contoh pada gambar di atas, area perumahan tidak perlu digambar bentuk rumah, namun cukup areanya saja. Bedakan setiapa area dengan arah arsiran yang berbeda-beda. Ketentuan arsiran selain arah garis arsiran yang berbeda-beda adalah: Jika area yang digambar dekat, maka arsirannya rapat. Jika jauh maka arsirannya semakin renggang. Berilah keterangan seperti pada gambar di atas.
ˆ34
-- MȚẃŪẁŮ DŮȚųŵŮųẁẄ PẁȚŲẄŰȚ PŪųŬŬȚűȚųŬ –
Pada contoh sketsa di atas terdapat kesalahan, yaitu pada area V (laut) seharusnya arsirannya jarang, karena jaraknya paling jauh.
Peta Perjalanan Peta perjalanan adalah turunan dari peta pita. Setelah peta-pita dari contoh di atas dipotong-potong perbagian, maka akan membentuk peta perjalanan seperti berikut ini:
Setelah peta pita dipotong perbagian, maka ditata sedemikian hingga anak panan pada arah menunjukkan arah ke atas. Sehingga menghasilkan gambaran rute yang berbelok-belok seperti pada gambar di atas. Jika rute perjalananmu memutari suatu area dan kembali lagi ke tempat semula, maka hasil peta pita yang dibuat peta perjalanan akan membentuk rute dengan titik awal dan titik akhir yang menyambung. Kegunaan dari peta perjalanan antara lain: Sebagai pedoman untuk perjalanan berikutnya jika melewati rute yang sama. Sebagai dokumentasi perjalanan. Sebagai pedoman dalam membuat peta wilayah.
ˆ35