MAKALAH PENGANGGARAN “MASTER BUDGET”
Oleh : Andi Nur Annisa Noveranda P
C 301 14 312
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO 2016
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur seraya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan semesta alam, berkat rahmat dan karunia-Nyalah serta petunjuknya, kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan materi diskusi tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, serta kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Tak lupa ucapan rasa terimakasih kami kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam penyusunan materi ini. Sehingga penyusunan materi ini bisa berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan kami selaku penyusun, memohon maaf apabila dalam penyusunan materi diskusi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kelompok kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah berikutnya. Demikian materi diskusi ini yang kami susun, atas segala kritik dan saran dari
bapak/ibu
dosen
dan
teman-teman,
kami
kelompok
empat
(4)
mengucapkan banyak terimakasih. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan diterima dengan baik oleh bapak/ibu dosen maupun teman-teman.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Dalam pengelolaan perusahaan,manajemen menetapkan tujuan dan sasaran dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Perusahaan menyusun anggaran induk ( master budget ) yang dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (proforma) laba rugi. Adapun anggaran keuangan terdiri atas anggaran neraca dan anggaran (proforma) neraca. Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan operasional yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan administrasi. Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun oleh perusahaan setiap tahunnya. Tujuan dan sasaran tersebut akan dicapai apabila ditunjang oleh kebijakan-kebijakan yang terarah dan perencanaan matang. Perencanaan merupakan pedoman tentang kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Perencanaan dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Perusahaan dalam perencanaan yang digambarkan dalam angka-angka dan ukuran tertentu disebut dengan istilah anggaran. Anggaran (budget) merupakan alat pengawasan dibidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada laba maupun non laba. Bagi suatu perusahaan, penyusunan anggaran merupakan alat yang dipakai untuk membantu aktivitas kegiatannya agar lebih terarah, misalnya untuk
alat
perencanaan,
alat
pengendalian,
dan
lainnya.
Dengan
menggunakan data-data anggaran, maka perkembangan perusahaan akan dapat dipelajari dengan teliti dan berkesinambungan.
1.2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.2.1. Agar dapat mengetahui dan menyusun master budget
BAB II PEMBAHASAN 2.1.
Pengertian Master Budget
Anggaran induk (master budget ), atau perencanaan laba (profit plan), adalah serangkaian anggaran komprehensif yang mendetail yang meliputi semua tahapan dari sebuah organisasi yang dioperasikan untuk jangka waktu tertentu. Anggaran induk (master budget) ini terdiri dari banyak anggaran terpisah, atau jadwal, yang saling bergantung, yang terdiri dari : a. Anggaran operasional (operational budget ) b. Anggaran keuangan ( financial Budget ) Anggaran Operasi
Anggaran Keuangan
Angg. Penjualan
Anggaran pengeluaran modal
Angg. Produksi
Anggaran Kas
Angg. Bhn. Baku Langsung
Laporan Laba Rugi dianggarkan
Angg. Tenaga Kerja Lgs
Neraca Dianggarkan.
Angg. Overhead pabrikasi Angg. Persed. Akhir Barang Jadi. Angg. Beban Penjualan & Adm.
2.2. Anggaran Operasional
Anggaran operasional (operational budget ) adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu. Karena itu anggaran operasinal mencakup : 2.2.1. Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan dalam kurun waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran, dan kelompok konsumen atau kelompok wiraniaga. Di dalam kelompok anggaran ini biasanya terkandung
pula ramalan tentang beberapa kondisi tertentu yang berada di luar kendali manajemen penjualan, misalnya keadaan ekonomi nasional dan dunia, perubahan harga jual pesaing, dsb, sehingga manajer pemasaran tidak dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran yang dianggarkan. Anggaran penjualan dirancang untuk mengukur efektifitas pemasaran. 2.2.2. Anggaran Biaya
Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran biaya biasanya disusun berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan. Di dalam kelompok anggaran ini, dibedakan menjadi anggaran biaya terukur dan anggaran biaya diskresioner. Anggaran biaya terukur dirancang untuk mengukur efisiensi dan manajer operasional memikul tanggung jawab penuh atas tercapainya sasaran yang dianggarkan. Sedangkan anggaran biaya diskresioner tidak dirancang untuk mengukur efisiensi dan penyusun anggaran bertanggung jawab untuk membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan. Kelompok anggaran biaya ini dapat dipilah menjadi: a. Anggaran biaya bahan baku adalah rencana besarnya biaya bahan baku yang akan dikeluarkan perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. b. Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah rencana besarnya biaya yeng dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja yang terlibat secara langsung di dalam proses produksi dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. c. Anggaran biaya overhead adalah rencana besarnya biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Anggaran ini mencakup anggaran biaya bahan penolong, anggaran tenaga kerja penolong, anggaran biaya pabrikase, dll.
d. Anggaran biaya pemasaran adalah rencana tentang besarnya biaya distribusi yang akan dikeluarkan perusahaan untuk mendistribusikan produknya. Anggaran biaya ini mencakup anggara biya iklan, biaya angkut penjualan, gaji dan komisi wiraniaga, dll. e. Anggaran biaya administrasi dan umum adalah biaya yang direncanakan untuk operasi kantor administratif di dalam suatu periode tertentu, di masa mendatang. Anggaran ini mencakup anggaran biaya listrik, air, telepon, gaji pegawai, biaya bunga, dll. 2.2.3. Anggaran Laba
Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Anggaran laba sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Karena itu anggaran laba dapat digunakan untuk: a. Mengalokasikan sumber daya. b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi. c. Alat pengecek akhir tentang efisiensi biaya yang dianggarkan. d. Membagi tanggung jawab kepada semua manajer atas kinerja keuangan perusahaan atau divisi.
2.3. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ( financial Budget ) adalah anggaran yang berkaitan
dengan
rencana
pendukung aktivitas
operasi
perusahaan.
Anggaran ini tidak berkaitan secara langsung dengan aktivitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk perusahaan. Anggaran ini merukan pendukung upaya perusahaan untukmenghasilkan dan menjual produk perusahaan. Anggaran keuangan mencakup beberapa jenis anggaran, yaitu:
2.3.1. Anggaran investasi adalah rencana perusahaan untuk membeli
barang-barang modal atau barang-barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk perusahaan di masa mendatang dalam jangka panjang, seperti pembelian dan pembangunan gedung kantor, bangunan
pabrik,
pembelian
mesin,
pembelian
tanah,
dan
sebagainya. 2.3.2. Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan dan pengeluaran
kas perusahaan di dala suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. 2.3.3. Proyeksi
neraca
adalah
kondisi
keuangan
yang
diinginkan
perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Berarti, dalam proyeksi neraca tersebut mencakup jumlah harta ingin dimiliki
perusahaan
beserta
kewajiban-kewajiban
yang
harus
diselesaikan perusahaan di masa mendatang. 2.4. Contoh Penyusunan Anggaran
PT.Alaskakindo adalah sebuah perusahaan produsen sepatu anak yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini menghasilkan tiga jenis sepatu anak yang diberi kode 1A1, 2B2 dan 3C3. Ketiga jenis sepatu tersebut menggunakan bahan baku yang sama, baik jenisnya maupun kualitasnya, yaitu kain, plastik dan karet. Pada akhir Nopember 2009, manajemen perusahaan menyusun berbagai data yang relevan berkaitan dengan rencana kerja perusahaan pada tahun 2010. Pada tahun 2010, perusahaan merencanakan menjual 1A1 sebanyak 20.000 unit, 2B2 sebanyak 40.000 unit, 3C3 sebanyak 60.000 unit. Sedangkan harga jual per unitnya adalah Rp 35.000 untuk 1A1, Rp 32.000 untuk 2B2 dan Rp 30.000 untuk 3C3. Diperkirakan persediaan sepatu pada awal
tahun 2010 sebanyak
2.000 unit 1A1, 4.000 unit 2B2, 7.000 unit 3C3. Sedangkan persediaan
sepatu pada akhir tahun 2004 yang diinginkan adalah sebanyak 3.500 unit 1A1, 6.000 unit 2B2 dan 6.000 unit 3C3. Ketiga produk tersebut menggunakan bahan baku yang sama, yaitu Kain, Plastik dan Karet. Setiap 1 unit 1A1 membutuhkan kain sebanyak 0,5 meter, plastik 0,4 meter dan karet 0,7 meter. Sedangkan setiap 1 unit 2B2 membutuhkan kain sebanyak 0,5 meter, plastik 0,5 meter dan karet 0,8 meter. Setiap 1 unit 3C3 membutuhkan kain 0,5 meter, plastik 0,6 meter dan 0,9 meter karet. Diperkirakan, harga beli semua bahan baku tersebut akan stabil sepanjang tahun 2010 mendatang. Dimana harga beli 1 meter kain sebesar Rp 2.000 ; harga beli 1 plastik Rp 3.000 dan harga beli 1 meter karet sebesar Rp 4.000. Diperkirakan, persediaan bahan baku pada awal tahun 2010 sebanyak 2.250 meter kain, 5.000 meter plastik dan 9.000 meter karet. Sedangkan persediaan bahan baku yang diinginkan untuk akhir tahun 2004 adalah sebanyak 6.000 meter kain, 8.000 meter plastik dan 7.250 meter karet. Untuk membuat satu buah 1A1 diperlukan 4 jam kerja langsung, untuk satu unit 2B2 memerlukan 3 jam kerja langsung dan 1 unit 3C3 membutuhkan sebanyak 2 jam kerja langsung. Setiap pekerja langsung dibayar Rp 6.000 per jam kerja. Sedangkan untuk biaya overhead pabrik ditetapkan sebesar Rp 2.000 per jam kerja langsung. Biaya pemasaran
dianggarkan sebesar
Rp 236.000.000. yang
mencakup anggaran biaya iklan sebesar Rp 64.000.000. ; anggaran gaji dan komisi salesman
sebesar
Rp 124.000.000 ; anggaran biaya angkut
penjualan sebesar Rp 48.000.000.
Sedangkan biaya administrasi dan
umum dianggarkan sebesar Rp 241.000.000 yang mencakup anggaran gaji direksi sebesar Rp 120.000.000 ; anggaran gaji pegawai administrasi sebesar Rp 60.000.000 ; anggaran biaya listrik, air dan telepon sebesar
Rp 36.000.000 ; dan anggaran biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 25.000.000.
Anggaran Penjualan Volume
Produk 1A1 2B2 3C3
Harga
Nilai
20.000
35.000
700.000.000
40.000
32.000
1.280.000.000
60.000
30.000
1.800.000.000
Total Rp
3.780.000.000
Anggaran Produksi Produk
Volume Penjualan
1A1 2B2 3C3
Persediaan 1/1/2010
Volume
31/12/2010
Produksi
20.000
2.000
3.500
21.500
40.000
4.000
6.000
42.000
60.000
7.000
6.000
59.000
Anggaran Kebutuhan Barang Bahan
1A1 Per Unit
Kain Plastik Karet
2B2 Total
Per Unit
3C3 Total
Per Unit
Total Total
0,5
10.750
0,5
21.000
0,5
29.500
61.250
0,4
8.600
0,5
21.000
0,6
35.400
65.000
0,7
15.050
0,8
33.600
0,9
53.100
101.750
Anggaran Pembelian Bahan Bahan
Kebutuhan Produksi
Kain Plastik Karet
Persediaan 1/1/2010
Pembelian
31/12/2010
Volume
Harga
61.250
2.250
6.000
65.000
2.000
130.000.000
65.000
5.000
8.000
68.000
3.000
204.000.000
101.750
9.000
7.250
100.000
4.000
400.000.000
Total Rp Anggaran Tenaga Kerja Produk
Jam
Kerja
Tarif
Per Unit
Total
Per Jam Kerja
1A1 2B2 3C3
Nilai
4
86.000
6.000
516.000.000
3
126.000
6.000
756.000.000
2
118.000
6.000
708.000.000
Total
Rp
1.602.000.000
Anggaran Biaya Overhead Produk
1A1 2B2 3C3
Nilai
Jam
Kerja
Tarif
Nilai
Per Unit
Total
Per Jam Kerja
4
86.000
2.000
172.000.000
3
126.000
2.000
252.000.000
2
118.000
2.000
236.000.000
Total
Rp
660.000.000
734.000.000
Anggaran Biaya Operasional Jenis Biaya
Jumlah Parsial
- Iklan - Gaji dan Komisi Salesman - Angkut Penjualan
64.000.000 124.000.000 48.000.000 236.000.000
# Biaya Pemasaran Total - Gaji Direksi - Gaji Pegawai Administrasi - Listrik, Air & Telepon - Depresiasi Aktiva Tetap
Total
120.000.000 60.000.000 36.000.000 25.000.000 241.000.000
# Biaya Administrasi & Umum Total Total
Rp
477.000.000
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Anggaran induk (master budget ), atau perencanaan laba (profit plan), adalah serangkaian anggaran komprehensif yang mendetail yang meliputi semua tahapan dari sebuah organisasi yang dioperasikan untuk jangka waktu tertentu. Terdiri dari: Anggaran operasional (operational budget ) adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu. Karena itu anggaran operasinal mencakup : Anggaran Pendapatan, anggaran biaya (anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan umum), dan anggaran laba. Anggaran keuangan ( financial Budget ) adalah anggaran yang berkaitan
dengan
rencana
pendukung aktivitas
operasi
perusahaan.
Anggaran keuangan mencakup beberapa jenis anggaran, yaitu: anggaran investasi, anggaran kas, dan proyeksi neraca.
DAFTAR PUSTAKA https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat tujuan-anggaran https://www.coursehero.com/file/p71jjf/Anggaran-keuangan-financial-budget-merinci aliran-masuk-dan-keluar-kas-serta/ http://feelcake.blogspot.co.id/2015/04/studi-kasus-master-budgeting.html http://wasisriyanto2903.blogspot.co.id/2012/12/anggaran-operasional.html http://akmen-akuntansi.blogspot.co.id/2011/09/master-budget.html