MANAJEMEN KEUANGAN ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT (OPZ) DEFINISI Manajemen keuangan adalah perencanaan, pengelolaaan, dan pengendalian dana untuk memenuhi ketentuan syar'i dan pembatasan dari donatur serta terwujudnya efisiensi dan efektivitas dana RUANG LINGKUP
Manajemen keuangan dalam lembaga pengelola zakat mencakup perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas : Penerimaan dana Penggunaan dana Saldo dana
Perencanaan atas penerimaan, penggunaan, dan saldo dana diwujudkan dengan penyusunan anggaran.
ARTI PENTING
Dana dikelola sesuai syari'ah Pertanggungjawaban kepada muzaki dan masyarakat secara umum dapat diberikan Penggunaan dana lebih tepat guna dan berdaya guna Kebutuhan dana dapat terantisipasi sejak dini Keamanan dana relatif terjamin
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pengelolaan keuangan harus diwujudkan dalam panduan baik berupa kebijakan maupun petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis sebagai rinciannya Panduan dibuat tertulis dan sistematis Panduan yang dibuat harus mencakup sumber dana penggunaan dana dan saldo dana
SUMBER DANA
Tetapkan jenis dana yang akan diterima sebagai sumber dana Setiap dana yang diterima memiliki konsekuensi pembatasan yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajemen OPZ
1
Jenis sumber dana Zakat Infaq/shadaqah Wakaf Dana terkait momentum Hibah lembaga lain/negeri/luar negeri
BaZIS Kabupaten Garut
Tetapkan cara dana diterima Melalui bank Counter Jemput bola Masing-masing cara penerimaan dana di atas membutuhkan pengendalian yang berbeda
PENGGUNAAN DANA
Penggunaan dana dalam pengelolaan keuangan pada umumnya menuntut panduan yang sangat luas. Cakupan panduan keuangan untuk penggunaan dana : Penerima dana Ruang lngkup bidang sasaran Sifat penyaluran Prosedur pengeluaran dana Pertanggungjawaban atas penggunaan dana
PENERIMA DANA Delapan asnaf mustahiq zakat :
Fakir Miskin Amil Mualaf Riqob Ghorimin Ibnu sabil Sabililah
Asnaf mustahiq zakat dapat menjadi acuan dalam penentuan yang berhak menerima penyaluran dana selain zakat Tidak harus seluruh asnaf mendapat bagian dalam penyaluran secara bersamaan sekaligus Dalam penyaluran zakat, 8 asnaf mustahiq dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar (tafsir Q.S. At-taubah ayat 60) Permanen : fakir, miskin, amil dan muallaf Temporer : riqob, ghorimin, ibnu sabil, sabililah
BIDANG SASARAN
Tetapkan bidang sasaran yang digarap dan besar alokasi dana untuk masing-masing bidang sasaran Beberapa dari bidang sasaran ;
2
Pendidikan Ekonomi Kesehatan Sosial Da'wah
BaZIS Kabupaten Garut
SIFAT PENYALURAN
Dua sifat penyaluran dana : Bantuan sesaat Pemberdayaan
Pemberdayaan dana yang bersifat pemberdayaan dapat diberikan dalam bentuk : Hibah Dana bergulir (revolving fund) Investasi
Penyaluran dana zakat bersifat hibah dengan orientasi pada pemberdayaan umat Penyaluran dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) harus memiliki prinsip "as soon as possible" sesegera mungkin
PROSEDUR PENGELUARAN DANA
Setiap pengeluaran dana harus melalui prosedur tertentu Prosedur pengeluaran dana setidaknya mencakup tahap-tahap berikut :
Penetapan yang berhak menerima Permintaan pengeluaran dana Persetujuan pengeluaran dana Pengeluaran dana Dalam setiap tahapan dilakukan verifikasi dan otorisasi
PERTANGGUNGJAWABAN
Setiap penggunaan dana harus ada pertanggungjawaban secara tertulis, lengkap dan sah Pertanggungjawaban harus sesuai dengan sya'riah dan aturan lembaga Tetapkan batasan waktu pertanggungjawaban penggunaan dana
DANA PENGELOLA
Dana pengelola adalah dana yang menjadi hak pengelola yang berasal dari bagian amil dalam zakat, bagian tertentu dari infaq/shadaqah atau dana lainnya, hasil pengusahaan dana pengelola dan atau pinjaman dari pihak lain.
3
Sumber dana pengelola Bagian amil dalam zakat Bagian tertentu dari infaq/shadaqah Hasil usaha dari mengusahakan dana pengelola Pinjaman dari pihak lain.
BaZIS Kabupaten Garut
Dasar perhitungan Prosentase tertentu Secukupnya
Kedua dasar penghitungan tersebut memiliki konsekwensi yang berbeda dalam pengelolaan dana pengelola
Konsekwensi dasar penghitungan secukupnya : Pengelola harus dapat memberikan batasan yang jelas atas maksud 'secukupnya' Pengelola tidak mempunyai kekurangan atau kelebihan dana pengelola Secukupnya untuk bagian amil dari zakat tidak melebihi 1/8 bagian atau 12.5% Dana pengelola pada dasarnya digunakan untuk operasional OPZ secara keseluruhan yang mencakup : Gaji/upah Biaya perjalanan Inventaris kantor Biaya sosialisasi Biaya publikasi/pelayanan muzakki Aktiva tetap Biaya umum dan administrasi Lain-lain yang terkait dengan operasional OPZ
Dana pengelola pada umumnya tidak akan memadai untuk menutup seluruh operasional pada OPZ yang : Baru berdiri dengan dana awal kecil Penerimaan dana kecil tetapi tuntutan program/kegiatan cukup besar.
Pendapat ulama yang dapat mengurangi beban dana pengelola adalah : Pembelian aktiva tetap (selain inventaris kantor) diambil dari dana sabililah. Biaya terkait langsung dengan penyaluran kepada mustahik diambil dari dana asnaf mustahik yang bersangkutan. Misal : biaya ongkos, angkut beras untuk fakir miskin diambil dari dana bagian fakir miskin bukan dari dana pengelola
BUNGA BANK
Tetapkan status bunga bank dalam kebijakan lembaga oleh Dewan Syariah Jika Dewan Syariah menetapkan bunga bank adalah haram maka atas bunga bank tersebut harus ada kebijakan khusus mengenai penggunaannya dan catatan tersendiri dalam akuntansi (fasilitas umum bukan sarana keagamaan, bukan untuk upah) Apabila Dewan Syariah menetapkan bunga bank halal, maka kebijakan keuangan yang harus dibuat adalah mengenai alokasi bunga bank ke dalam kelompok sumber dana. Adapun tentang pemanfaatannya tidak perlu kebijakan khusus.
SALDO DANA
4
BaZIS Kabupaten Garut
Kebijakan lembaga untuk saldo dana/kas paling tidak harus mencakup : Saldo minimum kas Pemanfaatan idle cash Penyimpanan kas Lembaga harus menetapkan saldo minimum kas sebagai cadangan pengeluaran (umumnya) untuk satu bulan kemudian sehingga tidak terjadi kekurangan /berlebihan kas Idle cash adalah saldo kas yang mengendap yang melebihi saldo minimum yang dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu Atas idle cash manajemen OPZ harus menetapkan kebijakan mengenai penggunaannya sesuai asal dana Penyimpanan uang tunai dalam brankas atau di bank harus disesuaikan dengan kebutuhan dana untuk operasional kegiatan Setiap penyimpanan uang harus jelas penanggung jawabnya.
PENGENDALI KEUANGAN
Unsur-unsur pengendalian ; Organisasi : Ada pemisahan fungsi Ada jenjang tanggung jawab yang jelas mengenai keuangan Anggaran Dengan disiplin anggaran tidak akan terjadi pengeluaran dana berdasarkan kebutuhan yang muncul tiba-tiba. Kebijaksanaan Kebijakan yang jelas misal otorisasi pengeluaran, dapat menghindarkan pengeluaran/penggunaan dana oleh pihakpihak yang tidak berkompeten. Pelaporan Pelaporan dan publikasi merupakan sarana pengendalian keuangan yang melibatkan bukan hanya atasan melainkan para muzaki dan seluruh lapisan masyarakat. Pencatatan Dengan pencatatan maka setiap transaksi keuangan dapat ditelusuri Prosedur Setiap penerimaan atau pengeluaran harus melalui prosedur untuk menghindari penerimaan atau pengeluaran yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Personalia Pengelola yang amanah dan profesional merupakan unsur utama dalam pengendalian Sebaik apapun unsur-unsur yang lain tidak akan hanya berarti tanpa pengelola yang memiliki akidah salimah dan akhlak mulia Internal audit
5
BaZIS Kabupaten Garut
Internal audit dapat menghindarkan penyimpanganpenyimpangan karena kelalaian maupun kesengajaan.
6
BaZIS Kabupaten Garut
ANGGARAN PENGERTIAN Anggaran (budget) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. PERBEDAAN ANGGARAN DENGAN RAMALAN Anggara n
:
Ramalan
:
rencana manajemen dengan asumsi langkah-langkah positif yang diambil oleh pelaksana anggaran untuk merealisasi rencana yang telah disusun semata-mata merupakan prediksi tentang apa yang akan terjadi tanpa ada usaha untuk mempengaruhi apa yang akan terjadi agar sesuai dengan ramalannya.
KARAKTERISTIK ANGGARAN
Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter), walaupun angkaangka ini mungkin didukung dengan satuan bukan keuangan (misal : jumlah muzaki) Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun Mengandung komitmen manajemen manajer setuju untuk menerima tanggung jawab pencapaian sasaran yang dianggarkan Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksana anggaran Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam keadaankeadaan khusus Secara berkala dilakukan pembandingan antara aktual dengan anggaran varian (penyimpangan) yang ada dianalisis dan dijelaskan
HUBUNGAN AKUNTANSI DAN ANGGARAN
Dalam menyusun anggaran (budget) harus tahu data tahun lalu Dalam menyusun angaran harus menyesuaikannya dengan format atau struktur sistem akuntansi Untuk mengetahui penyimpangan dari rencana maka kita harus melakukan perbandingan antara realisasi dan anggaran Realisasi diperoleh dari data akuntansi dan anggaran diperoleh dari budget.
SYARAT PENETAPAN ANGGARAN
7
Komitmen pimpinan Struktur organisasi Sistem akuntansi pertanggungjawaban Komunikasi Realistis Dimensi waktu Fleksibel Dukungan staf
BaZIS Kabupaten Garut
Berjalannya proses manajemen dan proses pengawasan Tindak lanjut
FUNGSI ANGGARAN
Perencanaan (tools of planning) Corporate strategy Pedoman kerja (tools of stewardship) Arah dan tujuan yang akan dicapai semua kegiatan, semua bagian, semua eselon dan tingkat manajemen Koordinasi (tools of coodinating) Semua sumber daya, dana dan manusia yang ada sehinga searah dan tujuan perusahaan/lembaga Pengawasan (tools of control) Tolok ukur, alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan
KETERBATASAN ANGGARAN
Berdasarkan pada taksiran Memerlukan penyesuaian yang terus menerus Perlu dana/perhatian/resources Tidak bisa mengambil alih tugas manajemen Harus memenuhi berbagai persyaratan yang kadang sukar Tidak menjamin tercapainya target
CARA PENYUSUNAN ANGGARAN LPZ
A priori Perolehan dana yang diinginkan ditetapkan terlebih dahulu Penggunaan dana ditentukan berdasarkan penetapan perolehan dana yang telah ditetapkan
A posteriori Target penggunaan (penyaluran) dana ditetapkan lebih dulu Berdasarkan target penyaluran maka ditetapkan target perolehan dana
Pragmatis Anggaran ditetapkan berdasarkan pengalaman masa lalu
LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN
Tujuan umum lembaga Tujuan khusus Strategi perusahaan Alasan rasional Rencana program Anggaran kuantitatif Analisis tambahan Penetapan budget Laporan budget
KEBIJAKAN DANA
8
BaZIS Kabupaten Garut
Kebijakan alokasi anggaran perlu ditetapkan lebih dulu oleh manajemen Dengan kebijakan ini maka anggaran dapat disusun mengikuti kebijakan
Contoh Penerimaan dana ditargetkan naik 30% dari tahun sebelumnya Proporsi penerimaan ZIS adalah sebagai berikut ; Zakat 60% Infak/shadaqah 30% Lain-lain 10% Alokasi penyaluran zakat adalah sebagai berikut ; 1/8 zakat untuk operasional 7/8 zakat untuk ; Pengembangan ekonomi 30% Sosial 40% SDM 30% Alokasi perolehan infaq sebagai berikut : 50% untuk pengembangan ekonomi 50% untuk : 40% untuk operasional Sosialisasi ZIS 40% Bantuan keuangan 20% Contoh LAZ manah mempunyai 3 divisi, yaitu divisi penghimpunan, divisi pendayagunaan (unit peng. Ekonomi sosial {charity }, SDM ) , Divisi keuangan /personalia /umum. Perolehan dana LAZ 'amanah" tahun lalu : Zakat : Rp. 420.000.000.- (60 %) Infaq shadaqah : Rp. 210.000.000.- (30 %) Wakaf : Rp. 70.000.000.- (10 %) Total : Rp. 700.000.000.- (100 %) Target perolehan dana tahun ini adalah 30 % lebih tinggi dari tahun yang lalu Anggaran tahun ini = 130 % X Rp. 700.000.000 = Rp. 910 000.000,Kebijakan dana sebagai berikut Zakat 12,5 % (1/8) untuk operasional dan inventarisasi 7/8 % untuk divisi pendayagunaan 30 % untuk pengembangan ekonomi 40 % untuk sosial (Charity) 30 % Untuk SDM Infaq 50 % untuk pengembangan ekonomi 50 % untuk : 50 % Untuk operasional dan inventaris di divisi keuangan /personalia/umum 50 % untuk sosialisasi ZIS di divisi perhimpunan Wakaf yang ditargetkan adalah berupa tanah dan bangunan yang akan digunakan sekolah alternatif
9
BaZIS Kabupaten Garut
Kebijakan alokasi dana operasional sbb : Personalia 40 % Umum 40 % Keuangan 7,5 % Penghimpunan 7,5 % Direktur 5%
10
BaZIS Kabupaten Garut
DASAR-DASAR AKUNTANSI
Pentingnya Akuntansi menurut Islam "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis), dan hendaklah ia betaqwa kepada Allah rabbnya. Dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya jika yang berhutang itu lemah akalnya atau lemah (keadaaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridloi, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kenapa tidak (menimbulkan) keraguanmu, (tulislah mu'amalah itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu berjual-beli; jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah sesuatu kefasikan pada dirimu. Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah mengajarkanmu; dan Allah maha mengetahui segala sesuatu" (QS: Al-Baqarah 82) 'Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal sholeh, tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan amalannya dengan baik' (QS. Al-Kahfi:30) "Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan untuk berlaku ihsan (baik/profesional) dalam segala hal" (HR. Muslim) HIKMAH YANG BISA DIAMBIL
11
Ditujukan utnuk orang-orang beriman Pencatatan transaksi sangat penting Tidak boleh malas dalam melakukan pencatatan Harus ada saksi (bukti) Landasannya taqwa, kejujuran dan amanah Pentingnya internal kontrol (sistem pengendalian intern) Pentingnya transparansi Asas keadilan Allah SWT maha mengetahui segala sesuatu Kewajiban untuk profesional di segala bidang
BaZIS Kabupaten Garut
DEFINISI AKUNTANSI
Seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, penafsiran dan pengkomunikasian dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejaian ekonomi dari suatu entitas hukum atau sosial (AICPA)
Proses mengidentifikasikan, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. (AAA)
Suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan utnuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebagai dasar dalam memilih diantara berbagai alternatif. (APBS no. 4)
Bahasa bisnis yang memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu perusahaan/organisasi dan hasil usaha/aktivitasnya pada waktu atau periode tertentu, sebagai pertanggungjawaban manajemen serta untuk pengambilan keputusan bisnis.
TUJUAN AKUNTANSI
Pertanggungjawaban Menjalankan fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controling) Sarana untuk pengambilan keputusan
JENIS-JENIS AKUNTANSI
Akuntansi manajemen Akuntansi perpajakan Akuntansi keuangan Akuntansi komersial perusahaan Akuntansi nirlaba pemerintah, rumah sakit, lembaga pendidikan dan organisasi nirlaba lainnya (LSM, PARPOL,OPZ dll) akuntansi dana (fund accounting)
KARAKTERISTIK ORGANISASI NIRLABA
12
Sumber daya organisasi berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa tujuan memupuk laba, dan kalau entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik organisasi tersebut.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan atau ditebus kembali atau kepemilikan tersebut tidak
BaZIS Kabupaten Garut
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya organisasi pada saat likuidasi atau pembubaran organisasi MENGAPA ORGANSIASI NIRLABA PERLU AKUNTANSI DANA ?
Dalam organsiasi nirlaba sering terjadi adanya pembatasan sumber dana untuk keperluan-keperluan tertentu.
Pembatasan menuntut pertanggungjawaban (accountability) kepada masing-masing pihak pemberi batasan
Untuk menjamin pengendalian terhadap pembatasan dan persayaratan sumber dana perlu menggunakan "dana"
DEFINISI DANA
Dana adalah suatu entitas keuangan dan akuntansi dengan seperangkat akun yang seimbang, dicatat dalam bentuk kas, sumber keuangan lainnya, semua kewajiban yang terkait, aktiva besih dan segala perubahannya yang dipisahkan untuk tujuan aktivitas tetentu sesuai dengan aturan, larangan dan batasan-batasan khusus.
Dalam menjalankan aktivitasnya, organisasi nirlaba termasuk organisasi pengelola zakat dapat mengelola satu atau lebih jenis dana yang berbeda.
KARAKTERISTIK DANA
Memiliki sistem akuntansi dan penganggaran terpisah; Menggunakan sistem akuntansi berpasangan; Memiliki seperangkat catatan dan laporan yang terpisah melalui sistem akuntansi Memisahkan jenis dana untuk tujuan tertentu
JENIS -JENIS DANA DI OPZ
Zakat Infaq/shadaqah Wakaf Dana pengelola Dana yang dilarang syariah Dana sosial/solidaritas kemanusian dan lain-lain
PEMBUATAN JENIS DANA
Suatu organisasi mungkin menggunakan jenis dan nama dana yang berbeda dengan organisasi lain tergantung : Kebutuhan Perkembangan Visi dan misi Struktur keuangan
DEFINISI AKUNTANSI DANA
13
Akuntansi dana adalah proses menganalisa, mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan transaksi-
BaZIS Kabupaten Garut
transaksi keuangan organisasi sebagai suatu kesatuan dan untuk masing-masing dana, serta penafsiran atas hasil aktivitasnya. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT
14
Neraca Laporan sumber dan penggunaan dana (LSPD) Laporan arus kas (LAK) Laporan perubahan dana termanfaatkan (LPDT) Catatan atas laporan keuangan
BaZIS Kabupaten Garut
Dokumen transaksi
Jurnal
Buku pembantu
Buku besar
Neraca saldo
Laporan keuangan Neraca Laporan sumber dan penggunaan dana Laporan arus kas Laporan perubahan dana termanfaatkan Catatatan atas lapran keuangan
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Posisi keuangan neraca Aktiva Kewajiban Saldo dana
Kinerja laporan sumber dan penggunaan dana Sumber dana Penggunaan dana Transfer dana
AKTIVA
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasasi oleh organisasi sebagai akibat dari peristiwa atau transaksi masa lalu yang dapat menghasilkan arus kas positif atau manfaat ekonomi lainnya di waktu yang akan datang, baik secara sendiri maupun kombinasi dengan aktiva lainnya.
Aktiva disusun berdasarkan urutan likuiditasnya. Dalam penyajiannya di neraca, aktiva dikelompokkan ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.
KEWAJIBAN
15
Kewajiban adalah hutang organisasi saat ini yang timbul dari peristiwa atau transaksi masa lalu, penyelesaiannya akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya organisasi yang mengandung manfaat ekonomi
BaZIS Kabupaten Garut
Kewajiban disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo. Dan dalam penyajiannya, dikelompokkan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. SALDO DANA
Saldo dana atau aktiva bersih adalah sisa aktiva setelah dikurangi kewajiban. Dalam laporan neraca per jenis dana saldo dana terdiri dari saldo dana yang bersangkutan dan saldo dana termanfaatkan.
SUMBER DANA
Sumber dana adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva yang mengakibatkan kenaikan saldo dana, yang berasal dari sumbangan /donasi pihak luar,investasi yang diperbolehkan, transfer antar dana atau aktivitas lain yang menghasilkan pemasukan.
PENGGUNAAN DANA
Penggunaan dana adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan saldo dana, yang berasal dari pemberian jasa/pelayanan, pembelian aktiva dan aktivitas lainnya
TRANSFER DANA
Transfer dana adalah kenaikan atau penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau arus ke luar, penambahan aktiva atau berkurangnya aktiva, penurunan kewajiban atau terjadinya kewajiban, yang diakibatkan oleh transaksi antar dana yang dimiliki organisasi pengelola zakat. Hal ini terjadi karena masing-masing dana dianggap sebagai entitas tersendiri.
PERSAMAAN AKUNTASI DANA DAN AKUNTANSI KOMERSIAL
16
Mengikuti prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum : Prinsip konsistensi, dimana harus menggunakan metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun, agar laporan yang dihasilkan dapat diperbandingkan. Prinsip obyektivitas, yaitu harus digunakannya bukti-bukti yang sah sehingga laporan yang dihasilkan dapat diuji dan diandalkan. Prinsip materialistis, yaitu transaksi ekonomi yang cukup manfaatnya dan dikategorikan material harus dicatat dan dilaporkan Prinsip pengungkapan yang memadai, dimana setiap transaksi atau kejadian ekonomi harus diungkapkan secara jelas, memadai dan teliti sehingga tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan. Sama-sama memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi Mengacu pada konsep dasar Kesinambungan Periodisasi akuntansi Pengukuran dalam nilai mata uang
BaZIS Kabupaten Garut
PERBEDAAN AKUNTANSI DANA DAN AKUNTANSI KOMERSIAL Aspek Tujuan Entitas Transaksi pengeluaran/penerima an neraca (Real Accoun) Fleksibel
Akuntansi Dana Mengukur pelaksanaan angaran yang telah ditetapkan Lebih dari satu ) beberapa jenis dana) Dilaporkan baik dalam laporan neraca maupun laporan aktivitas Kurang karena sangat dipengaruhi oleh peraturan atau ketantuan-ketentuan yang berlaku
Akuntansi Komersial Mengukur tingkat keuntungan Hanya terdiri dari entitas akuntansi Tidak dilaporkan dalam laporan aktivitas Bersifat lebih fleksibel
Persamaan akuntansi Aktiva = Kewajiban + Saldo dana Saldo dana = Dana YBS + Dana termanfaatkan SALDO NORMAL Unsur laporan keuangan Aktiva Kewajiban Saldo dana Dana yang bersangkutan Dana termanfaatkan Penambahan Pengurangan Sumber dana Penggunaan dana Transfer dana Trasnfer masuk Trasnfer keluar
Debet
Kredit
Debet Kredit Kredit Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet
HAL-HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN
17
Setiap penerimaan dan pengeluaran harus diketahui jenis dananya, sehingga setiap jenis dana yang ada dapat diketahui saldonya. Setiap penyaluran dana yang ada harus sesuai dengan ketentuan sya'riah Jika ada penerimaan dalam bentuk barang : Prinsip akuntansi menghendaki barang tersebut dinilai dalam satuan moneter (dalam rupiah) sesuai dengan nilai pasarnya (jika diketahui) atau nilai taksirannya. Aktiva tetap yang dimiliki Boleh disusutkan ataupun tidak
BaZIS Kabupaten Garut
JURNAL
DEFINISI
Jurnal adalah catatan dalam bahasa akuntansi dari suatu transaksi keuangan. Suatu transaksi dapat dijurnal (dicatat) apabila memenuhi kriteria : Dapat digolongkan ke dalam salah satu akun Mempunyai nilai atau jumlah rupiah.
LANGKAH-LANGKAH
Tentukan nama akun yang terkait (minimal 2 akun debit dan kredit) Tentukan jumlah masing-masing (total debit dan kredit harus sama)
Setiap jurnal harus terdiri dari debet dan kredit. Debet artinya kiri dan kredit artinya kanan. Setiap yang debet akan ditulis merapat pada sisi kiri dan kredit agak menjorok ke kanan. Apa yang harus di debet dan apa yang harus di kredit dapat dianalogikan pada persamaan dasar akuntansi. Jurnal bisa terdiri dari satu debet satu kredit (seperti pada transaksi 1) dapat juga terdiri dari lebih dari satu debet satu kredit dan sebaliknya atau juga debet dan kreditnya lebih dari satu. (seperti pada transaksi 2). Yang pasti jumlah debet dan jumlah kredit harus seimbang (balance) Transaksi 1 : LAZ Al-amanah menerima zakat dari muzaki Rp. 10.000.000,00 Jurnal : Debet : Kas Rp. 10.000.000,00 Kredit : penerimaan zakat Rp. 10.000.000,00 Transaksi 2 : Transaksi : LAZ Al-Amanah menerima zakat Rp. 10.000.000,00 dan infaq shadaqah Rp. 5.000.000,00 dari muzaki Jurnal : Debet : Kas Rp. 15.000.000,00 Kredit : penerimaan zakat Rp. 10.000.000,00 penerimaan I/S Rp. 5.000.000,00 kategori asset (harta) kas dan setara kas akun : Kas bank Piutang Akun : Piutang pegawai Uang muka Opr pegawai Persediaan Akun : emas Perak
18
BaZIS Kabupaten Garut
Barang pertanian Beban dibayar dimuka Akun : sewa dibayar dimuka Inventaris kantor Akun : komputer Furniture Akumulasi penyusutan komputer Akumulasi penyusutan furniture Aktiva lain-lain Berisi akun yang tidak dapat masuk ke salah satu akun di atas Kategori kewajiban Utang jangka pendek Akun : utang kepada pengurus utang kepada pihak ketiga beban yang harus dibayar akun : gaji yang masih harus dibayar listrik, telpon yang masih harus dibayar kategori dana dana zakat dana amil dana amil dana kemanusiaan dana termanfaatkan kategori penerimaan penerimaan zakat penerimaan infaq shadaqah penerimaan lain-lain kategori pengeluaran penyaluran kepada fakir miskin penyaluran kepada gharimin penyaluran untuk korban bencana alam penyaluran untuk dana amil penggunaan dana pengelola akun : beban gaji beban ATK beban penyusutan peralatan kantor pembelian peralatan kantor beban listrik dan telpon beban sewa transaksi antar dana akun : tranfer dana ke dana amil pinjaman untuk dana kemanusian pengembalian pinjaman dana kemanusaian akun yang berada pada neraca disebut neraca akun riil (real account) akun yang berada pada penerimaan dan pengeluaran dana di sebut akun nominal (nominal account) jenis-jenis jurnal jurnal sepanjang periode, terdiri atas jurnal : yang tidak mempengaruhi dana temanfaatkan
19
BaZIS Kabupaten Garut
yang mempengaruhi dana termanfaatkan dana termanfaatkan adalah sumber dari aset bersih selain kas dan persediaan (seperti perlengkapan dan hutang) jurnal akhir periode gambaran dana termanfaatkan kas zakat kas infaq sadaqah kas amil persediaan emas dan perak komputer furniture mobil
Jurnal sepanjang periode yang tidak mempengaruhi dana termanfaatkan Akun yang yang terpengaruh selalu satu akun riil dan satu akun nominal Jurnal hanya Satu contoh transaksi 1 : Transaksi : LAZ Al-Amanah menerima zakat Rp. 10.000.000,00 dan infaq shadaqah Rp. 5.000.000,00 dari muzaki Jurnal : Debet : Kas Rp. 15.000.000,00 Kredit : penerimaan zakat Rp. 10.000.000,00 penerimaan I/S Rp. 5.000.000,00 transaksi 2 : LAZ Al-Amanah menyalurkan zakat Rp. 10.000.000,00 untuk fakir miskin dan Rp. 5.000.000,00 untuk gharimin Penyaluran untuk fakir miskin Rp. 10.000.000,00 Penyaluran untuk fakir miskin Rp. 5.000.000,00 Kas Rp. 15.000.000,00 Transaksi 3 : Membayar biaya transport Rp. 100.000,00. Gaji Rp. 500.000,00 dan perlengkapan kantor Rp. 700.000,00 dari dana amil. Beban transportasi Rp. 100.000,00 Beban gaji Rp. 500.000,00 Beban perlengkapan kantor Rp. 700.000,00 Kas Rp. 1.300.000,00 Jurnal yang mempengaruhi dana temanfaatkan Jurnalnya dua Jurnal pertama, akun yang terpengaruh selalu satu akun riil dan satu akun nominal Jurnal kedua selalu melibatkan akun 'dana termanfaatkan' Contoh :
20
BaZIS Kabupaten Garut
Menerima pinjaman dari pengurus yayasan Rp. 1.000.000,00 untuk dana amil Kas Rp. 1.000.000,00 Hutang pada pengurus Rp. 1.000.000,00 Penerimaan hutang dari pengurus LPDT Rp.1.000.000,00 Penerimaan hutang dari pengurus LSPD Rp.1.000.000,00 Membeli komputer secara tunai Rp. 5.000.000,00 Komputer Rp. 5.000.000,00 Kas Rp. 5.000.000,00 Pengeluaran untuk pembelian komputer LSPD Rp. 5.000.000,00 Pengeluaran untuk pembelian komputer LPDT Rp. 5.000.000,00 Membayar sewa kantor untuk 2 tahun Rp 5.000.000,00 Sewa dibayar dimuka Kas Pengeluaran untuk Sewakantor LSPD Pengeluaran untuk Sewakantor LPDT
Rp. 5.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 Rp. 5.000.000,00
Jurnal akhir periode Terdiri dari jurnal untuk : Mengkui (accrued 0 beban terutang-sudah menjadi beban tetapi belum dibayar Mengakui beban yang telah terpakai dari beban dibayar dimuka Penyusutan aktiva tetap Contoh Gaji bulan desember Rp. 1.000.000,00 listrik dan telepon Rp. 200.000,00 Belum bayar Beban gaji Rp. 1.000.000,00 Beban listrik dan telepon Rp. 200.000,00 Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.200.000,00 Dari sewa dua tahun Rp. 5.000.00,00 telah terpakai satu tahun Beban sewa dana termanfaatkan Rp. 5.000.000,00 Sewa dibayar dimuka Rp. 5.000.000,00 Komputer yang dibeli Rp. 5.000.000,00 disusutkan selama 5 tahun Penyusutan komputer dana termanfaatkan Rp. 1.000.000,00 Akumulasi penyusutan komputer Rp. 1.000.000,00 Langkah langkah pembuatan jurnal Tentukan transaksi tersebut termasuk jenis dana apa Lakukan analisis, apakah transaksi tersebut termasuk transaksi antar dana atau bukan Buat jurnalnya Jurnal standar Pemberian piutang kepada pihak ketiga :
21
BaZIS Kabupaten Garut
Piutang Kas
XXX
Penyaluran Piutang LSPD Pemberian piutang LPDT
XXX
XXX XXX
Pembayaran/pengembalian piutang kepada pihak ketiga : Kas
XXX Piutang
XXX
Penerimaan Piutang LPDT Pengembalian piutang LSPD Pembelian aktiva tetap : Aktiva tetap Kas Pembelian aktiva tetap (LSPD) Pembelian aktiva tetap (LPDT) Penyusutan aktiva tetap Biaya penyusutan aktiva Tetap ( LPDT) Akumulasi penyusutan aktiva Tetap Hibah antar dan Dana zakat Penyaluran ke dana penelola (TD) xxx Kas Dana pengelola Kas xxx Penerimaan dari dana zakat Pinjaman antar dana Dana infaq, shadaqah Piutang kepada D pengelola Kas Pemberian pinjaman kepada D pengelola (TD) xxx Pemberian pinjaman kepada D pengelola (LPDT) Dana pengelola Kas xxx Hutang dari dana I/S Penerimaan Pinj. Dr. dana I/S (LPDT) xxx Penerimaan Pinj. Dr. dana I/S (TD)
XXX XXX xxx XXX xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx
xxx xxx
xxx
Pembayaran pengambilan pinjaman antar dana Dana infaq, shadaqah Kas xxx Piutang kepada D pengelola xxx Pengembalian Pinj. Dr. dana Pengelola (LPDT) xxx
22
BaZIS Kabupaten Garut
Pengembalian Pinj. Dr. dana Pengelola (TD) Dana pengelola Hutang Dr. dana infaq, shadaqah xxx Kas Pembayaran Hutang Kepada Dr. dana I/S (LPDT) Pinjaman dari pihak ke 3 Kas xxx Hutang Dari pihak ke 3 Penerimaan Pinj. Dari pihak ke 3 (LPDT) xxx Penerimaan Pinj. Dari pihak ke 3 (LSPD) Pengembalian Pinj. Dari pihak ke 3 Hutang dari pihak ke 3 xxx Kas Pembayaran Pinj. kpd pihak ke 3 (LSPD) xxx Pembayaran Pinj. kpd pihak ke 3 (LPDT)
23
BaZIS Kabupaten Garut
xxx
xxx xxx xxx
xxx
xxx
xxx
POSTING DAN BUKU BESAR
POSTING To post transaction from journal to ledger account Memindahkan transaksi yang telah dicatata dalam jurnal ke dalam buku besar sesuai akun masing-masing BUKU BESAR Records for summarizing the effects of transaction upon individual account Catatan dari transaksi-transaksi yang terjadi sesuai dengan jenis akunnya Buku besar meliputi seluruh akun yang tedapat dalam neraca, LSPD dan LPDT Buku Buku Buku Buku Buku Buku
besar besar besar besar besar besar
kas piutang kendaraan pinjaman antar dana penerimaan dana zakat penghasilan penyaluran kepada fakir miskin
Buku besar pembantu Rincian dari masing-masing akun yang terdapat pada buku besar Catatan : buku besar pembantu ini tidak nampak dalam laporan keuangan. BB Bank
Bank BMI Bank BSM Bank BCA
Langkah-langakah posting Dapatkan saldo awal akun-akun yang ada Tentukan jenis dana atas transaksi yang telah dijurnal Tentukan klsifikasi jenis akun (nama dan nomor akun) Lakukan posting secara berpasangan (debet-kredit) Beri tanda pada kolom reff (jurnal) setiap transaksai yang sudah di posting untuk menghindari posting ganda Lakukan posting dengan teliti
24
BaZIS Kabupaten Garut
k\klasifikasi buku besar berkaitan dengan laporan posisi keuangan (neraca) aktiva aktiva lancar kas bank piutang aktiva tetap tanah kendaraan gedung kantor kewajiban kewajiban lancar hutang gaji biaya yang mash harus dibayar saldo dana dana pengelola dana termanfaatkan berkaitan dengan laporan sumber dan penggunaan dana sumber dana buku besar penerimaan zakat profesi buku besar penerimaan zakat emas dan simpanan penggunaan dana buku besar fakir miskin buku besar pembantu bantuan hidup buku besar pembantu bantuan obat buku besar pembantu bantuan pendidikan buku besar gharimin buku besar ibnu sabil transfer antar dana transfer masuk pinjaman dari dana IS pengembalian piutang antar dana tranfer keluar hibah dana pengelola berkaitan dengan laporan perubahan dana termanfaatkan penambahan pemberian piutang pembelian bangunan pengurangan enerimaan piutang penyusutan komputer laporan perubahan dana termanfatkan khusu menampung transaksi yang tidak bisa ditmapung dalam sumber dan penggunaan dana karena sifatnya yang tidak langsung habis/selesai dalam satu periode, yang akan dibiayakan atau dilunasi dalam satu atau beebrpa periode (+) bertambah sesuai dengan penambahan aktiva tertentu (-) berkurang sesuai dengan terjadinya beban atas aktiva tersebut atau aktiva tersebut berkurang nilainya
25
BaZIS Kabupaten Garut
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Pengertian Analisis laporan keuangan adalah : Membandingkan akun-akun yang ada dalam laporan keuangan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya atau usaha sejenis atau antar akun laporna keuangan Kegunaan : Membantu manajemen dalam mengambil keputusan Urgensi Mengetahui kinerja keuangan lembaga (kenaikan/penurunan akun, surplus/defisit dll) Menganalissi penyebab enyimpngan yang terjadi Keterbatasan analisis analisis horizonta : membandingkan akun-akun yang sama dalam beberapa periode laporan keuangan atau dengan lembaga serupa. Contoh : trend analisis Analisis vertikal : membandingkan akun-akun yang berbeda dalam laporan keuangan yang sama Contoh : ratio analysis Teknik analisis Analisis trend : Tren penerimaan dan penyaluran zakat Tren kenaikan/penuruanan neraca Analisis rasio : Analisis umum (coomon size) Annalisis likuiditas Analsisi aktivitas Analsisi alainnya Analisis tren Tren penerimaan dan penyaluran zakat membandingkan penerimaan dan penyaluran zakat beebrapa periode. (dalam bentuk) grafik) Tren kenaikan/penurunan laporan keuangan membandingkan akun-akun laporan keuangan beberapa periode. 9bisa dirinci per akun/group akun) Analisis rasio Rasio umum Rasio aktiva lancar, rasio aktiva tetap, rasio hutang lancar, dll. Rasio likuiditas Rasio lancar Rasio aktivitas Rasio penyaluran dana Rasio hutang atas dana Rasio lainnya
26
BaZIS Kabupaten Garut
27
BaZIS Kabupaten Garut