BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Dengan berkambangnya kemajuan teknologi, manusia tidak henti -hentinya melakuakan perkembangan, baik dari sektor informasi kewirausahaan dan teknologi. Di era ini bnyak penemuan-penemuan teknologi yang canggih, dengan mengembangkan penemuan yang lama dan membuatnya lebih istimewa. khususnya kendaraan yang sering kita kendarai sekarang. semakin berkembangnya teknologi kendaraan kita tunggangi ini tidak semata-mata dapat berjlanan saja namun memeiliki teknologi yang sesuai dengan kebutuhan bahkan kepuasan kita. Seperti teknologi yang diusung oleh produk motor tenama yamaha, yaitu NMAX mengadopsi teknologi variable valve actuating. Teknologi VVA (Variable Valve Actuating) yang diterapkan pada Yamaha Nmax sejatinya merupakan teknologi cam yang difungsikan sebagai pengubah timing, durasi serta lift valve (klep) pada mesin 4 tak. Hal ini dilakukan dengan jalan menerapkan profil cam yang berbeda dikala putaran mesin rendah (low) dan dikala putaran mesin tinggi (high). Teknologi ini sangat cocok bagi yang menginginkan performa mesin bertenaga dan efisien baik diputaran rendah maupun tinggi. Pada umumnya mesin motor yang memiliki tenaga atas bagus, biasanya cenderung tenaga di putaran bawah yang dikorbankan, kebalikannya, jika tenaga bawahnya yang bagus, c enderung tenaga di putaran atasnya kurang begitu bagus.
1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apa itu teknologi VVA (Variable Valve Actuating) ? 2. Apa saja komponen dari VVA (Variable valve Actuating) ? 3. Cara kerja VVA (Variable Valve Actuating) ?
1
1.3 TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui kenapa teknologi VVA(Variable Valve Actuating) ini diciptakan dan
diharapkan
dapat
menjadi
referensi
kita
untuk
menciptakan
pengembangan-
pengembaangan baru nantinya.
1.3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian kami ini, kami menggunakan metode pengumpulan data, data yang kami dapat kebanyakan dari internet. Data yang kami kumpulkan kemudian kami pilah mana yang menurut kami dapat diterima oleh pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Variable Valve Actuating(VVA) Teknologi VVA (Variable Valve Actuating) yang diterapkan pada Yamaha Nmax sejatinya merupakan teknologi cam yang difungsikan sebagai pengubah timing, durasi serta lift valve (klep) pada mesin 4 tak. Hal ini dilakukan dengan jalan menerapkan profil cam yang berbeda dikala putaran mesin rendah (low) dan dikala putaran mesin tinggi (high). Teknologi ini dibuat untuk menciptkan performa mesin bertenaga dan efisien baik diputaran rendah maupun tinggi. karena biasanya untuk mendapatkan performa yg tinggi di RPM (Revolutions Per Minute) tinggi maka akan mengorbankan performa pada rpm rendah. Hal ini terjadi karena suplay gas ke dalam ruang bakar di saat putaran tinggi dan rendah itu sama. Pasalnya timing, durasi serta lift valve antara putaran atas dan bawah juga sama pula, karena antara putaran tinggi dan rendah memakai profil cam yang sama, hal i ni menyebabkan motor tidak bertenaga pada semua putaran. Untuk menghindari hal tersebut maka harus dibedakan suplay gas dikala putaran tinggi dan rendah, hal ini bisa diwujudkan dengan mengaplikasi cam dengan profil rendah dan tinggi layaknya cam yang diaplikasi pada teknologi VVA pada Yamaha Nmax. 2.2 KOMPONEN VARIABLE VALVE ACTUATING
Komponen Utama : 1. Selenoid
4. Syncronizing Pin
2. Low Lift RRA
5. Valve In
3. Hi Lift RRA
3
1. Selenoid 2. Pin & Spring Compression 3. Low RPM 4. High RMP 5. Spring Coil 6. Plat 7. Valve 8. In Low RPM 9. In High RP 2.3 CARA KERJA Part pendukung sistem kerja VVA, untuk diarea cylinder head terdapat Solenoid ini berupa kumparan dan magnet sehingga saat ada aliran listrik masuk akan timbul gerakan. Camshaft di Nmax memiliki tiga karakter yaitu satu untuk intake exhaust dan dua profil untuk klep intake yang terdiri dari In low rpm dan In Hight rpm. Selanjutnya ada Pin & Spring compression sebagai pen penonjok batang sole noid untuk mengaktivkan high rpm.
Ketika motor sudah diatas 6000 rpm maka VVA akan bekerja dan memaksimalkan kinerja motor. Ketika motor dibawah 6.000 rpm maka profil cam yang bekerja adalah Low rpm, profil cam Low rpm sama saja dengan motor matic lainnya. Pada saat In Low rpm yang bekerja maka sistem kinerja VVA belum berfungsi karena pin belum terkancing sehingga Valve Intake hanya akan bekerja buka tutup klep berdasarkan “lift” dari Low Lift RRA . Bukaan Klep Kecil, pembakaran hanya disuply oleh campuran udara-bbm yang kecil. Saat di Mode ini Hi Lift RRA juga bergerak naik turun, namun ”Ngambang” dan tidak berefek pada gerakan bukaan klep bisa dilihat dari gambar dibawah ini ketika In low rpm bekerja. Dengan
4
kondisi ini maka asupan bahan bakar juga sedikit dan pastinya akan lebih irit konsumsi bahan bakarnya.
Ketika kondisi In Low RPM yang bekerja, Pin & Spring compression belum mengunci In High RPM. Dan hasilnya bisa dilihat dari grafik dibawah, torsi motor akan cenderung turun ketika sudah menyentuh di kisar an 6.000 rpm.
Ketika CPS ( Crankshaft position sensor) yang terletak di ma gnet sebelah kanan mesin membaca putaran mesin sudah sampai 6.000 rpm maka CPS akan memberikan sinyal ke ECU memberitahukan bahwa motor sedang berputar sebesar 6.000 rpm. ECU menerima sensor dari CPS yang kemudian ECU memerintahkan Solenoid bekerja.
5
Setelah ECU mendapat sinyal dari CPS bahwa motor berputar 6.000 rpm kemudian ECU memerintahkan solenoid untuk bergerak, ECU memerintahkan sin yal ke Solenoid berupa tegangan listrik, solenoid berisi kumparan dan magnet sehingga ketika kumparan dan magnet dialiri listrik maka akan timbul gerak, gerakan maju solenoid akan mendorong Sincronizing PIN ke dalam sehingga Low Lift RRA akan menyatu dengan Hi Lift RRA. Ini membuat gerakan klep menjadi lebih besar, bukaan klep lebih lebar, asupan campuran udara bbm lebih kaya dan performa maksimal bisa diperoleh.
Ketika Pin & Spring compression bekerja menonjok pin pengunci dan menghubungkan In High rpm dengan In Low rpm. Ketika In High rpm bekerja maka In Low rpm akan menggantung dikarenakan profil camshaft In Low rpm lebih rendah dari In High rpm. Ketika In High rpm bekerja maka kedua klep Intake akan membuka lebih awal dan menutup akan lebih akhir jadi durasi klep membuka lebih besar, kalau durasi lebih besar artinya bahan bakar akan lebih banyak yang masuk, bisa dilihat dari grafik diatas yang menunjukkan ketika VVA bekerja maka akslerasi motor tetap bertahan naik hingga limit.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN Dari pembahasan yang diatas dapat kita dapat menari k kesimpulan teknologi VVA adalah Teknologi VVA (Variable Valve Actuating) yang diterapkan pada Yamaha Nmax sejatinya merupakan teknologi cam yang difungsikan sebagai pengubah timing, durasi serta lift valve (klep) pada mesin 4 tak. Fungsi dari VVA adalah untuk menjaga tenaga dan torsi maksimum pada semua putaran mesin, termasuk di titik kritikal 6.000 rpm saat tenaga dan torsi cenderung turun, sehingga kendaraan yang kita tunggangi memiliki performa efisien baik diputaran rendah maupun putaran tinggi,ini juga merupakan keuntungan pasalnya bahan bakar motor akan irit saat putaran rendah, sedangkan saat putaran atas performa motor akan kencang.
3.4 SARAN Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di at as dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Kritik maupun saran oleh Bapak/Ibu maupun kakak-kakak tingkat kami dapat membangun kami a gar makalah yang kami buat lebih baik, maka kami memohon kesedian kakak-kakak untuk membimbing kami.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://aripitstop.com/2015/02/19/mengenal-lebih-dekat-cara-kerja-vva-yamaha-nmax/
http://cicakkreatip.com/2015/02/13/penjelasan-teknologi-vva-yamaha-nmax-besertakeuntungannya/
https://motorblitz.com/2015/02/20/detail-cara-kerja-vva-atau-variable-valvesactuation-di-mesin-yamaha-nmax-150-blue-core/
http://m.yamaha-motor.co.id/mobile-news/detail-mobilenews/archive/2015/february/article/teknologi-variable-valves-actuation-vva-pan
http://tmcblog.com/2015/02/09/variable-valve-actuation-vva/
8
