PENCEMARAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) (STUDI KASUS PENCEMARAN SUNGAI CITARUM )
OLEH : MUHAMMAD HABIBI (101314353003) WILLIAM W. LAMAWURAN (101314353013) WA RINA (101314353014) (1013143530 14)
PROGRAM PASCA PASCA SARJANA KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN LINGKUNG AN FAKULTAS KESEHATAN MASARAKAT UNI!ERSITAS AIRLANGGA TAHUN TAHUN "014 " 014
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ini tepat pada waktunya Mana Manaje jeme men n Limb Limbah ah !"sm !"smes esti tik#$ k#$nd ndus ustr trii dan dan Bahan Bahan Berb Berbah ahay ayaa dan dan Bera Beracu cun n ini ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di !epartemen %esehatan Lingkungan &ni'ersitas (irlangga Makalah ini disusun sebagai pelengkap pr"ses belajar mengajar semester dua Tahun (kademik )*+#)*+ !engan selesainya penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami &ntuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada . + /etn" /etn" (driyan (driyani, i, 0T,M 0T,M%es %es sebagai sebagai salah salah satu satu d"sen d"sen pengam pengampuh puh Mata %uliah %uliah Manajeme Manajemen n Limbah !"smestik#$ndustri dan Bahan Berbahaya dan Beracun ) Teman Teman-tem -teman an seangkata seangkatan n tahun tahun )*+#)*+ )*+#)*+ yang tak dapat dapat kami sebutkan sebutkan namanya namanya satu satu per satu %ami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami 1leh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
0urabya,
2uni, )*+
Penulis,
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&
DAFTAI ISI
SAMPUL MAKALAH KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I. PENDAHULUAN ++ Latar Belakang Belakang +) /umusan /umusan Masala Masalah h + Tujuan Tujuan Penulis Penulisan an 1.4 Man3aat Penulisan BAB II METODE )+ 2enis 2enis Met"d Met"dee 0tudi 0tudi )) 0umbe 0umberr !ata !ata ) Teknik Teknik Pengumpulan Pengumpulan !ata BAB III PEMBAHASAN + 0umber Pencemaran Pencemaran Limbah Limbah Berbahaya $ndustri di 0ungai :itarum ) %arakteris %arakteristik tik Bahan Pencemaran Pencemaran !ihasilkan "leh $ndustri yang Berada di 0ungai :itarum $n'estigasi $n'estigasi Mekanisme Mekanisme dan !ampak Pencemaran Limbah $ndustri di 0ungai :itarum + + 0tat 0tatus us 0un 0unga gaii :ita :itaru rum m saai saai ini ini ) ) 0enya 0enyawa wa "rg "rgan anik ik ber berbah bahay ayaa dan dan beracun E'aluasi E'aluasi %ebijakan %ebijakan Pengendalian Pencemaran (ir + + Pend Pendek ekat atan an reak reakti ti3 3 ) ) Pend Pendek ekat atan an pre pre3e 3ent nti3 i3 %ete %eterb rbuk ukaa aan n in3"r in3"rma masi si 5 0"lusi Pr"duksi Pr"duksi Bersih Bersih untuk Mengeliminasi Bahan %imia Berbahaya dan Beracun 5 5+ + %"ns %"nsep ep pr" pr"du duks ksii bers bersih ih 5) 5) Pener Penerap apan an pr" pr"du duks ksii bers bersih ih di di $nd"nesia BAB I! PENUTUP
4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444
H#$#%#& + ) 5 5 6 6 7 8 8 8 9 +*
4444444444444
+*
4444444444444
+
4444444444444 4444444444444
+7 +7
4444444444444
))
4444444444444 4444444444444 4444444444444 4444444444444
)7 )7 * +
4444444444444 4444444444444
4444444444444 4444444444444
5 9
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3
+ %esimpulan ) 0aran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
4444444444444 4444444444444
9 *
DAFTAI TABEL
N'. T#$ Tabel :+
J*+*$ T#$ 2enis dan 2umlah $ndustri di !(0 :itarum ;ulu
44444444
Tabel :)
!istribusi $ndustri di !(0 :itarum
44444444
+5
Tabel !+
%easaman (ir 0ungai :itarum
44444444
+8
Tabel !)
0tatus Pencemaran 1rganik 0ungai :itarum
44444444
)*
Tabel !
%"ntaminasi L"gam Berat pada 0ungai :itarum
44444444
)+
Tabel bel ! !
%andu %andung ngan an L"gam L"gam Ber Berat at pada pada 0edi 0edime men n 0unga 0ungaii :itaur 44444444
)
%rit %riter eria ia L"gam L"gam pada pada 0edim 0edimen en Menu Menuru rutt &0EP &0EP( /egi"nal < 44444444
)
0enyawa 1rganik Berbahaya
)
Tabel bel !5 !5
Tabel !6
H#$#%#& +
44444444
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
'
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
$nd"nesia, negara kepulauan terbesar di dunia $nd"nesia memiliki sumber air sebanyak hampir 6= sumber air dunia, atau sekitar )+= sumber air di wilayah (sia Pasi3ik %"nsumsi air cenderung meningkat secara signi3ikan> menurut Water Environment Partnership di (sia, t"tal permintaan air di tahun )*** mencapai +56,*** juta m? pertahun (ngka tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat di tahun )*+5 Namun, ketersediaan air bersih justru semakin berkurang karena degradasi lingkungan dan pencemaranLaju degradasi sumber-sumber air diperkirakan mencapai +5-5= per tahunnya @http.##wwwwepa-dbnet#p"licies#state#ind"nesia#ind"nesiahtmA 0ungai :itarum di 2awa Barat memiliki panjang sekitar 5* km dan luas daerah pengaliran sungai @!P0A +),*** km), mempunyai p"pulasi sekitar +* juta penduduk yang tinggal di wilayah perk"taan maupun perdesaan (ir dari sungai :itarum digunakan untuk kebutuhan irigasi, tenaga listrik, suplai air baku bagi 8* persen penduduk 2akarta, industry, dan pariwisata 0ungai :itarum adalah salah satu dari sungai yang paling tercemar di negara ini 0ungai :itarum memiliki peran penting dalam pembangunan ek"n"mi, tidak hanya bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya tetapi juga bagi mereka yang tinggal ribuan km jauhnya di sana :itarum merupakan sumber pas"kan air minum bagi pr"'insi padat penduduk 2awa Barat dan $buk"ta 2akarta !aerah aliran sungai :itarum did"minasi "leh sekt"r industri manu3aktur seperti tekstil, kimia, kertas, kulit, l"gam#elektr"plating, 3armasi, pr"duk makanan dan minuman, dan lainnya Badan Pengel"laan Lingkungan ;idup !aerah 2awa Barat @BPL;! 2abarA telah mengk"n3irmasi bahwa limbah industri jauh lebih intens
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
dalam hal k"nsentrasi dan mengandung bahan-bahan berbahaya 0ebanyak 8= industri yang diamati, rata-rata pembuangan limbahnya +* kali melampaui baku mutu yang telah ditetapkan @BPL; Pr"'insi 2awa Barat, )*+*A $nd"nesia bukan negara satu-satunya yang sedang berjuang dengan masalah ini Perpindahan industri secara gl"bal dari gl"bal utaraC ke gl"bal selatanC membawa bahan bahan kimia berbahaya dan beracun bersamanya Dreenpeace mengungkap kaitan antara pabrik-pabrik yang menyebabkan pencemaran air dengan bahan-bahan kimia di sungaisungai di :ina @Yangte /e'er !elta, Pearl /e'er !eltaA dengan banyak merek pakaian di dunia @Dreenpeace $nternati"nal, )*++A Thailand @0ungai :ha"prayaA dan Filipina @!anau LagunaA juga melap"rkan kejadian serupa pada sumber air ik"nik mereka @Dreenpeace /esearch Lab"rat"ry, )*++A %"ntaminasi bahan-bahan kimia berbahaya dan beracun industri dibuktikan "leh sejumlah penelitian Perhatian utama diberikan pada bahan kimia beracun yang ditemukan di sungai, yaitu l"gam berat L"gam berat merupakan elemen yang tidak dapat terurai @persistenA dan dapat terakumulasi melalui rantai makanan @bi"akumulasiA, dengan e3ek jangka panjang yang merugikan pada makhluk hidup @Terangna, +99+A 0ebuah in'estigasi mengenai bi"akumulasi mengungkapkan bahwa l"gam berat seperti kadmium @:dA, tembaga @:uA, nikel @NiA, dan timbal @PbA ditemukan dalam kadar yang tinggi pada dua spesies ikan yang biasa dimakan, Oreochromis nilotica dan Hampala macrolepidota @0alim, Parikesit, and !hahiyat, +997A !alam lap"ran Bahan Berasun Lepas %endaliC ini, kami ingin memberikan gambaran mengenai bahan-bahan kimia berbahaya yang dibuang "leh industri ke 0ungai :itarum %ami juga menyertakan beberapa indikat"r lingkungan sebagai pendukung Lap"ran ini merupakan sebuah p"tret dari sejumlah titik sampling yang tersebar dari hulu, tengah hingga ke hilir sungai, pada waktu tertentu Titik-titik tersebut terdiri dari sebuah mata air murni sebagai pembanding, sejumlah kanal dan pipa pembuangan industri tak bertuanii @dikenal dengan nama GPipa 0ilumanHA dan badan sungai 0ehingga kami tertarik membahas tenatang studi kasus bahan beracun di 0ungai :itarum
1." RUMUSAN MASALAH Bagaimana studi kasus pencemaran bahan beracun di 0ungai :itarum I
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
)
1.3 TUJUAN + Menjelaskan tentang sumber pencemar limbah berbahaya industri di 0ungai :itarum ) Menjelaskan karakteristik sumber pencemaran 0ungai :itarum Menjelaskan mekanisme dan dampak dari limbah berbahaya industri di 0ungai :itarum Menjelaskan upaya pengendalian yang dapat dilakukan dalam mengurangi pencemaran
yang terjadi di 0ungai :itarum 1.4 MANFAAT + Masyarakat 0ebagai in3"rmasi bahan apa saja yang telah mencemari sungai :itarum dan dampaknya,
sehingga masyarakat memahami bahaya yang dapat ditimbulkan apabila menggunakan air sungai :itarum untuk memenuhi kehidupan sehari - hari ) Pengusaha 0ebagai in3"rmasi pencemaran dan dampak yang terjadi di sungai :itarum, sehingga mampu melakukan pengel"laan limbah yang dihasilkan dari industri yang dimiliki Pemerintah 0ebagai in3"rmasi kerusakan lingkungan akibat banyaknya industry yang tidak mengel"la limbahnya dengan biak, sehingga melakukan upaya baik secara regulasi dan perbaikan lingkungan serta memberikan sanksi terhadap industry yanmg tidak melakukan pengel"laan limbah dengan baik
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
*
BAB II METODE
".1 JENIS METODE STUDI Met"de studi yang digunakan dalam pembahasan makalah ini adalah studi deskripti3
!imana pembahasan nantinya akan menggambarkan k"ndisi studi yang sebenar- benarnya terjadi di lingkungan Pelaksanaan studi deskripti3 ini tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, namun juga akan dipakai untuk analisis dan interpretasi hasil studi dari data tersebut Tujuan dari met"de studi deskripti3 ini adalah untuk menjawab atau memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi, yang dalam hal ini adalah pencemaran 0ungai Brantas yang menyebabkan 3eminisasi ikan
"." SUMBER DATA 0umber data yang digunakan dalam pembahasan makalah ini adalah data sekunder
yang berasal dari telaah pustaka 0tudi %epustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi "byek penelitian !ata yang dipakai sebagai sumber data antara lain yang membahas pr"ses pr"duksi kertas, da3tar bahan berbahaya dan beracun yang ada dalam limbah industri kertas yang menyebabkan 3eminisasi ikan, baku mutu air limbah industri kertas, baku mutu air bersih, dampak bahan tersebut bagi lingkungan dan manusia
".3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data dalam pembahasan makalah ini menggunakan studi telaah
pustaka baik melalui buku re3erensi maupun artikel dan hasil penelitian menganai pr"ses pr"duksi kertas, da3tar bahan berbahaya dan beracun yang ada dalam limbah industri kertas yang menyebabkan 3eminisasi ikan, baku mutu air limbah industri kertas, baku mutu air bersih, dampak bahan tersebut bagi lingkungan dan manusia
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
+
".4 TEKNIK ANALISA DATA Teknik analisis data yang digunakan dalam pembahasan makalah ini adalah dengan
analisis deskripti3 yang menjelaskan data yang lebih mudah dipahami yang awalnya sulit dibaca pada data mentah hasil telaah pustaka%arena data yang diper"leh berupa data kualitati3, maka analisisnya menggunakan teknik analisis deskripti3 kualitati3 untuk pada akhirnya diambil kesimpulan secara umum
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
,
BAB III PEMBAHASAN
3.1 SUMBER PENCEMAR LIMBAH BERBAHAA INDUSTRI DI SUNGAI CITARUM 0ejumlah penelitian telah dilakukan para peneliti untuk menyelidiki kualitas air 0ungai
:itarum Penelitian tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian yang diberikan pada 0ungai :itarum, mengingat peran penting 0ungai :itarum dalam pembangunan ek"n"mi dan
kesejahteraan
masyarakatTentunya, masyarakat yang dimaksud bukan
hanya
masyarakat yang tinggal di sekitar sungai saja, tetapi juga masyarakat yang tinggal ribuan kil"meter jauhnya dari sungai :itarum, mencakup masyarakat Pr"'insi 2awa Barat dan %"ta 2akarta Namun pada masa yang lalu, penelitian k"mprehensi3 untuk mengatasi masalah p"lusi#pencemaran, dengan akti'itas industri sebagai penyebab, masih jarang dilakukan ;asil studi terdahulu menunjukkan bahwa 0ungai :itarum, termasuk di dalamnya tiga waduk kaskade yang dibendung dari aliran 0ungai :itarum, menghadapi masalah serius terkait pencemaran dan penurunan daya dukung lingkungannya0umber pencemar utama diketahui berasal dari akti'itas industri dan d"mestikTelah diketahui bahwa sect"r industri manu3aktur memberikan k"ntribusi terbesar bagi pembangunan di 2awa Barat Faktanya, terdapat sekitar 6*= industri peng"lahan di 2awa Barat yang keberadaannya juga berimplikasi pada terjadinya gangguan sistem hidr"l"gi (dapun 3akta yang menunjukkan adanya k"ntaminasi limbah berbahaya industri telah dibuktikan "leh sejumlah studi eksperimental 0ur'ei terdahulu mengin3"rmasikan bahwa jenis-jenis industri utama yang berada di !aerah (liran 0ungai :itarum antara lain industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri makanan, dan industri elektr"plating ;al yang menjadi 3"kus perhatian dalam pengel"laan kualitas air sungai citarum adalah masuknya bahan kimia dari akti'itas industri ke badan air sungai, misalnya l"gam berat ;al ini dikarenakan l"gam berat merupakan elemen yang sulit terdegradasi dan dapat terakumulasi dalam makhluk hidup melalui rantai makanan @bi"akumulasiA, dengan e3ek jangka panjang yang merugikan pada "rganisme hidup @Terangna, +99+A 0edangkan dalam
k"nteks
bahan
kimia
beracun,
k"ntaminan
utama
yang
mempengaruhi kualitas air 0ungai :itarum adalah limbah yang berasal dari kegiatan industri @l"gam dan senyawa n"n-l"gamA, pertanian @pupuk sintetis dan pestisidaA, jasa @minyak dan
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%-
l"gamA dan d"mestik @deterjen, l"gam, plastikA Pada daerah hulu sungai yang did"minasi "leh akti'itas pertanian, kandungan !!T dalam badan air terdeteksi dalam kadar yang tinggi, meskipun larangan menggunakan !!T dalam kegiatan pertanian sudah diatur "leh hukum Berbeda dengan pencemaran yang dialami "leh area yang berada di bawah hulu 0ungai :itarum dan area di sekitar %"ta Majalaya, dimana terdapat kurang lebih sekitar 8** pabrik tekstil ber"perasi di kedua wilayah tersebut, dan tingkatan k"nsentrasi bahan pencemar dari berbagai jenis p"lutan nilainya lebih tinggi dari standar n"rmal @ambang batas pencemaranA @$nstitute "3 Ec"l"gy, )**A ;asil $n'estigasi terdahulu di Jaduk 0aguling pada tahun +997 mengungkapkan 3akta bahwa k"nsentrasi l"gam berat seperti kadmium @:dA, tembaga @:uA, nikel @NiA, dan timbal @PbA ditemukan berada dalam k"nsentrasi yang tinggi dalam dua spesies ikan yang biasa dik"nsumsi masyarakat, yakni spesies 1re"chr"mis nil"tica dan ;ampala macr"lepid"ta Pada tahun )**, dalam sebuah penelitian yang dilakukan "leh PT $nd"nesia P"wer dan Lembaga Ek"l"gi &ni'ersitas Padjadjaran @sekarang PP0!(L &npadA di Jaduk 0aguling, terungkap 3akta bahwa kualitas air 0ungai :itarum sudah tidak memenuhi standar kualitas n"rmal 0tudi yang baru-baru ini dilakukan memperkuat studi yang telah dilakukan sebelumnya
0tudi
ini
menganalisis
k"ntaminasi
l"gam
berat
dalam
sedimen
sungaiBerdasarkan hasil studi diketahui bahwa k"nsentrasi l"gam berat seperti :d, :r dan Pb di daerah hilir terdeteksi lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah hulu @0unardi dan (riyanti, )**9A 2umlah k"nsentrasi l"gam berat yang mengejutkan ditemukan pada beberapa anak sungai yang bermuara di 0ungai :itarum, diantaranya 0ungai :itarik, 0ungai :ikijing, 0ungai :icalengka, 0ungai :imande, dan 0ungai :isunggalah %elima sungai tersebut berada di daerah /ancaekek-:icalengka, dimana ) pabrik tekstil ber"perasiPabrik-pabrik tekstil tersebut sebenarnya telah memiliki 3asilitas peng"lahan air limbah masing-masing dan mereka telah meng"lah terlebih dahulu limbah yang dihasilkan sebelum dibuang ke dalam aliran sungaiTapi sayangnya, hasil analisis menunjukkan tingginya k"nsentrasi l"gam berat yang ada di badan air sungai (dapun unsur l"gam berat yang terdeteksi antara lain:u, Kn, Pb, :d, :", Ni, dan :r Pencemaran limbah industri ini diklaim dapat menurunkan hasil panen padi di daerah /ancaekek Berdasarkan hasil estimasi, penurunan pr"duksi yang terjadi mencapai + sampai +,5 t"n per hektar per musim panen Turunnya angka pr"duksi
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%%
padi dapat berpengaruh terhadap pendapatan petani!ari sudut pandang ini, pencemaran sungai ternyata berakibat pula pada kesejahteraan s"sial dan ek"n"mimasyarakat setempat %"tak B &saha Pemerintah &ntuk 0ungai :itarum 0ebagai resp"n dan upaya perbaikan k"ndisi lingkungan akibat pencemaran sungai,%ementerian
Lingkungan ;idup
menggalakkan Pr"gram %ali Bersih atau
P/1%(0$;melalui pr"m"si $nstalasi (ir Limbah $ndustri dan peng"lahan sampah d"mestik k"munal$ndikat"r keberhasilan yang digunakan adalah peningkatan kualitas air atau penurunantingkat pencemaran P/1%(0$; mengklaim bahwa pr"gram ini telah mengurangi tingkatpencemaran dari pembuangan limbah industri, tapi sayangnya, kualitas air setelahP/1%(0$; diluncurkan pada tahun +989 belum menunjukkan peningkatan yang signi3ikan,bahkan cenderung memburuk %"ndisi kualitas air 0ungai :itarum sejak tahun +989sampai saat ini belum pernah memenuhi standar kualitas air yang ditetapkan "lehpemerintah l"kal#daerah Menyadari bahwa P/1%(0$; belum memberikan hasil yang memuaskan, tahun )**7Pemerintah $nd"nesia merancang sebuah pr"gram pemulihan terpadu yang disusun didalam suatu r"admapPerencanaan r"admap ini dik""rdinir "leh Bappenas bersamadengan pemerintah pusat, pemerintah pr"'insi, sekt"r swasta, dan "rganisasi masyarakatsipil /"admap ini bernama $:J/M$P atau $ntegrated :itarum Jater /es"urcesManagement $n'estment Pr"gram @Pr"gram $n'estasi Manajemen 0umber !aya (ir:itarum TerpaduA+8 Pr"gram terpadu ini masih terus berjalan sampai hari ini, meskipunhasilnya menunjukkan k"ndisi yang memprihatinkan, k"ndisi badan air :itarum semakinburuk dari waktu ke waktu %asus pencemaran di 0ungai :itarum hanyalah salah satu c"nt"h kasus pencemaran yangdialami "leh sungai-sungai lainnya di $nd"nesiaTerdapat sebanyak lebih dari 559* sungaiyang mengalir di $nd"nesia0ungai-sungai yang berl"kasi di 2awa dan beberapa bagian0umatera
umumnya
menghadapi
masalah
pencemaran
yang
serius
dimana
sumberpencemar berasal dari industri serta limbah d"mestik0ungai :iliwung adalah c"nt"hsungai yang sangat tercemar, hal ini dikarenakan hampir semua industri melakukanpembuangan limbah secara langsung ke badan sungai:"nt"h lainnya, 0ungai Batang (rau dapat dilihat sebagai c"nt"h sungai lainnya yang memiliki kualitas air yang semakinmemburuk akibat pencemaran industri dan d"mestik)*Masalah seperti ini terjadi
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%&
sebagaiakibat perilaku pelaku industri dan penduduk, yang pada umumnya menjadikan sungaisebagai tempat untuk membuang limbah tanpa melakukan peng"lahan yang tepat0elainitu, industrialisasi dan urbanisasi yang pesat di daerah aliran sungai telah menyebabkanpencemaran semakin intens meng"t"ri badan air0tudi-studi yang disebutkan di atasmenunjukkan bahwa air limbah industri menjadi penyebab utama pencemaran sungaiPenelitian
untuk
mengidenti3ikasi
sumber-sumber
pencemaran
serta
untuk
menemukans"lusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas air sungai-sungai yang berada di $nd"nesiaperlu
dilakukan,
disamping
berupaya
meningkatkan
peran
berbagai
pemangkukepentingan yang tidak dapat dipandang sebelah mata dan tidak dapat diabaikan
3." KARAKTERISTIK BAHAN PENCEMAR DIHASILKAN OLEH INDUSTRI ANG BERADA DI SUNGAI CITARUM
;ampir
65=
industri
manu3aktur
$nd"nesia
terk"nsentrasi di
2awa
Barat
pr"'insi dimana 0ungai :itarum terbentang Fakt"r-3akt"r yang menjadi pendukung hal tersebut diantaranya adalah ketersediaan in3rastruktur, tanah, sumber daya air dan juga l"kasinya yang dekat dengan $buk"ta 2akarta Beragam industri hadir di sana, diantaranya elektr"nik, 3armasi, kulit, peng"lahan makanan, dan terutama tekstil dimana 2awa Barat juga menjadi pusat industri manu3aktur tekstil m"dern dan industri garmen !aerah aliran sungai :itarum, yang mendukung terciptanya )*= t"tal pr"duksi industri $nd"nesia, merupakan sumber dari 6*= pr"duksi tekstil nasi"nal @Balai Besar Jilayah 0ungai :itarum, )*++A 0ungai :itarum adalah sungai yang mengalir melewati ++ @sebelasA %abupaten dan %"ta di Pr"'insi 2awa Barat %esebelas %abupaten dan %"ta tersebut antara lain %abupaten Bandung, %abupaten 0umedang, %"ta Bandung, %"ta :imahi, %abupaten Bandung Barat, %abupaten 0ubang, %abupaten Purwakarta, %abupaten :ianjur, %abupaten %arawang, %"ta Bekasi,
dan %abupaten
Bekasi
Luasnya
!aerah
(liran
0ungai @!(0A :itarum
mencerminkan pentingnya peran dan keberadaan sungai tersebut khususnya bagi k"munitas l"kal, dan pembangunan di Pr"'insi 2awa Barat dan tingkat nasi"nal Pada sisi lain, luasnya daerah aliran sungai :itarum juga menunjukkan adanya beberapa p"tensi permasalahan yang mungkin terjadi pada ek"sistem tersebut 0tatus kualitas 0ungai :itarum saat ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan, karena badan air sungai kini mengandung berbagai jenis k"ntaminan yang berasal dari berbagai sumber %ebanyakan sekt"r industri,
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%3
pemukiman, dan daerah k"mersial yang ada di !(0 :itarum membuang limbahnya ke sungai tanpa melakukan peng"lahan yang memadai Limbah cair industri memberikan k"ntribusi yang besar terhadap k"ndisi 0ungai :itarumBeragam industri dengan jumlah yang banyak ber"perasi di sepanjang aliran sungai :itarum Tahun )**7, berdasarkan kajian yang dilakukan "leh BPL;! Pr"'insi 2awa Barat, terdapat 59 perusahaan yang terbagi kedalam ++ sekt"r industri yang berbeda berl"kasi di empat wilayah administrasi sepanjang aliran 0ungai :itarum hulu !iantara sekt"r- sekt"r industri tersebut, industri tekstil adalah salah satu sekt"r yang perlu diperhatikan karena jumlahnya yang paling d"minan0ekt"r industri lainnya seperti elektr"plating, 3armasi, l"gam, makanan#minuman juga perlu diperhatikan !ata detil mengenai jumlah industri hasil in'entarisasi BPL;! @)**7A ditampilkan pada Tabel :+
0ementara
itu,
data terbaru
mengindikasikan
bahwa
jumlah industri terus
bertambah!irekt"ri perusahaan yang dikeluarkan "leh Pusat !ata dan $n3"rmasi @P&0!(T$NA %ementerian Perindustrian @)*+)A menunjukkan adanya peningkatan pada p"pulasi industri di beberapa sekt"r !istribusi sepuluh sekt"r industri berdasarkan !irekt"ri perusahaan P&0!(T$N %ementerian Perindustrian ditunjukkan pada Tabel :) 0etiap sekt"r industri berk"ntribusi pada jenis limbah yang berbeda bergantung pada pr"ses pr"duksi yang diad"psi "leh industri tersebut Limbah padat dan#atau cair bias dihasilkan 0ecara umum limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah "rganik atau
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%'
an"rganik, berbahaya atau tidak berbahaya, beracun dan tidak beracun, l"gam berat, dan sebagainya 0ebagai c"nt"h, beberapa pr"ses pada industri tekstil menghasilkan baik limbah "rganik atau limbah B @bahan berbahaya dan beracunA dalam bentuk limbah cair Limbah "rganik yang dihasilkan dari industri tekstil mampu merubah nilai p;, atau meningkatkan kadar B1! dan :1! dalam badan air %ebanyakan industri tekstil juga menghasilkan limbah l"gam berat yang termasuk dalam kateg"ri berbahaya Banyak macam elemen l"gam berat yang dihasilkan dari pr"ses pr"duksi tekstil, diantaranya (rsen, :admium, %r"m, Timbal, Tembaga, dan seng Pr"ses-pr"ses dalam industri tekstil yang menghasilkan limbah cair antara lain pengkajian dan penghilangan kanji, pengelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnan, pencetakan, dan pr"ses penyempurnaan
Berbeda
dengan
industri
tekstil,
industri
pelapisan
l"gam
@elektr"platingA
menghasilkanlimbah cair dengan karakteristik yang berbeda Limbah elektr"plating berasal dari campuran pr"ses seperti pr"ses pembersihan lemak, pr"ses pengasaman dan#atau pembersihan dengan elektrik, dan pr"ses pelapisan l"gam Pr"ses pembersihan lemakpada l"gam
dilakukan
menggunakan
berbagai
jenis
pelarut,
diantaranya
pelarut
benene,trikl"r"etilin, metil kl"rida, t"luene dan karb"n tertrakl"rida, atau larutan alkali yang mengandung natrium karb"nat, k"stik, sianida, b"raks, sabun, dan sebagainya Limbah
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%
cair yang dihasilkan dari pr"ses ini umumnya mengandung silene, tetrakl"r"-etilene, metilen kl"rida, aset"n, dan ket"n Pr"ses lain yang menghasilkan limbah adalah pr"ses pengasaman dan#atau pembersihan dengan elektrik (dapun limbah yang dihasilkan dari pr"ses pembersihan dengan elektrik diantaranya padatan tersuspensi, lemak, sabun, dan cairan dengan p; tinggi @larutan alkaliA 0edangkan pr"ses pengasaman menghasilkan limbah cair berupa cairan dengan p; rendah @larutan asamA Pr"ses terakhir yang menghasilkan limbah adalah pr"ses pelapisan, perendaman, dan pencelupan l"gam yang menghasilkan cairan limbah yang mengandung sianida dan l"gam yang dilapisi 2enis l"gam yang umum digunakan sebagai pelapis diantaranya l"gam tembaga, kr"m, nikel, seng, cadmium, timbal, timah, emas, perak, dan platina yang merupakan jenis-jenis l"gam yang umum digunakan sebagai agen pelapis Berbagai regulasi telah dikeluarkan "leh Pemerintah, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah !aerah, dalam upaya perlindungan dan pengel"laan lingkungan hidup Namun, pada praktiknya, tingkat kesadaran, partisipasi, dan ketaatan terhadap peraturan @regulasiA yang berlaku dari masyarakat dan pelaku industri masih sangat rendah0ebuah sur'ey menemukan bahwa hanya 7)= @8 industriA dari +76 industri di %abupaten Bandung yang telah mengel"la limbah cairnya menggunakan $P(L )6 0ayangnya, dari jumlah tersebut hanya 95= @ industriA yang buangan limbah dari $P(L-nya telah memenuhi baku mutu 0edangkan sebagian lainnya hanya memenuhi kadar, beban, atau tidak memenuhi keduanya @kadar dan bebanA yang disyaratkan berdasarkan %eputusan Dubernur N" 6 Tahun +999.
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%)
3.3 IN!ESTIGASI
MEKANISME
DAN
DAMPAK
PENCEMARAN
LIMBAH
INDUSTRI DI SUNGAI CITARUM 3.3.1 S,#,*- S*&#/ C/,#*% S##, I&/
2umlah industri di !(0 :itarum terus meningkat dari waktu ke waktuPers"alan p"lusi airterus meningkat1leh karena itu, pr"gram pemantauan kualitas air menjadi sebuah pr"gram yang tak dapat dielakkan untuk kepentingan pengawasan dan pengendalian pencemaran air &ntuk tujuan ini, Dreenpeace $nd"nesia telah melakukan in'estigasi terhadap kualitas air di beberapa titik pembuangan industriBeberapa kel"mp"k parameter air yang menunjukkan adanya pencemaran limbah industri, seperti p;, B1!, :1!, sur3aktan, dan l"gam berat dianalisa :"nt"h-c"nt"h air diambil dari badan sungai utama, kanal-kanal pembuangan air limbah, dan daerah mata air sebagai re3erensi @Tabel !A Penyampelan dilakukan "leh Dreenpeace $nd"nesia dan Institute of Ecology @$"EA &n'ersitas PadjadjaranPengujian lab"rat"rium dilakukan "leh $"E - &ni'ersitas Padjadjaran @l"gam berat dan beberapa parameter lainnyaA serta Lab (3iliasi %imia &$ @FM$P( &ni'ersitas $nd"nesiaA untuk senyawa kimia "rganik Met"d"l"gi pengujian dapat diunduh melalui .wwwgreenpeace"rid#bahanberacunlepaskendali Penelitian mengenai kualitas air 0ungai :itarum ini menemukan beberapa 3akta yang sangat mengkhawatirkan 0i3at-si3at air yang dianalisa menunjukkan bahwa derajat pencemaran 0ungai :itarum sudah sangat memprihatinkanPenelitian ini menemukan, selain bahan-bahan "rganik yang bi"degradable, berbagai k"ntaminan B dalam le'el yang sangat memprihatinkan0ebagian besar titik pengambilan sampel menunjukkan bahwa berbagai limbah B terkandung dalam air sungai 0ecara ringkas, akti'itas industri sangat terkait dengan isu-isu sebagai berikut. @+A keasaman, @)A k"ntaminan "rganik seperti ditunjukkan "leh nilai B1!, :1!, dan sur3aktan, dan @A l"gam berat 3.3.1.1 P*##& K#-#%##& A/ (2H)
0eperti kasus-kasus di tempat lain, pencemaran industri yang did"minasi "leh industry tekstil menyebabkan gangguan terhadap keasaman air, p; E3luen limbah cair dari indutri tekstil biasanya meningkatkan p; badan air penerima !i sebagian besar sampling p"int di 0ungai :itarum, p; meningkat melebihi nilai yang ditentukan "leh baku mutu dan k"ndisi ideal untuk kehidupan air @Tabel :+A %easaman di bawah 6 dan
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%*
di atas 9 akanmempengaruhi reaksi-reaksi kimia n"rmal, dan mengancam "rganisme air terutama dari kel"mp"k 3auna !i beberapa sampling p"ints p; menjadi lebih alkalis yang ini merupakan karakteristik umum dari pencemaran limbah cair tekstil P"sisi sampling menunjukkan bahwa badan air yang mengalami peningkatan si3at alkalis menerima input dari buangan industri tekstil 0ungai :ikijing, misalnya, merupakan badan air penerima limbah dari kawasan industri tekstil di /ancaekek 0egmen-segmen sungai lainnya mempunyai indikasiyang sama dengan 0ungai :ikijing yang mengalami pencemaran limbah industri tekstil L"kasi-l"kasi tersebut antara lain segmen Marga (sih, 0ungai :angk"rah, dan %arawangYang mengherankan, e33luent yang kemungkinan besar berasal dari $P(L :isirung memiliki p; yang alkalis @9,7A pada saat dibuang ke sungai !i tempat lain, muara 0ungai :ihaur, keasaman airnya ekstrim rendah, ,*6, menunjukkan adanya buangan kimia-kimia asam ke dalam badan air !i sekitar 0ungai :ihaur banyak pabrik "bat yang mungkin saja membuang limbah cairnya langsung ke sungai tanpa peng"lahan yang memadai %easaman ekstrim rendah juga sangat mengancam kehidupan "rganisme hingga sangat mungkin menghilangkan spesies-spesies sensiti3 perairan
3.3.1." K'&,#%/& O#&/
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
%+
0angat penting dipahami bahwa akti'itas industri tekstil juga merupakan penyumbangbahan "rganik yang sangat besarMeskipun di badan air bergabung dengan buangan dari kegiatan d"mestik, buangan limbah cair industri tekstil yang mengandung bahan "rganic yang tinggi turut memperburuk kualitas air sungai Pada titik-titik sampling di sekitar kawasan industri tekstil, nilai Biochemical oxygen demand @B1!A dan chemical oxygendemand @:1!A sangat tinggi melebihi baku mutu untuk semua kelas air Pada re3erencep"int, B1! berkisar +7 mg#L, sementara di bagian hilir sungai nilai B1! mencapai 96 mg#L hingga 5)** mg#L @Lihat Tabel !)A Beban pencemaran "rganik sungai :itarum menunjukkan magnitude hingga )6+ kali dibanding baku mutu kelas air berdasarkan nilai B1! 0ementara berdasarkan nilai :1!, beban pencemaran "rganik mencapai ++ hingga +++ kali di atas baku mutu kelas air 0ur3aktan juga merupakan kimia pencemaran air sungai yang sangat penting dari kegiatan tekstil !i semua sampling p"int, kecuali reference site, kandungan sur3aktan melebihi baku mutu kelas air ;al ini cukup memberi indikasi bahwa kegiatan industri tekstil turut serta meng"t"ri air 0ungai :itarum dengan sur3aktan 0eperti kita ketahui bahwa air limbah tekstil mengandung sejumlah senyawa kimia "rganik yang degradable maupun n"n-degradable !erajat pencemaran bahan "rganik dalam air ditunjukkan "leh nilai-nilai B1! dan :1! B1! adalah nilai yang menunjukkan jumlah "ksigen yang dik"nsumsi "leh mikr""rganisme untuk mereduksi bahan-bahan "rganik, sementara :1! diperlukan untuk meng"ksidasi bahan-bahan "rganik melalui pr"ses kimiawi, yakni melalui "ksidat"r kuat 0umber utama k"ntaminasi bahan "rganik dari industri tekstil adalah pr"ses keringC seperti pr"ses 0iingC, yaitu mempersiapkan benang untuk tahap pemintalan @spinningA dan pekerjaan rajutan @knitting A Bahan-bahan "rganik juga berasal dari pr"ses basahC seperti 0c"uringC suatu pr"ses pencucian untuk membuang k"t"ran-k"t"ran baik "rganik maupun an"rganik yang dapat mengganggu tahap-tahap pr"ses selanjutnya Bahan "rganik dapat juga berasal dari dyeingC dimana sur3aktan seringkali ditambahkan !ampak dari k"ntaminasi bahan "rganik sangat buruk, sebab bahan-bahan "rganic mengk"nsumi "ksigen sampai pada le'el yang mungkin membahayakan kehidupan
"rganisme
perairan
1rganisme
k"nsumen
seperti
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
ikan-ikan,
%,
makr"in'ertebrata, dan ""plankt"n mungkin tidak dapat bertahan pada k"ndisi "ksigen terlarut yang rendah!engan kata lain, k"ntaminasi bahan "rganik mengancam bi"di'ersitas air $ni adalah suatu kenyataan yang sedang kita hadapi> 0ungai :itarum telah kehilangan banyak bi"di'ersitasnya sejak ia dicemari "leh berbagai limbah industri !i masa lalu, masyarakat l"kal bergantung pada 0ungai :itarum sebagai sumber makanan dan air bersih, sementara saat ini, mereka menanggung akibat pencemaran%"nsentrasi "ksigen yang rendah dalamair dapat meningkatkan si3at racun beberapa senyawa kimia terhadap "rganisme!emikian pula, pada saat air rendah "ksigen @anaer"bA, reaksi-reaksi kimia dapat menghasilkan gas-gas berbahaya seperti hidr"gen sul3ida @;)0A, amm"nia @N;A, dan metana @:;A!i citarum, ;)0 terdeteksi di beberapa titik pengambilan sampel air khususnya pada l"kasi-l"kasi dimana senyawa "rganik ditemukan dalam jumlah yang tinggi Penggunaan sur3aktan menghasilkan bahaya lain sebab sebagian jenis sur3aktan t"ksik, dan dapat menurunkan tegangan permukaan air dimana kehidupan beberapa spesies pleust"nik @inter3ace antara air dan udaraA bergantung pada tegangan permukaan
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&-
3.3.1.3 P&%##& L'#% B#,
$ndustri tekstil dan elektr"plating pada umumnya menggunakan elemen l"gam berat
padapr"sesnyaTekstil
adalah
industri
utama
yang
ada
di
0ungai
:itarum%"nsekuensinya, industri tekstil menyumbang pencemaran l"gam berat paling besar Penelitian terhadap kualitas air 0ungai :itarum menunjukkan bahwa k"nsentrasi beberapa l"gam berattingginya melebihi baku mutu maksimum yang dipersyaratkan baik untuk kelas air maupun limbah cair !i beberapa l"kasi pengambilan sampel air, kr"m heksa'alen @:r6A, tembaga @:uA, Kinc @KnA, timbal @PbA, merkuri @;gA, mangan @MnA dan besi @FeA berada pada k"nsentrasi yang membahayakan @lihatTabel !A %"ntaminasi l"gam berat dari industri tekstil bersumber terutama dari pr"ses dyeingC dan printingC, sedangkan pr"ses-pr"ses lainnya juga sangat mungkin !yeing adalah pr"ses pemberian warna pada pr"duk-pr"duk tekstil menggunakan senyawasenyawa kimia,dyes Beberapa senyawa pewarna yang digunakan dalam pr"ses ini antara lain vat dyessulfur dyes, reactive dyes, disperse dyes, acid dyes, metal complex dyes, and basic dyeBeberapa at warna mengandung tembaga atau l"gamlain yang diintegrasikan dalam m"lekul pewarna Pr"ses 3inishingC juga membuang senyawa "rgan"-metalik misalnya dari water-repellent, anti-jamur, anti-bau, dan pemadam api 0enyawa-senyawa ini sangat mungkin mengandung timah, antim"ni, dan ink
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&%
berbahaya terhadap "rganisme dan kesehatan manusia Pada k"nsentrasi yang tinggil"gam berat dapat membunuh "rganisme yang tidak t"leran dalam waktu yang singkat>sementara pada le'el yang rendah, l"gam berat dapat mengganggu pr"ses 3isi"l"gi atau metab"lisme, atau merusak "rgan-"rgan hewan Pada waktu yang lama, l"gam berat dapatterakumulasi pada jaringan "rganisme melalui rantai-rantai makanan dalam ek"sistem air, yang dikenal dengan bi"akumulasiPemangsa puncak dalam rantai makanan biasanya mengakumulasi k"nsentrasi k"ntaminan yang paling tinggi2ika hewan-hewan demikian @misalnya ikan, siput, remisA dik"nsumsi "leh manusia, l"gam berat mengancam kesehatan manusia!unia telah mengalami pengalaman tak terlupakan dengan adanya tragedy lingkungan yang disebabkan "leh pencemaran l"gam berat, yaitu kasus Minamata dan $taiitai di 2epang %"nsumsi ikan yang terk"ntaminasi l"gam secara terus menerus akanmenyebabkan dampak yang sangat 3atal bagi kesehatan manusia L"gam berat merupakan kimia mematikan bagi manusia, khususnya pada saat manusia terpapar dalam jangka waktu yang panjangBeberapa studi menunjukkan bahwa beberapa l"gam berat bersi3at karsin"genik, sebagai penyebab kanker jaringan
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&&
3.3.1.4 L'#% B#, 2#+# S+/%&
;ingga saat ini, $nd"nesia tidak memiliki baku mutu yang dapat diacu untuk l"gam beratdalam sedimen sungai 0ementara itu, kehadiran l"gam berat dalam sedimen sungai sangat krusial %andungannya dalam sedimen akan mempengaruhi "rganisme yang tinggal di dasar air, benth"s Penelitian ini menemukan beberapa elemen l"gam terk"nsentrasi pada sedimen di beberapa l"kasi pengambilan sampel %"nsentrasi yang lebih tinggi dari unsur :r, :u dan Pb menunjukkan input yang lebih tinggi dari area industri, khususnya industry tekstil Bila dibandingkan dengan kriteria l"gam dalam sedimen yang diusulkan &0EP( /egi"n < @Tabel :5A, k"ntaminasi tersebut berada pada le'el tercemar ringanC hingga tercemar beratC @Tabel :A Telah diketahui bahwa industri tekstil menggunakan berbagai macam l"gam berat dalam pr"sesnya, terutama dalam pr"ses dyeingC dan printingC (kibatnya, mereka membuang sejumlah l"gam berat ke lingkungan 0unardi and (riyanti)**9A telah menunjukkan bahwa sedimen yang terk"ntaminasi l"gam akanbersi3at t"ksik terhadap "rganisme benth"s
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&3
3.3." S# O#&/ B### +#& B#*&
!ari +* titik sampling , tujuh @7A sampel menjalani pengujian kandungan bahan "rganic berbahaya dan beracun secara kualitati3%ebanyakan dari sampel tersebut berupa limbah terk"nsentrasi yang berasal dari pipa#saluran pembuangan limbah dengan tujuan untuk mendapatkan hasil deteksi yang lebih baik
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&'
3.3.".1 K$'%2' S# P,#$#, -,-
Phthalate esters sering dikenal dengan plasticiser C yakni suatu senyawa yang banyakdigunakan dalam industri plastik0enyawa ini digunakan untuk membuat plastik menjadi lebih 3leksibel atau resistenTerkadang, Phthalate esters digunakan sebagai pelarut0enyawa ini juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri perekat @adhesivesA, kemasan makanan, lubricants, deterjen, samp", dan sebagainya %egiatan industri di sekitar
Padalarang,
Batujajar,
2atiluhur,
Majalaya
dan
:isirung
menggunakan phthalate sebagai bahan baku untuk industri mereka ;al ini terlihat dari hasil pengujian yang menunjukkan bahwa kel"mp"k phthalate esters terdeteksi di sungai :itarum di l"kasi sampling wilayah tersebutdiisobutyl phthalate @!$BPA, !ibutyl phthalate @!BPA, Bis@"-ethylheOylA phthalate @!E;PA, diethyl phthalate @!EPA Isobutyl o#phthalate, dan diisooctylphthalate adalah jenis-jenis phthalate esters yang terdeteksi pada l"kasi sampling 2alan masuknya phthalate esters kedalam tubuh dapat melalui pr"ses pencernaan @tertelanA atau inhalasi @terhirupA Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan phthalate esters dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatanBeberapa turunan Phthalate esters
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&
merubah struktur dan 3ungsi hati melaluiinduksi per"ksis"m, mit"k"ndria dan enim yang berpartisipasi dalam transp"rtasi asam lemak dan beta-"ksidasi 0tudi in 'i'" yang dilakukan "leh !a'is et al"$ and L"pe-:arill" et al%& Menunjukkan bahwa adanya hubungan p"siti3 antara keberadaan !EP dan !BP dengan endocrinedisruption 0enyawa tersebut dapat menstimulasi perkembangan kanker payudara;asil penelitian juga menemukan bahwa dari )) kasus kanker payudara pada wanita yang tinggal di Meksik" &tara, Nati"nal T"Oic"l"gy Pr"gram'i berkesimpulan bahwa !E;P pada k"nsentrasi tinggi dapat memberikan pengaruh merugikan terhadap sistem repr"duksi manusia atau perkembangan manusia +!iBP, juga diklasi3ikasi sebagai Gracun terhadap repr"duksi 0edangkan terkait 0enyawa !EP, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa tersebut merupakan racun bagi bi"ta air, terlihat dari nilai L: 5* +* hari pada bent"s air tawar H '(teca, )tentans, dan *variegatus masing-masing adalah ,)+, +,* dan +*) mg#L ;asil studi lainnya juga menunjukkan, pada k"nsentrasi di atas 75 ppm !EP menyebabkan kematian pada +** = ikan air tawar )irrhina mrigala dalam waktu ) jam 5 !i Er"pa, senyawa phthalate, !E;P dan !BP diklasi3ikasi sebagai Gracun bagi repr"duksiH dan penggunaannya dibatasi !i bawah undang-undang /E(:;, kedua jenis tersebut dilarang pada tahun )*+56 !i $nd"nesia, deri3ati3 lain dari phthalate esters yakni !imethyl phthalate telah dikateg"rikan sebagai bahan
berbahaya dan beracun
@BA "leh pemerintah
sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Pemerintah n" 85 tahun +9997 E'aluasi yang sama seharusnya juga diberikan kepada jenis deri3ati3 phthalate esters lainnya, sebagaimana yang ditemukan pada lap"ran ini dan kajian pendukung lainnya 3.3."." A$$ P&'$
%el"mp"k phen"l tersubstitusi "leh alkil banyak diman3aatkan sebagai bahan baku atausebagai at antara dalam sintesis anti"ksidan, demulsi3ier, sur3aktan, bi"sida, ar"ma, resin, perekat dsb ;asil pengukuran menunjukkan bahwa kel"mp"k senyawa alkylphen"l yang ditemukan dalam air sungai :itarum adalah ),6-bis @dimethyl ethyl- methylAphen"l atau yang dikenal dengan B;T 0enyawa ini banyak diman3aatkan sebagai anti"ksidan dalamberbagai industri0enyawa B;T dalam air sungai :itarum di
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&)
temukan di wilayah Padalarang, Batujajar, 2atiluhur, %arawang, Majalaya, dan :isirung0enyawa lainnya yang ditemukan adalah senyawa -chl"r"-methyl-phen"l @p-chl"r"cres"lA di Majalaya !alam D;0'ii, p-chl"r"cres"l juga termasuk pada kateg"ri sangat beracun bagi kehidupan air @;**A !alam hal deri3ati3 alkylphen"l, perhatian saat ini di3"kuskan pada kampanye pembatasandan
eliminasi
N"nylphen"l
@NPA
dan
N"nylphen"l
eth"Oylates
@NPEAMeskipun keberadaan NP tidak ditemukan pada lap"ran ini, Dreenpeace8, menemukan bahan kimia berbahaya termasuk NP dalam sampel buangan limbah cair di :ina;al tersebut juga ditemukan pada banyak pakaian yang didistribusikan secara internasi"nal0ebagai salah satu pemas"k besar bagi industri garmen internasi"nal, sudah seharusnya $nd"nesia berhati-hati dalam penggunaan material ini N"nylphen"l adalah sebuah senyawa kimia persisten yang dapat mengganggu h"rm"n @hormone# disruptingA yang terbangun dalam rantai makanan, dan berbahaya meski pada kadar yang sangat rendah 3.3.".3 S# L#/&&#
0enyawa )-EthylheOyl kl"r"3"rmate ditemukan di sungai :itarum di l"kasi sampling diMargaasih dan Majalaya%edua l"kasi tersebut merupakan daerah industri yang banyak meman3aatkan pelarut terkl"rinasi0enyawa tersebut banyak digunakan sebagai at antara @intermediatA dalam industri pestisida, herbisida, par3um, 3armasi, makanan, p"limer dan at warna2ika k"ntak secara langsung menyebabkan iritasi pada mata, kulit, saluran pencernaan dan pernapasanMenghirup kl"r"3"rmat dapat menyebabkan batuk, sesak napas, sakit tengg"r"kan, pingsan, kejang-kejang, dan kematianedema paru, jika tertelan dapat menyebabkan sensasi terbakar pada saluran pencernaan, mual, muntah, dan nyeri perut Etil kl"r"3"rmat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan mampu menginduksi edema paru tertunda @delayed pulmonary edemaA 0enyawa ini dapat terhidr"lisis dalam air dan menghasilkan senyawa hidr"ksi, hidr"gen kl"rida, karb"n di"ksida, dan karb"natNamun, etil kl"r"3"rmat hasil bi"degradasi bersi3at lebih t"ksik bagi bi"ta perairan0ebagai tambahan, senyawa pelarut yang terhal"genasi juga dikateg"rikan sebagai bahan berbahaya beracun @BA
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&*
sebagaimana tercantum dalamLampiran + Peraturan Pemerintah N"m"r 85 Tahun +999 Pada lap"ran ini, perlu diperhatikan bahwa senyawa "rganik beracun diuji hanya diuji secara kualitati3 Namun, lap"ran ini memperingatkan kita adanya keberadaan material berbahaya di dalam air 0ungai :itarum Pr"dusen mungkin terg"da untuk mengabaikan substansi yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun prinsip kehati-hatianC @mengacu pada Bagian EA mewajibkan kita untuk menghindari penggunaan material berbahaya, bahkan ketika dampaknya masih diperdebatkan secara ilmiah, serta segera mencari subtitusinya dengan alternati3alternati3 yang lebih aman 3.4 E!ALUASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR 3.4.1 P&+#,#& R#,/7 3.4.1.1 P&+#,#& K/8##& A,* +#& A6#-/
0ecara umum, m"del kebijakan pengendalian pencemaran air di $nd"nesia dan di daerahstudi khususnyPa, masih mengandalkan m"del pendekatan atur dan awasi +command andcontrol di mana pemerintah menerapkan baku mutu dan persyaratan yang harus dipatuhi"leh pelaku usaha serta melakukan pengawasan dan penegakan hukum @lihat Dambar !+A!alam m"del pendekatan ini, sumber pencemar @atau berp"tensi mencemarkanA dicegahuntuk melakukan pelanggaran terhadap persyaratan perlindungan
3ungsi
lingkunganhidup
melalui
ancaman
tuntutanM"del
ini
mengandung aturan hukum yang mencakupperintah dan larangan untuk melakukan sesuatu yang tercermin pada mekanismeperiinan maupun aturan-aturan umum +general rules
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&+
!i
dalam
Peraturan
Pemerintah
N"m"r
8)
tahun
)**+,
pemerintah
mende3inisikan tingkatmaksimum p"lutan dalam badan air berdasarkan kelasnya @$, $$, $$$, $
diman3aatkan
bagiperuntukkan
tertentu
0ementara
Peraturan
Menteri
Lingkungan ;idup yang mengatur mengenai baku mutu air limbah @%ep5+#Menlh#+*#+995A mengatur baku mutu air limbah bagi )+ jenis industri dan +6 kegiatan industri lain dengan peraturan menteri tersendiri %edua peraturan di atas membuat standard dalam bentuk batas k"nsentrasi bagi da3tar p"lutan-p"lutan @baku mutuA Pendekatan kebijakan atur dan awasi @(!(A yang e3ekti3 setidaknya mensyaratkan hal yaitu. @+A adanya kemampuan untuk mendeteksi pelanggaran, @)A (danya kemampuan untuk melakukan tanggapan yang cepat dan pasti +-.ift / -ure 0esponses, serta @A(danya sanksi yang memadai%elemahan
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
&,
umum dari pendekatan kebijakan atur dan awasi yang diterapkan selama ini adalah kurangnya kemampuan untuk mendeteksi adanya pelanggaran serta kemampuan untuk memberikan
tanggapan
yang
cepat
dan
pasti
atas
pelanggaran
yang
ditemukanPendeteksian pelanggaran dapat dilakukan melalui pengawasan yang dilakukan pemerintah @baik pengawasan rutin maupun pengawasan mendadakA, pelap"ran mandiri "leh usaha#kegiatan +self reporting dan pengawasan serta pelap"ran masyarakat termasuk media masa !alam kasus pembuangan air limbah secara illegal yang ditengarai dilakukan "leh industry tertentu di 2awa Barat, pemerintah daerah setempat berhadapan dengan kesulitan untukmembuktikannya'iii Padahal, pembuangan air limbah melalui saluran illegal @saluran silumanA dengan cara membuang air limbah di l"kasi yang tidak ditentukan dalam iin, merupakan tindak pidana yang dapat diklasi3ikasikan sebagai kejahatan dumping berdasarkan &ndang-undang N" ) Tahun )**9
3.4.1." P&##& H**% (+#$#% '&,- /8##& A,* +#& A6#-/)
%emampuan untuk memberikan resp"n yang cepat dan pasti dalam pendekatan kebijakancommand and control sangat tergantung pada mekanisme penegakan hukum yang dilakukanPenegakan hukum dalam kasus pencemaran air dapat dilakukan melalui mekanisme penegakan hukum administrasi, penegakan hukum perdata dan penegakan hukum pidana Mekanisme
penegakan
hukum
administrasi
dengan
pemberian
sanksi
administrasi berupateguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan iin atau pencabutan iiniO sangat terkait dengan kewenangan periinan!alam hal iin pembuangan air limbah kewenangan tersebut berada pada Bupati#Jalik"ta0ehingga dengan demikian penegakan h"kum administrasi dalam kasus pencemaran air sangat tergantung pada kebijakan Bupati#Jalik"ta setempatMeskipun demikian, berdasarkan &&PPL;, Menteri dapat menerapkan mekanisme penegakan hukum lapis kedua +second line enforcement berupa sanksi administrati3 terhadap penanggung jawab usaha dan#atau kegiatan jika Pemerintah menganggap pemerintah daerah secara sengaja tidak menerapkan sanksi administrati'e terhadap pelanggaran yang serius
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3-
Penegakan hukum perdata melalui upaya gugatan perdata biasa, class action, legal standing "rganisasi lingkungan maupun gugatan pemerintah serta mekanisme penyelesaian sengketa alternati3 melalui upaya neg"siasi, mediasi dan arbitrase dalam kasus pencemaran air lebih menekankan pada kemampuan masyarakat k"rban dan "rganisasi lingkungan hidup untuk menempuh mekanisme-mekanisme tersebut !alam kenyataannya, masyarakat k"rban maupun "rganisasi lingkungan seringkali mendapatkan kesulitan dalam hal pembuktian, bantuan ahli teknis maupun bantuan hukum 0ementara itu, penegakkan hukum pidana yang e3ekti3 mensyaratkan adanya kerjasama yang baik antara pejabat pengawas lingkungan hidup @PPL;A, penyidik pegawai negeri sipil lingkungan hidup @PPN0 L;A yang berada di instansi lingkungan hidup, penyidik kep"lisian dan penuntut umum dari kejaksaan !ari sisi e3ek penjeraan +detterent effect penegakan hukum pidana mungkin memiliki kelebihan di banding penegakan h"kum perdata atau penegakan hukum administrasi @kecuali pencabutan iin usahaA Namun demikian, dari sisi kecepatan pr"sesnya, penegakan hukum pidana sangat tergantung pada berjalannya pr"ses peradilan pidana mulai dari penyidikan sampai penjatuhan putusan hakim %asus pencemaran air PT /"selia TeOind" yang ditangani %ementerian Lingkungan ;idup sejak tahun )**+ baru mendapatkan putusan akhir berupa Putusan %asasi Mahkamah (gung yang bersi3at berkekuatan hukum tetap +inkracht pada tahun )*++ 3.4.". P&+#,#& P9&,/7
Dreenpeace berpendapatOii bahwa prinsip %"ntr"l P"lusiC, dimana terdapat batas jumlah unsur pencemar yang diperb"lehkan keberadaannya @baku mutuA, telah gagal mempr"teksi lingkungan dan manusia, mengingat jumlah t"ksik persistent yang terus terakumulasi di alam Prinsip lain yang diyakini mampu mengantarkan kita pada masa depan bebas t"ksik adalah Prinsip kehati-hatian @ Precautionary PrincipleA Perlu pergeseran paragdima dari hanya mengandalkan pengaturan pada pembuangan akhir @end-"3-pipeA menjadi pencegahan, eliminasi dan subtitusi materi t"ksik di awal sumbernya dengan kata lain Pr"duksi Bersih @lihat Bab 5A &ndang-undang N"m"r ) Tahun )**9 tentang Perlindungan dan Pengel"laan Lingkungan ;idup sebenarnya telah memberikan dasar hukum bagi pengembangan
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3%
instrument kebijakan lain yang bersi3at mencegah terjadinya pencemaran Namun harus disepakatiterlebih dahulu prinsip yang mendasari pengembangan instrumen-instrumen tersebut%ita
membutuhkan
pencegahan#substitusi
yang
k"mitmen berdasarkan
kebijakan prinsip
tingkat
tinggi
kehati-hatian%"mitmen
tentang tersebut
kemudian dijabarkan dalam mekanisme e'aluasi da3tar bahan berbahaya dan beracun yang dinamis dan memperhatikan si3at-si3at intrinsik tidak hanya t"ksisitasnya saja tapi si3at persisten dan bi"akumulasi Barulah setelah itu pr"gram-pr"gram seperti seperti audit lingkungan hidup dan lainnya dapat menjadi instrumen pencegahan pencemaran bahan kimia beracun terhadap lingkungan ;ingga saat ini belum ada peraturan khusus yang mempr"m"sikan implementasi prinsip pencegahan pencemaran secara k"mprehensi3 dalam pengel"laan limbah B maupun pengendalian pencemaran air Peraturan Pemerintah n" +8 tahun +999 sebenarnya sudah memperhatikan prinsip hirarki pengel"laan limbah yang bertujuan agar limbah B yang dihasilkan masing-masing unit pr"duksi sesedikit mungkin dengan mend"r"ng upaya reduksi pada sumber dengan cara peng"lahan bahan, substitusi bahan, pengaturan "perasi kegiatan serta penggunaan tekn"l"gi bersih 3.4.3 K,*##& I&7'%#-/
2aminan hukum mengenai hak setiap "rang untuk mendapatkan akses in3"rmasi, aksespartisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dansehat dinyatakan dengan tegas dalam Pasal 65 ayat @)A && )#)**9Oiii ;al ini sejalandengan prinsip partisipati3 dalam perlindungan dan pengel"laan lingkungan hidup dimana, setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilankeputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secaralangsung maupun tidak langsung C !emikian juga PP 8+#)**+ telah menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan informasi mengenai status mutu air dan pengelolan kualitas airserta pengendalian pencemaran airC $n3"rmasi mengenai pengel"laan kualitas air danpengendalian pencemaran air yang dimaksud dapat berupa data, keterangan, atauin3"rmasi lain yang berkenaan dengan pengel"laan kualitas air dan atau pengendalianpencemaran air yang menurut si3at dan tujuannya memang terbuka untuk diketahuimasyarakat, seperti d"kumen analisis mengenai
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3&
dampak lingkungan hidup, lap"ran dane'aluasi hasil pemantauan air, baik pemantauan penaatan maupun pemantauan perubahankualitas air, dan rencana tata ruang 0ementara itu, dari sisi pelaku usaha#kegiatan, mereka 1berke.a2iban memberikaninformasi yang benar mengenai pelaksanaan ke.a2iban pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air3xvii$n3"rmasi yang benar tersebut dimaksudkan untukmenilai ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap
ketentuanperaturan
menyangkut
implementasi
kabupaten#%"taA
untuk
perundang-undangan%eterbukaan dari
kewajiban
memberikan
pemerintah in3"rmasi
in3"rmasi juga
@Pusat,Pr"pinsi, kepada
dan
masyarakat
mengenaipengel"laan kualitas air dan pengendalian pencemaran airOiO Pemberian in3"rmasi dapatdilakukan melalui media cetak, media elektr"nik atau papan pengumuman yang meliputiantara lain. a status mutu air> b bahaya terhadap kesehatan masyarakat dan ek"sistem> c sumber pencemaran dan atau penyebab lainnya> d dampaknya terhadap kehidupan masyarakat> dan atau e langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi dampak dan upaya pengel"laan kualitas air dan atau pengendalian pencemaran air $n3"rmasi yang dimiliki pemerintah saat ini semestinya dikembangkan lebih lanjut dalam sistem in3"rmasi pengel"laan kualitas air dan pengendalian pencemaran air yang terintegrasi sehingga dapat memenuhi hak masyarakat atas in3"rmasi Langkah pertama upaya ini misalnya dengan mengembangkan in'ent"ri sumber pencemaran air seperti yang dikembangkan "leh !epartemen "3 0ustainability, En'ir"nment, Jater, P"pulati"n and :"mmunities (ustralia dengan pr"gram 4ational Pollution Inventory @NP$A 0ebagai bagian dari sistem P"llutant /elease and Trans3er /egister @P/T/A @lihat Bagian F> %"takF) P/T/A %eterbukaan in3"rmasi merupakan kunci dari implementasi pendekatan kebijakan tekanan publik +public pressure yang seringkali dapat mend"r"ng kinerja implementasi
kebijakan
yang
diterapkan
pemerintah
terutama
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
pelaksanaan
33
penegakan hukum, dan mend"r"ng industri untuk mengurangi emisi dan melakukan in"'asi tekn"l"gi bersih
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3'
3.5 SOLUSI PRODUKSI BERSIH UNTUK MENGELIMINASI BAHAN KIMIA BERBAHAA DAN BERACUN Pr"duksi Bersih @)lean ProductionA adalah usaha berkelanjutan pada seluruh siklus
hiduppr"duk, pr"ses pr"duksi dan ser'is untuk mengurangi resik" terhadap manusia danlingkungan serta meningkatkan e3isiensi !ampak terhadap lingkungan die'aluasi sejakawal
merancang
pr"duk
dan
pr"ses,
hingga
bagaimana
pr"duk
tersebut
dik"nsumsiPr"duksi Bersih bukan sekedar mengandalkan sistem peng"lahan limbah akhir saja @endof#pipe treatment A %arena meliputi siklus yang luas, Pr"duksi Bersih menjadi tanggungjawab seluruh "rganisasi, bukan saja para ahli yang menangani sistem $nstalasi Peng"lahan(ir Limbah ),Pr"duksi bersih juga mencakup penghematan dan penggunaan energi ramah lingkungan,peman3aatan kembali materi dalam siklus pr"duksi @re#useA dan sistem daur ulang @recycling ATulisan ini ber3"kus pada salah satu aspek pr"duksi bersih, yaitu eliminasi bahankimia berbahaya ( 0istem Penanganan Limbah %"n'ensi"nal @end#of pipe treatment A 0istem peng"lahan limbah yang kita kenal saat ini mengandalkan met"da-met"da untukmengurai, memisahkan dan mengencerkan k"ntaminan sebelum limbah dilepaskan kelingkungan0istem
ini
berasumsi
bahwa
semua
p"lutan
dapat
teruraiPertanyaannya,bagaimana dengan materi yang sulit terurai @persistenAMateri ini bertahan di alam,masuk dalam rantai makanan dan terakumulasi di jaringan tubuh mahluk hidup@bioakumulatif ABersandar hanya pada sistem peng"lahan limbah akhir @end#of# pipe-treatmentA merupakanpemecahan masalah yang bersikap reakti3 @limbah terlanjur terciptaA, kurang e3ekti3 dancenderung ketinggalan jaman Beberapa alasan yang mendukung argumen tersebut adalahaA kegiatan peng"lahan limbah hanya mengubah bentuk limbah, memindahkan dari satumedia ke media lainnya, bA biaya reklamasi lingkungan yang tinggi, cA di $nd"nesia,peraturan terkait peng"lahan limbah cenderung masih banyak dilanggar, serta dA tidak adainsenti3 untuk mencari subtitusi bahan baku yang lebih ramah lingkungan atau dengan katalain upaya mengurangi limbah pada sumbernya tidak dilakukan 3.5.1. K'&-2 P'+*-/ B-/ ( Clean
Production )
%ami mendukung s"lusi Pr"duksi Bersih, sebuah k"nsep yang didasarkan pada prinsipprinsip berikut .
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3
aA Prinsip %ehati-hatian @ Precautionary PrincipleA Tindakan harus diambil untuk menghilangkan kemungkinan-kemungkinanterjadinya kerusakan lingkungan dan bukan menunggu hingga ada peraturan atau menunggu kerusakan terlanjur terjadi;al ini juga termasuk menghindar dari penggunaan bahan kimia yang dampak keamanannya secara ilmiah masih diperdebatkan bA Prinsip Pencegahan @ Preventive PrincipleA /est"rasi
kerusakan
lingkungan
memerlukan
biaya
tinggi,
pencegahan
selalumerupakan "psi yang lebih baikPencegahan termasuk melakukan subtitusi ke materi yang lebih aman(pabila materi berbahaya terpaksa masih digunakan, maka lakukan tindakan maksimal untuk memastikan materi tersebut tidak terlepas ke lingkungan baik secara sengaja atau tidak, hingga subtitusinya ditemukan @lihat %1T(% F+ !et"ks Bersama . %isah industri yang bersepakat menuju masa depan bebas t"ksikA cA Prinsip ;"listik atau Menyeluruh @ Holistic PrincipleA Pr"duksi bersih merupakan pendekatan terintegrasi yang meliputi seluruh siklushidup pr"duk 0ebagai c"nt"h, sejak awal harus dilakukan rancangan pr"duk dan pr"ses pr"duksi yang mampu menghilangkan atau mensubtitusi penggunaan bahan kimia berbahaya !engan demikian, bahan kimia tersebut tidak akan muncul pada akhir pr"ses $P(L ;al ini penting, mengingat instalasi peng"lahan limbah tidak selalu dapat menangani semua bahan kimia berbahaya dA Prinsip Partisipasi Publik @the Public Participation PrincipleA %"rp"rasi akan lebih cepat mengad"psi Pr"duksi Bersih apabila ada desakan publik%ami percaya bahwa ada hubungan antara pengawasan publik dengan penurunan jumlah p"lutan Masyarakat memerlukan akses data resik" yang ditimbukanindustri terhadap lingkungannya, termasuk in3"rmasi input dan "utput materi pada setiap tahap pr"duksi Publik dapat menjadi k"ntr"l yang mend"r"ng penegakan hukum serta in"'asi tekn"l"gi, hingga akhirnya terwujud eliminasi penggunaan bahan B 3.5." P#& P'+*-/ B-/ +/ I&+'&-/#
Pada tahun )**, pemerintah $nd"nesia mencanangkan %ebijakan Nasi"nal Pr"duksiBersih %ebijakan tersebut harusnya dapat menjadi landasan bagi pemerintah
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3)
pusat dan daerah untuk mengawasi dan membina pr"gram Pr"duksi Bersih %ebijakan tersebut memperkenalkan prinsip p"k"k yang disebut 5 / @ 0e#think, 0e#use, 0eduction, 0ecovery dan 0ecycling A Pusat Pr"duksi Bersih Nasi"nal @PPBNA didirikan di 0erp"ng 2awa Barat, pada tahun )**Lap"ran tahunan PPBN )*++ menjabarkan bahwa telah dilakukan berbagai pelatihan 5raining for 5rainer untuk menciptakan simpul-simpul penyebaran prinsip Pr"duksi BersihPr"gram-pr"gram tersebut sebagian besar ditujukan pada instasi pemerintahan @BPL;!A, beberapa industri dan &saha %ecil Menengah @&%MA, seperti &%M batik di 2awa(dapula MeL1% @Manajemen Lingkungan ber"rientasi %euntunganA yakni merupakan sebuah pr"gram yang diluncurkan PPBN untuk membuka mata perusahaan, termasuk perusahaan besar, bahwa Pr"duksi Bersih dapat membuahkan keuntungan 3inansial %ami mendukung usaha pemerintah menerapkan sistem Pr"duksi Bersih dan percaya industri mampu berubahNamun, pergerakan tersebut masih berada pada skala yang kurang signi3ikanPerlu lebih banyak partisipasi dari industri skala besarPada realitanya kasus yang ditangani dari segi kuantitas belum banyak dibanding besarnya pr"blematika limbah industri yang kita hadapiLebih lanjut, umumnya kisah suskes PPBN berkisar pada penghematan k"nsumsi energi#listrik 9Belum banyak ter3"kus pada reduksi dan manajemen bahan kimia5* serta subtitusi dari bahan berbahaya beracun @BA, suatu hal yang sangat kritis PPBN dan k"nsep Pr"duksi Bersih perlu dukungan untuk bertumbuh lebih besar, bersamaan dengan pengaturan materi B, penegakan hukum pada sisi end#ofpipe serta keterbukaan in3"rmasi pada publik Te"ri dan pr"gram-pr"gram di atas mungkin tak bermakna banyak bagi masyarakat yang berada di tepian 0ungai :itarum atau sungai-sungai lainnya yang tercemar "leh limbah industri, yang sampai hari ini menjadi saksi perubahan bau dan warna air sungai mereka, belum lagi bahan-bahan kimia beracun yang tak kasat mata,seakan-akan tidak ada regulasi yang melindungi mereka
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3*
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3+
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
3,
BAB I! PENUTUP 4. 1 KESIMPULAN + !ata penyampelan di l"kasi-l"kasi pembuangan limbah industri menemukan berbagai
jenis l"gam berat dan senyawa kimia "rganik yang bersi3at t"ksik dilepaskan begitu saja ke badan sungai, yang berasal dari limbahindustri utama yang berada di !aerah (liran 0ungai :itarum antara lain industri tekstil, industri pen yamakan kulit, industri makanan, dan industri elektr"plating $n'estigasi ini memperkuat argumen bahwa kita telah kehilangan kendali atas bahan kimia beracun di lingkungan ) %arakteristik bahan pencemaran sungai citarum yaitu a 2enis l"gam yang umum digunakan sebagai pelapis diantaranya l"gam tembaga, kr"m, nikel, seng, cadmium, timbal, timah, emas, perak, dan platina b Pelarut benene, trikl"r"etilin, metil kl"rida, t"luene dan karb"n tertrakl"rida, atau larutan alkali yang mengandung natrium karb"nat, k"stik, sianida, b"raks, sabun, dan sebagainya c Limbah "rganik yang dihasilkan dari industri tekstil mampu merubah nilai p;, atau meningkatkan kadar B1! dan :1! dalam badan air %ebanyakan industri tekstil juga menghasilkan limbah l"gam berat yang termasuk dalam kateg"ri berbahaya diantaranya (rsen, :admium, %r"m, Timbal, Tembaga, dan seng !ampak dari bahan pencemar yaitu > a Perubahan tingkat keasaman air b %"ntaminan "rganic meningkatkan B1!, :1! c Pencemaran l"gam berat k"nsentrasi yang tinggi l"gam berat dapat membunuh "rganisme yang tidak t"leran dalam waktu yang singkat> sementara pada le'el yang rendah, l"gam berat dapat mengganggu pr"ses 3isi"l"gi atau metab"lisme, atau merusak "rgan-"rgan hewan Pada waktu yang lama, l"gam berat dapat terakumulasi pada jaringan "rganisme melalui rantai-rantai makanan dalam ek"sistem air, yang dikenal dengan bi"akumulasi Pemangsa puncak dalam rantai makanan biasanya mengakumulasi k"nsentrasi k"ntaminan yang paling tinggi 2ika hewan-hewan demikian @misalnya ikan, siput, remisA dik"nsumsi "leh manusia, l"gam berat mengancam kesehatan manusia @itaiitai A d. 0enyawa pethalat ester merubahstruktur dan 3ungsihati &paya yang dapat dilakukan >
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
'-
a Pendekatan kebijakan Gatur dan awasiH lewat baku mutu dan penerapan sistem Gend"3-pipeH#$P(L merupakan penanganan yang bersi3at reakti3, dimana limbah terlanjur tercipta %eberadaannya penting, namun tidak dapat melindungi masyarakat dari materi yang bersi3at persisten @sulit teruraiA, akumulati3 dan t"ksik b Pendekatan pre'enti3 harus dimulai sejak awal perancangan pr"duk dan pr"ses, bukan diakhir pipa pembuangan Penerapan GPr"duksi BersihH memastikan bahan t"ksik tidak lagi digunakan pada seluruh siklus hidup pr"duk#pr"ses, lewat subtitusi dengan materi yang aman 0ubtitusi dan in"'asi di bidang Gpr"duksi bersihH tidak akan muncul begitu saja di sekt"r industri tanpa dukungan dan desakan pemerintah serta public Mulailah dengan menyatakan k"mitmen GN"l PembuanganH Bahan %imia Berbahaya dan Beracun 4. " SARAN + Bagi pemerintah a Membuat sebuah regulasi dan k"mitmen p"litik untuk menuju GN"l PembuanganHOOiO semua Bahan Berbahaya dan Beracun @BA b Membuat rencana implementasi untuk . +A Menyusun sebuah da3tar Bahan Berbahaya Beracun @BA yang dinamis untuk
pri"ritas ditindak lanjuti segera )A Membuat langkah-langkah untuk memastikan tersedianya prasarana dan kebijakan untuk mendukung keikutsertaan industri dalam k"mitmen GN"l Pe mbuanganH B ) Pihak $ndustri a Menetapkan target dan rencana waktu untuk secara pr"gresi3 mengurangi dan pada akhirnya mengeliminasi penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan beracun dan juga target-target jangka menengahnya b Melakukan audit mengenai penggunaan bahan-bahan kimia secara keseluruhan dan audit pr"duksi bersih#s"lusi-s"lusi yang. c Memastikan bahwa in3"rmasi yang diperbaharui mengenai pembuangan bahan-bahan kimia berbahaya dan beracun tersedia untuk masyarakat d Mendukung pemberlakuan dan pelaksanaan inisiati3-inisiati3 pemerintah yang bertujuan untuk mengeliminasi penggunaan dan pelepasan bahan-bahan kimia berbahaya dan beracun dari industry secara pr"akti3 Masyarakat
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
'%
$kut berperan serta dalam pemantauan lingkungan agar pihak industry benar benar melakukan pembenahan baik dalam pengel"laan $P(L maupun tidak melakukan pembuangan l"gam berat ke sungai
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
'&
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Jilayah 0ungai :itarum )*++ :itarum /i'er Basin 0tatus Map, wwwcitarum"rg BPL; Pr"'insi 2awa Barat )*+* 1riginal Title . 0tatus Lingkungan ;idup !aerah Translated . /egi"nal En'ir"nmental 0tatus 0ecti"ns . $ndustrial (cti'itas Jith Jater :"ntaminati"n P"ssibility Dreenpeace $nternati"nal )*++ !irty Laundry . &nra'eling The :"rp"rate :"nnecti"ns t" T"Oic Jater P"lluti"n in :hina Dreenpeace /esearch La"rat"ry )*++ :"ntamminati"n ;"tsp"ts
Laguna
Lake,
The
Philippines
.
$ndustrial
$nstitute "3 Ec"l"gy )** (nnual /ep"srt "3 0aguling !am 0alim, Parikesit, dan !hahiyat +997 Fish !i'ers in The :itarum /i'er . a Preliminary Jastes TeOtile $ndustry "n The 0ustainability "3 /ice Field Pr"ceeding "3 Nati"nal 0eminar "n Multi Functi"n and :"n'ersi"n "3 (gricultural Land &sed Balai Penelitian Tanah B"g"r 0unardi dan (riyanti )**9 T"ksisitas 0edimen 0ungai :itarum Terhadap Lar'a ;ydr"phsyche sp 2urnal Bi"tika, <"l 7 N" ), hal +**8-++7 Terangna +99+ Jater P"luti"n The :"urse "3 The En'ir"nmental $mpact (ssessment $nstitute "3 Ec"l"gy Padjajaran &ni'ersity
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
'3
LAMPIRAN
!irekt"ri Putusan Mahkamah (gung /epublik $nd"nesia Putusan N" 55 %#Pid0us#)*++ %eputusan Dubernur %epala !aerah Tingkat $ 2awa Barat N" +6 Tahun +999 tentang Baku Mutu Limbah :air Bagi %egiatan $ndustri di 2awa Barat
/iset $00N *+)5-989 !i3erensiasi 0umber Pencemar 0ungai Menggunakan Pendekatan Met"de $ndeks Pencemaran @$PA @0tudi %asus. ;ulu !(0 :itarumA %"mpas pencemaran air limbah "leh P1%2( (MPL @(ir Minum dan Penyehatan LingkunganA 0tudi %asus 0ungai :itarum Bahan Beracun *epas 6endali, 0ebuah P"tret Pencemaran Bahan %imia Berbahaya dan Beracun di Badan 0ungai 0erta Beberapa Titik Pembuangan $ndustri Tak Bertuan
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 !S"udi Ka#u# Sun$ai Ci"arum
''